Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Keesokan Paginya Shen Long datang ke markas besar menemui Jendral Cao Bin untuk lapor.
"Jendral"ucap Shén Long dengan salam Gongshu.
Jendral Cao Bin
"Shén Long,pahlawan perang Sichuan akhirnya kamu selamat,"ucapnya sambil memeluk Shén Long.
"Bagus,bertepatan kamu disini jadi kuberitahu berita yang terkini tentang pasukan keluarga Ogedai.Mereka masih bertahan di Alma-ata dengan kekuatan mereka telah bertambah dari 75,000 menjadi 100.000orang dan kemungkinan akan bertambah terus.Untuk kekuatan mereka terdiri dari 25,000 infateri,15,000 pemanah,dan 60,000 kavaleri.
Sedangkan pasukan kita jumlahnya yaitu 15,000 pasukan dari Yining dan 35,000 orang veteran perang Sichuan.Kemungkinan yang mulia Khan akan datang bersama 85,000 orang.
Sepertinya mereka tidak ada pergerakkan sampai musim dingin selesai,"ucap Jendral Cao Bin kepada Shén Long sambil menunjukkan peta.
"Mungkin sebaiknya divisi Shan membantu para penduduk untuk mengumpulkan hasil bumi untuk menghadapi datangnya musim dingin dan juga menyiapkan semua peralatan perang dan paling utama harus tetap waspada sebab kemungkinan mereka menyerang masih ada,”ucap Shen long.
Jendral Cao Bin hanya mengangguk -angguk ketika mendengar saran Shen Long.
“Mungkin itu saja saran saya untuk saat ini dan kalo berkenan saya mengundurkan diri,”ucap Shen Long dengan salam gongshu dan dijawab oleh jendral Cao Bin dengan mengangguk.

Musim dingin telah tiba dan salju telah turun menyelimuti kota Yining.
Pada suatu waktu Shen Long lagi sendirian memakan wedang Tāngyuán(
圓)atau wedang ronde di pasar sambil melamun merindukan Zhang YuQi yang selalu memasakkan masakan ini dikala tanggal 15 setelah imlek.
“Tuan Shen Long....Tuan Shen Long,”suara yang memanggilnya disampingnya yang akhirnya mengembalikan kesadaran Shen Long sambil menoleh siapa yang memanggilnya yang tak lain suster Tamara.
suster Tamara
“Suster Tamara...maaf...ayo silakan,”ucap Shen Long langsung berdiri dan menawarkan makan wedang ronde bersama.
Pertama Suster Tamara tidak mau ajakan Shen Long tetapi karena bujukan Shen Long akhirnya dia mau duduk makan bersama dengan Shen Long.
“Apakah anda pernah memakan makanan ini?”tanya Shen Long sambil memberi tanda penjual wedang ronde untuk menyajikan satu mangkok lagi.
“Saya belum pernah makan di luar apalagi makanan ini,”jawabnya.
“ini makanan khas negeri Song yaitu Tāngyuán yang berupa wedang jahe sama bola tepung dan paling enak dimakan pada musim dingin atau setelah imlek,”ucap Shen Long.
“rasanya menarik,”ucap suster Tamara dengan tersenyum.
Akhirnya wedang ronde itu disajikan oleh penjual itu ke suster Tamara lalu ia cicipi kuahnya dan dia tersenyum sambil memandang Shen Long.
“makanan ini memang enak dan segar,”ucapnya setelah mencicipi makanan itu.
“Makanan ini selain enak juga tersirat suatu makna yaitu akan kerinduan akan orang yang dicintainya,”ucap Shen Long dengan raut wajah penuh kesedihan.
“aku tidak menyangka makanan enak tersirat suatu makna terdalam yaitu rindu akan orang dicintainya,dan siapakah yang anda rindukan?”tanya suster Tamara
“kedua orang tuaku dan paling utama istriku,”jawab Shen Long sambil menyendok kuah wedang ronde.
Karena ucapan Shen long tentang kerinduan orang yang dicintai itu suster Tamara terdiam lalu mulai menitikkan air matanya yang mengalir dipipinya dan dilihat oleh Shen Long.
“Suster Tamara,maafkan jikalau kata-kataku menyakiti hatimu,”ucap Shen Long.
“Anda tidak salah hanya saja ketika anda menceritakan tentang kerinduan orang yang dicintainya maka aku teringat akan suamiku yang telah dibunuh oleh orang Mongol ketika mereka menyerang kerajaanku,”ucap Suster Tamara sambil menyeka air matanya terus menyuap wedang ronde.
“Shen Long,sebenarnya aku ini juga sama dengan Anastasia yaitu sama sama - melarikan diri dan minta perlindungan gereja Orthodox.Sebab kerajaan kami dikalahkan oleh bangsa yang sama yaitu Mongol,”ucap Suster Tamara dengan matanya memerah karena menangis.
“Anda berasal dari kerajaan mana?”tanya Shen Long.
“Hongaria,”jawabnya sambil menyeka matanya.
“Sedangkan anda orang Han terus kenapa anda malah mengabdi kepada Mongol padahal bangsa anda termasuk dikuasai oleh bangsa Mongol?”tanya suster Tamara sambil memakan wedang rondenya.
“Sebenarnya saya tidak beda dengan anda atau mungkin lebih parah sebab sebenarnya kami ini adalah budak yang harus berperang demi mereka agar apa yang kami cintai tetap hidup,”ucap Shen Long sambil mengatupkan kedua tangannya ke dekat wajahnya.
“Apa gunanya hidup kalau yang kita cintai tidak ada?”tutup Shen Long yang membuat suster Tamara tercengang karena ucapannya.Lalu Shén Long menghabiskan wedang rondenya dan memanggil penjualnya untuk membayar semua makanan termasuk yang dimakan suster Tamara yang telah habis.
Terus mereka pulang bersama tetapi pada waktu perjalanan mereka pulang terjadi rintik – rintik hujan salju maka dengan cekatan Shén Long membuka payungnya memayungi suster Tamara yang tidak membawa payung dan membuatnya dia tertegun akan kebaikkan Shen Long kepadanya yang bahkan Shen Long tidak memayungi dirinya sendiri lalu dihantarnya suster Tamara pulang sampai ke gerejanya.
“Shen Long,terima kasih atas kebaikkanmu,”ucap suster Tamara setelah dihantarkan Shen Long didepan gerejanya.
“Jangan Sungkan,”ucap Shen Long dengan senyum lembutnya.
“Ati - ati,”ucap suster Tamara sambil meraih tangan Shen long dan diremasnya.
“Terima kasih suster Tamara,”ucap Shen Long sambil melepaskan tangannya suster Tamara.
Kemudian suster Tamara meninggalkan Shen Long untuk masuk ke gerejanya sambil terkadang menoleh Shen Long yang masih berdiri didepan gereja dan menunggu dirinya masuk dulu lalu Shen Long pulang kembali ke rumah yang diseberangnya.
suster Tamara
Ketika Shen Long sedang beristirahat di kamarnya sejenak kemudian pintunya ada yang mengetuk dan dibuka oleh Shen Long dan ternyata Huang An,dan kesemua jendral divisi Shan berkumpul sambil membawa kendi arak dan makanan.
“Suasana dingin begini lebih enak kalo kita minum – minum,”ajak Huang An kepada Shen Long yang mereka sudah siapkan meja besar untuk mereka bertujuh bisa duduk untuk minum –minum sambil menyantap daging panggang.
“Zhang Liao,kenapa kamu bisa bergabung ke Divisi Shan?”tanya Wong Fei.
“Sama dengan Huang An karena anak dan istriku,”jawab Zhang Liao sambil meminum cawan araknya.
“Sebenarnya aku ini salah satu pendekar Rasi Tujuh Bintang generasi kedua,Setelah tragedi memilukan yang terjadi di Bu Tong yaitu Zhang Zui San dan istrinyaYin So So mati bunuh diri dihadapan enam partai putih maka formasi pedang Tujuh Bintang dibentuk lagi dan karena anak mereka yang bernama Zhang Wu Jie maka aku dikeluarkan dari Bu Tong karena kebodohanku yang ikut mengerjainya hingga terjatuh ke dalam jurang sampai hilang entah kemana.Setelah itu aku menikah dan menjadi perampok sampai aku ditangkap oleh polisi.Karena aku termasuk pendekar Rasi Tujuh Bintang Bu Tong maka Mongol menarikku untuk bergabung dengan ancaman istri dan anakku selamat,”ucapnya sambil memegang erat cawan arak itu dengan satu tangannya.
Zhang Liao
Lalu Wong Fei menuangkan arak ke Zhang Liao sambil berkata,”kalau begitu mari bersulang”.Dan diikuti semua orang sambil mengangkat cawannya lalu meminumnya.
“Kalo kamu bagaimana Chen Wu apakah kamu juga sama?”tanya Wong Fei
“Aku bergabung karena orang tua dan istriku sebagai jaminan sebab mereka mendatangi langsung ke rumahku bahkan mereka juga tahu kalo aku dikeluarkan dari Kun Lun dikarenakan mencintai gurunya sendiri yang sekarang menjadi istriku,”ucap Chen Wu sambil dia menenggak arak yang ada dicawannya.
“Sedangkan kamu Lin Fang bagaimana?”tanya Shen Long.
“Ceritaku juga sama dengan Chen Wu termasuk juga He Shu,”jawab Lin Fang.
"Kalau kamu bagaimana Wong Fei?"tanya Zhang Liao
"Aku dan Shén Long mempunyai persamaan didalam bergabung dengan divisi Shan yaitu karena dosa orang tua kami yang pernah menahan serangan Mongol maka sebagai pengampunan atas dosa orang tua kami maka kami diwajibkan bergabung ke divisi Shan,"ucap Wong Fei melirik Shen long sambil tersenyum.
“jadi kita tidak beda semua sebab apa yang kita cintai sebagai jaminan agar kita berperang bagi mereka",ucap Shen Long sambil menuangkan arak ke cawan setiap orang dan mengajaknya bersulang.
"Aku dan Shén Long sudah bersaudara karena orang tua kami maka alangkah baiknya kita juga melakukan hal yang sama untuk saling mengangkat setiap kita menjadi saudara didalam sehidup dan semati,"ajak Wong Fei sambil mengambil mangkok yang diisi air.
"Baik,aku setuju,"ucap Huang An
"aku setuju sekali,"ucap Zhang Liao
"Baik,"ucap Shén Long
"Aku ikut,'ucap Chen Wu
"Aku juga"ucap He Shu
"Jangan lupakan aku",ucap Lin Fang
Mereka mengambil pisau lalu mengiris jari mereka masing – masing secara bergantian lalu meneteskan darah mereka kemangkok yang berisi air.
Kemudian mereka mengucapkan sumpah secara bersamaan untuk saling mengangkat saudara antar mereka dan setelah itu mereka meminum mangkuk air yang berisi darah secara bergantian sebagai simbol persaudaraan dalam satu darah.

Pada satu bulan lebih setelah mereka saling mengangkat saudara maka mereka tetap waspada terhadap pergerakan pasukan dari keluarga Ogedai.
Musim dingin telah berlalu maka pada suatu malam Shen long berjalan – jalan ke pasar malam yang begitu ramai yang tidak seperti biasanya.
Dia mengamati setiap lapak yang banyak menjual makanan dan ada juga permainan yang bergitu ramai.
“Shen Long....Shen Long,”suara wanita yang memanggilnya dari samping yang tak lain adalah suster Tamara tetapi dia tidak memakai seragam biarawatinya.
“Suster Tamara,”ucap Shen Long kepada wanita itu.
“Tamara saja dan jangan pakai suster sebab aku sekarang bukan biarawati lagi,”ucap Tamara sambil meraih tangan Shen Long
“Iya...Tamara,”jawabnya sambil melepaskan tangan Tamara.
Tamara
“Malam ini pasar terasa sangat ramai sekali dan tidak seperti biasanya,”ucap Shen Long sambil mengamati pasar malam.
“Malam ini adalah malam akhir tahun Gregorian maka kebanyakkan orang Rusia dan suku Kazak yang menganut agama Orthodoks maka mereka merayakannya seperti malam ini,”ucap Tamara yang berada disamping Shen Long.
“Shen Long itu ada permainan lempar bola ayo kita kesana,”ajak Tamara sambil menarik tangannya Shen Long dan mengikutinya.
Malam itu mereka bersenang –senang di pasar malam itu mulai bermain permainan yang ada di lapak permainan dan mencicipi makanan khas suku Kazak dan Rusia.
Tamara sangat senang sekali pergi dengan Shen Long dan terkadang dia memeluk tangan Shen Long secara sadar atau tidak Shen Long juga berusaha melepaskan tangan Tamara.
Shen Long merasakan ada dua orang laki – laki memakai baju rahib selalu mengikuti mereka pergi tetapi mereka hanya mengawasi saja.
“Tamara,apakah kamu merasakan ada dua rahib yang mengikuti kita?”tanya Shen Long
“Oh...Itu ...kamu jangan kuatir..mereka itu adalah pengawalku,mereka adalah pelayan setia ayahku dan mendapat tugas untuk melindungiku,”jawab Tamara sambil memeluk tangan Shen Long.

“Duaaaaaarrrrr......Darrrrr....Duaaaaarrrrr....Darrrr,”suara kembang api yang meluncur dan meledak di angkasa memberi warna terang di gelapnya malam.
Mereka berdua terpana melihat keindahan kembang api sedangkan Tamara tersipu di bahunya Shen Long sambil memeluk tangan Shen Long sangat erat sekali.
Tamara
Setelah semua kembang api sudah meledak di angkasa maka tersadarlah Shen long kalau Tamara tersipu di bahu Shen Long.
“Shen Long,biarkan aku malam ini aku bisa tersipu dan memelukmu,”pinta Tamara yang masih tersipu dibahu sambil memeluk tangan Shen Long.
Sedangkan Shen Long hanya diam malah tangannya melingkar di pinggang Tamara dan dihantarnya dia pulang kembali ke gereja dimana dia tinggal.
Sesampainya mereka didepan gereja,Tamara melepaskan pelukannya terus dia mencium pipi Shen Long,sambil berkata,”terima kasih untuk malam yang indah”.
Shen Long hanya mengangguk saja sambil melihat Tamara meninggalkannya.
Kemudian Tamara berbalik sambil berkata,”hati – hati”.
Shen Long mengangguk lagi dan menunggu Tamara sampai masuk kedalam gereja lalu dia kembali pulang ke rumah seberang.
Tamara
Besok siangnya Shen Long dipanggil oleh jendral Cao Bin untuk kumpul di markasnya untuk masalah yang genting.
Sesampainya Shen Long dimarkas jendral Cao Bin dan terlihat semua jendral divisi Shan sudah kumpul dan menunggu jendral Cao Bin.
“Baiklah kalau Kalian sudah kumpul semua maka pertemuan ini saya mulai,”ucap jendral Cao Bin baru masuk ruangan yang sudah terkumpul semua jendral divisi Shan.
“Siang ini saya dapat kabar kalo pasukan keluarga Ogedai sudah mulai keluar dari kota Alma-Ata terus mereka menuju kesini maka hari ini kita mempersiapkan diri dan besok pagi kita akan berangkat untuk menemui mereka di Charyn yang akan menjadi medan pertempuran dan saya belum mendapat kabar terbaru pasukan mereka terdiri jenis apa dan jumlahnya,”ucap jendral Cao Bin.
“pasukan yang Mulia Khan juga sudah datang dan sekarang perjalanan disekitar Charyn sambil menunggu kekuatan kita untuk bergabung,”ucap jendral Cao Bin.
“Apakah ada pertanyaan?”tanya jendral Cao Bin yang dijawab mereka semua dengan gelengan.
“kalau begitu kalian boleh bubar,”ucap jendral Cao Bin.
Lalu mereka semua memberi salam gongshu kepada jendral Cao Bin kemudian mereka keluar dari ruangannya jendral Cao Bin.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd