Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
semua udah tau om zhang yuqi lahh...
istri pengertian serta lapang dada
🤭
 
Besoknya telah tiba saatnya kesatuan Naga Gunung dan Kerbau Gunung untuk berangkat ke Busan untuk berkumpul disana.

Pagi sebelum Shén Long berangkat maka dia beserta istri-istrinya menuju ruang doa terlebih dahulu untuk sembahyang kepada leluhur yang merupakan ritual keluarga Xǔ sebelum berangkat perang.

Disitu mereka semuanya berlutut tanpa terkecuali untuk memohon restu dan perlindungan untuk berangkat perang.

Setelah itu mereka menuju ke ruang tengah dan terlihat jendral Xǔ bersama jendral Zhang yang telah duduk didampingi istri mereka.

Shén Long langsung berlutut di hadapan kedua orang tuanya terus bersujud lalu memberi salam Gongshu sebanyak 3 kali dan ketiga istrinya juga dibelakangnya mengikuti melakukan hal yang sama apa yang dilakukan Shén Long.

"Ayah,Ibu...aku akan pergi jauh untuk pergi berperang dan aku mohon doa restunya",ucap Shén Long yang masih berlutut dihadapan orang tua dengan salam Gongshu.
Istri istri Shen Long
"Ayah, Ibu...restuilah kami untuk mendampingi suami kami untuk pergi berperang",ucap semua istri Shén Long secara bersamaan yang masih berlutut dibelakang Shén Long dan juga dengan salam Gongshu.

Kemudian kedua orang tua Shén Long bangkit berdiri dari duduknya terus menyuruh mereka semua untuk bangkit berdiri.

"Restuku selalu menyertai kalian",ucap Jendral Xǔ kepada Shén Long beserta istrinya.

Kemudian Shén Long berlutut lagi di hadapan jendral Zhang dan istrinya yang duduk.

"Ayah,ibu... Restui anakmu untuk pergi berperang",ucap Shén Long kemudian dia bersujud lalu memberi salam Gongshu sebanyak 3 kali.

"Ayah, ibu...ijinkan kami mendampingi suami kami untuk berperang",ucap semua istri Shén Long dan melakukan hal yang sama yang Shén Long lakukan.

"Ayo berdiri semuanya ...restuku selalu menyertai kalian",ucap Jendral Zhang yang merupakan ayah dari Zhang YuQi yang menyuruh mereka semuanya untuk bangkit berdiri.

Lalu Jendral Xǔ dan jendral Zhang merapat dengan memanggil Shén Long sedangkan ibu Shén Long dan ibu Zhang YuQi memanggil semua istri Shén Long untuk diberi wejangan.

"Shén Long,untuk tugas ini kamu harus lebih hati hati dan sebisa mungkin kamu tetap berusaha berhubungan baik dengan orang Genko sebab bangsa kita sudah mempunyai hubungan baik dengan kerajaan Genko semenjak dinasti Tan",ucap Jendral Xǔ yang merupakan ayah Shén Long.

"Iya,karena Mongol membuat hubungan kita dengan Genko menjadi renggang",ucap jendral Zhang.

"kamu juga harus belajar cuaca dan iklim laut dari jendral Liang sebab dia paling mengerti akan angin musim dalam perang laut",ucap jendral Xǔ.

"Kasihan sekali jendral Liang anak semata wayangnya telah gugur pada saat latihan di laut kuning”,ucap Jendral Zhang yang membuat Shén Long terkejut.

"Bukankah anak jendral Liang masih hidup bahkan seorang wanita?"tanya Shén Long ke jendral Zhang.

"Wanita,seingatku anak jendral Liang itu seorang laki-laki dan sudah wafat 5 tahun yang lalu",ucap Jendral Zhang.

"Betul,aku juga tahu anak itu",ucap Jendral Xǔ yang membenarkan perkataan ayah mertua Shén Long.

"Kalau dia bukan anak Jendral Liang berarti Meifeng ini siapa?" Batin Shén Long ketika mendengar ucapan ayah kandung dan ayah mertuanya.
Shen Long
"Tetapi aku tidak ada waktu untuk mencari kebenaran itu sebab aku harus berangkat ke Busan",batin Shén Long.

Setelah Shén Long dan semua istrinya diberi wejangan untuk menjaga diri di negeri orang lalu mereka berangkat ke barak bersama sama dengan Xǔ Mao beserta keluarganya.

Semua pasukan telah berbaris untuk memasuki kapal dan juga banyak kapal berlalu langlang disekitarnya untuk menunggu giliran mengangkut tentara.

"Tuan putri,saya sudah siap berangkat untuk mendampingi tuan putri ke Busan",ucap Lin Xīnrú yang mendatangi Zhang YuQi diapit oleh Fan Bingbing dan Song Hye Kyo dengan memberi salam Gongshu.
Lin Xīnrú
"Baiklah,kamu bisa berdiri dibelakangku",ucap Zhang YuQi.

"Ya,tuan putri",ucap Lin Xīnrú yang berjalan ke belakang Zhang YuQi sedangkan Shén Long bersama Huang An dan Xǔ Mao memantau semua pasukanya untuk naik ke kapal.

"Semua pasukan Kerbau Gunung sudah naik kapal berarti aku waktunya aku naik kapal",ucap Jendral Huang An untuk pamit naik ke kapalnya dengan salam Gongshu ke Xǔ Mao dan Shén Long.

"Saya juga pamit naik ke kapal sebab pasukanku sudah naik kapal semuanya",ucap Xǔ Mao yang juga pamit ke Shén Long dengan salam Gongshu.

Kemudian Shén Long memerintahkan ajudannya memanggil semua istrinya untuk ikut bersama dia naik kapal.

Setelah mereka semua naik kapal maka berangkatlah mereka semuanya ke Busan tidak semeriah sewaktu mereka berangkat ke Goryeo.
armada Mongol
Di sisi pantai yang lain ada seorang wanita yang berdiri disebuah jembatan dalam kelentheng dengan menitikkan air mata.

"Shén Long,jaga dirimu baik-baik",ucap Meifeng yang melihat iring iringan kapal perang Kekaisaran Mongol.

"Tuan putri Michiko sudah saatnya kita berangkat",ucap seorang wanita yang tak lain adalah Minori seorang Ninja Iga.
Minori Ninja Iga
Lalu Meifeng mengusap air matanya dan pergi bersama Minori keluar dari klenteng.
Sakura no kisetsu ga kita ne
Shoutengai no ano kouen mo
Samusa ni makezu ni hirahira to
Kotoshi mo mankai wo mukaetemasu
— Musim bunga sakura telah tiba.
— Begitupun di taman dekat pertokoan itu.
— Melawan udara dingin mereka bertebaran.
— Bermekaran lagi dengan sempurnanya tahun ini.

Issho ni aruita yoru wa
Kirei ni akari ga tomotteta ne
Mijikai hohaba de chakuchaku to
Watashi mo ippozutsu aruitemasu
— Lampu-lampu bercahaya dengan indahnya.
— Di malam kita berjalan bersama.
— Selangkah demi selangkah.
— Aku juga melangkah dengan perlahan.

Are kara dore kurai tsukihi ga tatta no ka nante sa
Wasuresou ni naru na tachidomatte miageta sakura
— Telah berapa lama, waktu berlalu sejak kita berjalan bersama?
— Aku mulai melupakannya saat kita berhenti dan memandang bunga sakura.

Deai mo areba wakare mo aru nante
Dareka ga kimeta kisetsu ni
Mata ne to ookiku te wo futte
Sayonara ja nai koto tashikameta
Kotoba ni naranai kimochi wa
Kono hanabira ni nosereba iin da yo
Tte kimi ga oshiete kureta koto
Ima demo chanto oboeteiru kara
— Musim dimana seseorang telah menyadari bahwa ..
— .. jika ada pertemuan maka ada perpisahan.
— Kulambaikan tangan dan berkata “Sampai jumpa”.
— Tuk memastikan bahwa itu bukanlah "Perpisahan".
— Semoga perasaan yang tak tersampaikan ..
— .. 'kan terbawa bersama sakura yang berguguran.
— Semua yang kau ajarkan padaku.
— Bahkan hingga sekarang, aku masih mengingatnya.

Sakura no kisetsu ga sugiru to
Shoutengai no ano kouen mo
Yakume wo oeta you ni shizuka de
Nandaka sukoshi samishiku narimasu
— Musim bunga sakura telah berakhir.
— Seolah ia telah menyelesaikan tugasnya.
— Begitupun di taman dekat pertokoan itu.
— Menjadi sunyi dan terkadang kurasakan kesepian.

Ima demo kawaranai? shiranai koto mo kitto fueta ne
Amaetakunai kara ano hi ni oite kita futatsu no kage
— Apakah masih belum berubah? Ada begitu banyak hal yang tak biasa.
— Karna ku tak ingin bergantung lagi padamu, hari itu kutinggalkan bayangan kita berdua.

Saisho no namida mo saigo no egao mo
Mimamotte kureta kimi wo
Mabataki suru no mo kowagatte
Nandomo nandomo yakitsuketeta
Kotoba ga tarinai
Sonna wagamama wo sakende wa komaraseta
Kimi ga omotte kureta koto
Kizukenakatta wake de wa nai kedo
— Tangisan pertama juga senyuman terakhirku ..
— .. kau menyaksikan semuanya.
— Aku takut mengedipkan mata karna itu ..
— .. berulangkali membayang dalam pikiranku.
— “Kata-kata saja takkan cukup”.
— Ku menjadi khawatir karna meneriakkan keegoisan seperti itu.
— Apa yang kau rasakan padaku.
— Bukan berarti aku tak menyadarinya.

Are kara takusan no tsukihi ga watashi wo kaeta kara
Chigatte mieta no kana kirei ni sakihokotta sakura
— Semua yang berlalu sejak saat itu telah merubah diriku.
— Bunga sakura yang bermekaran indah, ku bertanya-tanya mengapa nampak berbeda.

Deai mo areba wakare mo aru nante
Dareka ga kimeta kisetsu ni
Mata ne to ookiku te wo futte
Sayonara ja nai koto tashikameta
Kotoba ni naranai kimochi wa
Kono hanabira ni nosereba iin da yo
Tte kimi ga oshiete kureta koto
Ima nara chanto wakatteiru kara
Ima demo ..
— Musim dimana seseorang telah menyadari bahwa ..
— .. jika ada pertemuan maka ada perpisahan.
— Kulambaikan tangan dan berkata “Sampai jumpa”.
— Tuk memastikan bahwa itu bukanlah "Perpisahan".
— Semoga perasaan yang tak tersampaikan ..
— .. 'kan terbawa bersama sakura yang berguguran.
— Semua yang kau ajarkan padaku.
— Bahkan hingga sekarang, aku masih mengingatnya.
— Masih mengingatnya ..

(Departure (keberangkatan) - Scandal)​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd