Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Dabu Sang Penakluk Istri Orang Season 1 (END)

Part VI : Awal Dari Kenikmatan


“Maaaa…. Maaa…” suara dan ketukan pintu kontrakan pak surya terus menerus berdendang. Aku mulai memasangkan kembali pakaianku dan melihat kondisi dari bu mina yang masih pingsan dalam keadaan benar-benar telanjang. Aku pergi keluar berpura-pura seakan tidak ada yang terjadi dan diantaraku dengan bu mina. “eh, pak surya? Ada apa, pak?”.”ehh, mas dabu. Hmm… kamu tadi tahu ga istri saya pulang?”.”tadi sih sore, bu mina ada di rumah cuman gatau mungkin sudah tidur, itu motornya masih ada”. Aku menunjukkan motor bu mina yang masih terparkirkan di tempat parkiran motor.”mungkin bu mina masih marah sama pak surya”. Jawabku kepadanya.”haa… padahal aku ingin meminta maaf dan memberikan semua ini kepadanya” sambil mengeluarkan beberapa amplop yang berisikan surat motor dan juga beberapa makanan yang menurutku mungkin itu kesukaan bu mina. “waduh, tapi mungkin dia pergi bersenang-senang dengan temannya karena hari ini, akhir pekan“.”kurasa begitu, kalau begitu bolehkah aku menginap di kontrakanmu?”. Deg… kalau dia masuk ke dalam rencanaku akan hancur. “waduh pak, tunggu sebentar….”.”ehh… sepertinya gabisa, kontrakan saya berantakan dan ada beberapa alat-alat yang masih belum saya bereskan. Dan terdapat beberapa pakaian kotoran penuh lumpur”. Aku melakukan akting 1001 cara agar dia tidak pergi masuk ke kamar kontrakanku. “yaahhh… okelah, aku kembali saja ke pabrik kalau begitu menginap di mes”.

Akhirnya diapun pergi meninggalkan kontrakan dan menitip pesan kalau istrinya pulang memberitahunya. Akan tetapi dia tidak tahu kalau istrinya sudah benar-benar kuhancurkan sekarang. Aku kembali masuk ke dalam dan menutup kembali pintu kamarku serta tak lupa menguncinya. Di dalam kamar aku masih melihat bu mina tergelatak lemas, aku mengambil gelas dan mengambil minum… dan melihat beberapa peralatan yang kubawa. Serta tak lupa aku mencari bungkusan obat perangsang yang diberikan untuk bu mina. Dan ternyata bukan obat perangsang biasa yang kuberikan kepadanya, karena seharusnya cukup setengah tablet saja tapi aku malah memasukkan 1 tablet itulah yang membuatnya menjadi seperti begini… karena aku masih merasa kentang aku kembali melepaskan semua pakaianku dan tak lupa aku mendokumentasikan foto-foto telanjang bu mina serta ketika dia menikmati penisku untuk rencana yang akan kulakukan nantinya.

beberapa menit kemudian bu mina terbangun, sambil terbatah-batah dia mulai bangun dengan gontai karena benar-benar tidak memiliki energi. Lalu aku memberikan minuman kepadanya agar dia sedikit memulihkan tenaganya. Aku melihatnya seperti terkejut dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengannya saat ini. Akupun menjelaskannya secara perlahan-lahan. Namun, yang terjadi dia malah menangis dan menyesali apa yang dia lakukan. “Maafkan aku… aku benar-benar minta maaf…”.”tidak apa-apa, karena manusia tidak luput dari kesalahan”.”tapi… tapii… yang kita lakukan ini…” daripada membuat dia semakin bertanya-tanya aku langsung melumat mulut manisnya kembali dan seperti hewan yang melihat mangsanya yang sedang tidak berdaya. Aku langsung menerkam kembali tubuhnya bu mina.

Bu mina sedikit menolak karena mungkin efek samping dari sudah tidak ada, tapi aku terus merangsang beberapa titik sensitifnya agar dia kembali terangsang. Beberapa kali dia berusaha agar mendorong tubuhku tapi tidak bisa. Dia tidak memiliki tenaga yang cukup “berhentilah, ini dosaa… aaahh”. Tanpa babibu walaupun penisku belum 100% optimal aku memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Dia merasakan sakit di dalam vaginanya “tunggu, ahh… sakit… ahh…” “berhenti… ini sangat menyakitkan… ahhh…”

Walaupun penisku masih setengah tegang tapi lama-lama dengan penolakan dan beberapa sedikit gerakan aku mulai membesar dan membesar. Dan ketika aku ingin merubah posisiku dengan posisi dia yang berada diatas. Satu hentakan tersebut membuat dia seperti tersengat listrik. Dalam santukan itu tidak ada lagi penolakan yang bu mina lakukan tapi perasaan aneh yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya “ehh… ehh… ada apa ini? Kenapa penismu terasa seperti hidup”. “ini adalah penis yang yang tidak dimiliki oleh orang lain”.”tunggu sebentar… aaaaargh!!!” dia belum menyelesaikan perkataan aku menyodok pinggulku, dan sekaligus menggendonggnya. Ini adalah posisi yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya dengan suaminya sebelumnya. Dengan posisi aku menggendong seperti ini, bu mina seperti merasakan kalau penisku benar-benar menyentuh bibir rahim darinya. Bu mina terus menerus mendesah… “aaahhh… ahhh… ahh…” “haaaaaanggghh…!!! Arrrrrgghhh!!!” satu erangan panjang yang membuatnya kembali orgasme. ini adalah orgasme yang keempat kalinya baginya. Tapi aku benar-benar belum puas. Aku membanting kembali tubuhnya ke kasur dan melakukan doggy style. Ini adalah posisi favoritku.

“tunggu sebentar, aku masih belum… aaaarrrrghhh!!” tanpa banyak bicara aku terus menerus menyodok pantat semok dan indahnya dengan penis besarku. “penismu… ahhh… jangan… ahhh… aku tidak bisa menahannya…”.”kenapa? apa selama ini penis dari pak surya tidak bisa memuaskanmu?”.”jangan mengatakan hal tersebut… itu… ahhh!! Haaaa!!” aku terus menerus menyodoknya dengan keras sambil menarik kedua tangannya. Aku melakukannya dengan tempo yang cukup tinggi hasratku terpuaskan dan menyelesaikannya tanpa rasa kentang lagi. “ahhh… haaa… jangan begini…”.”cepatlah jawab, pertanyaanku”. “apa kau menikmatinya, mina?”…

“ahhh haa… ahhh… ahhh…. Hmmpphh…” aku terus menerus menyodoknya dengan tempo yang sangat kencang sekali tidak lama bu mina lagi-lagi orgasme… untuk yang kelima kalinya… “iyaaa…. Aaaaarrrrrghh!!! Arrrgghh!”. Hal tersebut membuatku melepaskan vaginamu dan lalu melepaskan tanganku sehingga tubuhnya bu mina ambruk di kasurku. Aku menarik rambutnya dan menanyakan kembali hal yang sama kepadanya tak lupa aku merekamnya “Bu mina, apa kau menikmati penisku? Apa penisku lebih nikmat dibandingkan dengan suamimu?!”. “haa… ahh… iyaa… penismu benar-benar sangat nikmat dibandingkan penis kecil suamiku yang tidak bisa ereksi”. Dengan pengakuan ini aku mulai kembali senang. Karena akhirnya aku sudah menaklukan salah satu pasutri.

Apa menurut kalian ini sudah selesai? Tentu tidak karena aku belum keluar aku melakukannya lagi dan lagi dan tidak peduli dengan kondisi bu mina saat itu aku terus menghantam dengan keras tanpa ampun. Serta beberapa kali, setelah beberapa kali kita bertempur akhirnya aku mencapai titik dimana aku sudah tidak bisa menahannya lagi. “aku sudah tidak kuat lagi… aku ingin keluar…”. “ahhh… tidak jangan… jangan di dalam…”.”kenapa? bukankah kau ingin memiliki anak?” “jangan… jangan… di dalam…”.”aku keluarrrr…!!!”. “Tidaaaaaakkk!! Aaaaahh…!!!”. Satu hentakan tersebut membuatku terkulai lemas dan kamipun sama-sama ambruk di kasur. Aku melihat jam dinding, sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Itu berarti kita sudah melakukannya semalaman penuh. “terima kasih, bu mina…”.”hikss… hikss… aahhh….”. karena aku tidak memiliki tenaga lagi aku akhirnya tidur terlelap di sampingnya.

PS : ohiya, saya lupa memberitahu alasan kenapa saya tidak bisa keluar cepat atau sulit keluar karena efek samping dari operasi yang saya lakukan. Jadi hal tersebut menyebabkan peredaran saluran sperma dan saluran kencing sedikit terhambat.​
 
Part VII : Pagi Hari Yang Cerah



Walaupun aku melakukannya sepanjang malam tapi kebiasaanku bangun di pagi hari, aku terbangun dari tidurku. Pada saat itu aku terbangun di jam 7 pagi hari. Aku melirik ke sampingku dan bu mina masih tertidur dengan lelap. Tapi memang di pagi hari penis laki-laki ada kalanya morning glory alhasil aku ingin kembali menikmati tubuhnya bu mina. Aku sedikit membalikkan tubuhnya dan memasukkan kembali penisku ke dalam tubuhnya… dengan tempo yang cukup cepat agar aku bisa cepat-cepat keluar juga. “hmmmppphh… haa… haaa” suara gumaman dari bu mina. “Haaaa…. Ahhh… ahh… ” suara desahan bu mina dan dia mulai tersadar dari tidurnya. “apa yang kau lakukan?” slurp slurp slurp… aku melumat kembali bibir manis dari bu mina.

10 menit kemudian… “ahhh haaa…. Aku keluar….!!” Crott crott crott… spermaku yang keluar di dalam tubuhnya bu mina. Dan setelah persetubuhan tersebut bu mina. Masih tergulai lemas, aku meninggalkannya di kasur dan pergi ke kamar mandi. Setelah itu, aku melihat bu mina seperti kesulitan untuk berdiri karena kedua kakinya tidak memiliki tenaga untuk bangun. “kau benar-benar jahat sekali, kenapa kau melakukan ini kepadaku? Kau sudah memanfaatkanku!!”. “menyingkirlah dariku, jangan lagi menemuiku lagi. Sudah cukup ini adalah yang terakhir kalinya.” Aku hanya tersenyum dan tidak mengatakan sepatah kata apapun lagi

lakukanlah sesukamu, cepat atau lambat kau akan menjadi milikku. Dan keluargamu akan hancur.

Bu mina pergi meninggalkan kamar kontrakanku dengan berjalan dengan tidak normal. Dia masih meringis kesakitan. Dia menahan rasa sakit. Ketika dia sudah pergi meninggalkan kontrakanku. Aku menutup pintunya dan mengambil kamera go-pro yang sudah kusiapkan sebelumnya diatas jendela kamarku.

Dengan rekaman ini, dan beberapa bukti lainnya. Akan kupastikan kau akan kembali kepadaku.

Setelah mandi, aku melihat pintu kamar kontrakan dari bu mina tertutup dan juga tak lupa aku memberitahu kepada pak surya kalau bu mina sudah pulang ke rumahnya. Aku berniat untuk mencari sarapan. Di pagi hari, karena aku merasa sudah melakukan olahraga kemarin malam jadi kurasa aku tidak perlu jogging di pagi hari ini. “eh… mas dabu? Mau pergi kemana?” suara panggilan bu lina ketika sampai di gerbang bagian depan rumah ”iya, bu mau pergi mencari sarapan”. “kenapa malah beli, sini masuk ke dalam. Ibu buat nasi goreng. Tadi kelebihan masaknya.” Sambil menggendong anaknya yang balita dan memakai daster yang biasa dia gunakan tentu dengan tidak menggunakan pakaian dalam kecuali celana dalam saja.​

Tidak ada pilihan lain selain aku menerima tawarannya. Akhirnya aku kembali masuk ke dalam dan melihat kembali pemandangan yang biasa kulihat biasanya. Dengan pinggulnya yang semok ketika berjalan, memperlihatkan dadanya ketika menyusui dan hal-hal lainnya. Namun, entah kenapa kejadian tersebut membuatku merasa biasa saja. Tidak seperti awal-awal. Mungkin karena pertempuranku dengan bu mina atau aku merasa bu lina ini adalah wanita yang mudah untuk ditaklukan sehingga hasratku mulai memudar.

Sesudah aku menyelesaikan sarapanku di rumahnya bu lina aku pergi kembali masuk ke kamar kontrakanku. Ketika aku ingin masuk ke dalam aku berpapasan dengan bu mina, tapi dia tidak menyapaku seperti biasanya dia pergi meninggalkanku dengan cara berjalan yang masih tidak normal, aku melihat pak surya sudah pulang. Dia menyapaku dan mengajakku mengobrol.

Di depan kontrakannya kami mengobrol ngalur ngidur, ketika bu mina datang membawakan kopi untuk suaminya dia mengindahkan pandangannya terhadapku dan seolah-olah aku tidak terlihat. Aku merasa dia mulai menjauhiku tapi biarlah aku tidak peduli, karena tinggal menunggu waktu saja dia akan jatuh ke dalam lubang neraka dan kehancuran keluargamu. Aku meninggalkan mereka karena aku memang ingin pergi masuk ke dalam untuk beristirahat. Di dalam kamar aku mengedit beberapa foto dan video pak surya tak lupa aku juga mengedit beberapa video persetubuhanku dengan bu mina kemarin malam.

Setelah selesai, aku mulai mencari momen yang pas dan membuat percikan-percikan api di dalam keluarga mereka. Selain itu, aku harus mengamati setiap pergerakan bu mina dan pak surya mulai satu minggu ini. Dikarenakan jadwal kuliahku yang dimulai 1 minggu lagi dan semua acara di kampus sudah selesai aku memiliki hari libur selama 1 minggu sebelum masuk kuliah. Dan selama satu minggu ini aku akan secara bergantian mengikuti kemana perginya bu mina dan pak surya dan apa yang biasa mereka lakukan bersama.

Catatan : Berikut denah rumah dan kontrakan... biar enak aja ngebayanginnya hehe :) :)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd