Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Dabu Sang Penakluk Istri Orang Season 1 (END)

bcc-sulis

Semprot Baru
Daftar
21 Nov 2021
Post
40
Like diterima
2.890
Bimabet
Intro Penulis
Selama ini, saya sebagai penulis hanya bisa membaca dari beberapa suhu yang sudah membuat beberapa tulisan cerita-cerita dewasa yang lumayan membuat hasrat meningkat. hehe. jadi untuk kali ini saya akan mencoba menulis satu karya pribadi. mohon support dan dukungannya, karena saya masih pemula mungkin akan ada beberapa teks atau tulisan yang masih kurang karena saya masih newbie. hehehe. mari kita mulai...

Bu Lina




Bu Mina





Bu Amelia



Bu Ayu



Bu April




Bu Irma





P.S : Sementara Segini Dulu Gan hehe








PART 1 : Latar Belakang Karakter Utama (Dabu)

Halo, semuanya perkenalkan nama saya Dabu Arseto, mungkin nama saya sedikit asing di telinga pembaca, tapi memang itulah nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya. saya tinggal dan dibesarkan di kota Bandung. ini adalah kisah saya ketika saya sudah lulus SMA dan merantau ke kota Jakarta untuk menempuh pendidikan di salah satu universitas ternama di jakarta. saya diterima oleh universitas tersebut melalui SNMPTN (jalur akademis/raport). ohiya, saya lupa mendeskripsikan diri saya. wajah saya biasa saja dan sejak saya SD saya menggunakan kacamata karena kondisi mata sudah slinder (semacam kelainan tidak bisa melihat lurus pada mata) sejak kecil. namun, saya memiliki postur tubuh yang ideal yaitu tinggi saya 178cm dan berat badan 75kg. selain itu tubuh saya juga sangat atletis karena memang untuk menutupi kekurangan di bagian mata saya melatih tubuh saya agar bisa dilirik oleh para wanita. saya rajin olahraga di gym dan juga basket ketika di sekolah saat SMA.

Pada tanggal 10 Agustus 2016 saya berpamitan dengan kedua orang tua saya untuk pergi mencari tempat kos sebagai tempat tinggal sementara saya disana. awalnya saya mencari apartemen karena ketika saya hitung2 ternyata lebih murah ketimbang kosan. tapi ternyata orang tua saya tidak mengizinkannya karena mereka takut saya terlalu bebas sehingga tidak fokus dalam belajar. ohiya, kedua orang tua saya termasuk orang berada dan untuk biaya kuliah serta tempat tinggal mereka membebaskan saya untuk memilih dimanapun saya mau masalah harga bukan masalah bagi mereka. setelah berpamitan saya mengendarai mobil pribadi saya yaitu Honda Civic Type R bewarna biru. mobil tersebut adalah pemberian dari kakek saya ketika saya berusia 17 tahun dan setelah mendapatkan SIM A dan C.

Tidak terasa perjalanan Bandung-Jakarta hanya membutuhkan waktu 5 jam perjalanan. karena mungkin saya berangkat bukan di hari weekend dan perjalanan cukup lancar. sesampainya di jakarta di daerah Jakarta timur, saya pergi mencari beberapa alamat kosan yang sudah diberikan oleh orang tua saya. saya mencari kosan yang cukup aman bagi kendaraan saya dan juga dekat dengan kampus. Singkat cerita akhirnya saya menemukan kosan yang direkomendasikan oleh Bibi saya karena semua kosan yang diberikan oleh orang tua saya kondisinya hanya muat kendaraan motor, bukan mobil. sesampainya di kosan tersebut saya disambut oleh Bu Lina pemilik dari kosan tersebut. Bu Lina berusia 36 Tahun, sudah memiliki suami dan 2 orang anak. tapi tubuhnya masih sangat indah sekali, tidak seperti ibu-ibu pada umumnya yang sudah memiliki 2 orang anak. setelah bertemu dengannya saya diajak masuk ke dalam kamar yang memang satu-satunya yang tersisa. posisi kamar saya adalah yang paling besar dan di pojok kosan. Kosan Bu Lina memiliki 8 kamar, namun saya saat itu tidak tahu siapa saja penghuni kosan. namun dari pembicaraan saya ketika saya memperkenalkan diri dan bertanya-tanya tentang fasilitas kosan serta peraturan kosan. Bu Lina tidak memberitahunya. katanya biar saya yang mencaritahu sendiri dan biar akrab dengan sesama pemilik kosan. ohiya disini fasilitasnya cukup mewah dengan harga 2.5jt/bulan di kamar sudah disediakan kasur, televisi dan AC. serta jika ingin mencuci pakaian disediakan mesin cuci oleh Bu Lina.

Bu Lina : "untuk peraturan disini tidaklah ketat, hanya saja kalian tidak boleh membawa pasangan masuk ke dalam kosan ini. dan karena kamu kamarnya di pojok saya kasih diskon. karena kamu satu-satunya mahasiswa yang ngekos disini."
Dabu :"Baik. bu. terima kasih."
Bu Lina :"untuk kendaraan kamu, kamu nanti saya kasih gembok dan kunci pagar di bagian depan rumah saya, karena disini hanya muat motor. jadi kamu bisa parkir di depan rumah saya saja."
Dabu : "Baik. Bu. ohiya memangnya cuman saya saja mahasiswa yang ngekos disini?"
Bu Lina :"iya, disini diisi oleh beberapa pasutri kebanyakan, makannya saya tadi di awal sengaja engga ngasih tahu karena takutnya kamu merasa engga nyaman takut
ngengaggu mereka. karena mungkin kamu akan berisik di tengah malam."
Dabu :"oh... begitu. tenang saja bu. saya bersyukur sudah mendapatkan kosan ini. karena disini ada tempat parkir untuk mobil saya. ohiya bu saya langsung bayar untuk 1 tahun saja. karena saya tidak ingin pindah-pindah kosan. bu." (Menyerahkan uang untuk pembayaran kosan)
Bu Lina : "terima kasih. ntar ibu bawa noktanya yaa. tunggu disini sebentar."

saya duduk di depan kamar kosan saya dan terpesona dengan melihat bagian belakang tubuh dari Bu Lina dengan pantat yang semok dan seksi sekali. 5 menit kemudian Bu Lina berlari menghampiriku dengan membawakan nokta pembayaran tergesa-gesa, karena dia lupa kalau saat ini dia harus menjemput anaknya di sekolah. disaat itu saya melihat payudara Bu Lina yang bergoyang-goyang membuatku tertegun melihatnya.

Bu Lina :"Ini nokta pembayarannya dan kunci dari kosan serta kunci serep dan gembok untuk rumah saya. maaf saya tidak bisa menemani adek disini terlalu lama karena saya harus menjemput anak saya. saya sudah terlambat."
Dabu :"gapapa bu, saya sekalian mau istirahat juga disini sebentar."
Bu Lina :"Baik, kalau begitu saya tinggal dulu, ya?"
Dabu :"iyaa... bu..."

Sepeninggalnya kepergian dari Bu Lina, aku pergi masuk ke dalam dan melihat beberapa fasilitas yang diberikan. di dalam kamarku terdapat 1 kasur queen bed lengkap dengan 2 bantal dan 1 guling. serta TV, AC, dan juga dispenser. selain itu aku sangat beruntung karena kamar kosanku satu-satunya yang memiliki kamar mandi di dalam, sisanya kamar mandinya diluar. setelah melihat-lihat aku memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, lalu pulang untuk mengabari kedua orang tuaku kalau aku sudah mendapatkan kosan dan sekalian membawa barang-barangku. jam menunjukkan pukul 5 sore, aku mendengar banyak sekali orang yang mengobrol di teras bagian depan kosan dan juga di samping kamar kosanku. aku bangun dan berkemas untuk pulang saat itu, tak luput aku juga berkenalan dengan salah satu pasutri disana yang kosannya disampingku. dia adalah Pak Surya dan Bu Mina. setelah berbincang-bincang dengan mereka aku masih canggung karena ini adalah pertama kalinya kami berjumpa. Pak surya berumur 32 tahun dan bekerja menjadi buruh di pabrik sedangkan Bu Mina adalah seorang guru SD yang berusia 30 Tahun. ketika aku mengobrol dengan mereka aku tidak fokus karena pakaian yang dikenakan oleh Bu Mina saat itu sangatlah menggoda hasratku, memakai tanktop hitam dan celana pendek, memancarkan kulit putih mulusnya. kutaksir ukuran dari Bra-nya adalah 32C karena sedikit besar.

Pak Surya :"kamu darimana? kuliah atau bekerja?"
Dabu : "saya kuliah pak, di Universiatas di dekat sini"
Pak Surya :"ohiya..., lah, kamu mau kemana? kok sudah pergi lagi?"
Dabu : "saya mau pergi ke bandung pak membawa barang-barang saya"
Bu Mina :"mau kemana buru-buru, ini saya udah siapin teh manis buat kamu"
Pak Surya :"ini diminum dulu, istri saya udah buatin"
Dabu :"aduh pak gausah repot2 padahalmah, saya emng lagi buru-buru juga takut kemalaman pulangnya"
Bu Mina :"Yaa sudah kalau begitu, hati-hati di jalannya, ya"
Dabu :"baik, bu. mari saya pergi dulu"

Setelah berpamitan dengan mereka, saya memacu mobil saya pergi meninggalkan kosan. sepanjang perjalanan saya tidak henti-hentinya memikirkan dua orang wanita yang akan menjadi tetangga saya selama saya dijakarta. yaitu Bu Mina dan Bu Lina. selain kemolekan dari tubuh mereka, hasrat seksual sayapun terpacu kembali karena sudah beberapa bulan ini saya tidak merasakan kehangatan tubuh wanita. terlebih lagi ketika saya tahu kedua wanita tersebut sudah memiliki suami adrenalin saya semakin memuncak. karena memang ketika SMA saya memang memiliki hasrat mencuri pasangan orang lain dan menjadikan dia tergila-gila dengan penisku. Sebenarnya aku menjalani operasi pada penisku diam-diam tanpa sepengatahuan kedua orang tuaku. aku merubah bentuk dan penisku yang berukuran awalnya 6-12cm menjadi 15-30cm dengan diamater yang lumayan besar. itu karena aku pernah disia-siakan oleh pacarku dan pembalasan terhadapnya dulu. (mungkin ini nanti akan saya ceritakan di thread yang berbeda). Sepanjang perjalanan aku mulai terpikirkan beberapa ide-ide yang nantinya akan kulakukan ketika aku tinggal disana nantinya.

To Be Continued...
 
Terakhir diubah:
Menunggu ide nakal nya nih..
Gimana kelanjutan nakalin tiap binor
 
Part II : Kedatangan Sang Pembuat Onar

Beberapa hari setelah aku pulang dari jakarta aku segera mempersiapkan beberapa barang bawaanku untuk tinggal dan menetap disana. semua barang-barang aku simpan di bagian belakang mobil. karena keesokannya aku akan pergi dinihari. keesokan paginya aku pergi dari bandung ke jakarta untuk menempuh pendidikanku. ohiya aku lupa memberitahu jurusanku. aku masuk ke dalam jurusan Teknik informatika dan Komputer, aku masuk ke dalam jurusan tersebut karena memang sedari dulu aku hobby bermain dengan komputer. setelah aku berpamitan dengan ke dua orang tuaku dan keluargaku aku memacu mobilku untuk pergi ke jakarta. tak lupa juga aku sudah mempersiapkan barang-barang spesialku untuk nanti aku gunakan ketika berada di jakarta. karena aku sudah tidak sabar untuk mereleasasikan kenikmatan vagina dari wanita yang sudah menikah.

Pukul 11.00 Siang hari aku tiba di kosanku. tak lupa aku masuk melalui pintu depan Rumah karena aku akan memakirkan mobilku di depan rumah pemilik kos. ohiya letak kosannya berada di belakang rumah dan terdapat 2 pintu masuk saja. pintu belakang untuk penghuni kosan sedangkan pintu depan untuk pemilik kosan, namun aku diberikan akses melalui pintu depan karena aku membawa mobil. setelah memakirkan mobilku, aku segera pergi ke rumah Bu Lina untuk bertemu menyapanya karena aku sudah sampai dan ingin memberitahunya kalau aku juga sudah membawa barang-barangku untuk menetap di kosannya. ketika aku ketuk pintunya, pintunya dalam keadaan setengah terbuka. namun aku mendengar suara televisi yang terdengar olehku. ketika aku mengucapkan salam dan masuk ke dalam rumahnya, aku terkejut karena kondisi dari Bu Lina sedang tertidur dengan menggunakan daster serta dia sedang menyusui anaknya yang masih balita. hal tersebut membuat hasratku semakin menggebu-gebu ingin melihatnya lebih dekat. aku memberanikan diriku untuk melihatnya dari dekat, perlahan-lahan aku mendekatinya dan... "anjing, payudaranya gede banget dan susu asinya tercecer keluar" ungkapanku dalam hati. walaupun hanya sebelah itu sudah cukup membuat penisku terangsang. namun, kalau aku melakukan tindakan ceroboh sekarang aku akan mengacaukan hal-hal yang sudah aku susun ketika di bandung. jadi aku urungkan niatku untuk menemui Bu Lina dan menutupi kembali pintunya. aku lalu berkemas masuk ke dalam kosanku sekaligus membereskan beberapa barang bawahaanku.

Setelah selesai, aku beristirahat sejenak sambil membayangkan payudara dari Bu Lina yang kulihat barusan. "mungkin target awalku pemilik kosan terlebih dahulu". gumamku dalam hati. sambil memikirkan rencana yang ingin kulakukan aku terlelap karena lelah mengendarai mobil selama 5 jam dan membereskan barang bawaanku.

"tok... tok... tok... Mas Dabu..."
mendengar suara ketukan pintu kosanku aku terbangun dari tidurku. "Siapa, ya?". ucapku sambil bangun dalam keadaan setengah sadar. "Ini saya Bu Lina". Ucapnya. "Ohiya, sebentar bu...". aku bangun lalu membuka pintunya. "Ada apa, bu?". "Engga,, mas dabu kapan sampai di rumah? kok engga memberitahu ibu terlebih dahulu agar ibu menyiapkan kamarnya." "tadi siang bu, saya sudah mengetuk pintu tapi tidak ada orang yang menjawab saya kira ibu sedang menjemput anak ibu jadi saya langsung saja pergi ke kamar". "oh begitu, ya? ohiya itu mobil kamu bisa kamu pakirkan dipindahkan posisinya, suami saya mau pulang soalnya dari Samarinda". "Baik, bu. saya akan langsung saja memindahkan mobilnya." kami saling mengobrol satu sama lain sepanjang perjalanan dari kamarku ke rumah depan. aku tidak bisa fokus karena tadi siang aku bisa menyaksikan pemandangan yang begitu indahnya. saat ini Bu Lina memakai pakaian Kaos berlengan panjang dengan jilbab yang dia kenakan, berbeda dengan tadi siang dia memakai daster dengan memamerka payudaranya. selama mengobrol dengannya akhirnya aku tahu kalau suaminya jarang pulang karena bekerja di salah satu tambang di daerah samarinda. suaminya pulang kadang 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali tergantung libur pekerjaannya. Dan juga tak luput dia memberitahuku kalau rumah ini dan kosan di belakang rumahnya adalah pemberian dari kedua orang tuanya yang sudah meninggal.

Setelah memakirkan posisi mobilku, aku ingin beranjak pergi ke kamarku karena jujur aku masih sangat lelah sekali, karena sepanjang perjalanan hari ini aku terjebak macet di tol antarkota dan tol dalam kota. mungkin karena hari ini adalah hari senin banyak orang yang berpegian untuk bekerja. ketika aku ingin pergi ke kamarku, Bu Lina menghentikanku dan ingin menyuruhku masuk terlebih dahulu ke rumahnya untuk memakan beberapa masakan yang sudah dia buatkan sengaja untukku. akupun tidak bisa menolaknya dan akhirnya masuk ke dalam rumahnya. setelah itu Bu Lina memberikanku piring dan menyuruhku untuk mengambil lauknya sendiri,"silahkan dinikmati makanannya, maaf hanya segini yang bisa ibu sediakan untukmu". "gapapa, bu. justru saya merasa tidak enak sudah diajak makan bu". "Ohiya, kalau nanti kamu butuh makan jangan sungkan makan bareng disini saja, karena ibu sering makan sendiri biar ada teman aja". "aduh jadi gaenak bu, saya takut ngerepotin ibu". "gapapa, toh suami saya jarang ada di rumah ini jadi biar ada yang nemenin aja selain itu ibu juga hanya makan sama anak-anak ibu aja gaada yang ibu bisa ajak bicara". "baik, bu.. kalau begitu. insya allah saya nanti sering kesini". "mungkin aku harus mencari timing yang pas ketika dia mengajakku ke rumahnya". gumamku dalam hati. beberapa menit kemudian terdengar suara tangisan dari anaknya yang masih balita, Bu lina langsung pamit dan pergi untuk menemui anaknya. dan sekaligus izin untuk mengganti pakaiannya. di sela-sela itu, ketika aku sudah melihat bu lina masuk ke dalam aku secara diam-diam mengikutinya masuk ke kamarnya lalu mengintip di sela-sela pintu kamarnya. dia sedang melepaskan pakaiannya sambil menenangkan anaknya. aku secara telaten melihat lekuk tubuh bu lina dari ujung kepala sampai ujung kaki, aku menikmati pemandangan dan ketika itu dia melepaskan branya dan hanya memakai celana dalam yang bewarna hitam. saat itupun aku melihatnya lagi-lagi sedang menyusui anaknya. pemandangan yang tadi siang hari kulihat sekarang aku melihatnya lagi. ketika aku ingin mengabadikan pemandangan tersebut aku merogoh celanaku... "anyeng, lupa ga bawa hp". gumamku dalam hati. alhasil aku hanya menikmati pemandangan tersebut sambil mengocok tipis-tipis penisku. Pim... Pim... terdengar suara klakson mobil dari luar yang membuatku terkejut langsung memakaikan celanaku kembali dan duduk di meja makan. Bu lina keluar sambil menggendong anaknya. dan ternyata yang datang itu suaminya Bu lina yang baru datang dari samarinda. setelah aku menyelesaikan makan siangku aku bergegas ke depan rumah sambil memperkenalkan diriku kepada suaminya Bu lina. "halo, pak. saya Dabu. penghuni kos baru disini." "ohiya, saya Dwi Laksana. panggil aja pak dwi". Ucapnya."kamu kelihatannya masih muda? tidak biasanya mah, yang ngekos disini anak muda. biasanya pasutri atau orang yang sudah bekerja?". "iya, pah. dia mahasiswa di universitas disana, mamah izinin tinggal disini karena kasihan belum dapat kosan yang cocok. terlebih lagi di bawa mobil. jadi mamah izinin ngekos disini". "Oh, begitu. pantas saja. papa kira sodara mama yang lagi berkunjung. soalnya tidak biasanya ada mobil disini". karena aku tidak mau merusak suasana kangen Bu Lina dan suaminya aku berpamitan pergi karena memang aku sudah tidak kuat ingin istirahat.

sesampainya di kamar, aku bergumam "ah, anyeng kalakah didieu hp aing. lainna dibawa bieu". aku membuka hp-ku dan melihat-lihat jadwal masuk ke kampus untuk daftar ulang dan jadwal lainnya. aku lalu menulisnya di depan board yang aku bawa di rumah sebagai pengingatku. karena jujur aku orangnya pelupa. setelah menyusun semua jadwal-jadwalku, baru kusadari kalau aku terlalu awal pergi ke jakarta karena perkuliahan dan pendaftaran awal akan dibuka awal bulan depan. jadi selama dua minggu ini, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan disini. akhirnya aku memutuskan untuk tidur kembali setelah selesai menyusun jadwalku.

Brug... Brag... Brag... Brug...

suara berisik tersebut membangunkan tidurku, kulihat jam dinding baru sudah jam 9 malam. aku tidak sadar kalau aku sudah tertidur selama 7 jam. "kenapa kamu malah ngutang lagi mas? aku sudah menggadaikan surat-surat motorku!!". terdengar suara wanita yang sedang marah dengan nada tinggi, "maaf, sayang. tapi ini yang terakhir kalinya. aku janji aku tidak akan lagi mengulangi hal yang sama. aku kemarin khilaf dan meminjam uang ke atasanku". ucap seorang pria dengan nada lemah. aku memutuskan untuk keluar dan melihat apa yang sebenarnya terjadi sambil pura-pura membawa handuk yang ingin aku jemur, setelah aku keluar ternyata Bu Mina sedang bertikai dengan Pak Surya. sambil menjemur handukku, aku mendengar pertikaian mereka secara tidak sengaja dan yang aku tangkap dari pertikaian mereka adalah mengenai pak surya yang suka berjudi dan berhutang terhadap atasannya sehingga bu mina harus menggadaikan surat-surat motornya. selain itu, pak surya meminta untuk bu mina menggadaikan sertifikasi gurunya juga karena bu mina adalah seorang PNS jadi mungkin akan mudah mencairkannya. aku yang tidak sengaja mendengar semua pertikaiannya senyum-senyum tipis sambil berpikir "ternyata aku bisa mengambil celah dari ekonomi keluarga mereka". gumamku dalam hati. aku tidak melanjutkan pertikaian mereka dan melanjutkan kesibukkanku membuka laptop dan bermain game atau menonton televisi.

Keesokan paginya. aku terbangun jam 8 pagi dan ketika aku membuka kamar kosanku aku melihat pak surya yang sedang tertunduk lesu di teras sambil menenteng rokok garpit dan kopinya. "Pak surya, halo pak? engga kerja pak?". "eh, mas Dabu, engga mas. saya memang kerja shift malam untuk hari ini bergantian dengan rekan saya". "oh begitu, sendirian aja pak? kemana bu mina?". "dia sudah pergi ke sekolah. jam 6 sudah berangkat biasanya. ohiya, maaf ya. mungkin tadi malam kamu keganggu dan mendengar pertikaian kita?". "gapapa, pak santai aja. saya tidak terganggu kok, kebetulan memang lagi tidak ada kerjaan aja". "memangnya ada masalah apa pak? sampai sepertinya saya lihat Bu Mina marah dan berkata kasar kepada bapak?". sambil menyeruput kopi dan menghisap rokoknya dia berkata "biasa, masalah hutang yang harus bapak bayarkan. bapak kemarin habis 2.5jt untuk judi slot dan uangnya bapak minjam dari atasan bapak". "sianyeng, korban zeus"... "oh, begitu pak..." (Mungkin ini kesempatanku untuk lebih dekat dengan pak surya)... "sebenarnya saya ada pak uang segitu, bagaimana kalau bapak meminjam saja dari saya". "waduh gaenak, mas. apalagi mas kan mahasiswa baru mungkin nanti ada keperluan dan kebutuhan yang lebih penting untuk dibeli". "gapapa, pak. toh, saya memiliki tabungan dan beberapa investasi di saham". padahalmah 100% uang orang tua xixixi... karena memang orang tuaku memberiku uang bulanan yang cukup banyak sekali bahkan menurutku sangat berlebihan sampai harus memberikan 1 kredit atm bewarna hitam dan 1 tabungan uang yang jumlahnya cukup banyak. "bener, mas? aku boleh minjem uangnya dari mas dabu?". "iya, pak tenang saja. saya juga mau sekalian narik uang buat makan siang nanti pak". "waduh jadi gaenak gini, padahal kita baru bertemu". "gapapa lah, pak. sebagai sesama tetangga memang harus saling membantu. berapa yang bapak butuhkan?" "hmm... sebenarnya 5jt mas...". "sianyeng malah naik jadi 5jt". "ohh... baik. pak nanti saya bawakan uangnya untuk bapak". "terima kasih mas... aduh saya jadi gaenak". "dasar bodoh 5jt ini adalah awal dari penderitaanmu nanti hehe... sebagai gantinya aku akan mempermainkan istrimu, Surya.". "tenang aja, pak... yaudah saya pergi dulu ke depan buat ngambil uangnya"."ohiya, baik, mas..."

DI sepanjang perjalanan aku memikirkan rencana selanjutnya untuk mendapatkan hati Bu mina dan merebut apa yang dimiliku pak surya yaitu istrinya yang tercinta. sesampainya aku pulang dari ATM aku kembali ke kamar kosanku dan berpapasan dengan ibu kos dan juga suaminya, kami saling menyapa dan mengobrol sebentar. lalu aku melanjutkan pergi ke Pak surya untuk memberikan uang kepadanya. aku menambahka 5jt kepadanya dengan total uang 10jt aku berikan padanya untuk melunasi semua hutang2nya. pak surya tidak henti-hentinya berterima kasih kepadaku dan berjanji akan mengembalikannya dalam waktu secepatnya. setelah aku memberikan uangnya. pak surya masuk ke dalam dam bersiap-siap untuk pergi bekerja. disisi lain, aku masuk ke kamar dan... "dasar surya bodoh, itu uang adalah awal dari kehancuranmu... tunggu saja aku akan mulai menyiapkan sesuatu untukmu.". aku berpikir karena strata dan kasta dari keluarga Pak surya yang memang menengah kebawah aku jadi mudah untuk menaklukan Bu Mina terlebih dahulu... aku langsung membuka laptopku dan menyusun rencana-rencana yang akan kulakukan kedepannya terhadap Pak Surya dan Bu Mina...


To Be Continued...
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd