Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Dabu Sang Penakluk Istri Orang Season 1 (END)

Bagus ceritanya hu
Tapi kalo boleh ngasih saran, teks untuk dialog nya usahain pake (enter) atau di awal paragraf ya hu

Agak pusing juga lama-lama kalo mau nyari teks dialog di tengah-tengah paragraf hahaha 😂🙏🙏

Sama satu lagi, kalau bisa di page awal dikasih index (daftar isi) hu biar yang mau marathon juga enak hehehe

Cuma saran loh ya ini 😅🙏
Baik suhu, nanti terima kasih sarannya nanti saya perbaiki. dan untuk index nanti saya coba buat setelah arc Bu mina selesai hehehe terima kasih atas sarannya 🙏🙏
 
Cerita yang bagus dan keren.
Ide yang baik, penulisan rapi, eksekusi yang matang.
MANTAB.



Sedikit saran aja, karakter masing-masing tokoh bisa lebih di perkuat dan di perjelas aja. Misalnya, pak surya karakternya suka judi, gak bisa ngambil keputusan, plin-plan, di tambah karena impoten, jadi semakin minder.

Terima kasih
Tetap semangat dan berkarya
 
Part VIII : Keberuntungan sedang berpihak kepadaku

Setelah kejadian malam tersebut hubunganku dengan bu mina sedikit meragang akan tetapi berbeda dengan hubunganku dengan pak surya yang semakin akrab. Hal tersebut yang mungkin membuat risih bu mina. Dan sampai sekarangpun bu mina tidak tahu siapa orang yang sudah membantu keluarganya selama ini. Selama 2 hari ini aku mengintai pergerakan bu mina dan pak surya tidak ada yang terjadi apa-apa. Tapi yang jelas jalan dari bu mina masih sedikit tidak normal karena mungkin vaginanya masih linu. Hehehe…

Akhirnya keberuntungan itupun tiba, aku sudah tahu dimana tempat bekerja Bu mina dan pabrik tempat bekerja pak surya. Di hari rabu aku pergi ke sekolahannya bu mina, disana sekalian aku pergi untuk mencari makan siang, aku melihat bu mina keluar dari sekolah bersama dengan seorang pria. Kuperhatikan dari penampilannya itu seperti salah satu guru dari sekolahnya. Momen inilah yang kutunggu-tunggu, aku memotret mereka berdua dengan hp ku. Tak lupa aku mengikuti kemana mereka pergi. Selama mengikuti mereka aku terus memotret apa yang terjadi diantara mereka berdua selain pergi mencari makanan akupun melihat mereka pergi berbelanja. Aku tidak tahu apa hubungan mereka tapi yang pasti ini sudah cukup bagiku untuk menghancurkan hubungan mereka.

Setelah cukup aku mengikuti kemana mereka pergi aku akhirnya membawa mobilku dan pergi menuju kontrakan. Setelah memakirkan mobil aku bertemu dengan seorang wanita yang merupakan salah satu penghuni dari kontrakan bu lina.



“Assalammualaikum”, ucapku.

“waalaikumsalam”, ucap bu lina dengan wanita tersebut.

“ehh, ini kenalin bu amelia, dia salah satu penghuni kontrakan ini.”

“halo mas, saya amelia”. “ohiya, saya Dabu mahasiswa yang baru datang dari bandung, bu”

“oalah, begitu toh… masih muda ya? Kirain saya kamu sudah bekerja karena badan kamu gede banget habisnya.”

“iya, bu… hehe”. “kok tumben bu? Biasanya bu lina ngasih kontrakan ke pasutri atau pegawai kantor?” ucap bu amelia.

“iya…, sebenarnya saya kasihan karena dia tidak menemukan kosan yang cocok untuknya. Katanya jarang ada kosan yang memiliki parkiran seperti disini.” Ucap bu lina.

“oh, seperti itu. Mas asal mana?”. “saya dari bandung, bu.”

“oalah, sama dong dengan suamiku. Suamiku juga dari bandung”. Ucap bu amelia

“hehehe….”. “nanti saya kenalin sama suami ibu, siapa tahu kalian satu daerah di bandungnya.” Ucap bu amelia

“iya, bu. Kalau begitu saya pamit pergi dulu. mau istirahat bu. Seharian ini saya lumayan disibukkan dengan beberapa materi kuliah yang harus saya kejar.” Ucapku karena aku merasa sangat lelah dan ingin mengakhiri pembicaraan ini. Karena fokusku untuk menghancurkan keluarga bu mina sudah di depan mata.

“baiklah, kalau begitu. Kamu udah makan?” Ucap bu lina.

“sudah, bu. Tadi saya makan di warteg dekat kampus.”ucapku. “ihh… kenapa makan diluar? Kenapa engga disini? Ibu gaada temen dong makan siang hari ini?” ucap bu lina.


“hehe… maaf bu. Saya lupa. Kan ada bu amelia yang sedang berkunjung juga jadi saya gaenak ngenganggu urusan ibu berdua. kalau begitu saya pergi dulu, bu. Assalammulaikum.”ucapku

“waalaikumsalam”. Ucap mereka berdua.

Setibanya di kamar aku langsung mengeluarkan laptopku dan juga tak lupa memasukkan beberapa foto yang sudah aku dapatkan hari ini. Karena memang sejak SMA aku memiliki skill design dan penggunaan photosop yang lumayan handal, mengedit foto seperti ini tidaklah sulit bagiku. Mereka berdua yang tadinya berjalan keluar dari sekolah aku sulap menjadi keluar dari salah satu hotel di sekitar sekolah. Aku juga memasukkan foto hotel terdekat tersebut dengan HP ku. Tinggal aku edit dan walaaa… foto yang seharusnya pergi keluar dari sekolah menjadi keluar dari hotel. Tak lupa akupun mengedit beberapa foto lainnya.

5 jam kemudian, setelah aku selesai mengedit beberapa foto dan video. Aku melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam. Sebelum aku pergi untuk masuk ke kamar aku mandi terlebih dahulu membersihkan keringat dan kotoran di tubuhku. Setelah selesai mandi, “kenapa sih? Ada apa denganmu? Kamu yang mengajakku bermain barusan? Tapi kenapa penismu masih tidak berdiri” suara teriakan amarah dari bu mina terhadap pak surya.

Karena posisiku di kamar mandi sekarang aku mulai berpikir beberapa kejadian yang sudah terjadi. Kenapa kamarku bisa sangat jelas mendengarkan pertikaian atau pembicaraan yang terjadi diantara mereka. Awalnya aku anggap memang nada dari bu mina yang tinggi tapi aku berpikir,

Mungkinkah memang tembok ini tidak kedap suara?

Namun, lamunan tersebut terbuyarkan setelah bu mina mengata-ngatai suaminya dan merendahkan suaminya saat itu. Mungkin karena dia masih emosi, atau memang sedang kentang saja sehingga emosinya mengalir deras tidak terkontrol dengan baik. Di kamar mandiku, aku malah terus ingin mendengarkan semua yang mereka lakukan dan pertikaian apa yang sedang terjadi tak lupa sambil berpikir langkah selanjutnya yang harus aku ambil.

Sepertinya akan lebih baik jika aku memulai dari pak surya. Gumamku dalam hati. Ketika suara amarah dari bu mina mulai tidak terdengar aku, mulai berpakaian dan pergi keluar untuk sekadar ngopi dan nongkrong santai saja. Disini saya bukanlah orang yang suka merokok karena memang saya tidak menyukainya hehehe…

Tidak lama kemudian, pak surya keluar dengan langkah yang gontai. Kopi yang baru kuseduh barusan aku langsung memberikannya kepada pak surya karena aku tahu dia lebih membutuhkannya ketimbang aku. dia masih belum mengatakan sepatah kata apapun kepadaku dan akupun mengerti tentang perasaannya. Karena aku mendengar dengan jelas kalau pak surya benar-benar sudah di rendahkan oleh istrinya. Dan dia terlihat murung karena memang gajinya jauh lebih kecil ketimbang bu mina. Dan arogansi dari bu mina barusan benar-benar membuat pak surya terpukul.

Perlahan-lahan aku mulai membuka pembicaraan dengan pak surya dan akhirnya diapun mulai terbuka. Mungkin aku sudah dianggap sebagai bagian dari keluarganya karena aku sudah banyak sekali membantu pak surya dan keluarga. dia tidak membicarakan masalah disfungsi penisnya tapi malah membicarakan harga dirinya dijatuhkan oleh istrinya karena penghasilannya jauh lebih tinggi. Dan hal-hal lainnya yang dia ungkapkan.

Akupun mulai menyimak semua perkataan dari pak surya sampai titik dimana dia akhirnya mengeluarkan air mata dan benar-benar merasa sakit hati.

Inilah moment yang tepat bagiku.

“pak, sebenarnya ada yang ingin kukatakan kepada pak surya”. Ucapku

“apa itu? Apa yang ingin kau katakan?”

Sambil menunjukkan hasil gambar editanku selama mengikuti bu mina “ini, pak. Tadi saya melihat istri bapak pergi dengan lelaki lain”

“saya kira bapak tadi yang bersama bu mina tapi sepertinya, bukan. Saya mendapatkannya ketika saya pulang dari kampus barusan”.

“apa-apaan ini? Apa kamu yakin? Apa ini benar istri saya?!!!” ucapnya dengan nada sedikit tinggi

“ssttt… pak, pelan-pelan. Saya akan menjelaskannya semua yang terjadi siang tadi kepada bapak. Jangan berisik nanti bu mina mendengarkan kita”.

Akhirnya akupun menceritakan semua kejadian yang terjadi siang hari ini. Tentu saja itu hanyalah omong kosong agar aku bisa memanipulasi pak surya. Semua yang kukatakan kepadanya akan memercik api di dalam keluarganya. Dengan begini aku berhasil menganggu dan memanipulasi pak surya.

“begini saja, kalau bapak memang tidak percaya gimana kalau kita besok mengikuti bu mina. Agar bapak tahu apa yang dilakukan istri bapak di belakang bapak”.

“waduh kalau besok saya tidak, bisa. Gimana kalau lusa?”

“baiklah, kalau begitu. Saya ikut aja. 2 hari kedepan libur pak.”

Semakin hari semakin lancar saja aku menghancurkan keluarga ini. Gumamku dalam hati. Aku merasa seperti dunia sedang mengelilingiku saat ini hahahahaha.



To Be Continued…
 
Cerita yang bagus dan keren.
Ide yang baik, penulisan rapi, eksekusi yang matang.
MANTAB.



Sedikit saran aja, karakter masing-masing tokoh bisa lebih di perkuat dan di perjelas aja. Misalnya, pak surya karakternya suka judi, gak bisa ngambil keputusan, plin-plan, di tambah karena impoten, jadi semakin minder.

Terima kasih
Tetap semangat dan berkarya
Baik suhu, kedepannya saya akan terus melakukan perubahan. terima kasih atas sarannya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd