Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Dabu Sang Penakluk Istri Orang Season 1 (END)

Part IX : Wanita yang tidak dikenal

Setelah malam itu, aku merasa kalau pak surya sudah berhasil aku selesaikan. Karena sepertinya pak surya sudah berhasil aku manipulasi. Pada pagi hari aku mulai melihat ada kerenggangan diantara mereka. Biasanya jam 5 pagi pak surya nongkrong di depan dengan merokok serta ditemani kopi buatan istrinya tapi sekarang dia hanya merokok saja dan tidak ada perbincangan diantara mereka seperti biasanya. Bu mina pun hanya fokus menjemur pakaiannya.

Ini baru permulaan… dan inilah yang kutunggu-tunggu… melihat sepasang kekasih yang biasanya saling beradu kasih tapi sekarang mereka terlihat seperti orang asing.



Aku pergi keluar sembari membawakan cemilan dan juga kopiku sendiri. Sambil duduk di samping pak surya seperti biasa aku mulai pembicaraan dan menanyakan kabarnya. Walaupun bu mina sempat melihatku tapi dia masih menghiraukanku dan tidak melihat ke arahku. Seolah-olah aku ini tidak ada. Kami mengobrol sangat lama sekali, sampai ketika bu mina pamit untuk pergi bekerja. Pak surya tidak mengubrisnya bahkan salam dari bu mina pun tidak di jawab olehnya. Kurasa dia benar-benar masih kesal tidak percaya dengan apa yang terjadi kepadanya. Kebahagiaan berumah tangga yang dia idam-idamkan selama ini hancur begitu saja karena dan sekarang dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Setelah kami lama mengobrol denganku pak surya izin pamit untuk pergi untuk bersiap bekerja.

“pak nanti saya jemput, ya? Daripada mumet mulu di rumah”. Ucapku

“eh… kenapa? Kok tumben?”ucapnya. “iya pak, daripada bapak disini malah seperti mayat hidup mending kita pergi bermain-main pak seperti kemarin”. Ucapku

“baiklah, kau benar. Mungkin lebih baik kita bersenang-senang saja diluar daripada disini aku mumet dengan istriku mending kita bersenang-senang”

Aku memang ingin mengajak pak surya pergi keluar dari rumahnya. Karena aku melihat dia kasihan sekali seperti seorang lelaki yang tidak ada harga dirinya di hadapan bu mina. Aku membersihkan teras kontrakan dan juga gelas lalu masuk ke dalam.

Ting… Ting… Ting… suara chat yang masuk ke teleponku.

Itu adalah wa dari beberapa grup jurusanku yang mengajak kita bermain. Tapi aku menghiraukannya karena memang tidak ada yang menarik. Terlebih lagi aku masuk ke dalam kelas yang isinya hanya aku saja yang merupakan orang luar jakarta sisanya adalah orang-orang jakarta dan sekitarnya. Mereka sering ngetag aku dan mengechatku untuk pergi jalan. Tapi aku tidak mau, selain malas. Karena itu hanya membuang-buang waktuku saja. Aku lebih memilih untuk mandi dan bersiap untuk mencari gym disekitar kontrakanku dan ingin menjadi member disana agar aku ada kegiatan olahraga, tidak hanya jogging atau lari di komplek perumahan kontrakanku.

“ehh, mas dabu. Mau kemana mas?”. Suara seorang wanita yang tidak kukenal.

“eh, bu amelia. Ini bu saya mau pergi keluar sebentar”. Ucapku

“ohh, mau main sama temen-temen, ya?” ucapnya.

“tidak bu, saya sedang mencari tempat gym di sekitar sini. Buat mencari kesibukan di waktu kosong aja.”

“oh, begitu…, lama tidak? Ada yang ingin ibu bicarakan sama kamu?”

“ada apa bu? Kenapa engga sekarang aja?”

“nanti saja, bu lina sepertinya belum pulang dari mengantarkan anaknya sekolah. Jadi lebih baik nanti kita bertiga saja membicarakannya bersama-sama.”

“baiklah, kalau begitu. Saya pergi dulu bu.”

“iya, hati-hati dijalan, ya!”

“iya, bu terima kasih.”

Aku tidak mengerti maksud dari ucapan bu amelia tapi yang pasti aku tidak ingin memikirkan hal tersebut terlebih dahulu karena aku ingin fokus terhadap wanita yang sudah ada di genggamanku sekarang. Kalau dipikir-pikir bu amelia ini sangat cantik sekali, selain wajahnya yang terlihat masih awet muda tubuhnya pun tidak kalau seksi dari bu mina dan bu lina. Kutaksir payudara bu amelia sekitar 36C, apalagi hari ini dia terlihat sangat seksi sekali dengan memakai pakaian khas ibu-ibu di pagi hari, daster dengan memperlihatkan kemolekan dari pantatnya yang sekilas kulihat tadi.

Wow tidak salah aku memilih kontrakan, ternyata isinya lumayan cukup untuk menjadi bahan permainanku selama aku kuliah disini.

Setelah aku berkeliling dan mencari beberapa tempat aku akhirnya memilih tempat gym yang masuk ke mall namanya “G**d gym”. Karena mereka memiliki beberapa fasilitas yang biasa kugunakan ketika aku berada di bandung. Aku sama sekali tidak memikirkan harga tapi fasilitas dan kualitas dari tempat tersebut. Setelah itu, lelah mencari aku memutuskan untuk pulang ke kontrakan dan beristirahat.

Setibanya aku di parkiran kontrakan depan, aku dipanggil oleh bu lina untuk masuk ke dalam rumahnya karena ada yang ingin dia bicarakan bersamaku. Setelah aku memarkirkan mobilku dengan rapi aku pergi masuk ke dalam rumahnya. Disana aku disambut oleh bu lina, bu amelia dan satu orang wanita lagi.

“nama saya, bu ayu.” Ucap wanita yang baru ku kenal itu.

“nama saya, dabu arseto, biasa di panggil dabu.” Ucapku.

“iya, salam kenal. Ini pertama kalinya saya melihatmu disini. Semoga betah ya.. tinggal disini”

“iya, bu.”

“sudah-sudah, perkenalannya nanti saja.” Ucap bu lina. Menyela pembicaraan kami.

“jadi, begini… bu ayu ini adalah pemilik kontrakan di belakang, beliau datang kemari karena ada yang ingin disampaikan olehnya. Silahkan langsung saja bu…” Ucap bu lina.

“baiklah, kalau begitu aku langsung saja menceritakan kejadiannya. Jadi beberapa hari ini, tetangga kontrakanku bu april curiga ada orang yang mulai keluar masuk dan melihat-lihat daerah sekitar sini. Sudah. Bahkan kemarin malam bu aprli sempat memergoki seorang pemuda yang masuk ke dalam kontrakan dan mencari seseorang.” Ucap bu ayu.

Aku hanya diam dan menyimak penjelasan dari bu ayu karena sepertinya kontrakan ini sedang diincar oleh seseorang dan aku tidak tahu apa yang sedang terjadi.

“terlebih lagi, beberapa hari yang lalu bu irma bilang kalau jemuran pakaian dalamnya hilang, karena dia ingat betul kalau dia mencuci dan menjemurnya di depan rumah.”


Karena aku tidak tahu kondisi kontrakan ini, karena memang aku sering masuk melalui pintu depan rumah bu lina. Aku terbiasa lewat situ ketimbang lewat belakang rumah. Setelah mendengar beberapa penjelasan dari bu ayu aku sudah paham. Kalau masalah ini adalah masalah kejahatan pencurian oleh beberapa pemuda daerah sini.

“jadi begitu…” ucap bu ayu mengakhiri penjelasannya

“nah, karena ibu sedang meminta suami ibu untuk memesan beberapa alat CCTV, ibu hanya diberikan uangnya saja. Dan sekalian meminta bantuan mas dabu untuk membantu ibu untuk memasangkannya dan menginstalasi beberapa kamera CCTV tersebut.” Ucap bu lina kepadaku.

“ohh… baik, bu saya mengerti kok pemasangan CCTV. Nanti saya bantu”. Ucapku, karena memang aku paham tentang pemasangan, instalasi dan lain-lain. Lalu tak lupa aku menyarankan untuk memasang wifi juga biar satu jaringan.di pasangkan paralel dan terhubung dengan beberapa router agar sinyalnya maksimal tidak putus-putus.

“oh… begitu, ya. Yasudah besok bantu ibu yaa mencari kamera CCTV dan memasang alat-alat apa saja yang diperlukan”. Ucap bu lina.

“ehh… besok sepertinya tidak bisa bu. Bagaimana kalau akhir pekan saja, aku libur bu diakhir pekan.” Ucapku karena besok aku sudah janji dengan pak surya.

“yaahh, gimana dong kita butuh secepatnya. Dan suamiku juga ingin secepatnya di pasang.” Ucap bu amelia.

“gini aja bu, bagaimana kalau saya memakirkan mobil saya di belakang untuk sementara waktu. Dan bu lina memesan TuruHome untuk wifinya terlebih dahulu, karena saya hanya mengerti wifi dan router yang diberikan oleh TuruHome” ucapku.

“memangnya di mobilmu ada kamera?” ucap bu ayu.

“iya bu di bagian depan dan bagian belakang. Tapi nanti saya tambahkan satu untuk melihat ke samping.” Ucapku.

“bagaimana? Menurut kalian?” ucap bu lina

“baik, bu gapapa kalau mas dabu memang memiliki kamera di mobilnya saya ngikut aja dahh” ucap bu ayu.

“sebentar, saya ambilkan kunci serep untuk pagar belakang. Untuk semetara ini kamu parkir di belakang dulu, ya…” ucap bu lina.

“baik, bu…”.

Setelah selesai membicarakan dan mendiskusikan hal tersebut. Aku segera berpamitan kepada mereka, tapi aku tidak langsung pulang, karena aku melihat sudah menunjukkan jam 4 sore artinya sebentar lagi pak surya pulang. Aku sudah berjanji akan bersenang-senang dengannya hari ini. Setelah berpamitan aku ke mobilku dan berjanji kepada mereka malam ini aku akan memakirkan mobilku di belakang dan bu ayu akan memberitahu tetangga yang lain tentang diskusi siang itu.

To Be Continued...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd