Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Dabu Sang Penakluk Istri Orang Season 1 (END)

Part 11 : Kencan bersama pemilik kontrakan

Tok…. Tok… Tok….


“mas dabu… mas… mas dabu…?”

Teriakan seorang wanita diluar pintu kamar kontrakanku. Suara tersebut membuatku terbangun. Dalam keadaan setengah sadar dan memakai boxer serta bertelanjang dada, karena jujur selama aku tidur di jakarta aku tidak pernah memakai baju ketika ingin tidur karena suhu disini sangatlah berbeda dengan bandung. Bahkan aku sehari bisa mandi sampai 4x hehehe…

“iyaa, siapa ya?” ucapku

“astagfirlah, maaf nak dabu, bisa pakai pakaiannya terlebih dahulu?” Ucap seorang wanita

“ehhh iyaa… iyaa maaf bu.” Aku menutup kembali pintunya dan memakai baju dan celana pendek. Sianyeng kontol aing ngaceng pantes tadi jol istigfar. Setelah memakaikan pakaianku aku kembali membuka pintu.

“ada apa bu?” ucapku.

“ehh anu… maaf… membangunkan dek dabu. Itu katanya mobilnya mau di parkir dibelakang. Saya udah menyampaikan ke bu april juga yang rumahnya dekat pagar depan supaya motor suaminya di pindahkan”. Ucap bu amelia.

“ehh iyaa, maaf bu. Saya tidak lupa. Tapi sebenarnya saya tidak tahu masuk lewat mana bu untuk ke parkiran belakang”. Ucapku.

“yasudah, ibu antarkan jalan lewat pintu belakang, karena memang berbeda dengan pintu depan” ucap bu amelia.



Akhirnya aku memakai masuk ke dalam dan membawa kunci mobilku. Bu amelia dan aku masuk ke dalam mobil. Sepanjang perjalanan, bu amelia menunjukkan jalan mana saja yang bisa lewat pintu belakang dan pintu depan serta beberapa alternatif jalan agar aku tidak terkena macet. Karena memang terkadang aku suka terkena macet ketika masuk ke perumahan. Di perjalanan juga aku menjadi sedikit tahu usia dari bu amelia dan pekerjaannya. Dia adalah seorang pramugari di salah satu maskapai ternama di indonesia. Dia juga bilang kalau dia sudah memiliki seorang suami namanya pak dirga Pekerjaannya adalah sebagai kapten kapal.

“loh, kenapa ibu tidak tinggal di rumah saja? Bukannya akan lebih baik jika tinggal di rumah?” ucapku penasaran.

“memang, tapi kalau ditinggal suami ibu suka kesepian. Awalnya juga kita memikirkan hal tersebut tapi karena kita juga belum punya anak, jadi kami memutuskan untuk tinggal di kontrakan saja. Toh, kami juga sudah membeli rumah di kampung halaman suamiku jadi kami sedikit tenang.” Ucap bu amelia.

Kami mulai membicarakan latar belakang dan juga tentang kehidupanku selama ini di jakarta. Tidak terasa akhirnya aku sampai di pintu belakang, jaraknya cukup jauh karena harus memutari beberapa komplek. Aku merasa lebih baik parkir di pintu depan saja, karena kalau parkir di belakang 15 menit lebih lama. Bu amelia turun untuk memandu mobilku terparkir dengan baik dan membuka pintu belakang. Setelah aku selesai memarkirkan mobilku,

“ehh… jadi ini pria yang baru ngontrak disini? Wuiihh masih muda udh punya mobil”. Ucap seorang wanita yang baru aku temui.

“ehh iyaa bu, saya dabu arseto orang yang baru ngontrak disini. Saya mahasiswa baru di universitas negeri dekat sini” ucapku.

“oalah, tumben bu lina menerima mahasiswa, biasanya dia menolak” ucap wanita tersebut.

“awalnya juga saya sama, biasanya bu lina menolak mahasiswa dan lebih memprioritaskan karyawan atau pasutri.” Ucap bu amelia

“ehh iya ibu belum kenalan. Nama ibu aprlilia saputri biasa dibilang bu april” ucapnya.

“iyaa bu. Sebentar bu saya mau aktifkan dulu dasboard kameranya dan juga memasang kamera samping dulu.” ucapku.

“ohiya silahkan…”


Aku meninggalkan bu amelia dan bu april untuk memasang melakukan instalasi di mobilku. Setelah selesai memasang kamera. Aku izin berpamitan dengan mereka karena jujur aku baru tidur jam 4 subuh karena kejadian kemarin malam. Dan juga karena ini pertama kalinya aku bertemu dengan bu april jadi aku sedikit merasa canggung.

Setibanya aku di depan pintu kontrakanku, “Mas dabu… kirain ibu kamu sedang pergi ke kampus” ucap bu lina.

“engga bu saya sedang memeriksa mobil dan memasang kamera di mobil saya tadi.” Ucapku.

“oh begitu, sebenarnya hari ini ibu ingin memintamu pergi jalan. Dan kalau bisa secepatnya saja kita membeli kamera CCTV-nya. Ibu juga sudah meminta bu amelia untuk berjaga-jaga di rumah ibu siapa tahu nanti ada teknisi TuruHome datang kemari.” Ucapnya.

“ehh… hmmm gimana, ya bu saya sih…” Ting… Tingg….

Suara pesan dari hpku yang berisi “mas dabu, kayaknya hari ini tidak jadi membututi istri saya, karena saya sudah tidak ada hasrat lagi untuk melakukan hal tersebut. ” pesan dari pak surya kepadaku. “baiklah pak, kalau memang itu kemauan bapak.” Balasanku. Sambil tak lupa aku mengirimkan beberapa foto bu mina kepadanya agar dia sendiri yang menyelesaikan masalahnya.

“mari bu saya bisa. Ternyata hari ini dosennya meliburkan mata kuliah hari ini.” Aku berbohong kepada bu lina. Karena perkuliahan dimulai minggu depan.

“kalau begitu ibu siap-siap dulu, ya. Nanti kamu pake mobil ibu saja. Soalnya mobil kamu lagi di pake jadi CCTV ala-ala hahahaha” ucapnya. Setelah menyelesaikan percakapan itu aku segera bergegas masuk ke dalam mandi dan merapihkan diriku.



Beberapa menit kemudian aku langsung masuk pergi ke dalam rumah bu lina. Karena aku melihat pintunya terbuka,
anyeng!!” sontak aku terkejut ketika aku melihat bu lina berjalan dari pintu kamar mandinya menuju kamarnya. Karena kulihat bu lina tidak melihatku yang sudah ada di rumahnya aku diam-diam mengikuti bu lina menuju kamarnya. Aku melihat bu lina sedang memakai lotion di tubuhnya. Serta tak lupa dia sudah melepaskan semua pakaiannya. Aku menelan ludahku dan melihat tubuh telanjangnya bu lina saat itu.

Aku melihat lekuk tubuh dan setiap inci dari tubuhnya bu lina. Aku melihat vagina dari bu lina benar-benar indah sekali karena tidak ada bulu yang menutupi vaginanya serta tak lupa payudara besarnya yang selama ini kulihat. Karena adegan tersebut aku menjadi sedikit terangsang dan tiba-tiba melepaskan reseltingku dan mulai mengocok penisku… secara perlahan-lahan aku mulai membayangkan bu lina sedang disetubuhi olehku. Aku menikmati tubuh nya dan menjilati bagian-bagian sensitif tubuhnya sekarang.

Oeee… Oeee… Oeee…

Tangisan suara balita membuatku menghentikan kocokan pada penisku. Aku langusng pergi bergegas kedepan karena memang saat itu bu lina bergegas memakaikan pakaian dalamnya dan memakaikankan kembali handuknya. Hal tersebut membuatku panik dan langsung lari ke pintu depan dan duduk di sofa depan.

Setelah beberapa menit aku menunggu bu lina,

“maaf ibu lama, habisnya harus membuat susu buat si dedek ini dulu.” ucapnya

“gapapa, bu saya juga baru datang” ucapku

“ini kunci mobilnya, buka pintu garasinya pake remot yang ini yaa…” ucap bu lina.

Tanpa diberitahupun aku tahu fungis dari remot dan kunci mobil ini. Karena di rumahku juga mobil ini mirip dengan mobil ayahku. Seperti bernostalgia aku melihat mobil bu lina sama persis dengan mobil milik ayahku, namun tentu saja dengan plat nomer yang berbeda.



Setelah memanaskan mobil aku mengeluarkan mobil, dari garasi dan bersamaan dengan itu bu lina masuk ke dalam mengikutiku. Aku langsung menancapkan gasku dan pergi dari rumah bu lina. Diperjalanan bu lina ingin mampir sekalian menjemput anaknya di sekolah. Karena jam sudah menunjukkan pukul 11 sudah waktunya anaknya bu lina pulang. Anak bu lina berada di kelas 1 SD jadi dia masih sekolah setengah hari. Kami sampai di sekolah anaknya bu lina dan menjemputnya. Setelah itu kami pergi ke salah satu pusat perbelanjaan besar di jakarta timur. Bu lina ingin pergi ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli beberapa barang pokok di rumahnya. Dan aku memutuskan untuk mengajak anaknya bu lina berkeliling karena kata bu lina kalau anaknya ini ikut suka ingin beli makanan atau minuman yang tidak sehat seperti soda dan cikicikian lainnya. Alhasil aku membawa jalan-jalan anaknya bu lina. Karena gender kami sama aku memilih mengajaknya pergi bermain di area taman bermain. Akhirnya akupun bermain-main dengannya sampai tak terasa bu lina selama ini memanggilku. Akhirnya kami pun mengakhirinya dan pergi menghampiri bu lina

“darimana kalian? Dika kamu nyusahin abang dabu, ya?” ucap bu lina

“engga mih, malah aa diajak bang dabu main-main trampolin tadi” ucap dika

“engga bu, kita keasyikan main barusan, bener ga dika?” ucapku

“iyaaa hehehe”.

“kalau begitu mari kita cari CCTV untuk kontrakan.” Ucap bu lina.

Akhirnya kami menuju area elektronik di mall tersebut. Karena bu lina tidak mengerti kamera seperti apa yang harus dia beli jadi dia memintaku untuk mencari-cari kamera cctv yang cocok untuknya. Hal ini aku manfaatkan dengan membeli kamera CCTV yang bisa 360 derajat, karena sebelumnya aku sudah tahu tata letak dari kontrakan di belakang jadi aku sedikit memahami kondisi dan titik titik dimana saja yang harus aku pasang kamera CCTV. Aku memutuskan beberapa kamera cctv dengan mereka yang sama dan kamera dengan kamera wide dan bisa diatur oleh admin. Dan tentu kamera ini yang akan menjadi saksi bisu kejahatanku di masa depan. Setelah selesai berbelanja kamipun pergi segera pulang ke rumah. Setelah aku memasukkan mobil bu lina ke dalam. Aku izin pamit ingin pergi ke kontrakanku karena hari ini benar-benar melelahkan sekali bagitu disamping aku tadi dibangunkan pagi-pagi oleh bu amelia, perjalanan macet jakarta membuatku semakin kesel dan lelah secara mental. Dan aku memutuskan membawa beberapa kamera cctv dan berjanji akan memasangkannya besok. Sebenarnya bu lina memintaku untuk ke rumah dulu mampir, karena bu lina akan memasakkan makan siang untukku tapi aku lebih memilih untuk langsung pergi ke kontrakanku, bu lina pun mengerti dengan kondisi tubuhku akhirnya diapun tidak memaksaku dan mengizinkanku untuk istirahat. Setelah aku masuk di kontrakanku aku langsung menyimpan tas belanja cctv di meja dan ambruk ke kasur. Aku terbangun jam 9 malam, karena lagi-lagi mendengarkan pertengkaran dari bu mina dan pak surya namun sekarang berbeda. Pak surya yang lebih marah ketimbang bu mina. Aku lebih memilih untuk pergi mandi daripada mendengarkan pertengkaran mereka berdua. Tidak lama ada chat wa dari bu lina, kalau TuruHome sudah dipasang dan dia juga mengikuti arahan dariku agar memasang router yang banyak tidak hanya satu.

Dasar wanita tua bodoh, mau saja kau ditipu olehku hahaha

Karena dengan kamera tersebut aku jadi bisa mengawasi rumah bu lina karena dia memang ingin dipasangkan kamera cctv, serta para penghuni kontrakan.


Tok… tok… tok…

“mas dabu… mas… ini aku…” terdengar suara wanita memanggilku dari balik pintu.

“ada apa, bu mina?” ucapku

“ehh… anu… tentang…”

“masuk dulu aja ke dalam kalau diluar gaenak nanti dilihat sama orang” ucapku.

Aku mempersilahkan bu mina masuk ke dalam dan diapun tanpa adanya paksaan langsung masuk ke dalam kontrakanku.

Malam ini akan menjadi malam yang panjang bagimu…

To Be Continued...
 
Part 12 : Budak Baru Bernama Mina



“silahkan duduk di sofa”, ucapku.

“baiklah”. Ucap Bu mina

“kenapa kau datang kesini? Bukankah ada suamimu di rumah?” ucapku.

“tidak dia sedang pergi pekerja karena hari ini dia shift malam…”ucapnya.

“lalu…?”

Sepertinya mina masih ingin mencaritahu dan mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi diantaraku dengan pak surya. Kenapa bisa aku membantunya dan juga ingin mengatahui curhat-curhatan dari pak surya.

"Bisakah kau menjelaskan semuanya? Tentang suamiku dan juga hutang-hutangnya" ucap bu mina

“maaf tapi curhatan pak surya adalah curhatan dari hatinya langsung jadi aku tidak bisa memberitahu semua dan intinya aku sudah memberikan uang 70jt kepadanya.” Ucapku.

“kumohon… aku ingin tahu semuanya…!!” ucapnya memelas kepadaku.

“tentu saja itu tidak gratis, terlebih lagi kurasa suamimu tidak akan bisa melunasi hutang-hutangnya dengan cepat. Kan? Bagaimana caramu membantu suamimu?” ucapku dengan nada tinggi.

“hmmm… tentang kemarin…. Aku…. Akuu….”

“kalau kau tidak mau kau tidak perlu memaksakan diri” ucapku menyela perkataannya.

“b-baiklah… aku akan melakukannya. Aku akan melakukan apapun agar bisa melunasi hutang-hutang keluargaku. Jadi tolong, bantulah aku… beritahu aku semuanya….” Ucapnya memelas.

“sudah kubilang itu tidak gratis, kau mengerti, kan? Maksudku?” ucapku. Sambil membenarkan posisi dudukku. Di hadapannya, diapun seperti mengerti maksudku. Tidak menunggu lama dia langsung duduk dan bersujud dihadapanku.

“kumohon beritahu aku…” ucapnya dia mulai melepaskan celanaku dan menggenggam penisku.

“masih kurang, jika kau ingin aku memberitahuku… kau tahu, kan?” ucapku.

Dia mengerti apa yang maksudku, dia langsung melepaskan seluruh pakaiannya di hadapanku.

“tunggu sebentar” aku menutup gordeng jendela dan mengkuci kontrakanku. Lalu duduk kembali dan melepaskan celanaku dihadapan bu mina.

“silahkan mulai…” ucapku.

“baik…” ucap bu mina.

Slurp… Slurp… Slurp…

Jilatan demi jilatan penis dia lakukan terhadap penisku. Dia menjilati penisku seperti dia menjilat es krim. Ini benar-benar terasa sangat nikmat sekali.

“kenapa kau hanya menjilatinya, lakukanlah dengan benar jika kau ingin mengetahuinya?” ucapku kepadanya.

Akhirnya dia langsung mengulum penisku masuk ke dalam mulutnya. Klok… klok… klok… suara penisku masuk ke dalam mulutnya. Karena penisku masuk ke dalam tenggorokkannya.

“bagus, ini sangat nikmat sekali” ucapku.



Akupun mulai menceritakan semua kejadian yang terjadi dengan pak surya dan juga beberapa curhatan pak surya denganku. Tapi tentu di bumbui dengan sedikit kebohongan tidak 100% full sama dengan yang terjadi. Dan hal tersebut membuat air matanya mulai keluar…

“kenapa kau diam saja? Teruskan!!” ucapku.

“b-baik… hikss… hiksss….” Dia terus menjilati penisku sambil menangis, aku senang melihatnya menderita seperti ini. karena memang ini adalah kesalahannya sendiri karena tidak bisa menjadi istri yang baik bagi pak surya.

"keluarkan penisku sekarang… mari kita buat perjanjian dulu…"

Ketika dia mengeluarkan penisku dia mulai sadar bahwa ukuran penisku sangatlah besar sekali. Karena dulu dia tidak melihatnya dengan jelas namun sekarang dia bisa melihatnya dengan jelas ukuran besar penisku di hadapannya yang membuat dia ketakutan.

“bagaimana kalau kau membayar hutang-hutang keluargamu dengan melayaniku?” sambil menarik dagu wajahnya keatas…

“a-aku… tidak… ”

“kalau begitu, kita sudah selesai pakai kemb-”

“baik… baik… aku akan melakukannya. Tapi tentu ada batas dan jangka waktunya.” Ucapnya dengan sedikit gemetaran.

“baiklah, karena hutangmu adalah 75jt kau harus melayaniku selama 4 bulan gimana?” ucapku

“a-apa… aku tidak bi…”

“kalau kau tidak mau gapapa, silahkan kau pergi. Biarkan pak surya yang membayarnya.” Ucapku.

“baiklah… aku akan melakukannya” dengan nada yang rendah.

“aku tidak bisa mendengarmu, jawablah dengan benar!” nadaku sedikit tinggi

“Baik… aku akan melayanimu!!” ucapnya dengan tegas

“baguslah sini kembali jilati lagi penisku…” ucapku

“baik…”

“dan sekarang kau harus memanggilku, tuan… mina…”

“huh…? Apa-apaan itu… ka-”

“bukankah kau bilang kau akan melayaniku?”

“baiklah, tuan”.

“baguslah, mina.”



Slurp…. Slurpp… Slurppp… Klok… Klokk… kklook…

“masukkan semuanya…”

“tidak bisa ini terlalu besar…”

“huh? Apa aku tidak mendengar!!” sambil memasukkan penisku dalam-dalam dan membuatnya sedikit tersedak dan lalu melepaskannya.

“Maafkan aku, tuan… cough… cough…” ucapnya dengan sedikit terbatuk-batuk…

“cepat lakukan, kembali lakukanlah dengan benar dan gunakan payudaramu sekarang…”

“baiklah, tuan…” tanpa kujelaskan dia mengerti apa yang ingin kulakukan kepadanya.

“haaaa…. Bagus lakukanlah seperti ini sambil gunakan dengan lidahmu”

“baiklah, tuan…”

Ini benar-benar terasa sangat nikmat sekali, aku tidak menyangka kalau bu mina akan melakukan hal seperti ini kepadaku. Bu mina yang selama ini menjauhiku dan melihatku sebagai pria yang hina sekarang dia sudah benar-benar menjadi budakku. Setelah dirasa cukup,

“sekarang, masukkanlah penismu. Sudah cukup.” Ucapku…

“t-taapi… pelan-pelan… ini s-sangat besar sekali, kemarin aku sampai tidak bi-”

“CEPATLAH!!” bentakku

“ba… baaa…. Ba-baiklah… tuan…” ucapnya.

Dengan posisi dudukku bu mina langsung memasukkan penisku ke dalam tubuhku. Tapi dia perlahan-lahan memasukkannya, baru saja seperempat penis yang masuk dia sudah meringis kesakitan… tanpa berlama-lama aku langsung menurunkan pinggulnya

“AAAAAAAAAAAAAARRRRGGHHH!!!” terikannya.

“diamlah bodoh, kau akan membuat orang lain curiga nanti!!”

“ma… maaafkan… maaafkan aku tuan…”

“cepat bergeraklah, jangan diam saja…”

“baa… baaaiklaaaahh… tuan…”


Haaaa…. Ahhhh… Aaaaahh…. Shhhhsss…..

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..


Suara desahannya menggema di ruang tamuku. Ini benar-benar terasa sangat nikmat sekali. Aku tidak menyangka dia akan secabul ini. Dia terus menerus melakukannya namun sambil menahan rasa sakit. Aku bisa melihatnya dari raut wajahnya...

Haaaa…. Ahhhh… Aaaaahh…. Shhhhsss…..

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..


Aaaaaaaaaaaarrrghhh…!!!


“apa-apaan ini… kau sudah keluar?” ucapku.

“aaa… i-itu… itu… itu karena penismu… penismu mencapai bibir rahimku… suamiku tidak pernah melakukannya seperti ini?” ucapnya

“benarkah? Kalau begitu hanya aku yang bisa memuaskanmu, kan?” ucapku

Haaaa…. Ahhhh… Aaaaahh…. Shhhhsss…..

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..


“aa…. Aku tidak tahu…” tanpa kusuruh dia menggerakkan pinggulnya sendiri

“jawablah dengan jujur, apa penisku lebih baik daripada suamimu?”

“ehh… haa… haaa… i-iyaaa…. Pe… penismu… jauh lebih baik dari suamiku… penismu terasa sangat nikmat sekali, tuan…!!”

Haaaa…. Ahhhh… Aaaaahh…. Shhhhsss…..

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..


“sudah cukup sekarang naiklah…”

“t-tunggu, tuan…”

Aku menggendongnya dan pergi ke kamarku. Lalu aku lemparkan bu mina di kasurku.

“jadi, apa yang harus kulakukan sekarang?”

“hmmm… mmm….”

“apa? Mina?”

“B-bisakah… kaa…. Kau masukkan penismu ke dalam vaginaku sekarang, tuan…”

“baik… jika itu keinginanmu…”

Tapi sebelum itu, aku menjilati vaginanya terlebih dahulu. Dengan pengalaman segudang ketika aku di SMA dulu, aku mulai memasukkan jariku ke dalam vaginanya dan mencari-cari titik sensitif di dalamnya.

Haaaa…. Ahhhh… Aaaaahh…. Shhhhsss…..

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..


Klitorisnya pun tak luput dari jilatanku. Aku terus menerus melakukannya

Haaaa…. Ahhhh… Aaaaahh…. Shhhhsss…..

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..

Akuuuuu akaaaannnn Keluaaarrr!!!


Seerrrrr…. Serrr…. Serr…. Keluar percikan cairan yang keluar dari vaginanya. Ini pertama kalinya aku melihatnya air mancur seperti ini…

“haaa… aahhh… t-ttuuu… tuaann… ini benar-benar nikmat sekali, tuan…”

“hahaha… kau benar-benar mesum sekali… kau adalah guru yang cabul”

“iyaaa… tuan… aku adalah guru yang cabul… silahkan nikmati tubuhku, tuaann…”


Ada apa ini? Darimana dia bersikap seperti ini. Aku sedikit kaget melihat tingkah lakunya, ini tidak seperti bu mina yang biasa kulihat sehari-hari dia benar-benar seperti wanita cabul sekarang.

“kalau begitu, aku akan mulai memasukkannya mina…”

“silahkan tuan…”

Haaaa…. Ahhhh… Aaaaahh…. Shhhhsss…..

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..

Haaaa…. Ahhhh… Aaaaahh…. Shhhhsss…..

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..


Suara desahannya menggema menjalar ke seluruh ruangan kamarku. Aku benar-benar menikmati persetubuhan ini. Dan sepertinya dilihat dari wajahnya dia benar-benar sudah mulai menikmatinya.

30 menit kemudian aku sudah mencapai batasku,

Haaaa…. Ahhhh… Aaaaahh…. Shhhhsss…..

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..


“aku sudah tidak kuat lagi, aku akan segera keluar…”

“keluarkan di dalam… hari ini adalah hari amanku…”

“tidak mau, bangunlah….”

Setelah dia bangun aku langsung memasukkan penisku ke dalam mulutnya.

Haaaa…. Ahhhh… Aaaaahh…. Shhhhsss…..

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..

Crooott… Crottt…. Serrr…. Serrr… Serrr….


Muncratan spermaku di dalam tubuhnya dan juga cairan vagina yang cukup banyak keluar di vaginanya.

Haaaa… aaahhhh… arrrrghh…. Haaa…..

“ini benar-benar sangat nikmat sekali, tuan…”

“siapa yang suruh kau tidur? Jangan tidur disini… cepatlah bangun tidurlah di rumahmu, suamimu akan curiga jika nanti kau tidak ada dirumah…”

“baiklah, tuan…”

Dia langsung berdiri dan pergi ke ruang tamu untuk mengambil pakaiannya

“siapa yang suruh memakai pakaian? Keluarlah dengan telanjang seperti itu!”

“t-tapi bagaiam….”

“aku adalah tuanmu, kau harus menurutiku, kan?”

“ehhh… hmmm… b-baiklah… tuan…”

Dia benar-benar melakukannya. Dia pergi telanjang dan keluar dari kontrakanku dengan terburu-buru, aku melihat sekitar memang aman sekali karena tidak ada yang sedang berlalu lalang di sekitaran kontrakan kami sekarang…

Ini benar-benar nikmat sekali sambil aku membuka koper khususku… dan melihat beberapa barang istimewa yang biasa kugunakan terhadap beberapa wanitaku untuk balas dendam ketika dulu waktu SMA.

Sudah lama tidak bertemu kawan, akhirnya aku menggunakan kalian lagi… hahahaha


To Be Continued...
 
Terakhir diubah:
Buat semuanya terima kasih atas support dan dukungannya tak lupa juga terima kasih sudah mengirimkan beberapa kritik dan saran. sangan membantu sekali bagi saya :) untuk yang ingin membaca marathon sudah saya buatkan index berserta perubahan lainnya di chapter 1 jadi segitu saja untuk informasinya. Silahkan nikmati ceritaku.... dan jangan lupa Like dan cendolnya gan hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd