Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG DENDAM DAN SAJAM DI UJUNG MALAM - UPDATE 05

Bimabet
--- 05B ---

TANDA TANYA

Jiwo menyalakan rokoknya, menghangatkan badan di tengah suasana Warung Kopi milik Bunda Yonce yang remang dan dingin. Sementara, Aco menikmati kopi panas yang baru dipesannya.

"Sudah pesanannya semua, Bang?"

"Sudah.."

"Ngga mau tambah susu?"

"Ngga dulu deh Neng.. Besok aja.."


Pelayan warung itu langsung berbalik arah dan meninggalkan Aco dan Jiwo untuk menikmati kudapan mereka.
"Kamu tahu apa yang dimaksud dengan tawaran susu tadi?", Jiwo melempar pertanyaan sebentar.

"Maksudnya bagaimana?", sanggah Aco kebingungan.

"Pelayan tadi menawarkan mau ngga tambah susu itu artinya mau ngga ditemani perempuan untuk minum bersama kita disini. Sambil nyusu pastinya.."

"Tauuuu gitu bilang mau aja ya.."

"Hahahaha gundulmu!"

Tawa mereka membuat sekeliling memperhatikan mereka.

"Sssttt... jangan keras keras.. Nanti bisa jadi sorotan kita disini. Gagal semua rencana."

"Jadi bagaimana setelah ini?"

"Ya kita disini saja sampai besok pagi. Sembari mengawasi siapa tahu ada perempuan yang memiliki tanda-tanda yang sama dengan apa yang kita cari, rambut pendek, berbaju merah, dan kaki kanan memiliki gambar tato macan."

"Okedeh.."


Berjam-jam mereka berdua menunggu dari jam sepuluh malam hingga waktu menunjukkan pukul tiga pagi. Kantuk semakin melanda. Rokok dan kopi semakin menuju tipis.

"Ngantuk nih.."

"Iya nih sama, Mas.."

"Tambah kopi lagi aja."

"Okey.. Saya panggil pelayan dulu, Mas.."


Aco mengacungkan jari memberikan tanda untuk memanggil pelayan warung untuk datang.

"Ya.. ada yang bisa dibantu?"

"Kami pesan 2 gelas kopi lagi deh.."

"Mau nyoba susunya juga ngga?"

"Ohh uhmmm..", jawab Aco dengan ragu.

"Ada diskon karena sudah masuk jam pagi ini. 50% dari harga normal."
"Boleh deh..", jawab Aco paham dengan maksud yang diucapkan pelayan.

Sebentar kemudian datanglah sesosok perempuan mengenakan rok pendek warna hitam. Dia langsung duduk di pangkuan Aco sembari mengalungkan tangannya ke leher dengan perlahan.

"Wiihhhhh gede ya..", tangan Aco menggenggam payudara milik perempuan yang baru saja duduk di pangkuannya.

"Iya Bang.. katanya mau nyusu ya? Tuh nyusu aja langsung udah siap tinggal HAP!"

"Waduuuh bikin melek langsung nih. Mas Jiwo ngga mau gabung?"

"Hahahaha nikmatin aja tuh. Saya lihat aja untuk sementara."


Tangan Aco menangkap kedua payudara perempuan itu. Posisinya sudah nyaman terpangku di paha Aco. Pantat yang juga lumayan besar turut menggoda Aco untuk meremasnya.

"Isshhh nakal banget sih.", sanggah perempuan tergoda karena pantatnya diremas.

"Abisnya empuk kayak bakpao.."

"Wuuuu.. aku seharian ngga dapat pelanggan nih.. sange ngga keturutan."

"Siaaaap aman itu.."


Jari Aco melesak jauh ke sisi luar celana dalam si perempuan. Mengelus perlahan membuat dengan segera kain itu basah.

"Ahhhhhhh... pengen dimasukin.."

"Sabar dong baru permulaan nih.."


Jari-jari itu semakin liar bermain. Si perempuan menuntut tangan Aco untuk bersembunyi di balik celana dalam yang basah itu. Mencari setumpuk daging yang rasanya membuat mabuk kepayang.

"Mainin klitorisku dong.."

Aco yang sudah memahami maksud dari perempuan itu dengan perlahan memainkan sejumput daging yang mengganntung di lubang kenikmatan si perempuan. Jarinya memutar-mutar dengan perlahan, seperti membentuk sebuah mantra yang semakin membuat mata si perempuan menghilang berwarna putih.

"Ahhhh... enak bangeeeet!"

"Uhmmm.."
, sembari jari Aco memainkan klitoris itu. Bibirnya dengan perlahan menciumi leher si perempuan.

"Ahhhhh.. jago banget sih!"

"Suka ngga?"

"Suka banget diciumin lehernya.."


Tangan Aco secara bergantian memainkan dan meraba payudara. Tangan kirinya memainkan puting si perempuan. Tangan kanannya mencari jalan keluar menelusuri lubang si perempuan yang dihiasi rerumputan hitam pekat. Basah dan semakin basah mereka dicumbu kenikmatan di atas kursi sofa Warung Kopi Bunda Yonce.

"Udah ngga tahan lagi nih.. ke kamar yuk..", ajak si perempuan kepada Aco.

"Kamar mana? Ada kamar?"

"Ada dong banyak.. ahhh"

"Yaudah yuk.."
, ajak Aco dengan merapikan rok pendek si perempuan. meninggalkan Jiwo yang masih terkantuk-kantuk.

"Kampret juga nih Aco.. udah enak enak dapat tontonan gratis ehhh malah pindah. Emang dia mau muasin dengan cara gimana. Kontolnya kan hilang!"
--- BERSAMBUNG ---


SEBELUMNYA: 05A - TANDA TANYA
 
Terakhir diubah:
masuk kamar ceweknya histeris
kirain keenakan
taunya ke-eneg-an wkwkwkwkkw
Nahh bener kan persoalan kontolnya hilang tidaklah masalah bagi Aco yang penting memeknya tidak lenyap bisalah Aco muasin tuh memek.
Apa yang Suhu lakukan bila kontol Suhu hilang juga seperti Aco? ;)
 
---05C---

TANDA TANYA

Aco melempar dengan mesra perempuan yang baru ditemuinya itu di remang-remang kamar. Ia membuka pakaian yang dipakai si perempuan itu, menampar pipi perempuan itu dengan keras, lalu menggenggam dengan kedua telapaknya.

"Malam ini untuk kita berdua.. Siapa namamu?"

"Mayang.."

"Nama yang bagus. dan juga bibir yang manis.."

Slrrpppp slrrppp muuuaaaah..


Suara ciuman itu menghilang diantara musik kamar-kamar bordil yang keras menggema menyembunyikan desahan di tiap kamar yang diisi oleh sepasang muda mudi yang berbagi lendir. Aco dengan sigap membuka pakaian perempuan itu dan menyisakan hanya celana dalamnya. Ia melumat seluruh payudara yang nampak hangat dibalur cahaya merah hijau kuning yang lewat sesekali dari lampu hiasan di dalam kamar.

"Ahhhh ahhh.."

"Nyaaam nyaaam.."

"Puting kamu bagus, tegang dan mungil"

"Iya baaang geli banget dimainin pakai lidah"


Aco memainkan puting itu dengan memelintir ujungnya dengan jari-jarinya. Ia pelan dan hangat memainkan ritme yang baru dimulai tersebut.

"Ahhh ahhh.."

"Enak ya?"

"Enak banget.. jarang lhoh ada pria yang ngga buru-buru kayak abang ini."

"Hehehehe santai aja toh ngga ada yang dikejar.."

"Iya abang nikmati pelan pelan ya. Mayang udah lama ngga dapat yang bisa sabar begini.."

"Hahahaha hayuuukk.."


Cium, pelintir, dan memainkan lidahnya membuat Mayang menikmati permainan Aco. Foreplay yang bagus dari Aco setelah hari harinya dipenuhi kenyataan yang pahit.

"Ahhh ga tahan pengen dimainin yang bawah juga", bisik Mayang ke telinga Aco.

Dengan cekatan Aco mengangkat paha Mayang, mendudukan kedua kakinya di bahunya. Ia membuka celana dalam Mayang dengan kedua jarinya, menyelipkan sedikit untuk menemukan surga dunia yang membuat ia melupakan hari hari malangnya. ia menjulurkan lidahnya, memainkan dinding luar berjalan ke arah klitoris yang sudah menyembul bersembunyi dari lipatan daging. Ludah diteteskan beberapa untuk membasahi sedikit permainan dia yang mulai birahi.

"Ahhh ahhh ahhh kamu lagi ngapain?"

"Kejutan dong ya. Emang kamu ngga pernah diginiin?"

"Engga pernah. Seringnya langsung coblos aja sih sama yang lain."

"Ahhh gilaaa bego banget tuh.. malam ini kamu rasain ini ya.."

"Iyaa aahh ahhh ahhh terusss enak.."


Aco memainkan lidahnya sembari memainkan jarinya untuk memasuki lubang kenikmatan itu, mengusik birahi perempuan yang sudah di ujung tanduk.

"Ahhh ahhh enak banget jago banget kamuuu.."

"Hehehe masih suka kan kalo dimasukin jarinya?"

"Suka kok sukaaa.."


Aco memasukkan jarinya semakin dalam bermain main di titik titik erotis yang berada di dalamnya. Diselingi dengan kecupan basah di klitoris Mayang membuat ia teriak kejang.

"AKKKKHHHHHRRGGGG ENAAAAK BAAANG"

Suara itu justru membuat Aco bersemangat untuk memancing keliaran Mayang, ia memasuukan kedua jarinya dan menyentuh titik G-spot Mayang. Memainkan dengan perlahan semakin cepat dan cepat.

"ARRHHHHH ARHHH AKU MAU KELUARRRRR MAU KELUAAAR"

"KELUARIIIIN AJA KAMUUUU SINIIII"

"MAUUU MUNCRAT MAU PIPIS BAAANG"

"UDAAAH KELUARIIN AJA"

"AHHHHH AHHHH"

"CRAAASHHH CRAAASSSHHH"


Semburan air itu keluar dengan kencang hampir mengenai wajah Aco yang terbelalak melihat Mayang yang keenakan.

"Ahhh aku keluar pertama kali kayak gitu lhoh bang bisa muncrat kayak semprotan."

"Hahaha masa sih ngga pernah?"

"Iya ngga pernah biasanya cuman enak aja doang ga ada sampai muncrat gitu."

"Selamat dehhh.."


Mayang meraih celana Aco, memainkan tangannya untuk meraih barang yang diinginkannya untuk dilumatnya.

"Bang gantian aku puasin ya Abang.."

Dengan segera Aco menepis tangannya, mengingat barang yang Mayang cari itu sedang bersembunyi.

"Ah ga usah Abang pengen muasin kamu aja.."

"Ih aneh banget sih Abang dipuasin kok ngga mau, baru kali ini aku nemu lhoh.."

"Hahahaha tujuan Abang kesini kan pengen muasin kamu Mayang."


Aco segera memeluk tubuh Mayang untuk mengganti topik obrolan, ia kemudian berbisik ke telinganya, "Pengen muncrat lagi ngga?"

Mayang hanya mengangguk tersenyum tanda jadi. Aco merogoh celananya dan masih tidak menemukan burungnya itu kembali, ia lantas memindahkan tangannya untuk menepuk keras pantat Mayang dan diikuti teriakan dia.

"Ahhh kok ngga sakit sih Bangg justru enak!"

"Ada tekniknya itu.."

Plak plak plak!

Tangan Aco lantas mengelus paha Mayang dan sekali lagi sesi bermain dengan jari itu berlanjut.

--- BERSAMBUNG ---


SEBELUMNYA: 05B - TANDA TANYA
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd