God In Earth
Kakak Semprot
- Daftar
- 16 Jul 2012
- Post
- 155
- Like diterima
- 772
--- 05B ---
TANDA TANYA
TANDA TANYA
Jiwo menyalakan rokoknya, menghangatkan badan di tengah suasana Warung Kopi milik Bunda Yonce yang remang dan dingin. Sementara, Aco menikmati kopi panas yang baru dipesannya.
"Sudah pesanannya semua, Bang?"
"Sudah.."
"Ngga mau tambah susu?"
"Ngga dulu deh Neng.. Besok aja.."
Pelayan warung itu langsung berbalik arah dan meninggalkan Aco dan Jiwo untuk menikmati kudapan mereka.
"Kamu tahu apa yang dimaksud dengan tawaran susu tadi?", Jiwo melempar pertanyaan sebentar."Sudah pesanannya semua, Bang?"
"Sudah.."
"Ngga mau tambah susu?"
"Ngga dulu deh Neng.. Besok aja.."
Pelayan warung itu langsung berbalik arah dan meninggalkan Aco dan Jiwo untuk menikmati kudapan mereka.
"Maksudnya bagaimana?", sanggah Aco kebingungan.
"Pelayan tadi menawarkan mau ngga tambah susu itu artinya mau ngga ditemani perempuan untuk minum bersama kita disini. Sambil nyusu pastinya.."
"Tauuuu gitu bilang mau aja ya.."
"Hahahaha gundulmu!"
Tawa mereka membuat sekeliling memperhatikan mereka.
"Sssttt... jangan keras keras.. Nanti bisa jadi sorotan kita disini. Gagal semua rencana."
"Jadi bagaimana setelah ini?"
"Ya kita disini saja sampai besok pagi. Sembari mengawasi siapa tahu ada perempuan yang memiliki tanda-tanda yang sama dengan apa yang kita cari, rambut pendek, berbaju merah, dan kaki kanan memiliki gambar tato macan."
"Okedeh.."
Berjam-jam mereka berdua menunggu dari jam sepuluh malam hingga waktu menunjukkan pukul tiga pagi. Kantuk semakin melanda. Rokok dan kopi semakin menuju tipis.
"Ngantuk nih.."
"Iya nih sama, Mas.."
"Tambah kopi lagi aja."
"Okey.. Saya panggil pelayan dulu, Mas.."
Aco mengacungkan jari memberikan tanda untuk memanggil pelayan warung untuk datang.
"Ya.. ada yang bisa dibantu?"
"Kami pesan 2 gelas kopi lagi deh.."
"Mau nyoba susunya juga ngga?"
"Ada diskon karena sudah masuk jam pagi ini. 50% dari harga normal."
Sebentar kemudian datanglah sesosok perempuan mengenakan rok pendek warna hitam. Dia langsung duduk di pangkuan Aco sembari mengalungkan tangannya ke leher dengan perlahan.
"Wiihhhhh gede ya..", tangan Aco menggenggam payudara milik perempuan yang baru saja duduk di pangkuannya.
"Iya Bang.. katanya mau nyusu ya? Tuh nyusu aja langsung udah siap tinggal HAP!"
"Waduuuh bikin melek langsung nih. Mas Jiwo ngga mau gabung?"
"Hahahaha nikmatin aja tuh. Saya lihat aja untuk sementara."
Tangan Aco menangkap kedua payudara perempuan itu. Posisinya sudah nyaman terpangku di paha Aco. Pantat yang juga lumayan besar turut menggoda Aco untuk meremasnya.
"Isshhh nakal banget sih.", sanggah perempuan tergoda karena pantatnya diremas.
"Abisnya empuk kayak bakpao.."
"Wuuuu.. aku seharian ngga dapat pelanggan nih.. sange ngga keturutan."
"Siaaaap aman itu.."
Jari Aco melesak jauh ke sisi luar celana dalam si perempuan. Mengelus perlahan membuat dengan segera kain itu basah.
"Ahhhhhhh... pengen dimasukin.."
"Sabar dong baru permulaan nih.."
Jari-jari itu semakin liar bermain. Si perempuan menuntut tangan Aco untuk bersembunyi di balik celana dalam yang basah itu. Mencari setumpuk daging yang rasanya membuat mabuk kepayang.
"Mainin klitorisku dong.."
Aco yang sudah memahami maksud dari perempuan itu dengan perlahan memainkan sejumput daging yang mengganntung di lubang kenikmatan si perempuan. Jarinya memutar-mutar dengan perlahan, seperti membentuk sebuah mantra yang semakin membuat mata si perempuan menghilang berwarna putih.
"Ahhhh... enak bangeeeet!"
"Uhmmm..", sembari jari Aco memainkan klitoris itu. Bibirnya dengan perlahan menciumi leher si perempuan.
"Ahhhhh.. jago banget sih!"
"Suka ngga?"
"Suka banget diciumin lehernya.."
Tangan Aco secara bergantian memainkan dan meraba payudara. Tangan kirinya memainkan puting si perempuan. Tangan kanannya mencari jalan keluar menelusuri lubang si perempuan yang dihiasi rerumputan hitam pekat. Basah dan semakin basah mereka dicumbu kenikmatan di atas kursi sofa Warung Kopi Bunda Yonce.
"Udah ngga tahan lagi nih.. ke kamar yuk..", ajak si perempuan kepada Aco.
"Kamar mana? Ada kamar?"
"Ada dong banyak.. ahhh"
"Yaudah yuk..", ajak Aco dengan merapikan rok pendek si perempuan. meninggalkan Jiwo yang masih terkantuk-kantuk.
"Kampret juga nih Aco.. udah enak enak dapat tontonan gratis ehhh malah pindah. Emang dia mau muasin dengan cara gimana. Kontolnya kan hilang!"
--- BERSAMBUNG ---
SEBELUMNYA: 05A - TANDA TANYA
Terakhir diubah: