Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Diam diam istriku

Part 4

Aku pun beristirahat sampai suamiku pulang ke rumah dari kerjaannya.

"Kamu kenapa buk??"suamiku

"Kepala ku kleyengan nih" aku

"Ibu mau ke dokter??" Ajak suamiku

"Ahh..***k usah pak, nanti juga sembuh" aku.

"Yaudah kamu istirahat aja" suamiku

Aku pun tertidur sampai pagi, dan sudah enakan tubuh ku. Aku pun langsung bersih bersih rumah. Sedangkan anak dan suamiku sedang beraktifitas.

Diselang waktuku ada yang mengetuk pintuku, ternyata istri mang cecep yaitu mbak narsih

"Ehhh mbak..." aku

"Kamu sudah sehat??" Mbak narsih

"Sudah mendingan" aku

Aku pun menyuruhnya masuk kedalam rumah

"Sebentar ya mbak aku buatin teh" aku

Aku menuju dapur ku, dan ketika aku berada di dapur kepalaku pusing dan mual mual.

"Kamu gak apa apa??" Mbak narsih

"Gak tau nih, perutku mual" aku

"Kita ke dokter yuk.." ajak mbak narsih

Kami pun menuju klinik yang gak jauh dari rumahku.

Aku periksakan diriku kepada dokter, dokter mengatakan bahwa aku "Positif" Hamil usia kandunganku 3 Minggu. Aku pun kaget...

Aku melihat wajah mbak narsih istri mang cecep.

"Ya ampun selamat ya.." mbak narsih sambil mengusap perutku

"Yang sehat gak boleh capek" mbak narsih

Aku disini benar bingung, soalnya aku sebulan ini hanya berhubungan dengan mang cecep suami mbak narsih. Gimana aku bilang ke suamiku tentang kehamilanku??

Sepanjang jalan aku diam saja tanpa sepatah kata pun.

"Yaudah kamu istirahat yaa, gak boleh capek, aku pulang dulu" mbak narsih

"Terima kasih ya mbak sudah mengantarkan ku ke klinik" aku

Setelah dari klinik pun aku tertidur, dan aku gak sadar kalau anakku sudah pulang dari aktifitasnya.

"Ibu sakit apa??" Anakku

"Ibuku cuma pusing aja kurang istirahat" aku

Aku sengaja tidak memberitahukan kepada anakku tentang kehamilanku

Suamiku pun pulang kerja.

"Kamu kenapa buk??" Suamiku

"Ibuk kurang istirahat pak" aku

"Yang bener??" Suamiku.

"Sebenarnya pak..ibuk...." aku.

"Kenapa buk??" Suamiku

"Ibu..hamil pak" aku

"Hamil?? " suamiku terkejut.

"Yaa ibu hamil" aku

Suamiku terdiam mungkin sedang berfikir anak siapa yang dikandung.

"Taa taaa...tapi pak" aku

"Kenapa...??" Suamiku

"Aku ham..hammmill..sama mang cecep" aku

"Mang cecep?? Sudah bapak duga bu" suamiku

"Jadi bapak gak marah??" Aku

" yaa mau dibuat apa??, nasi udah menjadi bubur, pokoknya tetap jaga kandunganmu itu" suamiku

"Maafin ibuk ya pak, jangan tinggalin ibuk, dan jangan ceraikan ibuk" aku

"Yaa buk..." sambil mengecup dahiku

Esok hari ininya mang cecep dan istrinya mbak narsih kerumahku membawakan bubur.

Diselang waktu tersebut mang cecep berada di kamarku, aku pun sengaja membuka obrolan tentang keadaanku saat ini.

"Mang..." aku

"Yaa rum.." mang cecep

"Kitakan sudah berhubungan selama sebulan" aku

"Yaa aku tahu itu" mang cecep

"Kemarin aku telah memeriksakan keadaanku bersama istrimu, aku sekarang Hamil anak mu mang" aku

"Apaa kamu hamil" mang cecep

"Yaa ini anak mu" aku

Mbak narsi mendengar percakapanku dengan mang cecep

"Aku sudah mendengarnya" mbak narsi

"Jadi mbak narsi mendengar semuanya??" Aku

"Iyaa aku sudah mendengarnya, tentang anak yang kamu kandung itu adalah anak mang cecep"mbak narsih

"Maaf aku bu, aku khilaf.." mang cecep

"Sudah pak..ibu juga ikhlas" mbak narsih

"Tapi dibelakang itu, mang cecep mencintaiku juga mbak, mang cecep juga sudah mau bertanggung jawab kalau sudah terlewat lebih" aku

"Pokoknya demi anak yang kamu kandung, dan siapa itu bapaknya, kamu dan suamiku harus menikah" mbak narsih

Aku terkejut mang cecep pun terkejut juga.

"Taa taaa tapi mbak, suamiku gimana??" Aku

"Yaa kamu punya suami 2, mang cecep punya istri 2, apa kamu setuju?? Besok mang cecep akan melamarmu di hadapan suamimu" mbak narsih.

Aku pun mulai stres dengan keadaanku, tapi mang cecep menenangkan ku dengan kata katanya yg meyakinkanku.

Pagi pun tiba tepat hari ini hari minggu dimana suami dan anakku
Aku pun berada di dalam kamar untuk rebahan, terdengar orang yang masuk ke dalam rumah lantas mengobrol dengan suamiku.

Ku dengar suaranya tidak asing, benar saja aku intip ternyata mang cecep, ku dengarkan pembicaraan mang cecep kepada suamiku

"Begini pak..saya kesini, mau tanggung jawab masalah istri bapak" mang cecep

"Seperti apa??" Suamiku

"Kalau tidak keberatan, saya mau melamar istri bapak untuk menutupi kehamilan serta status yang jelas anak yang di kandung istri bapak atas benih saya" mang cecep.

"Sebentar aku panggil istriku" suamiku

Aku dipanggil oleh suamiku, aku keluar kamarku.

"Buk.., mang cecep kesini mau melamar ibu sebagai istrinya, apa ibu mau menerima lamaran dari mang cecep??" Suamiku

"Yaa rum.., saya mau bertanggung atas jabang bayi yang ada di perutmu" mang cecep

"Tapi gimama, kita sudah punya pasangan??" Aku

"Kita nikah sirih aja, kamu mau kan??" Mang cecep

Aku mengangguk pelan dan terima ajak mang cecep

"Trus gimana acara pernikahannya??" Suamiku

"Biar tidak ketahuan orang disini, istri bapak saya ajak ke kampung saya" mang cecep.

Rencana pernikahn itu disetujui oleh kami kita putuskan minggu depan.

"Buk...ibu mau kemana minggu depan??" Anakku.

"Ibu mau ke kampungnya mang cecep" aku.

"Aku boleh ikut??" Anakku

"Boleh, tapi ada syaratnya??" Aku

"Apa itu bu??" Anakku

"Kamu sekarang panggil mang cecep, panggil ayah ya" aku

"Kok ayah?? Aku punya bapak 2 dong??" Anakku

"Iyaaa..., kamu juga akan mendapat kan adik, ini di dalam perut ibumu ada bayi dari ayah cecep" aku

Anakku tampak begitu bingung.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd