Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary Seorang Istri

Diary Seorang Istri
Part 49 - Maya Semakin Binal


Mobil yang membawa Santoso memasuki Lobbi hotel, tepat di depan Lobbi mobil Santoso berhenti, kedua anak buahnya yang menumpang mobil di belakang segera turun dan berlari membuka pintu mobil, Santoso dan sekretarisnya turun dari mobil, Manajer hotel yang menemaninya tadi kembali menyambutnya dan mengantarnya ke dalam.

Saat sedang berjalan, salah seorang pengunjung wanita tak sengaja menabrak sekretaris Santoso, bawaan wanita tersebut terlihat terjatuh karena tabrakan tersebut, Manajer Hotel membantu mengambilkan barang-barang bawaan wanita tersebut, “Maaf ya pak, saya gak sengaja.” Ucap wanita tersebut, manajer hotel tersebut hanya tersenyum dan memperhatikan wanita cantik yang mengenakan hijab tersebut.

Dona juga ikut membantu mengambilkan kertas-kertas yang berserakan milik wanita tersebut, Santoso sekilas memperhatikan dan merasa pernah berjumpa dengan wanita tersebut, namun Santoso lupa dimana dia pernah bertemu.

Santoso memang tak terlalu ingat dengan sosok Maya, pertemuannya dengan Maya pertama kali saat pesta pernikahan Adam beberapa tahun lalu, semenjak itu Santoso sama sekali belum pernah berjumpa lagi dengan istri sahabatnya itu.

Santoso memperhatikan kembali wanita tersebut yang kini telah berjalan meninggalkan mereka, “terburu-buru banget sih tuh cewek.” Ujar Dona sedikit kesal, Santoso masih terdiam memperhatikan wanita yang tadi menabrak sekretarisnya, “Maaf pak, bapak kenal dengan perempuan itu?” Tanya Manajer Hotel yang agak heran dengan sikap Santoso yang memperhatikan perempuan tadi. Dona sang sekretaris juga melihat ke arah Santoso, menunggu jawabannya.

“Kayaknya saya pernah ketemu, tapi dimana ya, saya lupa.” Ujar Santoso mencoba mengingat-ingat, namun usahanya untuk mengingat terganggu dengan dering Hpnya, Santoso melihat istrinya menelpon, sambil berjalan kembali Santoso menjawab panggilan dari istrinya tersebut, manajer hotel dan Dona berjalan mengikuti bosnya itu.

***

“Silahkan kak, ini tempatnya.” Ujar Room Boy resort itu kepada Maya dan Anto, pemuda room boy itu membukakan pintu bungalow untuk mereka, Maya tersenyum masuk ke dalam ruangan, interior bungalow itu terkesan mewah dan klasik, ranjang besar dengan hiasan mawar di atas seprei, Tirai kelambu yang mengitari ranjang tersebut menambah kesan klasik dan intim ruangan tersebut.

Di hadapan ranjang ada dinding kaca serta pintu dorong kaca yang terhubung langsung dengan view laut yang indah, Maya membuka pintu kaca dan seketika angin laut berhembus menyergap dirinya, dari balkon, Maya melihat pemandangan laut yang indah dan terang benderang di bawah, resort ini sungguh sangat cantik, walau malam sekalipun para tamu resort masih bisa melihat keindahan deburan ombak di pantai, pengelola resort memasang lampu yang terang di sekitar pantai, diujung balkon ada sebuah tempat berbentuk kotak kecil untuk tamu bungalow yang hendak turun ke pantai

Anto sendiri melihat keadaan kamar mandi bungalow yang ditempati ini, kamar mandinya sangat mewah dinding kamar mandi terbuat dari kaca satu arah, ada shower dan bathtube yang bisa melihat pemandangan pantai yang dikelilingi bukit indah, Anto cukup takjub dengan keadaan bungalow ini, belum pernah dia menginap di tempat seperti ini sebelumnya, dan Anto yakin harga sewanya cukup mahal.

Setelah memberikan sedikit room tour, petugas resort yang mengantarkan Maya dan Anto berpamitan pergi, tak lupa Maya menyelipkan selembar lima puluh ribu untuk tips bagi pemuda tersebut, Maya kembali ke luar menuju balkon, angin malam yang berhembus menerpa blusnya, Maya merentangkan tangannya, terlihat dia sangat menikmati angin malam pantai tersebut, tiba-tiba sepasang tangan melingkar di pinggangnya, “Seneng banget dek kelihatannya…” Bisik Anto.

Maya menepuk punggung tangan Anto, dan menyenderkan kepalanya di dada Anto, “Anginnya enak banget mas, aku seneng banget dengan udara laut, membuatku tenang dan nyaman.”

“Hmmm aku juga senang memeluk tubuh kamu dek, hangat dan hmmm aku kangen kamu dek.” Anto mencium pipi Maya, perempuan itu membiarkan pipinya dicium oleh lelaki bertato itu, tangan Anto terus merayap membelai payudara Maya, dan Anto dengan cepat meremas pelan payudara tersebut, Maya mengerang perlahan, dan menatap wajah Anto yang tepat berada disampingnya, Maya membiarkan Anto melumat bibirnya, Maya hanya tengadah sambil membalas lumatan bibir Anto, tubuhnya kini berbalik menghadap Anto, keduanya kembali berciuman dengan hangat, Maya begitu haus dengan belaian lelaki kekasih gelapnya itu, Anto meremas pantat bulat Maya sambil terus menciumi bibir ranum perempuan cantik itu dengan buas.

“Aku bersih bersih dulu ya mas…” Maya berusaha melepaskan dirinya, Anto melepaskan pelukannya sambil tersenyum, Maya kemudian mengambil bungkusan yang dibelinya tadi sebelum ke resort, “Tunggu ya sayang, aku ada kejutan buat mas..” Maya mengdip manja dan kemudian menghilang di balik kamar mandi.

Anto juga mengambil sesuatu dari tas kecilnya, Anto memegang botol kecil ditangannya sambil tersenyum lebar, didalam botol itu terdapat gel yang menjadi rahasia Anto menaklukan setiap wanita yang bersamanya, Gel ini tak pernah mengecewakannya, entah ramuan apa yang campur dalam gel tersebut, namun yang jelas gel itu telah menaklukan berbagai wanita sehingga menjadi “Nurut” dan ketagihan bercinta dengannya, dan Anto bisa melihat dengan jelas pengaruh gel tersebut pada Maya

Anto dengan cepat mengeluarkan isi botol itu, dan kemudian membalurkannya ke kontolnya sambil melihat ke arah kamar mandi kalau tiba-tiba Maya keluar, Anto juga membalurkan gel itu ke bibirnya dan kemudian terakhir anto menuangkan gel itu ke mulutnya, sambil tersenyum lebar Anto menyeka gel dari ujung bibirnya, Anto kemudian meletakkan gel tersebut kembali ke dalam tasnya.

Anto duduk di sof menunggu Maya yang sedang berada di kamar mandi, “Dek, kamu ngapain kok lama sih..”

“Sebentar dong mas, gak sabar amat sih..” teriak Maya dari kamar mandi.

“Cepetan dong sayang..mas dah gak tahan nih..” Ujar Anto sambil mengelus kontolnya yang masih tersimpan di balik celana jeansnya.

“Ya…nih aku dah siap..” Maya berdiri di pintu kamar mandi dan bersandar di dinding, Maya tersenyum manja ke arah Anto yang melotot melihat penampilan Maya, tubuh putih mulus Maya terpampang jelas dibalut bra dan celana dalam warna biru, “Wow seksi banget dek..ssss, mas gak sabar nih..” Ucap Anto sambil menggesek kontolnya memprovokasi Maya.

Maya berjalan melenggok mendekati kekasih gelapnya itu, Maya mengambil sebuah kursi dan diletakkannya di hadapan sofa. “Mas duduk sini ya…” Anto menuruti dan duduk di kursi.

“Kamu mau ngapain dek…” Tanya Anto melihat Maya malah berjalan ke arah sofa sambil menggoyangkan pantatnya.

Maya melirik genit sambil tersenyum menggoda, “Aku mau sedikit show buat mas..”

Maya duduk dengan posisi sangat menggoda, di silangkan sebelah kaki mulusnya ke kaki sebelahnya, Maya mengusap mata kaki hingga pahanya dengan gerakan erotis, Anto menatap dan mengikuti pergerakan tangan Maya, pemandangan didepannya sungguh luar biasa, kulit putih mulus Maya terlihat merona merah menggoda setiap lelaki untuk mengelus dan menjilatinya, Kontol Anto mulai bergerak membesar.

Maya kemudian berbaring terlentang, kedua tangannya bergerak perlahan meremas bingkahan bulat payudaranya, “Hmmmmm payudaraku ini udah kangen emutan mas..ohhhhhhhhh…” Maya terus meremas payudaranya dengan desahan desahan lirih menggoda telinga pendengarnya.



Dengan gerakan perlahan Maya membuka pengait bra belakangnya, dan sekejap Bra berwarna biru terlepas menyingkap seluruh payudara itu, bulatan kecil yang mulai tegang mencuat di ujung gundukan mulus itu, Maya mencubit kecil putingnya sambil mendesah-desah, matanya menatap tajam lelaki di depannya itu, “Hmmmmm putingku juga udah kangen diisep mas..ohhhhhhhhh gatel sekali rasanya ingin di hisap oleh kamu mas….” Desah Maya lirih, Anto semakin terangsang melihat kebinalan Maya itu, Anto melorotkan celana jeansnya dan mengeluarkan kontol besarnya, dikocok-kocoknya kontol besarnya itu perlahan sambil menyaksikan pertunjukan erotis dari wanita cantik didepannya.

“Ugghhh kontol mas itu aku dah kangen banget, ssss….” Maya menghisap telunjuknya sambil menatap penuh birahi ke arah kontol Anto, Maya kemudian mengangkat kakinya keatas, dengan perlahan Maya mengusap belahan memeknya yang terlihat membusung, “Kangen ama kontol itu menusuk lubang ini mas…” Ucap Maya sambil menyentuh belahan memeknya.

Maya perlahan membuka celana dalamnya dan terlihat memek Maya yang gundul tanpa bulu mulai merekah basah..”Mas….memek ini udah kangen ama kontol kamu sayang…, lihat nih udah basah..aghhhhhhhhhh memek ini milik mas….aku ingin kontol mas nusuk memek ini ohhhhh..” Maya mengusap perlahan belahan memeknya yang mulai basah, terlihat benang lendir tertaut saat jemari lentik itu menjauh dari lubang memeknya..



“Kamu dicukur abis ya..” Tanya Anto parau, birahinya sudah menggelora melihat memek indah yang terlihat bersih menantang libidonya.

“Hmmm aku cukur buat mas…kan mas sukanya gak ada bulu kan..” Jawab Maya yang terdengar mulai parau…”Mass…..udah basah banget nihhhhhhhhhh plissss..” Maya semakin binal bagai wanita yang haus birahi.

Maya merubah posisinya menjadi duduk di sofa, dilpatnya sepasang kakinya ke atas, memek indahnya terlihat merekah menantang…

“Mass…sini…..” Maya meminta Anto mendekat, Anto berjalan dengan lututnya menuju kearah Maya, dielusnya paha mulus wanita cantik itu, Maya kini polos bagai bayi baru lahir, tak ada sehelai kain sebagai penutup tubuh indahnya, tubuh indah yang harusnya hanya di perlihatkan untuk suaminya, kini terpampang jelas dihadapan lelaki yang membuatnya ketagihan akan seks, lelaki yang bukan suaminya kini bersiap untuk menikmati keindahan raga dari seorang perempuan bersuami, perempuan itupun dengan sukarela menyerahkan tubuh indahnya untuk lelaki lain, perempuan yang telah terbelenggu oleh hasrat birahi sehingga melupakan rasa malu dan rasa takut akan dosa.

“Duh memek indah banget..” Anto mengusap belahan memek Maya yang basah oleh lendir, bahkan belum disentuhpun Maya sudah sedemikian basah, hasrat syahwatnya yang tertahan selama ini membuatnya terangsang hebat hanya dengan membayangkan sesaat lagi kontol yang dirindukannya akan memberikan kenikmatan pada memeknya.

“Aghhh enak sayang..aghhhhhhhhhhhhh iya sayang diitu agghhhhhhhhhhh enak banget….” Maya merenas rambut Anto saat lidah pria itu mengorek nakal lubang memeknya, Anto menghisap klitoris Maya dengan begitu buas, Anto benar-benar terpesona dengan keindahan memek wanita cantik ini, memek yang bersih dan tak ada bau sama sekali, ahhhh memek ini begitu kenyal dan lembut..

“Masss…….enak……..aduhhhhhhhhhhhhhhhhh masssssss……aku mau dapet mas…………….aghhh terus sayang….” Maya menahan dan meremas rambut Anto dengan gemas, ujung orgasmenya telah mulai mendesak keluar, Lidah pria ini sungguh pintar menyentuh syaraf kemikmatan dalam memeknya, sesaat kemudian tubuh Maya terlonjak hebat, Maya mengerang sambil memejamkan mata, rasa nikmat menjalar disetiap rongga memeknya, memek itu semakin merekah dan terlihat bengkak, pertanda siap untuk dibuahi oleh pejantannya.

Entah sejak kapan Anto sudah telanjang bulat, kontol besarnya telah tegak sempurna, Anto menekan paha Maya semakin terangkat, Maya hanya diam menatap tajam mata sang pejantannya, Mulut Anto kembali melumat bibirnya yang ranum, Maya dengan senang hati membalas lumatan kekasih gelapnya itu, mereka saling menghisap lidah masing-masing, tiba-tiba maya terpekik pelan, rasa ngilu terasa di memeknya saat kontol besar Anto menyeruak masuk, Anto terus melumat Mulut Maya dengan rakus, dengan gerakan cepat Anto meulai memompa memek Maya, Maya terengah-engah merasakan kontol besar itu keluar masuk didalam memeknya, sedikit perih terasa oleh Maya, walau memeknya sudah sedemikian basah, namun kontol Anto teramat besar untuk diterima memeknya yang mungil.

Perlahan memek Maya mulai beradaptasi dengan tumbukan Anto, terlihat memek Maya menjepit erat batang kontol hitam penuh urat milik pejantannya, lendir kental mulai berkumpul di ujung memek Maya, semakin lama lendir itu semakin banyak, sebagian menempel di batang kontol Anto, Maya terus mendesah tak karuan, tumbukan kontol Anto begitu cepat menggesek dinding memeknya, tubuh Maya berguncang-guncang setiap kontol itu menumbuk memeknya.

“Duhh mas…dalem banget mas…ohh mas…………..enak banget mas……kontol mas masuk dalem banget ahhhhh ssssss terus sayang….jangan berhentii….ya …sssss..” Maya meracau bgai wanita jalang.

“Enak ya sayang….kontolku enak sayang…?” Tanya Anto menggoda…

“Enak banget mass……kontol mas…..aghhhhh sssss…aku ketagihan dientot sama mas….iggggggghh aghhh terus massss…..memek ini punya kamu sayang…” rintih maya parau.

“beneran memek ini punya aku…” Tanya Anto sambil terus menghujamkan kontolnya dengan kecepatan tinggi.

“Yaaa sayang….memek aku punya kamu seoarang ahhhhh sssssssssss…duhhhh mas………..enak banget…..’’ jerit Maya dengan nada erotis.

Tubuh mereka telah mengkilat dengan peluh, anto kembali menciumi mulut maya dengan buas…”aghhh memek kamu enak banget sayang….ahhhhh sssss aku mau keluar sayang….” Ujar Anto.

Mayapun terlihat sama, tubuhnya mengejang dan berguncang hebat, mulutnya ternganga merasakan nikmat yang luar biasa di memeknya…”Aghhhhh mas…adekkk…dapet…aghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh ssssssssssssssss.” Maya mengejang hebat tubuhnya melengking, sepasang kakinya menegang tertahan oleh tubuh Anto, terasa tubuh Maya bergetar hebat.

“Aku juga mau keluar sayang….” Ujar Anto parau…

“Keluarin di dalem mas….buahi rahimku dengan benihmu ahhhhhhhhhhhhhhh, hamili aku sayang..aghhhhhhhhhhhhhh plissssss siram rahimku dengan benihmu oghhhhhh ssssssss….” Maya mulai maracau kembali.

Anto yang mendengar ucapan Maya seolah menjadi semakin terangsang, Anto mulai mempercepat tumbukannya, tak lama Anto mengejang dan mengerang, pantatnya menghentak-hentak menumbuk memek maya, “aghhhhhhhhhhhhhhhhhkkkk..aghhkkkkkkkkkkkkk.”

Anto mengeluarkan perlahan kontolnya dari memek Maya, mulutnya terus melumat bibir indah Maya, cairan kental perlahan merembes keluar dari lubang memek yang menganga dan membengkak tersebut.

“Hmmmm enak banget….” Bisik Anto sambil menatap Maya. Di elusnya kening Maya yang berkeringat.

Maya tersenyum manja ke pejantannya, “lagi yuk mas…” Anto tersenyum dan mencubit pipi Maya, “Istirahat bentar ya, nanti kita lanjutkan lagi….aku akan setubuhi kamu sepanjang malam sayang, biar memekmu bengkak heheheh..”

“Siapa takut….” Ujar Maya menggoda, Anto dengan gemas kembali melumat bibir Maya dengan gemas, keduanya saling melumat begitu dalam, Maya tahu, malam belum berakhir, dan dia juga ingin terus menikmati persetubuhan ini…..

_____

Bersambung
 
untuk prem part 54 dan 55 besok lusa akan segera rilis, thanks atas perhatiannya kita jumpa kembali senin/selasa depan...

untuk yang kepo prem, lagsg dm aja, pertanyaan hanya akan direspon di DM
 
Ceritanya mengalir gitu aja jd penasaran apa jangan jangan Santoso baru ingat nya pas udah selesai dr anyer
 
wah kira2 kalo anto dpt yg baru maya akan ditinggal jg ga ya kaya oliv 😁...mkasih update nya suhu
 
wah kira2 kalo anto dpt yg baru maya akan ditinggal jg ga ya kaya oliv 😁...mkasih update nya suhu
Oliv gak ditinggal hu, Oliv kan di luar negeri, dan masih inget gak Oliv kan pernah bilang jangan ganggu istri orang lagi, kalau terjadi lagi dia akan lepas tangan
 
Anto sedang menimbun masalah sebenarnya ini, karena kepongahannya dan merasa Maya telah takluk, dia jadi kebablasan, gimana kalau Olivia yang selama ini menjadi backingannya tahu? Apalagi sekarang terlibat masalah yang sama dan dilingkarkan itu lagi...semakin menarik, apalagi special Prem ada full adegan ss satu bab Maya Dan anto
 
Oliv gak ditinggal hu, Oliv kan di luar negeri, dan masih inget gak Oliv kan pernah bilang jangan ganggu istri orang lagi, kalau terjadi lagi dia akan lepas tangan
Scene ini yang ane tunggu hu. Mau lihat Oliv puter balik buat bantu Adam karena capek dengan tingkah si kecoa Anto.

Buat scene Maya sama Kecoa Biarkan ngalir aja.
Ane nunggu Nisa n Adam jadian. Uhuyyy..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd