Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary Seorang Istri

Bimabet
Para Pelanggan Prem sedang tekejut dengan apa yang terjadi di episode bab 55😯
 
Iya suhu...kasian adam.yg kena musibah bukan maya atau anto
Siapa tau musibah membwa berkah atau bisa juga membawa bencana, hampir mirip sama iml ya? Tapi bisa saya pastikan gak bakalan mirip..itu asli
 
Diary Seorang Istri
Part 37 - Flash Back



Tiga Setengah Tahun Lalu…

Hujan rintik turun membasahi jalanan Surabaya malam itu, sudah tak banyak kendaraan lalu lalang, para penghuni kota telah sampai di rumahnya masing-masing untuk beristirahat sejenak menyongsong hari rutinitas mereka di esok hari, para penjaja makanan kaki lima juga mulai sibuk membenahi dagangannya untuk pulang ke rumah, beberapa pria dengan jaket perusahaan aplikasi online bersenda gurau di depan sebuah hotel megah sekedar menunggu orderan yang mungkin menghampiri mereka.

Sudah lewat tengah malam di kota terbesar kedua negeri ini, Sebuah motor kawasaki ninja 250 cc melaju cepat diatas jalanan yang basah, seorang pria duduk gagah di atas pelana kuda besi itu, pria itu menoleh ke belakang, ada sebuah mobil melaju cepat dibelakangnya, pria itu tahu kalau mobil dibelakangnya telah mengikuti dirinya sejak tadi.

Pria itu tak bisa melihat jenis mobil yang mengejarnya, namun sepertinya mobil itu sengaja menyalakan lampu jauh untuk membuat Pandangannya silau, pria itu kemudian memperlambat laju motornya, dia ingin memastikan kalau mobil itu memang mengejarnya. Dan dugaannya benar, seiring berkurangnya kecepatan motor yang dikendarainya, mobil itu juga mengurangi kecepatannya, “bangsat, siapa itu, mau main-main ama gua”

Pria itu kemudian semakin memperlambat laju motornya, hingga akhirnya motornya berhenti di sisi jalan, dari kaca spion pria itu memperhatikan mobil yang dibelaknagnya tak ikut berhenti, mobil itu terus melaju dan semakin mendekatinya, hingga akhirnya melewati pria itu. Pria pengendara motor memperhatikan gerakan kendaraan yang melewatinya, mobil itu terus melaju, dan tak lama mobil itu berhenti dan pria itu sedikit terkejut saat mobil itu mundur dengan kencang, pria itu agak gugup saat mobil semakin mendekat ke tempatnya berada.

Ciiiittt....

Suara gesekan ban dengan aspal terdengar menyeramkan, hampir saja mobil itu menabrak si pria pengendara motor. Darah si pria pengendara motor mendidih, namun saat dia hendak turun dari motor, dilihatnya empat orang lelaki berbadan tegap keluar dari mobil, pria pengendara motor rupanya tak gentar dengan kemunculan empat lelaki tadi, dia mulai menenangkan hatinya yang tadi mulai emosi, dengan tenang pria pengendara motor menunggu keempat pria tadi menghampirinya.

4 pria itu semakin dekat dengan posisi si pengendara, namun si pengendara motor itu tak berniat untuk turun dari motor, dia mencium gelagat yang kurang beres bakal terjadi, empat orang yang mendekatinya terlihat bukan seperti pria yang ramah.

Prankkk!!!

Tiba-tiba salah seorang pria itu mengayunkan sebuah tongkat baseball ke arah lampu depan motor sport yang ditunggangi si pengendara motor, tentu saja hal itu membuatnya terkejut, sang pengendara melompat dari motornya, dia tak menyangka kalau empat orang ini akan berlaku nekat.

Pecahan kristal berhamburan di jalan raya, sang pengendara motor membuka helmnya, dengan wajah marah dia berteriak ke empat orang itu. “Hei bangsat..siapa kalian!!” Nyali sang pengendara tak surut sedikitpun.

Keempat orang tersebut tak menjawab sepatah katapun, mereka malah mendekati si pengendara motor dengan wajah garang, sang pengendara motor perlahan mundur menjaga jarak.

Brakkk!!!

“Hei…..” teriak sang pengendara motor saat melihat orang yang mengacungkan tongkat baseball tadi menghantamkan tongkatnya ke tangki bahan bakar motornya.

Sang pengendara motor refleks maju ke depan dengan marah, satu pukulan telak menghantam perutnya, membuat sang pengendara motor jatuh tertunduk diatas lututnya, sang pengendara motor memegang perutnya yang sakit, satu tangannya menggapai celana orang yang meninjunya.

“Ini peringatan kedua, karena lo sepertinya gak menghiraukan peringatan kita sebelumnya, lain kali ketemu kita lagi, bukan hanya lampu motor lo yang gua hantam, tapi kepala lo sekalian gua hantam, jangan sampai kita datang lagi untuk kasih peringatan ketiga.” Pria berkulit gelap yang melaakukan hantaman itu, ikut jongkok di hadapan sang pengendara motor.

Sang pengendara motor dengan menahan rasa sakit menatap wajah orang yang meninjunya itu, “Gak hapal muka gua su? Dulu gua pernah datang kasih peringatan ingat kan? Ujar pria berkulit gelap itu.

Sang pengendara motor berupaya keras mengingat sambil menahan sakit di perutnya, perlahan dia menyadari kalau empat orang ini adalah suruhan Santoso..

“Makanya nyet..jagain tuh kontol lo, jangan lo cucuk sembarangan ke memek bini orang, bangsat juga lo, kalau gua jadi bos, udah gua kubur idup-idup lo.” Ucap orang yang memegang tongkat baseball.

‘’Ingat ya su..jangan sampai gua cari lo buat kasih peringatan ketiga, kita gak becanda su..camkan itu! Ayo cabut..” ucap pria berkulit gelap sambil berjalan menjauhi sang pengendara mootr yang masih tertunduk kesakitan.

Brakkk!!!

Pria yang memegang tongkat baseball menendang motor hingga jatuh, pria itu tertawa terbahak-bahak sambil berjalan mengikuti temannya.

Pria pengendara motor itu membaringkan tubuhnya di aspal jalan, digapainya kantong celananya mengambil handphone, “Bro..jemput gue..” ucapnya lirih sambil menahan sakit di ulu hatinya.

***​

“Kon yakin jatoh bro?” Tanya seorang lelaki bertubuh tambun yang tengah memperhatikan motor milik temannya yang bentuknya sudah tak karuan.

“Ya lah.” Jawab pengendara motor yang sedang berbaring di bangku panjang, rupanya pengendara motor itu adalah Anto.

Heru, pria tambun tadi memperhatikan dan mengelus tangki motor yang penyok masuk kedalam, “Kalau jatuh, berarti jatuhnya sampai guling-guling gak karuan ini, lihat tangki sebelah kanan membles kedalem, fairing sebelah kiri lecet, tapi fairing yang kanan mulus, malah lampu yang hancur, gak paham aku cuk..”

Anto berdiri membuka jaket dan pakaiannya, di perhatikan bekas lebam di sekitar ulu hatinya, “Bangsat, kuat juga tenaganya si monyet itu.” Gerutunya dalam hati.

Anto lalu masuk kedalam kostnya, dan mengganti pakaian dan celananya yang kotor, lalu keluar kembali, “Her, lo besok bawa motor ke tempat koh acun ya, gua mau ke rumah temen, kayaknya gak pulang, jangan lupa bawa motor ini ke koh acun, suruh dia ganti semua, nanti gua telpon koh acun.” Ucap Anto pada temannya itu.

“Kon ngarep endi cuk?” tanya Heru.

“Ada perlu sebentar, jo lali yo dut!” ucap Anto yang secepat itu menghilang.

“Dasar bocah gemblung, paling awakmu diambleki ambek arek korak, bajingan cabul.” Heru masem-masem sendiri, dia tahu kalau temannya itu bajingan penggoda wanita, tidak mengherankan kalau suatu saat, terjadi hal-hal seperti ini terjadi pada temannya itu. “Untung ra mampus kowe cuk!”

Anto berjalan menuju jalan raya, di sebuah warung rokok pinggir jalan dia membeli sebungkus rokok putih bertuliskan huruf A, “Mas aku numpang duduk sebentar.” Ucap Anto pada penjual rokok.

“Monggo mas..” Sahut sang penjual rokok.

Anto menyalakan sebatang rokok, dihisapnya rokok itu dalam-dalam, bayangan kebrutalan orang-orang bertubuh besar tadi cukup membuatnya ciut, dari ucapan orang-orang itu Anto yakin mereka adalah anak buah Santoso.

Ya memang Anto sedang terlibat affair dengan Sarah yang merupakan istri Santoso, sedangkan Santoso sendiri adalah pengusaha terkenal di Surabaya ini, walau awalnya, Anto juga tak mengetahui kalau Sarah adalah istri dari Santoso

Sarah adalah salah satu member gym tempat Anto bekerja sebagai trainer, bahkan Sarah telah menjadi member tetap sebelum Anto bekerja di tempat tersebut. Perkenalan Anto dengan Sarah sebetulnya karena salah satu teman Sarah mengambil private trainer kepada Anto, selain memberikan jasa sebagai private trainer, Anto juga memberikan jasa pemuas napsu bagi klien yang membutuhkan.

Teman Sarah bernama Inggrid, dia adalah janda setengah tua yang cukup tajir dan merupakan kalangan sosialita terkenal di Surabaya, suatu saat ada sebuah acara ulang tahun salah seorang sosialita yang dihadiri oleh Sarah, di tempat tersebut Anto yang datang menemani Inggrid bertemu dengan Sarah, tak ada yang istimewa pada pertemuan itu, Sarah pun bersikap biasa saja pada Anto, tak ada rasa ketertarikan darinya terhadap sosok pria yang menjadi teman sahabatnya itu.

Setelah perjumpaan pertama dengan Anto, Sarah sama sekali tak tahu kalau Anto adalah seorang trainer di gym tempatnya berolahraga, Sarah mulai terusik ketika ada acara arisan di lingkungan pergaulannya, disana nama Anto sebagai pria simpanan Inggrid mulai disebut-sebut, beberapa wanita yang ikut arisan mulai ngerumpi tentang bagaimana hebatnya Anto melayani Inggrid, sehingga perempuan setengah tua itu sangat royal pada Anto. Bagi Sarah pergunjingan itu hanya sebatas lucu-lucuan saja, dia tak terlalu memikirkan sampai berfantasi ingin bercinta dengan sosok pria yang bernama Anto itu.

Sedangkan Anto sejak bertemu Sarah pertama kali sudah mengenali kalau Sarah adalah salah satu member gym tempatnya bekerja, penampilan Sarah yang cukup seksi dengan gaun panjang terbuka bagian punggung membuat Anto menjadi tertarik pada Sarah, Anto memang tertarik pada perempuan berkulit putih, Anto merasa Sarah cukup cantik dan seksi, namun Anto belum berniat untuk menjadikan Sarah sebagai targetnya.

Walau Gigolo, Anto punya prinsip dia hanya akan mengencani satu wanita saja, selama wanita itu bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, dan baginya Inggrid bisa memenuhi semua yang dia inginkan, walau sebenarnya Anto mulai mati rasa saat melayani Inggrid di ranjang, sebagai lelaki normal Anto benar-benar jijik melihat tubuh inggrid yang menggelambir, sama sekali tak membuatnya terangsang, namun sebagai profesional Anto harus siap memuaskan majikannya kapanpun di minta, dan Anto punya trik sendiri untuk membuat dirinya perkasa di hadapan Inggrid.

Kisahnya dengan Sarah dimulai saat salah seorang trainer yang menjadi private Sarah harus pulang kampung, dan kebetulan hanya Anto trainer yang masih lowong, karena hanya melayani seorang klien yaitu Inggrid, sebenarnya Anto tidak ingin mengambil klien lagi, namun saat tak sengaja melihat Sarah dan tahu kalau calon kliennya adalah wanita cantik itu, Anto berubah pikiran, bagi Anto ini adalah kesempatan untuk lepas dari Inggrid, karena Anto yakin bisa menundukkan Sarah dan menjadikan wanita cantik itu sebagai sapi perahannya, tentu saja body Sarah jauh lebih bagus daripada Inggrid, dan Anto juga yakin kalau Sarah sama tajirnya dengan Inggrid.

Awal latihan bersama, Anto bersikap sangat profesional. Namun bagai seekor Hyena, Anto mulai mencari celah kelengahan calon mangsanya, Anto bersikap sopan dan gentle terhadap Sarah, sedangkan Sarah, saat melihat Anto, wanita cantik itu teringat dengan bisik-bisik temannya saat arisan lalu, pikirannya terus diracuni oleh cerita keperkasaan Anto dan bagaimana dia mampu menaklukan wanita di ranjang.

Apalagi Sarah juga merasa aktivitas hubungan intim dengan suaminya belakangan ini sangat jarang, suaminya selalu pulang larut malam, sehingga malam demi malam berlalu tanpa ada kehangatan di ranjang, sebagai wanita normal dengan gairah seksualitas yang aktif, tentu saja sSarah tersiksa dengan keadaan itu.

Ucapan-ucapan rekan-rekan Arisannya semakin santer memenuhi benak Sarah, apalagi saat sesi private, Anto selalu mengenakan celana ketat yang menonjolkan kejantanannya yang menggelembung, Sarah kerap mencuri pandang ke arah privat trainernya, dan Anto sangat sadar dengan hal itu, semakin lama, Anto dengan gayanya yang full perhatian, mampu menyentuh sedikit demi sedikit kulit halus wanita cantik itu, dan hanya butuh waktu dua minggu bagi Anto untuk membuat wanita cantik itu takluk sepenuhnya, wanita cantik itu menggelepar di atas ranjang hotel dibawah tubuh hitam sang gigolo.

Sarah semakin ketagihan bercinta dengan trainernya, sang gigolo mampu membuatnya takluk, Sarah merasa lelaki itu sangat lelaki di ranjang, Anto mampu mendominasi permainan, dan mampu menjaga ritme sehingga Sarah merasa tambah lapar dengan sentuhan pria itu ditubuhnya.

Hubungan Sarah dan Anto membuat Inggrid cemburu dan marah, wanita paruh baya itu menemui Santoso dan memberitahukan affair istrinya dengan sang trainer, Santoso sebenarnya sudah menaruh curiga dengan perubahan sikap istrinya, Santoso yang selama ini tak peduli apa yang dibeli oleh istrinya, mulai menemukan keanehan, Santoso menemukan beberapa kali tagihan hotel tercatat dalam invoice tagihan kartu kredit istrinya.

Suatu saat saat Sarah sedang membersihkan diri di kamar mandi, Santoso mengambil hp istrinya, Santoso tahu kode pin istrinya, Santoso lalu memeriksa isi whatsapp istrinya, namun sepertinya istrinya cukup cerdik, dia menghapus semua riwayat chatnya dengan sang trainer, Aduan inggrid tidak serta merta membuat Santoso murka, dia hanya berpegang pada fakta, dia ingin membuktikan kalau istrinya memang selingkuh.

Santoso menyuruh anak buahnya menguntit pergerakan istrinya, hingga akhirnya anak buahnya menelpon kalau istrinya memasuki sebuah hotel mewah dengan seorang pria, Santoso bergegas menuju ke hotel yang dimaksud, dia ingin membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh, tak lupa Santoso juga memerintahkan anak buahnya untuk melakukan dokumentasi saat menguntit Sarah.

Santoso tiba setengah jam sejak Sarah dan selingkuhannya masuk hotel, anak buah yang mengikuti istri bosnya menunjukkan rekaman video saat sarah dan Anto bergandengan mesra memasuki hotel, darah Santoso mulai beriak mendidih melihat rekaman itu. Tanpa membuang waktu Santoso bergegas menuju resepsionis, Santoso bertanya pada petugas resepsionis nomor kamar yang ditempati oleh Sarah.

Petugas Resepsionis tentu saja tak menuruti permintaan Santoso, mereka pasti ingin melindungi privasi tamu-tamu mereka, namun akhirnya setelah manajer hotel itu keluar menemui Santoso, diputuskan mereka bersama akan menuju kamar yang ditempati Sarah, Manajer itu mengenali Santoso sebagai orang yang cukup berpengaruh dalam dunia bisnis, tentu mereka tak ingin berita perselingkuhan ini tersebar keluar, Sang manajer tak ingin kredibilitas hotelnya jadi menurun, apalagi kalau Santoso berkoar di hadapan wartawan.

Manager hotel mengetuk pintu kamar Sarah, mereka berpura-pura sebagai room service, Sarah membukakan pintu kamar dengan menggunakan kimono handuk, Santoso dan anak buahnya merangsek masuk, Sarah menjadi panik dan histeris, Anto yang tak menyangka akan digrebek seperti ini segera mengambil kemejanya yang tercampak di lantai.

Santoso mencengkram leher Anto, tanpa basa-basi lagi sebuah hantaman tinju mendarat telak di wajah Anto, membuat Anto terjatuh, manager dan petugas keamanan hotel segera memisahkan dan menenangkan Santoso.

Santoso menyeret istrinya meninggalkan hotel hanya dengan kimono handuk, untung saja saat itu suasana hotel cukup lenggang, tidak banyak yang mengetahui suasana yang cukup menegangkan itu.

Keesokan harinya, Santoso dan beberapa anak buahnya datang menemui Anto, Santoso dan anak buahnya tidak menggunakan kekerasan sedikitpun, mereka hanya memperingatkan kepada Anto untuk segera mengakhiri hubungannya dengan Sarah

Namun sepertinya ancaman Santoso hanya dianggap angin lalu, walau Sarah di maki habis-habisan oleh suaminya malam itu, ketagihannya bercinta dengan Anto membuatnya nekat, seminggu setelah kepergok oleh suaminya, Sarah memang berusaha menjaga jarak dengan Anto, dia tak ingin membuat suaminya bertambah murka, namun seminggu itu membuatnya tersiksa, keinginannya untuk bercinta dengan kekasih gigolonya membuatnya nekat.

Malam itu Sarah beralasan pada suaminya akan pergi menemui temannya setelah selesai gym, kebetulan Santoso sedang melakukan perjalanan bisnis ke Singapura, Sarah berhasil mengelabui pengawalnya yang diperintah untuk mengantarnya kemanapun, diam-diam Sarah dan Anto menyelinap melalui jalan belakang yang hanya diketahui oleh para pekerja di kompleks gedung tersebut, Sarah dan Anto pergi menuju hotel bintang tiga dengan menggunakan motor sport milik Anto, mereka berpikir kalau para pengawal itu tak akan menyangka mereka akan menginap di hotel bontang tiga.

Ketika para pengawal menyadari kalau mereka telah diperdaya oleh nyonya majikannya, mereka segera mencari keberadaan sang nyonya majikan, rupanya para pengawal itu telah mengantisipasi hal-hal seperti ini, dengan koneksi mereka yang luas segera mereka mengetahui kalau sang nyonya majikan tengah bertukar peluh dengan gigolonya di sebuah hotel.

Para pengawal itu memang agak terlambat datang, saat mereka tiba di hotel kedua pasangan selingkuh itu telah tak ada, menurut sumber informan mereka, Sang nyonya majikan pulang menggunakan taksi, sedangkan Anto pergi menggunakan motor sportnya. Rupanya Sarah dan Anto hanya melepaskan kerinduan syahwat mereka sejenak tanpa menginap di hotel, Sarah dan Anto sangat yakin kalau para pengawal itu akan mencari mereka.

Para pengawal itu kemudian melapor pada Santoso, dengan gusar Santoso memarahi habis para bodyguardnya yang dianggap tidak becus bekerja. Santoso memerintahkan para pengawalnya untuk mencari keberadaan Anto, dan memberikan pelajaran yang cukup keras pada lelaki pebinor itu.

Para pengawal Santoso memang bukan kaleng-kaleng, dalam waktu singkat mereka bisa mendeteksi keberadaan Anto, tanpa membuang waktu mereka mengejar Anto dan akhirnya terjadilah insiden malam itu sebagaimana yang telah di ceritakan di awal kisah ini.

--------------------------

Bersambung
Satu kata, KEREN....

Lanjutkan huu...
 
Diary Sorang Istri
Part 50 - Ronde Kedua



Anto berjalan menuju kulkas, diambilnya air dingin untuk menyegarkan tenggorokannya, diisinya kembali gelasnya yang kosong lalu dibawa ke tempat Maya yang tengah terlentang menyamping di sofa.

Maya mengambil gelas di tangan Anto, di tenggaknya air di gelas hingga habis, staminanya benar-benar telah lumayan terkuras, suaranya serak akibat jeritannya saat persetubuhan tadi, sperma kering Anto mulai membentuk kerak di sekitar selangkangan bersih perempuan cantik itu.

“Haus banget dek!”

Maya tersenyum mencibir pada Anto, tatapannya sungguh terlihat bagai tatapan seorang perempuan yang haus birahi, Anto mengusap rambut perempuan cantik itu yang sedikit lepek, Maya sendiri mencoba menjangkau batang kontol Anto yang menjuntai, dengan gemas sambil berdesis Maya mengelus batang kontol itu.

Anto mendekatkan tubuhnya pada perempuan cantik itu, Maya membetulkan posisinya hingga wajahnya tepat berada didepan kontol besar yang mulai tegak mengacung.

Maya mulai menjilati lubang kencing Anto, percuma Anto terasa nikmat dikecap lidahnya, dengan lembut Maya mengulum kepala helm Anto, pria bertato itu menengadah menahan ngilu serta nikmat, perempuan cantik itu semakin lama semakin lihat dalam memanjakan kontolnya.

Maya begitu bersemangat menghisap kontol Anto, seolah dia adalah betina yang harus melayani sang pejantannya dengan baik, tubuh mereka yang telanjang serta kulit mereka yang kontras menjadi pemandangan erotis yang sangat membangkitkan hasrat bagi setiap mata.

Tiba-tiba Anto mengangkat tubuh Maya ke gendongannya, Maya menjerit kecil sambil memeluk leher sang pejantannya, Maya mencium pipi Anto, lalu menjilati leher pria itu tanpa jijik, Anto mulai mencari bibir indah perempuan itu, kedua bibir saling bertemu dan mulai melumat.

Anto menggendong Maya dan membawanya ke kamar, kontol Anto yang mengacung membelai belahan vagina Maya yang mulai basah kembali, kedua mulut insan itu saling melumat satu sama lain, Maya dan Anto semakin tenggelam dalam gairah dan syahwat yang membara.

“Mass....” Maya kembali menjerit kecil, saat pejantannya melemparkan tubuh indahnya di ranjang, Maya berguling hingga berada jauh ranjang, Maya terlentang menyamping, kakinya sengaja dilipat sehingga belahan vaginanya mencuat indah, Maya melirik ke arah Anto sambil menghisap telunjuknya, Maya juga mengelus belahan vaginanya sambil menatap dengan penuh hasrat ke arah Anto, “mas.....udah basah nih....” Maya mendesah menggoda syahwat pejantannya, posisi Maya sungguh menggoda syahwat bagi setiap pria yang bisa melihatnya saat itu, betapa tidak perempuan seksi bertubuh putih mengkilap mulus tanpa cela tengah menunjukkan organ vitalnya yang membuncah indah, belahan vagina itu sungguh indah dipandang, vagina mulus bersih tanpa cela, dan dua bongkahan pantat yang indah putih mulus menantang syahwat setiap pria.

Anto mengelus kontolnya yang mulai tegak kembali, wajahnya menyeringai menatap keindahan didepannya, “Sungguh sempurna kamu dek..hmmm betapa beruntungnya aku bisa menikmati setiap lekuk keindahan tubuhmu..” Syahwat Anto sungguh semakin menggelora, namun Anto berusaha menahan keinginannya untuk menomplok tubuh indah didepannya ini, Anto tahu kalau posisinya lebih kuat dari perempuan yang tengah dirasuk birahi itu, Anto menyukai saat-saat sang betina menghiba meminta untuk disetubuhi.

Maya terus menggoda sang pejantannya, wajahnya telah benar-benar mupeng saat itu, betapa cantiknya wanita yang tengah terangsang hebat seperti Maya ini, dalam pikirannya tak ada hal lain selain berharap sang pejantannya menghampirinya dan menikmati semua keindahan tubuhnya, Maya ingin lidah sang pejantan melata di sekujur kulit mulusnya, Maya kembali menunggingkan pantatnya, matanya sayu menatap Anto, wanita cantik itu mengggigit ujung jari telunjuknya, “Mas…ayo dong sini…” Rintih manja Maya sungguh indah terdengar ditelinga.

“Hmmmm kamu udah kepingin lagi ya dek..” Goda Anto sambil terus memprovokasi Maya dengan elusan kontolnya yang semakin mengacung.

Maya merubah posisinya, kini dada Maya telungkup di ranjang, pinggul dan pantatnya naik tinggi, direngangkannya sepasang kakinya, belahan memeknya yang merah basah menantang mata Anto.

“Mas….plisss entotin aku sayang…” Maya berbisik lirih, “Mas……sini cepetan…aku dah gak tahan….” Wajah Maya menempel di bantal sambil menatap Anto.

Anto perlahan mendekati Maya, dielusnya pantat bulat indah itu, terasa lembut dan hangat kulit mulus Maya. Wanita cantik itu mengerang tertahan, elusan tangan Anto membuat kulitnya merinding.

Anto mendekatkan wajahnya ke memek merah basah itu, dihirupnya aroma memek tersebut, aroma yang sungguh membangkitkan libidonya, Anto perlahan menyentuhkan ujung lidahnya ke memek Maya, dan Maya terus memburu mulut Anto, di goyangkan pantatnya agar semakin dekat dengan mulut pejantannya.

Anto tahu apa yang diinginkan wanita cantik itu, Anto kemudian membalikkan tubuh Maya hingga terlentang, Anto mendekati Maya dan mulai berada diatas wanita cantik itu, Anto kemudian melumat bibir indah Maya, dan wanita cantik itu merespon dengan penuh gairah, mereka saling menghisap lidah masing-masing, dan maya tanpa jijik mengenyot lidah Anto hingga pipinya mengempot, mungkin liur pejantannya sungguh nikmat dirasakan Maya, dan Anto juga sengaja meludahi mulut maya dengan ludah kentalnya, dengan suka cita Maya menelan ludah pejantannya dengan penuh gairah.

Kini lidah Anto terus melata di leher jenjang Maya, leher putih itu kini berjejak liur sang pejantan, Anto kemudian mengangkat lengan Maya, lebah ketiak mulus Maya kini menjadi incarannya, digigitnya pelan kulit ketiak Maya sehingga perempuan cantik itu mengerang manja, dan lidah Anto semakin dalam menaikkan syahwat sang betina, lidah sang pejantan kini berputar-putar menjilati putting indah yang mencuat tegang, Anto asik menyusu di payudara Maya, erangan Maya semakin menambah semangat Anto, putingnya memang sangat sensitif dan benda sensitif itu kini tengah di hisap penuh gairah oleh mulut sang pejantan yang telah dilumuri oleh gel perangsang.

Lidah Anto terus menyusuri ke bagian bawah dan kini telah sampai pada organ yang paling intim dari sang betina, belahan memek Maya semakin terkuak, Anto mengorek lendir Maya dengan telunjuknya, lendir kental itu membentuk benang saat telunjuk Anto ditarik keluar dari memek Maya.

Maya semakin mengerang tak karuan, tangannya meremas gemas rambut Anto, pernainan lidah dan cumbuan Anto di memeknya sungguh semakin cepat datangnya puncak kenikmatan baginya, Maya menjerit-jerit matanya terbelalak, mulutnya menganga, orgasme pertamanya semakin tak terbendung, Maya meronta-meronta saat orgasme datang menyerbu syaraf birahinya, pinggul Maya terangkat tinggi, dan Anto tak berusaha untuk melepaskan kulumannya pada memek indah Maya, Anto merasakan lendir perempuan itu semakin banyak dan deras, Maya mengerang dan menjerit kecil…..

Anto kini melepaskan mulutnya dari memek Maya, dilihatnya sang betina ternegah-engah dengan peluh yang semakin deras membasahi kulit mulusnya, dada Maya naik turun dengan cepat, napasnya memburu hebat, Anto mengusap rambut Maya yang basah oleh keringat.

Maya tersenyum bagai perempuan binal, Maya berusaha bangun dan mendorong tubuh pejantannya hingga terlentang, tubuh telanjangnya naik ke tubuh sang pejantan, kini Maya ingin memberikan servis pada kekasih gelapnya ini.

Lidah Maya menjilati leher Anto yang hitam legam, leher yang penuh keringat itu dijilati Maya tanpa jijik. Lidah Maya terus turun dan kini menggelitik putting Anto, Sang pejantan memejamkan mata menikmati belaian lidah basah sang betina pada putingnya, Maya kemudian mengangkat lengan Anto, tanpa ragu Maya menenggelamkan wajahnya pada lipatan ketiak Anto yang berbulu lebat, maya menjilati setiap helai rambut ketiak sang pejantan, sungguh syahwatnya telah mengusai akal sehatnya, tanpa jijik sang betina cantik itu begitu histeris menjilati lipatan ketiak pejantannya.

Puas menjelajahi ketiak Anto, lidah Maya terus turun menjilati prut Anto yang sixpack, dan kini dengan gemas Maya mengocok kencang batang kontol besar yang penuh urat tebal itu, Maya menghisap kontol itu dengan penuh gairah, dikoreknya precum yang mencuat di ujung lubang kencing sang pejantan, Maya begitu terobsesi dengan ontol pejantannya ini, buah pelir Anto tak luput dari kemutannya, Anto sungguh kagunm dengan kemampuan Maya yang jauh lebih baik, hisapan perempuan cantik itu sungguh sangat nikmat, andai tak berpengalaman pasti Anto sudah crot dari tadi, Anto melihat maya begitu semangat menghisap dan menjilati batang kontolnya, “Dek masukin aja…” Ucap Anto lirih.

Maya beringsut merangkak, di kangkangi tubuh Anto, sehingga kini pantat perempuan itu berada diatas kontol yang mengacung tegak, bagai bintang bokep, maya meludahi tangannya dan memborehkan liurnya ke belahan memeknya, di genggamnya kontol besar itu kkemudian dituntun menuju lubang memeknya, Maya mendesis sedikit perih saat kontol itu mulai masuk ke lubang memeknya, perlahan Maya menekan pantatnya hingga kontol Anto menghilang di dalam memek sang betina.

Maya menikmati batang hangat itu berdenyut-denyut di dalam memeknya, perlahan maya mulai menaik tutunkan pantatnya, tak lama gerakan Maya semakin cepat dan liar, gesekan batang kontol itu menggaruk dinding memeknya dan menggesek bagian paling sensitif di memeknya, posisi Maya diatas membuat kontol Anto amblas begitu dalam dalam rongga memeknya.

Maya terus menaik turunkan pantatnya menjemput setiap kenikmatan yang terus menyusun menuju puncaknya, saat Maya lelah, dengan sigap Anto, meraih pinggul Maya dan memompa batang kontolnya dengan cepat dari bawah, keduanya saling melumat bagai haus dengan liur pasangannya, Anto terus menggenjot memek indah itu dengan cepat, Maya benar-benar telah terkuras habis tenaganya, dia hanya pasrah merebahkan tuhnya di dada sang pejantan, erangan Maya begitu menggetarkan syahwat pria, begitu luar biasa kenikmatan yang diberikan oleh kontol Anto dalam setiap hentakannya, hingga kemudian Maya menegang, tubuhnya mengejang dan tersentak-sentak, Maya tengah mengalami orgasme keduanya. Orgasme yang sangat hebat, dan Anto menggulingkan tubuh indah itu menjadi menyamping, kembali Anto memompa kontolnya dengan cepat dan penuh tenaga menghentak lubang memek Maya.

Maya semakin hilang kesadarannya, kontol Anto bagai penghilang dahaga birahinya selama ini yang tertahan, Maya juga bingung kenapa gairahnya tak juga padam malah semakin menggila, padahal staminanya sudah terkuras habis, hentakan demi hentakan kontol Anto membuat gelombang orgasmenya kembali datang, Maya memejamkan matanya menikmati desiran orgasmenya yang datang, tangannya menggapai jemari Anto, Tubuh Maya kembali menegang hebat, dan kembali tubuhnya mengejang-ngejang bagai terkena ayan, dada maya tersengal naik turun napasnya memburu hebat, peluhnya semakin deras membuat kulit mulusnya semakin indah mengkilap.

Anto sepertinya tak ingin membiarkan sang betina istirahat, kembali Anto bangkit dan menyeret sepasang kaki jenjang Maya mendekati perutnya, Maya yang terlentang hanya bisa pasrah, Anto meludah tangannya dan membalurkan liurnya pada batang kontolnya, dalam posisi missionaris Anto kembali membombardir lubang memek Maya, kali ini kecepatan Anto tak berubah, sungguh hebat stamina pria berkulit legam ini, tubuh indah Maya terguncang-guncang bergoyang seiring dengan pompaan kontol Anto, dan pada akhirnya kembali Pinggul Maya terangkat, anto menahan dengan tangannya, “Masss…….adek dapet lagi…oghhhhh masss…….stop dulu…masss………………….aku mau dapet aghhhh..” Anto tak peduli dengan teriakan menghiba sang betina agar mengerem dulu sejenak, pompaannya malah semakin hebat.

Dan kembali Maya terlonjak-lonjak dahsyat seiring pompaan Anto yang semakin hebat, Maya meringis memejamkan mata, dia tahu kalau ini adalah puncak dari orgasmenya, Maya mencengkram lengan Anto dengan kencang, tubuhnya seoalah ringan dan melonjak katas, Maya terpekik saat ada dorongan yang hendak keluar dari memeknya, dan Anto juga merasakan ada cairan yang hendak menyeruak kleuar dari lubang memek sang betina, Anto mencabut sejenak kontolnya dan benar saja pekikan Maya terdengar menghiba hati, air pipisnya meloncat eluar mengenai tubuh Anto, tubuh Maya bergetar hebat, matanya mendelik hanya menyisakan putihnya, sungguh dahsyat orgasme yang dirasakan Maya, Anto menyeringai dan kembali memasukkan kontolnya, Maya berusaha menahan paha Anto memberi kode agar istirahat sejenak, memeknya terasa mulai kram, namun sepertinya Anto ingin menunjukkan keperkasaannya pada sang betina.

Tanpa belas kasihan Anto kembali menggenjot memek Maya dengan kecepatan tinggi, Maya hanya bisa pasrah menahan orgasmenya yang kembali terkumpul, kontol itu sungguh pintar menggesek syaraf sensitif memeknya, Anto pun sepertinya sudah ingin menuntaskan persetubuhan ini, memek indah itu terlihat membengkak dan semakin lebar, lendir Maya menempel bagai ingus di batang kontol Anto, hentakan demi hentakan dengan cepat di lakukan oleh Anto, Maya kembali mengejang dan berteriak tertahan, napasnya semakin cepat, suara erangan wanita cantik itu semakin serak, dan Anto semakin cepat memompakan kontolnya, dan tak lama Anto mengeram hebat dan menghentakkan kontolnya dengan kasar berkali-kali ke dalam lubang memek Maya, bersamaan itu maya juga mengalami orgasme ke limanya, cairan hangat terasa menyembur dan mengisi rahimnya, benih-benih sang pejantan berlomba-lomba membuahi sang betina.

Anto rebah di atas tubuh mengkilap Maya,mereka kembali saling melumat, kontol Anto masih tertanam di dalam memek Maya, terlihat disela-sela batang kontol itu, merembes cairan putih kental, Anto berguling ke sebelah maya, kini cairan putih kental itu deras menrembes keluar dari memek Maya, cairan itu terdorong oleh pipis Maya yang tertahan oleh batang kontol Anto, Tubuh Maya masih mengejang sesekali, Anto rebah sambil melipat tangannya diatas kepala, Maya memiringkan tubuhnya dan merebahkan kepalanya di dada sang pejantan, “Mass…adek puas banget sayang…” Bisik Maya lirih sambil memainkan putting Anto dengan jemari lentiknya.

“Mas juga dek…peju mas banyak banget tuh, nanti kalau adek hamil gimana..” Tanya Anto.

Maya menoleh ke wajah Anto dan tersenyum manis, “Ya gak apa…berarti mas jadi papah dong hihihi..” Ujar Maya tanpa rasa bersalah.

Anto menanggapi dengan senyum, dibelainya rambut maya yang basah, kepala Maya semakin rebah didada Anto, tulangnya terasa copot semua, tubuhnya begitu letih, namun Maya merasa puas sekali malam ini..dan dia bertekad untuk terus mereguk kenikmatan yang diberikan oleh kekasih gelapnya ini, Maya memejamkan matanya dan tak lama dia mulai terlelap dalam pelukan Anto.

_______

Bersambung
 
Diary Seorang Istri
Part 51 - Berjumpa "Kawan" Lama


“Rasanya kok aku pernah ketemu dengan perempuan yang nabrak tadi ya, wajahnya gak asing tapi kenapa aku lupa siapa dia..” Santoso terus berpikir tentang perempuan yang menabraknya di lobbi tadi, perasaan ingat dan kenal tapi lupa sangat menganggu pikiran pria itu, rasanya nama perempuan itu sudah diujung lidahnya namun susah untuk dikeluarkan, dan itu sangat menyebalkan baginya.

“Hey kalian ada yang pernah jumpa dengan perempuan tadi gak.” Ujar Santoso pada anak buahnya.

Kedua anak buahnya saling berpandangan, mereka tak mengerti apa yang dibicarakan oleh bosnya ini, “Perempuan yang mana ya bos.” Tanya Murad sambil mengangkat alis pada temannya.

“Itu yang tadi nabrak di lobbi..” Ujar Santoso.

“Ohh yang pakai jilbab tadi ya bos..ehmmm kalau saya sih rasanya gak pernah melihat perempuan itu sebelumnya, memang siapa bos, apa bos kenal?” Tanya Murad lagi.

Santoso hanya melotot pada anak buahnya itu, mjrad yang kena plototan bosnya menunduk..”Sudah sana ke kamar kalian, saya mau tidur, besok kalian gak usah mengawa,l saya jam 10 ada meeting, kalian jalan-jalan aja dulu, nanti jam 1 balik kesini. Oke!”

“Siap Bos!” Keduanya menjawab bersamaan, Murad sedikit melirik-lirik seolah mencari sesuatu, Santoso yang melihat tingkah anak buahnya itu langsung saja mengeplak kepalanya. “Nyari apa kowe! Djancuk, Kon pikir Donna turu kene!”

Murad terkejut sambil mengelus kepala botaknya, rekannya hanya bisa tertawa tertahan melihat tingkah temannya yang mati kutu, temannya menyeret Murad keluar dari kamar bosnya itu

***

“Gila kowe nanti bos marah baru tau rasa..” ujar sambil menepok jidatnya sendiri, saat mereka sudah berada di luar kamar Santoso.

“Loh aku gak ngomong apa-apa toh..” sahut Murad sambil mengusap kepala botaknya.

“Wes lah kita turu bae, capek bangit nih..” ujar

“Capek bingit sok imut kowe, muka koyok tempe bongkrek ngomong sok imut koyok anak kekinian.” Ujar murad sambil menyepak pantat kawannya, yang disepak mampu menghindar sambil mesem-mesem.

“Loh mbak dona..” Sapa murad saat melihat sekretaris bosnya berjalan menuju lift.

Kedua anak buah Santoso bergegas mendekati wanita cantik tersebut. “Mau kemana Mbak? Malam-malam begini.” Tanya

“Ohh aku mau ke mini market dibawah, ada yang mau aku beli..” Jawab Donna.

“Mini market dibawah kayaknya tutup mbak, kita antar aja ya, sepertinya saya melihat mini market di jalan sebelum resort ini.” Ujar Murad.

“Ya kah, duh..gimana ya..” Donna seperti kebingungan.

“Yo wes kami antar aja, mbak Donna kan sekretaris bos, kewajiban kami juga mengawal mbak, mari Mbak, sekalian kami mau beli camilan karo rokok di sana.” Ujar Murad sok bijak, padahal dia ingin melihat dari dekat perempuan seksi yang menjadi bahan colinya setiap malam.

Donna melihat sejenak dan berpikir gak ada salahnya juga diantar oleh mereka, toh mereka juga gak akan berani macam-macam dengannya, lagian jika akan ke minimarket di luar resort tentu Donna gak akan berani karena sudah larut malam.

“Ya udah yuk…” Donna berjalan didepan mereka, Murad melihat ke arah temannya sambil tersenyum riang, dari tempatnya berdiri Murad bisa melihat lekuk tubuh Donna yang seksi, apalagi Donna mengenakan celana pendek yang memperlihatkan keindahan kakinya yang putih mulus.

***

Anto perlahan mengangkat lengannya yang tertindih oleh kepala Maya, perempuan itu terlelap bagai orang mati, Anto beringsut perlahan agar tak membangunkan wanita cantik yang tengah tertidur lelap itu, namun sepertinya Maya terganggu dengan gerakan Anto, Maya membuka matanya sedikit dan menahan pinggang Anto..”Mau kemana mas…” tanya Maya lirih

“Gak kemana-mana sayang, mas mau ke toilet..” Anto mengangkat lengan Maya yang merangkul tubuhnya, Anto berdiri memandangi Maya yang melihatnya dengan mata sayu setengah mengantuk, punggung mulus Maya tersingkap dibalik selimut, Anto sangat tahu kalau dibalik selimut itu, tak ada sehelai benangpun menutupi tubuh mulus perempuan cantik tersebut.

Anto menuju kamar mandi, setelah keluar dari kamar mandi, Anto mencari rokoknya di saku celana, ternyata hanya ada kotak rokok kosong, “Sialan habis lagi..”

Anto memakai celana dan kaosnya, didekatinya Maya yang kembali tertidur menyamping, Anto duduk disamping Maya sambil mengelus rambut perempuan itu, “Dek, mas mau ke mini market dulu mau beli rokok, kamu ada mau titip?”

“Eghhh….beliin camilan ya mas, apa aja deh..” Jawab Maya yang lebih mirip gumaman.

“Ya udah, mas pergi dulu ya..” Saat Anto hendak beranjak bangun, Maya memegang celananya, Anto melihat ke arah Maya.

“Jangan lama-lama ya mas….” Ujar Maya dengan nada manja.

“Beli rokok aja kok dek, gak lama..” Sahut Anto.

“Hmmm cium dulu……..” Maya benar-benar telah takluk dengan keperkasaan Anto, dan tanpa malu-malu bermanjaan dengan pria yang bukan suaminya itu.

Anto sungguh gemas dengan sikap manja perempuan cantik bertubuh indah ini, Anto mengecup bibir Maya, dan mengelus rambutnya, “Dek Maya bobo lagi aja ya..”

“Jangan lama-lama ya mas…………” Ucap Maya lagi, Anto mengangguk sambil berdiri, Maya kembali menarik selimutnya saat mendengar pintu kamar ditutup oleh Anto.

***​

“Mah…udah tidur?” Ujar Santoso yang sedang menghubungi istrinya.

“Mmmhh ada apa pah, papah dimana? Kok tumben jam segini nelpon.” Sahut Istrinya di telpon.

Santoso melihat jam dinding ternyata sudah hampir pukul pukul 1 pagi, tiba-tiba Santoso merasa bersalah pada istrinya, gara-gara rasa penasarannya dia harus membangunkan istrinya tengah malam seperti ini.

“Mmmhh papah di resort, maaf mah jadi bangunin mamah, papah kira masih sore, ya udah besok aja papah telpon lagi.” Ucap Santoso.

“Dihh…udah bangunin malah gak jadi ngomong, papah kan tau mamah paling kesel kalau penasaran, malah gak bisa tidur, ada apaan sih pah, papah gak apa-apa kan, papah sehat?” nada cemas terdengar dari ucapan istrinya, Santoso tersenyum mendengar nada panik di suara istrinya.

“Gak penting banget kok mah, papah sehat-sehat aja, gini mah, besok pagi mamah coba cari album foto lama ya, kalau gak salah ada di lemari buku papah, itu loh album foto teman-teman lama papah.”

“Album foto? Emangnya mau cari foto siapa pah?” Tanya Istrinya.

“Ada foto saat papah menghadiri pernikahan Adam, mamah ingat kan Adam?” ujar Santoso.

“Ohh mas Adam teman papah yang tinggal di Jakarta, ya mamah ingat kok.” Jawab Istrinya.

“Ya mah, nanti coba mamah cari foto saat papah foto bersama pengantin ya, ada foto papah bertiga sama mereka.” Ucap Samtoso.

“Buat apaan sih pah, kok tiba-tiba gitu, emang ada apaan?”

“Gak ada apa-apa mah, tadi papah ketemu sama perempuan yang mirip istrinya Adam, tapi papah juga gak yakin karena papah gak terlalu ingat wajahnya, kalau cari di medsos Adam juga gak mungkin, kayaknya tuh anak gak main medsos, makanya papah penasaran, apa perempuan yang papah jumpai tadi itu mbak Maya atau bukan.” Santoso menjelaskan kepada istrinya.

“Ketemu di resort pah? Loh bukannya kata papah mas Adam lagi si Surabaya? Kok..” Tanya istrinya bingung.

“Nah itu..ya udah mamah cari aja besok, nanti fotoin kirim ke papah ya..” ujar Santoso.

“Ya udah, besok mamah cari, papah udah makan? Gimana resortnya pah? Tanya Istrinya.

“Beautiful sayang, resortnya cantik, secantik mamah..kalau semua lancar, maka itu adalah hadiah papah buat mamah, ya udah papah tutup dulu ya, udah malam, mamah istrirahat ya…bye I love you..” Ujar Santoso menyudahi pembicaraannya.

Santoso meletakkan hpnya di meja, Santoso sebagai pebisnis memang punya insting yang lumayan tajam. Dia sangat yakin kalau perempuan yang ditemui adalah Maya, namun ketidakyakinannya hanya semata karena dia lupa wajah istri sahabatnya itu, tapi jika pikiran itu menghantui perasaannya, maka Santoso meyakini apa yang dia duga, namun dia butuh konfirmasi, dan satu-satunya adalah foto saat Santoso menghadiri pesta pernikahan sahabatnya Adam, Santoso tidak enak jika langsung bertanya pada Adam, Santoso tak ingin membuat temannya itu bingung dan malah mengacaukan urusan pentingnya di Surabaya.

***​

“Sudah mbak Donna belanjanya?” Tanya Murad saat melihat perempuan seksi itu muncul dari pintu mini market.

“Sudah dong..ini rokok kalian, sama minuman dan camilan buat temen malam.” Dona menyerahkan sekantung plastik yang berisi rokok dan cemilan kepada dua orang berperawakan seram itu.

“Ohh trima kasih kaka…mbak Donna selain cantik juga baik hati ya mas..” Ujar Rebon pada Murad yang mengangguk-angguk setuju.

“Ya udah kita balik yuk, nanti bos nyariin, soalnya aku gak bawa hp juga..” Ujar Donna.

Kedua pria seram itu mengangguk dan mereka berjalan menuju mobil, tiba-tiba Rebon menyenggol lengan Murad, “Apaan?” Tanya Murad, Rebon menunjuk ke suatu arah, Murad mengikuti arah yang ditunjuk temannya, Seorang pria yang baru saja turun dari mobil, berjalan menuju mini market.

“Curut got kah itu?” tanya Murad pada temannya, Rebon mengangguk membenarkan.

“Kelihatannya tajir sekarang tuh bocah, tetep aja curut got ya kotor dan bau got di mata gua, jadi gemes gua bon..” Murad sepertinya ingin mendekati pria yang rupanya Anto.

Rebon menahan Murad agar tidak mendekati Anto, “Mas jangan sekarang, ingat kan kata bos, kita gak usah peduliin dia lagi, kalau sampeyan bikin keributan, nanti bisa bikin kacau urusan Bos..” ujar Rebon

Murad melihat ke arah Rebon, Matanya berkilat gemas, “Aku kalau ra ingat kata bos, pingin rasane tak injek-injek kepala curut got itu.” Ujar Rebon menenangkan temannya itu.

“Mas…!!! “ Kedua bodyguard Santoso menoleh ke arah teriakan, Donna ternyata sudah menunggu di mobil, mereka kemudian berjalan mendekati Donna, sesekali Murad menoleh pada Anto yang kini telah masuk ke dalam mini market.

“Ada apa mas??” Tanya Donna yang sempat melihat insiden tadi.

Rebon berusaha tersenyum sambil berkata tidak ada apa-apa, Donna melihat wajah Murad terlihat tegang dan semakin membuatnya terlihat seram, Donna tak ingin bertanya lagi, dia masuk ke mobil dan duduk di belakang, Murad mengemudikan mobil dan Rebon duduk disampingnya.

“Ngapain itu curut got disini bon? Apa ketemu mangsa baru? Pasti dia ketemu mangsa perempuan kaya lagi, kalau gak mana bisa dia disini, setan!” Ujar Murad yang masih kesal dengan sosok Anto.

“Yo itu pasti mas.., apa jangan-jangan dia kemari dengan mantannya si Bos tah?” Ujar Rebon, Murad melihat ke arahnya wajahnya masih terlihat tegang.

Donna hanya mendengarkan tanpa berkata sepatah katapun, dia tak tahu apa yang sedang dibicarakan dua pria seram ini.

“Mudah-mudahan ada kesempatan buat ngelepasin kekesalan gua ini bon..ya gua harap ada kesempatan itu, gua akan kubur dia hidup-hidup.” Ujar Murad geram.

***

Bersambung
 
Bimabet
sesuai janji ane, update senin, untuk pelanggan prem nantikan kelanjutan episode yang semakin seru dan menegangkan rabu/kamis mendatang, terima kasih atas perhatiannya, sampai jumpa di episode berikut
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd