Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary Seorang Istri

Bimabet
Mulai seruuu, apakah ketahuan sama santoso? Tp kayaknya g akan semudah itu TSnya bikin cerita. Apapun itu makasih hu udah berkenan membagi masterpiece dimari
 
semakin seru nih..*** sabar santoso ketemu maya dan anto...apakah adam dikasih tau ma santoso...gmn maya sampai hamil ma anto nggak...bnyak pertanyaan membikin cerita nya hrs cepat diupdate...mkasih suhu utk cerita yg menarik ini
 
Diary Seorang Istri
Part 51 - Berjumpa "Kawan" Lama


“Rasanya kok aku pernah ketemu dengan perempuan yang nabrak tadi ya, wajahnya gak asing tapi kenapa aku lupa siapa dia..” Santoso terus berpikir tentang perempuan yang menabraknya di lobbi tadi, perasaan ingat dan kenal tapi lupa sangat menganggu pikiran pria itu, rasanya nama perempuan itu sudah diujung lidahnya namun susah untuk dikeluarkan, dan itu sangat menyebalkan baginya.

“Hey kalian ada yang pernah jumpa dengan perempuan tadi gak.” Ujar Santoso pada anak buahnya.

Kedua anak buahnya saling berpandangan, mereka tak mengerti apa yang dibicarakan oleh bosnya ini, “Perempuan yang mana ya bos.” Tanya Murad sambil mengangkat alis pada temannya.

“Itu yang tadi nabrak di lobbi..” Ujar Santoso.

“Ohh yang pakai jilbab tadi ya bos..ehmmm kalau saya sih rasanya gak pernah melihat perempuan itu sebelumnya, memang siapa bos, apa bos kenal?” Tanya Murad lagi.

Santoso hanya melotot pada anak buahnya itu, mjrad yang kena plototan bosnya menunduk..”Sudah sana ke kamar kalian, saya mau tidur, besok kalian gak usah mengawa,l saya jam 10 ada meeting, kalian jalan-jalan aja dulu, nanti jam 1 balik kesini. Oke!”

“Siap Bos!” Keduanya menjawab bersamaan, Murad sedikit melirik-lirik seolah mencari sesuatu, Santoso yang melihat tingkah anak buahnya itu langsung saja mengeplak kepalanya. “Nyari apa kowe! Djancuk, Kon pikir Donna turu kene!”

Murad terkejut sambil mengelus kepala botaknya, rekannya hanya bisa tertawa tertahan melihat tingkah temannya yang mati kutu, temannya menyeret Murad keluar dari kamar bosnya itu

***

“Gila kowe nanti bos marah baru tau rasa..” ujar sambil menepok jidatnya sendiri, saat mereka sudah berada di luar kamar Santoso.

“Loh aku gak ngomong apa-apa toh..” sahut Murad sambil mengusap kepala botaknya.

“Wes lah kita turu bae, capek bangit nih..” ujar

“Capek bingit sok imut kowe, muka koyok tempe bongkrek ngomong sok imut koyok anak kekinian.” Ujar murad sambil menyepak pantat kawannya, yang disepak mampu menghindar sambil mesem-mesem.

“Loh mbak dona..” Sapa murad saat melihat sekretaris bosnya berjalan menuju lift.

Kedua anak buah Santoso bergegas mendekati wanita cantik tersebut. “Mau kemana Mbak? Malam-malam begini.” Tanya

“Ohh aku mau ke mini market dibawah, ada yang mau aku beli..” Jawab Donna.

“Mini market dibawah kayaknya tutup mbak, kita antar aja ya, sepertinya saya melihat mini market di jalan sebelum resort ini.” Ujar Murad.

“Ya kah, duh..gimana ya..” Donna seperti kebingungan.

“Yo wes kami antar aja, mbak Donna kan sekretaris bos, kewajiban kami juga mengawal mbak, mari Mbak, sekalian kami mau beli camilan karo rokok di sana.” Ujar Murad sok bijak, padahal dia ingin melihat dari dekat perempuan seksi yang menjadi bahan colinya setiap malam.

Donna melihat sejenak dan berpikir gak ada salahnya juga diantar oleh mereka, toh mereka juga gak akan berani macam-macam dengannya, lagian jika akan ke minimarket di luar resort tentu Donna gak akan berani karena sudah larut malam.

“Ya udah yuk…” Donna berjalan didepan mereka, Murad melihat ke arah temannya sambil tersenyum riang, dari tempatnya berdiri Murad bisa melihat lekuk tubuh Donna yang seksi, apalagi Donna mengenakan celana pendek yang memperlihatkan keindahan kakinya yang putih mulus.

***

Anto perlahan mengangkat lengannya yang tertindih oleh kepala Maya, perempuan itu terlelap bagai orang mati, Anto beringsut perlahan agar tak membangunkan wanita cantik yang tengah tertidur lelap itu, namun sepertinya Maya terganggu dengan gerakan Anto, Maya membuka matanya sedikit dan menahan pinggang Anto..”Mau kemana mas…” tanya Maya lirih

“Gak kemana-mana sayang, mas mau ke toilet..” Anto mengangkat lengan Maya yang merangkul tubuhnya, Anto berdiri memandangi Maya yang melihatnya dengan mata sayu setengah mengantuk, punggung mulus Maya tersingkap dibalik selimut, Anto sangat tahu kalau dibalik selimut itu, tak ada sehelai benangpun menutupi tubuh mulus perempuan cantik tersebut.

Anto menuju kamar mandi, setelah keluar dari kamar mandi, Anto mencari rokoknya di saku celana, ternyata hanya ada kotak rokok kosong, “Sialan habis lagi..”

Anto memakai celana dan kaosnya, didekatinya Maya yang kembali tertidur menyamping, Anto duduk disamping Maya sambil mengelus rambut perempuan itu, “Dek, mas mau ke mini market dulu mau beli rokok, kamu ada mau titip?”

“Eghhh….beliin camilan ya mas, apa aja deh..” Jawab Maya yang lebih mirip gumaman.

“Ya udah, mas pergi dulu ya..” Saat Anto hendak beranjak bangun, Maya memegang celananya, Anto melihat ke arah Maya.

“Jangan lama-lama ya mas….” Ujar Maya dengan nada manja.

“Beli rokok aja kok dek, gak lama..” Sahut Anto.

“Hmmm cium dulu……..” Maya benar-benar telah takluk dengan keperkasaan Anto, dan tanpa malu-malu bermanjaan dengan pria yang bukan suaminya itu.

Anto sungguh gemas dengan sikap manja perempuan cantik bertubuh indah ini, Anto mengecup bibir Maya, dan mengelus rambutnya, “Dek Maya bobo lagi aja ya..”

“Jangan lama-lama ya mas…………” Ucap Maya lagi, Anto mengangguk sambil berdiri, Maya kembali menarik selimutnya saat mendengar pintu kamar ditutup oleh Anto.

***​

“Mah…udah tidur?” Ujar Santoso yang sedang menghubungi istrinya.

“Mmmhh ada apa pah, papah dimana? Kok tumben jam segini nelpon.” Sahut Istrinya di telpon.

Santoso melihat jam dinding ternyata sudah hampir pukul pukul 1 pagi, tiba-tiba Santoso merasa bersalah pada istrinya, gara-gara rasa penasarannya dia harus membangunkan istrinya tengah malam seperti ini.

“Mmmhh papah di resort, maaf mah jadi bangunin mamah, papah kira masih sore, ya udah besok aja papah telpon lagi.” Ucap Santoso.

“Dihh…udah bangunin malah gak jadi ngomong, papah kan tau mamah paling kesel kalau penasaran, malah gak bisa tidur, ada apaan sih pah, papah gak apa-apa kan, papah sehat?” nada cemas terdengar dari ucapan istrinya, Santoso tersenyum mendengar nada panik di suara istrinya.

“Gak penting banget kok mah, papah sehat-sehat aja, gini mah, besok pagi mamah coba cari album foto lama ya, kalau gak salah ada di lemari buku papah, itu loh album foto teman-teman lama papah.”

“Album foto? Emangnya mau cari foto siapa pah?” Tanya Istrinya.

“Ada foto saat papah menghadiri pernikahan Adam, mamah ingat kan Adam?” ujar Santoso.

“Ohh mas Adam teman papah yang tinggal di Jakarta, ya mamah ingat kok.” Jawab Istrinya.

“Ya mah, nanti coba mamah cari foto saat papah foto bersama pengantin ya, ada foto papah bertiga sama mereka.” Ucap Samtoso.

“Buat apaan sih pah, kok tiba-tiba gitu, emang ada apaan?”

“Gak ada apa-apa mah, tadi papah ketemu sama perempuan yang mirip istrinya Adam, tapi papah juga gak yakin karena papah gak terlalu ingat wajahnya, kalau cari di medsos Adam juga gak mungkin, kayaknya tuh anak gak main medsos, makanya papah penasaran, apa perempuan yang papah jumpai tadi itu mbak Maya atau bukan.” Santoso menjelaskan kepada istrinya.

“Ketemu di resort pah? Loh bukannya kata papah mas Adam lagi si Surabaya? Kok..” Tanya istrinya bingung.

“Nah itu..ya udah mamah cari aja besok, nanti fotoin kirim ke papah ya..” ujar Santoso.

“Ya udah, besok mamah cari, papah udah makan? Gimana resortnya pah? Tanya Istrinya.

“Beautiful sayang, resortnya cantik, secantik mamah..kalau semua lancar, maka itu adalah hadiah papah buat mamah, ya udah papah tutup dulu ya, udah malam, mamah istrirahat ya…bye I love you..” Ujar Santoso menyudahi pembicaraannya.

Santoso meletakkan hpnya di meja, Santoso sebagai pebisnis memang punya insting yang lumayan tajam. Dia sangat yakin kalau perempuan yang ditemui adalah Maya, namun ketidakyakinannya hanya semata karena dia lupa wajah istri sahabatnya itu, tapi jika pikiran itu menghantui perasaannya, maka Santoso meyakini apa yang dia duga, namun dia butuh konfirmasi, dan satu-satunya adalah foto saat Santoso menghadiri pesta pernikahan sahabatnya Adam, Santoso tidak enak jika langsung bertanya pada Adam, Santoso tak ingin membuat temannya itu bingung dan malah mengacaukan urusan pentingnya di Surabaya.

***​

“Sudah mbak Donna belanjanya?” Tanya Murad saat melihat perempuan seksi itu muncul dari pintu mini market.

“Sudah dong..ini rokok kalian, sama minuman dan camilan buat temen malam.” Dona menyerahkan sekantung plastik yang berisi rokok dan cemilan kepada dua orang berperawakan seram itu.

“Ohh trima kasih kaka…mbak Donna selain cantik juga baik hati ya mas..” Ujar Rebon pada Murad yang mengangguk-angguk setuju.

“Ya udah kita balik yuk, nanti bos nyariin, soalnya aku gak bawa hp juga..” Ujar Donna.

Kedua pria seram itu mengangguk dan mereka berjalan menuju mobil, tiba-tiba Rebon menyenggol lengan Murad, “Apaan?” Tanya Murad, Rebon menunjuk ke suatu arah, Murad mengikuti arah yang ditunjuk temannya, Seorang pria yang baru saja turun dari mobil, berjalan menuju mini market.

“Curut got kah itu?” tanya Murad pada temannya, Rebon mengangguk membenarkan.

“Kelihatannya tajir sekarang tuh bocah, tetep aja curut got ya kotor dan bau got di mata gua, jadi gemes gua bon..” Murad sepertinya ingin mendekati pria yang rupanya Anto.

Rebon menahan Murad agar tidak mendekati Anto, “Mas jangan sekarang, ingat kan kata bos, kita gak usah peduliin dia lagi, kalau sampeyan bikin keributan, nanti bisa bikin kacau urusan Bos..” ujar Rebon

Murad melihat ke arah Rebon, Matanya berkilat gemas, “Aku kalau ra ingat kata bos, pingin rasane tak injek-injek kepala curut got itu.” Ujar Rebon menenangkan temannya itu.

“Mas…!!! “ Kedua bodyguard Santoso menoleh ke arah teriakan, Donna ternyata sudah menunggu di mobil, mereka kemudian berjalan mendekati Donna, sesekali Murad menoleh pada Anto yang kini telah masuk ke dalam mini market.

“Ada apa mas??” Tanya Donna yang sempat melihat insiden tadi.

Rebon berusaha tersenyum sambil berkata tidak ada apa-apa, Donna melihat wajah Murad terlihat tegang dan semakin membuatnya terlihat seram, Donna tak ingin bertanya lagi, dia masuk ke mobil dan duduk di belakang, Murad mengemudikan mobil dan Rebon duduk disampingnya.

“Ngapain itu curut got disini bon? Apa ketemu mangsa baru? Pasti dia ketemu mangsa perempuan kaya lagi, kalau gak mana bisa dia disini, setan!” Ujar Murad yang masih kesal dengan sosok Anto.

“Yo itu pasti mas.., apa jangan-jangan dia kemari dengan mantannya si Bos tah?” Ujar Rebon, Murad melihat ke arahnya wajahnya masih terlihat tegang.

Donna hanya mendengarkan tanpa berkata sepatah katapun, dia tak tahu apa yang sedang dibicarakan dua pria seram ini.

“Mudah-mudahan ada kesempatan buat ngelepasin kekesalan gua ini bon..ya gua harap ada kesempatan itu, gua akan kubur dia hidup-hidup.” Ujar Murad geram.

***

Bersambung
Mntap... bntr lg anto msuk got
 
jadi dapat dianalogikan mungkin santoso bakal tau kalau anto dan maya ada affair...
 
Dpt dirasakan Santoso bakal mahu balas dendam dengan Anto kerana ekse bininye dgn mengekse cewe Anto aka Maya.... Bagaimana terjadi yek....
 
Sangat menghibur. Dan cocok saat Santoso yang best Friend Adam tau lebih dulu kelakuan Maya. Kalau santoso bicara mungkin Adama bisa percaya karena dua Pengawalnya juga jadi saksi. Belum lagi Murad pasti laporan ke bosnya kalo lihat kecoa Anto di resort yang sama. Moga Santoso sadar dan cepat kesimpulan bahwa masa Lalu pahitnya datang lagi dengan nyenggol sahabatnya.

Ditunggu rencana licik Santoso buat Gap kecoa Anto sama Maya.
 
Bimabet
Bisa nyambung ama cerita ini karena ngalami juga.Banyak yang butuh selingan ama tambahan referensi bercinta
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd