Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA [Incest - No SARA] DIORAMA - Bukan Cerita Cinta

Dilanjutpun...

Cerita Sebelumnya


Mbak Yanti memulainya dengan memegang batang peler-ku menggunakan kedua tangannya, lalu mulai mengurut dengan ibu jarinya dari pangkal yang berbatasan dengan kantong buah zakarku ke arah ujung. Ibu jarinya membuat putaran-putaran ritmik sepanjang jalur itu. Aku cuman pasrah, berusaha memperhatikan apapun yang beliau kerjakan sambil menggeretakkan gigi dan mencengkeram spreiku erat-erat.

Gerakan itu dia lakukan berulang-ulang secara telaten diselingi dengan kombinasi rumit tertentu yang membuatku semakin belingsatan

“Hmm, udah keluar pelumasnya mas” ujarnya, yang saat itu tidak kutanggapi. Karena bingung kan? Mau nanggepin apa coba? Mba Yanti malah main-mainin cairan pra-ejakulasiku yang dia sebut sebagai pelumas itu. Dia memutar-mutarkan di seputar kepala penis ku, di areal lobang-nya, lebih tepatnya.

Rasanya?

Mau?

“Coba ya… Aph…. Hmmm…. Gurih mas!” ujarnya sambil senyam-senyum diikuti sama lirikan genit, setelah mencecap ibu jari-nya sendiri yang berlumuran dengan lendir-ku

“Tak minta boleh mas?” tanya-nya, sebuah pertanyaan yang membingungkan

“A… Apanya mba?” tanyaku balik dengan kebingungan

“Ini-nya, cairannya…” ujarnya

“Eee… Maksudnya, mau dibungkus bawa pulang?”

“Hihihi… Gak usah lah, makan sini aja”

“Eh…. Anu…”

HAP!

Laluditangkap!



Dan proses itu berlanjut, diikuti oleh beberapa erangan serta banyak sekali lenguhan, karena sekarang batang pelirku sudah berada di mulut mba Yanti yang tadi mengirimkan proposal pengajuan permintaan cairan, yang walaupun secara legal, sebenarnya belum mendapatkan persetujuan dari dinas terkait. Tapi inilah Indonesia Raya. Caplok dulu, urusan legalitas belakangan

Aku melejang-lejang dengan gerakan acak sambil berusaha menggenggam seprei sekuat tenaga saat mba Yanti secara lebih intense mengulum batang pelirku. Bukan hanya gerakan maju mundur yang membuatku belingsatan, tapi kombinasi gerakan mengenyot dan menyedot juga memperparah-nya. Dan semua itu dia lakukan free hand. Karena salah satu tangannya sibuk meremas-remas kantung pelirku, sedangkan satunya lagi mengucel-ngucel putting-ku. Sambil sesekali merabai bibirku dan memaksa memasukkan jari-nya ke mulutku, mengkucel-kucel lidah pasrahku, menarik-narik-nya dan kadang memasukkan jarinya jauh ke batang tenggorokanku

Dan sekali lagi aku hanya bisa pasrah

Rasanya?

Handbody banget!

Karena dia tadi mengurutku dengan Citra Natural Glowing White Hand & Body Lotion. Dengan kandungan 100% natural essence bengkoang dan green tea serta 10x Vitamin C

Bangke!

Gue jadi korban Citra Hand & Body Lotion yang memiliki 3x Kekuatan Mencerahkan Sejak Pemakaian Pertama…

Dan aku kembali melenguh….

Tidak membutuhkan waktu lama, gempuran itu meluluhkanku. Rasanya hampir seperti lumer, saat layaknya ribuan volt listrik menerjang badanku dan seperti menarik semua darah serta daya hidupku kedalam satu titik.

Menuju Puncak!!!

Dan…. Aku melenguh panjang!

Crott… Crott… Crott… Crott… Crott…

Dan aku orgasme!

Dan itu, orgasme pertamaku yang oknum pelakunya bukanlah anggota tubuhku sendiri

Dan…

Oh Shit!

Penisku masih berada dalam mulut mbak Yanti!

Lalu aku mengejang lagi, karena mbak Yanti malah menghisapnya kuat-kuat dibarengi dengan gerakan mengurut penisku dari pangkal ke ujung menggunakan kedua tangannya

“Ooooggghhhh….”

Cret… Crett…. Crett….

Cuman Cret, udah gak Crot lagi, maklum tinggal sisa-sisa…

Kelihatannya cairanku terperas habis…

Hingga tetes terakhir…

Lalu aku memejamkan mata dan terkulai lemas…

Saat aku membuka mata, kulihat wajah mbak Yanti sudah berada deket banget dengan wajahku, menatapku sambil tersenyum binal

Coeg, Kaget!

“Makasih ya mas, Cairannya…. Gurih” Ujar mbak Yanti sembari menjilati bibirnya sendiri dan menaik-naikkan alisnya. Aku menelan ludah. Emang kalau gak nelen ludah, mau nelen apa coba?

“I…. iya mba, sama-sama…” desahku pasrah

Mata mbak Yanti menatapku tajam sambil tersenyum, aku grogi. Itu sebelum beliau mengalihkan pandangannya ke bawah, ke arah…

“Lah, kok masih berdiri mas?” ujarnya sambil tanpa sungkan mengenggam penisku kembali

“E… anu… karena…. Gak ada kursi?” jawabku grogi sambil nyengir

“Ih, mas Anton ini lucu deh… Yaudah, kalau gitu…” jawabnya nggantung. Sumpah, aku tidak begitu mengikuti info terkini, dan kurang tau bagaimana persisnya, tapi saat ini, mbak Yanti sudah mengangkang jongkok diatas selangkanganku. Tanpa celana kulotnya!

Oooh?!

Kemana celana itu?!!

Celana itu…

Hilang…

Beserta Cawet-nya…

Dan menghilangnya mereka, mengekspose ketelanjangan pinggul, paha, selangkangan beserta lubang hitam-nya

“Mba… Mbakk…” desisku dalam kebingungan

“Sttt….” Ucapnya sambil menyilangkan jari telunjuk tangan kirinya ke bibirku.

Kenapa telunjuk tangan kiri?

Karena tangan kanannya sekarang sedang sibuk sebagai operator alat berat

Nggak ding! Tangan itu, memegang batang kontolku seperti layaknya tuas presneling, mengayun-ayunkan, meggoyang-goyangkan dan meggesek-gesek-kan batang pasrah itu ke bibir vagina-nya sendiri yang segera kurasakan kehangatan, kelembutannya dan kebecekannya…

Mbak Yanti…. Woooohhhh….

ASTAGA!!

Jembutnya Juga Hilang !!

Apakah Jembutnya ikut menghilang bersama Celana dan Cawetya?

Kemana hilangnya alat-alat keselamatan itu?

Sebuah misteri terjadi disini…

Dan…

Beliau mulai menurunkan pinggangnya sambil menatapku tajam disertai senyuman indah menawan, halah…

“Ngenthu Brondong Ju….!” desis Mba Yanti lirih seiring dengan masuknya titid ku ke memek-nya

Bless…

Kami melaju…

Dan aku kembali melenguh…

Pasrah Ndro…


---


“Oooogghhhh…. Bego! Bego! Bego! Bego! Bego! Bego! Bego!!!!” aku membentur-benturkan kepalaku sendiri ke dinding didepan showerku, saat aku akhirnya memutuskan untuk mandi setelah beberapa lama bengong dipojok kamar pasca invasi militer tersebut. Dengan kekuatan Kapal-Induk-nya, mbak Yanti berhasil mengobrak-abrik sistem pertahanan dan persenjataan rudal balistik-ku

Beliau sudah pulang dari tadi sesudah Maghrib. Pulang membawa cairan kemenangan. Eh? Atau membawa apapun yang dia bawa. Aku gak tau. Aku bingung. Ini kali pertamanya aku berhubungan intim dengan wanita beneran

Bukan berarti kemaren-kemaren aku berhubungan intim dengan wanita jadi-jadian. Maksudku, kemaren-kemaren, wanita-wanita itu hanyalah wanita imajiner, wanita khayalan yang hanya ada dalam bayanganku berdasarkan gambaran umum, kajian dan informasi ilmiah pada situs xnxx

Halah, Kau tau lah maksudku!

Dan tadi, dengan telaten namun tegas, mbak Yanti membimbing sekaligus memberikan pelatihan dan pendampingan singkat

Angkat dikit pantatnya mas, serunya saat dia mengulikku dari atas dengan posisi mengangkang di selangkanganku sambil menggoyang-goyang-kan pinggangnya. Depan-Belakang, naik-turun, muter-muter, geal-geol. Memutar dan memelintir dengan sadis, batang kejantananku yang tertanam didalam relung vagina-nya

Atau; Dorong pakai pinggang agar sodokannya lebih kenceng Mas! Bentur-benturin selangkanganmu dengan selangkangan-ku mas! Nah, gitu! Instruksi yang dia lontarkan begitu gamblang dan jelas, walau dilakukan sambil menampar-nampar dan meremas-remas pantat-ku. Itu posisi saat aku menindih dan memompakan batang pelerku kedalam lobang vagianya dengan sekuat tenaga. Aku merasakan kehangatan yang menggelora, disertai pijatan-pijatan dan pilinan ritmik dari daging yang menghimpit batang kebangganku. Selangkangan kami beradu dengan keras, sampai terdengar suara seperti suara tepuk tangan.

Plok – plok – plok – plok – plok!!

Hip... Hipp...Horee…

Pegang tanganku, Tarik kebelakang sambil sodokin kontolmu kuat-kuat, petuahnya lagi, saat itu aku berusaha menjejalkan batang pelerku ke lubang memek-nya dari belakang dengan posisi merangkak. Sodok sambil remesin toketku mas. Tarik rambutku mas. Iya mas, gitu mas, entot aku kuat-kuat mas! Aku suka dientot Masss… Erangnya penuh kebahagiaan

Dan masih banyak lagi kata-kata, kalimat dan Bahasa fulgar yang menyertainya tanpa mengindahkan norma, moralitas dan intelektualitas

“Anjing! enak banget ni kontol !!” maki-nya saat aku menusuknya kuat-kuat dari belakang

“Egh… Egh… Egh… Egh… entot terus mas… entotin memekku !!” pintanya saat beliau berada dalam pangkuanku, berhadapan sambil menggoyang-goyang kan pinggulnya yang berisi kontolku didalam perutnya

Lalu, beliau-pun kembali meminta cairanku

Kali ini, langsung di-depositokan dirahim-nya. Langsung, tanpa perantara!

Ah…

BEGO!

Anton!

100% ELO BEGO!!!

Dan aku kembali meratapi diriku sendiri

Eh, tadi aku dah bayar ongkos pijet ke mbak Yanti atau belum ya? – Tiba tiba aja keinget ongkos

Ah, lusa kan dia akan kesini lagi buat bersih-bersih, bisa ku kasih saat itu…

Eh?

Lusa beliau kesini lagi…??!!

Ah, tiba-tiba aku merasa bodoh sekaligus malu…

Apa yang harus kukatakan besok kalau kami bertemu lagi??!!

Kalau hal ini sampai bocor ke telingan Yulia gimana?

Kalau sampai kedengeran Nyokap gimana?

Coegg! Mampus Gueee!!!

Lalu, kubenturkan lagi kepalaku di dinding depan shower!

Kali ini sedikit lebih keras…

BEGOOOOOOO!!!!


---


“Makasih ya mas” ucapku sopan kepada mas Gojek ganteng yang nganterin makanan-ku. Mohon dicatat, aku menemui babang tamvan itu didepan pagar dengan pakaian lengkap, lha emang lukira gue dik Siskaeee dengan 3e, yang suka ngeprank telanjang babang Gojek?

Abang Gojek yang tampak bersahaja itu juga tersenyum ramah

“Jangan lupa bintang tujuh-nya ya mas wekawekaweka…” banyol-nya garing sambil tetap mempertahankan senyum terbaik-nya. Aku mengedipkan sebelah mata langsung balik kanan masuk rumah. Takut larut dalam roman picisan kenistaan

Xoxote!


---

“Tapir tengil itu beneran ga nge-rese-in aku seharian ini” batinku sambil melirik jam tangan setelah tadi bengong lagi sehabis maem: 00.45, ini tidak biasanya. Tapir emang tengil, tapi gapernah ngabur tanpa kabar seperti ini.

Aku memandangi bungkusan kwetiau goreng yang masih berada dalam plastiknya itu. Aku emang sengaja sekalian beliin dia maem malem, tadi pas pesen gofood. Buat jaga-jaga aja, kali aja dia pulang dalam keadaan lapar. Bukan apa-apa sih, anak itu kalau lapar suka makan daun pintu. Repot ntar kalau habis pintunya!

Cuk, aku dah merasa dikit khawatir nih, jangan-jangan dia diculik? Jadi aku bener-bener khawatir, Sama Penculiknya…

Dengan malas-malasan, aku nge-WA-in temen-temennya yang ku kenal, Cintya, Feli, Laela, Nurul Yuyun – Cuk, siapa lagi sih temen dia? Kadang aku suka nyesel, agak ignore dengan temen-temen si Tapir, tapi itu juga karena trauma. Dulu pernah ikutan ngumpul se-geng dengan temen-temen SMA Tapir, jadinya malah runyam. Ah, tapi itu cerita lain

Hmmm, siapa lagi ya? Gumanku. Aku kembali menelusuri phonebook ku, tadi udah secara abjad ketemu kontak dengan label “T T” dari A sampai Z. Iya, labelnya T T, “Temen Tapir”, bukan “tete”

Dalam lamunan pencarianku akan kontak temen-nya si Tapir, tiba-tiba back sound lamunan nggladrahku berubah menjadi irama penuh semangat, lagu pembuka Liga Champion!

Cuk, ini ringtone ku ding!

“Halo?” sapaku melewati speaker HP

“Hi Ton, gimana kabar?” sapa balik suara diseberang

“Puji Tuhan Fel, kabar baik, Feli gimana kabar? Masih putih banget kah? Hehehe…” candaku. Yang nelpun adalah si Feli, salah satu temen Tapir yang tadi barusan ku WA. Feli ini emang Chinese, jadi sebenernya wajar kalau putih, tapi dia tuh Pwutiihhh Buwwangeett

“Ah, kamu Ton” Feli malah cekikian

“Eh, tumben nelpun, ada kehormatan apa nih gue ditelpun ama Putri Surabaya?” candaku lagi

“Lah, bukannya elu yang tadi barusan WA, nanya info soal Lia” jawabnya datar

“Eh, iya juga ya?” jawabku sok bego. “Emang selain sembako, lu sedia info juga Fel? Lengkap banget dagangan lu Ci, xexexe” godaku lebih lanjut

“Yeee! Yaudah, mau Tau ga ?? Takasih tau, tapi ada imbalannya”

“Yealah ni juragan sembako, ga mau rugi banget sih?” ledekku

“Yeeee! Mau nggak?” rajuk-nya

“Yawis lah, serah, tapi info akurat lho ci”

“Top, ini info ring satu, lha gue barusan sama dia hehehe”


---


SHIT !!!

Makiku keras keras didalam mobil

Gue bisa modar sebelum lulus nih, gerutuku sambil memacu kesayanganku Ayla sampai dia ngos-ngosan. Kasihan sebenernya…

Jadi menurut keterangan Feli, mereka barusan hang-out bareng di BabyFace, salah satu one-stop-service café, karaokean sekaligus diskotik di kota ini. Dan si Tapir agak tipsy, makanya dia mau dianter pulang ama gebetannya, Ryan. Dan genk mereka juga kepecah, ga tau pada pulang ama siapa. Tapi si Feli, karena ngakunya dia anak bae-bae dan ga pernah mabok, maka dia pulang sendiri ke kost dia naek Grab.

Itu tadi jam setengah dua-belasan. Harusnya dah nyampe kalau cuman dari Tanah Mas ke rumah kita di belakang kampus Undip Tembalang. Feli juga nambahin keterangan kalau Ryan ngekost di d’Paragon, salah satu kost eksklusif disekitar kampus kita. Jadi tebakanku, si Ryan bawa Tapir ke sana

Dan kalau itu benar terjadi, dan orang tua kami sampai tau, aku tamat!

Ya, walaupun kalau kita ga ada yang cerita ama bonyok, pasti mereka juga ga bakalan tau sih, tapi…

Itu gak boleh terjadi, apapun yang terjadi!

Dan dadakupun terasa kayak mau meledak, aku bener-bener marah!

---
Tobe Conticrot

End of Eps. Cokelat Abu-Abu pt. 3
 
Om,
Yulia ini kan anak dari adiknya nenek si Anton, harusnya mereka tante dan ponakan gak sih?
atau emang sengaja disebut sepupu?
Pokokmen aku njaluk klarifikasi dab.
:bingung:

Overall asyik Om Dab ceritanya walau ada beberapa bagian yang menurutku agak kuwalik.
Siapp...

Eh, harusnya Tante dan Ponakan ya hu?

Terimakasih atas atensinya hu, mohon maaf kalau tata bahasanya masih acak acakan, maklum amatir
 
Siapp...

Eh, harusnya Tante dan Ponakan ya hu?

Terimakasih atas atensinya hu, mohon maaf kalau tata bahasanya masih acak acakan, maklum amatir
Yang kutangkep dari deskripsi ceritanya sih gitu, Tante dan ponakan,
Tapi gak tahu yah kalau om Dab ada pendekatan lain...

Acak-acakan kayak jembut, amatir silitmu mletek
Jangan suka merendah gitu atuhh...
Tak cubit loh lama-lama

:konak:

Ehh salah emot...
 
Yang kutangkep dari deskripsi ceritanya sih gitu, Tante dan ponakan,
Tapi gak tahu yah kalau om Dab ada pendekatan lain...

Acak-acakan kayak jembut, amatir silitmu mletek
Jangan suka merendah gitu atuhh...
Tak cubit loh lama-lama

:konak:

Ehh salah emot...
Taek, hahahhaa...


Lha nek ora amatir opo jal nenenge? Lha wong nulis yo gur nek sempet tok ae lho aku hu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd