Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Dunia Abnormal

~~ Shinta Story's : Pembantu Baru ~~




Dimalam hari,Shinta yang baru pulang dari rumah temannya melihat sebuah mobil terparkir di depan terasnya.

'Tumben Mas Fajar udah pulang jam segini,,' batinnya.

Sebenarnya waktu sudah mulai larut,dan biasanya suaminya pulang tak selarut ini.Namun diakhir minggu-minggu ini biasanya suaminya sering pulang tengah malam bahkan hingga menyentuh pagi hari.Maka itu cukup heran Shinta melihat suaminya kembali ke rumah disaat kesibukannya akhir-akhir ini.Namun disisi lain,Shinta sangat senang karena bisa bertemu suaminya sebelum dirinya tertidur.

‘Klek,,'

Shinta coba membuka pintu rumahnya namun gagal karena terkunci.

'Kok dikunci,,tumben,,ah apa Mas Fajar udah tidur kali ya,,' pikirnya.

Shinta coba mengintip lewat jendela memastikan isi rumahnya terlebih dahulu,walau sedikit terhalang hordeng.Tampak sepi tidak ada tanda-tanda suaminya.Setelah melihat itu,Shinta yakin bahwa suaminya sudah terlelap di kamar tidurnya.Lalu tanpa pusing dia mengambil kunci cadangan dari dalam tasnya.Dan tanpa berkata sedikit pun,Shinta membuka pintu rumahnya.Dia buka kunci pintu rumahnya perlahan,agar tidak menggangu tidur suaminya.

Setelah pintu rumahnya terbuka,Shinta berjalan pelan menuju kamar tidurnya.Namun ketika ia melihat tempat tidurnya,Shinta kaget bukan kepalang.Nampak seorang wanita tengah terbaring di atas tempat tidurnya.


Shinta yang penasaran,coba mendekati wanita itu.Dilihat rupa wanita itu oleh Shinta.Nampak asing rupa itu bagi Shinta.Lalu diperhatikan lagi dengan perlahan seluruh tubuh wanita itu sambil pikirannya menggali lagi memori mencari dari banyaknya wanita yang pernah suaminya bawa kerumah.Namun semakin Shinta mengingat-ingat lagi wanita yang pernah suaminya eksekusi di kamar tidurnya,semakin jauh dari kata cocok dengan wanita yang pernah terekam di otak Shinta.

'Siapa lagi ini,,kok aku baru tau ya,,' batin Shinta.

Shinta heran karena baru kali ini dia menemui wanita asing yang tengah telanjang berbaring di atas kasurnya.Biasanya seluruh wanita yang terbaring di atas tempat tidurnya itu sudah ia kenal sebelumnya,entah itu teman suaminya atau temannya.Dan misalpun dengan bukan dari kalangan teman-temannya mereka berdua,pasti Mas Fajar selalu memperkenalkannya ke Shinta terlebih dahulu sebelum Mas Fajar mengeksekusi wanita itu.

Shinta semakin penasaran akan sosok wanita itu.Dia ingin tau siapa wanita itu.Otomatis tangannya bergerak menyentuh wanita itu hendak membangunkannya.Namun ketika tangan Shinta akan mendekat ke tubuh wanita itu,tiba-tiba pundak Shinta ditepuk oleh seseorang.

“AAAA,,,MMMPPHHH!!” pekik Shinta kaget namun tertahan dengan tangan yang menutup mulutnya.

“Ssssttt,,jangan berisik,,”

Shinta langsung menoleh ke belakang,dan ternyata suaminya yang menahan teriakannya.Melihat sosok suaminya,Shinta mulai tunduk mengikuti perintah agar tenang.Dan perlahan tangan Fajar yang menutup mulut Shinta pun dilepas.

“Dia siapa Pah,,??” tanya Shinta.

“Gak tau,,” jawab singkat Fajar.

“Kok kamu gak tau,,??” tanya kembali Shinta.

“Panjang deh ceritanya,,kamu bikinin aku kopi dulu gih deh mendingan,,capek aku baru balik dari kantor,,”

“Terus dia gimana,,??” tanya Shinta sambil matanya menunjuk ke wanita asing itu.

“Udah kamu bikinin kopi aja dulu,,nanti aku ceritain,,” kata Fajar menutup pertanyaan istrinya.

Shinta akhirnya berhenti bertanya dan langsung pergi ke dapur menuruti perintah suaminya itu.Tak lama berselang Shinta kembali sambil membawa secangkir kopi panas,lalu disajikan di atas meja ruang tamu.Setelah itu Shinta pun duduk di sofa menghadap suaminya yang terlebih dahulu duduk merehatkan tubuhnya yang lelah selepas bekerja.

“Kamu dari mana Mah tadi,,??” tanya Fajar membuka perbincangan.

“Aku tadi dari rumah Vivi Pah,,kan aku udah chat ke kamu tadi,,” jawab Shinta.

“Ooh,,maaf aku gak lihat Mah,,”

Shinta refleks memalingkan pandangannya tanda kecewa akan suaminya yang menghiraukan pesannya.

“Maaf deh,,maaf,,aku tadi sibuk Mah,,”

Fajar melihat sekilas raut wajah istrinya yang tampak kecewa.

“Nih Mah,,aku baca chat kamu,,jangan ngambek gitu dong sayang,,” hibur Fajar sambil mengambil handphone dari saku celananya.

Shinta yang melihat tingkah suaminya kembali tersenyum.

Beginilah kehidupan suami-istri ini.Penuh dengan warna,walau kadang agak sedikit terlihat seperti kekanak-kanakan.

“Nah gitu dong cantik,,” kata Fajar melihat senyuman dari Shinta.

“Ohya,,kamu kerumah Vivi ada urusan apa Mah,,??” tanya Fajar.

“Gak ada apa-apa sih Pah,,cuma main aja,,emang kenapa Pah,,??”

“Ah enggak,,kirain aku kamu lagi kangen sama Andi hehe,,”

“Ah papah,,orang aku diajak sama Vivi buat nemenin dia,,kasian dia sendirian mulu,,”

“Lah,,emang si Andi kemana,,??”

“Kamu kayak gak tau temen kamu aja Pah,,dia lagi ketagihan sama lobang baru hihi,,”

“Si Rere,,??”

“Nah itu kamu tau,,emang ya kalo laki-laki udah dapet lobang baru,,lobang lama ditinggal begitu aja,,” sindir Shinta.

“Eitss,,kata siapa,,buktinya aku enggak,,” bela Fajar.

“Kamu sih bukannya enggak,,tapi belum,,”

“Loh loh loh,,kok kamu ngomong begitu,,”

“Abis kenyataannya banyak tuh temen kamu yang begitu,,”

Fajar beranjak dari tempat duduknya lalu bergeser pindah duduk disamping istrinya.

“Tapi bukan aku kan,,??”

“Buktinya kamu tau sendiri,,banyak cewe aku entot,,tapi ujung-ujungnya tetep ini yang aku cari hehe,,” kata Fajar sambil mengelus payudara Shinta.

“Iya sih,,” kata Shinta.

“Kan,,kamu percaya kan sama aku,,??” tanya Fajar.

“Aku sih percaya terus sama kamu Mas,,tapi khusus hari ini kayaknya aku ragu sama ucapan kamu deh Mas,,”

“Hah,,ragu,,??” ucap Fajar kaget diiringi remasan tangannya di payudara Shinta yang ikut pula berhenti.

“Iya Pah,,abis baru kali ini kamu ngentot sama cewe gak bilang sama aku,,udah gitu sama cewe asing yang aku gak kenal pula,,”

“Cewe asing,,??” ucap Fajar heran.

“Iya,,tuh orangnya,,” kata Shinta sambil menunjuk dengan kepalanya.

Fajar lalu menoleh ke belakang mengikuti pandangan Shinta.Ternyata yang dia maksud rupanya perempuan bugil yang tengah terbaring di kamar tidurnya.

“Itu siapa lagi Pah,,temen baru kamu,,??” tanya Shinta.

“Bukan,,jujur aku aja gak tau dia siapa,,??”

“Hah,,kok bisa gitu Pah,,??” kata Shinta heran.

“Jadi gini ceritanya,,”

“Tadi waktu aku pulang,,aku lewat tol,,terus di tengah perjalanan aku tiba-tiba kebelet kencing,,akhirnya aku parkir mobil aku di pinggir jalan tol karena kalo aku cari rest-area masih jauh,,udah gitu aku kebelet banget,,”

“Aku turun dari mobil terus langsung ke pinggir cari semak-semak buat kencing,,nah pas aku kencing,,aku gak sengaja liat dia lagi tiduran di atas tanah,,”

“Aku panggil dia,,tapi kok dia gak nyaut,,karena penasaran,,terus aku samperin dia,,aku panggil dia lagi,,dia masih gak nyaut,,aku kira dia tidur,,terus aku goyang-goyang badannya,,dia masih diam aja,,wah aku kira dia mayat,,abis gak ngerespon,,aku terus cek denyut nadinya sama nafasnya,,eh ternyata masih ada,, akhirnya aku lanjut goyang-goyangin badannya lagi,,”

“Pake kontol kamu,,??” sela Shinta.

“Ah enggak lah Mah,,pake tangan aku lah,,” sangkal Fajar.

“Bercanda Pah hihi,,yaudah terus lanjut,,” kata Shinta tertawa kecil.

“Terus karena gak ada respon dari dia bakal bangun,,akhirnya aku inisiatif bawa dia ke sini,,”

“Loh kok bukannya di bawa ke rumah sakit atau ke polisi aja Pah,,??” heran Shinta.

“Aku sih niatnya mau begitu,,cuma aku pikir lagi nanti bakal jadi masalah baru lagi,,”

“Loh kok bisa gitu,,??”

“Iya kalo aku bawa dia ke rumah sakit,,nanti aku di kira abis nabrak dia,,nah kalo aku bawa ke polisi malah lebih parah lagi,,nanti aku malah disangka ngerampok dia,,”

“Ngerampok,,??”

“Iya Mah,,soalnya pas aku ketemu sama dia,,dia udah gak pake apa-apa lagi alias udah bugil,,udah gitu gak ada sama sekali pakaian atau barang-barangnya di tempat itu,,”

“Rumit juga ya Pah,,” kata Shinta sambil menahan dagunya dengan tangannya seakan ikut bingung dengan situasi yang saat ini terjadi.

“Terus aku harus gimana Mah,,??” tanya Fajar.

“Aku juga bingung Pah,,” jawab Shinta ikut kebingungan mencari solusi dari masalah ini.

Memang di situasi seperti ini agak susah mencari solusi dari masalah pelik ini.Shinta & Fajar terus memutar otak mereka menggali jalan keluar.

Lama mereka diam berpikir mencari pencerahan,akhirnya sisi terang mulai terlihat.Sebuah jawaban atas kebingungan ini berhasil Shinta temukan.Namun bukan 'Dunia Abnormal’ namanya jika sebuah ide itu merupakan hanya hal yang biasa saja.

“Oh ya Pah,,tadi kamu bilang,,kamu udah coba bangunin dia kan,,??”

“Iya,,terus,,??” kata Fajar heran.

“Ah aku ada ide nih Pah,,”

“Ide apa Mah,,??”

“Coba kamu entot dia deh,,” jawab Shinta enteng.

“HAH,,!?!?” teriak Fajar kaget mendengar ide istrinya itu.

“Yang bener kamu Mah,,??”

“Iya,,abis mau gimana lagi,,kata kamu,,kamu udah ngelakuin macam cara,,tapi dia gak bangun juga,,”

“Yakin kamu Mah,,??”

“Yakin gak yakin sih Pah,,tapi biasanya nih cewe kalo memeknya udah disodok kontol,,tubuhnya otomatis ngerespon Pah,,”

“Bukan itu maksud aku,,maksud aku,,kamu yakin,,ngebiarin aku ngentot sama wanita itu,,??”

“Ya mau bagaimana lagi,,lagian kan yang punya kontol kan kamu,,masa aku,,??”

“Lagian ini semua kan ulah kamu,,”

Fajar diam sejenak menerima ide dari istrinya.

“Sekarang kamu pikir gini deh Pah,,kalo kita bangunin dia pake cara nepuk-nepuk atau mukul-mukul dia,,nanti pas tiba-tiba dia bangun ntar dikira kita lagi nyiksa dia,,”

“Nah,,mending kamu bangunin dia pake kontol kamu,,biar nanti kalo dia bangun,,dia gak bisa nyalahin kamu,,”

Fajar diam memproses penjelasan dari Shinta.Ada sedikit keraguan dari lubuk hatinya,namun ketika dia melihat sekilas wanita itu,timbul rasa kasihan melihat wanita terus pingsan sepanjang hari.Dan ketika matanya melihat sorot pandangan Shinta,Fajar mulai luluh untuk ikut rencana istrinya itu.Toh ini demi kebaikan juga,dan disisi lain tanpa sadar kontol Fajar juga ikut bangun tanda ingin ikut berpartisipasi.

“Gimana Pah,,??” tanya Shinta.

“Gimana ya Mah,,sebenernya aku agak ragu sih,,”

“Ragu,,?? Kamu yakin,,??”

“Iya Mah,,”

“Itu cuma di mulut kamu aja kan,,??”

“Hah,,??” heran Fajar.

“Cuma ucapan kamu aja yang ragu,,tapi ini,,yakin berhasil tuh hihi,,” goda Shinta sambil mengelus halus kontol Fajar yang sudah ngaceng dari balik celananya.

Tangan Shinta mulai menurunkan resleting celana panjang Fajar,hingga akhirnya kontolnya tegang keluar dari sarangnya.Jari jemari Shinta lihai bermain mengocok kontol suaminya itu.

“Kamu penasaran juga kan Pah,,mau ngerasain ahh sempitnya,,basahnya,,ahh,,legitnya,,kempotannya,,cewe itu,,kan Pah,,ahh,,” bisik Shinta di telinga Fajar sambil tangannya terus mengocok kontol Fajar.

“Ahh,,iya Mah,,Papah,,ahh,,penasaran,,juga,,ahh,,sihhh,,ahh,,Mahh,,” desah Fajar.

“Yaudah atuh Pah,,sikat aja,,ahh,,aku yakin dia pengen banget disodok kontol kamu ini,,”

“Iyyaahh,,Mahh,,papah mau,,ahh,,entotin dia,,ahh,,”

Shinta yang melihat suaminya merem-melek menerima servis handjob nya mulai berinisiatif liar.Kepala Shinta mulai turun ke pangkal paha Fajar hingga bibirnya tepat menyentuh kepala kontol Fajar.Dan langsung saja lidahnya mulai menari menyapu seluruh bagian kontol suaminya itu yang sudah tegang sedari tadi.

“Ahh,,Mahh,,teruss,,ahh,,” desah Fajar menikmati permainan oral istrinya.

Bibir dan lidah Shinta kompak menyapu kontol Fajar.Fajar pun serasa melayang kontolnya di servis oleh istrinya itu.Dan karena saking enaknya,gelombang orgasme Fajar mulai mendekat.

“Ahhh,,Mahh,,Papah,,ahhh,,,mau,,kkeeluaarr,,ahh,,” desah Fajar.

‘Plop,,'

Shinta yang tau kalo suaminya akan orgasme,langsung dengan sigap melepaskan mulutnya berhenti menservis kontol Fajar.

“Yah,,Mah,,kok berhenti,,?? Tanggung dikit lagi,,” kata Fajar kecewa.

“Eittss,,kamu kan mau eksekusi dia,,jadi aku bantu sampai sini aja yah hihi,,”

“Tapi Mah,,??”

“Udah gak usah kecewa gitu,,lain kali kan bisa,,sekarang selesaiin masalah kamu dulu yah hihi,,kasian tuh,,adeknya udah gak sabar pengen main hihi,,”

“Yuk,,Eneng nya udah nunggu tuh hihi,,”

Shinta langsung menarik Fajar ke dalam kamar tidur lalu mulai melucuti seluruh pakaian suaminya.

“Kamu liat dia deh,,nafsuin banget kan,,mukanya,,toketnya yang gede,,jembutnya yang halus,,kamu penasaran kan kontol kamu ngubek-ngubek memek dia yang sempit,,” goda Shinta sambil mengocok halus penis Fajar.


“Dah gih sana,,” suruh Shinta ke Fajar agar segera menyantap mangsanya.

Namun Fajar hanya berdiri diam mematung dengan tatapan kosong kearah wanita bugil yang tengah terbaring di atas kasurnya.

“Yee malah bengong,,udah sana,,” kata Shinta sambil menepuk punggung suaminya.

“Beneran ini Mah,,??” kata Fajar masih ragu.

“Iya Pah,,tuh liat aja memeknya,,udah siap ditusuk kontol kamu,,”

Shinta lalu mendekati wanita itu.Lalu di sibak bibir memek wanita itu,dan dimasukkan satu jari telunjuknya kedalam wanita tersebut.Namun ketika jari tangannya masuk mengobok liang peranakan wanita itu,Shinta merasa ada hal yang aneh.Kemudian ditarik lagi jarinya keluar dari dalam memek wanita itu.Pas ujung jari Shinta keluar,alangkah kagetnya dia melihat sebuah gumpalan putih yang melekat di ujung jari telunjuknya.

“Apa ini,,??” kata Shinta heran.

Lalu ia endus cairan itu.Dan ya benar,itu adalah cairan peju.

'ini kan peju,,' batin Shinta.

Shinta mulai memalingkan pandangannya ke arah Fajar.Ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah dengan sorot matanya yang tajam menatap dalam suaminya.

“Ini peju kamu Pah,,??” tanya Shinta dengan nada yang agak tinggi.

“Itu bukan punya aku Mah,,sumpah,,” jawab Fajar tegas.

“Kok bisa ada di dalam sini,,jangan bohong kamu Pah,,!!” kata Shinta kian meninggi.

“Bener kok Mah,,sumpah aku gak apa-apain dia,,”

“Bener kamu gak ngapa-ngapain dia,,??”

“Beneran Mah,,kalo aku bohong,,aku rela kesamber petir deh,,sumpah,,”

“Kalo kamu gak percaya,,kamu cium aja lagi pejunya,,pasti bukan punya aku,,”

Shinta lalu mengendus kembali peju itu.Baunya agak berbeda dibanding dengan milik suaminya.Namun Shinta masih tak percaya.Dia lalu menjilat cairan itu dan kemudian dia mainkan di lidahnya mengecap rasa akan cairan itu.Dirasakan betul tekstur peju itu di dalam mulutnya,karena dia tau betul rasa dari peju suaminya itu.Semakin lama dia menikmati tekstur peju itu,semakin jauh dari kata sama akan tekstur dan rasa pejunya Fajar.Dan setelah dia menikmati peju itu dimulutnya,dia jadi yakin kalo peju itu bukan dari suaminya.Lalu tanpa keraguan lagi,dia menelannya.

“Beda Pah,,kayak bukan peju kamu,,” kata Shinta setelah menelan peju itu dan menjilati jarinya membersihkan sisa-sisa peju dari tangannya.

“Kan,,aku bilang juga apa,,” lanjut Fajar lega.

“Terus,,kalo itu bukan dari kamu,,lalu dari siapa,,??”

“Loh kok malah nanya ke aku,,”

Shinta diam dengan matanya tertuju ke tubuh wanita itu.Dia penasaran dari siapa peju itu berasal.Otak Shinta mulai berkhayal layaknya detektif mencari clue-clue akan misteri perempuan ini.

“Apa mungkin dia habis dipake sama orang sebelum kamu nemuin dia,,” kata Shinta.

“Maksud kamu,,dia abis diperkosa,,??”

“Mungkin,,soalnya memeknya masih rada becek Pah,,”

“Yaudah,,kalo gitu kita lapor polisi aja Mah,,” kata Fajar lalu hendak bergerak pergi.

“Eittss,,tunggu dulu Pah,,kamu lupa ya,,kan sekarang pasal pemerkosaan udah dihapus,,” cegah Shinta.

“Oh ya,,aku lupa hehe,,terus kita harus gimana Mah,,??”

“Mau bagaimana lagi,,di situasi seperti ini kita gak mungkin lapor polisi,,karena bisa jadi dia juga korban perampokan,,”

“Bisa jadi dia cuma perek Mah,,mabok terus dipake sama teman-temannya lalu ditinggal begitu aja,,”

“Iya kalo itu bener,,tapi kalo salah,,terus kalo emang dia korban perampokan gimana?? Yang kena malah kamu Pah,,”

“Iya juga sih,,” kata Fajar sadar.

“Lagipula kayaknya gak mungkin dia abis mabok deh Pah,,soalnya dari mulutnya gak ada bau alkohol,,”

“Aduh,,gimana nih Mah,,??” kata Fajar mulai panik.

“Udah-udah,,kamu jangan panik,,kan aku udah kasih solusinya tadi,,” kata Shinta menenangkan suaminya.

“Solusi,,??”

“Iya,,solusinya kamu entot dia,,”

Fajar diam mendengar jawaban istrinya itu.Pikirannya semakin penuh dengan rasa takut,ragu,cemas dan lainnya menjadi satu.

“Udah ah,,jangan kebanyakan bengong,,sini,,biar masalah kamu cepet kelar,,” kata Shinta sambil menarik suaminya ke atas kasur.

Kini mereka berdua duduk di dekat wanita itu di atas kasur mereka.Setelah berhasil menarik suaminya,Shinta lalu beranjak dari tempat tidur.

“Udah,,entot dia,,” suruh Shinta.

Namun Fajar masih tetap diam dengan pandangan kosong ke arah wanita misterius itu.

“Apalagi yang kamu tunggu Pah,,??”

“Mmm,,anu,,mending kamu lebih baik gak usah lihat deh Mah,,”

“Emangnya kenapa Pah,,?? Aku justru harus lihat kamu entot dia,,biar nanti kalo ada masalah,,aku bisa jadi saksi,,”

Ada benarnya juga ucapan Shinta.Tapi jujur di dalam hati Fajar,dia agak sedikit gak nyaman harus ngewe di depan istrinya sendiri.Agak aneh,padahal sering kali dia ngentot dengan banyak wanita lain tepat di depan mata istrinya dengan santai.Namun khusus wanita ini,Fajar merasa ada sesuatu yang membuatnya tak nyaman.

Fajar melihat sekilas sorot pandang mata Shinta yang memperlihatkan keyakinan bahwa idenya ini akan berhasil.Lalu Fajar kembali melihat wanita misterius itu,semakin ia lihat semakin merasa iba akan kondisinya.

Mau gak mau ini harus dilakukan.Fajar mulai melawan rasa cemasnya itu.Dia mulai mengambil nafas dan mulai mendekatkan tubuhnya ke wanita itu,hingga tak dirasa ujung kepala kontolnya menyentuh bibir vagina wanita itu.Pikiran Fajar yang sebelumnya ragu mulai terkikis nafsu,saat ia melihat memek wanita itu yang dihiasi bulu-bulu halus.Air liur Fajar tak terasa ingin menetes melihat bentuk indah memek yang ada di depan matanya.Walau hanya dengan hentakan kecil dia akan menikmati wanita itu,Fajar masih diam.Dia lalu melihat sekali lagi istrinya.Dan tak sepatah kata pun,Shinta mengangguk kecil kearahnya,tanda bahwa istrinya telah rela suaminya bercinta dengan wanita lain.Melihat respon istrinya,Fajar langsung melawan rasa cemas dan takutnya.Kini dia hanya berpikir dan berharap semua masalah ini akan selesai.

“Maafkan saya ya Mbak,,”

'Blesss,,,'

Sebuah hentakan kecil membuat kontol Fajar tenggelam di dalam wanita itu.Perlahan demi perlahan tubuh Fajar maju-mundur menggenjot memek wanita itu.Kontol Fajar terus bersegekan dengan lobang memek wanita itu.Walau agak dirasa sedikit longgar dibandingkan dengan memek Shinta,namun cengkramannya cukup membuat kontol Fajar sedikit ngilu.

“HEY,,!! Jangan direkam Mah,,” kata Fajar kaget melihat istrinya tengah berdiri sambil memegang handphone dengan posisi kamera belakang tepat mengarahnya.

Fajar yang melihat kelakuan istrinya itu langsung menghentikan aktivitas seksualnya,walaupun posisi kontolnya masih tetap di dalam memek wanita itu.

“Tenang Pah,,ini buat barang bukti,,”

“Barang bukti,,??”

“Iya,,ini buat nanti kalo misal dia bangun terus nanya kenapa kamu ngentotin dia,,kamu tinggal kasih liat ke dia video ini lalu kamu jelasin kalo kamu lagi bantuin dia,,”

“Cuma di rekam aja kan Mah,,??”

“Sama aku masukin medsos,,”

“HAH,,!!! Disebar di medsos,,????” kata Fajar kaget mendengar ucapan istrinya.

“Iya Pah,,aku sebar ke Fuckbook sama TikToT,,supaya siapa tau ada keluarga atau kenalannya yang liat video ini,,terus ngasih informasi sama kita,,”

“Tapi kenapa videonya pas aku lagi ngentotin dia Mah,,??”

“Ya ampun Pah,,kamu jangan gaptek banget jadi orang,,justru aku rekam pas kamu ngentotin dia karna kalo di internet sekarang yang rame itu yang ada konten ngentot nya,,apalagi kalo viral,,semakin banyak orang yang nonton,,semakin cepet pula kita tau identitas wanita itu,,”

“Udah kamu lanjutin lagi ngentotnya,,” suruh Shinta ke suaminya.

Fajar kembali berpikir setelah mendengar penjelasan dari Shinta.Otaknya menelaah maksud dari omongan istrinya itu.Namun karena hawa nafsunya mulai menguasai pikirannya,Fajar mulai nampak lepas dan tak mau lagi memusingkan tentang akan apa yang akan terjadi selanjutnya.Apalagi dengan posisi kontolnya yang masih bersarang di memek wanita misterius sekarang ini membuat gairah nafsunya yang mulai bermain di pikirannya.

Seperti sudah dikuasai nafsu,Fajar kembali menggenjot wanita itu.Tempo mulai meningkat seiring nafsu yang kian tebal.Disisi lain,tanpa sadar Shinta mulai ikut terbawa nafsu melihat permainan sex dari suaminya.Tangan Shinta mulai bermain meraba bagian tubuhnya sendiri.Bibirnya ikut digigit sambil berkhayal membayangkan dirinya juga ikut dalam persenggamaan itu.Pandangan Shinta mulai kabur, konsentrasi Shinta juga mulai hilang.Handphone di tangannya yang sedang merekam perbuatan mesum suaminya mulai goyang-goyang karena tangannya satu lagi mulai mengocok-ngocok vaginanya sendiri.

“Akhh,,akhh,,akhh,,” desah Shinta.

Tubuh Shinta kian panas melihat adegan bokep dari suaminya,membuat dirinya satu-persatu menanggalkan pakaiannya namun dengan tetap handphone tak lepas menangkap setiap adegan dari suaminya.Fajar yang melihat istrinya bermasturbasi semakin semangat menggenjot wanita misterius itu.Mata Fajar dan Shinta saling pandang penuh nafsu.Semakin dalam sorot pandang Fajar ke Shinta,membuat tubuh Shinta seakan terhipnotis mendekati suaminya itu.Dan tanpa Shinta sadari dirinya sudah disamping Fajar.Mereka berdua saling bercumbu panas dengan kontol Fajar masih terus mempenetrasi memek wanita asing itu.

'slurpp,,muachh,,slurrpp,,'

Lidah Shinta dan Fajar saling menari dan saling menghisap satu sama lain.Tangan mereka berdua juga tak diam saling meraba bahkan wanita yang sedang terlelap itu juga tak luput dari sentuhan halus Shinta dan Fajar.

Shinta yang sudah gila dikuasai nafsu mulai mengalihkan pelampiasannya ke wanita yang tengah dientot lakinya saat ini.Dia meraba dan menjilati seluruh tubuh wanita itu.Dijilati wajah serta puting susu wanita itu,bahkan Shinta saling bergantian bercumbu dengan Fajar dan wanita asing itu.Adegan saling bercumbu itu membuat suasana threesome yang mereka jalani kian memanas.Bahkan tangan Fajar juga tak tinggal diam mengocok memek Shinta hingga berkali-kali mengeluarkan cairan cinta.Dan setelah cukup lama Fajar menggenjot memek wanita itu,kontolnya mulai merasakan gelombang akan orgasmenya.

“Akkhhh,,,ahhh,,papah,,,mauuu,,kkklluuaarr,,,Mahhhh,,,akkhhhh,,,”

Begitu dirasa akan keluar,Fajar langsung mencabut kontolnya.

‘Crottt,,,Croootttt,,!!!’

Semburan sperma Fajar keluar membasahi tubuh wanita misterius itu.


“Ahh,,ahh,,” desah Fajar selepas mengeluarkan pejunya.

“Banyak juga peju kamu Pah,,” kata Shinta melihat tubuh wanita asing itu berlumur peju suaminya.


“Iri aku sama kamu Mbak,,udah dapet jatah duluan,,” kata Shinta sedikit cemberut.

Fajar yang melihat istrinya murung,merasa tak tega.Salah satu kecemasan Fajar sebelumnya,sekarang terjadi di depan matanya.Dia sudah memprediksi kalo hal ini akan terjadi.Tapi kalo dipikir lagi sebenarnya semua kejadian ini adalah inisiatif istrinya sendiri.Melihat hal itu,Fajar sebagai suaminya Shinta tak ingin melihat ia terbalut kesedihan.Apalagi dengan kondisi tubuh Shinta yang juga sudah ikut bugil membuat kontol Fajar yang sebelumnya sudah orgasme kembali ereksi.Dan dengan serangan kilat,Fajar menubruk tubuh Shinta.

“Maafin Papah ya Mah,,” ucap Fajar sambil menindih tubuh istrinya.

Shinta hanya membalas dengan senyuman setelah menerima tubrukan dari Fajar.Mereka saling pandang lalu perlahan dilanjutkan dengan sebuah cumbuan dari Fajar ke bibir Shinta.Dan akhirnya mereka melanjutkan adegan mesra itu menjadi adegan panas suami-istri.

Kontol Fajar terus menggenjot memek Shinta.Dan Shinta juga membalas dengan memainkan kempotan memeknya seakan tak mau kalah dengan wanita yang sebelumnya digagahi Fajar.Eluhan kenikmatan mereka teriakan sampai menggema ke seluruh sudut kamar.Mereka terus ngentot hingga mereka lelah dan ikut pula terlelap.


Keesokan harinya,,,,


“Aku dimana ini,,??” ucap wanita misterius itu.

Mendengar suara yang asing,seakan menjadi alarm buat Shinta membuka matanya.Perlahan Shinta membuka matanya dan menemukan wanita yang kemarin tertidur itu akhirnya terbangun.

“Siapa kalian,,??” ucap wanita itu lagi dengan gestur agak sedikit ketakutan.

Shinta lalu bangun dan duduk sekaligus menepuk tubuh Fajar agak ikut bangun dari tidurnya.

“Syukurlah sudah bangun,,tenang Mbak,,kami bukan orang jahat,,”

Namun ucapan Shinta malah membuat wanita itu semakin ketakutan.Disaat yang sama,Fajar membuka matanya.

“Tenang Mbak,,Pah bangun,,coba kamu jelaskan ke Mbak ini,,” kata Shinta.

Setelah terbangun,Fajar akhirnya menceritakan semua kejadian yang dia alami semalam ke wanita itu.Dan setelah mendengar penjelasan dari Fajar,wanita itu mulai nampak tenang.

“Jadi gitu Mbak,,” kata Fajar menutup ceritanya.

“Maaf,,kalo boleh tau,,nama Mbak siapa,,??” tanya Shinta.

“Saya Marni mbak,,”

“Maaf,,tapi saya penasaran gimana ceritanya mbak Marni bisa pingsan di pinggir tol,,??” tanya lagi Shinta.

“Saya sendiri gak tau Mbak,,”

“Yang saya tau saya datang ke kota ini dari kampung buat cari kerja,,awalnya saya mau pergi ke kota naik bis,,pas sampai terminal ketika saya mau naik bis,,ada laki-laki nawarin saya buat ikut sama dia,,kebetulan katanya dia mau ke kota juga,,awalnya saya tolak,,cuma dia terus maksa,,dan bilang kalo gratis,,saya gak ada pilihan karena uang saya juga pas-pasan,,jadi akhirnya saya nurut sama dia,,”

“Setelah itu saya naik ke truk dia,,saya kira cuma ada dia sendiri,,ternyata ada 2 lagi temannya,,awalnya saya agak ragu,,cuma karena kesan mereka baik,,saya nurut aja ikut naik,,terus kami jalan,,”

“Terus Mbak,,”??” kata Shinta makin penasaran.

“Ya terus,,di perjalanan saya duduk dipangku sama laki-laki asing itu karena kursi penumpang di truk itu sangat sempit,,terus ya mbak tau sendiri namanya laki-laki ada aja ulahnya,,mereka kadang sering ngelus-ngelus tubuh saya,,tapi saya biarin aja karena toh mereka udah ngebantu saya,,nah terus di tengah perjalanan,,kami mampir di warung buat makan,,abis itu kami lanjutkan lagi perjalanan,,terus abis itu saya lupa,,dan bangun lagi udah ada disini,,” kata Marni.

Fajar dan Shinta yang mendengar cerita Marni mengangguk pelan seakan mengerti akan cerita Marni.Lalu Shinta mendekati Fajar dan berbisik di telinganya.

“Dibius kayaknya dia Pah,,” bisik Shinta ke Fajar.

Fajar mengangguk kecil tanda setuju dengan ucapan istrinya.

“Maaf,,kalau berkenan,,saya minta tolong bantuan ke Mas sama Mbak,,buat bantu saya cari orang itu dan ngembalin barang-barang saya yang hilang,,saya minta tolong,,” kata Marni sambil bersujud di hadapan Fajar dan Shinta.

“Tenang Mbak,,kami berdua pasti bakal bantu Mbak,,nanti kami lapor kejadian ini ke polisi,,” kata Fajar.

“Terimakasih Mas,,” ucap Marni.

“Oh iya,,saya mohon maaf,,semalam suami saya abis ngentotin Mbak,,”

Shinta lalu mengambil handphone nya,kemudian diputar rekaman video seks semalam lalu ia tunjukan rekaman itu ke Marni.

“Maaf,,kami lakukan ini,,karena kami udah berusaha bangunin Mbak,,tapi Mbak gak bangun-bangun juga,,dan maaf juga udah ngerekam video ini,,karena saya takut kalo Mbak bangun tiba-tiba nanti suami saya dikira ngelakuin hal jahat sama Mbak,,”

Marni menyaksikan video persetubuhan dirinya dengan Fajar hingga habis.

“Gak apa-apa kok Mbak,,Mas sama Mbak gak salah,,” ucap Marni setelah menyaksikan video bokep itu.

“Malah saya terimakasih sama Mbak sama Mas juga udah mau bantuin saya,,”

“Sama-sama kok Mbak,,” balas Shinta.

“Oh iya,,selanjutnya Mbak mau kemana,,??” tanya Shinta.

“Saya gak tau Mbak,,saya gak punya keluarga disini,,”

“Kenalan,,??”

“Gak ada juga Mbak,,saya cuma modal nekat datang ke kota,,saya gak tau harus kemana lagi,,apalagi semua uang dan barang-barang pribadi saya juga udah hilang,,” jawab Marni.

Wajah Marni pun tertunduk tanda putus asa akan masa depannya di kota yang baru pertama kali ia datangi ini.Fajar dan Shinta yang melihat itu merasa iba akan situasi yang tengah melanda Marni saat ini.Di tengah keheningan,tiba-tiba sebuah ide muncul dari rasa iba yang ada di hati Shinta.

“Gimana kalo Mbak kerja sama kita sebagai pembantu di rumah ini,,??” kata Shinta.

Marni dan Fajar kaget mendengar usulan Shinta.

“Beneran Mbak,,??” tanya Marni penuh antusias.

“Iya Mbak,,selagi suami saya urus kejadian yang Mbak alami ke polisi,,untuk sementara Mbak bisa tinggal di rumah ini bersama kami,,”

“Jadi gimana Mbak,,??” tanya Shinta.

“Iya Mbak,,saya mau,,” jawab Marni langsung.

Marni merasa bersyukur bisa bertemu Shinta dan Fajar yang sudah sangat ikhlas membantunya disaat sulit ini.Apalagi setelah semua yang ia alami dengan hilangnya seluruh harta bendanya,Shinta dan Fajar masih mau menampung dirinya.Marni pun tanpa berpikir panjang langsung menerima tawaran dari Shinta yang kebetulan menawarkan pekerjaan kepadanya yang juga itulah alasan ia pergi merantau ke kota ini.

Disisi lain,Fajar malah shock mendengar tawaran Shinta ke Marni.Dia heran dan terkejut mendengar ide dari istrinya itu.

“Jadi pembantu,,kamu yakin Mah,,??” bisik Fajar di telinga Shinta.

“Iya Pah,,gak apa-apa kan,,lumayan bisa nemenin aku,,apalagi kamu kan sering pulang tengah malam terus akhir-akhir ini,,” balas Shinta juga sambil berbisik.

Fajar lalu diam mendengar perkataan istrinya.Fajar mulai mengerti maksud tawaran Shinta ke Marni.Fajar tiba-tiba sekilas membayangkan posisi temannya,Vivi yang juga merasa kesepian sering ditinggal Andi.Fajar tak ingin Shinta juga merasakan hal yang sama dengan temannya itu.Apalagi Fajar sadar bahwa kesibukan pekerjaannya telah menanti kedepannya.

“Iya Mbak,,tolong nanti temani istri saya mengurus rumah ini ya,,dan nanti semua kebutuhan Mbak akan saya tanggung termasuk gaji,,” kata Fajar.

“Baik Mas,,sekali lagi saya berterima kasih atas bantuannya,,” kata Marni.

Fajar tersenyum dan mengangguk kecil membalas ucapan terimakasih dari Marni.Shinta kemudian menggenggam tangan Marni,dan berkata,,,,

“Selamat datang di keluarga kami ya,,”
 
Terakhir diubah:
Seru updates nya ......•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•
 
Masih ada kejahatan rupanya di dunia abnormal 🤣, urusan perut memang lebih penting daripada urusan kelamin ya hu, ane ngebayangin seleb fuckbook ama tiktot bikin konten ngentot, mantep pasti 🤤
 
~~ Shinta Story's : Pembantu Baru ~~




Dimalam hari,Shinta yang baru pulang dari rumah temannya melihat sebuah mobil terparkir di depan terasnya.

'Tumben Mas Fajar udah pulang jam segini,,' batinnya.

Sebenarnya waktu sudah mulai larut,dan biasanya suaminya pulang tak selarut ini.Namun diakhir minggu-minggu ini biasanya suaminya sering pulang tengah malam bahkan hingga menyentuh pagi hari.Maka itu cukup heran Shinta melihat suaminya kembali ke rumah disaat kesibukannya akhir-akhir ini.Namun disisi lain,Shinta sangat senang karena bisa bertemu suaminya sebelum dirinya tertidur.

‘Klek,,'

Shinta coba membuka pintu rumahnya namun gagal karena terkunci.

'Kok dikunci,,tumben,,ah apa Mas Fajar udah tidur kali ya,,' pikirnya.

Shinta coba mengintip lewat jendela memastikan isi rumahnya terlebih dahulu,walau sedikit terhalang hordeng.Tampak sepi tidak ada tanda-tanda suaminya.Setelah melihat itu,Shinta yakin bahwa suaminya sudah terlelap di kamar tidurnya.Lalu tanpa pusing dia mengambil kunci cadangan dari dalam tasnya.Dan tanpa berkata sedikit pun,Shinta membuka pintu rumahnya.Dia buka kunci pintu rumahnya perlahan,agar tidak menggangu tidur suaminya.

Setelah pintu rumahnya terbuka,Shinta berjalan pelan menuju kamar tidurnya.Namun ketika ia melihat tempat tidurnya,Shinta kaget bukan kepalang.Nampak seorang wanita tengah terbaring di atas tempat tidurnya.


Shinta yang penasaran,coba mendekati wanita itu.Dilihat rupa wanita itu oleh Shinta.Nampak asing rupa itu bagi Shinta.Lalu diperhatikan lagi dengan perlahan seluruh tubuh wanita itu sambil pikirannya menggali lagi memori mencari dari banyaknya wanita yang pernah suaminya bawa kerumah.Namun semakin Shinta mengingat-ingat lagi wanita yang pernah suaminya eksekusi di kamar tidurnya,semakin jauh dari kata cocok dengan wanita yang pernah terekam di otak Shinta.

'Siapa lagi ini,,kok aku baru tau ya,,' batin Shinta.

Shinta heran karena baru kali ini dia menemui wanita asing yang tengah telanjang berbaring di atas kasurnya.Biasanya seluruh wanita yang terbaring di atas tempat tidurnya itu sudah ia kenal sebelumnya,entah itu teman suaminya atau temannya.Dan misalpun dengan bukan dari kalangan teman-temannya mereka berdua,pasti Mas Fajar selalu memperkenalkannya ke Shinta terlebih dahulu sebelum Mas Fajar mengeksekusi wanita itu.

Shinta semakin penasaran akan sosok wanita itu.Dia ingin tau siapa wanita itu.Otomatis tangannya bergerak menyentuh wanita itu hendak membangunkannya.Namun ketika tangan Shinta akan mendekat ke tubuh wanita itu,tiba-tiba pundak Shinta ditepuk oleh seseorang.

“AAAA,,,MMMPPHHH!!” pekik Shinta kaget namun tertahan dengan tangan yang menutup mulutnya.

“Ssssttt,,jangan berisik,,”

Shinta langsung menoleh ke belakang,dan ternyata suaminya yang menahan teriakannya.Melihat sosok suaminya,Shinta mulai tunduk mengikuti perintah agar tenang.Dan perlahan tangan Fajar yang menutup mulut Shinta pun dilepas.

“Dia siapa Pah,,??” tanya Shinta.

“Gak tau,,” jawab singkat Fajar.

“Kok kamu gak tau,,??” tanya kembali Shinta.

“Panjang deh ceritanya,,kamu bikinin aku kopi dulu gih deh mendingan,,capek aku baru balik dari kantor,,”

“Terus dia gimana,,??” tanya Shinta sambil matanya menunjuk ke wanita asing itu.

“Udah kamu bikinin kopi aja dulu,,nanti aku ceritain,,” kata Fajar menutup pertanyaan istrinya.

Shinta akhirnya berhenti bertanya dan langsung pergi ke dapur menuruti perintah suaminya itu.Tak lama berselang Shinta kembali sambil membawa secangkir kopi panas,lalu disajikan di atas meja ruang tamu.Setelah itu Shinta pun duduk di sofa menghadap suaminya yang terlebih dahulu duduk merehatkan tubuhnya yang lelah selepas bekerja.

“Kamu dari mana Mah tadi,,??” tanya Fajar membuka perbincangan.

“Aku tadi dari rumah Vivi Pah,,kan aku udah chat ke kamu tadi,,” jawab Shinta.

“Ooh,,maaf aku gak lihat Mah,,”

Shinta refleks memalingkan pandangannya tanda kecewa akan suaminya yang menghiraukan pesannya.

“Maaf deh,,maaf,,aku tadi sibuk Mah,,”

Fajar melihat sekilas raut wajah istrinya yang tampak kecewa.

“Nih Mah,,aku baca chat kamu,,jangan ngambek gitu dong sayang,,” hibur Fajar sambil mengambil handphone dari saku celananya.

Shinta yang melihat tingkah suaminya kembali tersenyum.

Beginilah kehidupan suami-istri ini.Penuh dengan warna,walau kadang agak sedikit terlihat seperti kekanak-kanakan.

“Nah gitu dong cantik,,” kata Fajar melihat senyuman dari Shinta.

“Ohya,,kamu kerumah Vivi ada urusan apa Mah,,??” tanya Fajar.

“Gak ada apa-apa sih Pah,,cuma main aja,,emang kenapa Pah,,??”

“Ah enggak,,kirain aku kamu lagi kangen sama Andi hehe,,”

“Ah papah,,orang aku diajak sama Vivi buat nemenin dia,,kasian dia sendirian mulu,,”

“Lah,,emang si Andi kemana,,??”

“Kamu kayak gak tau temen kamu aja Pah,,dia lagi ketagihan sama lobang baru hihi,,”

“Si Rere,,??”

“Nah itu kamu tau,,emang ya kalo laki-laki udah dapet lobang baru,,lobang lama ditinggal begitu aja,,” sindir Shinta.

“Eitss,,kata siapa,,buktinya aku enggak,,” bela Fajar.

“Kamu sih bukannya enggak,,tapi belum,,”

“Loh loh loh,,kok kamu ngomong begitu,,”

“Abis kenyataannya banyak tuh temen kamu yang begitu,,”

Fajar beranjak dari tempat duduknya lalu bergeser pindah duduk disamping istrinya.

“Tapi bukan aku kan,,??”

“Buktinya kamu tau sendiri,,banyak cewe aku entot,,tapi ujung-ujungnya tetep ini yang aku cari hehe,,” kata Fajar sambil mengelus payudara Shinta.

“Iya sih,,” kata Shinta.

“Kan,,kamu percaya kan sama aku,,??” tanya Fajar.

“Aku sih percaya terus sama kamu Mas,,tapi khusus hari ini kayaknya aku ragu sama ucapan kamu deh Mas,,”

“Hah,,ragu,,??” ucap Fajar kaget diiringi remasan tangannya di payudara Shinta yang ikut pula berhenti.

“Iya Pah,,abis baru kali ini kamu ngentot sama cewe gak bilang sama aku,,udah gitu sama cewe asing yang aku gak kenal pula,,”

“Cewe asing,,??” ucap Fajar heran.

“Iya,,tuh orangnya,,” kata Shinta sambil menunjuk dengan kepalanya.

Fajar lalu menoleh ke belakang mengikuti pandangan Shinta.Ternyata yang dia maksud rupanya perempuan bugil yang tengah terbaring di kamar tidurnya.

“Itu siapa lagi Pah,,temen baru kamu,,??” tanya Shinta.

“Bukan,,jujur aku aja gak tau dia siapa,,??”

“Hah,,kok bisa gitu Pah,,??” kata Shinta heran.

“Jadi gini ceritanya,,”

“Tadi waktu aku pulang,,aku lewat tol,,terus di tengah perjalanan aku tiba-tiba kebelet kencing,,akhirnya aku parkir mobil aku di pinggir jalan tol karena kalo aku cari rest-area masih jauh,,udah gitu aku kebelet banget,,”

“Aku turun dari mobil terus langsung ke pinggir cari semak-semak buat kencing,,nah pas aku kencing,,aku gak sengaja liat dia lagi tiduran di atas tanah,,”

“Aku panggil dia,,tapi kok dia gak nyaut,,karena penasaran,,terus aku samperin dia,,aku panggil dia lagi,,dia masih gak nyaut,,aku kira dia tidur,,terus aku goyang-goyang badannya,,dia masih diam aja,,wah aku kira dia mayat,,abis gak ngerespon,,aku terus cek denyut nadinya sama nafasnya,,eh ternyata masih ada,, akhirnya aku lanjut goyang-goyangin badannya lagi,,”

“Pake kontol kamu,,??” sela Shinta.

“Ah enggak lah Mah,,pake tangan aku lah,,” sangkal Fajar.

“Bercanda Pah hihi,,yaudah terus lanjut,,” kata Shinta tertawa kecil.

“Terus karena gak ada respon dari dia bakal bangun,,akhirnya aku inisiatif bawa dia ke sini,,”

“Loh kok bukannya di bawa ke rumah sakit atau ke polisi aja Pah,,??” heran Shinta.

“Aku sih niatnya mau begitu,,cuma aku pikir lagi nanti bakal jadi masalah baru lagi,,”

“Loh kok bisa gitu,,??”

“Iya kalo aku bawa dia ke rumah sakit,,nanti aku di kira abis nabrak dia,,nah kalo aku bawa ke polisi malah lebih parah lagi,,nanti aku malah disangka ngerampok dia,,”

“Ngerampok,,??”

“Iya Mah,,soalnya pas aku ketemu sama dia,,dia udah gak pake apa-apa lagi alias udah bugil,,udah gitu gak ada sama sekali pakaian atau barang-barangnya di tempat itu,,”

“Rumit juga ya Pah,,” kata Shinta sambil menahan dagunya dengan tangannya seakan ikut bingung dengan situasi yang saat ini terjadi.

“Terus aku harus gimana Mah,,??” tanya Fajar.

“Aku juga bingung Pah,,” jawab Shinta ikut kebingungan mencari solusi dari masalah ini.

Memang di situasi seperti ini agak susah mencari solusi dari masalah pelik ini.Shinta & Fajar terus memutar otak mereka menggali jalan keluar.

Lama mereka diam berpikir mencari pencerahan,akhirnya sisi terang mulai terlihat.Sebuah jawaban atas kebingungan ini berhasil Shinta temukan.Namun bukan 'Dunia Abnormal’ namanya jika sebuah ide itu merupakan hanya hal yang biasa saja.

“Oh ya Pah,,tadi kamu bilang,,kamu udah coba bangunin dia kan,,??”

“Iya,,terus,,??” kata Fajar heran.

“Ah aku ada ide nih Pah,,”

“Ide apa Mah,,??”

“Coba kamu entot dia deh,,” jawab Shinta enteng.

“HAH,,!?!?” teriak Fajar kaget mendengar ide istrinya itu.

“Yang bener kamu Mah,,??”

“Iya,,abis mau gimana lagi,,kata kamu,,kamu udah ngelakuin macam cara,,tapi dia gak bangun juga,,”

“Yakin kamu Mah,,??”

“Yakin gak yakin sih Pah,,tapi biasanya nih cewe kalo memeknya udah disodok kontol,,tubuhnya otomatis ngerespon Pah,,”

“Bukan itu maksud aku,,maksud aku,,kamu yakin,,ngebiarin aku ngentot sama wanita itu,,??”

“Ya mau bagaimana lagi,,lagian kan yang punya kontol kan kamu,,masa aku,,??”

“Lagian ini semua kan ulah kamu,,”

Fajar diam sejenak menerima ide dari istrinya.

“Sekarang kamu pikir gini deh Pah,,kalo kita bangunin dia pake cara nepuk-nepuk atau mukul-mukul dia,,nanti pas tiba-tiba dia bangun ntar dikira kita lagi nyiksa dia,,”

“Nah,,mending kamu bangunin dia pake kontol kamu,,biar nanti kalo dia bangun,,dia gak bisa nyalahin kamu,,”

Fajar diam memproses penjelasan dari Shinta.Ada sedikit keraguan dari lubuk hatinya,namun ketika dia melihat sekilas wanita itu,timbul rasa kasihan melihat wanita terus pingsan sepanjang hari.Dan ketika matanya melihat sorot pandangan Shinta,Fajar mulai luluh untuk ikut rencana istrinya itu.Toh ini demi kebaikan juga,dan disisi lain tanpa sadar kontol Fajar juga ikut bangun tanda ingin ikut berpartisipasi.

“Gimana Pah,,??” tanya Shinta.

“Gimana ya Mah,,sebenernya aku agak ragu sih,,”

“Ragu,,?? Kamu yakin,,??”

“Iya Mah,,”

“Itu cuma di mulut kamu aja kan,,??”

“Hah,,??” heran Fajar.

“Cuma ucapan kamu aja yang ragu,,tapi ini,,yakin berhasil tuh hihi,,” goda Shinta sambil mengelus halus kontol Fajar yang sudah ngaceng dari balik celananya.

Tangan Shinta mulai menurunkan resleting celana panjang Fajar,hingga akhirnya kontolnya tegang keluar dari sarangnya.Jari jemari Shinta lihai bermain mengocok kontol suaminya itu.

“Kamu penasaran juga kan Pah,,mau ngerasain ahh sempitnya,,basahnya,,ahh,,legitnya,,kempotannya,,cewe itu,,kan Pah,,ahh,,” bisik Shinta di telinga Fajar sambil tangannya terus mengocok kontol Fajar.

“Ahh,,iya Mah,,Papah,,ahh,,penasaran,,juga,,ahh,,sihhh,,ahh,,Mahh,,” desah Fajar.

“Yaudah atuh Pah,,sikat aja,,ahh,,aku yakin dia pengen banget disodok kontol kamu ini,,”

“Iyyaahh,,Mahh,,papah mau,,ahh,,entotin dia,,ahh,,”

Shinta yang melihat suaminya merem-melek menerima servis handjob nya mulai berinisiatif liar.Kepala Shinta mulai turun ke pangkal paha Fajar hingga bibirnya tepat menyentuh kepala kontol Fajar.Dan langsung saja lidahnya mulai menari menyapu seluruh bagian kontol suaminya itu yang sudah tegang sedari tadi.

“Ahh,,Mahh,,teruss,,ahh,,” desah Fajar menikmati permainan oral istrinya.

Bibir dan lidah Shinta kompak menyapu kontol Fajar.Fajar pun serasa melayang kontolnya di servis oleh istrinya itu.Dan karena saking enaknya,gelombang orgasme Fajar mulai mendekat.

“Ahhh,,Mahh,,Papah,,ahhh,,,mau,,kkeeluaarr,,ahh,,” desah Fajar.

‘Plop,,'

Shinta yang tau kalo suaminya akan orgasme,langsung dengan sigap melepaskan mulutnya berhenti menservis kontol Fajar.

“Yah,,Mah,,kok berhenti,,?? Tanggung dikit lagi,,” kata Fajar kecewa.

“Eittss,,kamu kan mau eksekusi dia,,jadi aku bantu sampai sini aja yah hihi,,”

“Tapi Mah,,??”

“Udah gak usah kecewa gitu,,lain kali kan bisa,,sekarang selesaiin masalah kamu dulu yah hihi,,kasian tuh,,adeknya udah gak sabar pengen main hihi,,”

“Yuk,,Eneng nya udah nunggu tuh hihi,,”

Shinta langsung menarik Fajar ke dalam kamar tidur lalu mulai melucuti seluruh pakaian suaminya.

“Kamu liat dia deh,,nafsuin banget kan,,mukanya,,toketnya yang gede,,jembutnya yang halus,,kamu penasaran kan kontol kamu ngubek-ngubek memek dia yang sempit,,” goda Shinta sambil mengocok halus penis Fajar.


“Dah gih sana,,” suruh Shinta ke Fajar agar segera menyantap mangsanya.

Namun Fajar hanya berdiri diam mematung dengan tatapan kosong kearah wanita bugil yang tengah terbaring di atas kasurnya.

“Yee malah bengong,,udah sana,,” kata Shinta sambil menepuk punggung suaminya.

“Beneran ini Mah,,??” kata Fajar masih ragu.

“Iya Pah,,tuh liat aja memeknya,,udah siap ditusuk kontol kamu,,”

Shinta lalu mendekati wanita itu.Lalu di sibak bibir memek wanita itu,dan dimasukkan satu jari telunjuknya kedalam wanita tersebut.Namun ketika jari tangannya masuk mengobok liang peranakan wanita itu,Shinta merasa ada hal yang aneh.Kemudian ditarik lagi jarinya keluar dari dalam memek wanita itu.Pas ujung jari Shinta keluar,alangkah kagetnya dia melihat sebuah gumpalan putih yang melekat di ujung jari telunjuknya.

“Apa ini,,??” kata Shinta heran.

Lalu ia endus cairan itu.Dan ya benar,itu adalah cairan peju.

'ini kan peju,,' batin Shinta.

Shinta mulai memalingkan pandangannya ke arah Fajar.Ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah dengan sorot matanya yang tajam menatap dalam suaminya.

“Ini peju kamu Pah,,??” tanya Shinta dengan nada yang agak tinggi.

“Itu bukan punya aku Mah,,sumpah,,” jawab Fajar tegas.

“Kok bisa ada di dalam sini,,jangan bohong kamu Pah,,!!” kata Shinta kian meninggi.

“Bener kok Mah,,sumpah aku gak apa-apain dia,,”

“Bener kamu gak ngapa-ngapain dia,,??”

“Beneran Mah,,kalo aku bohong,,aku rela kesamber petir deh,,sumpah,,”

“Kalo kamu gak percaya,,kamu cium aja lagi pejunya,,pasti bukan punya aku,,”

Shinta lalu mengendus kembali peju itu.Baunya agak berbeda dibanding dengan milik suaminya.Namun Shinta masih tak percaya.Dia lalu menjilat cairan itu dan kemudian dia mainkan di lidahnya mengecap rasa akan cairan itu.Dirasakan betul tekstur peju itu di dalam mulutnya,karena dia tau betul rasa dari peju suaminya itu.Semakin lama dia menikmati tekstur peju itu,semakin jauh dari kata sama akan tekstur dan rasa pejunya Fajar.Dan setelah dia menikmati peju itu dimulutnya,dia jadi yakin kalo peju itu bukan dari suaminya.Lalu tanpa keraguan lagi,dia menelannya.

“Beda Pah,,kayak bukan peju kamu,,” kata Shinta setelah menelan peju itu dan menjilati jarinya membersihkan sisa-sisa peju dari tangannya.

“Kan,,aku bilang juga apa,,” lanjut Fajar lega.

“Terus,,kalo itu bukan dari kamu,,lalu dari siapa,,??”

“Loh kok malah nanya ke aku,,”

Shinta diam dengan matanya tertuju ke tubuh wanita itu.Dia penasaran dari siapa peju itu berasal.Otak Shinta mulai berkhayal layaknya detektif mencari clue-clue akan misteri perempuan ini.

“Apa mungkin dia habis dipake sama orang sebelum kamu nemuin dia,,” kata Shinta.

“Maksud kamu,,dia abis diperkosa,,??”

“Mungkin,,soalnya memeknya masih rada becek Pah,,”

“Yaudah,,kalo gitu kita lapor polisi aja Mah,,” kata Fajar lalu hendak bergerak pergi.

“Eittss,,tunggu dulu Pah,,kamu lupa ya,,kan sekarang pasal pemerkosaan udah dihapus,,” cegah Shinta.

“Oh ya,,aku lupa hehe,,terus kita harus gimana Mah,,??”

“Mau bagaimana lagi,,di situasi seperti ini kita gak mungkin lapor polisi,,karena bisa jadi dia juga korban perampokan,,”

“Bisa jadi dia cuma perek Mah,,mabok terus dipake sama teman-temannya lalu ditinggal begitu aja,,”

“Iya kalo itu bener,,tapi kalo salah,,terus kalo emang dia korban perampokan gimana?? Yang kena malah kamu Pah,,”

“Iya juga sih,,” kata Fajar sadar.

“Lagipula kayaknya gak mungkin dia abis mabok deh Pah,,soalnya dari mulutnya gak ada bau alkohol,,”

“Aduh,,gimana nih Mah,,??” kata Fajar mulai panik.

“Udah-udah,,kamu jangan panik,,kan aku udah kasih solusinya tadi,,” kata Shinta menenangkan suaminya.

“Solusi,,??”

“Iya,,solusinya kamu entot dia,,”

Fajar diam mendengar jawaban istrinya itu.Pikirannya semakin penuh dengan rasa takut,ragu,cemas dan lainnya menjadi satu.

“Udah ah,,jangan kebanyakan bengong,,sini,,biar masalah kamu cepet kelar,,” kata Shinta sambil menarik suaminya ke atas kasur.

Kini mereka berdua duduk di dekat wanita itu di atas kasur mereka.Setelah berhasil menarik suaminya,Shinta lalu beranjak dari tempat tidur.

“Udah,,entot dia,,” suruh Shinta.

Namun Fajar masih tetap diam dengan pandangan kosong ke arah wanita misterius itu.

“Apalagi yang kamu tunggu Pah,,??”

“Mmm,,anu,,mending kamu lebih baik gak usah lihat deh Mah,,”

“Emangnya kenapa Pah,,?? Aku justru harus lihat kamu entot dia,,biar nanti kalo ada masalah,,aku bisa jadi saksi,,”

Ada benarnya juga ucapan Shinta.Tapi jujur di dalam hati Fajar,dia agak sedikit gak nyaman harus ngewe di depan istrinya sendiri.Agak aneh,padahal sering kali dia ngentot dengan banyak wanita lain tepat di depan mata istrinya dengan santai.Namun khusus wanita ini,Fajar merasa ada sesuatu yang membuatnya tak nyaman.

Fajar melihat sekilas sorot pandang mata Shinta yang memperlihatkan keyakinan bahwa idenya ini akan berhasil.Lalu Fajar kembali melihat wanita misterius itu,semakin ia lihat semakin merasa iba akan kondisinya.

Mau gak mau ini harus dilakukan.Fajar mulai melawan rasa cemasnya itu.Dia mulai mengambil nafas dan mulai mendekatkan tubuhnya ke wanita itu,hingga tak dirasa ujung kepala kontolnya menyentuh bibir vagina wanita itu.Pikiran Fajar yang sebelumnya ragu mulai terkikis nafsu,saat ia melihat memek wanita itu yang dihiasi bulu-bulu halus.Air liur Fajar tak terasa ingin menetes melihat bentuk indah memek yang ada di depan matanya.Walau hanya dengan hentakan kecil dia akan menikmati wanita itu,Fajar masih diam.Dia lalu melihat sekali lagi istrinya.Dan tak sepatah kata pun,Shinta mengangguk kecil kearahnya,tanda bahwa istrinya telah rela suaminya bercinta dengan wanita lain.Melihat respon istrinya,Fajar langsung melawan rasa cemas dan takutnya.Kini dia hanya berpikir dan berharap semua masalah ini akan selesai.

“Maafkan saya ya Mbak,,”

'Blesss,,,'

Sebuah hentakan kecil membuat kontol Fajar tenggelam di dalam wanita itu.Perlahan demi perlahan tubuh Fajar maju-mundur menggenjot memek wanita itu.Kontol Fajar terus bersegekan dengan lobang memek wanita itu.Walau agak dirasa sedikit longgar dibandingkan dengan memek Shinta,namun cengkramannya cukup membuat kontol Fajar sedikit ngilu.

“HEY,,!! Jangan direkam Mah,,” kata Fajar kaget melihat istrinya tengah berdiri sambil memegang handphone dengan posisi kamera belakang tepat mengarahnya.

Fajar yang melihat kelakuan istrinya itu langsung menghentikan aktivitas seksualnya,walaupun posisi kontolnya masih tetap di dalam memek wanita itu.

“Tenang Pah,,ini buat barang bukti,,”

“Barang bukti,,??”

“Iya,,ini buat nanti kalo misal dia bangun terus nanya kenapa kamu ngentotin dia,,kamu tinggal kasih liat ke dia video ini lalu kamu jelasin kalo kamu lagi bantuin dia,,”

“Cuma di rekam aja kan Mah,,??”

“Sama aku masukin medsos,,”

“HAH,,!!! Disebar di medsos,,????” kata Fajar kaget mendengar ucapan istrinya.

“Iya Pah,,aku sebar ke Fuckbook sama TikToT,,supaya siapa tau ada keluarga atau kenalannya yang liat video ini,,terus ngasih informasi sama kita,,”

“Tapi kenapa videonya pas aku lagi ngentotin dia Mah,,??”

“Ya ampun Pah,,kamu jangan gaptek banget jadi orang,,justru aku rekam pas kamu ngentotin dia karna kalo di internet sekarang yang rame itu yang ada konten ngentot nya,,apalagi kalo viral,,semakin banyak orang yang nonton,,semakin cepet pula kita tau identitas wanita itu,,”

“Udah kamu lanjutin lagi ngentotnya,,” suruh Shinta ke suaminya.

Fajar kembali berpikir setelah mendengar penjelasan dari Shinta.Otaknya menelaah maksud dari omongan istrinya itu.Namun karena hawa nafsunya mulai menguasai pikirannya,Fajar mulai nampak lepas dan tak mau lagi memusingkan tentang akan apa yang akan terjadi selanjutnya.Apalagi dengan posisi kontolnya yang masih bersarang di memek wanita misterius sekarang ini membuat gairah nafsunya yang mulai bermain di pikirannya.

Seperti sudah dikuasai nafsu,Fajar kembali menggenjot wanita itu.Tempo mulai meningkat seiring nafsu yang kian tebal.Disisi lain,tanpa sadar Shinta mulai ikut terbawa nafsu melihat permainan sex dari suaminya.Tangan Shinta mulai bermain meraba bagian tubuhnya sendiri.Bibirnya ikut digigit sambil berkhayal membayangkan dirinya juga ikut dalam persenggamaan itu.Pandangan Shinta mulai kabur, konsentrasi Shinta juga mulai hilang.Handphone di tangannya yang sedang merekam perbuatan mesum suaminya mulai goyang-goyang karena tangannya satu lagi mulai mengocok-ngocok vaginanya sendiri.

“Akhh,,akhh,,akhh,,” desah Shinta.

Tubuh Shinta kian panas melihat adegan bokep dari suaminya,membuat dirinya satu-persatu menanggalkan pakaiannya namun dengan tetap handphone tak lepas menangkap setiap adegan dari suaminya.Fajar yang melihat istrinya bermasturbasi semakin semangat menggenjot wanita misterius itu.Mata Fajar dan Shinta saling pandang penuh nafsu.Semakin dalam sorot pandang Fajar ke Shinta,membuat tubuh Shinta seakan terhipnotis mendekati suaminya itu.Dan tanpa Shinta sadari dirinya sudah disamping Fajar.Mereka berdua saling bercumbu panas dengan kontol Fajar masih terus mempenetrasi memek wanita asing itu.

'slurpp,,muachh,,slurrpp,,'

Lidah Shinta dan Fajar saling menari dan saling menghisap satu sama lain.Tangan mereka berdua juga tak diam saling meraba bahkan wanita yang sedang terlelap itu juga tak luput dari sentuhan halus Shinta dan Fajar.

Shinta yang sudah gila dikuasai nafsu mulai mengalihkan pelampiasannya ke wanita yang tengah dientot lakinya saat ini.Dia meraba dan menjilati seluruh tubuh wanita itu.Dijilati wajah serta puting susu wanita itu,bahkan Shinta saling bergantian bercumbu dengan Fajar dan wanita asing itu.Adegan saling bercumbu itu membuat suasana threesome yang mereka jalani kian memanas.Bahkan tangan Fajar juga tak tinggal diam mengocok memek Shinta hingga berkali-kali mengeluarkan cairan cinta.Dan setelah cukup lama Fajar menggenjot memek wanita itu,kontolnya mulai merasakan gelombang akan orgasmenya.

“Akkhhh,,,ahhh,,papah,,,mauuu,,kkklluuaarr,,,Mahhhh,,,akkhhhh,,,”

Begitu dirasa akan keluar,Fajar langsung mencabut kontolnya.

‘Crottt,,,Croootttt,,!!!’

Semburan sperma Fajar keluar membasahi tubuh wanita misterius itu.


“Ahh,,ahh,,” desah Fajar selepas mengeluarkan pejunya.

“Banyak juga peju kamu Pah,,” kata Shinta melihat tubuh wanita asing itu berlumur peju suaminya.


“Iri aku sama kamu Mbak,,udah dapet jatah duluan,,” kata Shinta sedikit cemberut.

Fajar yang melihat istrinya murung,merasa tak tega.Salah satu kecemasan Fajar sebelumnya,sekarang terjadi di depan matanya.Dia sudah memprediksi kalo hal ini akan terjadi.Tapi kalo dipikir lagi sebenarnya semua kejadian ini adalah inisiatif istrinya sendiri.Melihat hal itu,Fajar sebagai suaminya Shinta tak ingin melihat ia terbalut kesedihan.Apalagi dengan kondisi tubuh Shinta yang juga sudah ikut bugil membuat kontol Fajar yang sebelumnya sudah orgasme kembali ereksi.Dan dengan serangan kilat,Fajar menubruk tubuh Shinta.

“Maafin Papah ya Mah,,” ucap Fajar sambil menindih tubuh istrinya.

Shinta hanya membalas dengan senyuman setelah menerima tubrukan dari Fajar.Mereka saling pandang lalu perlahan dilanjutkan dengan sebuah cumbuan dari Fajar ke bibir Shinta.Dan akhirnya mereka melanjutkan adegan mesra itu menjadi adegan panas suami-istri.

Kontol Fajar terus menggenjot memek Shinta.Dan Shinta juga membalas dengan memainkan kempotan memeknya seakan tak mau kalah dengan wanita yang sebelumnya digagahi Fajar.Eluhan kenikmatan mereka teriakan sampai menggema ke seluruh sudut kamar.Mereka terus ngentot hingga mereka lelah dan ikut pula terlelap.


Keesokan harinya,,,,


“Aku dimana ini,,??” ucap wanita misterius itu.

Mendengar suara yang asing,seakan menjadi alarm buat Shinta membuka matanya.Perlahan Shinta membuka matanya dan menemukan wanita yang kemarin tertidur itu akhirnya terbangun.

“Siapa kalian,,??” ucap wanita itu lagi dengan gestur agak sedikit ketakutan.

Shinta lalu bangun dan duduk sekaligus menepuk tubuh Fajar agak ikut bangun dari tidurnya.

“Syukurlah sudah bangun,,tenang Mbak,,kami bukan orang jahat,,”

Namun ucapan Shinta malah membuat wanita itu semakin ketakutan.Disaat yang sama,Fajar membuka matanya.

“Tenang Mbak,,Pah bangun,,coba kamu jelaskan ke Mbak ini,,” kata Shinta.

Setelah terbangun,Fajar akhirnya menceritakan semua kejadian yang dia alami semalam ke wanita itu.Dan setelah mendengar penjelasan dari Fajar,wanita itu mulai nampak tenang.

“Jadi gitu Mbak,,” kata Fajar menutup ceritanya.

“Maaf,,kalo boleh tau,,nama Mbak siapa,,??” tanya Shinta.

“Saya Marni mbak,,”

“Maaf,,tapi saya penasaran gimana ceritanya mbak Marni bisa pingsan di pinggir tol,,??” tanya lagi Shinta.

“Saya sendiri gak tau Mbak,,”

“Yang saya tau saya datang ke kota ini dari kampung buat cari kerja,,awalnya saya mau pergi ke kota naik bis,,pas sampai terminal ketika saya mau naik bis,,ada laki-laki nawarin saya buat ikut sama dia,,kebetulan katanya dia mau ke kota juga,,awalnya saya tolak,,cuma dia terus maksa,,dan bilang kalo gratis,,saya gak ada pilihan karena uang saya juga pas-pasan,,jadi akhirnya saya nurut sama dia,,”

“Setelah itu saya naik ke truk dia,,saya kira cuma ada dia sendiri,,ternyata ada 2 lagi temannya,,awalnya saya agak ragu,,cuma karena kesan mereka baik,,saya nurut aja ikut naik,,terus kami jalan,,”

“Terus Mbak,,”??” kata Shinta makin penasaran.

“Ya terus,,di perjalanan saya duduk dipangku sama laki-laki asing itu karena kursi penumpang di truk itu sangat sempit,,terus ya mbak tau sendiri namanya laki-laki ada aja ulahnya,,mereka kadang sering ngelus-ngelus tubuh saya,,tapi saya biarin aja karena toh mereka udah ngebantu saya,,nah terus di tengah perjalanan,,kami mampir di warung buat makan,,abis itu kami lanjutkan lagi perjalanan,,terus abis itu saya lupa,,dan bangun lagi udah ada disini,,” kata Marni.

Fajar dan Shinta yang mendengar cerita Marni mengangguk pelan seakan mengerti akan cerita Marni.Lalu Shinta mendekati Fajar dan berbisik di telinganya.

“Dibius kayaknya dia Pah,,” bisik Shinta ke Fajar.

Fajar mengangguk kecil tanda setuju dengan ucapan istrinya.

“Maaf,,kalau berkenan,,saya minta tolong bantuan ke Mas sama Mbak,,buat bantu saya cari orang itu dan ngembalin barang-barang saya yang hilang,,saya minta tolong,,” kata Marni sambil bersujud di hadapan Fajar dan Shinta.

“Tenang Mbak,,kami berdua pasti bakal bantu Mbak,,nanti kami lapor kejadian ini ke polisi,,” kata Fajar.

“Terimakasih Mas,,” ucap Marni.

“Oh iya,,saya mohon maaf,,semalam suami saya abis ngentotin Mbak,,”

Shinta lalu mengambil handphone nya,kemudian diputar rekaman video seks semalam lalu ia tunjukan rekaman itu ke Marni.

“Maaf,,kami lakukan ini,,karena kami udah berusaha bangunin Mbak,,tapi Mbak gak bangun-bangun juga,,dan maaf juga udah ngerekam video ini,,karena saya takut kalo Mbak bangun tiba-tiba nanti suami saya dikira ngelakuin hal jahat sama Mbak,,”

Marni menyaksikan video persetubuhan dirinya dengan Fajar hingga habis.

“Gak apa-apa kok Mbak,,Mas sama Mbak gak salah,,” ucap Marni setelah menyaksikan video bokep itu.

“Malah saya terimakasih sama Mbak sama Mas juga udah mau bantuin saya,,”

“Sama-sama kok Mbak,,” balas Shinta.

“Oh iya,,selanjutnya Mbak mau kemana,,??” tanya Shinta.

“Saya gak tau Mbak,,saya gak punya keluarga disini,,”

“Kenalan,,??”

“Gak ada juga Mbak,,saya cuma modal nekat datang ke kota,,saya gak tau harus kemana lagi,,apalagi semua uang dan barang-barang pribadi saya juga udah hilang,,” jawab Marni.

Wajah Marni pun tertunduk tanda putus asa akan masa depannya di kota yang baru pertama kali ia datangi ini.Fajar dan Shinta yang melihat itu merasa iba akan situasi yang tengah melanda Marni saat ini.Di tengah keheningan,tiba-tiba sebuah ide muncul dari rasa iba yang ada di hati Shinta.

“Gimana kalo Mbak kerja sama kita sebagai pembantu di rumah ini,,??” kata Shinta.

Marni dan Fajar kaget mendengar usulan Shinta.

“Beneran Mbak,,??” tanya Marni penuh antusias.

“Iya Mbak,,selagi suami saya urus kejadian yang Mbak alami ke polisi,,untuk sementara Mbak bisa tinggal di rumah ini bersama kami,,”

“Jadi gimana Mbak,,??” tanya Shinta.

“Iya Mbak,,saya mau,,” jawab Marni langsung.

Marni merasa bersyukur bisa bertemu Shinta dan Fajar yang sudah sangat ikhlas membantunya disaat sulit ini.Apalagi setelah semua yang ia alami dengan hilangnya seluruh harta bendanya,Shinta dan Fajar masih mau menampung dirinya.Marni pun tanpa berpikir panjang langsung menerima tawaran dari Shinta yang kebetulan menawarkan pekerjaan kepadanya yang juga itulah alasan ia pergi merantau ke kota ini.

Disisi lain,Fajar malah shock mendengar tawaran Shinta ke Marni.Dia heran dan terkejut mendengar ide dari istrinya itu.

“Jadi pembantu,,kamu yakin Mah,,??” bisik Fajar di telinga Shinta.

“Iya Pah,,gak apa-apa kan,,lumayan bisa nemenin aku,,apalagi kamu kan sering pulang tengah malam terus akhir-akhir ini,,” balas Shinta juga sambil berbisik.

Fajar lalu diam mendengar perkataan istrinya.Fajar mulai mengerti maksud tawaran Shinta ke Marni.Fajar tiba-tiba sekilas membayangkan posisi temannya,Vivi yang juga merasa kesepian sering ditinggal Andi.Fajar tak ingin Shinta juga merasakan hal yang sama dengan temannya itu.Apalagi Fajar sadar bahwa kesibukan pekerjaannya telah menanti kedepannya.

“Iya Mbak,,tolong nanti temani istri saya mengurus rumah ini ya,,dan nanti semua kebutuhan Mbak akan saya tanggung termasuk gaji,,” kata Fajar.

“Baik Mas,,sekali lagi saya berterima kasih atas bantuannya,,” kata Marni.

Fajar tersenyum dan mengangguk kecil membalas ucapan terimakasih dari Marni.Shinta kemudian menggenggam tangan Marni,dan berkata,,,,

“Selamat datang di keluarga kami ya,,”
LANJUTKAN ...
 
Masih ada kejahatan rupanya di dunia abnormal 🤣, urusan perut memang lebih penting daripada urusan kelamin ya hu, ane ngebayangin seleb fuckbook ama tiktot bikin konten ngentot, mantep pasti 🤤
Selama masih hidup di dunia pasti ada kejahatan,,cuma cara nyelesain masalahnya dengan cara yang abnormal🤣


Soal urusan perut juga bisa nyambung ke urusan kelamin loh🤣


Bukannya di dunia normal udah banyak seleb yang bikin konten ngentot yak🤭
 
Selama masih hidup di dunia pasti ada kejahatan,,cuma cara nyelesain masalahnya dengan cara yang abnormal🤣


Soal urusan perut juga bisa nyambung ke urusan kelamin loh🤣


Bukannya di dunia normal udah banyak seleb yang bikin konten ngentot yak🤭
Tapi kan bukan di aplikasi umum hu 🤣
 
Di Dunia Abnormal program TV nya DARK CHANNEL ya? :D
 
Makasih atas updatenya agan @bajingancere👍👍👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd