Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
wah ada cerita baru nih.
akhirnya rilis juga ceritanya.




INCEST...:mantap:

yang penting jangan ada fetish atau fantasi cukold. masih mending dan masih enak di nikmati cerita Incest ketimbang cukold.
nah kalo ada cukold, ane mah mending kabur aja.

Eh gak doyan cukold to om???ane juga ngeri kalo cukold.. mending kabur...

wah ada cerita baru nih, ikut ngerusuh di mari ya om.
colek....
@sahidaku.
@adv001.
@r0345.
@kuciah.
@kelana678.
@Sonic110.
@Kusan6.
@L-co.
@RedSpcy.
@afeira69.
@Blackkopi.
@gandhul4n.
@AndreZinga.
@RSP27.
:sos:

Siap om... ane hadir... Kurang sesajennya om... Garpitnya lom ada dah manggil aja.. wkwkwkwk
 
wah ada cerita baru nih.
akhirnya rilis juga ceritanya.




INCEST...:mantap:

yang penting jangan ada fetish atau fantasi cukold. masih mending dan masih enak di nikmati cerita Incest ketimbang cukold.
nah kalo ada cukold, ane mah mending kabur aja.

Eh gak doyan cukold to om???ane juga ngeri kalo cukold.. mending kabur...

wah ada cerita baru nih, ikut ngerusuh di mari ya om.
colek....
@sahidaku.
@adv001.
@r0345.
@kuciah.
@kelana678.
@Sonic110.
@Kusan6.
@L-co.
@RedSpcy.
@afeira69.
@Blackkopi.
@gandhul4n.
@AndreZinga.
@RSP27.
:sos:

Siap om... ane hadir... Kurang sesajennya om... Garpitnya lom ada dah manggil aja.. wkwkwkwk
 
Halo2, Untuk mengapresiasikan yang udah baca, ane mau update lagi.
Mohon maaf y suhu sekalian apabila banyak kekurangan di sana sini dalam karya ane. Mohon kripik dan sasarannya.
Untuk SS Dara bakal ada sedikit sensor biar g d tampol satpam karena ss underage. Tapi kalau penasaran Dara ntar ada kok SS nya dara tapi yang di timeline masa sekarang.
Oh iya saran ane,Ntar baca SS nya jangan terlalu terhanyut ya Suhu, nanti sakit perut:pandaketawa::pandapeace:

Oke, check this out!

——————————

POV 3rd

Dara terhuyung kebelakang hingga jatuh terduduk di lantai. Horror yang dirasakan olehnya ketika Robert berjalan mendekati nya sambil menyeringai.

"Hello sweetie"

Dara mencoba bangkit, sambil mencoba menenangkan dirinya. Ia memutar badan dan berlari ke pintu depan namun saat masih di ruang keluarga, tangannya d tahan oleh Robert yang telah mengejarnya. Tentu saja, Robert yang tinggi nya 189cm itu memiliki kaki yang panjang sehingga lebih mudah untuk mengejarnya. Dengan reflek , Dara meraih tangan kanan Robert yang menahan tangannya dan mencoba untuk membantingnya, khas gerakan judo yang pernah dipelajari nya, walaupun hanya tinggal gerakan itu dari judo yang di ingatnya. Namun apa daya, Ia lupa, Robert memiliki postur besar dan Dara kalah tenaga, dan Robert juga memiliki reflek yang bagus karena saat dara menarik tangan kanannya, telapak kiri Robert menahan di punggung Dara, alhasil gerakan Dara pun gagal begitu saja. Dara mencoba tenang namun Ia tidak bisa. Satu hal, seringai penuh nafsu Robert yang Dara lihat sedari tadi saat dikamar telah sukses membawakan perasaan horror dalam dirinya. Sehingga Dara kehilangan ketenangannya dan hanya bisa meronta, ketika tubuhnya telah didekap oleh Robert.

Dara memang sempat belajar beladiri, karena Ia cukup populer di sekolah dan merasa dia butuh beladiri untuk melindungi dirinya demi mengantisipasi apabila ada pria mesum yang akan mencelakainya, namun apa daya. Kini semua percuma. Bahkan Ia tak tak bisa melayangkan tendangan tae-kwon-do saat sedang didekap saat itu. Dengan panik dan meraung dia hanya bisa meronta saat diseret Robert menuju ke kamar Rita kakaknya.

"Lepaskan aku... Let me go, you cunt" maki nya kepada robert. Ia hanya bisa memaki dan meronta karena semua gerakannua hanya sia2 tak bisa melepaskan dirinya dari Robert. Ia hanya memiliki harapan kecil semoga papa nya sadar akan kekhilafan ini dan menolongnya.

Namun, harapan yang hanya sebesar ujung jari itupun sirna seketika sampai di kamar dan menyaksikan Papa dan kakak Rita sedang melanjutkan kembali memacu birahi satu sama lain. Bahkan kak Rita yang semakin buas meliuk2 di atas pangkuan Papa dan hanya sedikit melirik sambil tersenyum ketika Dara tiba di kamar.

Pupus nya harapan Dara membuatnya lemas tak berdaya. Tak lagi meronta. Hanya mulutnya yang memaki , namun kini tidak lagi ke Robert melainkan ke keluarganya.

"Jahannam kalian, binatang, aku ga nyangka punya Papa dan kakak yang biadab seperti kalian" makinya lagi.

Rita tak menjawab, hanya membalikkan badannya membelakangi Papa sambil tetap berada di atas pangkuan papa ketika Robert menyeret Dara mendekat ke kasur. Rita hanya tersenyum sambil meneruskan desahan nya ketika Rita meliukkan tubuhnya dan bergerak naik turun, menghujamkan kontol papa nya ke dalam memek nya yang pink, dengan bulu halus yang dicukur membentuk segitiga.

"Ahhhh bantu gerak- gerakkin pah.. akkhh." Lenguh Rita dan dibalas dengan hentakan dari bawah oleh paha Papa nya.

"Udahlah dek, nikmatin aja, sstttt....ahhhhh...mkkkhhhhh iyhhaa pahhh terhhhussss... Giiiiithhhhhuuuuuu paahhh mmmhhhhh... Dekkkhhh, kkkooooonhthoolll phapppppaahhh ennnnnhhhhnnnnnakkhh. Chooobaaaaiinnnn dehh...akkkhhhhh"

Makian Dara pun berhenti. Ia terdiam bak patung. Tak menyangka semua kejadian yang terjadi pagi ini. Sekujur tubuhnya lemas akibat shock. Memudahkan Robert untuk menghempaskan badannya ke atas kasur, membelakangi papa nya.

Robert menoleh ke dua insan yang sedang memacu birahi itu, Papa menoleh dan menyeringai.

"Go on, Rob. I still want to fuck my Rita all day, i might be a jerk but i am not a pedophile, they are inexperienced.(lanjut aja Rob, ak masih mau ngentotin Rita seharian. Aku emng brengsek, tpi ak mmng tidak nafsu sama anak kecil, anak kecil itu g ad pengalaman)"

Mendengar persetujuan dari Calon Mertua nya, Robert sumringah dan semakin bersemangat. Tangannya langsung bergerilya, meraba, meremas dan merangsang semua titik sensitif Dara. Tak berselang lama Dara terbaring mulus tanpa busana, memperlihatkan buah dada nya yang masih tumbuh, namun sudah tampak membulat indah dengan puting berwarna cerah dan aerola yang tak besar. Tubuh rampingnya putih dan mulus, dan pangkal paha yang tanpa bulu sedikitpun. Robert terpana sesaat.

"Wow, shave , pink and virgin. How lucky i am. You're so damn beautiful, my sweet Dara!!!!" Seru Robert seketika kontol nya pun tegak maksimal. Dan melanjutkan rangsangan untuk mempermudah "pemetikan" keperawanan gadis itu.

Sedangkan Dara tak menjawabnya, hanya tatapan kosong Ia arahkan ke langit2 kamar itu. Air mata nya mengalir , tak ada raungan, tak ad desahan, atau tangisan. Ia hanya terdiam membisu meratapi nasibnya yang dalam beberapa saat kedepan akan menjadi kotor akibat nafsu bejat 3 biadab di ruangan itu.

********

3 hari. Lama nya penderitaan Dara berlangsung selama itu. Hari pertama hanya Robert yang menikmati nya. Namun hari kedua papa nya pun turut serta, menjilat ludah sendiri akibat terpesona oleh kemolekan tubuh Dara, bahkan hari ketiga Kakak nya pun turut serta sehingga 3 manusia biadab itu membabi buta tanpa henti memberikan perasaan kenikmatan luar biasa pada tubuh dara. Ketika ketiganya terlelap oleh lelah, Robert dengan jahilnya mengikat tangan dan kaki Dara ke kursi dan meletakkan Vibrator Dildo ke liang senggamanya. Namun, hatinya terlanjur hancur. 3 hari itu tak sedikitpun ia mengeluarkan suara. Bahkan Ia rela menggigit bibirnya sendiri daripada mengeluarkan desahan. 3 hari itu pula ia hampir tak makan apabila tak disuapkan makanan oleh kakak nya.
Dara hanya pasrah seperti mayat hidup dalam 3 hari itu tanpa tempat untuk meminta tolong. Seluruh pekerja di rumah di liburkan Papa nya. Dan bahkan Papa nya mengatakan pihak sekolah bahwa Dara sedang berlibur bersama keluarga.

Di penghujung malam hari ketiga, Kak Rita menghampirinya, dan mdan melepaskan ikatan, karena Dara tampak sangat lemas. Sisi kemanusiaan para binatang itu mulai muncul setelah puas selama 3 hari. Dara dibiarkan tidur tanpa seikat talipun agar dia bisa istirahat dengan pulas di kamarnya. Robert menggendong tubuh lemahnya ke kamar, dan Rita mengantarkan sepiring makanan hasil delivery order ke kamar Dara. Kemudian mereka kembali ke kamar dara, lanjut memacu kenikmatan bertiga sekali lagi,sebelum akhirnya 3 biadap itu terbaring kelelahan.

***

Hujan di luar rumah mengucur dengan deras. Sesosok tubuh belia menggeliat akibat dingin yang masuk menghampiri kamarnya. Tatapan matanya kosong dan nanar. Telah 2 jam berlalu sejak terakhir kali didengarnya desahan2 dari kamar Rita. Ia menyimpulkan 3 binatang itu telah terlelap. Di liriknya jam dinding dalam kamarnya, 4:20. Sudah hampir pagi. Ia rebahkan tubuh lelahnya di atas kasur, seraya menarik selimut untuk menyelematkannya dari kedinginan yang melanda. Memejamkan mata.
Tidak
Dia tidak tertidur. Dia tidak akan tertidur lagi di rumah bejat ini. Dia harus kabur. Inilah satu-satu nya kesempatannya. Jika tidak akan kabur sekarang, maka hancur lah kewarasannya pikirnya. Ia menenangkan diri dan mencoba mencari solusi. Karena ia tau, jika tidak kabur, maka ini akan terjadi lagi, dan ia sangat takut bila nanti ia malah menikmatinya. Lama ia berfikir menyusun rencana yang dapat menolongnya. Hingga akhirnya matanya terbuka, dengan sisa2 tenaga yang ada , dia bangkit, memakai pakaian, dan mengemas semua pakaian dn barang yang bisa dibawa nya sambil menunggu sambungan telfon genggam nya dijawab oleh satu2 nya orang yang mampu menyelematkannya. 16 kali tidak dijawab. Namun Dara tidak menyerah karena tau , tidak ada yang bisa menyelematkan nya dan menolong nya kabur selain orang ini. Semua ini karena Papa nya yang merupakan salah satu pengusaha paling sukses di Indonesia, dan tentunya bukan hal mudah kabur darinya. Ketika hampir putus asa nya karena lelah mendengar nada tunggu tanpa ada jawaban, akhirnya di sambungan ke 17 suara muncul dari smartphone bermerk jeruk miliknya.

"Halooo. . . Woi panda holic, lo gila apa nelfon gua jam segini. Gua lagi enak2 mimpi tau. Ringtone udah serasa alarm gegara lo, Ra." Suara di seberang telfon mengutuk2 Dara dengan kesal.

"Jen..." Jawab Dara dengan getir.

Si lawan berbicara seketika terkejut. Dia merasakan ada yang tidak beres karena suara si penelpon sangat datar dan sedih. Ia bahkan mendengar suara terisak yang dicoba d tutupi oleh penelpon.

"Lo... Kenapa Ra? Lo dimana? Lo baek2 aja kan?" Suara di seberang mulai terdengar khawatir.

"Jam berapa hari ini lo pindah ke bandung? Gw k tempat lo sekarang masih sempat ga? " Tanya Dara, sambil berharap.

"Sempat kok. Sekarang jam berapa sih, jam 5 kurang. Gw berangkat entar siang kayaknya. Nunggu mami dulu lagi mau jemput papi gw k bandara. Papi gw landing jam 8an. Lo mau kemari jam berapa? Lo beneran gak apa apa kan?" Sambung nya lagi.

"Sekarang jen. Tunggu gw stgh jam lagi mungkin sampai" sahut Dara.

"Hah? Sekarang? Hm oke deh. Lo beneran gpp kan?" Tanyanya lagi.

Belum sempat Dara menjawab, terdengar langkah kaki mendekat ke kamar nya. Refleks ia mematikan ponsel nya dan entah ide darimana, sekilas tangannya menyambar sesuatu dari atas meja sebelah kamar tidur. Dan menyembunyikan kedua nya dibalik bantal.

' Duh pangeran Panda,tolong aku. Kenapa ketika aku hampir bisa kabur malah binatang itu kembali lagi '

Pintu kamar terbuka, sesosok pria baya masuk dengan tanpa busana, matanya masih penuh nafsu, walaupun tampak sedikit segar setelah sempat tertidur sebentar. Ia melirik Dara yang telah mengenakam baju , dan tersenyum lebar.

"Ayo lagi sayang, Papa sekarang ketagihan dengan tubuh kamu. Kamu kenapa pakai baju lagi? Tapi gak apa deh, sekarang kamu striptis ya" ujar pria itu.

Dara hanya terdiam. Tak mau menuruti nafsu bejat pria itu.

"Kenapa? Kamu tidak usah muna sayang, Papa tau kamu menikmati semua nya kan? Kamu memang sekuat tenaga menahan agar tak tak mendesah selama 3 hari. Tapi sudahlah, nikmati saja. Papa tau kamu menikmatinya sayang. Pasti memek kamu udah basah lagi kan. 3hari 3 malam memek kamu disumpal kontol dan vibrator tanpa henti, tak mungkin kamu tak menikmatinya. " Ucap pria itu sambil mendekat dan seketika menindih tubuh Dara.

Tentu saja Dara merasakannya. 3hari3malam di pakai bergilir dan ketika tak ada kontol yang masuk, ada vibrator yang mengisi relung vaginanya, tentu sangat dirasakannya. Terapi 'pembinalan' ini benar2 hampir menghilangkan kewarasannya. Yang tak ia sadari adalah, Dara beruntung selama 3 hari itu Robert dan Papa nya hanya mengonsumsi obat kuat, tanpa memaksa kedua perempuan itu mengonsumsi obat perangsang. Satu2 nya kesantunan yang dapat diberikan oleh takdir terhadap kondisi Dara, karena apabila terapi itu diiringi obat perangsang, tentu Ia sudah akan lupa diri sejak lama.

Kini Papa nya telah berada d atas tubuhnya, mencoba mencumbu bibir Dara. Digerakkan kepala nya menghindari kepala Papa nya, Ia sungguh muak dan jijik. Ketika melihat seringai Papa nya yang semakin bernafsu akibat perlawanan Dara, Ia sadar ini kesempatan satu2nya.

Didorongnya kepala Papa nya ke atas, tangan kanan papa nya ditarik mendekat. seraya kaki kanan kirinya menekuk dan terangkat, di kalungkan kaki kirinya sehingga belakang lutut kirinya mendorong tubuh papa nya k atas. Dengan tangan kiri Dara menahan tangan kanan Papa nya, ia tarik kaki kanannya melewati celah antara tubuhnya dan tubuh papanya, kemudian membantu kaki kiri untuk mengunci leher papa dengan kaki kanannya. Papa nya memberontak akibat terkejut, tak menyangka akan terkunck seperti itu. Pria itu meronta akibat sakit kuncian yang menyebabkan lengan kanan hampir putus dari bahu nya. Namun... Dara tak perduli. Dalam hatinya tersulut kebencian dan kemarahan akibat perbuatan keji mereka selama 3 hari ini. Tatapan Dara menyala marah. Dari sudut mata Papa nya bergidik melihat tatapan anak bungsu nya itu. Rasa takut seketika muncul memenuhi raga nya, melenyapkan nafsu binatang yang sesaat lalu menguasainya.

Sesaat berlalu dan tanpa ada sedikit keraguan dalam mata Dara, diraih nya sesuatu dari balik bantal yang merupakan pisau makan yang di sembunyikannya dari meja tadi. Sekejap berlalu. Semburan merah muncul membasahi baju Dara, leher, wajah, hingga kasurnya .Diiringi dengan getaran dari sosok tubuh pria yang menggelepar merenggang nyawa. Dengan santainya Dara menggulingkan tubuh itu ke kiri dengan kedua kaki nya. Meraih hape di bawah bantal. Menuju lemari. Mengambil jaket hitam yang sebenarnya cukup imut dengan gambar panda lucu di salah satu sisi nya. Namun tak ada rasa imut ketika dipakai oleh Dara yang saat itu berlumuran darah di wajah dan lehernya.

Diraih tas dan dan hape itu kemudian dengan senyap ia melangkah keluar rumah. Hingga sampai di pos security, 2 orang laki-laki menatap nya dengan heran serta takut. Dara hanya melenggang santai. Dan ketika Ia sampai di tepi jalan raya, hari sudah pukul 5. 30
Ada beberapa taksi yang lewat namun tak satupun yang berhenti ketika Ia melambaikan tangannya. Ia pun mengutuk kesialan yang tak kunjung henti menghampiri nya karena tak paham kenapa tak ad yang berhenti

' Demi panda cungkring, ini taksi g ad yang mau duit pagi2 gini yak. '
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd