Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Fantasi Melihat Istri Ngentot dengan Pria lain kini menjadi Nyata

Tywinlannister13

Semprot Lover
Daftar
30 Dec 2017
Post
251
Like diterima
1.478
Bimabet
Setelah 2 tahun kita menikahi sahabatku sendiri, partner dalam bekerja dan segala suasana, namun kita belum ada rencana memiliki anak, maklum saja karena kita sedang disibukan dengan pekerjaan yang sudah menggunung.

Beruntungnya, karena kita sudah lama bekerja di perusahaan ini, maka saat pandemi ini kita pun diberi kesempatan bekerja di bali oleh perusahaan kita.

Sekilas tentang istriku yang bernama Mella, menurutku, perempuan berusia 32 tahun ini mirip dengan Anastasia Lux atau Natasha Nice, apalagi tubuhnya yang curvy dan berdada besar yang selalu mengalihkan pandangan orang orang saat kita sedang jalan di pantai atau sekedar mencari makan di resto dekat tempat kita tinggal.

Menurut kabar orang orang sekitarku atau bahkan partner ku bekerja, mereka selalu berkata Mella adalah orang yang nakal bahkan sampai mendapat julukan 'Bule Hunter' oleh orang orang sekitarnya, begitu juga saat sebelum kami menikah 2 tahun silam, Mella kerap mengakui dirinya sangat nakal, namun aku yang selalu dekat dengannya menganggap hanya guyonan semata. Mungkin hanya sebatas mencairkan suasana dikala stress bekerja.

Meski memang sering sekali ku melihat dirinya membuka bumble atau tinder saat sedang istirahat kerja namun Mella selalu mengelak ketika ku pergoki dan kutanyai.

Sekarang sekilas tentang diriku, tidak banyak yang bisa kuceritakan mengenai diriku, dimata orang orang aku adalah orang biasa yang hidupnya datar seolah tidak ada hal yang aneh, padahal aku memiliki segala macam fantasi yang belum ku sampaikan bahkan pada istriku sendiri yaitu fantasi untuk threesome atau bahkan cuckold, itu juga salah satu alasan kenapa aku tidak masalah melihat Mella bermain dengan dating apps nya itu. Bahkan saat kami sedang bersetubuh, tidak jarang aku membayangkan kalau Mella sedang bermain dengan bule yang selalu dia lihat. Dengan kontolnya yang besar dan panjang.

Kembali pada hari ini dimana aku tidak menemukan Mella dimana pun, "hm pasti lagi cari makan nih, kebiasaan laptopnya ga di tutup." Saat aku menutup laptopnya, tiba tiba ponsel Mella bergetar dan aku melihat bahwa itu dari atasan kita yang meminta laporan, Jelas saja langsung ku buka dan ku balas pesan tersebut, segera kukirimkan laporan yang bos kami minta.

Selesai mengirimkan laporan, karena Mella tak kunjung tiba, maka ku putuskan untuk bermain dengan ponselnya dulu, bukannya membuka game aku malah membuka aplikasi chatting di ponselnya, karena tanggung akupun iseng melihat lihat isinya, semuanya normal sampai aku melihat ada 1 nama yang sangat ku ingat, "Lah ini kan bule yang pernah deket sama Mella."

Aku pun segera membuka pesan tersebut dan kaget melihat Mella sudah kembali dekat dengan bule tersebut, aku scroll semakin jauh dan melihat Mella mengirimkan foto telanjangnya, memang hanya berdiri di depan cermin panjang saja namun tetap saja foto tersebut terlihat vulgar.

"Wah pantesan langsung kirim bugil, ternyata bulenya segede gini anjir." aku pun kaget melihat kontol bule itu yang masih terlihat lemas namun sudah sangat besar.

Aku pun terus scroll ke atas chat mereka dan banyak sekali foto bugil yang dikirimkan istriku pada bule ini.

Aku yang penasaran kemudian melihat chat lama Mella dengan bule lainnya, aku melotot dan kaget melihat Mella sangat liar dan sering tukeran foto bugil dengan para bule dari berbagai negara itu. Aku benar benar tidak menyangka Mella senakal ini dulu. Sempat terpikir di kepalaku, "Apa sekarang juga Mella senakal ini ya??"

Semakin sering ku lihat chat Mella dengan para bule yang bahasanya sangat vulgar membuatku semakin terangsang melihatnya, kubayangkan kalau Mella memang sudah ngentot
dengan para bule ini di belakangku, karena Mella tak kunjung tiba, aku pun melepaskan celana ku dan mulai mengocok kontolku sendiri sambil melihat lihat isi chatnya.

Saat sedang enak coli sambil menatap chatting vulgar Mella tiba tiba aku mendengar suara langkah kaki mendekati kediaman kita dengan suara tawa dan canda Mella dengan orang lain, maklum saja karena kita berada di guest house dimana terdapat banyak sekali bule dari berbagai negara yang juga bekerja remote.

Segera ku letakan ponsel di posisi semula dan memakai kembali celanaku, saat Mella masuk kembali ke dalam penginapan kita, dirinya tersenyum dan memperlihatkan makanan dan minuman yang dia beli.

"Sayang, aku bawa makanan dan minuman kesukaan kamu."

"Wah thanks honey." Aku pun menjawabnya sambil balas tersenyum.

Saat itu kami menyantap apa yang Mella beli dan aku bertanya padanya, "Koq keluar sendirian ga bilang bilang?"

"Sendirian? engga koq, tadi Johnny kesini, kamu sih tidur terus, mana susah dibangunin, jadinya aku pergi langsung sama Johnny."

Mendengar nama bule tiba tiba otakku melayang dan berpikir tentang apa yang ku lihat di ponsel Mella.

"Kenapa? Koq kaya kaget?" Tanya Mellapadaku.

"Oh ga apa apa, tadi bos minta kirim laporan tapi udah aku kirim koq."

"Oh iya bener, aku kan lagi kerjain laporannya." Mella pun langsung pergi ke laptopnya dan langsung sibuk sendiri sementara itu aku menikmati makanan ini sampai habis, kemudian kembali bekerja, aku usahakan untuk melupakan apa yang aku lihat meskipun setiap kali Mella sibuk dan tersenyum dengan ponselnya langsung membuatku teringat dengan apa yang ku lihat saat itu, jujur saja, kontolku bergetar hebat membayangkan Mella berbuat nakal.

Hari hari pun berlanjut dan aku kembali ke kesibukanku seperti semula, tidak terasa sudah 3 bulan kami tinggal di guest house yang dikelilingi oleh bule berbagai negara, salah satunya adalah Johnny yang datang dari Australia yang semakin dekat dengan Mella.

Hampir setiap pagi Johnny menyapa Mella setiap kali kami keluar rumah untuk jogging atau sekedar membeli makanan, pandangannya buas seolah ingin melahapnya

Bukannya merasa kesal atau cemburu aku justru membayangkan bagaimana seandainya Mella ngentot dengannya.

[Sisi Mella Sang Istri]

Ku harap Aksa (suamiku) tidak pernah tahu perasaanku pada Johnny, seorang pemuda single yang datang dar Australia, berbadan tegap, dengan rambut sebahu dan berotot, benar benar sesuai seleraku, apalagi dirinya seorang surfer yang selalu pulang ke guest house hanya mengenakan celana pendek aja yang memperlihatkan bagian tengahnya menyembul membuatku semakin basah.

Meski begitu aku dan Johnny hanya sekadar menyalurkan perasaan kami melalui pesan saja karena Johnny tahu bahwa aku sudah bersuami. Tidak jarang kami sering tukeran foto bugil.

Sampai suatu hari saat aku sedang memasak untuk makan malam, aku melihat Johnny sedang berenang di kolam yang berada di guest house, untung saja Aksa sedang ada pekerjaan
diluar rumah sehingga aku bisa bebas flirting padanya, kebetulan dapurku menghadap ke arah kolam.

Tergoda dengan pandangan nakalku, Johnny pun mengeringkan tubuhnya dan dengan celana renangnya dia pergi ke jendela yang terbuka dan bertanya padaku, “Hey babe, what are you cooking?”

“Just cooking dinner for my husband, wanna help?” Tanyaku sambil tersenyum menggoda.

“sure.” Johnny pun mengiyakan dan masuk melalui pintu belakang.

Melihat seorang perempuan semok sendirian di rumahnya tentu Johnny merasa bahwa ini adalah kesempatan emas untuk menggodaku. Johnny mengambil wajan yang sedang ku pegang dan melanjutkan masakannya sambil tersenyum kepadaku dengan niat menggodaku sekaligus memperlihatkan keahliannya memasak, namun bukan masakan atau perut bidangnya yang ku perhatikan, melainkan tonjolan yang berada di tengah celananya.

“Now keep going.” Ucap Johnny sambil memberikan kembali wajannya, aku pun tersenyum sambil kembali menumis hingga akhirnya aku merasakan benda yang lumayan keras namun lembut menggesek bagian pantatnya.

“Johnny! You're naughty.” Ucapku sambil pura pura kaget dan protes padanya, karena aku tersenyum Johnny pun mengerti kalau aku hanya pura pura.

Johnny memelukku dari belakang, “What's wrong babe?” Tentu sambil menggesekkan kontolnya dibelahan pantatku

“Nothing's wrong just..”

“..just what?” Tanya Johnny memotong sambil menekan pinggulnya.

“Aww..”

Mengerti bahwa aku sudah terangsang, dengan nekat Johnny mengusap bagian tengah celanaku dan berbisik di telinga ku, “come on, dinner can wait.”

Aku pun melihat ke arah jam dinding dan membalas, “Uhh Johnny dear, sorry I can't, My husband will be here soon.”

Bukannya menyerah, Jonny semakin kuat menggenjot pantatnya dan menggesek memekku dari luar celana lebih kuat sambil berbisik, “if you want this big dick in to your pussy come to my room tonight” Kemudian melepaskan diriku sambil menepuk pantatku lalu pergi ke kamarnya begitu saja.

Jelas saja nafasku langsung cepat dengan darah yang mengalir cepat, segera ku berlari ke kulkas dan minum segelas air dingin berharap agar rangsangan ini bisa baikan.

Malam hari pun tiba, dan sepanjang makan malam aku terus terbayang dengan kontol besar Johnny yang menggenjot pantatku apa lagi usapan pada memekku, meski saat itu kami masih memakai celana namun bisa kurasakan nikmatnya.

Aksa pun bertanya melihat tingkah anehku, namun aku menjawab senormal mungkin sambil tersenyum, ku katakan, “Mungkin cuma kecapean aja.”

“Kalau gitu cepat makannya, minum vitamin terus tidur.”

Aku pun hanya mengiyakan saja. Sampai tibalah saat kita akhirnya tidur, aku yang masih terbayang tentang kejadian di dapur merasa tidak tenang tidur.
Beberapa menit berselang akhirnya aku mendengar suara dengkuran Aksa, ku coba goyangkan pinggulnya sejenak kemudian setelah merasa aman dengan mengenakan outer tidurku, aku yang sudah memakai gaun tidur nekat pergi keluar kamar dan mengetuk pintu Johnny.

“I knew you would come, please come in.” Ucap Johnny sambil tersenyum membukakan pintu.

Setelah kunikmati tubuhnya yang bidang hanya mengenakan celana pendek saja, kemudian kubalas senyumannya dan aku pun masuk dan duduk di sofa panjangnya.

“Just a minute, I'll get you a drink.”

Sekembalinya dari belakang ternyata Johnny membawakan sebotol wine dengan dua gelas untukku dan dirinya. Beberapa menit berselang kami pun berbincang normal sambil menikmati segelas anggur, tepat di gelas kedua Johnny bertanya maksud tujuanku datang ke tempatnya

Dengan malu malu aku beralasan, “I can't sleep tonight.”

Tentu saja Johnny tersenyum mendengar ucapanku, “Honestly, that's not the answer, is it? I know exactly what you want.”

“Really? So tell me.”

Dengan nakalnya Johnny pun meraih tanganku dan meletakkannya persis di atas kontolnya yang masih terbungkus celana panjang. Ku raba dan ku remas pelan sedikit bertenaga, terasa sangat besar meski masih kenyal.

Setelah puas menikmati permainan tanganku, Johnny mendekatiku dan tentu saja langsung ku sambut ciuman itu, mulut kami akhirnya beradu dan dengan lidahku kami saling menjilati dan memuaskan satu sama lain.

Tentu saja tanganku dengan nakalnya terus mengocok dan mengusap kontolnya, Johnny pun tak tinggal diam, setelah dia melepaskan outerku, kedua tangannya langsung meremas kedua toketku yang hanya terhalang gaun tidurku saja, remasannya semakin terasa, bersatu dengan kain sutra gaun ini.

Aku yang sudah tak kuasa kemudian langsung melepaskan ciuman ini dan melepas gaun tidurku sekaligus dengan celananya, untungnya setiap tidur aku tidak pernah memakai pakaian dalam sehingga dengan mudahnya aku bugil di hadapan Johnny.

“I didn't expect it to be so much more beautiful than it was in the photo.”

Aku pun tersenyum dan duduk diatas pangkuan Johnny kamu pun kembali ciuman dan Johnny semakin bebas memainkan tubuh telanjangku dengan tangan besarnya.

Setelah puas ciuman, aku turun dari pangkuannya dan kini berlutut di hadapannya, sambil mengusap pahanya aku mengiba padanya, “Come on baby I can't take it anymore.”

“Take it yourself if you want.”

Dengan tatapan nakal ku lepaskan ikatan pada celananya dan langsung meraih celana juga dalamannya, Johnny mengangkat pinggulnya memudahkanku menurunkan celananya.

Kini bisa ku lihat kontol Johnny yang mulai sedikit tegang, ku raih dan ku kocok sedikit kemudian memasukan ke dalam mulutku, Sluurpp.. Sluurpp.. kunikmati kontol yang semakin membesar dimulutku.

“Uuhh.. oohh.. you are so good honey.”
Aku senang melihat Johnny bisa menikmati seponganku, sambil mengulum seperempat kontolnya, tanganku pun aktif mengocok sisa batang kontolnya.

Setelah 5 menitan akhirnya Johnny pun mengajakku ke kamarnya. Dengan senang hati aku merangkulnya hingga akhirnya kami berada di kamarnya.

Di depan kasur besar itu Johnny mendorongku hingga tersungkur di atas kasurnya, sambil tersenyum dia naik ke atas kasur dan menindih tubuhku, kami saling tatap hingga akhirnya kami kembali ciuman yang membedakan kali ini, tangan kanannya aktif mengocok memekku dengan tangan kiri yang meremasnya.

Aku sangat menikmati permainannya sampai membuat memekku sangat basah karenanya, setelah dirasa sudah cukup basah dia pun mengangkat tubuhnya sambil mengarahkan kontol besarnya, dengan tersenyum kulebarkan kedua kakiku menyambut kedatangan kontolnya.

Beberapa saat kemudian Jleb!! Akhirnya aku kembali merasakan kontol bule setelah sekian lama tidak merasakannya, tepatnya setelah aku menikah dengan Aksa.

Johnny memasukan kontolnya sangat pelan dan pasti, beberapa kali sekali dia tarik ulur kemudian memasukkannya kembali, aku yang sudah tidak tahan terus menerus dirangsang kemudian mengiba kepadanya, “Please do it now, I can't take it anymore.”

Johnny tersenyum dan menaikan kedua kaki ku ke bahunya, dengan gerakan lambat Johnny mulai menggoyangkan pinggulnya, pelan namun pasti hingga semakin lama akhirnya aku bisa rasakan semakin cepat dan makin kuat, kini tubuh semokku dan toket besarku terhentak maju mundur, Johnny senang melihatnya hingga dengan gemasnya meremas kedua toketnya.

“Uuhh..Johnny baby you are so great.. aah your dick is awesome.. uuhh much more honey.. aahh..” Aku pun meracau menikmati hujaman kontolnya.

Johnny tersenyum melihat kelakuanku, “Come here, You must be punished.” “Why dear?”

“Because you've been a bad wife, Your husband is sleeping but you're cheating on him behind his back."

“Aww..” Jonny kemudian membalikan tubuhku dan menampar pantatku Plakk!! Plakk!! Plakk!! Dan dengan gemasnya Johnny meremas kedua pantatku dan melebarkannya, dengan nakalnya Johnny jilat belahan pantatku sambil mengocok memek dengan jarinya.

Plakk!! Plakk!! Plakk!! Dengan gemasnya Johnny menampar kembali pantatku sebelum akhirnya dia masukan kontol ke dalam anusku dan menggenjotnya sangat kuat sambil mencengkram kedua pantatku.

“Aww.. aahh.. aahh uuhh..” Aku benar benar menikmati setiap hujaman kontolnya. Tidak hanya itu, Johnny pun menggesek dan mengocok memekku dengan jari jari besarnya.

Selama puluhan menit kami terus berganti gaya dan saling melampiaskan nafsu, setelah aku orgasme untuk kesekian kalinya, akhirnya Johnny sudah tidak kuat dan mendorongku hingga rebahan kembali diatas kasur, dia tindih tubuhku dan menggenjotku lebih cepat dan lebih kuat dari sebelumnya, deru nafasnya pun semakin kuat, aku paham sekali apa yang akan dia lakukan.

Aku pasrah dan menikmati setiap hujamannya, sampai akhirnya Johnny pun mengerang, menekan kontolnya sangat dalam, dan mendiamkan beberapa saat di pintu rahimku sampai akhirnya ku dengarkan erangannya semakin keras dan bisa kurasakan bagaimana cairan panas dan kental masuk ke dalam rahimku, sekujur tubuhku pun langsung merasa hangat.

“Thanks baby.” Ucap Johnny sambil menatapku dan membiarkan kontolnya berada dimemekku, sambil menikmati sisa orgasme yang masih tersisa kami pun kembali ciuman.

Karena malam sudah larut dan aku pun sudah tidak kepikiran, akhirnya kami pun memutuskan untuk menyudahi kegilaan ini, Johnny melepaskan kontol perkasanya dan memasukan kembali sperma yang keluar dari dalam memekku.

Dia memintaku untuk tidak membersihkan sperma di dalam memekku dan langsung kembali ke pelukan suamiku.

“But what if his found out?”

“Trust me babe, he is gonna like it.” Ucap Johnny sambil mengecup bibirku.

Aku pun mengiyakan lalu mengenakan seluruh pakaianku dan sebelum keluar dari pintu, Johnny tiba tiba kembali memanggilku, “Hold up, i had a present to your husband.”

“Present?”

Johnny lalu mendekatiku sambil mengocok kontolnya sendiri, kemudian menarik celanaku dan crot di dalamnya, tidak ku sangka sperma Johnny sangat banyak sampai membanjiri celanaku.

Johnny kembali merapikan celanaku dan meratakan ke memekku.

Aku tersenyum padanya, “Thanks for the present, he must be happy.” kemudian aku kembali ke rumahku dan tidur sambil tersenyum disamping suamiku yang masih terpejam.

Kututup mata dan menenangkan diriku, dengan leganya aku pun tidur dalam damai. Aku merasa ada yang mengusap memekku usapannya begitu lembut namun aku tidak memperdulikannya dan lanjut tidur.



Ending Chapter One.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd