Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Fantasi Pamer Istri

Bab 4 : Pemangsa

Aku tiba-tiba terbangun. Ku tatap jam tangan di tangan kiri ku, rupanya sudah satu setengah jam setelah pertempuran dengan istriku tadi. Perutku tiba-tiba sakit. Aku pun keluar dan hendak membangunkan Ucup untuk menemaniku buang air besar karena takut, tetapi ia tertidur pulas dan susah untuk dibangunkan. Benar-benar seperti mayat.

Karena sudah diujung tanduk, aku melawan rasa takut itu dan berlari mencari spot untuk buang air besar sendirian. Karena tak tahu harus buang di mana, jadi aku berjalan mencari spot yang terlihat nyaman untuk buang air tak jauh dari tenda.

Kurang lebih 7 menit berlalu. Rasa was-was menyelimuti ku hingga semua kotoran ini urung keluar dan perlahan kembali normal. Definisi rasa takut mengalahkan rasa mules.

Aku memasang celana dengan benar dan berjalan kembali menuju tenda. Namun, tiba-tiba langkahku berhenti karena ada hal aneh yang terjadi di tendaku. Dari kejauhan aku melihat tendaku bergoyang-goyang. Dengan cepat, namun hati-hati aku segera menuju ke sana karena takut ada hewan liar yang masuk.

Aku berjalan dengan hati-hati menuju bagian depan tenda. Ku tatap Ucup yang masih tertidur pulas, lalu kembali bergerak menuju pintu tenda dengan pelan.

"Ahhh ahhh ahhh ...." Desahan wanita dari dalam tenda membuatku terdiam sejenak. Suara itu adalah suara istriku.

Tatapanku kembali berpindah pada pintu tenda dan ku putuskan untuk mengintip ke dalam dengan hati-hati. Ada pergerakan di dalam tenda, tapi sepertinya bukan hewan liar.

Cahaya bulan perlahan menegaskan bahwa memang bukan hewan liar yang masuk dan mengacak-ngacak tendaku. Namun, pria berbulu yang ternyata Ali lah pelaku yang saat ini sedang memasukkan kontolnya, mengacak-ngacak lubang senggama istriku dari belakang dengan liar.

"Mphhh ... enak banget, baby," racau Ifa yang menungging dengan pasrah. "Terusin, terusin, babyyy ahhhh ... tusukhh."

Mereka bermain menghadap pintu, tetapi belum menyadari kehadiranku. Terlihat mata istriku yang masih terpejam seperti belum sadar seutuhnya. Sepertinya Ifa yang setengah sadar itu tak mengetahui siapa yang saat ini sedang menggagahinya. Ia yang belum sempat mendapatkan orgasme dalam pertempuran dengan ku tadi kini mulai menggila.

Entah, aku seperti sedang menyaksikan penunggang kuda liar atau mungkin singa buas yang sedang menerkam kijang betina dari belakang. Hentakan kontol Ali yang menerobos keluar masuk memek istriku bersuara nyaring.

Plok ... plok ... plok ... plok.

"Ughhhh ... kamu nafsu banget ya, baby? Apa karena banyak cowok di luar kamu jadi mau pamer suara desahku ... mphhh?"

Ali makin menggila menunggangi istriku. Sementara istriku makin jinak dibuatnya.

"Ahh ... ahhh ... ahhh aku enggak bisa diginiin, babyyy mphhh ... Ahhh enak banget, enak banget, enak banget! Kamu nakal, babyy udah bikin aku jerit-jeritan giniii ahhh ...."

Satu tangan Ifa terjulur naik dan meraih kepala Ali. Rambut Ali tak terlalu berbeda denganku secara ketebalan, kemungkinan Ifa belum menyadari siapa penunggangnya.

Melihat pose erotis istriku saat ditunggangi pria lain membuat rudalku tegang. Aku mengeluarkannya dan mengocoknya pelan. Sial! Melihat predator itu memangsa istriku membuatku sangat terangsang.

"Uuhhh ... Baby aku mau keluaaaaar," ucap Ifa manja. "Tusuk yang dalem, babyy mphhh."

Ali merapikan rambut istriku dan menariknya ke belakang agar bisa melihat ekspresi horny istriku dan payudaranya yang bergoyang-goyang. Pria itu mendekatkan wajahnya di telinga Ifa, tetapi berhati-hati agar janggutnya tak menyentuh wanita yang sedang ia gagahi tersebut. Ia kecup mesra telinga istriku dari belakang dan menjilat-jilat nya.

"Keluarin, baby," bisik Ali lirih sehingga suaranya terdengar samar. Ia memasukkan jari tengahnya ke dalam mulut istriku. "Keluarin yang banyak."

Ifa menarik tangan Ali dan menuntunnya untuk meremas dadanya yang bergoyang-goyang akibat tusukan-tusukan dari belakang.

"Remes susuku, babyyy, mainin," racau istriku manja. "Jangan dianggurin, susu ini punya kamu."

Dari belakang Ali meremas toket istriku dan memainkan putingnya. Ia memutar dan menarik-narik puting Ifa yang mengeras dengan manja sehingga membuat istriku menggelinjang tak karuan.

"Ahhh enak ... ahhh ... aku keluar babyyy ... aku keluar ahhh ...." Tubuh istriku mengejang, ia mendapatkan orgasmenya.

Mendengar lenguhan panjang wanita yang sedang ia gagahi, sontak Ali menarik kedua puting istriku.

"Ouhhh ... banyak banget oh my god enaaaakkk." Ifa mendesah desah tak karuan seolah lupa banyak laki-laki di tempat ini. Belum pernah aku lihat ia menggila dengan dahsyat seperti itu.

"Ahhh ... aku juga mau keluar, baby," lirih Ali. Ia mempercepat tusukannya, tak memberikan istriku waktu untuk beristirahat. "Ouhh ... memek kamu enak babyyy ... memek kamu enaakkhhh ... aku suka aku suka ahhhku sukaaaaa."

"Come on, baby, come on. Cum inside meeeehhh mphhh ...," balas Ifa.

"Hah? Keluarin di mana baby? Ahhh," tanya Ali. Sepertinya ia adalah tipe yang suka mempermainkan lawan mainnya.

"Mphhh ... keluarin semua di dalem babyyy," balas Ifa. "Jangan lupa baca doa, baby."

"Dalem mana, hah?" tanya Ali terengah-engah, ia hampir meledak.

"Memek aku babyyyy mphhh ... keluarin semuanya di dalem memek akuuuu ahhh ... hamilin akuuu sekarang juga. Sembur semuanyaahhh."

Aku merinding mendengar ucapan istriku. Sebentar lagi kontol itu akan menyembur ke dalam rahim istriku. Sama halnya dengan kontolku saat ini.

Ali mempercepat tumbukannya penuh desahan kenikmatan. Aku pun mempercepat kocokan pada rudalku. Sperma ku keluar lebih dulu dari pada pria itu ternyata. Nafasku kini terengah-engah.

Ia mempercepat lagi tusukannya hingga membuat istriku menjerit-jerit.

"Ahh ... ahh ... ahh aku mau keluar lagii. Pleaseee ahh ... ahh ... ahh," racau istriku. Ia hampir mendapatkan orgasme keduanya. "Aaahhhh! Aku keluar lagiiii ouhhhhh ampun babyyy."

Pada satu titik Ali mengejang, lalu menusuk dalam-dalam kontolnya ke dalam memek istriku dan mendiamkannya. "Ouuuhhhh yesss baby, aku keluar."

Ifa menggoyangkan pinggulnya. "Keluarin semuanya, baby."

Cairan memek istriku dan sperma Ali bercampur dan menetes keluar.

Ali tumbang di atas punggung istriku. Ia meremas toket Ifa dari belakang dengan keras dan mencubit-cubit putingnya kembali.

"Toket kamu gede banget," lirih Ali. "Aku suka banget."

Diperlakukan dan dipuji begitu membuat Ifa kembali meraih kepala Ali dari bawah, melingkarkannya ke leher dan menjambak rambutnya hingga kepala pria itu turun.

"Masih mau toket ini dipegang cowok lain?" tanya Ifa. "Mau, hah?"

Ia menoleh dan mencium pria yang masih menancapkan pedang pada lubang kewanitaannya tersebut. Mereka terlihat mesra memainkan lidah dan bertukar ludah.

Ifa memiliki kecenderungan memejamkan mata saat berciuman
Keadaan yang gelap pun mendukung Ali untuk tetap menyembunyikan identitasnya.

Hanya saja Ifa kini menyadari bahwa ada berewok dan janggut di wajah penunggangnya.

"Astagfirullahaladzim!" pekik Ifa yang panik. Ia sontak menoleh dan berusaha melepaskan diri. "Genderuwo!"

Ali dengan cepat menarik kontolnya keluar dari lubang istriku, lalu mengangkat celana dan kabur lewat pintu belakang, mengingat tenda kami memiliki 2 pintu.

Ku tatap ke arah Ucup lagi untuk memastikan ia masih terlelap, setelah itu ku putuskan masuk ke dalam tenda. Ku tatap istriku yang terduduk diam dengan napas terengah-engah. Mulutnya terus berdzikir.

"Kamu dari mana, Mas?" tanyanya.

"Boker," jawabku. "Why baby?"

Ia masih terengah-engah. "Astagfirullah."

"Kamu kenapa, Baby?" tanyaku lagi. "Bajunya kok berantakan? Kamu enggak kedinginan?"

Ia terlihat sangat shock. Sekilas ia menatap pintu belakang. "Nanti aja waktu udah di bawah aku ceritain. Kamu jangan ke mana-mana lagi. Temenin aku, di sini angker."

Sepertinya ia menganggap Ali yang berbulu itu adalah Genderuwo.

Aku pun berpura-pura tak tahu apa-apa, lalu berbaring di samping Ifa, memeluknya yang ketakutan. Rencana kami untuk menikmati mentari terbit di puncak pun harus kandas karena kelelahan.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd