Anakbadoey99
Senpai Semprot
- Daftar
- 20 Feb 2020
- Post
- 891
- Like diterima
- 1.388
Josss suhu makasih
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA TAMAT GADIS DI DALAM FOTO (racebannon)
- Thread starter racebannon
- Start date
-
- Tags
- bastardverse drama racebannon
Garonk84
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 May 2020
- Post
- 10.871
- Like diterima
- 52.441
nuhun kang @racebannon
pelisaurus
Pertapa Semprot
- Daftar
- 16 Feb 2016
- Post
- 4.201
- Like diterima
- 17.769
Sundul dulu coy
pelisaurus
Pertapa Semprot
- Daftar
- 16 Feb 2016
- Post
- 4.201
- Like diterima
- 17.769
Wayahe wayahe....
racebannon
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 8 Nov 2010
- Post
- 2.074
- Like diterima
- 16.693
Kalau gak ada halangan, nanti malam bakal update
Laguboti17
Guru Semprot
- Daftar
- 17 Sep 2019
- Post
- 547
- Like diterima
- 495
Cakep mau di update
coroterbang12
Suka Semprot
- Daftar
- 23 Dec 2017
- Post
- 6
- Like diterima
- 1
lanjutkan suhu
racebannon
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 8 Nov 2010
- Post
- 2.074
- Like diterima
- 16.693
GADIS DI DALAM FOTO
BAGIAN KETIGA PULUH LIMA
APA JANGAN-JANGAN....
--------------------
--------------------
Dengan gerakan pelan, gue masukin motor ini ke parkiran kos-kosan. Yang biasanya pulang sendiri, kali ini beda. Di jok belakang ada Laura, dengan ngebawa bungkusan makanan dan minuman yang kita beli tadi.
Tadi pagi jam 10 an kita berdua ketemuan di Pondok Indah Mall, terus brunch lucu berdua, sambil ngobrolin banyak hal, mulai dari pengalaman waktu di Spanyol, terus cerita-cerita dikit soal hal-hal lucu semasa kuliah, dan topik topik ringan lainnya.
Gak ada yang aneh, semuanya masih dalam batas wajar orang pacaran. Habis itu kita jalan-jalan dikit, liat-liat ga tau apaan, pokoknya semua diliat. Gak beli apa-apa juga.
Setelah itu, kita kepikiran pengen nonton bioskop, tapi karena kita males, gak ada film yang kayaknya seru, kita milih untuk nonton Netflix, sambil ngebungkus makanan buat nemenin nonton. Dan karena kosan gue deket dari PIM, kita udah meluncur kesini.
Enaknya ini bukan weekend. Ini hari Rabu. Biasanya gawean weddingan gue kan weekend, terus kalo photoshoot prewed orang sukanya juga weekend. Di luar itu, photoshoot studio agak jarang sih sekarang. Soalnya gue masih fotografer biasa, belom dikenal banyak orang keahlian gue dalam ngefotoin orang pake kamera analog.
Setidaknya sampe saat ini. Di awal minggu depan Tamara bakal posting foto-foto hasil karya gue dan Laura di instagramnya. Collaboration post sama kita berdua. Mudah-mudahan, habis ini karir gue dan Laura meroket.
Enak di Laura sih, dia baru mau mulai karir sebagai photographer, langsung dapet kesempatan emas kayak gini. Ini namanya rejeki anak soleh.
Laura ngintilin gue dari belakang, karena gue lagi jalan dengan kecepatan pelan ke arah kamar kosan gue. Tanpa ragu gue ngebuka kunci kamar, dan kita berdua masuk. Gue nyalain AC.
“Enak ya kosan kamu” Laura sedikit ngeliat kesana kemari. Kosan gue emang rapih, lega dan nyaman. Harganya juga ga murah. Coba deh Laura, lo pasti ga nyaman kalo pacaran sama gue pas beberapa tahun yang lalu, udah mana kosannya blangsak dan murah, mana sempet tinggal di rumah Benny pula.
“Anggap aja kamar kamu sendiri”
“Kayaknya lebih rapih kamar kosan kamu deh, daripada kamarku...” senyum Laura sambil ngelepas helmnya. Iya, itu helm buat dia yang baru gue beli beberapa waktu lalu. Gue pikir punya helm kembaran sama pacar lucu.
“Mau dimasukin lemari es dulu atau mau langsung diminum?” tanya gue, soal minuman yang baru aja dibeli tadi. Lupa ini es kopi apa ya, yang punya gue mana dan yang punya Laura yang mana gue ga tau. Laura yang beliin tadi, gue yang beliin makanan. Biar cepet gitu.
“Langsung aja kali ya”
“Bukannya tadi di jalan panas, meleleh dong es batunya?”
“Gapapa deh, nanti lupa kalo dimasukin ke Lemari es, aku sering lupa gak keminum soalnya” senyum Laura, sambil duduk tanpa malu-malu di atas karpet gue.
Gue duduk di sebelah Laura, sambil ngebuka bungkusan tadi. Laura juga gotong royong ngebuka bungkusan makanan, dan gue tanpa diminta langsung nyalain smart TV, lalu milih Netflix.
“Eh, kamu sharing make akun netflixnya?” tanya Laura. Gue diem.
“Mm.. Iya, biasa lah, ngehemat”
Ya, gue emang dari dulu sharing sama... Jihan. Kita pake paket Standard, yang bisa berdua. Jadi usernamenya cuman ada dua, Yoga dan Jihan. Gue dengan Avatar yang kosong, dan Jihan dengan Avatar sok lucu dari seri film To All The Boys I’ve Loved Before.
Gue meringis karena sejak putus, gue dan dia ga pernah ngomongin dan masalahin soal hal ini. Kita tetep sharing akun netflix tanpa pernah ada problem apapun.
“Jihan suka film itu juga ya? Aku juga suka” sambung Laura, dengan muka tanpa curiga.
“Aku sih ga ngikutin”
“Kalau kamu ngikutin ya aneh” tawa Laura.
Tanpa nunggu lagi, gue masuk ke akun gue. Rekomendasi film-film, serial korea, stand up komedi, dan berbagai genre lainnya langsung muncul di TV.
“Mau nonton apa?”
“Apa aja boleh” sambung Laura.
“Horor kamu suka gak sih?”
“Kalo ceritanya bagus aku suka, tapi aku kagetan” Laura meringis. Mungkin kagetan itu artinya penakut, cuman dia masih agak jaim aja.
“Aku juga agak kagetan” nah, kalo gue kagetan beneran, tapi gak penakut. Jujur aja emang itu kan fungsi nakut-nakutin di film horor, bikin kita merinding dan kaget.
“Kalo anime kamu ngikutin gak?” tanya Laura, sambil liat gue yang lagi skimming layar TV pake remote.
“Enggak sama sekali”
“Oh ya? Aku ngikutin”
“Anime apa?”
“Terakhir aku nonton apa ya.... Attack on Titan” sambung Laura.
“Emang bagus?”
“Bagus banget”
“Banyak yang bilang gitu sih” sambung gue.
“Bagus beneran kok”
“Yaudah, nanti aku cobain nonton”
“Aku gapapa sih nonton lagi sekarang” senyum Laura, sambil nyender di bahu gue.
“Serius gapapa?”
“Cobain aja, kamu kayaknya bakal suka sih”
“Oh, ok”
“Hehe”
Gue langsung klik dan milih Attack on Titan. Coba kita liat ini anime beneran bagus apa enggak.
--------------------
Bagus banget sih.
Gue ga nyangka ceritanya segelap dan sedalem ini.
Cuman.... Layar di Smart TV gue nunjukin tulisan “Are you still watching?” yang artinya gue dan Laura lagi.... Ya, kita berdua ada di atas kasur. Laura bajunya udah entah kemana, dia cuman pake dalemannya doang sekarang. Rambutnya yang diiket udah digerai, dan dia lagi duduk di atas badan gue, dimana kita berdua lagi cipokan.
Gue sendiri udah gak pake apa-apa.
Tangan Laura megang kepala gue, dan tangan gue lagi sibuk mainin pantat dan dada Laura. Bibir gue dan bibir Laura udah liar, dan ciumannya ini udah bener-bener gak kekontrol. Padahal kita udah sering having sex kemarin di Spanyol, tapi rasanya sekarang kayak lagi having sex buat pertama kalinya.
Gue bisa ngerasain kalo dia deg-degan. Gue juga bisa ngerasain kalo dia sangat-sangaat excited. Dan gue bahkan udah lupa, pintu kosan udah di konci atau belom. Yang pasti gue dan dia berusaha supaya gak berisik, karena suara kenceng dari TV udah mati dari tadi, saat gue dan Laura udah mulai saling nelanjangin, udah mulai saling pegang sana sini, udah mulai saling cipokan kayak sekarang.
Fuck, untung gue sedia payung sebelum hujan. Alias kondom. Saking siapnya, benda itu udah ada di dalem dompet gue. Dan cuman tinggal gue ambil, mungkin habis Laura nyepongin gue. Sekarang kita masih ciuman kayak orang gila, adegan berikutnya ga tau apa, mungkin blow job, mungkin apa, kita liat nanti.
Yang pasti kita berdua udah kayak dikendaliin sama nafsu banget.
Rasanya kayak udah gak ketemu lama terus sekarang.....
“Nggggg Nggggg” fak. Hape gue geter. Tandanya ada yang nelpon. Ah bodo amat. Gue masih lanjut fokus buat bermesraan ama Laura aja.
“Nggggg Nggggg”
“Yoga...” bisik Laura.
“Shhh”
“Hape kamu”
“Aku tau”
“Ngggggg Ngggggggg”
“Angkat dulu”
“Nanti aja”
Gue bungkam Laura pake bibir gue, biar dia gak lanjut ngomong. Lagian udah berhenti geternya itu telpon. Mending gue lanjutin kegiatan penting ini. Jauh lebih penting daripada ngangkat telpon.
“Ngggg Ngggg”
Bangsat. Kok dia geter lagi. Orang apa gak tau ya kalo gue lagi mau ngewe ama pacar.
“Yoga... angkat dulu”
“Nanti...”
“Angkat biar dia ga ganggu lagi” bisik Laura.
“Hh.. Ok”
Dengan enggan gue coba raba-raba kasur, dan hape gue akhirnya ketemu. Gue liat nomernya. Nomer asing. Tapi nomernya dikit, kayaknya nomer pasca bayar. Laura diem di pelukan gue sambil nunggu gue angkat telponnya.
Gue senyum kecut dan gue coba angkat telpon asing itu.
“Halo”
“Sore, Yoga?” suaranya kayak familiar, tapi gue ga tau siapa ini. Suara cowok dan dibelakangnya ada suara rame kayak musik gitu, agak kenceng.
“Ya? Siapa ini?”
“Ada waktu sekarang?”
“Siapa ini?” tanya gue dengan nada ngegas. Orang ditanya, dia malah bales nanya.
“Reggie”
“Oh..” pantesan suaranya senga. “Kenapa ya?”
“Lo bisa dateng ke Setiabudi One sekarang?”
“Sekarang?”
“Sekarang”
“Ada apa?”
“Sekarang ya, gue tunggu” Dan dia langsung matiin hapenya.
“Hah?” gue melongo.
“Reggie?” Laura juga melongo. “Ada apa?”
“Gak tau”
“Kok kamu disuruh dateng ke Setiabudi jam segini?”
“Gak tau”
“Dia ga ngasih tau?”
“Duh, aku bingung”
“Eh, terus gimana?”
“Apa ada hubungannya sama kerjaan kita di Spanyol kemaren?” tanya gue, walau sebenernya ini gue ngomong ama diri gue sendiri.
“Terus gimana dong?” Laura kayak linglung. Dia udah hampir bugil, dan rasanya mendadak kentang banget.
“Ya gak tau”
“Mau kamu samperin?”
“Penting gak sih?” gue juga bingung.
“Kalo gak penting ngapain dia nelpon.........” muka Laura keliatan khawatir.
“Apa jangan-jangan....”
--------------------
--------------------
BERSAMBUNG
BAGIAN KETIGA PULUH LIMA
APA JANGAN-JANGAN....
--------------------
--------------------
Dengan gerakan pelan, gue masukin motor ini ke parkiran kos-kosan. Yang biasanya pulang sendiri, kali ini beda. Di jok belakang ada Laura, dengan ngebawa bungkusan makanan dan minuman yang kita beli tadi.
Tadi pagi jam 10 an kita berdua ketemuan di Pondok Indah Mall, terus brunch lucu berdua, sambil ngobrolin banyak hal, mulai dari pengalaman waktu di Spanyol, terus cerita-cerita dikit soal hal-hal lucu semasa kuliah, dan topik topik ringan lainnya.
Gak ada yang aneh, semuanya masih dalam batas wajar orang pacaran. Habis itu kita jalan-jalan dikit, liat-liat ga tau apaan, pokoknya semua diliat. Gak beli apa-apa juga.
Setelah itu, kita kepikiran pengen nonton bioskop, tapi karena kita males, gak ada film yang kayaknya seru, kita milih untuk nonton Netflix, sambil ngebungkus makanan buat nemenin nonton. Dan karena kosan gue deket dari PIM, kita udah meluncur kesini.
Enaknya ini bukan weekend. Ini hari Rabu. Biasanya gawean weddingan gue kan weekend, terus kalo photoshoot prewed orang sukanya juga weekend. Di luar itu, photoshoot studio agak jarang sih sekarang. Soalnya gue masih fotografer biasa, belom dikenal banyak orang keahlian gue dalam ngefotoin orang pake kamera analog.
Setidaknya sampe saat ini. Di awal minggu depan Tamara bakal posting foto-foto hasil karya gue dan Laura di instagramnya. Collaboration post sama kita berdua. Mudah-mudahan, habis ini karir gue dan Laura meroket.
Enak di Laura sih, dia baru mau mulai karir sebagai photographer, langsung dapet kesempatan emas kayak gini. Ini namanya rejeki anak soleh.
Laura ngintilin gue dari belakang, karena gue lagi jalan dengan kecepatan pelan ke arah kamar kosan gue. Tanpa ragu gue ngebuka kunci kamar, dan kita berdua masuk. Gue nyalain AC.
“Enak ya kosan kamu” Laura sedikit ngeliat kesana kemari. Kosan gue emang rapih, lega dan nyaman. Harganya juga ga murah. Coba deh Laura, lo pasti ga nyaman kalo pacaran sama gue pas beberapa tahun yang lalu, udah mana kosannya blangsak dan murah, mana sempet tinggal di rumah Benny pula.
“Anggap aja kamar kamu sendiri”
“Kayaknya lebih rapih kamar kosan kamu deh, daripada kamarku...” senyum Laura sambil ngelepas helmnya. Iya, itu helm buat dia yang baru gue beli beberapa waktu lalu. Gue pikir punya helm kembaran sama pacar lucu.
“Mau dimasukin lemari es dulu atau mau langsung diminum?” tanya gue, soal minuman yang baru aja dibeli tadi. Lupa ini es kopi apa ya, yang punya gue mana dan yang punya Laura yang mana gue ga tau. Laura yang beliin tadi, gue yang beliin makanan. Biar cepet gitu.
“Langsung aja kali ya”
“Bukannya tadi di jalan panas, meleleh dong es batunya?”
“Gapapa deh, nanti lupa kalo dimasukin ke Lemari es, aku sering lupa gak keminum soalnya” senyum Laura, sambil duduk tanpa malu-malu di atas karpet gue.
Gue duduk di sebelah Laura, sambil ngebuka bungkusan tadi. Laura juga gotong royong ngebuka bungkusan makanan, dan gue tanpa diminta langsung nyalain smart TV, lalu milih Netflix.
“Eh, kamu sharing make akun netflixnya?” tanya Laura. Gue diem.
“Mm.. Iya, biasa lah, ngehemat”
Ya, gue emang dari dulu sharing sama... Jihan. Kita pake paket Standard, yang bisa berdua. Jadi usernamenya cuman ada dua, Yoga dan Jihan. Gue dengan Avatar yang kosong, dan Jihan dengan Avatar sok lucu dari seri film To All The Boys I’ve Loved Before.
Gue meringis karena sejak putus, gue dan dia ga pernah ngomongin dan masalahin soal hal ini. Kita tetep sharing akun netflix tanpa pernah ada problem apapun.
“Jihan suka film itu juga ya? Aku juga suka” sambung Laura, dengan muka tanpa curiga.
“Aku sih ga ngikutin”
“Kalau kamu ngikutin ya aneh” tawa Laura.
Tanpa nunggu lagi, gue masuk ke akun gue. Rekomendasi film-film, serial korea, stand up komedi, dan berbagai genre lainnya langsung muncul di TV.
“Mau nonton apa?”
“Apa aja boleh” sambung Laura.
“Horor kamu suka gak sih?”
“Kalo ceritanya bagus aku suka, tapi aku kagetan” Laura meringis. Mungkin kagetan itu artinya penakut, cuman dia masih agak jaim aja.
“Aku juga agak kagetan” nah, kalo gue kagetan beneran, tapi gak penakut. Jujur aja emang itu kan fungsi nakut-nakutin di film horor, bikin kita merinding dan kaget.
“Kalo anime kamu ngikutin gak?” tanya Laura, sambil liat gue yang lagi skimming layar TV pake remote.
“Enggak sama sekali”
“Oh ya? Aku ngikutin”
“Anime apa?”
“Terakhir aku nonton apa ya.... Attack on Titan” sambung Laura.
“Emang bagus?”
“Bagus banget”
“Banyak yang bilang gitu sih” sambung gue.
“Bagus beneran kok”
“Yaudah, nanti aku cobain nonton”
“Aku gapapa sih nonton lagi sekarang” senyum Laura, sambil nyender di bahu gue.
“Serius gapapa?”
“Cobain aja, kamu kayaknya bakal suka sih”
“Oh, ok”
“Hehe”
Gue langsung klik dan milih Attack on Titan. Coba kita liat ini anime beneran bagus apa enggak.
--------------------
Bagus banget sih.
Gue ga nyangka ceritanya segelap dan sedalem ini.
Cuman.... Layar di Smart TV gue nunjukin tulisan “Are you still watching?” yang artinya gue dan Laura lagi.... Ya, kita berdua ada di atas kasur. Laura bajunya udah entah kemana, dia cuman pake dalemannya doang sekarang. Rambutnya yang diiket udah digerai, dan dia lagi duduk di atas badan gue, dimana kita berdua lagi cipokan.
Gue sendiri udah gak pake apa-apa.
Tangan Laura megang kepala gue, dan tangan gue lagi sibuk mainin pantat dan dada Laura. Bibir gue dan bibir Laura udah liar, dan ciumannya ini udah bener-bener gak kekontrol. Padahal kita udah sering having sex kemarin di Spanyol, tapi rasanya sekarang kayak lagi having sex buat pertama kalinya.
Gue bisa ngerasain kalo dia deg-degan. Gue juga bisa ngerasain kalo dia sangat-sangaat excited. Dan gue bahkan udah lupa, pintu kosan udah di konci atau belom. Yang pasti gue dan dia berusaha supaya gak berisik, karena suara kenceng dari TV udah mati dari tadi, saat gue dan Laura udah mulai saling nelanjangin, udah mulai saling pegang sana sini, udah mulai saling cipokan kayak sekarang.
Fuck, untung gue sedia payung sebelum hujan. Alias kondom. Saking siapnya, benda itu udah ada di dalem dompet gue. Dan cuman tinggal gue ambil, mungkin habis Laura nyepongin gue. Sekarang kita masih ciuman kayak orang gila, adegan berikutnya ga tau apa, mungkin blow job, mungkin apa, kita liat nanti.
Yang pasti kita berdua udah kayak dikendaliin sama nafsu banget.
Rasanya kayak udah gak ketemu lama terus sekarang.....
“Nggggg Nggggg” fak. Hape gue geter. Tandanya ada yang nelpon. Ah bodo amat. Gue masih lanjut fokus buat bermesraan ama Laura aja.
“Nggggg Nggggg”
“Yoga...” bisik Laura.
“Shhh”
“Hape kamu”
“Aku tau”
“Ngggggg Ngggggggg”
“Angkat dulu”
“Nanti aja”
Gue bungkam Laura pake bibir gue, biar dia gak lanjut ngomong. Lagian udah berhenti geternya itu telpon. Mending gue lanjutin kegiatan penting ini. Jauh lebih penting daripada ngangkat telpon.
“Ngggg Ngggg”
Bangsat. Kok dia geter lagi. Orang apa gak tau ya kalo gue lagi mau ngewe ama pacar.
“Yoga... angkat dulu”
“Nanti...”
“Angkat biar dia ga ganggu lagi” bisik Laura.
“Hh.. Ok”
Dengan enggan gue coba raba-raba kasur, dan hape gue akhirnya ketemu. Gue liat nomernya. Nomer asing. Tapi nomernya dikit, kayaknya nomer pasca bayar. Laura diem di pelukan gue sambil nunggu gue angkat telponnya.
Gue senyum kecut dan gue coba angkat telpon asing itu.
“Halo”
“Sore, Yoga?” suaranya kayak familiar, tapi gue ga tau siapa ini. Suara cowok dan dibelakangnya ada suara rame kayak musik gitu, agak kenceng.
“Ya? Siapa ini?”
“Ada waktu sekarang?”
“Siapa ini?” tanya gue dengan nada ngegas. Orang ditanya, dia malah bales nanya.
“Reggie”
“Oh..” pantesan suaranya senga. “Kenapa ya?”
“Lo bisa dateng ke Setiabudi One sekarang?”
“Sekarang?”
“Sekarang”
“Ada apa?”
“Sekarang ya, gue tunggu” Dan dia langsung matiin hapenya.
“Hah?” gue melongo.
“Reggie?” Laura juga melongo. “Ada apa?”
“Gak tau”
“Kok kamu disuruh dateng ke Setiabudi jam segini?”
“Gak tau”
“Dia ga ngasih tau?”
“Duh, aku bingung”
“Eh, terus gimana?”
“Apa ada hubungannya sama kerjaan kita di Spanyol kemaren?” tanya gue, walau sebenernya ini gue ngomong ama diri gue sendiri.
“Terus gimana dong?” Laura kayak linglung. Dia udah hampir bugil, dan rasanya mendadak kentang banget.
“Ya gak tau”
“Mau kamu samperin?”
“Penting gak sih?” gue juga bingung.
“Kalo gak penting ngapain dia nelpon.........” muka Laura keliatan khawatir.
“Apa jangan-jangan....”
--------------------
--------------------
BERSAMBUNG
pelisaurus
Pertapa Semprot
- Daftar
- 16 Feb 2016
- Post
- 4.201
- Like diterima
- 17.769
Mantap
Thanks update nya om
Wah jangan2 dijebak disuruh ngewe ama tamara nih wkwkwk....
Thanks update nya om
Wah jangan2 dijebak disuruh ngewe ama tamara nih wkwkwk....
Sierpa73
Pertapa Semprot
- Daftar
- 4 May 2019
- Post
- 4.562
- Like diterima
- 27.282
Makasih ... @racebannon
check_mate
Pertapa Semprot
- Daftar
- 23 Apr 2018
- Post
- 4.847
- Like diterima
- 21.638
ThunderBlade3
Pendekar Semprot
- Daftar
- 16 Apr 2022
- Post
- 1.917
- Like diterima
- 9.247
Makasih apdetannya bro @racebannon
L-co
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 13 Apr 2018
- Post
- 2.096
- Like diterima
- 13.103
Makasih updatenya om @racebannon 
william_gonzales
Semprot Addict
- Daftar
- 11 Jul 2017
- Post
- 424
- Like diterima
- 581
Kentang bet dah ahh, si Yoga, biasa rese, eh diresein, mamam tuh. Wkwkwkwkw
Laguboti17
Guru Semprot
- Daftar
- 17 Sep 2019
- Post
- 547
- Like diterima
- 495
Jangan-jangan si Reggie mau ajak yoga GB si Tamara
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
