Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG GADIS PERSEMBAHAN story - Beauty and Beast Series

Untuk next big project suhu sekalian pilih yang mana?


  • Total voters
    589
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Di remake dua2nya nih
 
CITRA STORY PART 4
86fc811370544824.jpg

New Begining



Mbok sri, dilahirkan dengan nama asli sri sulandri, mbok sri memiliki 2 orang adik, 1 laki2 dan 1 lagi perempuan. Adik laki2 dari mbok sri adalah Tono, saat ini ia bekerja sebagai buruh kapal di salah satu dermaga di Pulau S, adik perempuan nya Marti sekarang ikut dengan suaminya dan bekerja sebagai buruh jahit dikota S.

Keluarga mbok sri memang tidaklah akur, semenjak merantau masing2, semua saudara mbok sri sudah tidak pernah pulang ke rumah orang tuanya lagi. Mereka seakan sudah lupa dengan orang tuanya. Ibu mbok sri sudah meninggal 30 tahun yang lalu karena kanker paru paru yang ia derita, sementara ayahnya mbah Manto yang saat ini menempati rumah mbok sri sudah berusia 74 tahun.

Mbah manto dulunya adalah seorang yang sangat disegani masyarakat desa tersebut, ia merupakan jagoan desa sekaligus orang terkaya didesa, didesa Itu pun hanya pak manto yang memiliki mobil dan truk untuk angkutan hasil panen, menurut rumor masyarakat sekitar pak manto memiliki banyak simpanan perhiasan emas di rumahnya. sebelum peristiwa itu terjadi anak2 pak mbah manto pun juga sangat menyegani ayahnya tersebut, namun suatu peristiwa mengubah prospektif anak2nya terhadap bapak mereka
...........................................

30 tahun yang lalu.......

Malam itu kondisi mbok warni, atau ibu Sri sangat mengkhawatirkan, ia sudah mengidap kanker tersebut semenjak 4 tahun lalu, namun mbok warni tidak pernah mengatakannya kepada seluruh keluarganya.

Malam itu kondisi mbok warni cukup parah, suhu tubuhnya sangat tinggi, dan ia terus mengigau yang menandakan sakit yang luar biasa, namun saat itu yang mengetahui kejadian tersebut hanyalah Tono dan Marti.

Karena kondisi ekonomi yang agak sulit saat itu, pak manto sering lembur di kantor Koperasi desa maupun di kantor kepala desa. Tono yang masih berusia 8 menangis didekat ibunya meminta ibunya dibawa ke RS, Marti yang kebingungan pun panik mencari cara untuk membawa ibunya ke rumah sakit.

Namun saat itu kedua bocah tersebut belum bisa menaiki kendaraan bermotor, sedangkan mbok sri yang malam itu masih diluar untuk menjalani kursus di balai desa tidak mengetahui apa yang terjadi pada ibunya

Tono yang juga panik diminta kakanya marni untuk mencari bantuan tetangga sekitar, namun karena cuaca Hujan dan jarak antar rumah yang cukup jauh tono kesulitan mencari bantuan, ia datangi satu persatu rumah warga, namun kebanyakan warga yang saat itu sedang liburan ke salah satu objek wisata dikarenakan hasil panen yang sangat memuaskan, jelas tidak ada dirumah.

Hampir jam 9 malam Sri pun sudah dalam perjalanan menuju rumah, ditengah jalan dengan sepedanya ia bertemu dengan adiknya Tono yang menangis di pinggir jalan dan terlihat berlarian
"oi, No, kamu ngapain disini?"
"kok, hujan hujanan?" tanya Sri
"mbak, simbok sakit, bapak ngga ada dirumah" ujar Tono

Sri yang sebelumnya sudah pernah melihat ibunya dalam kondisi kritis langsung memboncengkan Tono dan mengayuh sepedanya secepat mungkin. Sesampainya dirumah, kondisi ibunya makin parah, dan mungkin tidak bisa diselamatkan lagi, karena seharusnya ibunya sudah dioperasi sejak 1 tahun lalu, namun ibunya menolak.

Kemudian, Marti dan Tono ber inisiatif untuk membeli obat turun panas di warung obat dekat balai desa yang jarak nya dengan sepeda sekitar 20 menit. Karena melihat kakaknya yang terlihat kelelahan Marti mengajak Tono untuk beli obat, ia pamit pada Sri dan ibunya.

Saat kedua adiknya pergi, ia melihat ibunya mulai bangun dari tidurnya dan dengan gesture ingin mengatakan sesuatu kepada Sri
"nduk, mungkin ibu udah ngga lama lagi"
"ibu, ndak kuat lagi nduk" ucap ibunya sambil merintih
"mbok, jangan bilang begitu, nanti habis minum obat, mbok pasti baikan" ucap Sri sambil menangis.
"nduk, ibu titip surat ini buat bapak, nanti kalau bapak pulang tolong disampaikan ya" kata ibunya sambil memberi sebuah kertas dalam amplop kepada Sri
"ibu juga titip bapak sama adik2 mu, tolong rawat mereka kalau ibu udh ngga ada. Ibu sayang kalian semua" ucap ibunya yang kemudian perlahan memejamkan mata
Sri mulai menangis sangat kencang

Dalam perjalanan sepulang dari apotek, Marti melihat ayahnya bersama beberapa orang wanita dan pria tertawa tawa sambil memasuki mobil, saat ingin memanggil ayahnya dalam mobil tersebut, mobil itu sudah pergi dari tempat itu. Hal ini lah yang memicu dendam kedua bocah itu terhadap ayahnya. Mereka berpikir bahwa ayahnya sedang selingkuh dengan Janda desa seberang saat ibunya sakit, padahal seharusnya ayahnya bisa membawa ibunya ke rumah sakit

Sesampainya dirumah kedua adiknya langsung menangis sambil terduduk, ia mengetahui sesuatu buruk telah terjadi dengan ibunya, dilihat dari bagaimana ekspresi kesedihan luar biasa kakaknya

Pagi harinya ayahnya pulang dan mendapati istrinya sudah meninggal dunia, saat itu hanya sri yang menyambut kedatangan ayahnya, sedangkan kedua adiknya sudah mengabaikan ayahnya.

Setelah prosesi pemakaman Marti bercerita pada Sri tentang ayahnya dan Sri pun juga ikut marah terhadap ayahnya. Setelah 7 harian ibunya mereka yang kecewa dengan ayahnya pun memilih untuk meninggalkan rumah dan hidup sendiri bertiga.

Sepeninggal dari ibu mbok sri yang meninggal, seluruh harta yang dimiliki oleh keluarga pak manto seakan menghilang habis tanpa bekas, tubuh pak manto pun menjadi semakin melemah dan mulai kehilangan kharisma yang biasa ia pancarkan dari dirinya, apakah ini karena pak manto terlalu stress karena kehilangan istrinya ataukah ada hal lain?
..............................................
7 tahun kemudian mereka bertiga pun berpisah untuk menentukan jalan hidup masing2, tono mencari kerja, Marti dinikahi sorang juragan sembako. Sri pun menikah dengan Dono seorang satpam bank, namun 5 tahun menikah Sri pun tidak juga di karuniai anak dari pernikahan nya, dan akhirnya ia tahu bahwa diam2 suaminya sudah menikah lagi dengan janda dekat rumahnya dan sudaj dikaruniai 1 anak, kemudian saat periksa ke dokter ternyata Sri mendapati bahwa ia memang tidak bisa mempunyai anak. Hal itulah yang membuatnya sedih dan akhirnya merelakan suaminya untuk bercerai agar suaminya bisa menikah secara sah dengan selingkuhannya. Dan semenjak itu Sri bekerja di keluarga pak Rudi ayah Citra.

5 tahun berlalu saat mbok sri sedang membongkar barang2 yang ia bawa, ia menemukan sebuah amplop surat, yang baru ia ingat tentang surat wasiat yang ditulil ibunya untuk ayahnya. Ia pun membaca surat tersebut dan menangis melihat isi surat tersebut dan akhirnya ia putuskan untuk pertama kalinya mengunjungi rumah pak manto, mbok sri pun menyerahkan surat peninggalan ibunya dan mulai berbaikan dengan pak manto, namun kedua adiknya tidak begitu mereka tetap tidak memaafkan ayahnya dan sudah tidak menganggap pak manto sebagai ayahnya lagi.

Mbok sri sangat terkejut membaca surat dari ibunya tersebut, ternyata ayahnya yang ia nilai buruk sepenuhnya penilaian tersebut salah, dalam surat tersebut tercantum semua rahasia keluarga yang hanya diketahui oleh ibu dan bapak mbok sri
.............................................
Kembali ke masa sekarang

Setelah sampai ditujuan mbok sri membayar ongkos angkot tadi, sebelum meninggalkan rumah mbok sri agus masih saja memandangi Citra dengan penuh gairah, dalam perjalanan menuju tempat pangkalan nya agus sempat berhenti dipinggir jalan dan melakukan masturbasi sambil membayangkan wajah citra dan mengendusi bekas tempat duduk citra tadi.

Setelah sampai dirumah mbok sri mempersilahkan citra untuk masuk kedalam rumah, rumah tersebut memiliki kebun yang sangat luas dan terkesan terasing dari rumah2 lain, rumah itu jika dilihat memang ukurannya 3xlipat dari rumah2 disekitar, bangunan itu jika dilihat dulunya pasti suatu bangunan yang cukup mewah pada masanya, namun seakan terlihat seakan tidak terawat lagi.

Didalam rumahnya terdapat 2 kamar tidur yang masih difungsikan dan sebuah ruang tengah yang sangat lebar, disana terdapat kursi2 tua dan mejanya serta sebuah TV tabung khas keluaran tahun 2000an awal, yang tentu usia TV itu bahkan lebih tua dari usia Citra. 2 kamar tidur itu adalah kamar mbok sri dan satunya adalah kamar pak Manto ayah mbok sri.

Sambil masuk mbok sri menyapa ayahnya yang masih tertidur dikamarnya. Ayah mbok sri sendiri selain karena usianya sudah mencapai 70 tahun, ia juga baru saja menjalani opname karena penyakit nya. Pak manto terlihat masih kurang enak badan saat itu, kemudian mbok sri membangunkan pak manto dan mengajaknya untuk keruang tengah, mbok sri memapah ayahnya dan mendudukannya di kursi ruang tengah sambil diikuti Citra, mbok sripun membuka pembicaraan
"pak, ini Citra, majikan ku di jakarta" kata mbok sri
"ooo... Ini neng yang sering diceritain si sri itu ya... Kelas berapa neng sekarang?" tanya pak manto
"saya sudah kuliah kek," jawab citra
Citra spontan memanggil pak manto sebagai 'kek' karena usia pak manto bahkan lebih tua dari usia kakeknya.
"jadi mau tinggal disini berapa hari neng?" tanya pak manto
"nanti sampai kuliahnya masuk kek, mungkin sekitar 1 bulan" jawab citra bohong, padahal saat ini status citra sudah bukan mahasiswi lagi, karena ia sudah di DO pihak kampus
"ooo.. Begitu ya sudah, tapi mohon maaf ya neng kalau rumah bapak sama sri jelek begini, maklum udah rumah tua, isinya juga orang tua. Nanti kalau butuh apa2 bilang aja ke simbah atau ke si sri" kata pak manto
"ngga apa kok kek, rumahnya nyaman juga, citra udh lama ngga pergi ke desa gini, udh jenuh di kota pengen cari suasana lain aja"
"nanti kalau ada yang bisa citra bantu, citra bakal berusaha sekeras mungkin buat membantu, gini2 citra jago olahraga juga lho kek" ucap citra pada oak manto sambil dengan nada imut.
"hayo pada ngobrolin apa? Ngobrolin simbok ya pasti"
"jangan percaya kata2 bapak non, bapak suka bohong" canda mbok sri sambil membawa 3 gelas teh

Citra cepat akrab terhadap pak manto karena memang ia memposisikan pak manto ssbagai kakeknya sendiri, karena sejak kecil ia memang tidak mengenal sosok kakek baik dari pihak ayahnya maupun ibunya, perbincangan sore itupun terus berlanjut
Kemudian mbok sri membawa citra untuk muter2 rumah dan memperkenalkan isi rumah pada citra
"non, nanti tidur disini aja ya, nanti mbok bersihin semuanya"
"ini kamar mbok, nanti mbok tak tidur dikamar bapak aja. Kalau butuh apa2 bilang aja ke mbok non" kata mbok sri
"makasih banyak ya mbok, udh izinin citra disini, citra ngga tau lagi harus kemana kalau mbok ngga bawa citra kesini" ucap citra sambil memeluk mbok sri

Malam itu setelah makan malam yang dibuatkan oleh mbok sri, citra tidur di kamar mbok sri dan mbok sri tidur di kamar utama bersama pak manto, malam itu citra tidak bisa dan tidur dan berjalan2 keluar kamar, sejenak ia mendengar obroalan serius antara mbok sri dan pak manto. Mbok sri terdengar beberapa kali memarahi pak manto

Pagi harinya mbok sri membangunkan Citra yang dari malam tidak bisa tidur, mbok sri kemudian memasak sarapan untuk bapak dan citra. Setelah mensuapi pak manto dikamarnya, kemudian mbok sri sarapan dengan Citra. Setelah selesai sarapan mbok sri izin pamit untuk kepasar membeli bahan makanan, citra pun meminta untuk ikut.

Sebelum kepasar citra pun mandi terlebih dahulu, kamar mandi dirumah tersebut memang berada di luar rumah, mbok sri juga memapah ayahnya menuju halaman untuk berjemur pagi. Setelah mendudukan ayahnya mbok sri pun keluar untuk mencari pinjaman kendaraan roda 2.

Saat mandi citra merasa kurang nyaman, karena kamar mandi yang ia tempati terkesan kurang bersih dan gelap, posisi kamar mandi tersebut memang berada diluar rumah, namun terkesan terbuka, dan kurang tertutup, setelah selesai mandi citra memakai pakaiannya, ia mengenakan celana training hitam dan kaos longgar warna biru muda dia pun selalu tidak lupa memakai tanktop dibalik bajunya, karena ia tidak nyaman jika tidak memakai nya. Dengan rambut panjang warna coklat emasnya citra pagi itu terlihat cantik.

Setelah selesai mandi ia dan mbok sri pergi kepasar untuk mencari bahan masakan nanti, mbok sri menawarkan beberapa masakan yang akan ia buat nanti. Dipasar ia pun menjadi pusat perhatian baik pria maupun wanita disana, karena selain wajah cantik nya, rambut nya yang berwarna coklat emas itu berpadu dengan sempurna dengan kulit putih mulusnya, ditambah lagi tinggi badan Citra yang termasuk sangat tinggi untuk ukuran wanita, karena ia bertinggi 172cm

Beberapa pria seperti pedagang, kuli angkut dan bapak2 lain disana pun terlihat menyapa dengan malu3, namun mbok sri langsung memarahi mereka jika ada yg berani menggoda Citra.

Setelah selesai berbelanja mereka pun pulang dan melakukan pekerjaan rumah disana, mbok sri bersih2 rumah dan citra berinisiatif untuk mencuci baju dikamar mandi luar tadi. Disana ia bertemu dengan pak manto yang sedang duduk, ia pun menyapa pak manto dengan panggilan mbah.

Mbah manto juga mengajak ngobrol citra sambil menemaninya mencuci baju, ia bercerita tentang warga desa sekitar dan juga bebrapa sejarah masa lalu baik keluarga ini termasuk masa kecil mbok sri dan kedua saudaranya. Citra pun mendengarkan dengan antusias sambil mencuci baju, ini adalah pengalaman pertamanya ngobrol dengan seorang kakek2, ia pun menganggap pak pak manto sebagai kakek nya sendiri.

Seminggu setelah kedatangan citra ke desa itu, citra sudah semakin akrab dengan mbah manto dan bebrapa ibu2 sekitar rumah tersebut. Pagi itu setelah sarapan mbok sri terlihat akan pergi keluar namun ia tidak mengajak citra kali ini, mbok sri bilang ia ingin pergi sendiri hari ini dan meminta citra menjaga bapaknya. Citra pun kali ini yang memapah pak manto untuk berjemur pagi ini, kemudian citra pun pergi mandi seperti hari biasa

Siang harinya karena mbok sri belum pulang dari perginya, maka Citra berinisiatif untuk memasak untuk makan siang, pak manto yang terbiasa masak sendiripun merasa senang ada yang membantunya memasak, siang itu mereka berdua memasak nasi goreng dan makan bersama di ruang tegah. Mbah manto memperlakukan citra seperti cucunya sendiri, karena sepanjang hidupnya ia blm pernah menimang cucu sama sekali.

Malam itu setelah memasakan bapak dan citra, mbok sri pun izin untuk pergi keluar malam ini, ia janji akan pulang sekitar tengah malam dan menyuruh citra untuk tidur duluan. Setelah makan malam citra pun merasa sangat ngantuk malam ini, mungkin karena dia banyak melakukan aktifitas hari ini selain mencuci baju ia juga mamasak tadi siang. Karena terlalu ngantuk ia pun langsung tidur dengan memakai piama nya.

1 jam setelah citra masuk ke kamar, tiba tiba
"cekreek" pintu kamar citra dibuka dengan perlahan
Dari kegelapan ruang tegah tiba2 muncul sesosok manusia yang yang berjalan dengan menyeret kaki nya

Pria itu langsung melepas sarungnya dan mengeluarkan batang kemaluan sepanjang 21cm itu. Orang tersebut langsung mengocok kelaminnya dengan tempo yang sangat cepat,

Kemudian pria itu menaiki ranjang yang ditiduri Citra dan kembali onani didepan muka citra, sebelum klimaks pria itu mencoba mencabuli bibir Citra, ia pun menghisap hisap bibir citra, dan mengeyotnya, kemudian ia membuka mulut mungil citra selebar lebarnya kemudia pria itu meludahi mulut citra dan memaksa nya untuk menelan ludah pria tersebut, setelah melakukan nya berkali kali hingga ludahnya hampir kering ia kemudian kembali mengocok kelaminnya dan kemudian ia semburkan sperma nya kedalam mulut citra.

Setelah selesai menuaikan hajad nya ia pun langsung memaksa Citra untuk menelan semua ludah dan spermanya, kemudian saat ia yakin semua sudah tertelan ia pun mengelap seluruh wajah citra untuk menghilang barang bukti. Setelah dirasa bekas2 nya sudah hilang ia pun meninggalkan kamar citra, dan sebelum menutup pintu ia kembali mengemuti bibir citra. Namun hal yang aneh adalah mengapa pria itu tidak memperkosa Citra??
Kemudian pria itu keluar dari kamar dan menghilang, sesaat kemudian mbok sri pulang kerumah.

Pagi harinya saat bangun tidur citra merasakan rasa tidak enak di mulut dan kerongkongan nya, ia merasakan pahit bercampur asin dimulutnya dan rasa panas di kerongkongan nya. Ia pun sebelumnya bermimpi bertemu dengan seorang yang menyebutkan bahwa Citra akan segera bertemu jodoh nya dimasa depan. Citra mengira bahwa ia sedang radang tenggorokan,

Pagi itu saat mbok sri menyiapkan makan pagi ia melihat bapaknya terlihat jauh lebih sehat dari sebelumnya, bahkan pak manto sekarang bisa berjalan dengan normal, mbok sri pun merasa senang ternyata obat yang ia beli untuk bapaknya kmaren ternyata berdampak baik. siangnya Citra meminta mbok sri untuk menemaninya ke ke dokter terdekat untuk periksa radang tenggorokan yang ia rasakan

End part 4
.......................................................

Next chapter
1. Citra memulai kehidupan baru didesa tersebut?
2. Siapakah pria yang tadi malam?
3. Apa maksud dari mimpi Citra?
4. Obat apa yang diberikan oleh mbok sri pada ayahnya?

Semua akan terjawab di part 5
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd