“GAK MUNGKIN PERUSAHAAN INI HARUS JATUH LAGI KE ANGGA!! Shifaaa! Angga masih cinta sama kamu kan? Malem ini juga kamu pergi ke Solo! Rayu Angga agar mau menyerahkan Andrian! Jika Andrian sampai dibunuh, kita bisa jatuh!” perintah papa mertuaku kepadaku.
Aku menghela nafas panjang, aku tidak bersedia melakukan itu. “Di sana, ada temenku Sarah. Dia adalah orang yang memiliki seluruh CPO, yang menghabiskan CPO Papa. Kedatangan aku ke sana gak ada gunanya. Selain hanya ikut dijadikan bulan-bulanan oleh Sarah.”