Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Yang Udah Baca, Kalian Lebih Suka Cewe Yang Mana?

  • A. Shifa Fauziah

    Votes: 85 25,1%
  • B. Riska Martina

    Votes: 72 21,2%
  • C. Sarah Aprillia

    Votes: 182 53,7%

  • Total voters
    339
  • Poll closed .
Chapter 57

POV Shifa

Aku memejamkan mataku, berjaga-jaga untuk menahan sakit. Vaginaku dimasukkan penis sebesar itu pastinya akan terasa sakit. Seahli apapun cowonya, apalagi selaput daraku akan sobek. Itu pasti rasanya sakit, jadi lebih baik aku bersiap-siap menghadapi rasa sakit.

Namun di luar dugaanku, ternyata Angga tidak langsung memasukkan penisnya. Dia menggesek bibir vaginaku, menggunakan kepala penisnya itu. “Jangan takut, sayang. Gak akan langsung aku masukin kok. Aku kocok dulu memek kamu pakai kontol aku, sampai becek lagi.”

Aku yang mendengar perkataan Angga, seketika mengangguk pelan dan mengiyakan. “I-Iyaa, terima kasih sayaang. Seenggaknya kamu lebih manusiawi memperlakukan aku.” Untuk pertama kalinya, bibir vaginaku bertemu dengan penis seorang pria. Aku kembali deg-degan.

Angga terus menggesek vaginaku dengan penisnya, vaginaku yang awalnya sudah kering. Perlahan kembali becek dan basah, klitorisku terasa ditekan oleh penis Angga. Angga memegang penisnya, dan digesekkan ke atas dan ke bawah menyentuh bibir vaginaku.

Sesekali kepala penisnya ditekan, aku melihat ujung penisnya sudah bisa masuk ke dalam vaginaku. Namun Angga gak memaksakan, dia terus menggesek penisnya sambil memperhatikan vaginaku. “Mmhhh… Mmmhhh… Aaahhh… Geli sayaang. Memek aku gelii.”

Angga tak menggubris perkataanku, terus saja vaginaku ditekan dan digesek-gesek pakai penisnya yang besar itu. 2 menit berlalu, vaginaku kembali becek lagi. Aku merasakan sedikit demi sedikit cairan keluar dari vaginaku. Mengalir terus menerus mengenai lubang pantatku.

“Aaahhh… Aaahhh… Aku becek lagiii. Aku becek lagi, sayaangku. Memek aku ngocor lagii, nanti sprei kamu basah kuyup gimana? Rasanya lebih geli, ketimbang digesek pakai jari kamu tadi,” desahku lagi sambil menahan rasa geli dan nikmatnya gesekan penis seorang pria.

“Gak apa-apa, gak usah ditahan sayaang. Nanti kalo basah tinggal minta ganti mbok di bawah. Lepasin aja kalo memang pengen ngocor atau orgasme. Nanti kamu tersiksa kalo ditahan sayang,” jawabnya mengizinkan aku untuk ngeluarin cairanku di atas tempat tidurnya.

“Ma—Makasih banyak, sayaang.” Angga masih terus menggesek penisnya, sementara aku merasa lubang vaginaku kembali melebar. Cairan dari vaginaku, terus menerus keluar mengalir dan menetes ke sprei kasur. Dan hal ini terus terjadi, sampai 10 menit kemudian.

Setelah 12 menit, Angga menggesek penisnya. Cairanku yang keluar semakin banyak. Terdengar jelas suara percikan air, dari pergesekan penis Angga dengan vaginaku yang basah kuyup. Aku sampai meremas sprei kasur dengan keras, aku merasa geli tak tertahankan lagi.

Aku ngerasa ada banyak cairan vaginaku, yang sudah diujung dan hendak keluar. Sama seperti sewaktu aku orgasme pertama tadi. “Aaahhhh! Aaahhh! Sa—Sayaang aku kebelet pipis lagii. Enaak banget, sayaang. Aaahhh! Aaaahh! Aku mau keluar lagi rasanyaa! Aku mau keluar!”

Dan saat aku hendak orgasme yang kedua kalinya, tiba-tiba Angga menekan masuk penisnya. Aku tersentak kaget bukan main, ketika setengah dari penis Angga berhasil masuk ke dalam vaginaku. “Aaaahhh! Sakiitt! Sakiittt! Periihh, sayaang. Aku ngerasa perih bangeet!”

“Tahan sedikit ya, sayang. Ada darah keluar dari vagina kamu, perawan kamu udah pecah barusan. Tahan sakitnya yaa,” jawab Angga yang kemudian dia memeluk aku. Dia mengelus rambutku yang panjang sepunggung dengan lembut, dan mencium keningku mesra.

Sambil penisnya masih tertancap di dalam vaginaku, dia mengalihkan perhatian rasa sakitku. Dengan mencium bibirku dan memainkan kedua putingku. Angga memang sangat pintar, cara dia cukup berhasil. Aku dan Angga berciuman selama hampir 5 menit lamanya.

Sambil kedua putingku dipelintir terus menerus, aku dirangsang tanpa henti selama 5 menit. Dan setelahnya, aku merasakan pergerakan penisnya Angga. Dia mendorong penisnya lebih dalam lagi, hingga dia berhasil memasukkan seluruh penisnya ke dalam vaginaku.

“Aaaahhh… Me—Memek aku penuh banget, sayaang. Ta—Tapi udah gak begitu sakit. Lebih dominan rasa gelinya,” jawabku sambil membiasakan diri. Aku saat itu langsung bernafas lega, akhirnya keperawananku hilang. Dan penis Angga yang selama ini aku impi-impikan.

Bisa masuk ke dalam vaginaku, aku hampir gak percaya momen seperti ini akan tiba. Aku dan Angga bertatapan, dia tersenyum sangat manis dengan wajah tampannya. “Selamat, sayang. Kamu sekarang sudah gak perawan lagi, hahaha. Bakal aku entot habis-habisan kamu.”

Aku tertawa kecil mendengar perkataan Angga, dan mengalungkan kedua tanganku di leher Angga. “Entot aja aku, sayaang. Kalo perlu setiap hari, sehari 3 kali. Aku pengen ngerasain orgasme lagi kaya tadi. Rasa nikmatnya terus terbayang di kepalaku sampai sekarang.”

“Pengen orgasme lagi? Gampang nanti kamu pasti orgasme lagi. Aku lanjutin yaa, sayang.” Angga seketika menarik mundur penisnya, lalu dia mendorong penisnya lagi. Aku merasakan penis Angga, sangat besar dan panjang. Bahkan sampai mentok ke dinding rahim.

Angga mulai menggenjot vaginaku dengan pelan, dia terus memompa vaginaku dengan penis jumbonya itu. Perlahan semakin lama genjotan penisnya semakin kencang, dan 1 menit kemudian vaginaku digenjot penisnya dengan kecepatan tinggi. Akhirnya aku dientot Angga.

“Aaahhh… Aaahhh… Akhirnyaa… Akhirnyaa… Akhirnya aku dientot sama kamu, sayaang. Enaaakk… Enaaakk… Ternyata senikmat ini rasanya dientot sama kamu. Kocok terus memek aku pakai kontol kamuu! Genjot terus memek akuuh,” ujarku yang sangat menikmati genjotan ini.

“Plokk… Plokkk… Plokk… Plokkk… Plokkk… Plokkk…” Suara beradunya kelamin kami berdua, terdengar sangat indah di kedua telingaku. Penis Angga puluhan kali menghantam vaginaku, sampai mentok ke dinding rahim. Vaginaku terus menerus mengeluarkan cairan cinta.

“Hahaha, enak sayang? Dientot enak gak? Ini pertama kalinya kan kamu dientot? Aku tahan lama loh. Keluarnya lama, dan kalo udah keluar pengen keluar yang kedua dan ketiga kalinya. Gimana dong sayang? Hah?” tanya Angga dengan tatapan menggodanya kepadaku.

“E-Enggak apa-apa, sayaang. Aaahhh… Aaahhh… Aaahhh… Aku suka dientot sama kamuu. Kamu mau ngentotin aku 5 kali sehari pun gak masalah. Aaahhh… Aaahhh… Enaakk… Enakk sayaang… Kontol kamu nikmat banget di memek aku,” jawabku kepada Angga.

Angga tersenyum sumringah, dia kehilangan Sarah namun bisa mendapatkan aku. Meskipun Sarah akan kembali, dan bisa dia entot lagi sesuka hati. Kecepatan genjotan penis Angga terasa semakin cepat dan kencang. Aku mulai gelagapan, bingung mengatur nafasku.

Namun karena aku tadi sudah hampir orgasme, saat proses menuju penetrasi. Genjotan Angga membuatku tak bertahan lama, hanya 5 menit Angga menggenjot vaginaku. Aku kembali mencapai orgasme yang kedua. “Aaahhh! Aaaahh! Sayaangg! Aku mau keluaar lagii, sayaang!”

“Keluarin aja, sayang. Jangan ditahan keluarin aja. Mau aku lepas dulu gak kontol akunya?” tanya Angga menawarkan aku kesempatan untuk orgasme.

“E-Enggak! Enggak! Terus genjot memek aku! Aku pengen ngerasain orgasme sambil terus digenjot memeknyaa! Aaaahhh! Aaaahhh! Aaaahhh! Aku keluaar sayaaangg! Aku keluaaarrr!” Orgasme yang kedua, rasanya lebih nikmat dan lebih hebat dari yang pertama.

Tubuhku sampai gemetar hebat, terutama di bagian pinggang sampai ke kedua betis. Aku tak kuasa menahan nikmatnya, aku muntahkan semua cairan yang dari tadi aku tahan. Seketika cairan vaginaku keluar dalam jumlah banyak, melalui sela-sela kecil vaginaku.

Aku angkat pantatku ke atas, dan Angga menggenjot memek aku semakin kencang lagi. “Aaahhh! Aaaahh! Sayaang aku bisa gilaa kalo diginiin teruss! Aku bisa jadi cewe binaal! Aku bisa haus kontool! Sayaangg aku suka cara kamu ngentotin akuu! Jangan pikirin orgasme aku!”

Orgasme sambil terus dientot Angga, bikin orgasmeku bertahan lama dan gak selesai-selesai. Nikmatnya meningkat jadi berkali-kali lipat, rasa nikmatnya hampir 3 kali lipat lebih besar dari orgasmeku sebelumnya. Ternyata ngentot itu rasanya senikmat ini, hebat sekali.

1 menit lamanya, orgasmeku terus berlangsung tanpa henti. Karena rasa gelinya semakin gak tertahankan, aku meminta Angga mencabut penisnya. “Aaahhh! Aaaahhh! Sayaang lepass duluu! Aku udah gak kuaat, sayaang! Aku ternyata gak kuat orgasme sambil dientot teruuss! Aaahhh! Aaaahh! Kasih aku nafas, sayaang!”
Josss gandosss
 
Wah ternyata emang syifa ada bakat binal dari pertama di garap angga ya
Jadi penasaran waktu pertama kali digarap sama calon mertuanya dulu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd