Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Gue ya gue

Bimabet
Part 16

Gue: emm… aku… boleh cium kepala kamu ga?
Lalu Erin memejamkan matanya sembari menganggukkan kepalanya.

Setelah mendapat izin darinya, perlahan gue dekatkan wajah gue ke rambutnya.
Terciumlah kepala Erin yang tertutupi rambutnya yang sepunggung itu.
Gue mencium kepala Erin agak lama sembari memejamkan mata.

Di saat bibir gue masih menyentuh rambutnya, Erin melingkarkan tangan kanannya ke bagian depan tubuh gue.

Begitu terasa untuk kita berdua waktu itu rasa cinta dan saling menyayangi.

Kemudian gue lepas ciuman gue dari rambutnya, Erin kembali menatap gue dengan tatapan sayu dan penuh cinta itu.

Wajah gue kembali mendekat ke wajah Erin, Erin kembali memejamkan mata.

Kali ini gue mengecup keningnya, di saat gue mencium keningnya, terasa tangan Erin yang kini melingkar di badan gue makin erat. Gue pun mengeratkan tangan gue yang melingkar di pinggangnya, lalu tangan kiri gue kini memegang bahu kanan Erin sembari mengelus lembut bahunya.

Cukup lama kita berdua di posisi seperti itu.

Gue sangat menyayangi Erin, Erin pun terlihat sangat nyaman saat gue melakukan hal itu.

Lalu gue melepas kecupan dari keningnya. Untuk sesaat mata Erin masih terpejam, kemudian Erin membuka matanya perlahan dan menatap gue dengan tatapan yang semakin sayu.

Tangan kiri gue kini naik ke pipinya sembari mengelus lembut pipinya, di saat gue mengelus lembut pipinya, Erin kembali memejamkan mata menunjukkan dia nyaman dan menikmati perlakuan gue padanya.

Gue: Erin..
Erin: iyahh..?
Saut Erin lembut dengan suara khasnya sembari perlahan membuka matanya.
Semakin senang gue dengan saut Erin saat gue menyebut namanya.
Matanya berkedip perlahan saat dirinya menatap gue.

Lalu gue menghentikan helusan lembut tangan kiri gue di pipi kanannya dengan tetap telapak tangan ini berada di pipinya yang sangat halus itu.

Gue: boleh?
Bisik gue pada Erin

Erin yang mengetahui maksud gue menganggukkan kepalanya pelan, lalu memejamkan matanya mempersiapkan diri menerima apa yang akan gue lakukan padanya setelah ini.

Gue menatap bibirnya yang sedikit terbuka, wajah gue pun semakin mendekat pada wajahnya.

Akhirnya bertemulah bibirku dengan bibir Erin, ku kecup lembut bibirnya yang masih sedikit terbuka. Ciuman itu terjadi entah berapa lama hingga akhirnya gue melepaskan kecupan di bibirnya. Erin masih memejamkan mata dengan nafas yang mulai berat.

Lalu ku kecup lagi bibir atas Erin, kugigit lembut bibir atasnya, saat itu semakin berat dan memburu nafas Erin, semakin erat juga lingkar tangan Erin di tubuhku. Lalu lidahku pun mulai turut serta menyentuh ujung bibir atas Erin yang paling tengah saat bibir atasnya kujepit lembut dengan kedua bibirku.

Tangan kanan Erin yang tadinya berada di depan tubuhku kini beralih bertumpu pada dadaku. Bibir bawah Erin pun kini turut aktif membuat bibir bawahku kini terhimpit kedua bibirnya.

Lidahku kini mulai merasakan seluruh bagian bibir atas Erin yang masih kuhisap lembut. Hal itu membuat bibir Erin semakin aktif menggigit dan menghisap lembut bibir bawahku.
Hal itu juga membuat Erin mendesah kecil singkat yang tertahan karena kecupan kita.
Erin: emh..

Mendengar desah kecil tertahan Erin membuat gue sadar apa yang sedang gue lakukan.

Muncul rasa tidak tega. Demi apapun, waktu itu gue benar-benar ga tega untuk melakukan hal ini lebih jauh lagi.

Gue pun perlahan melepas kecupan kita dengan lembut, karena biar bagaimana pun juga gue ga ingin membuat Erin merasa khawatir misal gue melepas kecupan secara tiba-tiba.

Setelah ciuman terlepas, gue melihat mata Erin yang sudah sangat sayu menatap wajah gue dengan bibirnya yang sedikit terbuka dan wajah yang menunjukkan kepasrahan serta kerelaan. Mungkin jika saat itu gue tidak menghentikan itu dan melakukan hal lebih jauh, Erin tetap akan bersedia.

Melihat wajah Erin yang seperti itu, hati gue benar-benar luluh dan membuat nafsu yang tadinya sudah naik kini surut teratur secara perlahan tergantikan dengan perasaan ingin melindungi dan mengayomi dirinya.

Gue pun menurunkan telapak tangan kiri gue yang tadinya masih berada di pipinya yang lembut menuju ke bahu kanannya.

Lalu gue mengeratkan tangan kanan gue yang ada di pinggangnya Erin sembari mengecup keningnya dengan lembut cukup lama.

Kemudian gue menaikkan tangan kanan gue yang ada di pinggangnya Erin menuju punggungnya, dan tangan kiri gue yang ada di bahunya Erin gue lingkarkan di lehernya, gue mendekap erat Erin sembari gue kecup lembut kepalanya yang kini bersandar tepat di depan dada gue.

Kita berada di posisi itu lebih lama dari momen sebelumnya. Perlahan, nafas Erin pun kini sudah tidak berat dan tidak memburu lagi, kini nafasnya terdengar lebih tenang.

Setelah itu gue melepas pelukan tadi, gue menatap wajah Erin dengan tatapan teduh. Raut wajahnya terlihat sudah kembali seperti biasa, dia pun menatap gue dengan tatapan yang tidak kalah teduhnya.

Kedua tangan gue bergerak menuju kedua pipinya sembari mengelus lembut pipinya yang halus itu, kedua tangan Erin menyambutnya dengan sedikit memiringkan kepalanya ke kiri, lalu memegang kedua pergelangan tangan gue dengan lemah sembari memejamkan mata sesaat lalu terbuka kembali.

Lalu sesekali kedua jari jempol ini gue gunakan untuk mengusap lembut kedua bibirnya yang sedang merapat itu. Erin kembali memejamkan matanya karena nyaman, lalu membuka perlahan matanya.

Gue berpikir dengan cepat memikirkan kata apa yang harus gue ucapkan selanjutnya.

Kalo gue mengucapkan kata maaf, gue khawatir Erin merasa terbebani karena berpikir bahwa gue menganggap hal ini tidak seharusnya terjadi.

Gue: Makasih ya Erin sayang.
Ucap gue dengan senyum penuh ketenangan pada Erin.

Itulah kata yang gue pilih dan gue yakin itulah kata yang tepat. Kata yang akan membuatnya merasa tenang dan tidak terbebani setelah melakukan hal tadi.

Dan ternyata pilihan gue memang tepat.
Erin tersenyum teduh memejamkan matanya sembari menganggukkan kepalanya dengan pelan.

Gue perhatikan kini rambut Erin agak berantakan setelah perbuatan gue padanya tadi. Lalu gue merapikan rambutnya Erin dengan lembut, menyeka rambutnya dari atas kedua telinganya dari depan ke belakang, membuat rambutnya yang tadinya tergerai ke depan kini tergerai ke punggungnya.
(Ladies, seneng ga kalo cowok memperlakukan kalian seperti di paragraf ini?)

Setelah itu kita melanjutkan menonton film yang sudah terabaikan sekitar setengah jam.

Sesekali gue melihat wajah Erin yang kini sedang bersandar pada bahu bagian depan gue. Raut wajahnya memperlihatkan bahwa dirinya merasa sangat nyaman dan tenang. Hal itu membuat gue tidak bisa menahan tangan kanan ini untuk sesekali mengelus kepalanya dan memainkan rambutnya.

Erin yang menerima perlakuan tangan gue pada kepala dan rambutnya sesekali terlihat tersenyum karena gemas atas perlakuan gue pada dirinya.


Selesai nonton

Kelar nonton film, gue membereskan perlengkapan elektronik yang digunakan untuk diletakkan pada tempatnya.

Sementara Erin,
Erin: sayaangg...
Panggil Erin dengan nada yang lebih manja dari biasanya. Mendengar panggilan yang agak beda itu gue semakin senang karenanya.

Gue: kenapa yangg?
Erin: dapurnya dimana?

Lalu gue memberikan arahan menuju dapur dan melanjutkan berberes.

Ternyata Erin berinisiatif untuk membersihkan plastik bekas snack dan minuman lalu membuangnya di tempat sampah yang ada dapur.

IDAMAN BANGET ASTAGA!

Kelar berberes membersihkan sampah, kita bersiap-siap menuju kosnya Erin.


Di tengah perjalanan

Erin: aku deg-degan tau yangg tadi.
Ucap Erin dengan antusias.

Gue sempet salah fokus, Erin itu deg-degan bagian apanya?
Tapi gue berusaha berpikir positif dengan merespon,
Gue: keliatan kok.

Erin: masa sih??
Gue: iya, tadi mau aku foto.
.
Erin: ihh jangannn donggg… aku kan malu.
Gue: ga jadi kok.

Erin: yeuhhh…
Keluh Erin sembari memukul punggung gue.

Erin: mama kamu baik yah.
Gue: pasti dong, tapi gantian ya.

Erin: gantian apa??
Gue: aku mau ketemu mama kamu juga.

Hening sesaat.

Erin: kalo gitu liburan semester ini yah?
Gue: ngapain?
Asli, gue pengen memaki diri gue sendiri kalo inget ini. Pake tanya “ngapain?” si ****** wkwkwk.

Erin: ketemu mama aku...
Gue: mama kamu baik ga tapi?
Tanya gue iseng.

Erin langsung mencubit pinggang gue sembari berkata.
Erin: ya baikk doonggg... sayanggg….
Ucapnya gemas karena pertanyaan gue.

Gue: adu duhh… iyaa rinn… iyaa sayanggg... maaf… maaaff...
Gue mengaduh kesakitan di atas motor karena cubit sayangnya Erin.

Setelah itu Erin tertawa manis diikuti dengan tawa gue.

Selama perjalanan menuju kosan Erin, kita ngobrol, seperti biasa, bahan obrolan saat dengannya tidak ada abisnya hingga akhirnya sampai di kosan Erin.

Erin: makasih yaah sayangg.
Ucap Erin ke gue.

Gue: iya makasih juga yaa.
Ucap gue sembari mengelus kepalanya Erin, namun sesaat sebelum melepas elusannya, gue berantakin rambutnya wkwkwk.

Erin: iiihhhh… saayaaangg...
Respon Erin sembari mengangkat kedua tangannya ke arah rambut di kepalanya sembari senyum masam khas cewek saat diisengin cowoknya.
Erin: heuu…!

Imutnya… bikin gue pengen bawa Erin ke rumah lagi..

Gue: aku balik ya rin, dadaahh.
Erin: iyaa sayangg, dadahh hati-hati yaa...

Gue melirik dari spion motor terlihat Erin tidak langsung masuk ke kosnya, dia terus menatap ke arah gue sampai akhirnya gue luput dari pandangannya. Tatapan Erin waktu itu seolah menunjukkan bahwa dia tidak ingin gue pergi kemana pun dari sisinya, meskipun gue pulang ke rumah. Seolah dia ingin gue selalu di sisinya dan tidak mau gue menghilang dari pandangannya.

no quote
 
Terakhir diubah:
Buset nanggung bener updatenya abis subuh. Gbs coli ckckckck
 
ehm natural sekali :beer: good job gan. pertamax turbo.
Thanks suhu.

“Erin melingkarkan tangan kanannya, kebagian depan tubuh gue.....”

*sigh my heart beating faster lol
Bener, deg-degan banget waktu itu wkwk.

Suhu
Ijin pasang cctv yahh

Awas CCTV hu.. wkwk
Ye jangan dong.. wkwk.

Suek di potong pas mau enak-2
wkwkwk.

Karuan lah motongnya begini.. Gak kentang kentang amat...

Tp yaaa kgak kpendekan jg bisa kali.. Huehehe
cie kentang.

Mulai ada sesuatunya nch
hmm..

So swettt uuuu sukakkk
suka sama siapa?
 
Anjay serasa flashback jaman dulu, di tunggu next ny gan..
Sekarang udah jadi bapak-bapak atau om-om nih? wkwk

Asem bikin deg-degan :D

Makasih updatenya om..
Apalagi gue yang ngerasain waktu itu.

Natural scene... good job... ga terlalu terburu buru...tp saya bingung pdkt sama siapa kok jadian sama siapa ?...😜😜😜
pasti tim Rika nih.

Penuh penghayatan prosesnya ya...
Dan ngetiknya..

Gak batal hu...lanjutkan donk..heheh
Ah bohong wkwkwk.

Kentang...kentang......rebus...goreng.....
Kentang goreng direbus.....rebus digoreng...
Ga boleh jualan suhu..

Mengalir bagaikan oli...
Di tunggu lanjutannya hu
woy! wkwk.

Seru banget kayanya masa pacarannya bang, semoga sampe akhir cerita sama erin nih nikahnya
Nikahnya sama siapa kira-kira hayoo?

Parah ini mah ceritanya, ga melulu tentang sex
Iya suhu.
 
Am i the first man? Is it possible to learn this power?
 
Menghanyutkan :beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd