Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA Gue ya gue
- Thread starter aradara11
- Start date
-
- Tags
- slice of life
Tampangnya sangar juga suhu wkwk.Ma kasih up na. Benar2 gugup waktu awal ketemu ma bokap Erin tu ma lumrah. Untung gak tampang sangar sekalian cuma galak biasa aja. Lanjut lg deh
Sedikit lagi ada kok.Hmmm kurang panjang Hu, wkwkwk
Ditunggu lanjutannya Hu, kira2 2 part lagi bakalan ada adegan exenya Egi dgn Erin/Rika ya, hihihi
Engga kok.
Beruntung sekali.
Tahan suhu wkwk.
Memang.Ahh.. Berasa Real life in story
Sangat.
Siap suhu.Lanjutkan hu.... Meski update pendek ga masalah. Yang penting sering-sering update hu...
Part 20
Masuk Semester 5
Memasuki semester 5, gue masih harus mengikuti mata kuliah yang belum sempat gue ambil akibat kurangnya IP di semester awal membuat sks yang dapat gue ambil tidak cukup.
Dan mata kuliah yang gue ambil ini membuat gue kembali satu kelas dengan Erin, hanya saja kali ini tidak hanya gue sebagai senior yang turut sekelas dengan Erin.. TAPI RIKA JUGA.
Terbayang oleh gue akan seperti apa reaksinya Erin saat orang yang dia benci satu kelas dengannya. Dan entah akan seperti apa reaksi Rika saat melihat gue dengan Erin. Ya, pada waktu itu akhirnya gue menyadari bahwa Rika menyukai gue setelah Erin curhat saat gue ada di pangkuan pahanya yang sangat nyaman itu.
Gue sendiri pun kaget karena teman sekelas lainnya memilih untuk menunda mengulang kelas ini karena di semester itu ga ada dosen yang enak. Sementara Rika dan Indah memilih untuk mengambil mata kuliah ini.
Indah: ohh Egi ikut kelas ini yahh~
Gue: iya
Indah: sekalian pacaran ya gi? Hehe
Yap, kali ini sudah bukan rahasia lagi bahwa gue dan Erin sudah pacaran.
Gue: begitulah, lu ngambil ini sekalian nemenin Rika kan?
(sangat to the point wkwk)
Indah: idihh siapa yang nemenin dia.. -_-
Gue: mana Rikanya? Ini tasnya doang yang ada.
Indah: gatau, katanya mau keluar sebentar.
Lalu terlihatlah dari jendela, Erin dan Rika datang secara bersamaan dari dua arah yang berlawanan. Gue hanya bisa berdoa dalam hati semoga tidak terjadi apa-apa saat mereka berdua berpapasan di depan pintu saat akan memasuki kelas.
Dan sialnya saat mereka berdua masuk, Indah segera pindah tempat duduk, ternyata dia hanya ‘jagain’ tempat duduknya Rika yang tepat berada di sebelah kiri gue, sementara Erin duduk tepat di sebelah kanan gue.
Silahkan pembaca bayangkan sendiri bagaimana suasana saat itu jika menjadi gue.
Rika: Indah apaan sih!!
Indah: udahh.. Kamu disini aja!
Rika: ahh~!
Indah: udah cepet duduk!
Rika: ish dia mah!
Begitu respon Rika yang ternyata ini bukan rencana dia, melainkan rencananya Indah. Setelah itu Rika duduk diam tak bergeming.
Sementara Erin terlihat tidak senang namun dia menyembunyikannya.
Gue: gimana mama kamu? sehat?
Ucap gue menyambut kedatangannya dengan mengelus kepalanya.
Erin: sehat kok.. Tadi mama juga nanyain kamu tuh hehe.
Gue: direstuin dong.
Erin: apaan sih hihi.
Seketika Erin memukul lengan gue sembari tertawa manis.
Setelah suasana hati Erin membaik, kita ngobrol ringan sembari sedikit membicarakan soal liburan ke kampung halamannya Erin. Sementara Rika dan Indah terabaikan. Tidak lama kemudian akhirnya dosen memasuki kelas.
Skip ke sebuah peristiwa
Baru saja perkuliahan berjalan beberapa minggu, terjadi sesuatu dengan kos tempat Erin ngekos. Peristiwa tersebut mengharuskan Erin harus pindah dari sana.
Peristiwa itu terjadi pada suatu malam saat Erin tiba-tiba menelpon gue dengan suara panik.
Erin: yangg!
Gue yang mendapati suara Erin yang sedang panik langsung bertanya.
Gue: kamu dimana yang?? Ada apa??
Erin: aku di kosann.. Aduhh gimana yaahh..
Terdengar suara ramai dari telpon.
Gue: aku kesana ya, kamu tunggu di warkop biasa.
Erin: hah? Eh iyaa iyaa yangg..
Sesegera mungkin gue bersiap meluncur ke kosannya Erin.
Begitu sudah dekat dengan kosan Erin, terlihat asap hitam melambung tinggi, makin panik lah gue memikirkan kondisi Erin. Gue masih sangat ingat di speedometer terpampang kecepatan pacu motor saat itu mendekati 100 Km/jam.
Saat akan memasuki gang kosannya pun tidak mudah, karena tidak sedikit warga yang kepoin kebakaran menghalangi jalur motor gue. Selip sana-sini hingga motor gue sudah tidak dapat menerobos kerumunan warga, akhirnya gue parkirkan motor depan warung lalu bergegas menuju warkop yang dimaksud.
Gue mencari keberadaan Erin di sekitar warkop, untungnya langsung ketemu.
Gue: Erin! Kamu gapa..
Erin langsung meluk gue.
Gue lepas dengan lembut pelukan dari Erin lalu memastikan tidak terjadi apa-apa pada dirinya.
Gue: kamu gapapa?? Ada yang sakit ga??
Erin: aku gapapa kok..
Setelah memastikan Erin tidak terluka sedikitpun, gue memastikan barang-barang penting yang gue harap dapat memudahkan dirinya mengurus hal-hal lain setelah kebakaran.
Gue: kamu bawa dompet?? KTP kamu mana?
Erin: aduhh ketinggalan di kamaarrr, gimana nihh…
Gue langsung ambil air botol di warkop nyiram diri gue sendiri, lalu berlari masuk ke kosan tersebut menuju kamarnya Erin.
Gue tau betul yang mana yang kamarnya Erin karena tidak jarang gue memastikan Erin sudah masuk ke kamar kosnya, baru gue tancap gas pulang.
Erin: BAAANGG EGII!!
Terdengar panggilan panik Erin ke gue yang masuk begitu saja.
Tenang, ini bukan komik action yang latarnya di barat lalu tangganya terbuat dari kayu. Naik beberapa lantai menuju kamar Erin tidak begitu sulit kok.
Beruntung di negeri tercinta ini, tangga itu dibuat dari bata dan semen, sehingga tidak se dramatis di film-film barat yang mengharuskan memutar otak untuk sekedar menuruni atau menaiki tangga saat kebakaran.
Tibalah gue di kamar kos Erin yang pintunya sudah terbuka, ada kasur, lemari, meja rias ala kadar khas kamar kos putri.
Gue langsung menemukan dompetnya Erin, gue cek dulu kelengkapannya. Lalu mengambil tas, buku, laptop serta kelengkapannya, lalu tas lagi.. Iya ternyata tas cewek ga cuma 1 ya kan? Wkwkwk.
Gue pun membuka lemari, mengambil pakaian-pakaian Erin yang ternyata tidak begitu banyak, lalu langsung memasukkannya semuanya ke dalam koper kecil yang dimiliki Erin sekenanya.
Kemudian saat gue balik badan.. Ngebul bgst!
Gapake babibu gue bergegas turun menuju warkop tadi yang disambut wajah Erin yang sedemikian khawatirnya.
Erin: abannggg kamu ngapain sihhhh..
Ucap Erin dengan suara serak basah dan mata yang sudah berkaca-kaca.
Skip, lewatin part sedihnya
Setelah Erin sudah agak tenang, gue membawa motor maticnya Erin bersama dengan Erin menuju tempat motor gue parkir. Tidak lupa juga koper kecil serta tas-tasnya Erin yang berisi barang-barang penting.
Begitu terasa Erin menggenggam baju gue begitu erat dalam pelukannya dengan tubuh yang masih gemetar. Tiba juga di warung tempat gue memarkirkan motor, kita bertemu dengan teman sekelasnya Erin.
Lia: ERRRIIIINNNN HUHUUU!
Erin: LIAAAA
Terjadilah dialog yang dapat dibayangkan saat kedua perempuan bertemu pada kondisi seperti itu.
Skip
Singkat cerita, gue menanyakan ke Lia apakah Erin bisa menginap di kosannya dia. Namun setelah bertemu dengan pemilik kosnya, ternyata emak-emak matre anjg. Orang kena musibah tidak diberi keringanan, malah diminta bayar 50rb per malam.
Masuk Semester 5
Memasuki semester 5, gue masih harus mengikuti mata kuliah yang belum sempat gue ambil akibat kurangnya IP di semester awal membuat sks yang dapat gue ambil tidak cukup.
Dan mata kuliah yang gue ambil ini membuat gue kembali satu kelas dengan Erin, hanya saja kali ini tidak hanya gue sebagai senior yang turut sekelas dengan Erin.. TAPI RIKA JUGA.
Terbayang oleh gue akan seperti apa reaksinya Erin saat orang yang dia benci satu kelas dengannya. Dan entah akan seperti apa reaksi Rika saat melihat gue dengan Erin. Ya, pada waktu itu akhirnya gue menyadari bahwa Rika menyukai gue setelah Erin curhat saat gue ada di pangkuan pahanya yang sangat nyaman itu.
Gue sendiri pun kaget karena teman sekelas lainnya memilih untuk menunda mengulang kelas ini karena di semester itu ga ada dosen yang enak. Sementara Rika dan Indah memilih untuk mengambil mata kuliah ini.
Indah: ohh Egi ikut kelas ini yahh~
Gue: iya
Indah: sekalian pacaran ya gi? Hehe
Yap, kali ini sudah bukan rahasia lagi bahwa gue dan Erin sudah pacaran.
Gue: begitulah, lu ngambil ini sekalian nemenin Rika kan?
(sangat to the point wkwk)
Indah: idihh siapa yang nemenin dia.. -_-
Gue: mana Rikanya? Ini tasnya doang yang ada.
Indah: gatau, katanya mau keluar sebentar.
Lalu terlihatlah dari jendela, Erin dan Rika datang secara bersamaan dari dua arah yang berlawanan. Gue hanya bisa berdoa dalam hati semoga tidak terjadi apa-apa saat mereka berdua berpapasan di depan pintu saat akan memasuki kelas.
Dan sialnya saat mereka berdua masuk, Indah segera pindah tempat duduk, ternyata dia hanya ‘jagain’ tempat duduknya Rika yang tepat berada di sebelah kiri gue, sementara Erin duduk tepat di sebelah kanan gue.
Silahkan pembaca bayangkan sendiri bagaimana suasana saat itu jika menjadi gue.
Rika: Indah apaan sih!!
Indah: udahh.. Kamu disini aja!
Rika: ahh~!
Indah: udah cepet duduk!
Rika: ish dia mah!
Begitu respon Rika yang ternyata ini bukan rencana dia, melainkan rencananya Indah. Setelah itu Rika duduk diam tak bergeming.
Sementara Erin terlihat tidak senang namun dia menyembunyikannya.
Gue: gimana mama kamu? sehat?
Ucap gue menyambut kedatangannya dengan mengelus kepalanya.
Erin: sehat kok.. Tadi mama juga nanyain kamu tuh hehe.
Gue: direstuin dong.
Erin: apaan sih hihi.
Seketika Erin memukul lengan gue sembari tertawa manis.
Setelah suasana hati Erin membaik, kita ngobrol ringan sembari sedikit membicarakan soal liburan ke kampung halamannya Erin. Sementara Rika dan Indah terabaikan. Tidak lama kemudian akhirnya dosen memasuki kelas.
Skip ke sebuah peristiwa
Baru saja perkuliahan berjalan beberapa minggu, terjadi sesuatu dengan kos tempat Erin ngekos. Peristiwa tersebut mengharuskan Erin harus pindah dari sana.
Peristiwa itu terjadi pada suatu malam saat Erin tiba-tiba menelpon gue dengan suara panik.
Erin: yangg!
Gue yang mendapati suara Erin yang sedang panik langsung bertanya.
Gue: kamu dimana yang?? Ada apa??
Erin: aku di kosann.. Aduhh gimana yaahh..
Terdengar suara ramai dari telpon.
Gue: aku kesana ya, kamu tunggu di warkop biasa.
Erin: hah? Eh iyaa iyaa yangg..
Sesegera mungkin gue bersiap meluncur ke kosannya Erin.
Begitu sudah dekat dengan kosan Erin, terlihat asap hitam melambung tinggi, makin panik lah gue memikirkan kondisi Erin. Gue masih sangat ingat di speedometer terpampang kecepatan pacu motor saat itu mendekati 100 Km/jam.
Saat akan memasuki gang kosannya pun tidak mudah, karena tidak sedikit warga yang kepoin kebakaran menghalangi jalur motor gue. Selip sana-sini hingga motor gue sudah tidak dapat menerobos kerumunan warga, akhirnya gue parkirkan motor depan warung lalu bergegas menuju warkop yang dimaksud.
Gue mencari keberadaan Erin di sekitar warkop, untungnya langsung ketemu.
Gue: Erin! Kamu gapa..
Erin langsung meluk gue.
Gue lepas dengan lembut pelukan dari Erin lalu memastikan tidak terjadi apa-apa pada dirinya.
Gue: kamu gapapa?? Ada yang sakit ga??
Erin: aku gapapa kok..
Setelah memastikan Erin tidak terluka sedikitpun, gue memastikan barang-barang penting yang gue harap dapat memudahkan dirinya mengurus hal-hal lain setelah kebakaran.
Gue: kamu bawa dompet?? KTP kamu mana?
Erin: aduhh ketinggalan di kamaarrr, gimana nihh…
Gue langsung ambil air botol di warkop nyiram diri gue sendiri, lalu berlari masuk ke kosan tersebut menuju kamarnya Erin.
Gue tau betul yang mana yang kamarnya Erin karena tidak jarang gue memastikan Erin sudah masuk ke kamar kosnya, baru gue tancap gas pulang.
Erin: BAAANGG EGII!!
Terdengar panggilan panik Erin ke gue yang masuk begitu saja.
Tenang, ini bukan komik action yang latarnya di barat lalu tangganya terbuat dari kayu. Naik beberapa lantai menuju kamar Erin tidak begitu sulit kok.
Beruntung di negeri tercinta ini, tangga itu dibuat dari bata dan semen, sehingga tidak se dramatis di film-film barat yang mengharuskan memutar otak untuk sekedar menuruni atau menaiki tangga saat kebakaran.
Tibalah gue di kamar kos Erin yang pintunya sudah terbuka, ada kasur, lemari, meja rias ala kadar khas kamar kos putri.
Gue langsung menemukan dompetnya Erin, gue cek dulu kelengkapannya. Lalu mengambil tas, buku, laptop serta kelengkapannya, lalu tas lagi.. Iya ternyata tas cewek ga cuma 1 ya kan? Wkwkwk.
Gue pun membuka lemari, mengambil pakaian-pakaian Erin yang ternyata tidak begitu banyak, lalu langsung memasukkannya semuanya ke dalam koper kecil yang dimiliki Erin sekenanya.
Kemudian saat gue balik badan.. Ngebul bgst!
Gapake babibu gue bergegas turun menuju warkop tadi yang disambut wajah Erin yang sedemikian khawatirnya.
Erin: abannggg kamu ngapain sihhhh..
Ucap Erin dengan suara serak basah dan mata yang sudah berkaca-kaca.
Skip, lewatin part sedihnya
Setelah Erin sudah agak tenang, gue membawa motor maticnya Erin bersama dengan Erin menuju tempat motor gue parkir. Tidak lupa juga koper kecil serta tas-tasnya Erin yang berisi barang-barang penting.
Begitu terasa Erin menggenggam baju gue begitu erat dalam pelukannya dengan tubuh yang masih gemetar. Tiba juga di warung tempat gue memarkirkan motor, kita bertemu dengan teman sekelasnya Erin.
Lia: ERRRIIIINNNN HUHUUU!
Erin: LIAAAA
Terjadilah dialog yang dapat dibayangkan saat kedua perempuan bertemu pada kondisi seperti itu.
Skip
Singkat cerita, gue menanyakan ke Lia apakah Erin bisa menginap di kosannya dia. Namun setelah bertemu dengan pemilik kosnya, ternyata emak-emak matre anjg. Orang kena musibah tidak diberi keringanan, malah diminta bayar 50rb per malam.
no quote
*note: kebakaran bukan kejadian sebenarnya
*note: kebakaran bukan kejadian sebenarnya
Forfighther
Kakak Semprot
Kemalingan?
Rothschild_Jr
Adik Semprot
- Daftar
- 19 Apr 2019
- Post
- 137
- Like diterima
- 17
Hmm.. kebakaran bukan kejadian sebenarnya 
Yg ad dibayangan gw kok penggerebekan ya, entah penggerebekan dpo atau teroris
Yg ad dibayangan gw kok penggerebekan ya, entah penggerebekan dpo atau teroris
bisa jd emg kejadian sebenarnyaHmm.. kebakaran bukan kejadian sebenarnya
Yg ad dibayangan gw kok penggerebekan ya, entah penggerebekan dpo atau teroris
atau tsnya emg sengaja nulis gitu biar pembaca nebak-nebak.
lagian kejadian masif kyk gini masa iya tsnya jujur 100%, menghindari pk.
lagipengen69
Kakak Semprot
- Daftar
- 11 Mar 2017
- Post
- 161
- Like diterima
- 21
Ayo secepatnya diupdate makin penasaran sama erin
vloenchoer
Pertapa Semprot
Kok banyak skip nya...
Bajulkesupento
Tukang Semprot
- Daftar
- 10 Feb 2019
- Post
- 1.329
- Like diterima
- 2.187
Ma kasih up na. Ni dia yg ditunggu perang Erin ma Rika. Jangan2 gegara kejadian kost Erin akhirnya pindah dan barengan satu kost ma Rika. Lanjut lg
Bajulkesupento
Tukang Semprot
- Daftar
- 10 Feb 2019
- Post
- 1.329
- Like diterima
- 2.187
Ini yg ditunggu om bakalan panas lebih panas dr "kebakaran" kost Erin
rudal2012
Semprot Kecil
Selesai marathon,,ikut nimbrung
Hernandez96
Pertapa Semprot
- Daftar
- 21 May 2016
- Post
- 4.859
- Like diterima
- 1.496
Masih alon kelakon sama erin, blm tahap meram melek ny, di tunggu next ny gan..
penthoel_11
Tukang Semprot
Makasih updatenya om..
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
