Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA HANDPHONE + +

..PART 12 Tak lama setelah aku masuk, Ratna pun menyusul ku dari belakang. Kuhampiri dia "kamu tadi bisikin mbak Vana apa?" Tanyaku. Tak ada jawaban sama sekali dari Ratna hanya balasan senyum manis dari ucapannya. Tak kusangka Ratna mengambil inisiatif terlebih dahulu, ia berusaha terlebih dahulu dengan keinginan, sedikit demi sedikit mendorongku hingga mentok ke dinding, ia memegang kedua tanganku dan menempelkan di dinding. la terus mencumbu bibirku, kadang kala ia gigit kecil gigi bawahku. "Ahhhhhhh emmmmm rattttt." Slurrrpppp.. emmmmmm... Ahhhhh... Ahhhh... Slurrpppp...
melepaskan tangan Ratna ditanganku untuk meremas buah dada wanita binal ini tapi sial genggamannya lebih erat dari dugaanku. Kucoba untuk Karena tak kuasa menahan serangan bertubi-tubi dari Ratna aku, dengan sedikit tenaga kulepaskan genggamannya dan kubopong tubuhnya menuju ke kasur. la lingkarkan tangannya dileherku "puasin Ratna mas." Kuhempaskan tubuhnya di kupasang posisi menindih "mas bakal puasin kamu sayang." kasur lalu Jawabannya indah pemandangan seperti magnet yang menarik bibirku agar cepat mencumbui pemandangan.
"Mmmmmuahhhhhh... Ahhhhhhh... Argggg.... Massssss.... Ahhhhh.. lyaaaaaa enakkk mas..." Desah Ratna saat bibir kami saling berpagutan. Kupegang pipi kanan Ratna dengan tangan kananku mencubitnya sambil sedikit sedangkan tangan tubuhku yang berada di atas tubuh Ratna. kiriku Tanganku mulai turun menggerayangi tubuh Ratna dari luar kaos ketat miliknya, kini bibirku kuturunkan dan mulai mencubui leher Ratna sambil kuberikan cupangan kecil di leher putih itu. "Mmmmmmuachhhhh... Muahhh." "Ahhhh mas nakal ihhh." "Nikmatin aja sayanggg."
Tak henti-hentinya kuremasi buah dada Ratna dari luar kaos "Mas kalau ganggu buka aja baju Ratna, lakuin sesuka hati mas." "Kamu milik mas ya Rat." "lya mas, Ratna milik mas Rendi." Sambilnya tersenyum Kulumat kembali bibir itu untuk kesekalian kali kali "Mmmmm.. ahhhh... Emmmm... Arggggg... Uhh.... Uuhhhhh..." Kusudahi ciumanku, tangan kali ini yang bekerja membuka kaos Ratna. Ratna pun mengerti apa yang kumaksud, ia mengangkat kedua tangannya agar memudahkan ku melucuti satu per satu yang ia kenakan.
"Astaga udah gak muabah loh bh kamu Rat." "Hihi gimana mas tetek Ratna?" Tanyanya sambil mengeluarkan salah satu teteknya yang besar dan kencang itu. "Baguss banget sayang, mas suka, ini punya mas kan Rat?" Sambil tanganku memeras tetek indah milik Ratna. "lya mas, tetek Ratna punya mas. Engga tetek aja kok mas, semuanya boleh jadi punya mas Rendi hihi." Jawabnya sambil mengeluarkan satu tetek yang masih terbungkus bh yang tampak kekecilan itu. "Ahhhh sayanggg, gemesin deh." Jawabku sambil tangan meremas-remas kedua pipi Ratna.
"Mas mau liat kontol mas yang gede ituuuuu." Rengek Ratna manja. Kuambil posisi berdiri di atas kasur, kupandangi tubuh Ratna dari atas, ahh sungguh indah sekali memang benar-benar turunan maminya diumur hampir kepala 5 aja masih cakep apalagi yang masih muda. "Rattttttttttt, kok diem aja sih. Bantuin mas lepasin celana dong sayangg." "Dasar manja ih, untung cakep hihi." Jawab Ratna sambil bangkit dari tidurnya la mulai membuka kancing celana jeans ku lalu perlahan menurunkan resleting ku dan akhirnya celana ku berhasil ia lucuti.
"Awwwwwww masssss." Jerit kecil dari pandangan yang ia tutupi menggunakan tangan, Ratna tampak kaget melihat batang penis meskipun masih tertutup oleh segitiga pengaman. "Gede banget mas, CD gak muaturun nih mas." Jawabnya terheran-heran "Ya gimana mau muabah, di depan ada yang bikin adek mas ngeceng, buru-buru minta memek deh." "Udah siap kan ya mas masukin ke memek Ratna sambil mulai Tanya menurunkan CD ku dengan cepat. Ratna?" Twinggg... Twingggggggg... Ayunan terkagum-kagum. kontolku membuat Ratna
"Siap sayang mas, perjaka mas buat kamu." Jawabku "Yaampun mas gede bangett." "Loh kamu sih udah pernah liat? Kok kaget banget." "Waktu Ratna liat kan pas mas sama mbak Vana udah tiduran berdua, kontol mas udah gak ngaceng tapi tetep gede gitu, gak tau kalau ngaceng bisa segede ini hihi." "Dikasih apa sih mas kok bisa gini." Tanya Ratna terheran-heran. "Di kasih liat tetek kamu aja udah cukup kok, kalau dikasih memek kamu bisa-bisa lebih keras lagi mungkin haha." Jawabku sambil kuarahkan kepala Ratna ke kontolku.
"Kamu harus cobain kontol mas Rat."

CLOKKKKK... CLOKKKKK... SLURPPPPPP... EMMMM.... Ahhhhhhh.... Ku goyang-goyangkan membantu Ratna mendorong sepongannya. pinggulku untuk "Ahhhh ratttt, enakkkk sayanggg." Kutarik kepala Ratna sambil sekidit kuberikan dorongan doronganku hingga kontolku mentok di mulut Ratna. "Arrrgggggggg Cukup lama ia menahan desakan kontolku hingga akhirnya ia tak kuat lagi dan memuntahkannya. emmmm arrrggggggg..." Kulihat tampak cairan meluber di bibir manis Ratna. pra ejakulasiku
 
PART 13 PLOKK.. Tepukan tangan Ratna di pahaku "Mas ihh gak bilang-bilang, mentok banget taukk." "Maaf ya hehe, abisnya mas suka banget liat ekspresi kamu, tapi kamu suka kan?" "lya mas suka banget." Jawabnya sambil mengangguk dan tersenyum tipis, hanya yang penuh lendir itu. "Mas mau titsjob Rat, kamu rebahan gih." Pintaku "Bh nya dibenerin dulu." Tambahku "Loh gak bisa dilepas aja mas?" "Biarin aja, biar lebih rapet nyepit kontol mas."
"Makin sesak dong bh Ratna mas hihi." Goyangan kasur mengiringi hempasan tubuh Ratna. Kuambil posisi terbaik ku untuk melakukan titsjob, kumasukkan kontolku di sela-sela buah dada Ratna. "Emmmmm.. enak mas?" "Enak banget Rat, rapet banget tetek kamu." Kumaju mundurkan kontolku di belahan buah dada Ratna, tangan Ratna pun membantu lebih merapatkan lagi buah mendekati. berkedut-kedut Kontolku terasa karena himpitan buah dada bulat milik Ratna. Ahhh.. benar-benar sempurna. Kukencangkan hentakan kontolku, semakin cepat semakin gila pula Ratna mendekatkan buah mendekati.
"Mas mau yang lebih enak engga?" Tanyanya seperti ingin memberikanku rangsangan lebih agresif lagi. "Mau donggg, lakuin semau kamu sayang." Kulihat Ratna mulai mengangkat kepalanya menuju ke arah gerakan kepala kontolku. Ratna mulai membuka dan ia julurkan lidahnya hingga menyentuh kepala kontolku. lidahnya di seluruh Ayunan permukaan kepala kontolku. Tak lama ia membuka mulut seperti mempersilahkan kontolku keluar masuk mulutnya. "Mas masuk ke mulut Ratna mas, kontol mas panjang bangett pasti masuk banyak di mulut Ratna mas."
"Enak mana sama punya papi Ratna sayang?" Tanyaku mencoba sedikit membandingkan. "Gede punya mas jauhhh loh, punya papi gak panjang-panjang amat. Jadinya susah buat titsjob mas, apalagi sambil dimasukin ke mulut Ratna." Kutekan lebih dalam lagi kontolku hingga biji pelerku berdempetan dengan buah dada Ratna yang masih terbungkus bh yang tampak kekecilan menyangga buah dada sebesar itu. Sodokan dosokan kontolku makin lama makin tak terkendali, kuhentikan aktivitasku agar tidak keduluan crot dari Ratna. "Lepasin celana kamu Rat, mas mau servise memek kamu."
Tanpa perintah dan jawaban Ratna mulai melucuti seluruh pakaian di bawahnya hingga tak tersisa lagi ditubuhnya. sehelai benang pun Merasa tak adil jika hanya Ratna yang bugil sendiri, kulepaskan kaosku dan berlalu mengambil dildo dan vibrator yang bilang, membelakangi Ratna dan bersandar di mbak Vana kuubah posisiku sandaran kasur. Kuberikan gestur agar Ratna mengubah posisinya, ia menempelkan punggungnya di dadaku sambil kurenggangkan kedua kaki Ratna agar aku bisa lebih leluasa lagi bermain di memek putih itu. "Mas dapet dildo dari mana?" "Loh ini punya mbak Vana, kamu gak tau?" Tanyaku heran.
"Engga mas, tau nya cuma vibrator. Barang baru mungkin." Kumasukkan dildo mbak Vana ke mulut Ratna agar ludahnya bisa menjadi pelumas dildo, tangan kiriku yang awalnya memeluk tubuh Ratna sekarang mulai bermain di buah dada nya. Emmmm massss... Slurrpppp.. Ahhhhhh... memblowjob kurasakan sudah cukup basah dildo ini lalu Tak lama mulut Ratna, kumasukkan ke memek Ratna. "Arggggg massa pelannnnnnn donggggg..." Rengek Ratna. "Masih gede kontol mas loh, masa segini udah KO." Ledekku pada Ratna.
"Memek Ratna udah lama gak dipakai mas, mentok cuma pakai vibrator doang." "Tahan ya sayang, ini ujian pertama sebelum kontol mas masuk ke memek kamu." Kumasukkan dildo itu, perlahan sedikit demi sedikit inchi demi inchi mulai terbenam seluruh kepala dildo. "Memek kamu rapet Rat, beda sama punya mbak Vana, udah agak melebar." Pujiku pada Ratna. "Hihi kan Ratna mentok cuma pakai vibrator kecil itu, mungkin mbak Vana sudah sering pakai dildo ini mas." "Mas gak rugi deh lepas perjaka ke memek Ratna hihi." Tambahnya
"Memek kamu rasa perawan pasti ya haha." "Memek perawan gadungan iya hihi." perbincangan kami, Ditengah kumasukkan perlahan tapi pasti hingga tak terasa sudah masuk setengah batang dildo ukuran jumbo ini. tetap Kutarik kembali dildonya hingga hanya ujung kepala dildonya saja yang terbenam lalu kumasukkan kembali. Berulang-ulang kulakuan seperti itu agar memek Ratna bisa beradaptasi dengan ukuran dildo ini. Hingga akhirnya kucoba hentakan keras dan BLESSSS... "Uuhhhhh massss.. penuhhhhhhhhh..." Desis Ratna.
Kubiarkan dan kulepas dildo yang terbenam di memek Ratna, mata mulai menggerayangi seluruh lekukan tubuhnya, tampak memek Ratna berkedut seperti menyesuaikan dengan ukuran dildo ini. "Gimana sayang, enak?" Tanyaku "Enak massa." "Nanti pakai kontol mas jauh lebih enak loh." "Jangan lama-lama ya mas, gak sabar rasain kontol jumbo perjaka hihi." Jawabnya sambil kupilih kedua puting Ratna. "Awwwww massa." "Muahhhhh slurrppppp." Kuciumi bibir Ratna sebelum memulai aksiku
 
PART 14 Kugenggam lagi dildo milik mbak Vana, tampak memek Ratna sudah menyesuaikan dengan ukuran dildo ini membuat ayunan dildo semakin lancar. "Mass cukuppppp, ganti kontol mas aja yang masuk memek ratnaaa." Rengeknya. Kuubah posisi ku berhadapan dengan Ratna "Rat cara masukin nya gimana?" "Ihhh massa bisa-bisanya tanya gitu." "Loh mas kan masih perjaka Rat." Jawabku sambil tertawa "Mas ahh udah sange-sangenya masih aja bercanda."

"Yauda sini kontolnya, Ratna bantuin." Tambahnya sambil memegang kontolku lalu mengarahkannya ke lubang memeknya "Ahhhhh gak muaturun mass." "Tahan ya sayang." Pinta ku sambil sedikit hentakan ke memeknya "Awwwww." Jerit Ratna sambil dongakkan ke atas ke atas. Awwwww.. emmmmmm.. Benar-benar seret memek Ratna ketika kepala kontolku masuk padahal sudah lebih dulu kemasukan dildo. Pelan-pelan tetap ku pompa kontolku, inchi demi inchi kejantananku menembus lubang memek Ratna.
Benar-benar sensasi yang luar biasa, memeknya terasa penuh sekali oleh kontolku. Kenikmatan yang tak terduga sebelumnya, mungkin inilah yang pernah dirasakan duniawi. Setelah kontolku benar-benar masuk secara keseluruhan, fix kali ini aku sudah tidak perjaka lagi. Kubiarkan kontolku Beradaptasi dengan memek Ratna. Kukecup kening Ratna dengan posisi kontolku masih terbenam di memeknya "masih sakit sayang?" Tanyaku setelah mencium keningnya. masuk agak sekarang sudah engga kok mas, nih rasain mas." Jawabnya sambil menggoyangkan pinggulnya ke atas dan ke bawah. "Awal-awal mas sakit,
"Ahhhhh enakkk bangetttt Ratttt." "Ihh mas enak-enak doang mulu, mas yang genjot dong kan mas yang diatas." "lya iya bawel ahhh, maaf kan mas yang baru lepas perjaka ini." Ku pompa kontolku, rasakan kedutan memek Ratna di kontolku memberikan sensasi yang sangat luar biasa, kucengkram buah dada Ratna dengan kedua tanganku sambil terus menggenjotnya dari atas. Erangan-erangan erotis Ratna lenguhan keras, lenguhan manjanya pergumulan kami. "Brruaakkkkkk... Rendiiii."
Tiba-tiba seseorang membuka pintu dan memanggil namaku, sepertinya aku kenal dengan suara itu tapi entahlah aku tak yakin karena kenikmatan yang sedang kualami membuyarkan konsentrasi ku. Hingga akhirnya aku sadar bahwa seseorang di depan pintu adalah mbak Vana. Tampak kaget melihatku bersetubuh dengan Ratna. "Apa apaan ini? Apa mungkin Ratna gak bilang ke mbak Vana kalau kita mau ngewe?" Tanyaku dalam hati. Tampak wajah mbak Vana sedikit kaget melihat kontolku masuk ke memek Ratna. "Rat kamu gak bilang ke mbak Vana kalau kita mau ngewe?"
"Engga lah mas, Ratna cuma bilang mau gantian pakai mas Rendi doang. Udah ah buruan samperin mbak Vana, kasih kontol mas juga gak bakal nolak kok." Kudekati mbak Vana, dari raut wajahnya ia melihat batang terlihat sedikit marah kontolku masuk ke memek Ratna. "Mbak maafin Rendi ya." Kucoba untuk membakar hati mbak Vana sambil kudekap. "Kamu jahat Ren." Jawabnya "Maafin ya mbak, banyak yang harus Rendi ceritain kok bisa sampai seperti ini, tapi nanti ya mbak, pasti Rendi ceritain kok." Jawabku kembali mbak Vana.
Perlahan kugenggam tangan mbak Vana dan kuarahkan ke batang kontolku. Tampak kaget lalu kukecum mesra keningnya. "Sebagai permintaan maaf Rendi bakalan kasih sesuatu ke mbak." "Apa Ren?" Tak kujawab mbak Vana dan segera kubopong tubuh langsingnya itu pertanyaan ke kasur. Kuhempaskan dengan tubuh Ratna yang terlebih dahulu bugil. bersampingan tubuhnya "Kamu mau apain mbak Ren?" Tanyanya. "Mbak bakalan tau sendiri nanti."
Kuambil posisi di atas tubuh mbak Vana, kudekatkan pada kepala mbak Vana, rasakan hembusan nafas kami saling beradu. Karena kepalang tanggung jawab kontolku di memek Ratna terganggu karena mbak Vana tiba-tiba masuk maka tak mau menunggu lama lagi kulucuti seluruh pakaian mbak Vana mulai dari baju, celana, hingga pakaian dalam mbak Vana tanpa tersisa. Kumulai menjilati mbak Vana, kurasakan mulai dari meraba-raba menggesek-gesekan kontolku dan memeknya. "Mbak udah gak sabar pengen ngerasain kontol Rendi ya." "lya Ren, masukin sekarang ya." Jawab mbak Vana.
Kurasakan tangan mbak Vana mulai mununtun kontolku agar bisa masuk ke lubang memeknya. "Eitsss nanti dulu dong, memek mbak belum ada pelumasnya, ntar lecet loh." "Udah gak tahan pengen dimasukin kontol beneran Ren, masukin yaa." Rengek mbak Vana seperti anak kecil yang meminta sebuah mainan. "Kontolnya mas Rendi gede banget loh mbak, memek Ratna aja yang udah basah banget waktu pertama dimasukin seret bangett." Ucap Ratna kepada mbak Vana. "Aku jilatin dulu ya mbak." Slurpppp emmmm... Ahhhhhhhh... Slurrrpp...
 
PART 15 Kujilati bibir memek mbak Vana lalu sedikit masuk ke lubang memeknya, Ratna yang sedari tadi menyaksikan pergumulan kami akhirnya pun ikut beraksi. Jari-jari lentik Ratna menggenggam vibrator yang kuambil tadi dan mengarahkannya ke memek mbak Vana, tampak wanita mulai mengaktifkan bagian paling sensitif klitoris mbak Vana. "Emmmmm Rattt. Nakal banget kamu yaaa.." Desah manja mbak Vana. "Diajarin mas Rendi mbak hihi." Tak kuperdulikan lagi ocehan mereka berdua, kupercepat jilatanku di memek mbak Vana, ia pun sempat menggelinjang kenikmatannya.
Lalu tak lama setelah mengejang tampak keluar lendir dari memek mbak Vana dan segera kuhentikan aktivitas oral ku. Kumasukkan kontolku ke memek mbak Vana dengan bantuan tuntunan dari tangan ratna, kepala kontolku telah masuk ke memeknya, tampak mbak Vana tampak menggigit bagian bawah ini. "Emmmmm... Awwwww..." Erangan-erangan kecil keluar dari bibir manisnya. "Sakit mbak?" Tanyaku "Sakit dikit Ren, terusin aja nanti lama-lama pasti enak kok." "Tahan ya mbak." Kugenjot memek mbak Vana, pelan-pelan kontolku berhasil masuk setengah bagian.
"Ahhhh yaaah, datang semua yang kamu punya." Racau mbak Vana ketika kontolku berhasil menembus memeknya yang lama tak masuki kontol lelaki lagi. pada sayang, beri aku "Ohhhh by, yeah fuck me by, make it lauder." Jeritan mbak Vana bersamaan dengan memeknya yang telah ambles oleh kontolku. Kugenjot memek mbak Vana, mulai dari intensitas rendah hingga kencang. Kulihat Ratna mengangkangi tubuh mbak vana dan meletakkan memeknya tepat di atas mulut mbak Vana. Tanpa ba-bi-bu lagi diciumnya memek Ratna, ahh sungguh pemandangan yang luar biasa dalam mimpi ketika melihat adik-kakak ini bermain bersamaku.
Sekitar 5 menit kemudian Ratna mengubah posisi awalnya membelakangi kali ini ia memutar tubuhnya jadi berhadapan denganku dengan tetap memeknya dijilati oleh mbak Vana. Tak kuhentikan genjotanku makin lama makin goyangan tubuhku di memek mbak Vana. Ratna tampak meraih vibrator pink itu dan meletakkannya kembali di klitoris mbak Vana. "Awww aahhhhhhhh emmmmm Ratttttt." Desah mbak Vana keras sekali. Tak lama kemudian tubuh mbak Vana mulai mengejang menandakan ia akan mencapai batasnya, kusudahi aksiku dan perintahkan Ratna untuk berhenti bermain di memek mbak Vana.

"Ren kok berhenti sih?" Tanya mbak Vana. "Lemesin dulu ya mbak, gak usah buru-buru. Mbak bakalan dapetan yang belum pernah mbak rasakan sebelumnya deh." "Rat kamu tiduran diatasnya mbak Vana dong, tapi agak turunan dikit ya." Perintahku ke Ratna Ratna pun tanpa jawaban langsung berpindah posisi di atas mbak Vana. Lingkaran tangan mbak Vana memeluk tubuh Ratna, lalu kubuka paha Ratna lebar-lebar, tangan Ratna dengan cepat mengambil alih kendali dan mengarahkan ke lubang memeknya. "Emmmmm... Massssss Rendiii. Ahhh..." Jeritan kenikmatan keluar dari bibir manis Ratna.

Meskipun tak sesempit sebelumnya, bisa dibilang masih terasa sempit memek Ratna untuk ukuran kontolku ini, dengan hentakan sedikit keras Ratna makin meracau tak karuan. "Awwwww.... Massss... Pelaannnn.. masih sakittt taukkk.." Protes Ratna Tangan mbak Vana mengangkat dagu Ratna dan mulai menciumi bibir Ratna agar mengurangi desahan tertembus kontolku. Kuhentakan sekali lagi dengan keras dan akhirnya BLESS.. kontolku berhasil masuk semuanya, tampak Ratna sedikit mengerang sambil terus dicumbui oleh mbak Vana ketika mentok kontolku berhasil ke dinding rahimnya.
Kudiamkan kontolku, terasa kedutan di dinding-dinding memek Ratna sangat mencengkram batang kontolku. Kuremas-remas kedua buah dada Ratna sambil mulai menaik-turunkan batang kontolku dengan pelan-pelan. Hembusan nafas Ratna mulai tak karuan ditambah tangan mbak Vana mulai aktif turun ke bawah lekuk tubuh Ratna hingga berhenti tepat di klitoris Ratna. PLOKK..PLOKKK... PLOKKKK.... suara antara kelamin membuat riuh "Ahhhhh... Masssss... Enakkkk masss... Terusinnnn Ratna masss.. Emmmmm" desahan Ratna semakin tak karuan ketika kucoba berkonsultasi kontolku lebih dalam lagi.
"Emmmm mass mentokkkkk bangettttt itu kontolnyaaaa." Racau Ratna. I Makin meracau tak jelas mengapa kenapa makin gila aku menggenjotnya, serasa sensasi yang berbeda jika Ratna meracau tak karuan seperti ini. Kuarahkan dan kumasukkan jari telunjuk ku ke mulut ratna dengan telapak tangan dan jariku yang lainnya di lehernya Tak henti-hentinya colmekan tangan mbak Vana dan grepean di dada Ratna. Serangan bertubi-tubi membuat tubuh Ratna tak kuat lagi untuk bertahan lebih lama, tampak tubuhnya mulai mengejang tak karuan, matanya kosong bersamaan dengan keluarnya erangan keras dari mulutnya..
"Ohhhhh fuakkkkk... I'll come.. Ohh yeahhhh.." Kutekan kontolku sedalam-dalamnya hingga mentok, tak lama terasa semburan kenikmatan dari memek Ratna seluruh permukaan kontolku. "Masssss... CROTTTTTTT.. CROOTTTTTT.. CROTTTTTTR... Emmmmm aahhhhhh..." Suara desahan terakhir Ratna sebelum ia benar-benar lemas tak berdaya. Kulepaskan kontolku yang tampak basah penuh dengan lendir milik Ratna, dibantu mbak Vana tubuh Ratna kupindahkan ke samping tubuh mbak Vana. "Kamu istirahat dulu ya, mwahhh." Bisikku sambil mengecup kening Ratna.
 
PART 16 Kembali posisiku sejajar di atas tubuh mbak Vana sambil kuucapkan kata-kata mesra "sekarang tinggal kita berdua." "Kamu gak lupa kan sama janji kamu?" ujar mbak Vana sambil lingkarkan kedua tangannya ke leherku. "Engga kok mbak, gak mungkin ingkar janji. Mbak bakal puas, mbak juga boleh lakuin semau mbak." "Tunjukkin kejantananmu sayang. Hari ini, aku nyonyamu. Tunjukkan kontol besarmu sayang." Perintah mbak Vana. Kuarahkan batang kontolku tepat di depan muka mbak Vana, ia kulum kontolku, memaju-mundurkannya sedalam mungkin. dan menelannya
mbak sambil kuimbangi Kutarik kepala dengan dorongan kontolku, hingga beberapa saat kemudian mbak Vana baru mengeluarkan kontolku sambil sedikit tersedak-sedak. "Ihhh kamu kok gak bilang sih deepthroat, inget mbak nyonya kamu hari mau ini." "ya mbak maaf hehe, Ku gendong tubuh bugil mbak Vana dengan batang kontolku memeknya, sesampainya di kasur sebelum ku rebahkan tubuhnya, mbak Vana menciumi leherku dan menjalar sampai ke bibirku. masih terbenam di "Mmmmmhhhhh muahhhhhhh... Emmmmm mwahhhh..." Tak kuat lagi harus menyanggah tubuh mbak Vana, kuhempaskan tubuhnya di samping Ratna yang terbaring lemas dan hanya mampu melihat kami berdua. "Ren dikit lagi mbak sampai, cepet masukinn bikin mbak puas." Pinta mbak Vana untuk memasukkan kembali kontolku yang lepas setelah kuhempaskan tubuhnya ke kasur.yaudah mbak sekarang mau gaya apa? Rendi bakal ngikutin apa yang mbak Vana mau kok." "Mbak pengen sambil berdiri Ren, tapi kamu gendong mbak ya hihi." "Dasar manja." Jawabku sambil mencubit hidung mbak Vana.
Kubopong tubuh mbak Vana ke salah satu sudut ruangan, kuturunkan pada tubuhnya dan kuberikan dorongan kecil hingga ia bersandar di dinding ruangan. Kupandangi tubuhnya dari bawah hingga atas, tampak ketika aku memperhatikan tubuh bagian atasnya muncul senyuman indah dari bibir lentik mbak Vana. "Ini yang aku inginkan sayang." Jawabnya sambil meraba-raba kontolku. Kudekatkan kami hingga kening antar kening bersatu, kutatap matanya yang memancarkan keinginan untuk dipuaskan olehku. "Ren mbak udah sange banget, pengen dimasukin lagi."
"Ihhh sok-sok an deh mbak, tadi pas Rendi masukin gitu." "Ya gimana gak sakit kontolnya segede gini, ya wajar juga sih kalau sakit diawal Ren, abis itu pasti nikmat deh disodokin kamu hihi." Jawab mbak Vana. "Mbak ah bisa aja, mwahhh." Ucapku sambil mengecup manja bibir manisnya. Kubalik tubuh mbak Vana sehingga posisiku membelakanginya, memelukknya dari belakang, hembusan nafasku di leher mbak Vana membuat tanganku merasakan sensasi yang luar biasa. Tanganku mencoba menelusuri seluruh lekuk tubuh mbak Vana, kugerayangi buah mendekati sambil jilatan lidahku di lehernya.
Lalu kuturunkan sampai ke memeknya, kuusap-usap memek mulusnya hingga ia menggelinjang kenikmatannya. "Nikmatin aja ya mbak." Bisikku disela-sela jilatan lidahku di telinganya. Emmmmmm.... lyaaaaaaa rennnnnnnnnnn.. Ahhhhhhhh.. Terusinnnn sayanggg..." Desah mbak Vana. CLOKKKK.. CLOKKKK.. CLOKKKKK memeknya yang sudah basah membuat suara colmekan terdengar jelas. "Rendi masukin ya mbak?" Tanyaku "lya sayang masukin sekarang mbak udah gak tahan, cepetan by." Jawab mbak Vana.

Kuputar kembali tubuh mbak Vana sehingga kini kami saling berhadapan, kuangkat kaki kiri mbak Vana, dengan bantuan tangan mbak Vana segera kuarahkan kontolku menuju ke surga kenikmatan itu. "Emmmm... Argggggg... Awwwwww..." Desah mbak Vana ketika kepala kontolku mencoba masuk. "Tahan ya mbakkk." Kuhentakan untuk kesekian waktunya dan akhirnya BLESSS.. kontolku telah terbenam seluruhnya di memek mbak Vana. Kugenjot memeknya dengan sedikit mengangkat kaki mbak Vana. PLOKKK... PLOKKKK... PLOKKKK...
"Emmmmm.. Rendiiii. Enakkkk sayanggg... Mbak suka kontol kamuuuuuu...." Desahan manja mbak Vana membuatku semakin tergila-gila kamu. "Memek mbak juga enakkkk.. Emmmmm.. Ahhhh ahhhhhh..." "Memek kamu ini Ren.. memek mbak memek kamu jugaa.. ini milikmu sayang... I'm your babyyyyyy." "Kapan pun Rendi mau pakai mbak harus mau kasih memek mbak ke Rendi yaa." "lya sayanggg, kapan pun kamu mau pakai, silahkannn masukinnnn. Ahhhh kontol kamu gede Rennn, mbak sukaaa sayanggg.." Erang mbak Vana sambil mendongakkan keatas keatas.
Kulihat buah dada mbak Vana ikutan bergoyang naik turun genjotanku. Mengikuti irama sedikit kuangkat lagi tubuhnya, kepala ku mulai membuat buah dada mbak Vana, kujilati puting susunya bersamaan dengan genjotanku yang semakin cepat. "Awwwwww... Aggggrrrrhhh.. Sayanggg..." PLOK.. PLOKKK.... PLOKKKK... PLOKKKKKK.. "Uuhhhhhh.. Ahhhh.. Arhhhhhh... Emmmm byyyy." Posisi kami yang berdiri lalu ditambah aku mendominasi dengan genjotanku benar-benar membutuhkan tenaga ekstra. yang
Ku gendong tubuh bugil mbak Vana dengan batang kontolku memeknya, sesampainya di kasur sebelum ku rebahkan tubuhnya, mbak Vana menciumi leherku dan menjalar sampai ke bibirku. masih terbenam di "Mmmmmhhhhh muahhhhhhh... Emmmmm mwahhhh..." Tak kuat lagi harus menyanggah tubuh mbak Vana, kuhempaskan tubuhnya di samping Ratna yang terbaring lemas dan hanya mampu melihat kami berdua. "Ren dikit lagi mbak sampai, cepet masukinn bikin mbak puas." Pinta mbak Vana untuk memasukkan kembali kontolku yang lepas setelah kuhempaskan tubuhnya ke kasur
 
.PART 17 Kumasukkan kontolku ke liang senggama mbak Vana, BLESS.. tak terasa sesempit sebelumnya namun dinding-dinding memek mbak Vana masih rapet seperti biasanya. PLOKKK.. PLOKKKK... PLOKKKK "Emmmm rennnn iya sayang, byyy ahhhhhhh..." "Kamu tetekin mbak Vana dong, mas mau lihat kalian netek." Perintahku sewaktu-waktu melihat Ratna yang mulai bangkit dari tidurnya. "ya mas." Jawab Ratna singkat sambil mulai memberikan buah di depan mulut mbak Vana. "Slurrpppp.. Emmmmm... Slurpppp... Ahhhh"
Kugenjot memek indah mbak Vana dengan intensitas tinggi, tampak buah naik turun mengikuti irama genjotanku. "Emmmm... Emmm.. ahhhhhh... Slurrppppp... Slurpppp.. emmm... Agrrhhh..." Desah mbak Vana ditengah kulumannya di buah dada Ratna. "Ahhhh ini benar-benar kenikmatan yang belum pernah kudapatkan sebelumnya." Jerit kenikmatan ku di hati. "Awwwww emmmm... Rennn mbak mau sampai sayang.." Jerit mbak Vana sambil melepaskan jilatan di buah dada Ratna. "Ahhh emmm..iya mbak Rendi juga mauuu sampaii."
"Ahhhhh sayangg mbak sampai.. CROTTTTT... CROTTTTT... CROTTTTTT.. CRROOTTTT.. ahhhhhhhhhhhhhhhh." Lenguhan keras mbak Vana membuatku semakin tidak bisa lepas darinya. Kementokin kontolku yang sudah dalam posisi turn on dan sangat keras itu ke memek mbak Vana. Ahhhhh benar-benar hangat sekali menikmati kenikmatan mbak Vana menghangatkan seluruh kontolku. Kupandangi tubuh mulus mbak Vana yang terbujur kelelahan dengan hembusan nafas tersengal-sengal, benar-benar indah tubuh ini. Ingin rasanya kugenjot lagi kontolku, tapi tak tega rasanya melihat mbak Vana kelelahan dan menutup mata sambil nafasnya yang ngos-ngosan itu.
"Sial mbak Vana udah KO aja, padahal kontolku masih keras." Pekikku dalam hati sedikit kecewa. Perlahan kucabut kontolku yang masih keras itu dari memek mbak Vana, cukup banyak cairan putih keluar meluber dari dalam memek mbak Vana. Kulihat Ratna pun juga masalah di samping tubuh mbak Vana rasanya masih kelelahan. "Ahhh sial." Pekikku kembali. "Ren kamu kok masih tegang aja sih." Protes mbak Vana. "Mbak capek Ren, mbak ngaku kalah deh sama kamu. Kamu cobain sama Ratna deh." Jawabnya kembali
"Ihhh mbak egois ahhh." Tak mau kontolku melemas sia-sia, kupindah posisiku mengangkang tepat di atas dada Ratna, kukocok kocok kontolku sambil memandang indah wajah Ratna yang lemas tak berdaya itu. "Kocokin terus mas Rendi, crotin di wajah Ratna mas." CLOKKK.. CLOKKK... CLOKKKK... ahhhhh.... Emmmmmmm.... Uhhhhh.... Rattttt. "Ahhhh Tikus, kamu cantik banget." Racau ku "Mas juga ganteng kok, terus mas kocokin, masss." Jawabnya lalu ia julurkan lidahnya seperti sedang menjilati kontolku. "Ahhhhh Ratna sayangggg... Emmmmm..."
"Mas mau jilatin peler mas, sini mas turunin lagi." Pinta Ratna. Kuturunkan sedikit posisiku agar Ratna bisa menciumi dan menjilati pelerku. "Ini tikus, jilatin peler mas." Slurrrrppp... Emmmmm... CLOKKK.. CLOKK.. Rusakan aku mulai mengejang, puncak kenikmatan yang tak ternilai rasanya. Benar-benar kenikmatan yang luar biasa bersama dengan kedua wanita binal ini. Kupercepat kocokan di kontolku hingga pada akhirnya aku benar-benar tidak bisa menahannya lagi. "Ratttttt, mas dikit lagi keluarrrr."

"Keluarin mas cepet, crotin wajah Ratna." Jawabnya lalu tersenyum dan menutup telah siap menatap semburan pejuku. menerima "Ahhhh mas gak kuatttt sayangg." Jerit ku CRROOTTTTTTT.. CROTTTTT... CROTTTTT.. CROTTTTTTT... CRO0OTTTT... Ahhhhhhh arggggg... Emmmm... "Mas banyak banget pejunya, luber sampe netes-netes keluar dari wajah Ratna loh." "Peju perjaka Tikus." "Hihi slurrpppp emmmm." Tawa Ratna sambil mencolek pejuku di saat ia memasukkan ke mulutnya.
"Enak mas, asin manis gimana gitu hihi." Tak ada jawaban keluar dari mulutku, kubaringkan tubuhku yang mulai melemas di antara tubuh bugil Ratna dan mbak Vana. Pikiranku mulai kosong, cahaya dimataku perlahan mulai sirna, mataku tak sanggup lagi untuk melihat disekitar. Kupejamkan mataku menemukan staminaku, entah apa yang terjadi saat aku tidur, akupun tak tahu bagaimana keadaan dan mbak Vana saat aku terjadi. untuk beristirahat ketika aku terbangun dari tidurku kurasakan belaian manja tangan seseorang membelai dadaku, kugapai tangan itu dan kulirik wajahnya ohh ternyata Ratna sudah lebih dulu bangun.
"Udah bangun ya." Celetuk seseorang di kananku "Ehh mbak Vana juga udah bangun duluan." Jawabku sambil kurasakan kepala mbak Vana ia sandarkan di dadaku. "Udah dong, kamu kalau tidur mbak liat-liat masih cakep aja ya hihi." Puji mbak Vana. "Ah mbak gombal." "Oh ya katanya kamu mau cerita?" Tagih mbak Vana. "Cerita apaan mbak? Rendi lupa." Jawabku yang memang tak tau apa yang dimaksud mbak Vana. "Cerita yang pas mbak pergokin kamu lagi ngewe itu."
 
PART 18 "Oh ituuuuu, hehe maaf Rendi lupa mbak. Abisnya lemes banget gini jadi lupa semua." "Eh pintu toko udah ditutup mbak?" Tanya Ratna. "Udah kok aman, mbak sange pas kamu pakai Rendi, pas bisikin mau selesai ngelayanin pelanggan tokonya. Niatnya sih mau ikut kalau foreplay kalian malah malah ngewe." mbak tutup deh "Eh ceritain dong Ren." Tambah mbak vana. "Ya kan Rendi awalnya kesini tuh cuma mau cari aksesoris hp gitu mbak, awalnya sih ragu sama bingung gitu buat samperin mbak Vana apa engga."
"Eh pas udah selesai milih-milih dan dapet barangnya malah ketemu Ratna dia mau cari makan, yauda deh kita makan bareng gitu." Tambahku "Lah gitu doang? Terusin ahhhh." Jawab mbak Vana sambil mencubit puting susuku. "Ihhhh nakal ya haha. lya-iya mbak pasti Rendi ceritain kok. Ya singkatnya aku bilang ke Ratna kalau gak mau ngewe dulu soalnya takut kalau asal ngewe sama orang yang gak dikenal eh ternyata bawa penyakit gitu mbak, istilahnya main aman gitu deh mbak, lagian siapa sih yang gak mau main sama cewek secantik mbak hehe." Jawabku mencoba merayunya. "Terus kamu ngiranya mbak bawa penyakit gitu?" Tanya mbak Vana sedikit cemberut dia.
"Ya engga gitu mbak, kan cuma cari aman aja daripada ngambil resiko gitu, terus akhirnya Ratna cerita deh tentang papi yang ngewein kalian sekeluarga. Mbak kan juga pernah ngomong kalau mbak pernah dipakai sama satu orang aja ternyata baru aku tau itu papi gitu." "Hmm gitu, iyadeh mbak maklumin kamu kok." Jawab mbak Vana sedikit tenang. "Lalu bagaimana ceritanya kok bisa kamu ngewe sama Ratna? Padahal yang berjuang dapetin kamu itu mbak." "Ya kan Ratna yang nawarin mbak haha." "Eh enak aja ya, Ratna cuma bercanda loh, mas yang nanya balik serius engga." Celetuk Ratna.
"Ihhh dasar adek mbak genit banget." Jawab mbak Vana sambil slap buah dada Ratna. "Awwwww..." Jerit Ratna lalu kami pun tertawa bersama sambil tubuhku dipeluk dan diapit oleh 2 wanita bugil ini. "Eh Ren makasih ya udah muasin mbak." Ucap mbak Vana. "Ratna juga mas, makasih banget ya, kontol mas emang super super nagih deh hihi." Ucap Ratna yang juga berterima kasih kepada saya dan memuji kontolku. sama-sama, Rendi juga puas kok ngewein kalian berdua." Jawabku sambil mencium kening Ratna dan mbak Vana. "lya
"Eh Ren kamu mau bantuin kita nggak?" Tanya mbak Vana. "Bantuin apa mbak? Bantuin puasin kalian? Emang belum puas juga ya diewe kontol segede ini?" "Ihhhh bukan itu sayanggg, puas kok puas. Tapi kamu mau kepuasan lebih dari kami berdua engga?" "Emmm memangnya apa sih mbak? Bikin penasaran aja." "Jadi gini besok Kamis minggu depan kan mami ulang tahun tuh, kamu mau bantuin ngasih kejutan enggak?" "Kejutan apa mbak? Bawain kue sambil nyanyi gitu?" Tanyaku sedikit bingung.
"Udah gak perjaka masih aja polos kamu ini haha." "Ratna aja yang nyimak paham maksud mbak Vana." Celetuk Ratna tiba-tiba ikut nimbrung obrolanku dengan mbak Vana. "Apaan sih Rat? Bingung mas." "Ngewe mas yaampun." Jawab Ratna. "Hah? Serius ngewein mami?" Tanyaku sedikit tak percaya dengan rencana mereka. "ya serius." Jawab mbak Vana singkatnya. "Tapi kok mami ini tipikal orang yang pegang omongannya baik-baik ya, soalnya sempet mami nolak kontol Rendi gitu waktu kita foreplay mbak."
"Ya habis papi meninggal, jadinya mami punya komitmen gak mau pakai kontol selain kontol papi, tapi lama-lama mbak bakar efek sama mami cuma pakai alat bantu doang kalau lagi sange." "Hmm gimana ya." Jawabku bingung. "Ayo mas bantuin mami ya, gak bakal nolak kok kalau dikasih kontol mas yang super jumbo ini hihi." "Nanti kalau tiba-tiba mami nolak gimana? Malu dong mas." "Yaudah gini aja Ren, nanti waktu mami ulang tahun mbak kan niatnya mau kasih surprise ke mami yang beda dari yang lainnya gitu, terus mbak bakal bilang ke mami kalau mau surprise harus mau mbak iket di kursi sambil melihat mbak tutup."
"Kamu nanti dateng sambil keluarin kontol kamu lalu arahin deh ke mami, ya tinggal lihat aja reaksinya gimana tapi mbak yakin sih mami pasti mau kok." "Hmm gitu ya, boleh deh pengen nyobain memek mami juga haha." "Dasar memek Pemburu." Ucap mbak Vana sambil kembali mencubit puting susuku. "Ehhh Rendi mbak Vana mintain tolong ya, bukan Rendi yang cari-cari memek." Kamipun tertawa bersama hingga akhirnya kami membersihkan diri dalam satu kamar mandi, sempat kami melakukan petting tipis-tipis di bawah aliran shower, saling mencium saling meraba dan yang pasti saling memuaskan.
Setelah puas bermain di kamar mandi aku segera kembali memakai pakaian yang jatuh berserakan di lantai, mbak Vana dan Ratna masih dalam balutan handuk kecil itu. "Hati-hati masuk angin loh." "Hihi kalau masuk angin obatnya kontol kamu aja biar cepet sembuh ya." Jawab mbak Vana dengan nada manjanya. "Haha ada-ada aja mbak Vana ini ah." "Mas besok gak kerja?" Tanya Ratna mengingatkanku bahwa besok adalah hari produktif untuk bekerja. "lya Rat mas kerja besok, capek banget abis tempur sama kalian. Mas pamit ya langsung pulang aja
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd