..PART 12 Tak lama setelah aku masuk, Ratna pun menyusul ku dari belakang. Kuhampiri dia "kamu tadi bisikin mbak Vana apa?" Tanyaku. Tak ada jawaban sama sekali dari Ratna hanya balasan senyum manis dari ucapannya. Tak kusangka Ratna mengambil inisiatif terlebih dahulu, ia berusaha terlebih dahulu dengan keinginan, sedikit demi sedikit mendorongku hingga mentok ke dinding, ia memegang kedua tanganku dan menempelkan di dinding. la terus mencumbu bibirku, kadang kala ia gigit kecil gigi bawahku. "Ahhhhhhh emmmmm rattttt." Slurrrpppp.. emmmmmm... Ahhhhh... Ahhhh... Slurrpppp...
melepaskan tangan Ratna ditanganku untuk meremas buah dada wanita binal ini tapi sial genggamannya lebih erat dari dugaanku. Kucoba untuk Karena tak kuasa menahan serangan bertubi-tubi dari Ratna aku, dengan sedikit tenaga kulepaskan genggamannya dan kubopong tubuhnya menuju ke kasur. la lingkarkan tangannya dileherku "puasin Ratna mas." Kuhempaskan tubuhnya di kupasang posisi menindih "mas bakal puasin kamu sayang." kasur lalu Jawabannya indah pemandangan seperti magnet yang menarik bibirku agar cepat mencumbui pemandangan.
"Mmmmmuahhhhhh... Ahhhhhhh... Argggg.... Massssss.... Ahhhhh.. lyaaaaaa enakkk mas..." Desah Ratna saat bibir kami saling berpagutan. Kupegang pipi kanan Ratna dengan tangan kananku mencubitnya sambil sedikit sedangkan tangan tubuhku yang berada di atas tubuh Ratna. kiriku Tanganku mulai turun menggerayangi tubuh Ratna dari luar kaos ketat miliknya, kini bibirku kuturunkan dan mulai mencubui leher Ratna sambil kuberikan cupangan kecil di leher putih itu. "Mmmmmmuachhhhh... Muahhh." "Ahhhh mas nakal ihhh." "Nikmatin aja sayanggg."
Tak henti-hentinya kuremasi buah dada Ratna dari luar kaos "Mas kalau ganggu buka aja baju Ratna, lakuin sesuka hati mas." "Kamu milik mas ya Rat." "lya mas, Ratna milik mas Rendi." Sambilnya tersenyum Kulumat kembali bibir itu untuk kesekalian kali kali "Mmmmm.. ahhhh... Emmmm... Arggggg... Uhh.... Uuhhhhh..." Kusudahi ciumanku, tangan kali ini yang bekerja membuka kaos Ratna. Ratna pun mengerti apa yang kumaksud, ia mengangkat kedua tangannya agar memudahkan ku melucuti satu per satu yang ia kenakan.
"Astaga udah gak muabah loh bh kamu Rat." "Hihi gimana mas tetek Ratna?" Tanyanya sambil mengeluarkan salah satu teteknya yang besar dan kencang itu. "Baguss banget sayang, mas suka, ini punya mas kan Rat?" Sambil tanganku memeras tetek indah milik Ratna. "lya mas, tetek Ratna punya mas. Engga tetek aja kok mas, semuanya boleh jadi punya mas Rendi hihi." Jawabnya sambil mengeluarkan satu tetek yang masih terbungkus bh yang tampak kekecilan itu. "Ahhhh sayanggg, gemesin deh." Jawabku sambil tangan meremas-remas kedua pipi Ratna.
"Mas mau liat kontol mas yang gede ituuuuu." Rengek Ratna manja. Kuambil posisi berdiri di atas kasur, kupandangi tubuh Ratna dari atas, ahh sungguh indah sekali memang benar-benar turunan maminya diumur hampir kepala 5 aja masih cakep apalagi yang masih muda. "Rattttttttttt, kok diem aja sih. Bantuin mas lepasin celana dong sayangg." "Dasar manja ih, untung cakep hihi." Jawab Ratna sambil bangkit dari tidurnya la mulai membuka kancing celana jeans ku lalu perlahan menurunkan resleting ku dan akhirnya celana ku berhasil ia lucuti.
"Awwwwwww masssss." Jerit kecil dari pandangan yang ia tutupi menggunakan tangan, Ratna tampak kaget melihat batang penis meskipun masih tertutup oleh segitiga pengaman. "Gede banget mas, CD gak muaturun nih mas." Jawabnya terheran-heran "Ya gimana mau muabah, di depan ada yang bikin adek mas ngeceng, buru-buru minta memek deh." "Udah siap kan ya mas masukin ke memek Ratna sambil mulai Tanya menurunkan CD ku dengan cepat. Ratna?" Twinggg... Twingggggggg... Ayunan terkagum-kagum. kontolku membuat Ratna
"Siap sayang mas, perjaka mas buat kamu." Jawabku "Yaampun mas gede bangett." "Loh kamu sih udah pernah liat? Kok kaget banget." "Waktu Ratna liat kan pas mas sama mbak Vana udah tiduran berdua, kontol mas udah gak ngaceng tapi tetep gede gitu, gak tau kalau ngaceng bisa segede ini hihi." "Dikasih apa sih mas kok bisa gini." Tanya Ratna terheran-heran. "Di kasih liat tetek kamu aja udah cukup kok, kalau dikasih memek kamu bisa-bisa lebih keras lagi mungkin haha." Jawabku sambil kuarahkan kepala Ratna ke kontolku.
"Kamu harus cobain kontol mas Rat."
CLOKKKKK... CLOKKKKK... SLURPPPPPP... EMMMM.... Ahhhhhhh.... Ku goyang-goyangkan membantu Ratna mendorong sepongannya. pinggulku untuk "Ahhhh ratttt, enakkkk sayanggg." Kutarik kepala Ratna sambil sekidit kuberikan dorongan doronganku hingga kontolku mentok di mulut Ratna. "Arrrgggggggg Cukup lama ia menahan desakan kontolku hingga akhirnya ia tak kuat lagi dan memuntahkannya. emmmm arrrggggggg..." Kulihat tampak cairan meluber di bibir manis Ratna. pra ejakulasiku