Part XXVII : Perlawanan Nathael
Sepertinya cuaca hari ini sangat cerah, dengan ditemani kehangatan sang mentari aku pun menyantap sarapan pagiku berupa roti bakar coklat dengan teh hangat sebagai pelengkapnya. kunikmati suasana tempat tinggalku yang baru ini, sebuah rumah yang sengaja kusewa selama 1 tahun kedepan, lokasinya juga tidak begitu jauh dari kantorku yang sekarang.
Hanya satu orang saja yang tau dimana aku tinggal sekarang, orang yang mungkin bisa kau percayai untuk sekarang ini dia adalah tante rahma. dialah yang merekomendasikan tempat tinggal ini dan dia sekarang sedang pulas tertidur di ranjangnya, setelah semalam kita menguras tenaga untuk tiga kali permainan. aku sengaja memanfaatkan tante rahma untuk rencanaku selanjutnya dan disamping itu juga dialah satu-satu orang yang sangat disayangi oleh rina, jika aku mampu mengendalikan mamanya maka ada kemungkinan aku bisa menjinakan rina lagi.
Setiap sore hari sampai malam aku selalu menghabiskan waktu berduaan dengan tante rahma di tempat ini, kita terlihat seperti pasangan kumpul kebo, setelah dengan anaknya di apartement kini dengan mamanya di rumah ini. disaat ku sedang melamun terdengar suara lirih dari tante rahma memanggil namaku, tak apalah yang penting sesuai dengan apa yang telah aku rencanakan.
"hans... !", ucap dari tante.
"iya tante !", jawabku.
"ngapain ?", tanya tante dengan bermalasan di ranjang.
"sarapan.. mau ?", jawabku dengan menawarkan roti bakarku pada tante.
Tante pun menjawab pertanyaanku dengan mengangguk-anggukan kepalanya, dan aku pun segera berdiri lalu menuju ke tempat tidur, kemudian aku duduk di atas ranjang di samping tante yang sedang berbaring, lalu bangunkan tubuhnya dan kusandarkan pada tumpukan bantal setelah itu ku sodorkan secangkir teh hangat pada tante untuk dia minum dan kemudian kusuapi tante dengan potongan roti bakar milikku.
"nikmat sekali hans !", ucap tante sambil mengunyah makanannya.
"tentu saja karena ada aku disini !", ucapku.
"huh.. dasar kau !", sautnya dengan tersenyum manja.
"bagaimana kandungan tante ?", tanyaku pada tante rahma.
"baik-baik aja sepertinya !", jawab tante.
"kau semalam maennya kasar banget !", sautnya lagi.
"maaf.. aku terlalu bernafsu !", ucapku.
Sebenarnya aku ingin sekali menggugurkan kandungan itu tapi manusia bodoh itu selalu saja mengacohkan semua rencanaku, sangat bahaya jika tante rahma masih tetap kekeh untuk tidak menggugurkan kandungannya. jika aku yang melakukan maka akan sangat mencurigakan oleh karena itu harus renald sendiri yang melakukannya.
"terus bagaimana dengan renald apa dia mau tanggung jawab ?", tanyaku pada tante.
"menurutmu ?", tanya balik tante padaku dengan wajah yang ketus.
"aku tidak tau !", ucapku pada tante.
"dia selalu merayu tante untuk menggugurkan kandungan tante, tapi tante selalu menolaknya dengan halus sesuai dengan perintahmu !", jawab tante.
"sangat riskan juga jika tante terlalu frontal menolak rayuan, aku hanya berjaga-jaga supaya dia tidak khilaf saja !", tuturku.
"bagaimana kalau kau saja yang bertanggung jawab hans ?", tanya tante padaku.
"kita lihat saja nanti tante !", jawabku santai.
"nanti ?", tanyanya lagi.
"setiap detik semua bisa terjadi, kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti !", jelasku lagi.
"ehmm... kau terlalu misterius hans !", ucap tante.
"ohh yaa.. aku harus pergi dulu tante, mungkin nanti sore aku akan kembali lagi !", ucapku pada tante.
"laporan tentang keuangan perusahaan sudah aku kirim via email, silahkan tante koreksi !", sambungku.
"baiklah.. aku akan menunggumu kembali disini !", ucap tante.
Setelah selesai berbincang dan menyuapi tante aku pun mengambil kunci mobilku lalu ku tancap langkahku menuju parkiran mobil, kemudian ku kemudikan mobilku ke tempat mei dan shandy berada. kemarin aku sudah mengatur pertemuan dengan shandy dan mei di sebuah caffe di daerah bilangan jakarta. setelah sampai dicaffe tersebut aku segera menuju ke meja yang telah aku pesan, nampak mei dan shandy telah tiba duluan lalu kuhampiri mereka berdua.
"hi.. apa kabar ?", sapaku pada mereka berdua.
"hi hans... aku kangen denganmu !", ucap mei.
"iya sama.. aku juga kangen dengan kalian !", ucapku pada mereka berdua.
"apa kabar hans ?", tanya shandy padaku.
"baik shan.. !", jawabku.
"kau tambah ganteng hans.. !", ucap mei memujiku.
"terima kasih atas pujianmu mei.. sekarang mana hasil laporanmu selama beberapa hari ini !", ucapku pada mei.
"huh.. kau selalu saja mengacuhkan perhatian seorang wanita, kalau seperti ini terus kau bisa menjadi bujangan seumur hidup !", ucap mei dengan memberikan sebuah dokumen kepadaku.
Lalu aku pun memeriksa keseluruhan dokumen itu dengan seksama supaya tidak ada kekeliruan yang terjadi, tapi kalau untuk urusan memanagement keuangan mei adalah jagonya tidak salah jika aku percayakan hal ini padanya, semua kerjaannya sangat detail dan teliti sekali.
"wow.. ternyata kau pintar juga mei !", ejekku.
"sialan kau, hans.. !", saut mei.
"baiklah mei.. setelah keuangan perusahaan kita stabil kau bisa menjalankan rencana kedua yaitu dengan membalik keuntungan dari kontrak kerjasama ini !", ucapku pada mei.
"baiklah.. mungkin butuh waktu 2 bulan kedepan !", ucap mei padaku.
"tidak masalah mei !", sautku.
"lalu setelah perusahaan itu hancur, tugas mu selanjutnya adalah memberikan shock therapy pada salah satu anggota keluarga suryadharma yaitu retno !", ucapku pada shandy.
"gunakanlah semua bukti yang telah ada di tanganmu untuk memasukan retno kedalam buih !", sambungku pada shandy.
"tapi selama ada teguh suryadharma sepertinya akan susah untuk memenjarakan retno !", sangkal dari shandy.
"aku sendiri yang akan turun untuk menghentikan langkahnya, aku sudah memiliki rencana sendiri untuk mereka semua !", jawabku pada shandy.
"apa rencanamu itu ?", tanya shandy.
"aku akan masuk kedalam keluarga itu !", jawabku santai.
"hans jangan ceroboh.. itu akan membahayakanmu !", ucap shandy dengan sangat khwatir.
"shandy benar hans... jangan lakukan hal tersebut, lebih baik kau seperti ini saja, bermain di balik layar !", saut mei.
"tenang saja.. aku akan baik-baik saja, aku sudah meyiapkannya dengan baik !", ucapku pada mereka berdua.
"hentikan hans.. percayakan saja semua rencanamu pada kami, jangan sampai identitasmu sampai di ketahui oleh mereka !", tutur shandy begitu khwatir sekali padaku.
"sudahlah.. rencanaku tidak akan berhenti sampai disitu saja, jika aku dalam bahaya aku telah meyiapkan rencana lainnya !", ucapku pada shandy untuk menenangkannya.
Disaat sedang asyik-asyiknya aku berbincang-bincang dengan shandy dan mei, teleponku pun bergetar sekali tanpa adanya suara yang keluar, aku sengaja silent telepon agar mei dan shandy tidak mengetahui kalau ada panggilan yang masuk ke handphoneku, karena jika mereka tau maka mereka akan bertanya-tanya tentang siapa orang yang menghubungiku, sangat susah bagiku untuk berbohong di depan mereka.
"tunggu bentar.. aku ingin ke toilet dulu !", ucapku pada mereka berdua.
"apa kau mau aku antar !", ucap mei menggodaku.
"apa kau seorang transgender, mei !", sautku dengan maksud mengejeknya.
"kau selalu saja menyebalkan hans !", ucap mei dengan kesalnya.
"hahaha... kau selalu saja melucu, mei !", ucapku menyindir mei.
Aku pun meninggalkan mereka berdua dan mengarah kesebuah toilet yang berada di pojok caffe tersebut, setelah sampai di dalam toilet aku pun melihat handphoneku, dan ternyata pesan singkat dari nova yang berbunyi.
"hans.. rina baru saja pulang kerumah dengan membawa beberapa koper pakaiannya !", tulis pesan dari nova via BBM.
"terima kasih atas info, tolong jangan biarkan siapa pun mengetahui hal ini termasuk shandy !", balasku pada nova.
"baiklah hans !", balasan nova.
"dan perlu kau ingat nov.. kalau rina yang sekarang bukanlah rina yang dalam kendaliku lagi, jadi jangan melakukan hal-hal yang bisa memicu amarahnya, bersikaplah biasa saja layaknya pembantu dan majikannya.. dan laporkan kepadaku bila ada gelagat yang mencurigakan yang dilakukan oleh rina !", balas ku lagi pada nova.
"tenang saja hans, akan aku lakukan sebaik mungkin !", balas dari nova.
Setelah beberapa hari dia menghilang akhirnya dia pun muncul juga dan dia memilih untuk tinggal di rumah itu, jika seperti ini berarti di rumah tersebut ada tiga pihak yang memiliki rencana masing-masing, pihak pertama tante rahma dan nova yang dalam pengaruhku, lalu pihak kedua adalah bocah tengik itu yang selalu mengintai tantenya dan yang terakhir adalah rina yang dengan sengaja masuk kedalam rumah tersebut, tentang rina aku juga tidak tau apa tujuan sebenarnya dan apa yang akan dia rencanakan.
Tapi tenang saja selama mamanya dalam kendaliku dan tidak ada orang yang tau selain mei dan shandy, aku yakin kalau rencanaku akan bisa berjalan dengan lancar meskipun rina tidak di pihakku lagi. untuk mengetahui apa tujuan rina yang sebenarnya mungkin aku bisa memanfaatkan mamanya untuk mencari tau akan hal tersebut.
Baiklah waktu aku harus kembali ke tempat shandy dan mei sebelum mereka mencurigaiku karena terlalu lama di toilet. dan setibanya di tempat shandy dan mei, aku pun melanjutkan obrolanku.
"shan.. aku ingin tanya kepadamu ?", ucapku pada shandy.
"apa itu ?", sautnya.
"bagaimana pengintaianmu terhadap temannya agnes.. aku ingin semua informasi yang sedetailnya !", tanyaku pada shandy.
"di rumah itu hanya dihuni 2 orang, agnes dan mamanya yaitu bu farah, dia seorang guru di sekolah agnes dan dia juga memiliki butik yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. mengenai hubungan ibu dan anak ini aku mencium bau-bau yang sangat tidak wajar di antara mereka !", papar shandy.
"apa maksud mu ?", tanyaku pada shandy.
"mereka berdua sangat mesra tapi kemesraan mereka tidak terlihat seperti layaknya ibu dan anak, tapi aku melihatnya seperti seorang pasangan kekasih !", penjelasan shandy.
"ehmm.. informasimu sangat berguna sekali shan !", ucapku pada shandy.
"apa mereka berdua itu lesbian !", saut mei pada shandy.
"bisa di bilang seperti itu tapi aku tidak berani mengambil kesimpulan karena hubungan mereka adalah seorang ibu dan anak !", ucap dari shandy.
"tapi jika aku simpulkan dari infornasi yang diperoleh oleh hans waktu di caffe itu, bisa di bilang keluarga ini adalah keluarga yang sangat tidak normal !", ucap shandy.
"seorang anak perempuan yang tomboy, mengajak temannya kerumahnya untuk memperkosa mamanya sendiri dengan menggunakan obat bius agar mamanya tertidur, setelah itu mamanya nampak tenang saja setelah menemukan obat bius itu di kamar mandi tanpa menaruh kecurigaan sedikit pun akan kelakuan busuk dari anaknya, dan shandy bilang bahwa mereka seperti sepasang kekasih. yang menjadi kecurigaanku adalah aku tidak yakin jika hubungan mereka adalah seorang ibu dan anak !", papar penjelasanku pada mei dan shandy.
"tapi aku tidak mengerti kenapa kau menyeret keluarga itu dalam permainanmu ?", tanya mei padaku.
"bukan aku tapi nathael sendirilah yang memasukan keluarga itu dalam permainan yang aku buat ini !", jawabku pada mei.
"lalu apa yang akan kau lakukan pada keluarga itu hans ?", tanya lagi mei padaku.
"bukan aku tapi kau yang akan melakukannya mei !", ucapku pada mei.
"aku... kau ingin aku lakukan apa pada mereka ?", tanya mei padaku.
"bu farah memiliki usaha butik.. tugasmu adalah membujuk bu farah untuk mau menerima pinjaman modal usaha dari perusahaan kita, dan aku akan membantumu dari belakang !", perintahku pada mei.
"tapi ingat gunakan nama renald sebagai pimpinan perusahaan dan jangan pernah menyebutkan namaku !", ucapku pada mei.
"hal itu sangat mudah bagiku.. lalu setelah itu apa yang akan kau lakukan pada keluarga itu !", tanya lagi mei padaku.
"setelah hutang dan bunganya menumpuk aku akan dengan mudah menghancurkan keluarga itu dan setelah itu baru anaknya itu yang akan aku jerumuskan kedalam kegelapan !", ucapku pada mei.
"apa maksudmu hans ?", tanya shandy memotong pembicaraanku dengan mei.
"aku akan merencanakan sesuatu agar bu farah mau menjual anaknya untuk melunasi hutangnya, setelah itu si agnes akan aku jual kemucikari !", ucapku dengan nada sedikit emosi.
"kau sudah gila hans.. kau tidak perlu melakukan hal tersebut kepada mereka !", ucapan dari mei.
"mei benar... keluarga itu tidak tau apa-apa hans !", ucap shandy.
"diam dan ikuti saja perintahku !", ucapku dengan tegas.
"ini merupakan peringatan bagi siapa saja yang ingin membantu keluarga suryadharma, mereka akan merasakan akibatnya jika berani menghalangiku !", ucapku kepada mereka berdua.
"hans.. aku tidak menyangkah kalau kau akan tega melakukan hal ini !", ucapan mei dengan ekspresi terheran-heran akan perintahku.
"maaf aku tidak ingin berdebat lagi,.. aku pergi dulu !", pamitku pada mereka berdua.
Aku pun melangkahkan kaki pergi meninggalkan mereka berdua yang sedang termenung terheran-heran akan keputusan yang telah aku ambil, dan juga tentang perubahan sifat yang sangat bertolak belakang dari yang biasa mereka kenal. tapi tidak ada cara lain lagi, aku terpaksa melakukan hal ini demi kalian, inilah adalah rencanaku sebenarnya dari seluruh rencanaku yang ada.
Aku ingin mengakhiri ini sendirian tanpa adanya kalian yang ikut terlibat, aku tidak ingin membahayakan kalian dengan menyeret kalian kedalam pusaran keluarga besar ini. aku juga tau karena akulah kalian mau mengikutiku masuk kedalam keluarga besar angkawijaya. maafkan aku shandy, mei dan kau nova karena aku tidak menceritakan rencanaku ini, setelah ini selesai kuharap kalian bisa hidup bahagia dan terbebas dari lingkaran setan yang ada di keluarga ini, aku ingin membebaskan kalian dari dendam dan rasa ingin balas dendam.
Sepanjang perjalanan pulang aku selalu dihantui oleh perasaan bersalahku pada keluarga bu farah itu, semoga saja aku tidak melakukan kesalahan sedikit pun atau hal ini akan menjadi boomerang bagiku dan seluruh teamku. aku hanya butuh ketenangan agar bisa berpikir dengan normal dengan begitu seluruh tindakanku akan berjalan dengan sempurna.
Setelah sampai dirumah aku pun di sambut hangat oleh tante rahma, seperti biasanya yang ada di kepala wanita ini hanyalah tentang sex dan sex saja. jika kau tidak memegang peranan penting dalam rencanaku mungkin aku akan menyingkirkanmu sekarang juga, oleh karena itu aku harus bersabar menghadapi kelakuan binalnya ini. dan benar saja mau tidak mau aku harus melayani nafsunya yang besar itu, kejadian ini setiap hari terjadi dan sehari bisa 5 sampai 7 kali aku harus melakukan hubungan sex dengannya, aku seperti budak sex bagi tante rahma.
Dua hari setelahnya...
"Kring...... kring...... ", suara teleponku berbunyi sangat keras, dan kulihat ada panggilan dari shandy.
"halo shan.. ada apa ?", tanya padanya.
"hans.. ada sesuatu yang aneh sedang dilakukan oleh agnes !", ucap shandy padaku.
"apa itu shan.. ?", tanyaku.
"aku sekarang sedang mengikuti agnes dan sepertinya agnes sedang mengikuti seseorang !", ucap shandy.
"seseorang... siapa ?", tanyaku.
"renald.. dia mengikuti kemanapun mobil renald melaju !", ucap shandy.
"baiklah shandy.. sekarang kau terus ikuti saja kemanapun agnes pergi !", ucapku pada shandy.
"dan satu lagi.. kau hubungi mei untuk menyuruh renald tidak ke kantor !", sambungku.
"beberapa hari ini renald memang tidak pernah ke kantor hans !", ucap shandy.
"hah.. manusia bodoh itu tidak pernah ke kantor, lalu apa yang dia kerjakan akhir-akhir ini ?", tanyaku pada shandy dengan sedikit emosi.
"aku tidak hans... sejauh ini aku hanya bisa mengamatinya jika kita berdua ada di kantor tapi akhir-akhir ini dia memang tidak pernah ke kantor, setelah kau memutuskan untuk masuk kedalam perusahaan suryadharma sepertinya dia begitu bebas tanpa adanya gangguan darimu !", papar shandy.
"baiklah.. kau lakukan saja perintahku tadi, ikuti terus kemana agnes pergi dan jangan sampai renald menginjakan kakinya di perusahaan kita selama di ikuti oleh agnes !", perintahku pada shandy.
"baiklah !", ucap shandy.
Setelah aku menutup teleponku, aku mencoba untuk menerka-nerka tentang apa yang sebenarnya terjadi, pertama tentang renald yang tidak pernah ke kantor. seperti yang kita ketahui renald merupakan agent ganda, tidak hanya bekerja padaku tapi pada kakek dan joseph juga jadi kemungkinan besar semua tindakannya adalah dalam kontrol joseph. yang jadi masalah adalah kemana dia pergi sampai tidak pernah ke kantor.
"tunggu dulu.. aku mencium bau konspirasi antara joseph, rina dan renald. jika prasangkahku ini benar berarti sama saja aku dengan mempertemukan rina dengan shandy !", ucapku dalam hati.
Dengan cepat aku mengambil kunci mobilku dan meniggalkan semua perkerjaanku yang ada di kantor, ku tancap gas mobilku dengan kuat supaya laju mobilku semakin kencang. tempat yang paling mungkin renald tuju adalah kampus rina, aku harus cepat menuju kesana dan menghentikan shandy.
Setelah beberapa menit berlalu aku pun sampai di depan kampus rina dan dengan sengaja aku memarkirkan mobil di mall citraland yang berada tepat di depan kampus rina, aku berjalan kaki dari mall tersebut ke depan kampus rina. tidak berselang lama kulihat mobil renald memasuki area kampus dan lumayan jauh terlihat agnes membuntuti renald dengan menggunakan sepeda motornya, dan setelah itu nampak mobil shandy. aku pun menghampiri shandy dengan memutar arah karena ada agnes yang sedang memasuki area kampus juga.
Saat aku sudah dekat dengan mobil shandy, aku pun menghentikan laju mobil shandy itu dan menyuruh shandy untuk membuka pintu mobilnya lalu aku pun memasuki mobil shandy.
"apa yang kau lakukan disini hans ?", tanya shandy.
"nanti aku jelaskan yang penting parkirkan mobil dulu di dalam kampus itu !", ucapku pada shandy.
Shandy pun menuruti perintahku dan memarkirkan mobilnya ke dalam kampus tempat rina menuntut ilmu, lalu didalam mobil rina aku pun menjelaskan maksud dan tujuanku kenapa aku bisa ada disini.
"aku merasa ada yang aneh dengan renald !", ucapku.
"apa maksudmu ?", tanya shandy.
"aku akan jelaskan kepadamu tapi berjanjilah jangan bertindak ceroboh dan kau harus bisa mengontrol emosimu !", ucap dengan nada sangat serius pada shandy.
"baiklahaku berjanji... sekarang kau bisa menjelaskan kepadaku ?", ucapan shandy dengan serius pula padaku.
"aku mencurigai jika joseph ada dibalik semua ini !", ucapku pada shandy.
"aku tidak mengerti apa maksudmu ?", tanya shandy lagi.
"ini tentang renald dan rina.. !", ucapku pada shandy.
"rina !", ucapan shandy tiba-tiba berubah menjadi sangat penuh dendam.
"kendalikan emosi dan jangan pernah melakukan hal konyol yang bisa membahayakan dirimu !", ucapku pada shandy.
"dengarkan aku shan... aku merasa jika rina telah dalam kendali joseph, begitu pula dengan renald, jika seperti ini anggap saja rina telah membocorkan semua rencanaku kepada joseph oleh karena itu joseph bisa mengantisipasi semua yang telah aku rencanakan !", terangku pada shandy.
"sudah berkali-kali aku bilang kepadamu untuk menghabisi wanita haram itu, tapi kau selalu saja menghalangiku !", ucap shandy dengan emosinya.
"tenanglah.. !", ucapku untuk menenangkan shandy.
"aku juga sudah berjanji kepadamu kalau tidak akan menghentikan aksimu lagi, tapi jika kau tidak bisa mengontrol emosimu sama saja dengan bunuh diri, apa lagi sekarang kemungkinan rina bekerja sama dengan joseph sangat lah besar !", jelasku pada shandy.
"teruskan penjelasanmu !", ucap shandy.
"kemungkinan joseph menggunakan renald sebagai penghubung antara dirinya dengan rina, terlalu berbahaya bagi joseph untuk turun langsung menemui rina karena dia tau bahwa ada aku disini yang setiap saat bisa mengetahui keberadaannya !", paparku.
"menurutmu joseph, rina dan renald melakukan konspirasi.. lalu untuk apa konspirasi itu ?", tanya shandy padaku.
"tentu saja untuk kepentingan joseph yang aku sendiri tidak tau... tapi yang aku tau pasti adalah joseph sama sepertimu, menyimpan dendam kusumat terhadap keluarga suryadharma !", jawabku pada shandy.
"lalu bagaimana dengan agnes.. kenapa dia melakukan pengintaian terhadap renald ?", tanya lagi shandy padaku.
"baiklah.. akan aku jelas tapi kau BBM dulu si nova, suruh nova untuk menggeledah setiap sudut dari kamar nathael, aku merasa ada sesuatu yang bocah tengik itu sembunyikan !", ucapku pada shandy.
"saat aku aku mengamati cctv.. bocah itu nampak menyimpan sesuatu di balik lemarinya !", ucap shandy.
"baiklah suruh nova untuk mencari tau tentang hal tersebut !", perintahku pada shandy.
Aku lihat shandy sedang mengetik pesan singkat pada handphonenya dan dia pun segera mengirim pesan tersebut pada nova, setelah itu aku pun melanjutkan penuturanku.
"ok, sekarang aku akan jelaskan mengapa agnes menguntit renald. ini pasti ulah dari bocah tengik itu, karena bocah itu sangat terobsesi pada tantenya dan dia juga tau kalau tantenya sedang berselingkuh dengan renald makanya dia menyuruh agnes untuk mencari tau semua tentang renald dengan cara menguntitnya !", paparku.
"lalu kenapa dia menyuruh agnes bukannya dia bisa melakukannya sendiri ?", tanya shandy.
"ada kemungkinan jika dia sekarang juga melakukan hal yang sama dengan agnes, tapi yang dia intai adalah tantenya sendiri !", ucapku pada shandy.
"Kriiiiinnnggg.... kriiiiinnngggg.... ", suara telepon shandy berbunyi dan shandy pun mengangkatnya dengan menggunakan loudspeaker supaya aku juga bisa mendengar perbincangan shandy dengan nova.
"hallo shan !", ucap nova pada shandy.
"iya nov.. apa kau sudah menemukannya ?", tanya shandy.
"sudah shan... !", jawab dari nova.
"apa yang kau temukan nov ?", tanya shandy.
"sebuah buku diary !", jawab nova pada shandy.
"diary !", ujar shandy keheranan.
"kau akan terkejut jika mengetahui isi dari diary ini !", ucap nova lagi.
"apa isinya nov ?", tanya shandy dengan sangat penasaran.
"nova.. ini aku hans, tolong kau photokan semua isi yang ada di siary tersebut dan kirimkan ke handphoneku via BBM, dan kembalikan diary itu ketempat semula dan buatlah serapih mungkin tanpa ada kesan yang mencurigai bahwa buku itu telah kau ambil !", ucapku pada nova.
"baiklah hans.. segera akan aku kirimkan !", saut nova.
Aku pun menunggu beberapa menit untuk mengumpulkan semua picture tentang diary tersebut, setelah semuanya terkumpul aku pun mengurutkannya perhalaman dan mulai aku membacanya bersama dengan shandy.
Dan betapa sangat terkejutnya aku dan shandy setelah membaca tulisan yang ada di diary tersebut, diary itu berisi tentang analisa dari nathael tentang semua kejadian yang ada di keluarga om teguh, dan yang paling mengejutkan adalah dia ingin memperkosa tantenya sendiri. keseluruhan analisanya sangatlah tepat sasaran atau bisa di bilang dia sedang memburu umpanku. aku sangat yakin jika dia sudah menyiapkan suatu kejutan yang besar terhadap umpanku ini, menurut analisaku beberapa hari kedepan dia akan meneruskan pengintaiannya terhadap renald.
Jika bocah itu sudah mengetahui renald adalah selingkuhan dari tantenya sendiri, lalu bagaimana reaksinya jika sekarang dia mengetahui kalau renald sedang dekat dengan rina yang merupakan kakak sepupunya atau kakak kandungnya sendiri. aku hanya perlu memastikan semua perkiraanku ini, setelah itu aku akan dengan senang hati membantu memuluskan rencanamu bocah tengik.
"hans.. sepertinya bocah ini di luar perkiraan kita !", ucap shandy.
"kita... mungkin kau saja, tapi tidak bagiku !", ucapku pada shandy.
"apa maksudmu ?", tanya shandy.
"sejak awal aku sudah menaruh firasat buruk tentang keberadaan bocah itu, dan ternyata firasatku benar !", ucapku pada shandy.
"lalu apa rencanamu ?", tanya shandy.
"lakukan saja seperti rencana awal yang ku bilang tadi !", jawabku pada shandy.
"sepertinya dia mulai melakukan perlawan terhadapmu !", ucap shandy.
"masih belum shan... dia baru mulai dan sebentar lagi dia akan menyambar umpanku !", ucapku pada shandy.
"aku sungguh tidak mengerti dengan maksud mu hans ?", tanya shandy padaku.
"bocah tengik itu akan memberikan sebuah pertunjukan pada kita, lebih baik kita menunggu saja sampai pertunjukan itu dimulai !", jawabku pada shandy.
Sambil menunggu pertunjukan tersebut, aku akan mencari tau tentang kebenaran konspirasi antara joseph, rina dan manusia bodoh itu !.
Next Part : Kematian Manusia Bodoh
saatnya perang..
dari yang agan baca pada seri kisah keluarga konyol..
