Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

File 24 Reborn

Kanaya Dyah Febriani seumur hidup tidak dapat melupakan tatapan mata kagum dari saudara saudara tirinya saat gulungan handuk yang membungkus tubuhnya usai Aya mandi mengendur, membuat handuk minim yang melilit tubuh sintalnya berlahan melorot membuat lekuk tubuh aya yang aduhai hampir telanjang tepat di depan keempat saudara tirinya yang di luar dugaan Aya sudah pulang dari kuliah.
"Iiih..!" Aya menjerit lirih, cepat cepat coba merapikan balutan handuk lembut di tubuhnya, ikatan yang tak sempurna membuat kain handuk sebelah kanan Aya kembali melorot, membuat bulatan monthong susu kanan Aya menyembul keluar menggiurkan. entah kenapa tatapan tajam Joe, kakak sulungnya, yang menggerayangi tiap sudut lekuk aurat Aya membuat Aya salah tingkah dan berdiri diam mematung. seakan Aya sengaja menghidangkan buah dada kanan Aya yang ranum menggelayut bebas tanpa sehelai benangpun menutupinya untuk memuaskan indera pengelihatan keempat saudara tirinya.



keempat saudara tiri Aya yang tampan dan menjadi idola gadis gadis di sekolahnya, sontak menghentikan aktifitas masing masing dan kini berdiri mengelilingi tubuh aya.
"Kyaa..jangan!" Aya menjerit keras, saat dari belakang tubuhnya Joe dengan usil menarik lepas ikatan handuk Aya, melucuti kain penutup dari tubuh Aya. spontan Aya berusaha menutupi ketelanjangannya dengan menyilangkan tangan kanannya ke depan dadanya, mencoba menyembunyikan kedua
bulatan payudara ranum aya yang menggelendot menggiurkan di dada aya. telapak tangan kiri aya menangkup kemaluannya, memagari belahan vagina aya dari tatapan cabul para saudara bulenya. wajah aya merona merah karena terpaksa merelakan bongkahan bokongnya yang sekal
dan kencang menjadi tontonan Joe, kakak tirinya yang tertua. sebelum aya sempat mengambil handuk yang jatuh Di lantai,Joe lebih dulu menendangnya hingga jauh dari jangkauan Aya.
"kyaa..kurang ajar!" Aya berteriak histeris, tubuh montok Aya merinding ketakutan, meski tinggi badan Aya hampir 160cm, lebih tinggi dari kebanyakan remaja putri di Indonesia, namun dibandingkan tubuh saudara saudara tirinya yang tinggi kekar, tubuh aya bagaikan orang kerdil. tinggi kepala Aya hanya sejajar dengan dada Ron, kakak keduanya yang paling pendek.
"woow, so beautiful!" Joe berdecak mengagumi lekuk aurat singset langsing khas asia milik aya. Tubuh telanjang seorang gadis bukan hal asing untuk Joe, sudah beberapa kali Joe meniduri teman kencannya, namun bentuk tubuh molek aya yang memancarkan kecantikan terbungkus kulit putih halus yang tidak di miliki gadis gadis dari belahan barat dunia langsung membuat Joe mabuk kepayang.
"jangan macam macam, awas Aya teriak lho!" Aya mencoba mengancam para saudaranya, Aya bergidik ketakutan melihat tonjolan yang sontak menggelembung dan mengeras di balik celana yang dikenakan ke empat saudaranya.
"tenang Aya, jangan panik kaya gitu, kami ga mungkin memperkosa adik kami sendiri koq" Cole si bungsu yang paling tampan mencoba menenangkan Aya.
"iya Aya, kita coba mengagumi tubuh indah Aya, wow damm Aya, bokong dan boob kamu luar biasa" Joe geleng geleng kepala menatap balon susu Aya yang tumpah tumpah dalam dekapan Aya. keempat saudara Aya kompak bergantian mencoba menenangkan Aya sehingga perlahan rasa panik dan takut yang Aya rasakan menghilang, justru sebaliknya diam diam Aya sekarang malah menikmati dan senang dengan perhatian dari keempat saudaranya yang sebelumnya seperti tidak menganggap kehadiran Aya di rumah mereka.
"Aya, boob kamu sangat seksi sayang kalo disembunyikan kaya gitu, ayo buka tangan kamu dikit saja.." Joe berbisik di telinga Aya mencoba mengakali Aya supaya mau memamerkan bulatan payudara yang membunting sempurna di dada Aya.
"cmon Aya, sebentar saja.." Ron ikut membujuk rayu.
"Ga mau..Aya Malu..."
Wajah Aya merah menahan malu, sekujur tubuh Aya meremang, ada perasaan senang dan nikmat yang menjalar di tubuh Aya saat tubuh moleknya menjadi tontonan birahi keempat saudara tirinya, tanpa sadar Aya mengendurkan dekapan tangan yang menutupi auratnya, sengaja memamerkan tonjolan buah dadanya yang menggairahkan. tingkah Aya yang malu malu sekaligus menggoda membuat keempat saudaranya mengelilingi Aya semakin mepet.
"auuh..jangan" Aya menjerit manja, tanpa perlawanan Aya membiarkan Ron menarik tangan Aya yang mendekap dada Aya ke atas kepala Aya, balon susu Aya memantul elastis lepas dari lengan Aya yang menopangnya. keempat saudara Aya yang mengelilingi Aya seperti gerombolan semut mengerubungi susu, bergantian berdecak kagum dan menelan ludah terpesona bentuk payudara Aya yang bak pepaya
matang di pohon, pentil imut dan lingkar aerola merah mengkilat menghiasi puncak susu

Aya, menggugah kejantanan Joe dan adik adiknya.
"Jangan sentuh.." Aya dengan judes menepis tangan Dave, saudara ketiganya yang pendiam, yang terjulur hendak mengelus ketiak Aya yang halus lembut.
" Sorry Aya,kita janji tidak bakal grepe grepe bodi Aya, tapi kalo lihat boleh kan..?"Joe mencoba bernegoisasi, meredam keinginannya yang penasaran dan gemes ingin mengemek emek bodi adik Tirinya itu, jika kalau bukan karena status keluarganya yang terpandang dan menjadi panutan warga Di sekitar wilayah rumahnya, Joe pasti sudah tidak sabar menerkam dan menguyel uyel tubuh langsat Aya. Aya terdiam, terlihat berpikir, selama keempat saudaranya tidak minta macam macam dan tidak menyentuh tubuhnya, sebenarnya tidak ada ruginya juga membiarkan tubuhnya menjadi santapan
batin buat mata nakal mereka, justru sebaliknya ke depannya Aya bisa berharap memanfaatkan saudara saudaranya untuk melayaninya selama Aya di London.
lagipula entah kenapa Dari tadi vagina Aya yang mendadak terasa basah menjadi ketagihan sensasi clekat clekit enak yang mendera kemaluannya saat terpergok saudaranya dalam posisi bugil seperti ini.
" gimana Aya?, kalo cuman lihat kan ga ada ruginya he..he.." hidung Ron kembang kempis tegang menunggu
jawaban Aya.
"yeah..!" Joe mengepalkan tangannya ke udara, saat Aya mengangguk lemah, tanpa menunggu Aya mempersilahkan lagi, Joe menarik dan mengangkat sebelah tangan kiri Aya yang dari tadi menutupi selangkangan Aya.
"Amazing!" ke empat saudara Aya terperanjat melihat kuncup belahan vagina yang tipis dan lurus tersegel resmi pertanda kemaluan Aya masih bergaransi perawan ting ting.
"aaaiya.." Aya menjerit manja, aya menghentak tangan kirinya dari genggaman Joe dan buru buru kembali menutupi belahan kelaminnya, hanya sekilas dengan erotis Aya memamerkan kemaluannya yang tercukur bersih dan buru buru menutupinya lagi dengan telapak tangannya, tingkah Aya yang maju mundur genit, membuat libido keempat saudaranya naik turun, semakin penasaran melihat tubuh polos Aya.
"he..he..Dave jangan ngeces gitu dong"
Joe menggoda dave yang nampak gemetaran, dave tersipu malu, dave yang kutu buku nampak menikmati pengalaman pertama kalinya melihat tubuh telanjang utuh seorang gadis secara langsung.

"Aya koq ditutup lagi, tubuh seindah ini tidak sepantasnya disembunyikan, aya harusnya bangga punya bodi seaduhai ini, show it to the world Aya" Cole yang belum puas langsung protes, tubuh kekarnya mendekati Aya hendak menyingkirkan tangan Aya yang melintang menutup auratnya.
"kyaa..!" aya memekik ketakutan, tubuh aya bergidik beringsut mundur ke belakang, tak sengaja menabrak Joe
yang berdiri di balik punggung aya. Joe dengan lembut memeluk Aya, kulit aya melumer saat bersentuhan dengan tubuh kekar membuat Aya merasa nyaman dan tentram dalam dekapan saudara tertuanya itu.
"sabar boy!, jangan kasar.., ini pengalaman pertama aya telanjang di depan kita, dia pasti grogi, kita tunggu sebentar biar aya siap untuk membuka tubuhnya lagi" Joe dengan gusar memandang Cole yang hendak berbuat kasar pada Aya.
tatapan tajam Joe membuat Cole ngeper dan langsung tersadar akan kesalahannya.
"maaf Aya, habis bodi Aya ngacengin banget! ramping dan padet nyam..nyam.." cole mengecap lidahnya membayangkan menjilati permukaan kulit halus Aya.
Sebenarnya mendapat perlakuan kasar dari Cole tadi membuat Aya kapok dan terpikir untuk langsung kabur meninggalkan ruangan tempat tubuh polos Aya terjebak bersama empat saudaranya yang jelas jelas ingin mengkimpoi dirinya, namun pelukan hangat dan tutur kata santun dari Joe seakan menghipnotis Aya untuk mengikuti kemauan Joe.
"uuughn.." Aya melenguh merdu, sesuatu yang kekar dan keras dibalik celana Joe menyundul buah pantat Aya, Aya pasrah saja saat Joe menggenggam dan menuntun jemari lentik Aya mengikuti kemauan Joe. Joe melipat dan mengunci tangan Aya ke belakang kepala Aya, posisi ini membuat pandangan keempat bersaudara mesum itu bebas menggerayangi dada Aya yang membusung padat dan belahan tempik Aya.
"ooh Aya...susu Aya nafsuin dan tempik Aya imut banget" Joe dan saudaranya bersahutan memuji kesintalan tubuh Aya membuat Aya terbuai serasa melayang bahagia. Vagina Aya terasa semakin becek dan horni.
"berputar Aya.."
Joe memegang pinggul Aya dan menuntun Aya supaya memutar tubuhnya, bak penari striptease professional, kedua tangan Aya dengan erotis menyibakkan rambut panjangnya ke atas kepala Aya, memamerkan leher jenjang Aya. Tubuh telanjang Aya yang sudah terlena dengan bujuk rayu Joe bersaudara, berlahan berputar di tengah tengah keempat saudaranya, susu kenyel Aya berayun elastis menggoda syahwat keempat pria yang mengelilinginya.



Aya menengadahkan wajahnya ke atas dan memejamkan matanya, malu dengan keadaan dirinya sekarang yang bagai wanita murahan sedang menjajakan tubuhnya kepada pria yang sedang mengelilinginya. Meski sudah mendapat jaminan dari Joe, namun Aya tetap merasa khawatir, apabila keempat saudara itu hilang kendali dan tiba tiba berebutan meraba raba bagian vital tubuh Aya, tubuh Aya menggeletar membayangkan empat pasang tangan dengan kasar menggerayangi bodi Aya, meremas buntalan susu Aya ,memilin pentil susu dan menguyel uyel buah pantat Aya yang menonjol menggairahkan.
"ooucch...aaaah" suara desahan sexi keluar dari bibir Aya, entah ada apa dengan Aya,tubuh Aya bergejolak menikmati sensasi memalukan yang sedang Aya alami. kemaluan Aya terasa berdesir hangat, bibir vagina Aya terasa kelu menahan cairan cinta Aya yang mendesak dinding kemaluannya, merembes dari sela sela kuncup tempik Aya. bibir vagina Aya mengkilat semakin basah. Keempat saudara Aya bersorak riuh, tubuh telanjang
Aya tidak canggung lagi melenggak lenggok ditengah kepungan saudaranya, Bak penari striptease profesional Aya menambah variasi gerakan tubuhnya, kedua tangan Aya bergerak keatas membelai pinggul dan perut langsingnya menuju puncak payudara Aya, Aya kemudian mengelus dan meremas remas keras toket empyuknya secara swalayan. gerakan sensual Aya yang dibarengi raut muka bitchy dan rintihan pelan yang keluar bibirnya membuat Joe dan adik adiknya blingsatan tak karuan menahan nafsu, konti yang ngaceng mengeras di balik celana mereka sontak memberontak. Aya diam diam tersenyum dalam hati melihat tingkah saudara tirinya yang tergila gila melihat aksinya, Aya semakin nekat dengan kedua tangan berkacak pinggang Aya menunggingkan pinggulnya sedikit ke atas memamerkan kuncup anal merah mudanya, kemudian dengan erotis Aya menggeyal geyolkan bokong semoknya membuat suasana di ruang keluarga mereka semakin panas.

"iiiih..!" jari jemari Aya reflek menutup kedua matanya, hampir berbarengan Joe dan adik adiknya memelorotkan celananya masing masing memamerkan pentol konti yang sudah mengacung keras. meski bersaudara bentuk dan ukuran konti keempat pria itu berbeda beda, Cole si bungsu boleh berbangga hati, meski usianya paling muda namun diameter batang yang mengacung diselangkangannya jauh lebih besar dan kekar
dibanding kakak kakaknya, namun dari sela sela jarinya pandangan Aya tertambat pada konti Joe yang selain keras bentuknya juga unik, konti Joe bengkok ke atas seperti cula badak dengan pentol yang membulat besar, hiii..Aya langsung klepek klepek membayangkan konti Joe menggaruk garuk liang vagina Aya.
"ga mau!" keempat saudara tiri Aya bergerak semakin memepet Aya yang terjebak ditengah mereka. Membayangkan resiko diperkosa rame rame oleh keempat saudaranya membuat Aya histeris ketakutan, Sia sia Aya mencoba mencari celah untuk meloloskan diri dari pagar betis empat tubuh kokoh yang mengelilingi Aya. tidak ada jalan untuk lari, putus asa Aya meringkuk ketakutan sambil memejamkan matanya, pasrah menanti apa yang akan dilakukan keempat saudaranya pada tubuh aduhainya.


suasana ruangan menjadi hening, tidak ada satupun tangan nakal saudaranya yang mampir menjamah tubuh Aya. Aya yang sudah deg-degan tidak berani membuka matanya, mencoba menanjamkan indera pendengarannya.
clap..clap..Samar Samar terdengar suara berkecipak yang semakin lama terdengar semakin kencang. Aya memberanikan diri mengintip dari sela sela jemarinya, WTF! di lihatnya kini keempat saudaranya malah asyik mengocok terong bulenya masing masing sambil merem melek membayangkan menggauli tubuh Aya, Weleh Weleh.. Aya diam diam jadi merasa jengkel, bodi seksi mulus Aya yang polos telanjang dan terhidang di hadapan keempat saudaranya malah disia siakan dan mubazir. Aya membuka tangan yang menutupi mukanya dan berdiri salah tingkah di tengah empat pria kekar yang sedang mengadu kejantanannya dengan telapak tangan masing masing.
"Aya..uuh..
jangan aaah.. takut.." Joe yang sedang berfantasi menunggingkan tubuh Aya dan mengkontoli tempik Aya dari belakang, berkata terbata bata. Sebagai putra sulung Dari seorang pejabat ternama di departemen pertahanan, Joe terdidik untuk konsisten dalam menepati kata katanya, Joe bersaudara tetap menjaga untuk tidak menyentuh tubuh saudari tirinya itu. dalam hati Aya sedikit tersanjung karena saat ini ada empat orang berwajah tampan yang sedang menjadikan tubuhnya sebagai obyek fantasi seksualnya, Aya menggigit bibirnya saat terasa liang vagina Aya berkedut kedut nikmat, Tanpa Aya sadari tangan kiri Aya memelintir dan memilin pentil susu Aya yang menegang di puncak payudaranya,sedangkan tangan kanan Aya sudah mampir di kemaluan Aya dan mulai mengelus elus dan menyibak belahan montok memeknya.
"aaaah..oouch!" Aya mendesah merdu saat jemarinya menangkap biji klitorisnya dan memilin milin lembut tonjolan kecil yang amat sensitif itu.
Tubuh sintal Aya menggeliat geliat karena rangsangan yang menjalar dikemaluanannya, Aya tak dapat berhenti memikirkan seandainya batang konti Joe yang bengkok dan kokoh menyobek dan mengodol odol liang vaginanya. melihat tingkah Aya yang semakin hot keempat bersaudara itu semakin cepat dan bersemangat mengocok pentolnya masing masing.

cekiproot..! Dave yang sepertinya paling lemah di antara saudaranya, yang pertama kali bertekuk lutut, beberapa kali cairan kental hangat tersembur dari mulut konti dave menciprati tubuh telanjang Aya.
"kyaaa...jijik " Aya mengibas ibaskan tangan kirinya yang basah oleh peju lengket Dave.
"ooouh..Afa..yafa..uemm..nak!" Ron yang berdiri di sebelah kanan Aya menceracau tak karuan, pentol kontinya membengkak berkedut siap meledak, Aya melirik ke belakang, Joe yang berdiri tepat di belakang Aya juga sudah merem melek keuenakan bersiap mencapai klimak, lendir sperma Joe sudah menyundul nyundul di ujung lubang kencing Joe menimbulkan sensasi ngilu ngilu sedep di kemaluan Joe.
"iiiih..." meski sudah bersiap, tak ayal Aya tetap menjerit jijik saat hampir berbarengan tongkat sakti Joe dan Ron bolak balik mengguyuri aurat Aya dengan peju mereka. Joe yang dari tadi mendapat jatah tubuh bagian belakang Aya, sengaja menyemprotkan pejunya pada bongkahan buah pantat Aya, saking banyaknya sebagian sperma Joe sampai merembes ke dalam belahan bokong dan mengotori kuncup anal Aya. Joe dan Ron terduduk ambruk menyusul Dave, hanya tersisa Cole yang masih berdiri dengan batang berdiameter jumbo yang masih tegak berhadapan dengan Aya. Cole semakin beringas memacu telapak tangannya mengopyok pentol kontinya mendaki puncak orgasme. melihat ukuran konti Cole yang kian panas kian membesar membuat Aya bergidik ngeri, tapi juga penasaran apa muat liang tempiknya menampung konti raksasa Cole, bisa bisa liang vagina Aya jebol dan melonggar apabila di bobol dengan torpedo milik si bungsu itu.

Sudah hampir 5 menit sejak Joe mencapai klimak, tapi belum ada tanda tanda konti Cole bakal melemas, Aya yang dari tadi berdiri menunggu siraman peju dari Cole memijit kakinya yang terasa pegel pegel, sudah puluhan pose erotis diperagakan Aya untuk membantu Cole mencapai klimak namun sepertinya sia sia. Joe yang sudah hapal betul dengan daya tahan stamina Cole, yang sudah beberapa kali membuat kapok gadis gadis yang bercinta dengan adiknya itu bangkit berdiri dan berbisik lembut di telinga Aya.
"sepertinya Cole butuh bantuan Aya.."
"bantuan? apa? Aya ga mau.." Aya menggeleng gelengkan kepalanya mencoba menolak saat Joe memegang pundaknya dan mendorong turun tubuh Aya hingga terduduk berlutut tepat depan selangkangan Cole. sepertinya Joe hendak memaksa Aya untuk mengoral konti Cole yang tak kunjung meledak. Dari jarak sedekat ini, konti Cole terlihat lebih besar, Aya jelas dapat melihat batang kekar Cole dengan gurat urat kasar menonjol di permukaannya.
"jangan Joe..." Aya merasa lega saat Joe hanya merengkuh tangan Aya dan menuntun jemari Aya untuk menggenggam batang kemaluan Cole.
"kocok Aya, kocok yang keras.." badan Cole menggeletar saat kontinya bersentuhan dengan kulit halus jemari lentik Aya yang menggenggam penuh kontinya. saking besarnya supaya muat Aya menggenggam konti Cole dengan kedua telapak tangannya, ukuran batang kemaluan Cole yang besarnya hampir sama dengan lengan Aya membuat Aya geleng geleng kepala. Aya mulai menggoyangkan tangannya naik turun mengoplos pentol perkasa Cole, semakin lama frekuensi kocokan Aya semakin cepat dan kuat,saking kuatnya hingga membuat payudara kenyel Aya bergetar melenting naik turun seirama kocokan tangan Aya. Cole yang lebih beruntung di banding saudaranya karena mendapat kesempatan mendapat handjob dari Aya, merem merek keuenakan jauh lebih enak di banding sensasi yang diperoleh saat Cole bermastrubasi.
"ooouch Aya yes...More.." Cole aktif menggoyangkan pinggulnya maju mundur, beberapa kali ujung kontinya sengaja menyundul pipi dan bibir Aya, berharap Aya sudi mengenyot dan mengkaraoke konti perkasanya. Aya tak menanggapi sinyal dari Cole yang meminta pelayanan oral sex darinya, Aya masih jengkel dengan perlakuan kasar Cole tadi. teringat Cole yang menyakiti tangannya tadi membuat Aya berniat membalas dendam dengan mengusek usek konti Cole sebrutal dan sekasar mungkin untuk menyakiti Cole.
"Auuuo..Aya..!" Cole mendelik kesakitan, saat Aya menghajar konti Cole sampai hampir 3/4 daging bagian dalam konti Cole keluar dari kulitnya. Anehnya sensasi perih bercampur nikmat tidak membuat kapok Cole dan malah kian bersemangat menyerudukkan pinggulnya mengawini genggaman tangan Aya.
Aya ngos ngosan, sudah 10 menit lebih Aya mencoli Cole, Joe dan saudara yang lain juga sudah bolak balik menguap menahan kantuk bosan menunggu orgasme Cole yang tak kunjung tiba.
"Aya cape..." tangan Aya gemetar menahan kelu, dengan sisa tenaga terakhir Aya memompa pentol Cole sambil mengusap usap lubang kencing sensitif di ujung konti Cole.
"ooooh..sebentar lagi Aya yes!" Tubuh Cole mengejang, batang kontinya berkedut kedut nikmat saat cairan spermanya mengalir sepanjang batang kontinya pertanda perlombaan antara konti Cole dan telapak tangan Aya sudah hampir sampai di garis finish.
"Ooouch Aya... Cole semprotin ke wajah Aya ya, please.."
Aya cemberut, dasar Cole sudah di pijit enak, masih mau minta yang macem macem lagi.
"Aya kerjain aja aaah!" Aya yang masih trauma dan dendam pada perlakuan kasar Cole tadi membatin dalam hati.
"waduuuuh..!" Cole mendelik kesakitan saat dengan usil Aya dua kali berturut turut menyentil kuat kuat ujung pentol Cole yang lagi terereksi optimal. Cole ambruk ke lantai kesakitan sambil memegangi kontinya yang mendadak lemes dan mengerut, terasa cekat cekot, urung menyemburkan cairan sperma Cole yang sudah bermuara di ujung konti Cole, kentang banget..!.
"ha..ha..ha.." ketiga saudara Cole tertawa terbahak bahak melihat Cole yang batal menggapai orgasmenya dan malah kelojotan di lantai menahan pedih yang menyengat kemaluannya. Aya dengan cepat mengambil handuknya dari lantai dan menyelinap kabur meninggalkan keempat saudaranya, sebelum keluar Dari ruangan Aya sekilas bertatap muka dengan Joe.
"thank you Aya, next time we try again" Joe mengedipkan mata birunya. Aya membalas dengan memeletkan lidahnya sebelum berlari balik ke dalam kamarnya di lantai dua.
Aya tergesa menutup dan mengunci pintu kamarnya, tubuh Aya melorot dan duduk memunggungi pintu kamarnya. Dengan nafas terputus putus Aya menunggu dengan cemas, khawatir para saudaranya yang sedang di landa birahi tinggi menyusul dan mendobrak masuk ke dalam kamarnya terus menyetubuhi tubuh Aya berame rame. samar masih terdengar suara gelak tawa keempat saudaranya yang saling mengejek di lantai bawah, tak berapa lama Joe mengajak saudaranya untuk keluar menghabiskan malam dengan berpesta minum bir di kafe dekat rumah mereka. Aya menarik nafas lega saat mendengar suara pintu depan tertutup dan suasana rumah menjadi hening.

"Aaaah..." Aya mendesah sensual, dari tadi pahanya kelu mengempit kemaluannya menahan gejolak cairan cinta yang mengaduk aduk rongga
vagina Aya. Sekujur tubuh Aya terasa geringgingan tak sanggup lagi menahan cairan yang meletup letup di bibir Vagina Aya. dengan posisi terduduk di lantai Aya membuka dan mengangkangkan paha mulusnya lebar lebar dan, seerrr..., seeer!..pinggul Aya mengejan bertubi tubi menyemburkan cairan nikmat mengiringi sensasi orgasme yang melanda tubuh Aya. Aya tergeletak lunglai di lantai kamarnya yang banjir oleh cairan cinta Aya. Pengalaman erotis bersama keempat saudara tirinya tadi menguak sisi tersembunyi Aya, sensasi sengaja mempertontonkan auratnya kepada seorang pria di tempat umum membuat Aya benar benar ketagihan, apalagi jika pria yang mengintipnya itu adalah orang yang tak Aya kenal. semakin asing dan jelek orang yang memergoki tubuh telanjang Aya, semakin nikmat pula sensasi deg degan yang Aya Alami. Merangkak Aya mendekati lemari pakaiannya, Aya membuka laci pakaian dalamnya dan tersenyum nakal.
"good bye panties.." the new Kanaya Dyah Febriani is reborn.
*******

Alan menjambak rambutnya kuat kuat melepaskan amarah yang berkobar dalam hatinya, sudah seminggu ini alan mencoba menyusup ke sistem komputer joker, namun joker sepertinya jauh lebih expert di bandingkan Alan. beberapa Kali malah PC Alan yang jebol oleh virus yang di kirim balik oleh joker.
"banzai Alan..!"Alan yang sudah putus asa, mencoba memotivasi dirinya dengan mengingat ingat simpanan 50gb file AV di harddisk PC-nya yang habis dilalap virus kiriman joker. alan serius mengetak etik tuts keyboard pc-nya, namun tak sampai 5 menit Alan menemui jalan buntu untuk menembus firewall jaringan komputer joker. Alan menarik nafas panjang, mimik kecewa terlukis jelas pada raut wajah Alan, namun setelah termenung beberapa menit, senyum tipis terbit di wajah bulat Alan.
"iya,terpaksa tidak ada jalan lain"
alan mengetikkan kata "semprit!" pada search bar Di layar monitornya, sejenak kemudian alan sudah sibuk online dalam forum tersebut.
forum semprit! buka bukaan 17+ sebuah forum yang asyik untuk mengobrol, di forum inilah Alan pertama kali mengenal tsubasa amami dan belajar programming komputer dari hacker hacker jenius indonesia yang diam diam menjadi member forum terkenal ini. solidaritas dari seluruh member untuk saling membantu di forum tempat berkumpulnya anak anak muda jenius, kreatif dan sedikit mesum ini, menjadi harapan terakhir Alan untuk membantunya mengungkap identitas joker, jadi...
"mimin, momod, thread subscriber, reader, d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain), junker, silent reader, tolong bantu Alan menemukan joker!"
***
**

Joni dengan semangat membersihkan sisa sisa makanan yang belepotan di salah satu meja bulat yang tersedia di pujasera tempat Ai bersama Aya dan Ratri bercanda sambil makan malam. Sudah sebulan terakhir ini Joni bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah gerai makanan yang menjual ayam goreng tepung. khusus hari ini Joni tampak lebih bersemangat bekerja, mondar mandir mencatat dan mengantar pesanan pelanggan gerai ayam gorengnya yang cukup terkenal di Indonesia. Bolak balik juga Joni mengepel lantai di dekat meja Ai nongkrong, sambil berkali Kali melirik ke bawah meja Ai, berharap rok salah satu dari ketiga bidadari yang duduk di depannya tersingkap, memamerkan paha putih mulus mereka. Sedari awal tadi Joni diam diam mengawasi dan menikmati pertunjukan Aya yang mengerjai si bapak tua mata keranjang. betapa beruntungnya Joni ketika Aya sengaja merubah lipatan kaki dan membuka selangkangannya memamerkan belahan memeknya yang tidak terbalut kancut, Joni yang sedang jongkok berpura pura mengepel lantai di dekat meja Ai dengan bebas dan jelas dapat menyaksikan bibir montok vagina Aya, dinding kemaluan miss v Aya yang tercukur bersih membuat Joni lupa akan istrinya yang baru satu bulan ini ia nikahi dan sedang menunggu Joni dengan setia di rumahnya. Setelah si bapak tua meninggalkan pujasera, Joni buru buru berlari ke dalam toilet, menurunkan resleting celananya dan langsung menuntaskan hasrat dalam dirinya dengan bermastrubasi setelah usai menuntaskan hajatnya Joni kembali ke pujasera dan tampak bekerja lebih giat sambil curi curi pandang ke arah Ai, lho koq Ai..?
Sebagai seorang pelayan rendahan ,Joni sering dipandang hina oleh pelanggan dan orang sekitarnya, jangankan berbicara dengannya memandang Joni saja tidak mau. Namun hati Joni mendadak berbunga bunga sejak Ai memasuki pujasera tempatnya bekerja, Ai tidak sungkan menyapanya dan tersenyum manis pada Joni yang sedang mengepel lantai di depan Pujasera.
"permisi Mas, Ai numpang lewat ya.." Ai dengan kikuk berjalan berjingkat takut mengotori lantai yang baru saja Joni pel.
nyess...hati Joni langsung adem melumer mendapat
perhatian dari Ai, namun seperti cowok mata keranjang lainnya yang bertemu Ai, tatapan mata Joni langsung terpaku pada gundukan payudara yang membusung di dada Ai. Sebagian susu putih Ai yang menyembul Dari sela sela belahan seragam ketat Ai yang tak muat sempurna menampung bulatan buah Dada monthong Ai sontak membuat konti di balik celana kolor Joni konak dan menegang. lekuk aduhai Ai yang
menerawang samar pada seragam pelajar smu Ai yang kekecilan membuat Joni hidung Joni kembang kempis, bolak balik menelan ludahnya. Kalo bisa ingin saat ini juga Joni menculik tubuh imut Ai dan menjadikan Ai sebagai peliharaan di rumahnya,sehingga bebas ia kimpoi kapan saja.
"eeeeh... aduh!" kebanyakan melamun jorok membuat Joni kehilangan konsentrasi dan terpeleset lantai basah yang baru saja ia pel. tubuh Joni jatuh tergeletak Di lantai, wajah Joni merah menahan malu karena harus jatuh dalam posisi konyol tepat di depan Ai.
"aduh Mas.., hati hati dong, sini Ai bantuin berdiri" Ai membungkukkan badannya, tangan kanan Ai terulur hendak membantu Joni berdiri.
Deg...Jantung Joni bak berhenti berdetak, rasa sakit yang melanda bagian bawah tubuhnya sembuh seketika, dengan posisi tubuh Ai membungkuk seperti itu, Dari sela krah seragam Ai yang longgar karena kancing seragam Ai yang paling atas terbuka, Joni dengan jelas dapat melihat cleavage menawan payudara Ai yang mencuat indah tertopang cup bra yang kekecilan. balon susu Ai yang empyuk dan kenyel, berayun indah. Joni memicingkan matanya mencoba mengintip pentil merah muda Ai yang terselip dalam bra Ai. Posisi tubuh Joni yang lebih rendah dari Ai membuat pandangan Joni tembus dari kulit Dada sampai perut Ai yang putih mulus. Joni melongo dengan mata dan mulut terbuka lebar.
"iih Mas, mau ditolongin koq malah bengong" Ai yang belum menyadari pandangan mata cabul Joni yang sedang menggerayangi tubuh sintalnya tersenyum manis membalas Joni yang senyam senyum mupeng, Ai menunggingkan badannya lebih rendah, mencoba menggapai tangan Joni.
"Woooow.." Joni melotot makin lebar, tubuh ai yang menungging makin rendah membuat semakin banyak bagian tubuh putih mulus Ai yang terbuka.
"kyaaa...Dasar mesum!" Ai yang akhirnya menyadari tatapan Mata Joni yang sebenarnya berusaha mengintip pentil susu Ai, menjerit kecil dan cepat cepat berdiri dan menutupi belahan dadanya. dengan jengkel Ai berjalan cepat menyusul Aya memasuki ruang pujasera, meninggalkan Joni yang tergeletak di lantai sambil menggaruk garuk kemaluannya.



Joni senyam senyum sendiri teringat bulatan membunting payudara Ai yang masih jelas terekam dalam memorinya, pikiran cabul sedang menyetubuhi tubuh mungil Ai berkecamuk dalam pikirannya, membuat Joni bersemangat bekerja sambil sesekali melirik ke arah Ai.
"Mas pelayan sini dong! saya mau pesan.." Aya melambaikan tangan ke arah Joni.
"hiii Aya koq panggil pelayan yang itu sih? jijik Ai dari tadi ngeliatin ke sini mulu.."
Ai protes melihat Joni yang langsung sigap menuju meja Ai begitu mendapat panggilan dari Aya.
" hii.hii Ai.., kerjain aja Ai..sekalian Ai praktek eksib" Aya yang diam diam cemburu pada Ai karena dari tadi melihat Joni mengabaikan bodinya dan bolak balik hanya melirik Ai, sengaja memanggil Joni untuk mengerjainya.
"uuuh dasar Aya.. sebel.." bibir Ai menguncup manyun, Joni sudah berdiri tegak di depan meja mereka, mata Joni tanpa sungkan sungkan langsung melirik ke bantalan empyuk yang bergelayut di dada Ai, membuat Ai geregetan ingin menghajar muka konak Joni.
"Ayo Ai.." Aya mengedipkan matanya, memberi kode untuk mulai bersama sama menggoda Joni bertiga. akhirnya Ai mengangguk lemah mengiyakan ajakan Aya.
 
;) mohon dukungannya gan supaya lancrot sampai Ai buka segel..
thx udah rajin mampir di trit ai

segel nya masih utuh,, cuma sedikit terkelupas di pinggirannya,, gara2 bnyk yg penasaran,, (kya segel garansi hape aja) :ngiler:
 
apdet lagi dong suhu..*** sabar pengen liat aksi eksibnya ai n aya :ngiler:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd