Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

Suhu aiko tolong kasih indek dong ceritanya.. Biar tambah enak dan mudah bacanya..
 
Suhu aiko tolong kasih indek dong ceritanya.. Biar tambah enak dan mudah bacanya..

bantuin gan, kalo pake android link post yang kudu di copi buat index ambilnya dari mana ya? apa sama seperti link page-nya? thx u/ pencerahannya
 
File 26 Catching Fire

Untuk seorang pembunuh bayaran profesional seperti Stuart, bukan hal yang sulit untuk menjagal dua orang agen interpol yang berjaga Di depan Emerald cafe. Hanya butuh waktu kurang dari 5 menit dan kini tubuh kedua agen interpol yang menguntit Bob telah terbujur kaku di kursi depan mobil yang mereka kendarai. Stuart duduk di jok belakang sambil membelai dan membersihkan belati, senjata andalannya yang telah memakan korban puluhan orang. Rasa bosan dan jenuh menjalani hidup sembunyi sembunyi sebagai buronan membuat Stuart enggan segera kembali ke apartemennya sesuai perintah Shinobi. Stuart meredam keinginan di dalam hatinya untuk masuk dan bersenang senang di Emerald cafe karena Stuart juga tidak punya nyali untuk melawan Shinobi.
"aargh bosan.. ! " Stuart merutuki kebodohan dirinya yang sampai meninggalkan sidik jari di TKP pembunuhan terakhirnya. Stuart menyalakan puntung rokok terakhirnya sambil mengawasi orang yang lalu lalang keluar masuk Emerald cafe.
"ok shinobi satu puntung terakhir dan saya akan segera kembali ke rumah pingitan saya he..he.." Asap rokok segera memenuhi kabin mobil.

"hei..hei..siapa itu.." Stuart menegakkan tubuhnya, adrenalin dalam tubuhnya bergejolak kencang saat melihat sosok tiga gadis berpakaian seragam yang berjalan ke arah Emerald cafe. Stuart tentu saja langsung mengenali sosok gadis mungil berpayudara menuk menuk yang selama ini membuat kontinya gelisah siang malam ingin mencicipi tubuh eloknya.
"Aileen..wee hee..he.. sudah kangen sama syusyu-nya, kalo udah jodoh pasti ketemu juga.." Stuart menyeringai lebar mengawasi gadis yang bolak balik berhasil mengkadali dan kabur darinya. Payudara Ai yang kenyel dan elastis masih terasa dalam memori Stuart.
"Maaf Shinobi, sepertinya tidak ada salahnya bersenang senang dulu." kehadiran Ai membuat Stuart nekad berimprovisasi dengan jadwal kerjanya. Stuart menyelinap keluar dari mobil interpol dengan niat jahat menculik Ai.
******



Emerald cafe berdiri mewah di pusat kota Jakarta. cafe yang juga dilengkapi dengan diskotek dan karaoke room ini menjadi salah satu favorit tempat wisata malam di kota Jakarta. salah satu kelebihan cafe ini adalah adanya jadwal konser rutin tiap minggu dari grup pop idol yang sedang naik daun DKI47 di panggung utama yang terdapat di diskotek Emerald cafe. Di balik kemewahan dan kemegahannya tidak ada yang menyadari bahwa di Emerald cafe inilah organisasi WWW menjalankan bisnis gelapnya di bawah kendali Kenzo dan Bob.
"wuih keren.. tsk..tsk.."Ai celingak celinguk kagum melihat Casing luar Emerald cafe yang bergermelap dengan deretan Mobil mobil mewah yang berbaris rapi di tempat parkirnya.
"iih udik banget sih Ai, kaya ga pernah dugem aja.." Aya menggoda Ai.
"emang di sini tempat apaan sih?" Ai dengan polos bertanya.
"ya tempat hepi hepi Ai..,Ayo ntar Aya ajarin hi..hi.."
"ajarin apa Aya, koq disini banyak cewe cewe seksinya?"
"pokoknya asyik asyik Ai.." jawaban Aya membuat Ai makin penasaran.
"huss dasar Aya, anak kecil koq mau diajarin ya tidak tidak.., Ai nunggu di luar aja ya dik, ini tempat khusus dewasa, perawan dilarang masuk. kalo takut ga usah masuk Ai hi..hi.." Ratri ikut meledek Ai
"Eh siapa yang takut?, kalo cuman tempat ginian mah di Bogor juga banyak" Ai tidak mau dianggap cupu oleh para sahabatnya.
"yakin Ai?, di dalam ntar bakalan bahaya lho.." Aya bertanya dengan serius.
"serius Aya.." Ai mantap menganggukkan kepalanya. Jangan! .. jangan masuk Ai, bisa bisa di dalam sana Ai ditawar tidur bareng ama om om hidung belang yang banyak bersliweran di dalam Emerald cafe atau sengaja di buat mabuk dengan wine impor dan di perkosa saat tak sadarkan diri.
"ya udah Tri ayo masuk, buruan cari ko Ayung, terus langsung pulang aja." dalam hati Aya khawatir juga membawa Ai yang masih di bawah umur tujuhbelas.
"ok Aya, hari ini mungkin ada acara, jadi koq ramai banget.." beberapa orang penting dan jutawan nampak hadir malam ini di Emerald cafe, sepertinya ada acara khusus malam ini buat pengunjung yang disiapkan oleh manajemen Emerald. Ratri memimpin teman temannya menerobos kerumunan pengunjung menuju ke pintu masuk Emerald.

"Stop..stop..mau kemana!?" seorang penjaga pintu bertubuh besar yang menjadi pagar betis tepat di depan pintu masuk Emerald, menghardik Ai dan kawan kawannya.
"mau masuk oom.., saya ada janji sama ko Ayung.." Ratri dengan pede menjawab.
"waahh.*** bisa neng, hari ini cuman tamu undangan khusus yang boleh masuk.., neng bawa undangan?"
"undangan? ga ada.., tolong cuman bentar oom, ga sampai 5 menit" Ratri coba merayu si penjaga, sambil mencoba menghubungi Hp Ayung.
"Waduh ga bisa neng, sudah sana pulang saja!" gertak si penjaga.
"iih oom koq galak amat sih, ntar saya laporin ke ko Ayung, saya ini pacarnya..!" Ratri mencoba mengancam si penjaga dengan mencatut nama kekasihnya.
" wah neng, kalo semua pacar pak Ayung boleh masuk, ini tempat bakalan ga muat buat nampung semuanya sekaligus, pacarnya pak Ayung tuh banyak dimana mana, kalo mau nagih bayaran servis ntar aja di rumahnya he..he..!"
"eh kurang ajar..mau nagih bayaran, emang saya cewe apaan.." nada suara ratri meninggi merasa di rendahkan.
" udah sana minggir!" si penjaga berbadan kekar semakin keras, penjaga penjaga yang lain yang tak kalah gede badannya ikut mengerumuni dan mengusir Ratri.
melihat situasi yang kurang kondusif, Aya buru buru menarik Ratri menjauh dari kerumunan penjaga.
"udah Tri percuma ngotot, lebih baik coba telepon ko Ayung aja" meski masi geram, Ratri keder juga berhadapan dengan delapan orang penjaga yang tubuhnya seukuran Ade Rai, Ratri mengikuti saran Aya sambil mencoba kembali menghubungi ponsel Ayung, meski bolak balik dihubungi tetapi dari tadi Ayung tidak mengangkat panggilan Ratri.
" ya ampun..kemana sih koq ga diangkat angkat" Ratri cemberut sambil menekan nekan keypad ponselnya. berulangkali terdengar nada sambung pertanda ponsel Ayung aktif, namun tidak ada jawaban.
"ga ada pintu masuk lain Tri? pintu belakang, samping atau bawah tanah?" melihat Ratri yang kebingungan, Ai mencoba memberi solusi.
"Iya Tri, siapa tahu ada pintu Lain, tumben Ai Pinter.." Aya menggoda Ai.
"jalan lain?!...oh ya bisa lewat pintu belakang, Tri kenal sama tukang jaganya.." Ratri teringat pintu belakang Emerald. Beberapa kali Ratri Di antar keluar masuk dari pintu itu apabila pintu depan Emerald sudah di tutup.
"yes..masalah terselesaikan.., ayo Tri cmon let's go" Aya langsung bersiap berangkat.
"eh tapi.. tapi.." Ratri sejenak terlihat bingung.
"ga udah tapi tapi lagi, udah malem nih.." Aya langsung menarik tangan kedua sahabatnya menuju halaman belakang Emerald.

Terdapat sebuah pintu kecil yang letaknya tersembunyi di belakang Emerald cafe, hanya sedikit orang yang tahu tentang pintu yang biasa di gunakan sebagai jalur keluar masuk untuk pejabat atau orang penting yang tidak mau kedatangannya ke Emerald di endus paparazzi. Beberapa kali Ayung mengajak Ratri melalui pintu darurat ini,sehingga Ratri hafal betul seluk beluk halaman belakang Emerald.
tok..tok!..Ratri mengetuk pelan pintu kecil berwarna hitam sambil memanggil manggil si penjaga pintu.
"Mbah.. mbah Darso.., buka ini Ratri"
Selang beberapa menit kemudian, nampak sesosok bayangan mengintip keluar.
"ooh neng Ratri, bentar neng.."
begitu mendengar suara mbah Darso, wajah Ratri yang sebelumnya pucat pasi terlihat lega.
"Tri kamu sakit ya? koq pucat banget?.." Ai memegang dahi Ratri mencoba mengukur suhu tubuh Ratri yang mendadak basah oleh keringat dingin.
"Gpp Ai, cuman masuk angin dikit paling"
"Iya Ai paling cuman sakit kangen, ntar setelah dapat vitamin K dari Ko Ayung bentar paling juga langsung sembuh aaah.." Aya merintih sambil menggerakkan genggaman tangannya maju mundur di depan mulutnya memberi isyarat gerakan Ratri memfelatio konti Ayung dengan ekspresi muka sendu.
"iiih.. Aya apaan sih..?" Ai geleng geleng kepala melihat aksi Ai, si gadis bernafsu besar.
"hmmmm..hmmm..Ouooch...." Aya menjulurkan lidahnya berpura pura menjilati sebuah batang konti sambil mendesah desah manja.
cleeck...! bersamaan dengan kocokan tangan Aya yang semakin cepat diiringi desahan panjang, pintu belakang Emerald terbuka. Seorang kakek berusia sekitar 70 tahunan berseragam keamanan dengan wajah galak dan berwibawa keluar dari balik pintu.
" wahh..! pasti galak nih, bisa bisa Aya ama Ai dihukum lari keliling Emerald nih" wajah Ai langsung kecut melihat tampilan tegas si kakek.
"uhuk..uhuk..!" Mbah Darso berdehem keras mengejutkan Aya.
Aya yang kegep sedang membuat gerakan cabul oleh seorang bapak tua yang tidak dikenalnya segera membalikkan tubuhnya membelakangi mbah Darso.
"matik..aku.." wajah Aya merona merah. Ai dan Ratri tertawa melihat Aya yang salting di depan mbah Darso takut mendapat hukuman dari kakek penjaga.
"he..he..lagi syur syur-nya koq berhenti neng.. nanggung banget he..he..apa perlu di bantuin pake batang beneran. we.. he..he.." melihat aksi seorang gadis muda berpakaian minim yang sedang asyik membuat gerakan imajinasi sedang mengkaraoke sebatang konti dengan mulut mungilnya, sambil mengeluarkan desahan manja dari bibirnya membuat wajah mbah Darso yang tadi teges berwibawa berubah jadi cengesesan dan mesum, di balik wajah sepuhnya yang kalem dan tegas ternyata mbah Darso juga sama saja dengan pria hidung belang lainnya yang pikirannya cuma di penuhi cewe sexy. Ai yang terkecoh penampilan awal mbah Darso yang terlihat galak menepok jidatnya sendiri sambil geleng geleng kepala melihat perubahan sikap mbah Darso.
suasana yang tadi tegang kembali mencair.
"neng Ratri koq tumben ga sama bos Ayung, ini malah datang nengokin mbah sambil bawa oleh oleh" Bola mata mbah Darso liar menggerayangi lekuk aurat Ai dan Aya bergantian.
"iya nih mbah, Tri mau minta tolong, tadi Tri dilarang masuk di pintu depan, padahal Tri udah janjian ama Ko Ayung. jadi kalo boleh Tri mau numpang masuk lewat pintunya mbah Darso, boleh ya mbah.." Ratri mencoba merayu mbah Darso, seperti seorang cucu yang sedang merajuk pada kakeknya sambil menceritakan ponsel Ayung yang tidak bisa dihubungi.
"Di sini kalo tiap kamis malam emang ada acara spesial, cuman member atau undangan yang boleh masuk.."
"tolong mbah,Tri ama temen temen cuman numpang masuk bentar koq, abis ketemu ko Ayung langsung pulang"
"waduh...kalo ga ada undangan atau kartu member, ga berani saya neng.."
"Mbah saya ini pacarnya ko Ayung lho, masa ga boleh masuk.."
"nngh..anu neng.." mbah Darso terlihat ragu.
"lho mbah kan sering lihat Tri kesini bareng ko Ayung, masa ga percaya.."
"bukannya ga percaya gitu neng, cuman cewe yang digandeng pak Ayung tiap malam gonta ganti terus, jadi saya takut bikin kesalahan kalo ijinin neng masuk" Ratri tersenyum kecut mendengar jawaban mbah Darso.
"tolong mbah, ini Tri kasi uang rokok deh..." Ratri kembali merengek dengan iming iming selembar uang bewarna biru.
"waduh maaf neng..menurut peraturan mbah ga boleh nerima tip, maaf neng kali ini mbah ga bisa nolong.." mbah Darso tetap keukeh menolak permintaan Ratri meski Ratri mengibas ibaskan selembar uang limapuluhribuan di depan hidung mbah Darso. wuih..! Ai jadi salut sama mbah yang satu ini yang bener bener bertanggungjawab menjaga kepercayaan dari atasannya dengan tidak menerima suap dari Ratri.
"lebih baik sekarang neng Ratri pulang aja dulu, udah malem neng.." mbah Darso mengibas ibaskan tangannya menghalau Ratri dan kawan kawannya.
"ya mbah.."Ratri nampak kecewa karena negoisasinya dengan si bapak tua tidak mendapat hasil sesuai keinginannya.
mendadak terbersit sebuah ide nakal dalam benak Aya yang dari tadi mengamati tingkah mbah Darso yang teges tapi diam diam rajin melirik ke dada sintal Ai.
"ehm mbah Darso mau lihat susu
Ai ga?" Aya mendorong tubuh Ai hingga berhadap hadapan dengan mbah Darso.
"Susu..Gluk..gluk..?" mbah Darso meneguk air liurnya, dari pertama melihat Ai, mbah Darso yang sedang memasuki usia puber keduanya tak bisa memungkiri dirinya kepincut dengan kecantikan dan kepolosan Ai yang berpadu dengan tubuh elok sempurna Ai.
"ya mbah, kalo kami boleh masuk, mbah boleh nonton buah dada telanjang Ai deh.." tanpa permisi kedua tangan Aya yang berdiri di belakang Ai menyusup melalui sela ketiak Ai dan langsung meremas gemes bongkahan buah dada Ai yang punel.
"eh kyaa.. apa-apain sih Aya ga sopan, Ai ga mau.."Ai langsung protes menyadari tubuhnya hendak di barter dengan jalan masuk ke Emerald. tubuh Ai megap megap menggeliat mencoba melepaskan diri dari tangan Aya yang semakin aktif menjajah buntalan payudaranya.
"empyuk banget Ai..enak enak.." payudara Ai yang lembut dan elastis bagaikan memiliki gaya gravitasi yang membuat tangan Aya yang sedang menguleninya tidak pernah puas, ingin meremas lebih kencang lagi..dan lagi...
"lepasin Ai ga mau..iiih..aaah" Ai yang meronta perlahan berganti merintih, remasan lembut di dada Ai pelan pelan membuat sekujur tubuh Ai geli terangsang. berbeda dari remasan di payudara Ai sebelumnya yang dilakukan oleh kaum Adam, Ai merasa ada sensasi yang lebih nikmat saat bulatan susunya dipijit seorang wanita seperti Aya. telapak tangan Aya dengan terampil mengusap dan mengelus permukaan kulit bulatan payudara Ai dan saat tubuh Ai sudah terasa nyaman baru telapak Aya mencengkeram dan meremas susu Ai dengan pas membuat tubuh Ai menggelinjang nikmat, remasan Aya kencang tapi tidak sekasar Dan brutal remasan egois laki laki yang seringkali main pencat pencet seenak jidat saat mengkremes kremes susu kenyel Ai hingga kadang membuat susu Ai lecet, namun juga tidak terlalu lembut, pokoknya pas.. sehingga membuat tubuh Ai merinding ketagihan.
"hiiii...gelii.." tubuh Ai menggeletar hebat saat tiba tiba Aya mencium dan mengulum daun telinga Ai,tak ketinggalan lidah Aya bergerilya menjilati lubang telinga Ai. Ai meronta hebat melepaskan diri dari dekapan Aya, tak tahan dengan rasa menggelitik di tubuhnya yang membuat dinding vaginanya seketika berkedut kedut basah.
"Berhenti Aya...Ai mau pulang"
Ai langsung ngambek dan menjauh dari Aya, tangannya maju menghadang Aya yang hendak lanjut menggrepe grepe susu Ai.
batang kemaluan mbah Darso yang bak disuguhi tontonan live dari salah satu adegan esek esek yang hot dari video JAV 3gp-nya sontak mengeras dan menggeliat minta dipuaskan. Jakun mbah Darso naik turun dengan cepat, berahi membungbung tinggi sampai ke ubun ubun kepalanya minta dilampiaskan.
"Gimana mbah? mbah ga penasaran ama puting susunya Ai apa?" Aya kembali merayu mbah Darso.
"iya mbah asal kami dibolehin masuk, mbak boleh lihat buah Dada Ai.."Ratri yang sudah tak sabar ingin bertemu Ayung kompak dengan Aya merayu mbah Darso.
"Jangan mbah.., Ai ga mau" Ai memandang mbah Darso sayu, memohon supaya mbah Darso tidak menerima tawaran gila dari sahabat sahabatnya. melihat raut muka mbah Darso yang dingin dan integritas yang ditunjukkan mbah Darso tadi saat menolak uang suap dari Ratri, sepertinya Ai masih bisa berharap mbah Darso bakal menolak tawaran Ratri.
"eehm...berapa menit..?" mbah Darso yang dengkulnya hampir copot karena menahan konak lirih menjawab dengan pertanyaan, jawaban mbah Darso membuat Ai langsung lemes dan kembali tepok jidat, ingat umur mbah..

"1 menit dan tak boleh sentuh!" mendengar mbah Darso yang tertarik dengan penawarannya, Aya cepat cepat membuat batasan tegas demi melindungi kesucian Ai, meski nakal Dan bitchy namun Aya tetap tidak rela bodi Ai sahabatnya yang polos dan masih murni diobok obok si kakek hidung belang.
"yah koq cuman 1menit neng..belum sempet crot udah bubar" Mbah Darso tampak kecewa, sebelum mbah Darso berubah pikiran Aya dengan cepat memberi penawaran akhir yang lebih maknyuus.
"begini aja mbah, yang buka baju saya ama Ai, plus mbah dapat bonus, saya remes remes susu Ai lagi kaya tadi tapi kali ini telanjang. mau..?"
"MAU..Mau!" tanpa berpikir lagi si mbah langsung setuju.
"1 menit dan jangan coba coba pegang ya, kalo ga setuju Aya langsung ajakin Ai pulang sekarang" Aya mengulang rules of the games yang ia buat.
"setuju neng!" tanpa berpikir panjang mbah Darso langsung menyetujui syarat syarat dari Aya, di usia senja-nya kapan lagi bisa memperoleh kesempatan emas seperti ini batin mbah Darso.

Ai menggelengkan kepalanya, menahan amarah tidak menyangka Aya tega menjual tubuh Ai kepada mbah Darso si tua renta.
"Ai ga mau.., Ai mau pulang." dengan kesal Ai membalikkan tubuhnya hendak meninggalkan Emerald.
"jangan Ai..please bantuin Tri" Ratri menubruk dan menahan tubuh Ai.
"Tri kamu sakit? badan kamu koq panas banget?" saat kulit tubuhnya bersentuhan dengan Ratri baru Ai menyadari suhu tinggi tubuh sahabatnya itu.
"Tri sehat aja koq Ai, cum
an sedikit demam, tapi Ai mau kan bantu Tri.." Ratri memelas meminta bantuan Ai, melihat kondisi Ratri yang pucat pasi dan lemas timbul rasa iba dalam hati Ai.
"nnngh.. aduh gimana ya Tri" Ai nampak ragu.
"cuman 1 menit Ai, sebentar juga selesai" Aya mengedipkan mata ikut merayu Ai, Ai melotot menatap Aya,si biang kerok yang membuat kesepakatan sepihak seenak jidatnya sendiri tanpa meminta persetujuan Ai. Buat Aya yang hobi eksib,apalah artinya memamerkan sedikit tubuh telanjangnya buat santapan batin mbah Darso, tapi buat Ai membayangkan mata mesum mbah Darso jelalatan menggerayangi aurat polosnya saja sudah membuat Ai jijik. Namun Ai juga kasihan melihat kondisi Ratri yang tiba tiba drop.

"nngh..Ai cuma perlu buka baju 1 menit saja kan?.." Ai yang sepertinya mulai berubah pikiran melirik ke Aya.
"ya Ai, Ai cuman perlu buka baju dan perlihatkan susu Ai pada mbah Darso selama 1 menit saja dan selesai"
"Payudara Ai saja kan?" Ai ingin memastikan Aya tidak menjanjikan bagian tubuh Ai yang lain pada mbah Darso tanpa sepengetahuan Ai.
"cuman payudara Ai, kasihan Ai si Ratri.." Aya tersenyum menang.
"ya udah Ai setuju.." Ai akhirnya berkata lirih menyetujui permintaan Ratri, menunduk malu.

"Yes..!, Ayo mulai neng ntar keburu malam.." mbah Darso mengepalkan tangannya tak dapat menyembunyikan perasaan senangnya, tak sabar ingin segera menikmati tubuh polos Ai dan Aya.
"iih, sabar mbah, kalo ga bisa sabar awas Aya batalin aja" Aya balik mengancam mbah Darso.
"jangan..jangan neng.."
"Ayo Ai mulai, kasihan mbah Darso sudah kebelet ngecrot dari tadi." Aya memberi kode pada Ai untuk segera membuka baju seragamnya. meski sudah menyanggupi tetapi Ai sepertinya masih belum ikhlas memperlihatkan buah dadanya yang sedang berkembang ranum ranumnya kepada mbah Darso.



"iya udah Aya duluan.." melihat Ai yang masih belum berani membuka kancing seragamnya, Aya mengambil inisiatif untuk memulai memamerkan auratnya terlebih dulu pada mbah Darso.
tanpa sungkan sungkan Aya dengan gemulai perlahan menyingkap ke atas kaos ketat yang membungkus tubuhnya hingga bagian bawah bulatan payudara Aya menyembul keluar.
"woow mantap neng.." mbah Darso terkekeh mesum, wibawanya sebagai orang tua sirna.
Kaos Aya semakin tersingkap ke atas, bentuk utuh buah dada Aya yang membunting sempurna semakin terlihat, saat separuh bulatan susu Aya sudah terbuka dan pentil susu Aya sekilas samar mulai terlihat, Aya dengan genit membalikkan tubuhnya memunggungi mbah Darso. Aya sudah hafal betul dengan tabiat pria hidung belang yang akan lebih penasaran dan beringas apabila pemandangan elok tubuhnya di pamerkan secuil demi secuil dibandingkan jika secara frontal Dan vulgar Aya langsung membuka telanjang bulat seluruh tubuhnya. bukankah sudah kodrat pria untuk selalu penasaran dengan bentuk payudara wanita yang selalu dirahasiakan dan disembunyikan rapat rapat di balik bra mereka. sengaja Aya menunda nunda payudaranya terbuka sempurna, semakin lama dan malu malu Aya untuk memamerkan payudaranya, semakin membuat mbah Darso penasaran.
"wah..eneng mbah koq di kasih pantat, lanjut dong..apa perlu mbah bantuin we.he..he.."
melihat tampilan erotis Aya, Jantung mbah Darso berdebar kencang, tekanan darah mbah Darso naik turun dengan dratis, weleh mbah ingat umur yo..!

Sret..dengan mulus Aya melolosi kaos ketatnya lepas dari tubuhnya memamerkan hamparan putih mulus punggung Aya yang tak bernoda, bulatan payudara Aya berayun mengintip dari celah ketiak Aya.
"Ayo neng cepetan balik badan, mbah wis ga sabar.." batang konti mbah Darso berkedut kedut. Dengan lihai Aya mempermainkan libido mbah Darso, Aya memutar tubuhnya perlahan berhadapan langsung dengan mbah Darso. Aya mengangkat kedua tangannya membelai rambut di kepalanya memamerkan lesung ketiak Aya, dengan posisi kedua tangan terlipat di atas kepala membuat cup susu Aya menggelembung semakin montok, puting susu Aya yang mengeras imut sungguh menggoda di puncak payudara Aya, inilah pose andalan Aya yang telah membuat puluhan pria hidung belang bertekuk lutut, mbah Darso tercekat melihat seluruh tubuh bagian atas Aya yang polos tanpa selembar benangpun. Bongkahan susu Aya yang membusung punel bak pepaya matang di pohon sungguh memanjakan dan memuaskan hasrat
mbah Darso.
"aakh..aaakh.." Pinggul mbah Darso tersentak sentak, mbah Darso tak sanggup lagi bertahan dengkulnya gemetaran. cruut.. tanpa di komando konti mbah Darso ngompol menyemburkan sperma membanjiri kolor mbah Darso pertanda si mbah sudah klepek klepek. Mbah Darso merem melek keenakan sambil ngos-ngosan mengatur nafas.
"yaaah..mbah belum apa apa koq udah ngecrot" Aya geli melihat kemaluan mbah Darso yang basah.

"abis neng nakal banget, bodi neng gemesin"
"udah ya mbah?" melihat si mbah udah empot empotan, Aya bermaksud mengakhiri acara buka bukaan kali ini, khawatir mbah Darso gagal jantung kalo nekad lanjut lagi.
"lan..jut..neng, mbah pingin liat susunya neng Ai." terbata bata mbah Darso ngotot ingin lanjut sambil melirik mesum Ai yang mengkeret mojok di pojok ruangan.
"ya mbah kan udah ngecroot.." Ai protes karena ternyata cobaan hidupnya belum berlalu.
"Demi ngeliat susu neng Ai, mbah rela mati deh we..he..he.." mbah Darso terkekeh sambil mendekati Ai.
"eeh..mau apa mbah?"
"buka baju sendiri atau mau mbah bantu telanjangi neng.."
"jangan..jangan.."Ai panik dan berkelit menjauhi mbah Darso yang sudah mupeng parah.

Ai kini berdiri resah dan kikuk di tengah ruangan, Ai membelai pipi dan lehernya mencoba mengumpulkan kepercayaan diri. tatapan cabul mbah Darso membuat Ai salah tingkah dan risih sendiri.

"Aya bantuin ya Ai.." melihat Ai yang ragu ragu Aya berlahan mendekati Ai, Ai pasrah mengangguk pelan menyetujui tawaran Aya. Ai memalingkan mukanya, wajah Ai bersemu merah saat Aya menyingkirkan tangan Ai yang terlipat erat di dada Ai ke samping.
"iih Ai cantik banget ya" dari jarak sedekat ini Aya jelas melihat wajah cantik alami Ai.
"uuugn.." Ai melenguh, tubuh mungil Ai spontan menggeletar saat jari jari lentik Aya mulai membelai belai kedua tonjolan payudara kenyel Ai. tangan Aya tak berhenti berputar putar menbentuk gerakan spiral mengusap buah dada yang terbungkus seragam Ai, mencoba menerka ukuran cup susu Ai.
"aaaah..aaah.. Ai..Malu.." pijitan lembut di sekitar wilayah dadanya perlahan membuat Ai mendesah nyaman.
"Aya buka ya Ai.." melihat sudah tidak ada perlawanan Dari Ai, Aya mulai memberanikan diri mempreteli kancing seragam Ai. Bagai kerbau dicucuk hidungnya Ai menganggukkan kepala pasrah, jari lentik Aya bergerak lincah di dada Ai melepas kancing seragam Ai satu persatu. entah mengapa mendapat perlakuan senonoh dari aya di depan orang yang tak dikenalnya malah membuat sekujur tubuh Ai malah terangsang. Sebentar saja seluruh kancing seragam Ai sudah lolos dari lubangnya, Aya menarik seragam Ai melorot turun jatuh ke lantai.
"kyaaa..." meski sudah tahu pakaiannya bakal dilucuti, tangan Ai secara reflek tetap bergerak menutupi belahan tembem payudaranya yang menyembul keluar melalui sela sela push up bra yang Ai kenakan. tingkah Ai yang jinak jinak merpati ini sungguh membuat birahi mbah Darso makin terbakar.
"buka..buka lagi neng.." mbah Darso komat kamit tidak sabar melihat tubuh telanjang Ai sambil sesekali mengelus batang kontinya yang mulai ereksi lagi.

"tsk..tsk..Ya ampun bodi Ai..bagus banget" Aya berdecak kagum melihat lekuk aurat Ai. Meski memiliki bodi yang tak kalah aduhai, Aya tak bisa memungkiri tubuh Ai jauh lebih sempurna dibandingkan tubuhnya sendiri. meski mungil dan langsing tapi tidak sampai terlihat tulang yang menonjol berlebihan di tubuh Ai yang terbungkus kulit kuning langsat. Olahraga teratur membuat bentuk tubuh Ai yang sebentar lagi berusia 17 tahun kencang dan montok sempurna. Bentuk payudara berukuran 34D milik Ai yang bulat menggelayut menggiurkan dan sama sekali tidak kendor melengkapi keindahan tubuh Ai.

"empyuk banget..enak.." jari Aya mentoel toel gemes bantalan susu Ai, mencobai kekenyelan payudara Ai.
"nnngh..Aya lagi ngapain sih..Ai Malu..?" Ai merajuk merasa risih melihat Aya mempermainkan buah dadanya. Ai mengepalkan dan melipat kedua tangannya menutupi mulutnya seperti posisi orang berdoa menjepit buah dada Ai di antara kedua lengan Ai.
"Kyaa..
nngh Aya nakal.." Ai menjerit manja, tanpa peringatan lebih dulu Aya menarik dan menyibak cup bra Ai ke atas, membuat payudara Ai kontan polos terbuka.
"wooow..mantap neng.." mbah Darso langsung kelojotan konak level dewa, diusia bangkanya ini bisa mendapat anugerah melihat langsung puting merah muda payudara gadis seusia cicitnya yang imut mengacung tegang pada puncak payudara Ai yang bergetar karena terbuka paksa. melihat Ai yang bertubuh imut mungil namun dengan ukuran payudara yang mentul mentul kegedean di dada Ai membuat mbah Darso geregetan ingin mengobok obok susu Ai. Aya menahan tangan Ai yang hendak menutupi pentil susunya dari pandangan cabul mbah Darso.
"Jangan Ai.." tersirat rasa kagum di bola mata Aya melihat puting susu Ai yang melekat pada lingkar Aerola dengan diameter tidak terlalu lebar.

"Aya mau apa aaaah.."lagi lagi Ai mendesah, Ai tak sanggup menolak saat Aya mulai meremes remes dan menguleni adonan susu Ai. Ai memejamkan matanya, menikmati sensasi pada payudaranya yang bentuknya penyot penyot karena mendapat perlakuan dan pijitan lembut dari Aya yang rasanya jauh lebih nikmat dan berbeda dibandingkan remasan remasan brutal yang biasa Ai terima dari tangan tangan nakal para pria.



Muaach..saking gemesnya melihat puting Ai yang imut, Aya mengecup mesra dan langsung mengulum pentil susu Ai yang sensitif dalam mulut Aya.
"Aakh..jangan..Aya..oooh..oouch Ai..ai geli.." Tubuh Ai menggelinjang dan menggeliat geliat erotis, mulut Ai mendesah desah hebat. meski berulangkali mulut Ai memohon Aya untuk berhenti mencucup pentil susunya, namun tanpa di sadari Ai, Ai malah semakin membusungkan buah dadanya semakin maju, memudahkan bibir Aya mengeksplore dada Ai yang makmur sentosa.
Aya memberondong dada Ai dengan kecupan sehingga tubuh Ai terdorong mundur terhimpit di dinding.
Aya memepet tubuh Ai menempel erat di dinding hingga Ai tak berkutik lagi.
"Ooouch...aaaiya..aya nakal.." Saat Aya menyeruput pentil susu kanannya Ai melenguh panjang, wajahnya tertengadah ke atas dengan mata terpejam. tangan Ai menggapai gapai dan meraba raba tembok di belakangnya mencari pegangan supaya tubuh Ai tidak jatuh karena melayang keenakan.
Suara rintihan dan desahan Ai yang merdu hingga merasuk dalam relung jiwa membuat Aya semakin bersemangat mencumbu sahabatnya itu.
"Aiyaaa..Aya berhenti..aakh.. aaakh" ciuman dan rabaan Aya kali ini sungguh membuat Ai termehek mehek. tak ingin ketinggalan merasakan kenikmatan yang sedang mendera Ai, Aya menuntun tangan Ai untuk mencengkeram bulatan besar payudara Aya.
" Remes..Ai..remes yang kencang" Aya memandu Ai untuk mengkremes kremes payudaranya, berbeda dengan Ai yang ingin diperlakukan dengan halus, Aya malah mengidamkan perlakuan kasar dan brutal pada tubuhnya, semakin sakit dan brutal remasan pada payudaranya hingga balon susunya hampir pecah, Aya malah semakin horny dan puas.
"lebih kenceng Ai, cubit yang keras aakh..aaakh" ganti Aya yang mengigau tak karuan dan menggeliat erotis saat tangan Ai menguyel uyel kencang payudara Aya yang tidak muat dalam genggaman tangan Ai. tak perlu dituntun lagi, tangan Ai yang menempel di buah dada elastis Aya reflek bergerak memerah susu Aya, tak ketinggalan jari jari Ai memelintir dan memilin pentil susu Aya bergantian yang kiri dan yang kanan.
"eeei..gelii..jangan..aaah" Ai seperti biasa tidak konsisten, mulut Ai teriak teriak minta berhenti, tapi Ai tetap menyodorkan puting susunya untuk di kenyot oleh Aya, membiarkan lidah Aya menyentil dan menggelitik puting susunya.
Baik Aya maupun Ai sudah hafal betul seluk beluk tubuh wanita mereka sendiri, sehingga tahu betul mana saja bagian paling sensitif di tubuh mereka yang ingin di sentuh, tidak heran saat ini keduanya dapat saling balas memuaskan satu sama lain.
keduanya asyik masyuk tenggelam dalam gelombang nafsu sampai lupa akan keberadaan mbah Darso di depan mereka.

Mbah Darso terbelalak, nafsu dalam tubuhnya bergelora hebat, tak menyangka permainan Aya dan Ai semakin panas. Dari waktu semenit yang dijanjikan oleh Aya, kini percumbuan Aya dan Ai sudah lewat hampir Lima menit.



Sungguh elok melihat tubuh syur Ai yang menggelinjang seksi tiap kali Aya menyeruput pentil susunya. Wajah Ai yang sendu dan memelas dibarengi suara desahan dan rintihan Ai yang menolak tiap kali tubuhnya di rangsang oleh Aya bener bener menggugah kejantanan mbah Darso, Ai...ooh Ai, mbah Darso sungguh kesengsem dengan Ai. konti mbah darso cenat cenut dan tidak bisa diajak kompromi lagi. mbah Darso sudah tak tahan lagi..
"Arrrrgh....." dengan berteriak kencang mbah Darso memelorotkan celana panjangnya dan langsung memamerkan batang kejantanannya yang berdiri gagah mengacung di depan Ai dan Aya.
"kyaaaa..!" Ai dan Aya menjerit ngeri berbarengan melihat barang mbah Darso yang kisut keriput. Tubuh Ai meringkuk ketakutan langsung bersembunyi di balik tubuh Aya.
"Woooi mbah..awas,jangan macam macam ya." Aya membuat kuda kuda bersiap menendang kemaluan mbah Darso apabila berani maju lebih dekat.
"ampun neng, mbah udah ga kuat pingin ngecroot.." tanpa banyak omong lagi mbah Darso mengocok pelornya tanpa malu malu dihadapan 2 orang gadis yang berdiri semitelanjang di depannya.
"idih..jijik mbah.." Ai spontan menutup matanya melihat adegan dewasa 70tahun, takut matanya terkontaminasi efek negatif adegan vulgar di depan matanya. Aya tersenyum puas, sedikit bangga karena aksi binalnya berhasil memancing birahi mbah Darso. Aya melirik Ai yang sedang ngomel dan menceramahi mbah Darso supaya bertobat. tubuh Aya tiba tiba berdesir aneh melihat bibir seksi Ai yang sedang cuap cuap.
"ya ampun mbah..sudah tua koq masih genit gini sih?..ingat hmmp.." bibir Aya memagut mulut dan membungkam omelan Ai. Ai tak sempat protes karena Aya langsung melumat bibir mungil Ai.
"mmmmh...Aya...mmhm.." kecupan Aya membuat Ai terlena, Ai membuka sedikit mulutnya membiarkan bibir Aya mencumbu habis bibir kenyelnya. Ai lebih banyak bersikap pasif membiarkan Aya yang lebih berpengalaman di dunia perlendiran lebih aktif memegang kendali akan tubuh Ai.
"Yes neng..lanjut lagi.."Mbah Darso bersorak gembira melihat adegan hot Aya-Ai di mulai lagi. mbah Darso memacu gerakan tangannya lebih laju,menyiksa pentol kontinya yang sudah ringkih. belum ada satu menit knalpot mbah Darso yang terjangkit penyakit ejakulasi dini akut,langsung terbatuk batuk dan menyemprotkan pejunya
menghambur ke udara menciprati tubuh kedua gadis yang sedang asyik bertukar air liur.
"kyaaaa..." Ai dan Aya menghambur menhindari rintik hujan peju yang menyiram tubuh keduanya.
Bersamaan dengan ejakulasi terakhirnya, mbah Darso ambruk ke lantai dengan nafas terputus putus senin kemis. mbah Darso mendelik, penyakit jantung yang dideritanya langsung kumat karena dipaksa bekerja Keras memompa darah supaya batang konti mbah Darso ereksi.
"Aduh...aduh.." mbah Darso memegang dadanya, nampak sangat kesakitan.
"mbah...kenapa mbah?" Ai yang pertama kali tersentuh hatinya untuk menolong mbah Darso yang menggelepar di lantai.
"jantung..sakit.." mbah Darso ngak...ngik..ngok kehabisan nafas,membuat Ai dan kawan kawannya panik ketakutan.
"mbah Ai pijit ya.." ketiga gadis itu duduk mengerubungi mbak Darso, sambil memijit mijit tubuh reyot mbah Darso berharap tekanan darah mbah Darso turun. Karena panik Ai lupa kalo tubuh bagian atasnya masih polos tanpa busana sehingga memungkinkan buat mbah Darso untuk melihat lebih jelas buah Dada Ai yang mengembang naik turun seirama dengan detak jantung Ai. Mbah Darso mesam mesem mesum derita akibat jantungnya yang anfal tidak seberapa dibandingkan dengan kebahagiaan dan nikmat yang didapat dari suguhan buah Dada putih Ai yang bergelayut nyempluk menggiurkan.

lama lama Ai merasa curiga melihat mbah Darso cengar cengir sambil sesekali melirik ke arahnya.
"Apaan sih mbah, lagi sekarat koq malah cengesesan" tanya Ai.
Ratri yang dari tadi melihat mata mbah Darso yang jelalatan menggerayangi aurat Ai, memberi isyarat pada Ai untuk menutupi payudaranya dari pandangan cabul mbah Darso.
"kyaaa...dasar mesum" wajah Ai merona merah, karena kasihan dengan mbah Darso yang kesakitan membuat Ai lengah membiarkan mbah Darso menikmati buah Dada montoknya, Ai segera memunggungi mbah Darso dan mengenakan kembali seragamnya yang berceceran di lantai.
"mbah Tri udah boleh masuk ya.." melihat kondisi mbah Darso yang sudah rada segar Tri yang dari tadi lebih banyak diam mengingatkan mbah Darso akan tujuan mereka bertiga.
"boleh neng..makasi ya neng udah bikin mbah seneng, kunci pintunya ada di kantong depan celana mbah neng, neng ambil sendiri ya.." Mbah Darso mengangguk lemes, sebuah rencana cabul terbesit dalam pikiran mbah Darso.
"eeh jangan neng.." mbah Darso menolak ketika Ratri hendak merogoh kantong celananya.
"kenapa mbah.." Tri nampak kebingungan, si mbah kaya ABG galau saja,sebentar bilang iya sebentar bilang ga boleh.
"mbah cuman maunya eneng Ai aja yang ngambil kunci di kantong celana mbah.." mbah Darso cengar cengir mesum. Tri melirik Ai, lagi lagi memohon bantuan Ai.
"eh...apaan Ai ga mau.." menyusupkan tangannya ke dalam kantong celana mbah Darso berarti ada resiko tangan Ai bakal menyenggol batang konti mbah Darso.
"tolong Ai udah nanggung nih.." wajah Ratri yang memelas membuat hati Ai langsung luluh.
"ya udah Ai yang ambil.." dengan lemes Ai mengiyakan permohonan Ratri. Ai dengan muka ditekuk berlutut di samping mbah Darso, tangan kanan Ai dengan gemetar maju mencoba merogoh masuk ke dalam kantong celana kanan mbah Darso yang sempit.
"ga ada mbah.." separuh telapak tangan Ai tenggelam dalam kantong celana mbah Darso.
"dikit lagi neng..lebih ke dalam.." Ai mendorong tangannya menjelajah masuk lebih ke dalam.
"dikit lagi neng he..he.." mbah Darso ketawa keenakan, kulit tangan Ai yang halus menggesek gesek selangkangannya.
"iiih.."Ai terpekik saat ujung jarinya menyentuh sesuatu yang lembek.
"ya itu neng..tarik aja.." mbah Darso tertawa dalam hati, gadis polos dihadapannya sudah termakan tipu muslihatnya. Dengan wajah bergidik jijik, Ai mendorong tangannya masuk lebih ke dalam lagi meraba raba kantong kolor mbah Darso mencoba meraih benda lembek yang Ai kira gantungan kunci.
"iiih koq lengket mbah.." Sisa sisa peju yang menempel di permukaannya membuat pelor mbah Darso becek dan berlendir.
"mungkin kena oli neng, ayo tarik aja neng" Mbah Darso sengaja menjebak Ai,kantong celana kolor yang ia pakai memang bolong langsung tembus ke kemaluan mbah Darso, tak heran tangan Ai yang menggapai gapai dalam kantong celana mbah Darso bukannya menemukan kunci pintu melainkan malah bersua dengan terong mbah Darso.

"susah mbah..kayanya nyangkut nih" Ai mencoba mencabut paksa benda licin di tangannya yang tentu saja tidak bisa lepas karena menempel di selangkangan mbah Darso.
"wooooh.. lagi neng.."Mbah Darso melenguh keenakan saat kontinya dipuntir dan di pelintir jari lentik Ai, Konti ciutnya perlahan tegang dan membesar.
"idiih..jijik.." begitu konti mbah Darso memanjang dan mengeras, Ai langsung ngeh kalo benda lonjong yang coba ia tarik tarik di kantong mbah Darso bukan gantungan kunci melainkan burung mbah Darso. Ai menarik tangannya keluar dari kantong kolor mbah Darso.
"iiih...iiih.." Ai langsung illfeel melihat lendir yang menempel di sela sela jari tangannya. dengan raut muka jijik Ai mengibas ibaskan tangannya dan langsung berdiri menjauhi mbah Darso.
"we..he..he.." mbah Darso terkekeh senang karena berhasil mengkibuli Ai, lumayan meski cuma sebentar, kontinya sempat merasakan di utek utek tangan Ai yang halus. Aya Dan Ratri ikut tertawa melihat Ai yang rada telmi sehingga bisa di kerjai oleh mbah Darso.
"iiih Aya ama Tri koq malah kompak sama mbah cabul itu sih" Ai ngedumel sendiri, peju ditangannya betah banget nempel ditangan Ai dan tidak mau lepas.
"ini Ai bersihin pake ini" Aya mengulurkan selembar tissue antiseptic.
"mbah Darso sekarang serius ya, kunci pintunya ada dimana?"Ratri yang menggigil kedinginan bertanya sungguh sungguh pada mbah Darso.
"neng Tri masuk aja, pintunya tidak dikunci koq neng" mbah Darso menjawab lirih.
"Oooh.. ya udah mbah Tri masuk dulu mau cari ko Ayung" Ratri langsung pamit dan mengajak rekannya langsung masuk kedalam Emerald cafe, meninggalkan tubuh letih mbah Darso terbujur di lantai.
*****

Alex yang mengintai sekitar 100meter dari Emerald nampak resah melihat jam tangannya berulangkali, belum ada kabar dari Ai yang ia tugaskan untuk menyusup masuk ke dalam Emerald cafe membuatnya gelisah dan khawatir. buat Alex keselamatan Ai jauh lebih penting dibandingkan semua operasi penggerebekan yang ia pimpin. Apalagi ada indikasi kehadiran buronan Stuart malam ini yang diketahui dari ditemukannya 2 mayat dalam mobil di dekat Emerald yang terbunuh dengan cara yang sama dengan terbunuhnya Gathan.
Mathew menangkap kegelisahan bahasa tubuh Alex dan coba menenangkannya.
"Santai Alex.., si Ai juga bukan bocah kemarin sore, dia pasti bisa melindungi dirinya sendiri"
"gimana mau tenang math.., dasar Ai bandel, ngotot tetep mengambil tugas ini."
"ya Alex kan lebih hafal sifat keras kepala Ai, lagipula memang cuma Ai agen lapangan wanita terbaik yang kita punya"
Alex memukul angin melepaskan kekesalannya, sedikit menyesal telah mengajari Ai dengan baik sehingga Ai menjadi salah satu agen terbaik alpha dengan konsekuensi harus mengerjakan misi berbahaya alpha.
"psst..math, kamu tunggu di sini ya.. pimpinan operasi kamu ambil alih" Alex berjalan meninggalkan Mathew.
"lho..lho mau kemana boz.." Mathew gelagapan ditinggal Alex.
"jemput Ai di dalam Emerald cafe" tubuh Alex berkelebat menghilang dalam gelapnya malam.
 
Terakhir diubah:
masih gagal paham isi hati y ai kaya gimana
bikin pov ai dong ts
biar baper :pandajahat:
 
saran aja sist , mulustrasi ai > uehara ai , lebih afdhol kayaknya wkwk
 
Ga tau mau komen apa..
Udah tegang duluan tiep baca cerita ini..
SS nya bikin ane ngiler terus :pandaketawa:
 
ts lagi pulang kampung ;)

buat om momod, mimin, pembaca dan seluruh warga forum semprot, Ai ucapkan selamat tahun baru 2016.
wish the best for U all.

file 27 baru dapat 1 paragrap, maaf Kalo updatenya lama.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd