Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

Bimabet
semakin lama semakin keren cerita nya bro .. , penasaran dengan nasib ai di tangan a yung dan bob , tetap semamgat menulis bro ..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
File 28 The Girl Is Mine

Serbuk obat terlarang yang mengalir dalam pembuluh darah Ratri membuat Tri merasa nyaman. Tubuh Tri yang layu berangsur Segar, wajah pucatnya kembali merona merah. Timbul rasa sesal dalam hati Ratri karena telah mengorbankan sahabatnya demi mendapatkan sesuap kokain yang menjadi tuan bagi tubuh Ratri.

Kata kata manis dan rayuan romantis Ayung ternyata selama ini hanya kedok belaka. Setelah Tri jatuh cinta dan menyerahkan kesuciannya, Ayung mulai meracuni Tri dengan serbuk kokain hingga Tri ketagihan. Awalnya Tri hanya mengkomsumsi sedikit untuk mendapatkan sensasi yang lebih waoow di atas ranjang. Tri tak sadar Ayung terus menambah dosis obat yang ia konsumsi hingga tubuh Tri kecanduan dan tak bisa lepas darinya.

Dan tentu saja jatah obat dari Ayung untuk Ratri tidak cuma cuma, ada harga mahal yang harus Ratri bayar untuk melepas dahaganya akan nikmat obat terlarang itu. Ayung memanfaatkan Ratri untuk mendekati dan merayu gadis gadis lain supaya jatuh ke dalam jebakan kamar kaca Ayung, dan selanjutnya sama seperti kisah anggota grup idol DKI47, belasan gadis tersebut menjadi bagian hareem Emerald yang bebas disalahgunakan Ayung.

Minggu ini secara tiba tiba Ayung menghentikan jatah obat mingguan untuk Ratri, akibatnya fatal buat tubuh Tri. Sekujur tubuh Tri terbakar, kokain bagaikan oksigen yang menghidupi tubuh Tri. Walau tadi pagi sebelum berangkat sekolah Tri telah memberikan terapi anal sex yang digemari Ayung sampai Ayung termehek mehek, namun tetap tidak ada kokain sepeserpun dari Ayung untuknya.
"malam ini bawakan perawan spesial ke Emerald untuk ganti jatah obat Tri" bisik Ayung saat kontinya berejakulasi kedua kalinya.


Belum lewat seminggu sejak Tri terakhir kali mengumpankan seorang gadis ke dalam lubang jebakan Ayung dan kini Ayung sudah menagih seorang korban lagi. Meski Tri sudah menggoda dengan tubuhnya permintaan Ayung tidak bisa ditawar lagi, Tri wajib menyerahkan seorang gadis lagi malam ini atau tubuh sakaw-nya akan terasa makin sakit. Waktu yang singkat membuat Tri kalap, berpacu dengan waktu dan rasa getir yang menghajar tubuhnya dengan gelap mata Tri akhirnya memutuskan untuk mengorbankan sahabatnya .

Najwa, gadis soleha berhijab sahabat sedari kecilnya? ooh tidak, terlalu beresiko, Tri tidak mau berurusan dengan tuan Tanuwijaya, ayah Najwa yang menguasai separuh kota Jakarta. Kanaya? tentu saja tidak, sudah tak terhitung berapa banyak penis yang tercelup ke dalam liang vagina si gadis hipersex itu, bakal percuma jika Tri membawanya.

Bagaimana kalo Aileen? .. si siswi baru di sekolah Ratri yang menjadi sahabat karib Tri karena sama sama dekat dengan Najwa. Ratri yakin kalo profil Ai, mojang Bogor yang polos itu pasti cocok dengan permintaan Ayung, tapi Tri masih ragu karena Ai sangat baik padanya selama ini.
"Arrgh..." Tri menggigil kesakitan, tubuh Tri bak di rajam ribuan pisau, rasa sakit yang timbul karena tubuh Tri mendambakan kokain datang silih berganti membuat Tri akhirnya mantap menggiring Ai untuk menjadi santapan si serigala Ayung.
******

Sejenak Ai merasa gagap merespon kondisi darurat yang Ai alami saat ini. Ada dua orang penjahat anggota WWW yang mengepungnya dan yang lebih pelik ada kemungkinan organisasi jahat itu sudah mengetahui penyamaran Ai.
Banyak kemungkinan jahat yang mungkin terjadi apabila Ai jatuh ke dalam tangan mereka. Melihat tampilan fisik Ai yang lugu dan cute, jelas Ayung dan Bob langsung merasa di atas angin.

Namun salah besar jika mengira Ai hanya bermodalkan bodi bahenolnya saja hingga terpilih menjadi salah satu anggota tim elit alpha. Gadis berukuran cup payudara 34D itu telah paripurna semua tahapan ujian penerimaan anggota polisi dengan nilai cukup memuaskan. Setelah dapat menetralisir kagetnya, otak Ai langsung mensimulasi cara untuk meloloskan diri dari situasi genting saat ini.

Melihat sekilas tonjolan di balik baju Bob yang dipastikan adalah sebuah pistol, jelas Bob lebih berbahaya di bandingkan Ayung yang berbadan lebih kekar daripada Bob, sehingga Ai wajib melumpuhkannya terlebih dahulu. Setelah mantap menghitung berapa jurus yang harus Ai gunakan untuk melumpuhkan dua orang itu, Ai bersiap mengambil kuda kuda menghajar Bob dengan jurus karatenya mumpung Bob lengah, namun...

"Jangan bergerak..!, menyerah kami sudah mengepung tempat ini" Aya berteriak lantang sambil mengacungkan selaras pistol mini lurus ke depan. Tubuh Ai melonjak mendengar bentakan Aya yang bak petir di siang bolong, namun Bob dan Ayung malah terkekeh.
"agen interpol Kanaya Dyah akhirnya membuka kedok juga he..he.." Bob rupanya sudah hafal betul profil Kanaya, si agen interpol yang telah mengintainya selama ini.

"Apa Aya agen interpol??" batin Ai, Ai bengong belum bisa menerima kalo Aya sebenarnya juga seorang polisi yang menyamar, lagipula tadi pagi waktu briefeng gelar kasus penyelamatan grup DKI47, Alex sedikitpun tidak ada menyinggung keterlibatan interpol dalam operasi Alpha kali ini.
Apa jangan jangan Ai tadi ketiduran ya? wk..wk..kacau deh.

Meski dalam todongan pistol Aya, Bob dan Ayung nampak tidak gentar.
"Jangan bergerak, tempat ini sudah kami kepung!" Aya mengulangi ancamannya, Kali ini dengan raut muka bersungguh sungguh.
"he..he.. mengepung tempat ini hanya dengan dua orang? atau lebih tepatnya dua bangkai? he..he.." Bob menunjukkan sebuah foto di layar hp-nya.
"kyaaa..dasar jahaat!" Kanaya terpekik melihat kondisi dua rekannya yang tak utuh dalam posisi duduk di mobil. Sekarang tinggal Aya seorang
agen interpol yang tersisa, namun Aya sadar misi-nya kali ini tidak boleh gagal.

"Angkat tangan kalian atau..." Aya kembali menggertak, bersiap menarik pelatuk senjatanya menghadapi Ayung dan Bob yang sedikitpun tidak menunjukkan rasa segan pada Aura petugas hukum Aya. Beginilah resiko jadi polwan cantik, si penjahat bukannya takut tapi malah mupeng.
"nih cewe pedes banget Bob, bodinya mohai abis, di atas ranjang pasti mainnya binal banget. " Ayung bukannya keder malah mengomentari tubuh aduhai Aya dengan kata kata kotor, membuat Tubuh Aya bergetar hebat semakin emosi saja.
"he..he..neng Aya daripada gemeteran pegang pistol yang itu, lebih baik ngelus elus pistol saya saja, pistol abang ga bikin bahaya tapi bisa bikin bahagia hue..hue.." Bob dengan cuek memelorotkan celananya memamerkan kontinya yang tegak mengacung gagah di kemaluannya.
"iiiiih...jijik.." Ai spontan menutup matanya melihat pemandangan ****+ di depan matanya.

"Kurang Ajar.." Aya meradang melihat Bob yang menganggap remeh kemampuannya sebagai polisi wanita bahkan balik melecehkan dirinya. Aya dan Ai tidak sadar Bob sengaja bertingkah menyebalkan untuk mengalihkan keduanya dari Ratri yang diam diam mengendap endap di belakang Aya dan...

Buuugh..! Ratri menghantam kepala Aya keras, Aya yang tak menyangka Tri bakal membokongnya dari belakang terhuyung huyung kehilangan keseimbangan. Bob memanfaatkan kondisi Aya yang lengah untuk merebut pistol di tangannya.
"Ratri..." Ai mendesis tak percaya kalo Tri bagai ular di balik selimut tega mengkhianati
sahabatnya dua kali beruntun.

"kyaaa...jangan deket deket Ai." Ai memekik histeris sambil berkelit menghindari terkaman Ayung, yang sedari awal tadi sudah gemez ingin menguyel uyel tubuh sintal Ai. Gagal meringkus Ai membuat Ayung makin penasaran,siluet lekuk aurat semlohai Ai yang tercetak pada seragam Ai membuat nafsu Ayung memuncak hingga ke ubun ubun.

Ayung kembali memburu Ai, kedua telapak tangan Ayung menjulur ke depan dengan posisi mengcengkeram bersiap mencaplok payudara Ai, ke dua bola mata Ayung nanar menggerayangi bulatan putih susu Ai yang menyembul melalui sela belahan dada Ai yang tak tertutup sempurna.
"dasar cabul!" Ai yang merasa risih melihat tatapan kurang ajar Ayung spontan melipat tangan kiri ke depan dadanya.

grrrm...bak serigala kelaparan yang sedang mencari mangsa, Ayung kembali menerjang tubuh mungil Ai, entah perbuatan jahanam apa yang bakal terjadi apabila tubuh Ai sampai jatuh ke dalam tangan Ayung. Eiit..! tapi menaklukkan Ai ternyata tidak semudah perkiraan Ayung, dengan gemulai Ai menggeser tubuhnya sedikit menghindari sergapan Ayung, tak lupa Ai menyilangkan kakinya menjegal Ayung yang luput menangkapnya.

Gubrak..!tubuh Ayung jatuh tersungkur, bibirnya pecah mencium permukaan lantai yang keras. Mengabaikan rasa sakit, Ayung langsung bangkit berdiri. Rasa malu bercampur marah karena dipecundangi seorang gadis belia membuat Ayung semakin beringas. Belum ada sedetik Ayung berdiri
pukulan susulan Ai di hidung Ayung, kembali membuat Ayung terjengkang jatuh. Dalam hitungan detik, 2 kali Ai meng-KO pria yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar daripada Ai tersebut.

"Ai Stop..!, atau Aya mati.." mendengar teriakan Ratri, bogem susulan Ai urung menghajar Ayung lagi. Bob dibantu Tri lebih dulu berhasil merebut pistol dan melumpuhkan Aya. Bob menodongkan pistolnya menempel di pelipis Aya yang berlutut di depannya.
"Menyerah atau kepala polwan cantik ini hancur.." gertak Bob.
"Ai lari.., selamatkan diri Ai..." mengabaikan keselamatannya sendiri, Aya lirih memohon Ai untuk meninggalkan dirinya.
Tuk..tuk..! Bob mengetok kepala Aya dengan laras senjatanya untuk menunjukkan keseriusan ancamannya.
"Jangan pukul Aya lagi, Ai nyerah.., jangan sakiti Aya lagi." khawatir akan keselamatan karibnya, Ai mengangkat tangannya pertanda kalah. Bob tersenyum menang perawan pengganti Sahara sudah berhasil ia dapatkan.

"aaakh..,eeeei, Ai ga mau.." Ai merintih kesakitan, Tubuh Ai menggelinjang, Begitu tahu Ai menyerah Ayung langsung menubruk dan merangkul Ai dari belakang, tak membuang waktu kedua tangan Ayung menyusup melalui sela ketiak Ai dan langsung mengkrunyel payudara Ai yang kenyal menggemaskan. Percuma rintihan dan rontaan Ai, Ayung yang sudah kesetanan terus menguleni kasar buah dada Ai sampai bentuk bulatan susu Ai remuk penyat penyot penyet tak karuan.
"hmmm..gede..empyuk..alus banget, so yummy he..." Ayung terkekeh puas, tubuh mungil Ai yang meronta tak berdaya dalam pelukannya membuatnya makin terangsang.
"lepasin Ai.. aakh..aakh " Ai meringis kesakitan tiap kali Ayung mencomot dan meremas kasar hingga bulatan buah dada Ai yang seukuran bola voly itu pasti mbledos apabila terbuat dari kantong silikon, namun Balon payudara Ai yang elastis sempurna dalam sekejab selalu langsung mengembung kembali ke bentuk bulat indahnya tiap kali habis diremek oleh Ayung.

Ai bersusah payah menepis tangan cabul Ayung yang getol menggerayangi setiap petak aurat Ai. Dalam kondisi normal, Ai jelas tidak sudi membiarkan tangan cabul Ayung menodai tubuh Ai, namun Ai patuh pada kode etik-nya sebagai seorang polisi yang wajib mengutamakan keselamatan sandera, menyelamatkan Aya yang berada dalam ancaman Bob menjadi prioritas utama Ai, meski dengan resiko kehilangan kesucian bahkan nyawanya sendiri.

"Hei..Yung jangan khilaf, gadis itu jatah buat Rubio.. " Bob yang takut kejadian bobolnya keperawanan Sahara terulang lagi mengingatkan Ayung yang asyik mendusel dusel tubuh Ai.
"hmmm..hmmm... nyam..nyam.." Ayung yang terbius tubuh ranum Ai tidak menggubris peringatan itu hingga membuat Bob yang sedang mengikat pergelangan tangan Aya naik pitam.
"Heeii..Yung, apa kamu sudah bosan kimpoi? jika perawan itu lecet sedikit saja bisa almarhum kita di hajar Shinobi." larangan Bob baru mempan pada Ayung saat nama Shinobi di sebut sebut. Ayung mengendurkan cengkeramannya pada tubuh Ai.

"Iya Bob, abis nih perawan geulis banget, mati juga gapapa Bob asal bisa ngewe nih cewe. " Ayung masih belum rela melepas Ai, rasa hangat dan kenyel susu Ai masih jelas terasa di tangannya.

Sementara Ayung dan Bob sedang berdebat tentang dirinya, Ai mencoba menerka nerka dalam hati Ai apa hubungan DKI47, shinnobi dan perawan untuk Rubio, semua masih belum jelas buat Ai, apalagi keterlibatan Aya si interpol yang menyamar. Saat ini Ai memutuskan untuk mengalir mengikuti situasi yang ada dulu, misi utamanya tetap untuk menemukan tempat Amel dkk di sekap dan mengamankan mereka. Satu hal yang melegakan Ai, identitas Ai sebagai undercover agen ternyata belum diketahui oleh organisasi WWW karena polisi penyusup yang dimaksud Bob tadi adalah Aya dan rekan interpolnya saja. Ai yakin sementara ini Ayung tak mungkin macam macam lagi padanya, apalagi sejak nama Shinobi disebut sebut membuat Ayung menjadi rada jinak.

Namun lagi lagi sepertinya Ai salah perhitungan, Ayung kembali bermuslihat untuk dapat mencicipi tubuh molek Ai lagi.
" Bob bagaimana jika gadis ini sudah tidak perawan lagi? lebih baik kita periksa lebih dulu Bob." otak cabul Ayung mulai beraksi mempengaruhi Bob.
" hah? gimana Tri, kamu yakin gadis ini masih belum bolong kan?" Bob yang mulai ragu bertanya pada Tri yang masih setengah teler, jika Rubio kecewa karena Ai sudah tak suci lagi,bisa dipastikan Shinobi akan murka dan membunuhnya.
"anu Bob..harusnya sih Ai masih perawan..." Tri ikut menjadi ragu dengan status Ai mengingat kedekatan Ai dengan Alex.
"sudah sini Ayung periksa dulu, daripada salah Bob." Ayung menyeringai licik melihat Bob yang mulai ikut ragu mendengar jawaban Tri yang mengambang.
Bob akhirnya mengangguk, jika Ai terbukti sudah tidak perawan lagi setidaknya masih ada sisa waktu buat Bob untuk melarikan diri ke luar negeri menghindari ancaman hukuman mati dari Shinobi.
Ayung terkekeh senang rencana cabulnya berhasil, asyik.. dirinya bisa kembali menyenonohi tubuh sintal Ai yang belum genap berusia 17 tahun itu.

Hei..ngawur ini! satu satunya cara untuk mengetes keperawanan Ai ya dengan memeriksa liang tempik Ai. Ai yang segera sadar dengan niat jahat Ayung beringsut mundur menjauhi Ayung.

plaaak..! Ai memberikan salam lima jari ke pipi Ayung yang hendak menyingkap rok mini Ai.
"pergi..jangan dekat dekat Ai." tubuh Ai menciut ngeri, Ayung yang sudah ketagihan tubuh aduhainya pasti akan terus mencoba segala cara untuk mendapatkan tubuh Ai kembali.
"lari..lari Ai...uuukh!" Aya yang merasa bersalah karena telah melibatkan Ai dalam bahaya hanya bisa membantu dengan berteriak sebelum tubuhnya kembali tersungkur di hajar Bob untuk memadamkan api perlawanan Ai.
"jangan macam macam Ai, turuti kata kata Ayung, atau sahabatmu ini aku bikin cacat" hardik Bob, Aya yang kedua tangannya terikat jelas bukan tandingan Bob.

Plaaak...Ai kembali menampar Ayung yang hendak menarik krah seragamnya. Meski pipi Ayung terasa merona panas namun godaan tubuh Ai membuat Ayung kembali mendekati Ai.
Plaaak...! lagi tangan Ai jauh lebih cepat daripada tangan Ayung yang bermaksud melecehkan Ai.
"waduuuh...sakit" Ayung yang dari tadi sok gagah, akhirnya tak tahan juga untuk menjerit kesakitan sambil menggosok pipinya, air mata menetes dari sudut matanya. Ayung menoleh putus asa ke Bob memohon bantuan.

"Dasar bandel.." Bob kembali menyepak ulu hati Aya berkali kali hingga Aya muntah darah dan rubuh tak sadarkan diri, Bob belum puas dan bersiap menghajar Aya lebih lagi.
"Jangan..!iya Ai nurut..Ai nurut..tapi jangan sakiti Aya." melihat penderitaan Aya, akhirnya Ai menyerah pasrah dalam cengkeraman Ayung dan Bob.



Breeet..! begitu Ai menyerah, Ayung langsung menerjang Ai, kedua tangannya mencengkeram dan mengkoyak kasar kain penutup dada Ai, kancing seragam Ai lepas dan berjatuhan dilantai membuat seragam Ai terkelupas mengungkap lekuk aurat Ai yang putih mulus.
"gluuuk...uedan ayu banget" Ayung meneguk ludahnya menatap bulatan susu Ai yang nyempluk, menonjol keluar dari sela cup bra Ai yang tak kuasa menampung ukuran buah dada Ai.
"eeei...jangan..." Ai tak bisa menghindari saat Ayung merengut bra Ai hingga putus, buah Dada Ai yang terbebas dari cup bra yang mengkungkungnya terlontar membusung aduhai. Reflek Ai membalikkan tubuhnya menghindari tatapan Ayung, tangan Ai terlipat menutupi auratnya yang terkuak sebisanya.

slurut..! berturut turut rok dan celana dalam Ai yang melorot paksa, lolos dari pinggul Ai tanpa bisa Ai cegah. Mudah saja buat Ayung yang sudah terbiasa untuk menelanjangi paksa tubuh Ai sampai polos.. los. Kini tubuh sintal Ai telanjang bulat di tengah ruangan, pakaian Ai yang robek tak karuan berceceran di lantai.
"kyaaa...Ai ga mau.." Ai merintih pasrah saat Ayung mendorong dan merebahkan tubuh mungil Ai di bed yang ada di ruang kaca. Ai meringkuk ketakutan, suasana mencekam seperti ini belum pernah Ai alami sebelumnya, tidak ada simulasi keadaan genting yang pernah Ai pelajari di akademi kepolisian yang mirip dengan kondisi Ai saat ini. Tak berkutik karena tersandera keselamatan Aya, dan yang lebih parah Ai tak bisa menghindari pelecehan seksual yang dilakukan dua orang jahanam pada dirinya.

"Alex, save Ai please" sebuah harap terbisik lirih dari mulut Ai. Teringat sosok Alex, malaikat penjaganya selama ini membuat Ai trenyuh. Tidak tahukah Alex jika selama ini Ai rajin merawat kemohaian tubuhnya dan mati matian menjaga kesucian hanya untuk Alex seorang. Sungguh tega Alex, alih alih memperawani-nya dalam momen yang romantis dan indah, Alex malah merengut kesuciannya saat Ai tak sadarkan diri.

Ai terisak mengingat hubungan dengan Alex yang merenggang setelah momen gelap itu.

"hei..Ayung, kamu Apain itu Ai, koq sampai nangis gitu, ayo cepat periksa" Bob yang sedari tadi diam diam juga menikmati pameran tubuh Ai, tersadar akan niatan awal mereka melucuti pakaian Ai.
"iya Bob..gluk..gluk." Ayung meneguk ludah yang membanjiri mulutnya, dalam hati Ayung berharap Ai sudah tidak perawan lagi sehingga tidak usah diserahkan kepada Rubio.

Ai yang terbaring dengan posisi tangan menyilang menutupi buntalan buah dada dan kemaluannya khawatir dengan bagaimana cara Ayung memeriksa kesuciannya, apa dengan mengobok obok liang vaginanya dengan tangan atau alat tertentu?, terus kalau Ai ketahuan sudah tidak perawan, apa yang bakal terjadi pada dirinya, apakah nasibnya bakal sama dengan lakon polwan yang tertangkap seperti dalam film film JAV yang berakhir dengan digangbang-nya si polwan malang. Ai dalam hati bersyukur, keperawannya sudah lebih dulu dipetik Alex sehingga jika malam ini Ai jadi diperkosa oleh 2 jahanam ini setidaknya keinginan Ai untuk menyerahkan selaput daranya pada Alex sudah kesampaian lebih dulu.

Ai tidak sadar kalo selaput keperawannya masih orisinil tersegel utuh.

"eeei, jangan Ai ga mau.." Ai menggelengkan kepala lemah saat Ayung menepis jari tangan Ai yang menutupi bibir vagina Ai yang membentuk segitiga montok terbalik dengan belahan garis lurus dan rapat tepat di tengahnya. Rambut halus dan tipis yang mulai merambat menambah keelokan dinding kemaluan Ai. Jantung Ayung berdentang kencang..ooouh pemandangan didepannya sungguh teramat indah dan menggairahkan. Garis tempik yang lurus rapet, payudara yang kenceng tidak ada tanda kendor sedikitpun, puting yang merah mengkilat dengan pinggul yang masih fantastis, dengan sekali lihat, raba dan terawang Ayung langsung dapat memastikan Ai masih perawan belum ternoda.

"gimana Yung?" Bob tidak sabar menunggu diagnosa Ayung.
"Bentar Bob, biar saya lihat dalemannya biar pasti"
Ayung mengulur ulur waktu menikmati Ai selama mungkin.

"Ayo buka kaki yang lebar Ai, atau Aya saya mampusin!" Ayung menebar ancamannya lagi, kedua tangannya mencekal pergelangan kaki Ai memaksanya untuk mengangkang lebar.
Bob membantu rekannya dengan menodongkan pistol ke kepala Aya yang tergeletak di lantai.

Dengan wajah merona tersipu malu, Ai terpaksa mengangkat dan melipat ke dua kakinya ke kiri dan kanan hingga selangkangan Ai terbuka lebar menuruti perintah Ayung.
Ai membuang wajahnya ke kanan, berpose erotik dan murahan dengan tubuh telanjang, apalagi sambil di pandangi dua lelaki asing yang berhasrat mengkimpoinya membuat harkat dan martabat Ai sebagai gadis terhormat terasa amat terhina. Posisi paha punel putih mulus Ai yang tersibak, membuat liang vagina Ai tembus pandang dari posisi Ayung berdiri. Ayung merogoh sesuatu di saku celananya.

Ai memejamkan matanya,pasrah akan apa yang bakal terjadi pada dirinya saat Bob dan Ayung nantinya menyadari dirinya sudah tidak lagi gadis. Air mata berlinang dari mata Ai menunggu sengatan kejantanan Ayung di kemaluannya.

cliiiik..! cahaya lampu blitz kamera ponsel Ayung menyilaukan mata Ai.
"pe..ra..wan.." dengan bibir gemetar Ayung berbisik lirih, wajah Ayung terlihat kecut, entah Ayung harus senang atau sedih setelah memastikan status Ai. Di satu sisi Ayung lega karena sudah mendapatkan pengantin untuk Rubio, di lain sisi fantasi cabul Ayung pada tubuh Ai tidak kesampaian.
" Good job Tri.." Bob terlihat lega dan mengacungkan jempol pada Tri yang setengah sadar.
" Bob.., boleh??.." Ayung yang memegang ponsel dengan kamera ON, seperti memohon sesuatu pada Ayung.

" ya..ya..jangan kebablasan Yung!" Bob yang hafal fetish karibnya itu mengangguk memberikan persetujuan.

Ayung yang hobi mengkoleksi foto bugil korban korbannya dengan antusias menjepretkan kameranya merekam tubuh Ai ke dalam memory ponselnya. Posisi tubuh Ai yang masih terbuka memungkinkan Ayung puas memfoto bagian tubuh pribadi Ai.



Kilatan cahaya blitz yang bertubi tubi menerpa Ai, meski menyilaukan mata Ai namun tidak juga menyadarkan Ai yang termangu mangu mendengar vonis status keperawannya.
"jangan jangan semua yang dikatakan Alex tentang malam itu benar terjadi.., ooh maafin Ai ya Alex karena sudah tak percaya pada Alex" timbul rasa sesal dalam hati Ai.

Ai yang masih tenggelam dalam lamunan rasa bersalahnya tak memberikan reaksi perlawanan saat Ayung mengubah ubah dan menuntun tubuh Ai untuk berpose lebih panas. Belasan foto dengan pose yang tak pantas untuk gadis seusia Ai telah berhasil Ayung abadikan.
"Menungging sayang, show me your lovely peach"
Ai yang sedang mencari cara untuk meminta maaf pada Alex tanpa sadar merangkak di depan Ayung. Ayung menyusup ke belakang Ai, meremas pinggang empyuk Ai dan menariknya ke atas hingga tubuh mungil Ai menungging, menguak area liang anal Ai yang tersembunyi dalam lipatan pantat menal menul Ai.



cliiick..! sambil menahan kontinya yang meraung raung minta dikeloni, Ayung sigap mengabadikan kelopak anal Ai yang berwarna merah muda menggiurkan, setelah itu Ai tidak ingat berapa kali lagi Ayung menjepretkan kameranya untuk merekam kemolekan aurat Ai.

"ooocuuuh...eeei..jangan" Ai mendesah, tubuhnya menggelinjang hebat tersadar dari lamunannya saat Ayung mencucup puting payudara Ai yang ereksi terkena udara dingin. Begitu tersadar tahu tahu tubuh Ai sudah dalam keadaan terlentang tertindih tubuh Ayung, yang lebih menjijikan puting susu Ai sudah tenggelam dalam mulut Ayung. Seperti bayi kelaparan Ayung mengenyot
puncak payudara Ai yang sangat sensitif itu. lidah penuh liur Ayung menyentil dan mengkilik kilik hingga puting imut Ai makin mengeras. Hebatnya Ayung dengan sebelah tangannya masih dapat terus menekan tuts kamera ponselnya mengambil gambar adegan saat Ayung mengobel obel payudara Ai.



" Aaah...aah..,eeeei, Ai ga mau.." jerit panik Ai bercampur desah dan rintihan erotis yang tak sengaja keluar dari bibir Ai yang sempat terlena oleh ransangan di dadanya. Ai melayangkan tangannya hendak menggampar lagi, namun dengan posisi Ai terlentang dan tergencet beban berat, Kali ini mudah saja buat Ayung untuk menangkap pergelangan tangan Ai bahkan balik mengunci kedua tangan Ai hingga terlipat di atas kepala Ai.

"lepasin..,eeeei, Ai ga mau.." melihat gelagat Ayung yang tiba tiba kesetanan, alarm bahaya dalam diri Ai langsung menyadarkan Ai bahwa pria yang menimpa paksa tubuh Ai saat ini, ingin lebih dari sekedar menggrepa grepe dan menyenonohi tubuh Ai. Tak kuasa menahan gejolak nafsunya, Ayung jelas hendak mengabaikan perintah Bob dan bermaksud memperkosa Ai saat ini juga.

Ai meronta dan menendang sekuat tenaga melawan Ayung yang ngotot merogol Ai, hingga ponsel Ayung terlempar jauh. pokoknya Tubuh Ai hanya milik Alex seorang titik!

Dipengaruhi libido yang menggelegak, entah kenapa tenaga Ayung menjadi berlipat ganda. sia sia upaya Ai untuk berontak lepas dari cengkeraman Ayung.
"hmmph...mmmh.." Ai kewalahan saat Ayung melumat bibir kenyel Ai, lidahnya menjulur mencoba menerobos memaksakan french kiss.
"somebody please kill the bastard" rutuk Ai dalam hati di saat raga Ai melemah.

"heii..Yung jangan macam macam..." Bob yang terlambat mengetahui niat jahat Ayung, tergopoh gopoh berlari untuk menyelamatkan kesucian Ai yang menjadi jaminan keselamatan hidupnya malam ini dari ancaman Shinobi. Namun sesosok bayangan mendahului lebih cepat dari Bob. Bayangan hitam itu dengan cepat dan sigap mencekik dan mengunci leher Ayung yang sedang termehek mehek menggerayangi tubuh Ai.
"hekh..siapa..berani macam..mac.." Ayung tak sempat menyelesaikan kalimatnya, keringat dingin membanjiri tubuhnya.
" wild dog?!" Bob sontak mengenali sosok bengis di hadapannya, Stuart salah satu mesin pembunuh organisasi WWW yang selalu membunuh korbannya dengan brutal sehingga mendapat julukan wild dog.

"How dare you abused this girl, this girl is mine!"

kraaak..tanpa basa basi Stuart mematahkan batang leher Ayung yang sedang mengganggu Ai, gadis impian Stuart.
" kyaaa...." Ai menjerit ngeri, tubuh Ayung ambruk menindih tubuh mungilnya dengan mata mendelik meregang nyawa. Ai tadi berharap sekali Alex yang datang menyelamatkan dirinya, namun harapan tinggal harapan.. justru kini yang harus dihadapi Ai malah Stuart, ancaman yang jauh lebih menakutkan dibanding Ayung.

Nasib Ai bagaikan masuk ke dalam sarang macan setelah lolos dari lubang buaya.
 
Hadehhhh
Ayo ai, lawan,,
Abang mendukung
:galak:

Nice update chef aiko
:pandaketawa:
 
Ai Gak mau. !
Mulut boleh berkata tidak
Tapi lendirnya kok berterbaran


‎​​‎​​ªk=)) k=)) k=))

mantap updatenya suhu.
Di tunggu next updte
 
suhu TS update terus dong sehari 2 kali napa karna kemaren kan kelamaan gak update tuh nah mulai skrg rajin update biar seru dan satu lagi ide dari gw ai nya diperawanin sama stuart alias shinobi alias wild dog dan dihamilin jga tapi ai nya meronta gak mau hamil oleh stuart tapi akhirnya keluar didalam jga suhu nah terus scene nya itu dibuat sedetail mungkin suhu gimana suhu TS oke kan tuh ide gw
 
Blm pgn baca dl,, ngliat perkembangan n konsistensi updatenya dl.
Soalnya banyak cerita bagus yg ngambang n ga berlanjut,
Ane pantau dl yah suhu.
Menarik utk disimak
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd