File 31 Another Brokenhearthed
Begitu Mendapat isyarat dari Alex, tuan Gozo langsung memberi komando pada team alpha untuk menyerbu Emerald Cafe yang menjadi salah satu sarang organisasi WWW. Hampir seratus orang anggota tim elite kesatuan polisi itu mengepung dari segala penjuru.
Baku tembak tak bisa dihindarkan dengan pria pria kekar penjaga pintu Emerald. Satu persatu tubuh para penjaga pintu roboh tertembus timah panas, sebaliknya beberapa anggota Alpha-pun gugur dalam penyergapan kali ini. Setelah terpojok dan kehabisan amunisi, para penjaga yang tersisa akhirnya menyerahkan diri.
Para tamu undangan VVIP yang sedang berpesta pora dalam ruang diskotek Emerald langsung kocar kacir begitu serombongan petugas polisi menyergap masuk. Tanpa pandang bulu semua hidung belang di dalam ruangan, baik itu pejabat, seleb, aparat, politikus, konglomerat dan banyak tamu undangan penting lainnya diciduk dan di gelandang ke kantor polisi dengan tuduhan terlibat dalam kejahatan perdagangan manusia.
******
Kejadian tak kalah seru juga sedang berlangsung di ruang kaca, ruangan yang hampir seluruh dindingnya berlapiskan cermin yang terdapat di dalam Emerald cafe.
"Kamu lagi!.. jangan macam macam atau ..waduh.." Belum selesai Stuart menghardik tamu tak di undang yang mengganggu rencananya untuk menindih nikmat Ai, tubuh Stuart keburu terhempas mendapat tendangan dan pukulan bertubi tubi dari si penyelamat Ai.
Melihat kondisi Ai yang compang camping, terikat dengan posisi kaki mengangkang apalagi dengan banyak terlihat bilur merah cupangan Stuart di leher dan dada Ai , amarah Alex langsung menggelegak. Alex langsung menghajar Stuart hingga pontang panting tak karuan. Tak siap menerima serangan Alex, Stuart terpaksa merelakan 4 sampai lima pukulan Alex mendarat telak di wajahnya hingga akhirnya Stuart mundur tersudut ke pojok ruangan.
Untung buat Stuart yang posisinya sudah kejepit, Alex mengambil jeda untuk serangan berikutnya karena lebih memilih untuk melepaskan ikatan Ai terlebih dahulu.
"Ai baik baik saja??" dengan cemas Alex menanyakan kondisi Ai, ada rasa sesal dalam hati Alex, lagi lagi gara gara keterlambatannya Ai nyaris celaka. Alex tidak mungkin memaafkan dirinya sendiri apabila terlanjur terjadi suatu hal buruk pada Ai.
"huu..huu..huu.." Ai menganggukkan kepala sambil menangis sesenggukan, seluruh rasa takut, khawatir dan cemas yang membebani Ai sirna begitu ada Alex di sisinya. Apakah ini cinta..?
Stuart yang tak menyangka dirinya barusan dihajar oleh seorang anak keci, menghunus pisau belati-nya. Belati keramat yang sudah mengantar puluhan orang menemui malaikat mautnya itu nampak mengkilap haus darah.
"hyaat.." Stuart bersama belati di tangan kanannya menerjang Alex yang sedang sibuk melepaskan ikatan Ai.
"Alex..awas..!" Ai berteriak panik memberi tahu Alex akan maut yang mengincarnya. Di saat ujung belati Stuart sudah hampir menghujam punggungnya, Alex dengan cekatan berkelit menghindari tangan kanan Stuart.
Stuart tersenyum licik, entah bagaimana cara Stuart menyembunyikannya namun tiba tiba saja tangan kiri Stuart sudah menggenggam belati lain. Begitu serangan tangan kanannya lolos, tangan kiri Stuart menyusul membabat tubuh Alex. Lawan yang tak menyangka ada serangan susulan kedua dari Stuart biasanya akan lengah dan berakhir dengan kematian atau setidaknya luka fatal. Jurus Belati kembar tersembunyi andalan Stuart inilah yang mengantarkan Stuart menjadi salah satu sosok pembunuh bayaran yang di segani di organisasi WWW.
Breeet...! darah segar terciprat dari lengan Alex. Jika tidak ada peringatan dari Ai sebelumnya, perut Alex pasti sudah bobol terkena sabetan Stuart.Meski berhasil menghindari serangan maut Stuart, tak urung Alex terluka juga.
"Arrgh..!" Stuart nampak kesal jurus andalannya meleset, Stuart lanjut merangsek menyabetkan belati kembarnya membabi buta ke tubuh Alex.
Awalnya Alex nampak kesulitan menghindari serangan Stuart, Tubuhnya bekerja keras meliuk liuk menjauhi belati Stuart yang membabat kesana kemari. Namun setelah beberapa jurus Alex mulai mendapat ritme serangan Stuart sehingga enteng saja Alex berkelit dari belati Stuart. Tusukan Stuart yang berkali kali terkena ruang kosong membuat Stuart emosi dan konsentrasinya pecah, hingga...
Plak..plak..dua tendangan Alex berturut turut menerpa tangan Stuart, dua belati kebanggaan Stuart terlepas dari genggamannya dan terlempar jauh.
"bocah ini tangguh juga" Stuart membatin dalam hati, nampaknya seluruh ilmu dan kemampuannya harus di optimalkan untuk melumpuhkan musuhnya yang secara usia jauh di bawahnya.
Sekarang adu jotos antara Alex dan Stuart berlanjut dengan perkelahian tangan kosong, di mana benar benar hanya skill dan stamina petarung yang menentukan kemenangan.
Baik Stuart dan Alex merupakan petarung berstyle fighter dengan filosofi pertahanan terbaik adalah dengan menyerang. Keduanya kini langsung terlibat jual beli pukulan dalam jarak dekat, Stuart yang sudah tahunan malang melintang dalam perkelahian jalanan nan brutal melawan Alex yang kaya akan skill silat dan pengalaman perkelahian jarak dekat yang sempurna.
Satu pukulan maut Stuart langsung di balas pukulan yang tak kalah mematikan oleh Alex, keduanya berbalas pukulan menghajar muka lawannya.
"Suka..suka..saya suka hwa.hwa.." Wajah Stuart babak belur bersimbah darah, namun sesuai dengan julukannya Wild Dog, Semakin berdarah dan semakin greget lawan yang di hadapinya, Stuart malah semakin menggila, sudah lama tidak ada lawan yang bisa menyakitinya sebanyak ini.
Sebaliknya meski bolak balik mencium kepalan tangan Stuart, wajah Alex masih jauh lebih segar di bandingkan Stuart. Teknik beladiri Alex yang cerdik membuat dirinya mampu meredam efek pukulan Stuart, hingga tidak terlalu banyak kerusakan yang di alami tubuhnya.
Tubuh Alex dan Stuart kembali merapat, adu pukul brutal kembali terjadi di antara mereka.
Setelah puluhan jurus perbedaan kualitas dan level bela diri keduanya mulai kentara. Alex secara konsisten dapat menjaga kecepatannya, Pukulan Alex pun selalu telak dan tepat mengenai bagian mematikan tubuh Stuart, sebaliknya Stuart yang tubuh bagian dalamnya banyak yang luka terkena pukulan Alex perlahan mulai melambat dan akurasi pukulannya semakin ngawur.
Satu pukulan Stuart kini berbalas dua bahkan tiga pukulan dari Alex, jelas sudah Stuart tak mampu mengimbangi produk terbaik akademi kepolisian ini.
Sejak bergabung dengan kepolisian pada usia 15 tahun, Alex tidak saja rakus akan ilmu dan teori yang di ajarkan di dalam kelasnya, Mr Gozo yang tahu benar akan kualitas Alex dengan kejam langsung menceburkan Alex dalam perploncoan dan latihan ketahanan tubuh extreme menghadapi rekan rekan seakademi yang secara usia jauh di atas Alex. Berulangkali Mr Gozo menugaskan Alex dalam situasi hidup dan mati saat menggerebek sarang bajingan seorang diri. Di hajar,remuk, dibacok, ditusuk, tertembak, berdarah dan bolak balik sekarat menciptakan sosok Alex yang sangat tangguh.
Stuart yang saat berkelahi dan melecehkan Ai tadi terlihat sangat garang, kini dihadapan Alex nampak sangat memprihatinkan, sekujur wajahnya remuk dan berdarah.
"whaat!..kuat sekali,siapa dia??" Stuart tak habis pikir seorang anak muda yang bahkan belum tentu pernah kimpoi yang berdiri tegak di hadapannya telah membuatnya hancur tak berkutik. Dalam hati Stuart bergidik ngeri, Wild Dog yang angker dan di takuti musuh musuhnya, kini berdiri gemetar tanpa daya, bagai kucing kampung di hadapan singa, sang raja hutan yang siap memangsanya.
Dan Aura apa ini yang terpancar dari tubuh Alex yang membuat sekujur tubuh Stuart berkeringat dingin dan merinding ketakutan.
"uedaan..aura ini..tidak mungkin ,aura membunuh ini selevel dengan aura Shinobi saat hendak membunuh musuhnya. Jangan jangan bocah ini selevel dengan Shinobi." Stuart geleng geleng kepala tak percaya saat aura yang terpancar dari tubuh Alex memprovokasi tubuhnya.
"terpaksa..sungguh terpaksa" Stuart akhirnya memutuskan untuk merapal jurus andalan terakhirnya. Stuart berkomat kamit, tubuhnya mengejang mengumpulkan sisa sisa keberaniannya. Melihat posisi tubuh Stuart yang terlihat berbahaya, Alex urung melayangkan pukulan pamungkasnya, waspada menanti serangan Stuart.
"kabur..." bisik Stuart, Begitu ada kesempatan Stuart langsung nyelonong meninggalkan arena pertumpahan darah dengan Alex.
"dafuq.."Alex yang kecele dan tak mengira lawannya itu bakal kabur memaki, sebelum mengejar laki laki bertatoo naga di punggungnya itu, langkah Alex sejenak berhenti. gyuut..! Ai yang sudah lepas dari tali yang mengikatnya memeluk Alex kencang.
"Alex, maafin Ai karena tidak percaya Alex.., Ai.."Ai tidak sabar mencurahkan isi hatinya.
"cup cup..Ai, bentar ya, kangen kangenannya nanti saja." Alex memotong kata kata Ai, Alex tak mau buruannya lepas.
"Alex.." Ai dengan terpaksa melepaskan dekapannya, Ai tahu betul, buat Alex tugas negara adalah prioritas utamanya.
"petugas Ai, segera periksa tempat ini!, kumpulkan segala barang bukti jangan ada yang terlewat" Alex dengan berwibawa memberi perintah kepada Ai.
"Siap..pak laksanakan" mendengar instruksi atasannya, Ai mengambil posisi badan tegak bersiap, dadanya membusung, tangan kanannya di lipat di depan dengan pose memberi hormat pada Alex. Ai lupa dengan kondisinya yang sedang polos telanjang bulat.
"gluup.." Alex meneguk ludahnya, setiap kali melihat tubuh elok Ai dengan payudara membulat indahnya, hati Alex langsung merasa adem. Tanpa sadar mata Alex turun menyusuri lekuk aurat Ai, berturut turut dari bongkahan susu Ai, ke pinggul langsing Ai dan berhenti di antara paha Ai.
"wooow..!" Alex terpana menatap cetakan belahan selangka Ai pada celana dalam Ai yang samar membentuk segitiga montok, pemandangan yang sungguh memanjakan mata pria yang melihatnya.
"kyaaa..dasar mesum" Ai melipat tangannya berusaha menutupi bagian tubuh rahasianya dari mata Alex. Mata Alex tetap melek tak berkedip.
ploosh..! dengan jengkel Ai melempar bra rusaknya ke muka Alex hingga Alex tersadar.
"eeh maaf Ai, Abis bodi Ai seksi banget, pake jaket Alex ya Ai" Alex melepas jaketnya yang bertuliskan POLICE dan memberikan pada Ai untuk menutupi ketelanjangannya.
Segera setelah itu Alex langsung memacu langkahnya mengejar Stuart, anggota organisasi WWW yang di curigai sebagai Shinobi, salah satu orang penting yang mengendalikan gurita kejahatan WWW.
*****
Stuart berlari tergopoh gopoh, dengan kondisi babak belur begini, sebentar saja Alex sudah menyusulnya. Sebelum mencapai pintu keluar yang di jaga mbah Darso, Alex lebih dulu memergokinya.
"polisi..menyerahlah!" Alex memberi peringatan pada Stuart yang tersudut.
Stuart meringis kesakitan, tidak ada jalan lain buat Stuart untuk melarikan diri, apakah ini akhir dari sepak terjangnya di dunia hitam.
"ampun..ampun..saya menyerah" Stuart berlutut sambil kedua tangannya di angkat ke atas pertanda menyerah dan mengibarkan bendera putih. Stuart si anjing liar akhirnya berhasil Alex jinakkan.
"bagus..jangan melawan lagi.!" Alex lega, tak menyangka dalam penyergapan kali ini selain berhasil menyelamatkan anggota pop idol DKI47, dirinya secara tak sengaja juga berhasil meringkus Shinobi.
Alex pelan mendekati Stuart untuk memborgol tangannya, Namun berpura pura menyerah adalah tipu daya terakhir Stuart. Saat posisi Alex sudah cukup dekat, Stuart mengeluarkan belati ketiganya yang tersembunyi entah di mana. Stuart menerjang dan menikamkan belati simpanannya tepat ke dada Alex.
Beruntung Alex dikaruniai reflek di atas rata rata, saat ujung belati tepat menempel di dadanya, Alex cepat menangkap dan menahan dorongan Stuart. Sebelum terlambat Alex dengan lihai lebih dulu membalikkan ujung belati hingga bagian yang tajam berbalik menusuk Stuart.
Cleeep..!Belati Stuart berbalik tembus dan menancap pada dada Stuart, tepat merobek jantung tuannya. Senjata makan tuan, belati yang selama ini menjaga Stuart, malam ini mengkhianatinya. Stuart mendelik kesakitan, luka di dadanya begitu fatal dan mematikan. Stuart tak menyangka secepat ini dirinya bakal bersua sang malaikat maut. Stuart ambruk ke lantai meregang nyawa.
Sia sia Alex berusaha memberi pernafasan buatan pada Stuart, jagal sadis andalan organisasi WWW itu akhirnya menemui ajalnya.
Tak lama berselang setelah kematian Stuart, Mr Gozo dan team Alpha menyerbu masuk ke dalam Emerald.
*******
Sepeninggal Alex, Ai langsung bergerak cepat, sambil mengenakan jaket Alex, ponsel Ayung adalah benda pertama yang Ai ambil dari lantai. Ai mempreteli dan segera merusak memory card yang terdapat dalam ponsel itu, Ai tak mau foto foto dengan pose cabul dirinya yang tersimpan dalam ponsel itu tersebar. Mengingat perlakuan tak senonoh Ayung tadi Ai dengan geram membanting hancur ponsel jutaan rupiah itu.
Ai lega saat melihat Ratri sedang teler dan Aya terbujur lemas di lantai, setidaknya kedua sahabatnya itu baik baik saja. Ai menyelinap masuk ke kantor di sebelah ruang kaca dan langsung menuju Laptop yang masih menyala di meja kerja Bob.
Password dari Bob tidak menghalangi Ai untuk membuka laptop dan memeriksanya.
"got it!" Ai tersenyum menang saat menemukan sebuah folder berisi data dan bukti transaksi perdagangan manusia yang dijalankan organisasi WWW lengkap dengan identitas costumer dan nomer rekeningnya. Dengan bukti bukti kuat ini, polisi bisa menjerat dan memenjarakan para hidung belang yang selama ini sudah mencabuli Amel dan kawan kawan. Yes..! mission complete, Ai dengan centil memuji dirinya sendiri.
Eeeit! ada satu hal yang kelupaaan, Ai kembali mengutak atik file di laptop Bob sampai menemukan folder tempat Bob menyimpan file foto foto erotik dan rekaman adegan hubungan badan anggota DKI47, yang kerap di gunakan Bob untuk mengancam dan memeras para anggota DKI47.
Harkat, martabat dan reputasi para gadis idol DKI47 yang tak berdosa itu pasti akan tercemar apabila rekaman ini sampai tersebar. Sambil tersenyum lega Ai menekan tombol DELETE. Ai memastikan file file itu tidak bisa di restore ulang. Sekarang para gadis dapat melanjutkan hidup dengan damai.
Saat Ai sedang sibuk mengeksplor isi laptop Bob, diam diam Ratri berjalan mendekati Ai dari belakang sambil membawa belati milik Stuart yang tertinggal. Setelah posisi Ratri tepat di belakangnya Ai, Ratri mengayunkan belatinya untuk melumpuhkan sang sahabat.
Greeep..! Aya mencengkeram dan menahan tangan Tri yang nyaris mencelakai Ai. Aya yang sudah sedari tadi sadar dan berhasil melepas ikatannya memang sengaja pura pura masih pingsan mengawasi Ratri yang mencurigakan. Dan saat Ratri beraksi, Aya menyelamatkan Ai tepat pada waktunya.
"Ratri..ya ampun" Ai tak percaya, sahabatnya itu lagi lagi hendak mencelakainya, pengaruh narkoba benar benat telah membuat Ratri berubah jahat.
Dua tendangan beruntun dari Aya ke kepala Tri tepat melumpuhkan dan membuat Tri ambruk tak sadarkan diri. Aya dan Ai saling bertukar pandang lega.
"Ai hebat!, maafin Aya ya sudah melibatkan Ai dalam bahaya" Aya dan Ai berpelukan, bersyukur keduanya lolos dari bahaya malam ini.
"Aya betulan polisi interpol yang lagi undercover??"
"iya Ai.., saya agen interpol yang ditugaskan untuk menyelediki human traficking yang dijalankan organisasi WWW." Aya menjawab lirih sambil menunjukkan lencananya.
" wuiih.. Aya keren!, kecil kecil udah kepilih jadi anggota interpol" Ai membayangkan Pelatihan dan seleksi super ketat yang dialaminya ketika baru bergabung dengan alpha, seleksi untuk menjadi anggota interpol pasti jauh lebih berat dan menyiksa.
Suara baku tembak di luar mulai mereda. Saat Ai dan Aya asyik mengobrol, anggota team Alpha yang sudah berhasil menguasai Emerald akhirnya sampai dan masuk ke dalam ruang kaca.
"Ai..Ai..!"Naybila si gadis berhijab berteriak memanggil manggil Ai, khawatir akan keselamatan Ai. Anggota Alpha lainnya menyebar ke penjuru ruangan untuk memastikan kondisi sudah aman dan mengevakuasi jasad Ayung dan Bob.
"Nay.. Ai di sini" Ai dan Aya beranjak keluar dari kantor Bob untuk menemui Naybila.
"Syukur Ai baik baik Aja" Naybila nampak senang bertemu Ai yang sudah ia anggap saudarinya itu.
"Nay, kenalin ini Aya, agen interpol yang sama sama sedang menyelediki kasus ini, Nay koq bisa tahu Ai di sini?" Ai memperkenalkan Aya, kedua gadis yang berbeda kepribadian itu berjabat tangan. Naybila yang selalu berbusana santun dan alim menggenggam erat tangan Aya, si gadis eksib yang seksi dan bitchy.
"Alex yang kasi tahu.."
"Alex.., sekarang Alex ada di mana?" Mendengar nama Alex, hati Ai langsung berbunga bunga.
"di pintu belakang Ai, sedang merawat lukanya" Naybila ikut tersenyum melihat raut wajah Ai yang riang.
" ya udah Nay ama Aya sayang sayangan dulu ya di sini, Ai pergi dulu.." setelah menyerahkan laptop si unyil, eh..laptop milik Bob yang banyak berisi bukti kejahatan organisasi WWW kepada Naybila, Ai segera berlari untuk menemui Alex. Ai sudah tak sabar mengungkapkan seluruh perasaan cinta-nya pada Alex.
******
Alex duduk menyendiri di dalam kamar mbah Darso mengobati luka bekas sabetan belati Stuart di lengannya.
"bertambah satu lagi bekas luka ditubuhku" Alex tersenyum kecut melihat kulit tubuhnya yang penuh parut bekas luka, setiap luka memiliki cerita sendiri yang akan selalu mengingatkan Alex akan setiap kondisi hidup mati yang pernah ia alami.
Rasa perih yang ditimbulkan saat obat luka menyiram lukanya tidak Alex hiraukan, sesuatu sedang berkecamuk dalam pikiran Alex.
"terlalu gampang..yah tidak mungkin oganisasi WWW dipimpin orang selemah itu, jika Shinobi yang di segani oleh seluruh anggota WWW, semudah itu dikalahkan, organisasi itu tidak akan mungkin tumbuh sebesar ini sekarang" logika dan naluri Alex merasa ada sesuatu yang salah. Alex masih tak percaya, Stuart si Shinobi andalan organisasi WWW tidak memberikan perlawanan berarti saat ia kalahkan tadi.
"jangan jangan Stuart bukan Shinobi.." Alex mantuk mantuk yakin akan kesimpulan yang ia ambil melihat loyo-nya Stuart dihadapannya tadi.
"Biar nanti Mathew aku suruh untuk periksa lagi" Alex berguman dalam hati. Dalam hatinya ia yakin Shinobi masih bergentayangan di luar menebar ancaman.
"ya udah daripada mikirin Shinobi lebih baik mikiran Ai aja, Ai sekarang tambah cantik dan sexi" Alex membetulkan posisi kontinya yang mendadak membesar membayangkan tubuh polos Ai tadi. Melihat sikap Ai saat bertemu dengannya tadi di ruang kaca, Alex yakin Ai sudah tidak marah lagi padanya.
"oouch..Ai, andai Ai tahu apa isi hati Alex, I love you Ai" Alex menghembuskan nafas panjang melepas perasaan yang selama ini hanya bisa ia timbun dalam hatinya.
cleeeck..! pintu kamar mbah Darso terbuka perlahan, Alex yang sudah menunggu nunggu kehadiran Ai menoleh antusias berharap sosok Ai yang ada di balik daun pintu.
"Alex.., Amel permisi masuk boleh?" Amel sang leader pop idol DKI47 yang berparas anggun dan ayu melongok ke dalam kamar mbah Darso, setelah Alex menganggukkan kepala, Amel berlahan masuk. Ternyata Amel tidak sendiri, ke 46 rekannya menyusul masuk, membuat kamar mbah Darso penuh sesak dengan gadis gadis cantik yang ceriwis dan ceria.
Amel yang berdiri paling depan nampak ragu ragu hendak menyatakan sesuatu.
"Amel.. kalian sudah selamat dan aman sekarang. Jangan takut, tidak ada yang mengganggu kalian lagi" Alex mencoba menenangkan para gadis yang sepertinya masih trauma pada pengalamanan pahit mereka.
"Iya Alex, berkat Alex kini kami semua sudah selamat" Dari anggota Alpha yang sedang bertugas menangkapi para tamu undangan, Amel berhasil mendapat info bahwa Alex-lah yang dari awal menanggapi serius laporan Amel, menyelidiki dan akhirnya merencanakan penyelamatan kali ini.
"Oooh..bukan saya Amel, ini semua berkat kerja team Alpha dan terutama berkat keberanian Amel dan kawan kawan tentunya." Alex merendah.
"Alex, boleh kami memberikan ucapan terima kasih yang spesial buat Alex?" Raut muka Amel merona merah, rupanya dari tadi hal itu yang mengganggu pikirannya.
"he..he.. iya Amel,terima kasih juga atas kerjasamanya" Alex mengacungkan jempol untuk keberanian Amel.
Tapi rupanya DKI47 tidak hanya mengucapkan kata kata saja untuk mengungkapkan rasa terimakasihnya,kini mereka berdiri berbaris di depan Alex.
"Oooh, kalian mau nyanyi khusus untuk Alex?.." Alex bertepuk tangan riang, betapa beruntungnya Alex, DKI47 yang tenar itu akan perform khusus di depan Alex secara private.
Tapi ternyata bukan itu rencana Amel dan kawan kawannya untuk Alex. Dengan wajah merona merah Amel mempreteli kancing bajunya diikuti rekan rekannya.
"hei..hei..tunggu" Alex gelagapan dan panik melihat apa yang terjadi. Pakaian Amel melorot turun menyuguhkan pemandangan lekuk aurat Amel yang elok nian. Berturut turut Bella dan anggota pop idol lain menanggalkan pakaiannya, menyingkap keindahan yang tersembunyi di baliknya.
"Amel..Amel..kalian mau apa?" Alex beringsut mundur saat belasan tubuh putih mulus dengan bulatan susu ranum dan pantat montok mengurung dan memepetnya.
"Alex jangan takut, nikmati saja" Amel memegang dan menuntun tangan Alex untuk memegang bulatan payudara Amel yang menggelayut menggoda di dada sang gadis.
Nyooot..! Buah dada Amel langsung melumer kenyel begitu menempel dengan tangan Alex, ukuran buah dada Amel yang hanya sebesar buah apel begitu pas dan nyaman dalam genggaman tangan Alex. Amel membusungkan dadanya membuat buah dadanya menggelembung sempurna.
"remes Alex..nikmati Amel" Amel mendesah pasrah sambil memejamkan matanya.
"jangan Amel.." Alex menarik tangannya, sebagai laki laki normal siapa yang bisa menolak suguhan lezat itu, namun Alex berusaha menolak dan mundur ke belakang hingga menubruk gadis gadis yang mengerubungi Alex.
"ooooh.."Alex terkesiap kaget, punggungnya menubruk tonjolan tonjolan empyuk lainnya. Ada lebih dari dua pasang payudara lembut yang terhimpit dan tergencet punggung Alex.
"wuaaah..berhenti..jangan" Alex kewalahan, tubuhnya terkurung banyak buah dada polos, setiap bergerak ada saja payudara empyuk yang tersenggol dan bergesekan dengan tubuh Alex. Alex bagaikan tenggelam dalam tumpukan permen Yummi,di sana sini empyuk.
"Alex, nikmati saja.."Amel lirih memohon pada Alex yang meronta ronta. Anggota DKI47 berbarengan memegangi tangan Alex supaya Alex berhenti menolak mereka. Jari jari lentik berkeliaran di sekujur tubuh Alex. Kancing baju Alex satu persatu lepas.
"Hei..heii..jangan, jangan.." Alex semakin panik saat kemejanya di lolosi dari tubuhnya.
"oooouch.." Alex menggelinjang, tubuhnya menggeletar saat tubuh halus Amel memeluknya erat dari belakang hingga dada Amel ambles ke dalam punggung Alex. Jari Amel menyusup dari bawah lengan Alex dan menari nari di puting dada Alex. Gelitikan di dadanya membuat sekujur tubuh Alex merinding.
"oooh..oooh.. jangan Amel" Sambil menahan nafsunya yang mulai bergejolak, Alex meronta mencoba melepaskan diri dari belitan Amel dan teman temannya.
"kyaaaa..." Bella yang tak sengaja terkena hempasan tangan Alex, jatuh tersungkur di lantai tepat di depan Alex. Wajah Anggota DKI47 paling muda yang bertubuh mungil itu terisak pertanda sebentar lagi tangisnya akan pecah. Wahh! Alex paling tidak tahan mendengar tangisan seorang wanita, apalagi wanita secantik Bella. Takut tak sengaja mengkasari anggota DKI47 yang lain, rontaan Alex sedikit mengendur. Gadis gadis DKI47 memegangi Alex kencang hingga Alex tak bisa berkutik lagi.
"kamu ga luka?" Alex khawatir Bella terluka, Alex tak memperdulikan tangan tangan yang meraba hebat tubuhnya.
Bella menggeleng pelan, lalu duduk bersimpuh di depan Alex, posisinya tepat berhadap-hadapan dengan kemaluan Alex.
"hey..hey..berhenti" Tangan Bella dengan terampil melepas sabuk dan resleting celana Alex, wajah kiyut dan kekanak kanakan Bella memperdaya Alex hingga Alex tak menyangka gadis berparas timur tengah itu ternyata juga tak kalah binal di bandingkan rekannya.
Slurut..berturut turut para gadis memelorotkan celana panjang dan dalam Alex hingga Alex polos tanpa sehelai kain menutupi tubuh kekarnya. Alex semakin panik, seumur hidupnya hanya ibu Saras dan Ai yang pernah melihatnya dalam keadaan telanjang bulat.
"woooow..!" decak kagum terlontar dari bibir para gadis melihat batang konti Alex yang langsung gagah berdiri saat keluar dari sarangnya.
"wuuih ternyata Alex ngaceng juga.." Bella yang tepat berhadapan dengan batang konti Alex tersipu malu. Wajah kiyutnya melongo mengamati batang konti Alex yang ukurannya hampir sama dengan rata rata ukuran konti orang Indonesia lainnya, namun urat dan otot kekar yang menonjol di permukaan kulit konti Alex membuat konti Alex terlihat gagah dan perkasa. Bella membayangkan betapa ngilunya tempik imut milik Bella apabila dimasuki batang segagah itu.
Alex kehabisan kata kata, Alex sejenak mematung menyadari kondisi tubuhnya yang telanjang bulat di depan puluhan gadis yang mengelilinginya. kondisi kontinya yang tak mau kompromi dan malah mengacung setegak mungkin di kemaluannya membuat Alex merasa risih dan malu. Alamak mimpi apa Alex semalam?.
Slurp..!Bella tak bisa menahan godaan konti Alex, dengan nakal Bella menjilat sepanjang konti Alex,Lidah cilik Bella menggelitik mulai dari buah pelir Alex hingga pentol Konti Alex. Alex bergeletar hebat, jilatan Bella terasa amat geli dan merangsang. Gadis gadis Anggota DKI47 tertawa geli melihat reaksi Alex saat kontinya di bikin uenak oleh Bella.
"Stop..stop.."Alex terengah engah, jari jari lentik Bella mulai mengurut batang konti Alex. Tangan Bella yang kecil hanya muat menampung pentol konti Alex.
Clap..clap..Konti Alex yang licin oleh air liur Bella berkecipak saat Bella mempererat genggaman tangannya dan mengocok konti Alex makin cepat. kuncup dada bella yang baru tumbuh mengembang bergetar indah seirama kocokan tangan Bella.
"Uuugh..uuughhh..enak!" Alex tidak tahan lagi dan akhirnya mengakui juga kalo kocokan Bella sudah mencapai level expert dan terasa ngilu ngilu nikmat. Bella tersenyum manis mendengar pengakuan Alex.
"cindy bantuin ya" Cindy yang tak mungil di banding Bella, duduk berlutut di sebelah Bella. Bella mengangguk pelan. Cindy mengatupkan tangganya ikut menggenggam batang konti Alex yang tidak terangkum dalam genggaman tangan Bella. Kini ada dua buah tangan mungil yang menggenggam konti Alex dan mulai mengocoknya berbarengan.
"jangan...." Alex sudah tidak tahu harus menolak atau pasrah menerima service double handjob dari Bella dan Cindy ini. Bella dan Cindy mengocok dengan kompak, saat Bella mengocok pentol konti Alex cepat, Cindy mengelus elus pelan batang dan buah pelir Alex, sebaliknya saat irama kocokan Bella melambat, Cindy dengan lihai menggenjot kocokan di batang konti Alex.
"aaah..aaah.." mau tidak mau Alex mendesah keenakan, kocokan Bella dan Cindy membuat tubuh Alex adem panas tak karuan.
Ucapan terima kasih dari anggota DKI47 tidak berhenti sampai handjob dari Bella saja.
"Uuugh.." Alex melenguh hebat saat lidah Reina si gadis oriental menyapu belahan punggungnya. Alex tak sempat menoleh lagi, Reina bersama sama dengan anggota yang lain menciumi, menjilati dan menggelitik sekujur tubuh Alex.
Tengkuk, leher, ketiak, bokong, tidak ada satupun bagian tubuh Alex yang lolos dari jilatan gadis gadis DKI47, Alex bagaikan anak kucing yang sedang dimandikan dengan air liur induknya.
Dan yang membuat Alex lebih nikmat, tangan Alex hampir tidak pernah kosong. Secara bergantian selalu Ada bulatan payudara yang masuk dalam genggaman tangan Alex, dan tanpa perlu bersusah payah, si gadis yang payudaranya terjebak dalam tangan Alex-lah yang dengan sukarela akan memandu tangan Alex untuk meremas dan menguyel uyel daging elastis itu. Alex bener bener mabuk buah dada.
Sudah hampir sepuluh menit Bella dan Cindy mengayuh tangannya memanjakan konti Alex, namun belum ada tanda tanda Alex bakal mencapai ejakulasinya. Bella terlihat kecapaian, tangannya mulai terasa pegal dan kesemutan.
"aaah..Bella capek..kuat banget sih" Bella merajuk, pijitan tangannya hanya bisa membuat Alex merem melek keenakan tapi belum bisa membuat konti Alex meletupkan spermanya. Cindy sepertinya juga mulai di landa gejala kelelahan yang sama.
"Bella, Cindy minggir sana, anak kecil koq main kawin kawinan, biar Vera yang beresin" Vera yang dari tadi sudah ngebet ingin mencicipi konti Alex menyeruak di antara dua gadis mungil itu. Cindy dan Bella mundur memberi kesempatan pada Vera untuk beraksi.
"Aaaaaah...." Alex melepas nafas lega saat Bella dan Cindy melepas cengkeraman tangannya pada kontinya yang hampir mati rasa. Hanya sebentar saja konti Alex dapat bernafas lega.
"Ooooh...apa lagi ini?" Alex menjerit kecil, dua buah bulatan empyuk tiba tiba menjepit batang kontinya. Alex melirik ke arah Vera yang sedang berlutut di hadapan Alex. Vera menyelipkan Konti Alex di antara gundukan payudara cup 34d miliknya.
"gede bangett..uuuh" Alex terbelalak melihat aset di dada Vera. Ukuran payudara Vera bahkan lebih besar daripada Ai. Setelah menempatkan konti Alex tepat di tengah buah dada montoknya, Vera menggencet dan memutar mutar bulatan susunya menggiling konti Alex. Benda hangat, elastis dan kenyel itu menguleni konti Alex hingga Alex termehek mehek.
"Enak Alex?" Vera yang gemes melihat batang konti Alex yang keras menantang, ganti mengurut konti Alex dengan buah dadanya. Vera menghentak hentakkan buah dadanya naik turun dengan cepat menjepit dan mengocok kocok batang nikmat itu.
"iiih..iiih..iiih" Bagai kuda liar Vera dengan beringas mengucek ucek kejantanan Alex sekencang mungkin. Kulit halus payudara Vera menggesek permukaan batang kemaluan Alex hingga menimbulkan bekas lebam di sekujur dada Vera.Sepuluh gadis yang memegangi Alex hampir terpental meredam goyangan geboy Vera.
Namun meski sudah diobok obok sedemikian enaknya, konti Alex belum juga menunjukkan tanda tanda bakal meloyo, bahkan konti Alex malah berkilat kilat makin gempal dan keras. Membuat gadis gadis di ruangan itu terkagum kagum.
"Aaah...aaakh.." Vera melengking panjang mengakhiri pelayanan titsjob-nya,otot otot tubuhnya menegang, dengkul Vera terasa lemas, tak berapa lama cairan cinta menyembur deras dari liang vagina Vera, pertanda Vera mengalami orgasme, Hal yang tidak pernah Vera alami selama melayani dan menyusui bapak luthfi.
Vera terkulai lemah di lantai, meresapi rasa nikmat orgasme perdana yang ia alami.
Alex kembali bernafas lega, Konti Alex tetap mengacung gagah di tengah ruangan menantang siapa lagi yang berani mencobai kejantanannya. Para gadis saling memandang dengan kecut, tak yakin bisa menaklukkan benda keramat milik Alex.
"Alex..Tititnya Amel emut ya.." Suara lembut Amel memecah keheningan. Amel dengan anggun berlutut di depan konti Alex.
"jangan..jangan ..Amel..ooouch" mulut Alex terkunci saat pentol kontinya mulai terlahap masuk dalam mulut imut Amel.
"mmmhmm..mmmhm" Amel mulai mengoral pria yang telah berjasa menyelamatkannya itu, Perlahan Amel mencucup bulatan kepala konti Alex, lidahnya bergerilya menyentil nyentil lubang pipis Alex.
Sruuup..!Amel menghisap pentol konti Alex kuat kuat hingga kedua pipinya kempot ke dalam, Alex serasa melayang, jiwanya laksana ikut terhisap ke dalam mulut Amel.
"enak...aaah!"tanpa sadar Alex meracau tak karuan.
Baru sedikit pangkal konti Alex yang merasakan kehangatan mulut Amel, namun Alex sudah merasa dirinya bagaikan berada di kahyangan di kelilingi puluhan gadis cantik.
Sedikit demi sedikit batang konti Alex tersedot masuk ke dalam mulut Amel. Dengan susah payah Amel berusaha memasukkan seluruh konti Alex ke dalam mulutnya. Amel membuka mulutnya lebih lebar dan terus menyedot hingga akhirnya konti Alex mentok sampai di pangkal tenggorokan Amel.
Sesaat Amel susah bernafas karena konti Alex menyumpal penuh mulutnya. Mata Amel memerah, tapi Amel sudah bertekad memberi Alex kenikmatan sehingga Amel terus saja mengulum dan menyepoong konti penyelamatnya itu. Oral sex sedahsyat ini tidak pernah Amel praktekkan pada "tamu tamu" Amel sebelumnya.
Srupp..sruup..sruup...tak henti Amel menyeruput dan menyedot konti Amex bagaikan sedang menikmati sebatang ice cream. Setiap hisapan Amel membuat Alex klepek klepek tak karuan hingga dengkul Alex kopong dan terasa lemes. Apabila tidak ada tangan para gadis yang menahannya, tubuh Alex pasti sudah melorot turun terkapar di lantai.
Melihat Alex mulai menikmati permainan mulutnya, Amel mulai memaju-mundurkan kepalanya memompa konti Alex. Rongga mulut Amel yang hangat dan legit mengopyok batang keras yang mengganjal di dalamnya.
"Uedaaan...enak banget!" Alex berguman dalam hati. Batin Alex merasa bersalah, karena sebagai petugas hukum tidak sepantasnya ia mengambil keuntungan dari orang yang seharusnya ia lindungi, tapi oral sex yang di berikan ratu para idol itu sungguh nikmat hingga Alex tak kuasa menolaknya.
Melihat Alex mulai terbuai sepoongan Amel, Anggota DKI47 yang lain serentak semakin berani dan menjadi jadi merangsang area sensitif tubuh Alex. Alex pasrah dan terlena saat sekujur tubuhnya di raba, sikecup dan di jilat bergantian oleh para gadis tersebut.
Sahara yang berdiri di samping Alex dengan malu malu menyodorkan payudara berputing merah mudanya ke wajah Alex.
"Ayo Alex..cium susu Sahara" Sahara yang kesengsem dengan kegagahan Alex tak mau kalah dengan Amel yang sedang asyik melahap konti Alex. Alex menggeleng lemah, tapi percuma saja Alex menolak, Sahara menarik kepala Alex dan langsung membenamkan wajah Alex ke buntalan empyuk krenyus krenyus di dada Sahara.
"kenyot Alex..kenyot yang kenceng" Alex gelagapan saat Sahara mendorong puting susunya masuk ke dalam mulut Alex. Puting yang lancip mengeras itu menggesek lidah dan dinding mulut Alex menggemeskan.
Sruuuup.. Amel menyedoot kuat kuat konti alex, membuat Alex menggelinjang tak karuan dan secara reflek langsung mencaplok puting susu Sahara.
"Aaaaah..." Sahara mendesah erotis saat Alex tiba tiba menguntal payudaranya.
" yes..yes..Alex..isep yang kenceng..aahh!" Sahara menggeliat geliat hebat, Alex menyeruput susunya, lidah Alex menari nari mengusap usap puting susu sang gadis.
Alex tak tahan lagi, rangsangan yang mendera sekujur tubuhnya terutama kocokan di penisnya membuat tubuh Alex bergejolak hebat terbakar birahi. Alex melampiaskan libidonya dengan balas menghajar payudara Sahara. Bagai bayi raksasa kelaparan Alex mengkenyot dan mencumbu sepasang buah dada Sahara bergantian, segera saja dada Sahara dipenuhi bilur merah bekas cucupan bibir Alex.
Amel mempercepat kocokannya,Kepalanya mengangguk angguk makin cepat mencelupkan konti Alex keluar masuk ke dalam mulutnya. Tubuh Alex meregang hebat merasakan sensasi ruar biasa di kemaluannya, digigitnya puting susu Sahara kuat kuat hingga Sahara mengeong-eong kesakitan.
"Aaah..aduh..aaah..lagi Alex, lagi.." Sahara malah membusungkan dadanya makin mentul ke depan, meski kesakitan namun Sahara kepengen payudara-nya di siksa Alex lagi dan lagi.., Mendengar desahan Sahara yang mengundang, Alex semakin beringas mendusal dusal bukit kembar di dada Sahara.
Pertahanan Alex akhirnya jebol juga, Konti perkasanya berkedut kedut, saluran kencingnya terasa senut senut pertanda dirinya sebentar mencapai klimak. Amel yang menyadari konti Alex sebentar lagi bakal meletup, melepas kulumannya, tangannya ganti mengocok keras pentol konti Alex.
"uuugh..uggh.."Alex menggeram tak karuan, ejakulasinya kali ini bakal lebih dahsyat di bandingkan yang sudah sudah. Amel memberi kode pada kawan kawannya, hampir bersamaan Bella, Reina, Cindy,Vera dan Sahara berlutut di depan Alex berebutan posisi paling depan untuk menyambut letusan sperma Alex. Keenam gadis itu menengadah memandang wajah Alex dengan tatapan memelas sekaligus sensual, menanti siraman peju sang penyelamatnya.
Croot..croot.. bolak balik Konti Alex menghamburkan spermanya ke udara menciprati wajah gadis gadis yang bersimpuh di bawah kemaluannya.
Sorak sorai riuh terucap dari mulut para gadis menyambut cendol Alex yang menghujani mereka. Dengan rakus gadis gadis itu menjilat dan menelan sperma Alex yang berceceran di tubuh rekannya.
Alex terduduk lemas dengan kaki terlentang, belum pernah Alex merasakan ejakulasi seheboh ini. Sisa sisa spermanya masih terus meleleh di puncak kontinya yang perlahan kembali ke ukuran awalnya.
Vera yang tak mau menyia-nyiakan setetespun cendol yang keluar dari konti Alex, membungkuk di depan Alex.
"Sayang kalo di buang Alex, Vera bersihin ya.." tanpa menunggu jawaban Alex, Vera langsung mencaplok pentol konti Alex, menyeruput sisa sisa peju yang belepotan di batang konti Alex.
Alex langsung ambruk terkulai lemas, kontinya terasa kelu campur geli saat Vera mengecap ecap permukaan kulitnya. Alex mencoba mengatur nafas mengembalikan staminanya yang terkuras habis meladeni 47 pop idol di hadapannya.
Heii..tunggu dulu, Alex merasa kecupan Vera di kemaluannya semakin hot, Vera yang masih penasaran dengan kedigjayaan kejantanan Alex mencoba membangkitkan kembali adek kecil Alex yang sempat menciut setelah klimak baru saja.
"Jangan..jangan" Alex menggeleng lemah saat lidah Vera mengutak utek pentol kontinya, para gadis DKI47 melingkar mengerumuni Alex, semakin lama semakin rapat, menunggu kebangkitan kembali konti Alex.
*******
Ai berlari lari kecil bersemangat, ucapan selamat atas keberhasilan operasi penyelamatan DKI47 dari anggota Alpha yang berpapasan dengannya di balas senyum ceria Ai. setelah kesalahpahaman di antara mereka terurai, akhirnya Ai dan Alex dapat bersatu. Begitu bertemu Alex, Ai berencana langsung memeluknya, menciumnya dan selanjutnya.. Aaaih..!, adegan 17 tahun ke atas yang panas mendidih sudah terbayang di benak Ai.
Ai berhenti sejenak di depan pintu kamar mbah Darso, merapikan rambut sebahunya dan mencium cium aroma tubuh dan ketiaknya sendiri.
"wangi dan cantik" Ai memuji keelokan tubuhnya. Jantungnya berdebar debar membuka pintu kamar mbah Darso.
"Alex...Kyaaaa..!" Ai terpana melihat pemandangan di depan matanya, Alex terlentang telanjang di lantai di kelilingi banyak gadis telanjang bertubuh aduhai. Alex mendesah desah dengan posisi Vera masih duduk di atas selangkangan Alex,menggesek gesekkan bibir vaginanya mencoba membangunkan kejantanan Alex.
"1..2...3..4...wuaaah..Alex Jahat!"Ai tak melanjutkan hitungan jumlah gadis yang ada diruangan itu, Ai membalikkan tubuhnya dan langsung berlari sambil terisak. Hati Ai yang baru saja pulih, kembali hancur remuk berkeping keping melihat Alex bersenang senang dengan para hareemnya.
"Ai..Ai tunggu.., Ai salah paham" Alex tergopoh gopoh berusaha memakai pakaiannya dan mengejar Ai, tapi nasi sudah terlanjur menjadi sushi. Alex berdiri bengong menatap kepergian Ai.
Melihat bahasa tubuh Alex dan Ai, seluruh gadis yang ada di ruangan itu langsung tahu kalo Ai dan Alex sama sama saling mencintai. Dan sepertinya gara gara kenakalan mereka hubungan Alex dan Ai bakal terancam.
"kekasih Alex? " Amel bertanya dengan nada prihatin pada Alex yang termangu di depan pintu. Alex menunduk dan membisu tak menjawab pertanyaan Amel. Bagai tentara kalah perang Alex berjalan gontai meninggalkan kamar mbah Darso dengan para gadis di dalamnya.