File 32 The Arena
Operasi penyelamatan grup pop idol DKI47 berakhir dengan keberhasilan team alpha. Seluruh anggota DKI47 bisa terbebas dari lingkaran jahat perdagangan wanita organisasi WWW yang menjerat mereka selama ini. Satu lagi lini bisnis kejahatan organisasi WWW berhasil dihancurkan.
Tapi sayangnya seiring dengan kematian Bob, Ayung dan Stuart, tidak ada lagi informasi detail yang bisa didapatkan team Alpha tentang detail operasional organisasi WWW. Tidak banyak informasi yang didapat dari Ratri, satu satunya saksi dari pihak WWW yang selamat karena peran Ratri hanya sebatas pencari gadis calon korban Bob. Ratri selanjutnya menjalani rehabilitasi untuk menyembuhkan kecanduan akan obat terlarangnya.
Para pejabat dan pesohor hidung belang yang terciduk dalam operasi penggerebekan Emerald cafe menghadapi ancaman penjara 10 sampai 15 tahun karena terlibat perdagangan manusia.
Sir Ferguson, direktur interpol wilayah asia pasifik yang datang langsung menjemput Kanaya, anak gadisnya sekaligus agen interpol yang bertugas mengusut peran organisasi WWW dalam penyelundupan manusia ke eropa. Permintaan maaf tulus disampaikan Sir Ferguson kepada tuan Gozo karena tidak adanya koordinasi dan konfirmasi dari pihak interpol atas kegiatan spionase yang di lakukan interpol di wilayah hukum Indonesia.
Dengan jiwa besar tuan Gozo balik menawarkan kerjasama dengan interpol untuk menggulingkan organisasi WWW. Tawaran yang tentu saja tidak bisa ditolak Sir Ferguson. Agen Kanaya tetap tinggal di Indonesia dan mengemban misi khusus untuk membantu team Alpha dalam membongkar jaringan kejahatan organisasi WWW.
Grup pop idol DKI47 yang tidak ingin mengecewakan para oshi-nya memutuskan untuk mengubur masa lalu kelam mereka dan tetap melanjutkan karier mereka dengan membentuk managemen sendiri dengan nama JP69. Bersama managemen baru ini DKI47 berencana melakukan tour keliling Indonesia.
Amel dan Bella menemui Ai secara pribadi untuk mengklarifikasi kejadian "pemerkosaan" Alex dengan harapan Ai dan Alex segera rujuk kembali. Meski Ai menerima penjelasan Amel, namun hubungannya dengan Alex masih dingin.
Alex masih penasaran dengan sosok Shinobi yang terlalu mudah tewas dalam operasi kali ini. Bersama Mathew, Alex mencoba mencari informasi lebih detail tentang profil pembunuh nomer satu andalan organisasi WWW tersebut.
Operasi Save the Idol dinyatakan berakhir dengan cum laude.
*****
Shinobi tidak terlalu kecewa mengetahui bubarnya cafe Emerald, toh..bisnis perdagangan wanita bukanlah favoritnya di organisasi WWW. Sesaat setelah mengetahui adanya operasi di Emerald, bertiga bersama Otaku dan Kenzo, Shinobi mengadakan pertemuan darurat.
Wajah Otaku dan Kenzo nampak ruwet, setelah miyamoto express kini Emerald cafe. satu persatu sumber pendapatan organisasi WWW dibubarkan oleh team Alpha.
Pemilihan gubenur kota Jakarta tinggal hitungan bulan, dibutuhkan dana tak sedikit untuk mengantarkan gubenur boneka WWW, tuan Tanuwijaya ke tampuk pimpinan Jakarta. Seiring waktu yang semakin mepet dan pendapatan WWW yang makin seret, reputasi Otaku sebagai orang yang dipercaya untuk memimpin organisasi WWW di negara ini semakin di ragukan.
"Kenzo, hubungi Joker, hanya dia sekarang harapan kita untuk mendapatkan dana sebesar itu dalam waktu singkat" Otaku memberi instruksi pada Kenzo.
Kenzo mengangguk setuju, dalam hatinya Kenzo bersorak gembira atas ditutupnya cafe Emerald. semakin cepat Otaku lengser semakin cepat pula dirinya naik menggantikan Otaku sebagai penguasa WWW.
"Baik tuan segera saya laksanakan" Kenzo bergegas meninggalkan pertemuan enam mata itu.
Shinobi berbincang sebentar dengan Otaku tentang konsekuensi yang akan dihadapi Otaku apabila sampai gagal menang dalam pemilihan gubenur kali ini. Muka Otaku nampak tegang dan muram saat Shinobi meninggalkannya sendiri dalam ruangan.
******
Alan celingak celinguk sendiri di dalam ruangan klub programmer. Setelah memastikan sudah tidak ada orang yang tinggal dalam ruangan, Alan duduk mojok di sudut ruangan. Tangannya merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel yang ia simpan di dalamnya. Alan tersenyum senang, Akhirnya Alan bebas menonton video mp4 Jav tsubasa amamoi yang baru ia download semalam.
Alan melotot dan tak henti meneguk ludah menatap tubuh putih mulus Tsubasa artis favoritnya yang sedang ditelanjangi di layar ponselnya. Saat Alan sedang konsentrasi penuh menonton adegan persetubuhan tsubasa dan lawan mainnya yang sedang seru serunya, suara merdu dan manja Ai mengagetkan dirinya.
"hayooo..si buncit lagi ngapain!" Ai dengan judes mencubit perut kembung Alan yang nampak seperti perut ibu ibu yang sedang hamil 5 bulan. Alan gelagapan mematikan video porno di ponselnya.
"lagi..lagi belajar Ai sama mbah Google."Alan mengeluarkan kesaktiannya bersilat lidah untuk mengkadali Ai.
"ooh..luar biasa Alan,udah jam pulang sekolah tapi masi juga belajar" Ai nampak salut dengan semangat belajar Alan.
"iya dong Ai, sebentar lagi kan mau ujian Akhir" selamet!...Alan tersenyum lega, Ai si gadis polos di hadapannya ini sepertinya percaya pada alibi belajar yang ia karang.
"belajar tapi koq anunya Alan koq nonjol gitu?, nonton bokep ya?" Ai dengan muka tak berdosa menuding tonjolan tak wajar di balik celana Alan.
"Waaah.. anu..anu Ai...!" Alan kali ini kehabisan kata kata menghadapi Ai, cepat cepat di kantonginya lagi ponsel yang ada di tangannya.
"hii..hii..si buncit lucu.." Ai tertawa kecil melihat tingkah kocak Alan yang kegep sedang nonton film dewasa.
Setelah ngobrol ngalor ngidul dan bercanda tawa sekitar 5 menit, Alan dengan raut muka serius berbisik pada Ai.
"Pssst..Ai, identitas Joker sudah berhasil Alan dapatkan" Alan membusungkan dada bangga dengan keberhasilannya.
"Wuiih, beneran Alan?..gimana caranya??"Bola mata Ai membesar menunggu kelanjutan informasi dari Alan.
Alan dengan jumawa kemudian menceritakan proses panjang yang ia lalui hingga akhirnya berhasil mendapatkan identitas Joker, sedikit ditambahkah bumbu bumbu lebai kejeniusan dirinya, minus cerita bantuan dari kawan kawan dari dunia maya Alan.
"wuih..wuih..seru!" Ai bolak balik berdecak kagum dengan raut muka takjub mendengar cerita Alan yang tak kalah seru dari kisah detektif yang tertulis di novel novel terkenal. Melihat wajah polos nan bloon Ai, Alan makin menjadi jadi mengarang cerita demi membuat Ai terkesan padanya.
"Alan, Jadi kesimpulannya si Joker tuh siapa?" Ai akhirnya bosen mendengar kibulan Alan dan langsung to the point menanyakan identitas Joker.
"He..he..sabar dong Ai, begitu tahu orangnya Ai pasti bakalan kaget, tapi kalo Ai mau tahu siapa si Joker, ada syaratnya Ai" Alan memasang tampang sok jual mahal, otak mesumnya mulai bekerja.
"syarat? syarat apa??" Ai bertanya dengan nada tidak sabar, Ai sudah hafal betul apa yang di mau tiap laki laki hidung belang dari tubuhnya.
"syaratnya.." Alan dengan muka mupeng berbisik ke telinga Ai.
"Hah??? Alan mau lihat susu Ai??" Ai berteriak mendengar syarat Alan.
" heii..jangan keras keras Ai, nanti kedengaran Najwa!" Alan menjadi panik mendengar teriakan lantang Ai, takut ketahuan Najwa.
"Tolong..tolong!..ada orang cabul!" Ai malah berteriak teriak makin kencang.
"Waduh..kacau ini anak" Alan membatin panik dalam hati, Jika teriakan Ai sampai didengar orang bisa bisanya dirinya habis si keroyok massa karena di kira mau memperkosa Ai. Alan berusaha menutup mulut Ai dengan kedua telapak tangannya.
"Udah..udah..Ai jangan rame rame ya!" Rencana brillian Alan berantakan karena Ai sang korban melawan.
"hi..hi..Alan..." Ai ketiwi manja melihat raut muka panik Alan, dicubitnya kedua pipi Alan dengan gemes seperti mencubit pipi boneka teddy bear milik Ai di rumah.
"Aduuh..Ai. sakit!." Alan cemberut menepis tangan Ai.
"Jadi si Joker adalah...?" Ai terdiam menunggu Alan melanjutkan kalimatnya.
"Ga tahu..!" Alan dengan galak menggelengkan kepalanya, mulutnya tersegel rapat. Waduh..!ini anak keras kepala juga.
"yeee..koq malah ngambek? ya udah ini Ai kasi liat susu Ai dikiiit aja ya" melihat Alan yang mogok omong, sepertinya tidak ada cara lain buat Ai selain lagi lagi mengandalkan aset yang menyembul menggiurkan di dada Ai.
"beneran Ai.." Alan langsung antusias mendengar kata kata Ai barusan. Ai mengangguk pasrah.
"yess!, Ayo Ai..." Alan yang seumur hidupnya belum pernah melihat payudara utuh seorang gadis secara langsung terkesiap menerima jawaban Ai, akhirnya Alan bisa melihat langsung bulatan empyuk yang selama ini hanya bisa ia lihat di video JAV 3gp koleksinya di laptop.
Jantung Ai yang duduk di hadapan Alan tiba tiba berdetak kencang saat mata Alan jelalatan menyusuri lekuk aurat Aduhainya. Ai menunduk dengan wajah merona merah, meski sudah mengenal Alan dengan baik, namun tetap saja timbul rasa risih dan malu dalam hati Ai apabila harus membuka pakaiannya di depan Alan. Tapi demi tuntutan tugas Ai siap menghadapi segala resiko termasuk mengorbankan kehormatannya.
http://i2.***********/thumbs/2015.07.11/b184ebbbb74f436f8758a06703198f1c.jpg
Hidung Alan kembang kempis tak karuan saat jari jari lentik Ai mulai melepas kancing seragam Ai yang paling atas.
"Woooow..gluk..gluk " Alan meneguk ludah yang membanjiri mulutnya, begitu terkuak sedikit saja, Plooop..! bagian atas gumpalan putih payudara Ai langsung menyembul keluar membentuk ceruk cleavage yang menggiurkan.
Ai menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya mencoba menyembunyikan belahan payudaranya. Ai menatap Alan dengan pandangan sayu memelas berharap Alan berhenti melecehkannya. Tingkah Ai yang malu malu menggemeskan dengan wajah yang polos sendu itu malah membuat hasrat Alan semakin menggebu gebu, kontinya langsung menggembung tegak mengacung.
"Buka lagi..Ai" Dengan mulut bergetar Alan memohon Ai untuk mempreteli satu lagi kancing seragam Ai.
Saat itu juga Ai sebenarnya ingin langsung menghajar Alan, tapi entah kenapa tangan Ai malah dengan sukarela melepas kancing bajunya yang kedua. Meski malu mempertontonkan auratnya tapi dalam hatinya, Ai juga penasaran melihat reaksi Alan. Tiba tiba saja tempik Ai terasa becek dan Ai merasa horni. Waduh..! jangan jangan Ai udah ketularan virus virus eksib Kanaya.
Separuh bulatan kedua payudara Ai yang tidak muat tertampung dalam cup branya sekarang terbuka sudah. Mulut Alan terbuka lebar tidak bisa berucap sepatah katapun. Bentuk payudara Ai bulat, kenyel dan putih sempurna, Alan membayangkan apabila dirinya melompat lompat di atasnya, pasti bakal kenyang dan puaaas.
"idih..Alan jijik, koq sampai ngeces gitu, udah ya" melihat air liur yang menetes netes dari wajah mupeng Alan, Ai menjadi illfeel. Ai merapatkan seragamnya, tontonan auratnya untuk Alan cukup sudah.
Tapi bagai zombie, Alan dengan tatapan mata kosong malah bergerak maju mendekati Ai, kedua tangannya terentang terbuka ke depan bersiap merogoh dan meremas buah dada punel Ai. Jika yang menguasai pikiran zombie adalah makanan, maka yang saat ini menguasai pikiran Alan hanya susu, susu dan.. hanya susu yang bergelayut sexy di dada Ai.
Pletak..! Sebelum tangan Alan sampai menjamah tubuhnya, Ai lebih dulu menjitak kepala Alan.
"Aduh..aduh sakit Ai" Alan mengaduh kesakitan, nyali Alan berbanding terbalik dengan ukuran tubuh raksasanya.
"udah Alan jangan macam macam lagi!" Ai menghardik Alan.
"ya udah Alan ga kasi tahu identitas Joker" merasa memiliki kartu As, Alan mencoba bernegoisasi dengan Ai, meski dalam hati ciut juga teringat keperkasaan Ai saat menghajar Gathan dan kawan kawan.
Pletok..! kali ini jitakan Ai lebih keras lagi bahkan langsung membuat Alan langsung jatuh terkapar.
"Ampun..ampun Ai.. si Joker itu adalah..." percuma memiliki badan segede truk, dengan sekali dua kali jitak mulut Alan langsung ncerocos membuka identitas Joker. Ai bahkan belum berkeringat sedikitpun.
"oooh,berarti sama ya dengan tebakan Ai selama ini." mendengar nama yang di sebut Alan, Ai termangu sambil mengetuk etuk hidungnya dengan telunjuk tangannya. Memory otak kapasitas pas pas-an milik Ai mencoba mengkait kaitkan kejadian kejadian dan orang orang yang ia temui di SMU Internasional.
Ai membantu Alan berdiri sambil meminta maaf akan kekasarannya.
"Jadi selama ini Ai udah tahu kalo dia itu adalah si Joker?" Alan mengusap kepalanya yang benjol. Ai mengangguk ragu ragu.
"ya, Ai belum yakin aja"
"Ga usah diragukan lagi Ai, kalo forum semprit sudah bersatu padu, hasilnya dijamin pasti bener" Alan mencoba menyakinkan Ai.
"lho tadi katanya Alan cari Joker sendiri?"
"Waaakkk!" Alan menutup mulutnya yang tidak sengaja kelepasan menyebut adanya bantuan dari kawan kawannya di dunia maya saat mencari identitas Joker.
Ai dan Alan tertawa lepas, beban pikiran Ai akan ketidakjelasan hubungannya dengan Alex yang berlarut larut sedikit terobati. Melihat status percintaan Alan dan Najwa yang juga belum jelas, tiba tiba terbersit niat Ai untuk membantu keduanya.
"Alan, daripada Alan tiap malam ngapelin tsubasa amamoi di dunia maya sana, kan lebih baik ngapelin yang deket dan jelas jelas sayang ama Alan."Ai mulai menyindir Alan yang tiap malam banyak menghabiskan waktu berdua dengan idolanya itu.
"yang sayang sama Alan?, emang ada yang sayang ama Alan?" Alan belum bisa menebak arah pembicaraan Ai, tapi kalo melihat jitakan brutal Ai tadi di kepalanya, jelas bukan Ai gadis yang dimaksud.
"yaah Alan, kan di samping Alan selalu ada Najwa yang setia mendampingi Alan, masa Alan ga nangkap sinyal sinyal cinta dari Najwa" Ai mengedip edipkan matanya menggoda Alan.
"Najwa,aaah..ketinggian Ai, Najwa terlalu cantik buat Alan." Walau Alan juga mencintai sepupunya itu, namun Alan tahu diri, apalah artinya dirinya yang kucel dan dekil ini bila disandingkan dengan Najwa.
"Alan, jangan kecil hati gitu dong" Ai menegakkan tubuh Alan dan merapikan seragam Alan hingga Alan nampak tegap,rapi dan gagah, rambut Alan yang awut awutan di sisir dengan jari Ai dan terakhir Ai membetulkan posisi kaca mata Alan yang miring. Ai berdecak menatap perubahan Alan.
"gimana Ai?" Alan bertanya lirih menunggu komentar Ai akan penampilan rapinya.
" ya, kalo dibandingkan dengan yang tadi ya masih sama hancurnya sih, hi..hi.." Ai kembali meledek Alan.
"ya Ai!" Api semangat Alan kembali padam terinjak injak hinaan Ai.
"Alan, bukan penampilan kita yang membuat seseorang mencintai kita, tapi ketulusan dan kebaikan hati kitalah yang lebih penting" Ai berlagak dewasa dengan mengutip kata kata semangat yang pernah ia dapat dari Alex untuk membangkitkan kepercayaan diri Alan.
"Jika bisa mencintai seseorang, jangan sia siakan perasaan itu Alan, gapai dan bahagiakan Najwa" dalam sekejap Ai berubah menjadi dewi cinta.
Alan terkesiap mendengar nasihat Ai, dalam lubuk hatinya Alan berjanji akan memperjuangkan cintanya pada Najwa.
Ketika Ai sedang khusyuk memberikan kuliah cinta pada Alan, seseorang tiba tiba masuk ke dalam klub programmer dan langsung menarik tangan Ai keluar ruangan.
" Ai, ayo cepat ikut saya..."
Alan hanya bisa melongo menatap kepergian Ai dan penculiknya.
*******
Ai berlari pontang panting, tangannya tertarik laju orang yang berlari di depannya.
"eeei..pelan pelan miss Yuna, nanti Ai jatuh" Ai memanggil guru bahasa inggris favoritnya yang tiba tiba menjemput paksa Ai dari klub programmer.
"Ayo cepat Ai, nanti telat, pertandingan akan segera di mulai" Yuna, guru cantik yang sosoknya sungguh MILF banget itu terengah engah, tidak mengurangi kecepatan larinya.
"pertandingan?? sekarang?" mendengar kata kata miss Yuna, Ai jadi teringat sengketa miss Yuna dan pak Joko yang sedang memperebutkan ruang klub beladiri. Perselisihan antara keduanya sepakat di selesaikan di atas arena pertarungan 3x3 antara team wanita melawan team laki laki, dan salah satu konstestan terpilih yang mewakili kubu cewe adalah Ai.
"Iya Ai sekarang!" miss Yuna tersenyum lega saat mereka berdua sampai di ruang klub bela diri tepat waktu.
******
"Apa..! jika sampai kalah, miss Yuna harus tidur dengan pak Joko?" mata Ai terbelalak mendengar harga taruhan yang semakin naik gila gilaan.
"iya Ai, jika kita menang, para siswi diperbolehkan bergabung dan menggunakan ruangan klub bela diri plus pak Joko harus berlari bugil keliling sekolah, sebaliknya kalo kita kalah, para siswi cewe tidak boleh memanfaatkan klub beladiri dan.." penjelasan Yuna terputus karena Yuna sendiri ngeri pada nasibnya apabila sampai team wanita kalah.
"dasar kurang ajar!" Ai Berteriak marah, tak rela membayangkan guru favoritnya itu harus melayani nafsu bejad pak Joko di atas ranjang. Pak Joko guru cabul yang terkenal sering mengintipi dan meremas bokong siswi siswi SMU Internasional itu memang sudah lama mengincar kehangatan tubuh miss Yuna.
"Ai siap bertarung miss." Ai menyatakan kesanggupannya untuk membela kesucian miss Yuna.
"Ai hebat!" Miss Yuna mengacungkan jempol menyemangati Ai.
"trus tiga orang cewe-nya siapa saja miss?" tanya Ai, di ruang ganti cewe saat ini hanya ada Ai dan Yuna saja.
"Allow Ai.." seorang gadis berparas oriental menyusul memasuki ruangan.
"Vanda.." Ai mengenali gadis bertubuh tegap itu sebagai Vanda, teman sekelasnya. Sebelum pindah ke Jakarta dan masuk ke SMU Internasional, Vanda adalah atlet Judo di daerah asalnya. Namun aturan SMU Internasional yang tidak mengijinkan siswinya memgikuti semua klub beladiri membuat kariernya mandek. Ai tahu betul kemampuan Vanda tidak bisa diremehkan.
"dan anggota ketiga adalah.." miss Yuna mengacungkan tangannya ke atas, seragam judo lengkap sudah membalut tubuh sintalnya.
"Haaah?? miss Yuna.." Ai tak percaya, melihat tubuh mungil dan lemah gemulai miss Yuna, dapat dipastikan miss Yuna jarang beraktifitas berat atau bahkan berolahraga keras. Dengan payudara 34D-nya, miss Yuna bakal jadi makanan empyuk jika harus bergulat di atas arena.
"eh.. jangan miss Yuna, memang tidak ada atlet putri yang lain?" Ai mengkhawatirkan keselamatan Yuna. Yuna menggeleng, sudah seminggu lebih dirinya bergerilya menawari para siswi untuk bergabung dengan teamnya, tapi tak seorangpun siswi yang berani melawan pak Joko.
"Kanaya!" Terbersit nama Kanaya dalam benak Ai, dengan kemampuan tae kwon do-nya, Aya bakal berkontribusi penting untuk team cewe. Ai dengan bersemangat mengambil ponselnya dan langsung menghubungi sahabat binalnya itu.
"aalow Ai, baru di tinggal sehari ama Aya udah kangen ya?" begitu tersambung, Suara ceriwis Aya langsung terdengar memekakkan telinga Ai. Mendengar suara Aya,
"Aya lagi di mana?"
"di bandara Ai, ntar lagi berangkat, ada apa Ai?" jawaban Aya membuat Ai langsung teringat kalo Aya kemaren baru saja berpamitan hendak pulang ke London untuk membuat laporan resmi kepada Interpol tentang penggerebekan Emerald Cafe tempo hari.
"iya..Ai kangen Aya.." Ai langsung kecewa dan batal mengajak sekutu utamanya itu untuk membantunya kali ini. Setelah 10 menit ngobrol, Ai menutup teleponnya dengan lemes.
"Sepertinya terpaksa miss Yuna harus tetep ikut bertanding " Ai berkata lemah.
"oooh Yess, Yuna siap beraksi" Yuna melompat lompat antusias dan entah karena kurang hati hati atau karena keberatan membawa benda bulat yang membusung di dadanya, miss Yuna terpeleset dan untungnya jatuh di atas matras yang empuk.
"kyaaa! miss Yuna.." Ai dan Vanda berteriak panik membantu Yuna, belum bertarung saja Yuna sudah membuat Ai dan Vanda sport jantung, apalagi nanti di atas arena.
knock..knock.., Tuan Baron kepala sekolah SMU Internasional yang ditunjuk untuk menjadi juri pertandingan kali ini datang mengetuk pintu ruang ganti cewe.
"miss Yuna, pertandingan di mulai satu menit lagi, segera ke arena, kalo tidak datang team cewe akan di diskualifikasi"
" iya tuan Baron, team cewe siap bertempur" Yuna dengan antusias menjawab tantangan tuan Baron.
"Ai ganti pakai Judogi ini ya, nanti Ai nyusul ke arena, biar sementara Vanda dulu yang pertama mewakili team cewe." Yuna menyerahkan satu stel seragam judo kepada Ai. Vanda yang mendapat amanah untuk bertarung pertama kali mengangguk meyakinkan. Yuna dan Vanda bergegas meninggalkan ruang ganti.
Setelah kepergian Yuna dan Vanda, Ai langsung menanggalkan seragam sekolahnya, dan saat hendak mengenakan judogi-seragam judo-nya yang bewarna putih bersih, baru Ai menyadari sesuatu yang tidak beres.
"aaaah, aduh..Ai ga bawa pakaian dalam." Ai tampak sangsi, tanpa pakaian dalam pelapis berarti saat bertarung nanti di arena, tubuh Ai akan semi-telanjang hanya tertutup bra dan celana dalam di balik seragam judo yang ukurannya nampak kedodoran saat Ai pakai.
Desain pakaian Judo yang tidak berkancing dan hanya diikat kuat dengan sabuk bakal memudahkan lawan Ai untuk menyingkap belahan dadanya, dan apabila itu yang terjadi Ai tidak dapat membayangkan reaksi dari lawannya saat mengetahui di balik seragam putihnya tubuh Ai nyaris telanjang.
Ai berharap Vanda berhasil mengalahkan tiga wakil dari team cowo, sehingga dirinya urung bertarung siang ini. Dalam kondisi berpakaian tidak lengkap seperti ini, Ai yakin dirinya bakal jadi obyek pelampiasan seksual lawan pria-nya di arena nanti.
Akhirnya Ai tetap memakai baju putih yang si berikan oleh Yuna padanya namun Ai memilih duduk menunggu di ruang ganti tidak keluar ke arena pertarungan sambil berharap Vanda si atlet Judo bisa berhasil mengalahkan tiga lawan prianya berturut turut.
"Kyaaaa...." Terdengar jeritan Vanda di arena pertanda pertandingan pertama sudah di mulai. Ai terdiam bèrkonsentrasi mencoba menebak hasil pertarungan di luar.
Buughh..! terdengar suara tubuh yang jatuh terbanting dan setelah itu kedua pejudo sepertinya saling menindih dan mengunci lawannya, satu menit kemudian tuan Baron meneriakkan hasil pertarungan.
"Vanda out!" teriak Tuan Baron pertanda kekalahan Vanda dari wakil pertama team laki laki.
"Hah? Apa..Vanda yang jago aja langsung kalah?" Mendengar berita hasil pertandingan di luar sebenarnya Ai langsung ingin mengundurkan diri saja, namun bayang bayang senyum bejad pak Joko saat meniduri Yuna nanti membuat Ai mengurungkan niatnya. Setelah Vanda kalah, tinggal Ai harapan team wanita.
Ai merapatkan seragamnya serapat mungkin, diikatnya tali pinggang hitam di pinggang Ai kencang kencang. Setelah melepas nafas panjang, Ai berjalan keluar menuju arena pertarungan.
Karena sudah jam pulang sekolah, suasana arena pertandingan amat sepi. Di dalam ruang klub beladiri hanya tinggal ada tuan Baron, pak Joko dengan dua anggota team laki laki, Gento dan Zola, serta miss Yuna di pihak team wanita. Pertandingan 3x3 ini dilakukan tanpa disaksikan seorang penonton pun.
Saat berjalan memasuki arena pertandingan Ai berpapasan dengan Vanda yang terisak menangis berlari keluar ruang klub beladiri dengan pakaian compang camping terbuka di sana sini. Yuna mencoba mengejar Vanda namun Vanda lebih cepat menghindari Yuna.
"Vanda...kenapa?" Vanda menundukkan wajah dan tetap berlari keluar tidak menjawab panggilan Ai. Sikap Vanda membuat Ai heran.
"Pejudo ke dua dari team wanita silakan maju ke arena." tuan Baron memberi perintah pada Yuna untuk mengirim petarung keduanya ke arena di tengah ruangan.
"Ai??" Setelah kejadian tidak mengenakkan yang dialami Vanda di arena, Yuna nampak ragu ragu mempersilahkan Ai untuk maju.
"Ai siap bertanding miss.." Ai mengedipkan mata kirinya dan bersiap memasuki arena.
Siulan bernada melecehkan dan meremehkan terdengar saat Ai memasuki arena. Melihat muka polos, tubuh mungil dan dada besar Ai, Zola yang menjadi lawan pertama Ai langsung tersenyum cabul. Zola meneguk ludah melihat lekuk tubuh aduhai Ai yang jauh berbeda dengan bentuk tubuh Vanda, lawan pertamanya tadi yang bentuk tubuhnya lurus rata nyaris tanpa lekukan.
"Aileen,.. sluuurp..yummi" Zola langsung mengenali Ai, siswi baru yang terkenal karena sifat ramah dan kebahenolan tubuhnya. Zola berencana berlama lama mempermainkan Ai di atas arena. Sepertinya bakal mudah saja buat Zola untuk membanting dan mengunci Ai, dan setelah Ai jatuh tak berkutik dalam genggamannya, selanjutnya sambil pura pura menindih dan mengunci Ai, Zola berencana memanfaatkan kesempitan itu untuk menggrepe grepe Ai, yang merupakan bacol favorit para siswa sekolah SMU Internasional.
Dalam benak kotor-nya sekarang Zola sedang memilih milih jurus yang akan ia gunakan untuk mengunci Ai hingga dirinya bisa bebas menggerayangi tubuh Ai.
http://i6.***********/thumbs/2016.03.24/4e2f09b460ffa09a65b763d759356579.jpg
Wajah Zola mendadak mupeng berat membayangkan kuncian yang akan ia gunakan untuk melumpuhkan Ai.
"kami shiho gatame.." Zola berbisik menyebutkan salah satu teknik yang amat ia kuasai dengan baik. Dengan jurus ini setelah menindih separuh tubuh Ai yang terlentang menghadap ke atas, tangan Zola bebas meraba raba sekujur tubuh Ai yang tak berdaya. Terlebih lagi wajah Zola yang tepat menekan dan menempel di dada Ai, bisa mendusal dusal buah dada empyuk Ai sepuas puasnya. Zola yakin Wasit yang mengawasinya tidak bakal curiga melihat Ai yang meronta ronta saat ia tindih karena mengira Ai sedang berusaha melepaskan diri darinya.
Ai dan Zola kini berhadap hadapan di tengah arena bersiap memulai pertarungan. Andai Ai tahu pikiran kotor yang sedang berkecamuk di benak Zola, Ai pasti langsung memilih mengundurkan diri dari pertarungan berat sebelah ini. Ai menundukkan tubuh memberi hormat pada Zola yang jauh lebih tinggi dan besar dibandingkan dirinya. Zola yang sedang tenggelam dalam lamunan joroknya tidak bereaksi.
"heii.. apa lebih baik aku kunci Ai dengan teknik Yoko shiho gatame saja?, yeah..dengan teknik Yoko Shiho selain bisa mengobel obel susu Ai, tanganku juga bisa menggerayangi kemaluan Ai" Dewa mesum tiba tiba membisiki pikiran Zola untuk memilih teknik kuncian yang lain.
Zola langsung membayangkan yang enak enak jika berhasil melumpuhkan Ai dengan teknik kuncian ini. Berbeda dengan teknik Kami shiho, dengan teknik ini dada Ai yang sedang terlentang menghadap ke atas akan di tekan dengan tubuh atas Zola dari arah samping, tangan kiri Zola menahan kepala Ai sedangkan tangan kanan Zola akan melingkar dari perut terus turun menyusup sampai ke sela selangkangan Ai.
"Hue..hue..hue.."Zola terkekeh begitu berhasil menemukan teknik yang paling jitu untuk mencabuli aurat Ai, dengan teknik ini selain Zola bisa puas membenamkan wajahnya dan mengusel usel
dada montok Ai, tangan kanan Zola yang melingkar di pinggang Ai bisa bebas merogoh dan mengelus elus kemaluan Ai tanpa di curigai. Zola berharap Ai yang kemaluannya sudah terkena garukan cakarnya bakal merasa ketagihan dan horni sehingga akhirnya rela menyerahkan kesuciannya padanya.
"Hajime..." Tuan Baron berteriak memberi aba aba pertanda pertandingan di mulai.
"hati hati Ai" Yuna ngeri membayangkan apabila Ai sampai tertindih tubuh Zola.
http://i4.***********/thumbs/2015.07.11/a683284e9f49dc75b4c8cf1f169c7326.jpg
Hampir bersamaan Zola dan Ai maju dan mencengkeram kerah baju lawannya.
Bett..!hentakan Zola langsung membuat seragam putih Ai tersingkap di bagian dada. Payudara ranum Ai yang terbungkus bra kekecilan langsung menyembul keluar tanpa sehelai kain yang menyamarkannya lagi.
"wooow..!" Mata Zola berkilat kilat memelototi bongkahan susu Ai yang mentul mentul di dada Ai. Zola yang tak menyangka bawa Ai tak memakai pakaian lapis lagi di balik seragamnya semakin bertambah mupeng. Tenaga dan semangatnya spontan tumbuh berkali kali lipat karena jika dirinya berhasil mengunci Ai, Zola tidak saja bisa menggrepe grepe properti Ai namun wajah dan tangannya juga bakal bisa bersentuhan langsung dengan kulit bening lembut dada Ai.
"kyaaa.."Ai melepas cengkeraman tangannya dan reflek mencoba merapatkan belahan dadanya yang tersingkap, Zola memanfaatkan cekalan Ai yang mengendor untuk menyapu kaki Ai. Kuda kuda Ai limbung, tubuh Ai melayang jatuh ke lantai.
Sreeet..! tangan Zola masih sempat menarik lepas sabuk di pinggang Ai saat tubuh Ai berayun di udara.
"Eeei..jangan tarik sabuk Ai" teriakan Ai untuk mencegah Zola menelanjangi dirinya percuma saja. Ai jatuh terlentang di lantai dengan seragam tersingkap terbuka lebar mengumbar lekuk Aurat bagian depan tubuh Ai.
Melihat Ai terlentang di lantai hampir telanjang, Zola langsung memburu dan menubrukkan tubuhnya menindih tubuh mungil Ai. Ai cepat merentangkan kakinya, dengan kaki yang bebas, besar kemungkinan Ai bisa melepaskan diri dari tekanan Zola. Zola kita berlutut di selangkangan Ai, di tengah kedua paha Ai yang sengaja Ai buka.
"Kyaa...Ai ati ati.." Yuna ketakutan melihat nasib Ai yang tidak beda dengan Vanda yang tadi sekujur tubuhnya habis di obok obok Zola.
tap..tap..dengan cekatan Zola menangkap kedua tangan Ai yang melayang hendak mencekik Zola.
"Aaakh..!"Ai memekik kesakitan saat Zola dengan kasar merentangkan tangan Ai hingga membentur dan menempel di lantai di atas kepala Ai. Posisi tubuh Ai kini menyerupai huruf x dengan Kedua tangan dan kaki Ai membentang lebar, kondisi Ai makin gawat karena tubuh penuh birahi Zola tepat ada di hadapan Ai.
Dalam kondisi terjepit, Ai bertindak cepat, memanfaatkan tekanan Zola yang mengendor karena Zola sedang terkesima menikmati panorama buah dada dan perut ramping tubuh Ai yang tersaji polos di hadapannya.
Ai lincah menarik dan melipat kedua kakinya menyusup di antara tubuh mungilnya dan tubuh Zola yang menekannya. Lutut Ai tertekuk sejajar dengan paha Ai menahan bagian depan dada dan perut Zola. Zola yang lambat menyadari gerakan Ai terkesiap saat telapak kaki Ai menjejak perutnya.
"hyaaa...." Ai berteriak kencang, kakinya meregang mendorong ke atas, mengangkat tubuh Zola yang ukurannya dua kali lebih besar di bandingkan ukuran tubun Ai.
"tidak..tidak.." Zola panik saat tubuhnya mulai terangkat naik. Zola tak menyangka di balik tubuh imut dan sexy Ai tersimpan kekuatan yang teramat hebat. Terlambat buat Zola, tubuh Zola melayang, berputar 180 derajat, terpental melewati kepala Ai dan akhirnya jatuh berdebum menghajar matras.
Zola terjatuh dengan posisi kepala membentur lantai terlebih dahulu, bintang bintang berputar mengelilingi kepala Zola sebelum mata Zola terpejam dan kehilangan kesadarannya sesaat. Yuna, pak Joko dan Gento terperangah menyaksikan kegagahan Ai menghajar Zola yang kerap mewakili SMU internasional dalam turnamen judo nasional.
"ippon!" Tuan Baron berteriak kencang memastikan kemenangan Ai. Ai berdiri tersipu malu karena tubuhnya terbuka di depan khalayak ramai, cepat cepat Ai mengambil sabuknya dan mengikat kencang di pinggang rampingnya lalu merapikan seragamnya.
"Ai hebat!" Yuna melompat lompat kegirangan menyambut kemenangan Ai, buah dada jumbo yang menggandul gandul di dada guru cantik itu berguncang hebat. Yuna berlari memeluk Ai yang sedang menyeka peluh yang membasahi keningnya.
"Hore..Ai menang!" Yuna tertawa lega, keputusannya untuk memilih Ai mewakili team wanita berbuah manis.
"Ai cuman beruntung miss.." Ai tersenyum merendah, jika Zola tidak ceroboh gara gara terlalu mupeng, mungkin Ai bakal menguras energi lebih banyak untuk mengalahkannya.
"ke dua team bersiap untuk pertarungan selanjutnya" Tuan Baron di tengah arena kembali memanggil para petarung.
Sesuai aturan main yang di buat Yuna dan Joko, berturut turut Ai akan bertarung dengan petarung kedua team laki laki, dan jika Ai berhasil menang, maka selanjutnya Ai akan menantang petarung ketiga dari team laki laki.
Sebaliknya jika Ai kalah, maka miss Yuna, petarung ketiga team wanita, yang akan lanjut menghadapi petarung kedua dan ketiga team laki laki. Pertarungan akan dilakukan terus sampai salah satu team kehabisan anggota. Team yang seluruh anggotanya kalah bertarung dinyatakan kalah, dan team yang anggotanya masih sisa di nyatakan sebagai pemenang pertandingan 3x3 ini.
Ai kembali bersiap ke tengah arena, di sudut team pria, pak Joko petarung kedua sudah tak sabar ingin turun gunung.
Pak Joko bersyukur, Ai tidak langsung kalah dalam pertarungan pertamanya tadi. Otak pria tua itu tidak kalah kotor dan cabulnya dibandingkan Zola. Jari jemari Joko sudah gatal ingin meremes remes tubuh sintal Ai.
Sudah beberapa kali kesempatan di sekolah, Joko selalu gagal meremas bokong menonjol Ai, karena Ai pintar menghindarinya. Namun di atas arena kali ini, Joko yakin bukan hanya bokong Ai saja yang bakal jatuh dalam cengkeramnya tapi seluruh tubuh aduhai Ai yang kali ini bakal ia nikmati.
Ai mengeluh lemes melihat wajah mupeng pak Joko yang dari tadi jelalatan menggerayangi sekujur auratnya. Lagi lagi pria hidung belang yang harus Ai hadapi dan kali ini kemampuan dan kekuatannya jauh di atas Zola.
"Hajime.." kuda kuda kedua petarung sudah siap, Baron memulai pertarungan.
Ai belum sempat bergerak sedikitpun, Joko dengan beringas sudah langsung meloncat merangsek tubuh Ai.
"kyaaa..dasar mesum.." Ai menjerit panik, Alih alih mencengkeram kerah bajunya, kedua tangan Joko malah terulur merogoh bongkahan kedua buah dada Ai dan langsung meremas kasar.
"empyuuknya.." Joko yang sudah mendapat bocoran dari Zola bahwa di balik seragam tarung Ai hanya tersisa bra mungil yang melindungi payudara monthong Ai, langsung mengincar susu Ai.
Betttt....!"Lagi lagi belahan dada Ai dikuak lebar, kali ini bahkan sampai kedua bahu mulus Ai tersingkap.
"eeeeeii..." konsentrasi Ai pecah, antara melawan Joko atau menutupi auratnya. Joko memanfaatkan keragu raguan Ai untuk mendorong dan menjatuhkan Ai.
Untuk kedua kalinya Ai jatuh terlentang di atas arena. Joko dengan buas menerkamnya.
"hati hati Ai.." Yuna menutup matanya tak tega melihat tubuh mungil Ai yang hampir jatuh dalam dekapan pak Joko.