Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

File 27 Glass House

Di salah satu bilik mewah yang terdapat di dalam Emerald Cafe tubuh kekar Ayung nampak sedang menyetubuhi paksa sesosok tubuh mungil. Sang gadis meronta tak berdaya saat Ayung membaringkan tubuhnya di atas kasur dalam posisi tertelungkup dan memaksa menancapkan batang kontinya di sela sela bulatan bokong putihnya merusak liang tempik sang dara. Di dalam ruangan yang hampir seluruh dindingnya ditutupi cermin itu Ayung menggoyangkan pinggulnya maju mundur nikmat mengajak sang gadis bermain kuda kuda-an. Isak tangis dan jerit kesakitan sang dara tak bernoda yang ia tindih yang terpantul pada bayangan cermin di depannya tidak membuat Ayung bersimpati, justru seperti joki yang sedang berlomba di arena, Ayung memacu pinggulnya semakin kasar dan laju menyodok ke dalam kemaluan sang gadis yang kian tercabik cabik.

"aaak..aaakh.." Ayung menjambak rambut sang dara kencang sampai kepala sang dara tertarik mendongak ke atas, cairan spermanya menggelegak menggelitik saluran kencingnya. Ayung menghujamkan penisnya dalam dalam hingga ludes seluruhnya ke dalam liang sempit sang gadis, Ayung bermaksud menghamburkan seluruh pejunya dalam rahim sang gadis.
"Aaah..jangan..jangan..di dalam" Sahara yang menyadari niat Ayung, berusaha menarik bokongnya lepas dari pinggul Ayung, tentu saja Sahara tidak mau hamil di usianya yang baru berusia 17 tahun ini, apalagi sampai mengandung benih Ayung, sosok yang paling di bencinya saat ini.

"hik..hik.." Sahara terbelalak, tangisnya pecah saat merasakan ujung konti Ayung menginjeksi cairan hangat membanjiri liang kemaluannya hingga luber.
"ooh..ooh.." Ayung mendesah puas menumpahkan seluruh persediaan pejunya ke dalam tubuh Sahara hingga dengkulnya terasa kopong. Dengan nafas terengah engah Ayung ambruk di samping tubuh Sahara yang sesenggukan menahan pedih.

Sahara meratapi nasib buruknya, impian untuk menggapai popularitas dengan bergabung dengan pop idol DKI47 malah menjerumuskan Sahara dalam jurang kenistaan. Dengan ancaman akan menyebaran foto foto telanjang saat Sahara sedang mandi dan berganti kostum yang di ambil secara candid, kemarin malam Bob sang manajer DKI47 telah tega merengut keperawanan Sahara. Nasib buruk Sahara belum titik sampai di situ saja, Ayung sang fotographer menemuinya sebelum konser malam ini dengan membawa rekaman video saat Bob memaksa menyetubuhi dirinya. Dejavu untuk Sahara, sama seperti Bob, Ayung juga meminta imbalan mencicipi tubuh sintal Sahara sebagai kompensasi supaya video mesum itu tidak tersebar viral melalui dunia Maya. Seperti anggota idol yang lainnya kini Sahara terjebak dalam lingkaran durjana bisnis kotor yang dijalankan Bob.

"he..he..tempik Sahara asli masih peret abis..ntar malam di pelelangan bakal laku mahal" Ayung terkekeh berbisik di telinga Sahara kemudian bangkit berdiri mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai. Mendengar kata kata terakhir dari Ayung membuat Sahara bergidik ngeri, setiap kamis malam Emerald Cafe sengaja mengundang orang orang terkaya, kebanyakan pejabat dan pengusaha untuk mengikuti acara pelelangan, kurang ajarnya yang ditawarkan dalam kegiatan pelelangan itu adalah tubuh tubuh molek anggota pop idol DKI47. Di dalam acara tersebut setiap peserta dengan penawaran harga tertinggi berhak mengencani idol pilihannya selama satu malam, tentu saja termasuk pelayanan di ranjang. Anggota yang paling cantik dan terkenal seperti Amel leader DKI47 dan Billa,anggota yang memiliki oshi terbanyak, tentu saja lebih di minati oleh para peserta dan biasanya terjual lebih mahal dibandingkan yang lain. Biasanya hanya pengusaha kelas wahid atau pejabat top markotop yang sanggup menebusnya. Dari hasil yang di dapat dari bisnis esek esek premium inilah organisasi WWW lancar memutar roda organisasinya.

"Ayo cepat pakai seragam dan kembali ke backstage!" Ayung membentak Sahara yang termenung meratapi nasibnya. Sebagai anggota paling anyar, acara pelelangan malam ini akan menjadi yang perdana untuk Sahara. Sahara trenyuh, ingin rasanya melarikan diri namun Sahara, tidak sanggup membayangkan reaksi ibunya yang mengidap penyakit jantung apabila melihat foto foto polos tubuhnya tersebar. Sahara buru buru mengenakan kostum panggungnya, berharap mimpi buruk yang sedang ia alami segera berlalu.

Sambil terisak pilu Sahara lari meninggalkan ruangan yang berlapis cermin itu.
"Hei..hei si Ratri sudah di sini" Ayung menatap layar ponselnya yang penuh dengan puluhan panggilan tak terjawab dari Ratri saat Ayung sedang menggarap tubuh semlohai Sahara. Ayung menekan sign call back di layar ponselnya balas menghubungi Ratri. Pada dering kedua terdengar suara Ratri.
"allow Ko Ayung, kemana saja sih? ini Ratri udah ada di Emerlad, tadi masuk lewat belakang"
" maaf ya Tri,ini baru ada rapat penting, Tri langsung ke ruangan saya dan tunggu saya di sana saja ya.." Rapat penting?, Ayung menyeringai teringat rapat panas-nya dengan Sahara.
"Ko Ayung buruan ketemuaan ya, Tri udah ga tahan nih.." Ratri merengek tidak sabar bertemu kekasihnya.
"he he..sabar Tri sayang,hmmm.. tapi Tri udah bawa pesenan saya kan?"
"udah..ada..ada.." Ratri melirik Ai dan Aya yang sedang saling bertukar senyum geli melihat pola tingkah Ratri yang geregetan sudah tidak sabar bertemu Ayung.
"he..he..bagus Tri, kalo begitu Tri langsung ke ruangan cermin ya, nanti saya nyusul bawa yang enyak enyak buat Tri."
"iya iya.." percakapan Ratri dan Ayung terputus.

Sejurus setelah menjawab panggilan telepon dari Ratri, Ayung berjalan mendekati cermin besar yang menempel di tengah ruangan. Ayung mengetuk pelan permukaan cermin dengan irama tertentu.
sreet..! tak lama dinding cermin bergeser,sehingga ruang cermin tempat Ayung menodai Sahara tadi langsung terbuka dan terhubung dengan ruang disebelahnya yang merupakan kantor Bob. Ayung melangkah memasuki ruangan sebelah sambil menyapa Bob yang sedari tadi menunggu di dalamnya.
"Gimana Bob, udah di rekam semua belum?" Ayung bertanya pada Bob yang sedang sibuk merapikan kamera yang baru saja ia gunakan untuk merekam seluruh adegan sangsama Ayung dan Sahara Di ruang sebelah.

"Sip bos tinggal dibungkus, tadi ente mainnya berangasan banget bro, Sahara di apain aja koq sampai megap megap gitu?" Bob mengacungkan jempol tangannya.

"he..he..bodi Sahara emang ngemesin banget,bikin marem.. bos Bob emang paling jago kalo milih cewek" Ayung memuji kemolekan tubuh salah satu idol anggota DKI47 didikan Bob itu.
"
pantes tadi maennya ga kalah sama pemain JaV profesional he..he.., lha trus pesenan bos Shinobi apa sudah beres?, kalo belum ada, gaswat tenan, kita berdua bisa matik!" Bob gemeteran terbayang tatapan dingin Shinobi, malam ini Bob harus menyiapkan perawan pengganti Sahara, sebagai upeti untuk duta besar Amerika.
"beres bos, sudah saya siapkan. yang ini dijamin ga kalah mohai sama Sahara." Ayung mantuk mantuk meyakinkan.
"coba dipastikan Yung, jangan sampai meleset, jam 12 malam nanti, paket buat tuan Rubio sudah harus ada dan diantar ke hotel tempat beliau menginap"
"siap..siap bos" Ayung melirik ponselnya menunggu kabar dari Ratri.
Bob menekan tombol berwarna hijau di sebelah dinding yang terbuka. dinding kaca yang tadi terbuka kembali bergeser tertutup rapat. Berbeda dengan dinding yang ada di ruangan di balik-nya yang berupa cermin biasa, dinding kaca dikantor Bob bukan sekedar cermin biasa melainkan cermin tembus pandang. Melalui dinding kaca di dinding kantornya tersebut Bob leluasa melihat siapa dan apa saja yang terjadi di dalam ruang kaca, namun sebaliknya orang yang berdiri di ruang kaca tidak bisa melihat tembus ke dalam kantor Bob.

Glass House atau rumah kaca, sebuah kamar unik yang terdapat di Emerald cafe. Unik karena seluruh permukaan dinding sebelah kiri dan kanan ruangan yang biasa digunakan sebagai tempat audisi calon member DKI47 tersebut rapat dilapisi cermin.

Dua buah rak pakaian yang berisi aneka kostum panggung DKI47 berjejer di belakang sebuah bed dan kursi sofa yang ada di tengah ruangan. Anggota DKI47 yang biasa menggunakan ruangan tersebut untuk fitting kostum atau sekedar berganti pakaian tak menyangka bahwa ternyata cermin yang menempel di dinding ruangan itu tembus pandang dari kantor Bob yang ada di sebelahnya.

Dari kantornya melalui kaca tembus pandangnya Bob bebas mengintip dan merekam tubuh telanjang Sahara dan anggota DKI47 yang lain saat mereka berganti pakaian. Yah.. mengintip gadis gadis belia berwajah cantik menanggalkan pakaiannya satu persatu hingga tubuh sintal mereka telanjang adalah Aktifitas yang rutin dilakukan tiap hari hingga Bob hafal luar kepala bentuk lekuk aurat masing masing idol binaannya.



Tubuh Sintal Amel yang meliuk liuk sempurna bak gitar spanyol,Tubuh mungil Bella yang baru mulai beranjak dewasa dengan kuncup payudara yang baru mulai mengembang menggiurkan, Cindy yang putih mulus, Airin yang berpantat bahenol,
Renata yang kurus tinggi langsing mulus dengan wajah khas cewek oriental, Vera dengan Buah dada berukuran cup 34D-nya, dan woow..! masih banyak lagi.

Bentuk tubuh gadis koleksinya satu persatu menari nari dalam benak Bob. Beberapa kali saat mengintip Bob beruntung dapat melihat Amel dan anggota yang lain menari bersama berlatih koreografi untuk penampilan di panggung, yup..tentu saja dalam keadaan telanjang. Barisan tubuh putih mulus dengan betis yang punel dan pinggang ramping, bergerak berbarengan seirama
dengan beat lagu DKI47 yang cepat dan rancak. Koreografi tarian DKI47 yang lincah membuat buah dada ranum setiap anggotanya berayun dan bergetar seksi tiap kali bergoyang dan melompat, belasan payudara yang memantul mantul kenyel bersamaan sungguh merupakan pemandangan yang supeer sekali.

mengingat momen itu secara tak sadar konti yang terbungkus di balik celana Bob menggeliat dan mengeras.

Bob duduk di meja kerjanya di hadapan layar komputer yang sedari tadi menyala.
"hmm.. koleksi kita bertambah satu lagi" Bob berguman dan mulai memindahkan file video sex Ayung dan Sahara yang baru saja ia rekam ke dalam harddisk komputernya dengan nama file berjudul Sahara. Puluhan file lain dengan judul masing masing nama anggota DKI47 telah tersimpan lebih dulu dalam komputer Bob. Dengan ancaman hendak menyebarkan file yang berisi foto foto nudis dan video sex tiap anggota DKI47 itulah Bob menjebak dan mengancam Amel dkk supaya menuruti segala perintah Bob, termasuk memberi pelayanan enyak enyak di ranjang buat Bob dan kolega kolega organisasi WWW.
Bob bagaikan memiliki dan mengelola hareem modern yang berisi kumpulan gadis cantik belia dengan tubuh aduhai yang selalu taat pada perintahnya dan yang bikin asyik.. Bob dapat memakainya kapan saja untuk melampiaskan birahinya.

Sejenak saja Bob asyik memilah dan memutar bergantian file file video yang ia rekam saat mengintip anggota DKI47 berganti pakaian di ruang kaca, tak sengaja Bob menatap jari kelingking kanannya yang sudah tidak utuh. Keringat dingin membanjiri tubuh Bob, tatapan mata tajam dan mengintimidasi dari Shinobi membuat nyali Bob padam dan kontinya langsung menciut. Dengan tangan gemetar Bob mematikan video yang sedang ia putar.

"kenapa Bob? koq tiba tiba pucat gitu?"
Ayung yang duduk di sebelah Bob heran melihat perubahan sikap Bob.
"gadis untuk pengganti Sahara sudah pasti ada kan?" Bob kembali bertanya pada Ayung untuk memastikan lagi. Ancaman Shinobi untuk menggorok leher Bob apabila gagal mendapat pengganti Sahara benar benar membuat Bob cemas. Bob tidak ingin mati muda, dirinya jelas tidak rela meninggalkan kehidupannya yang penuh di kelilingi gadis gadis cantik tersebut.
" Sabar Bob, sebentar lagi gadis gadis itu sampai di kamar sebelah"
"ok..OK.." Tubuh Bob yang tadi tegang menjadi sedikit lebih rileks, Bob membuka laci mejanya dan melirik pistol kecil yang ia simpan rapi di dalamnya.
"Lebih baik kita waspada Yung, salah satu dari gadis itu adalah agen polisi yang menyamar"

****
"Cie..cie.. Tri udah ga sabar sayang sayangan sama Ko Ayung ya?" Aya menggoda Ratri yang sepertinya sudah tidak sabar bertemu Ayung hingga wajah Ratri merona merah.
"Apaan sih Aya, tiap hari juga udah sayang sayangan he.." Ratri menutup panggilan telepon dari Ayung sambil memeletkan lidahnya.
"Syukur ya, akhirnya ketemu juga sama Ko Ayung, Ai bisa pulang juga, kalo kelamaan main ama Aya bisa bisa Ai ikut korslet ketularan gila nih" Ai yang udah cape Muter muter di Emerald cafe mengeluh kecapaian, Aya yang berdiri di sebelah Ai ketawa kecil sambil menjitak kepala Ai.
"Eeh..Ai ama Aya jangan langsung pulang dulu. ayo main ke ruangan Ko Ayung dulu, ruangannya dingin banget sama di sana banyak makanan enak, cocok buat Ai yang hobi makan." "yaa..tapi udah malem ini.." jarum jam tangan Ai menunjukkan hampir pukul sembilan malam.
"Aya gimana? mau ya main bentar?" Bujuk Ratri.
"Kalo Aya terserah Ai aja, Aya kan cuman driver, lagian ga enak juga kan liat Tri ama Ko Ayung mesra mesraan, ntar kalo Aya juga pengen gimana?" Aya mengangkat kedua tangannya pasrah memamerkan ketiak kuning langsatnya.
"bentar aja Ai, siapa tahu bisa ketemu dan minta tanda tangan ama anggota DKI47 lho" grup Idol DKI47 memang sedang naik daun dan banyak diidolakan anak yang sedang duduk di bangku SMP dan SMU, sungguh kesempatan yang sayang untuk dilewatkan untuk bertemu dan meminta tandatangan mereka secara langsung.

"nnngh..aduh gimana ya?, Ai nitip ama Tri aja ya.., Aya pulang yuk" Ai menarik tangan Aya mengajak Aya pulang keluar Dari Emerald cafe.
Ratri terlihat pucat dan panik melihat gelagat Ai dan Aya yang hendak langsung pulang, kaki Ratri terasa lemas, tubuhnya sempoyongan hampir rubuh.
"Eeh..Tri ati ati" Ai sigap memeluk tubuh Ratri yang terhuyung huyung hampir jatuh, tubuh Ratri gemetar dan panas, Ratri nampak menggigil menahan sakit di tubuhnya.

"Badan Ratri panas banget, udah beli obat Tri?" Aya memegang dahi Ratri, suhu tubuh Ratri terasa jauh lebih panas di banding suhu normal.
"udah Ai, obatnya ada di Ko Ayung, huek... huek.." Rasa mual di perutnya membuat Ratri muntah.
"kyaaa.." Ai menjerit, tak sengaja Ratri muntah di dalam pelukan Ai dan membuat sekujur seragam dan rok Ai Kotor. Ai mengibas ibaskan seragamnya yang kotor dengan isi lambung Ratri.
"maaf maaf Ai, Tri ga sengaja.." Ratri mengatupkan kedua tangannya meminta maaf pada Ai.
"gapapa Tri.."
"hei..jangan jangan Tri hamil ya?" Aya yang sedari tadi mengamati tingkah laku Ratri tiba tiba berceletuk.
"ngawur ah Aya.." Ratri menggelengkan kepalanya, meski tiap kali berhubungan badan dengan Ko Ayung tidak pernah menggunakan kontrasepsi, namun Tri selalu disiplin menjadwal masa suburnya.
"muntah itu tanda tanda hamil lho" Aya ngeyel dengan pendapatnya.
"Aya koq malah ngotot sih, dibilang Tri ga hamil koq ga percaya"
" Gimana Ai menurut kamu?, lho Ai koq malah nangis" Aya kebingungan melihat Ai yang hendak dijadikan sekutu malah mewek.
"ga tahu..hik..hik..ini Ai gimana pulangnya?" Ai tampak panik dan bingung mengelap seragamnya, bukannya semakin bersih, tumpahan muntahan Tri malah melebar rata ke sekujur seragam Ai.
"Hi..hi..cup cup adek kecyil jangan nyangis ya.." Aya mencoba menghibur Ai dengan bahasa cupunya.
" Iya Ai tenang aja, kalo ga salah di sini ada kostum seragam milik DKI47 yang bisa Ai pinjam" Ratri mencoba memberi solusi.
" jangan Tri, Ai ga enak ntar malah rusak"
" ya terserah Ai, kalo Ai mau pulang dalam keadaan telanjang ya silakan.." Ratri mendengus kesal, karena Ai menolak tawarannya.
" Iya Ai gapapa, paling pinjam 1-2 hari, ga mungkin rusak. Kalo masi pakaian kotor gini Ai ga boleh masuk Mobil Aya lho, bau!" Aya membantu menyakinkan Ai. Ai tampak berdiri kebingungan, jijik juga melihat tumpahan air kotor di sekujur tubuhnya, bau lagi, Ai sadar dirinya tak mungkin tahan pulang naik angkutan umum malam malam dengan pakaian sekotor ini.
" ya udah Ai ganti baju dulu"
" nah gitu dong Ai, ayo ke ruangan Ko Ayung" Ratri menggamit tangan Ai, berjalan memandu kedua sahabatnya, sejenak Ratri menarik nafas lega, akhirnya ia berhasil juga mengajak Ai dan Aya masuk ke dalam jebakan yang disiapkan Ayung.

*****
Mbah Darso yang sedang asyik mendengkur lelap dalam tidurnya tak menyadari Stuart yang diam dia menyelinap masuk ke dalam Emerald dengan melangkahi tubuh Mbah Darso yang melintang di pintu belakang Emerald. Stuart nampak girang dan menggebu gebu mengikuti Ai dan kawan kawan.
"he..he..Aileen tunggu saya ya sayang" Stuart terkekeh licik, tidak ada penghalang berarti buat dirinya untuk memasuki Emerald. Stuart berjalan memasuki Emerald sambil menggaruk garuk konti di balik celananya.

Setelah mengelilingi Emerald cafe akhirnya Alex menemukan pintu belakang Emerald. Tidak seperti pintu depan dan pintu
samping yang dijaga ketat oleh beberapa petugas keamanan, pintu belakang yang letaknya sedikit ngumpet itu sekarang malah terbuka lebar dengan seorang penjaga tua yang sedang lelap di alam mimpinya. Setelah memastikan mbah Darso benar tidur, Alex bergegas melewati batang tubuh mbah Darso untuk menyusup masuk ke Emerald Cafe.
Baru beberapa langkah, Alex tiba tiba dikejutkan suara teriakan mbah Darso.. atau lebih tepatnya desis desahan mbah Darso.
"ooouhh, mantep neng Ai, isep..isep lebih kenceng lagi woouooh.." dengan mata tetap rapat terpejam, Mbah Darso yang sedang bermimpi basah mendapakan oral sex dari Ai tampak kelojotan keenakan. Tak berapa lama pinggul mbah Darso tersentak sentak, sepertinya bayangan tubuh seksi Ai sampai terbawa ke dalam mimpi mbah Darso hingga membuat mbah Darso kembali ngecrot.

Alex berdiri tak bergerak, bersiap menghajar apabila mbah Darso terbangun, setelah berejakulasi tubuh ringkih mbah Darso terlihat lunglai dan kembali terdengar dengkuran keras pertanda mbah Darso kembali molor dengan mulut terbuka lebar. Alex terlihat lega, jika sampai membuat keributan bisa sia sia usaha penyelidikan dan pengintaian yang selama ini telah dilakukan team alpha untuk membongkar prostitusi premium yang dijalankan WWW.
"Ai..? "Dahi Alex berkerut, Alex bertanya tanya dalam hati kenapa nama Ai bisa disebut sebut dan menjadi bacol dalam mimpi basah si penjaga tua ini. " baru setengah jam saja si Ai udah jadi bacol si mbah tua ini, gimana nanti di dalam yang penuh dengan laki laki hidung belang?" Alex bergidik membayangkan Ai tertangkap dan penyamarannya terungkap, jika berhasil menangkap polisi cewek semolek Ai tentu saja para penjahat itu tidak mungkin melewatkan kesempatan untuk memperkosa Ai saat menginterogasinya. khawatir akan keselamatan Ai, Alex langsung bergegas masuk ke Emerald.

*****
"iiiih..seksi banget sih" Aya memekik, tangan kanannya mengambil sebuah lingerie seksi dari deretan baju yang tergantung di rak kostum grup idol DKI47. Saat ini Aya, Ai dan Rartri sudah berada di dalam ruangan kerja Ayung, sebuah ruangan yang hampir seluruh permukaan dindingnya tertutup cermin, ruangan yang di juluki glass house/rumah kaca tersebut merupakan ruang yang disediakan khusus untuk anggota DKI47, lengkap dengan ratusan kostum panggung dan alat alat kosmetik untuk persiapan mereka tampil di panggung.

Tidak cuma tersedia lingerie seksi saja, mata Aya berbinar binar ketika tangannya menyibak koleksi pakaian yang tersedia di ruangan itu. Aneka kostum
yang seksi dan energik sesuai ciri khas DKI47 berjejer rapi, hampir semua jenis pakaian tersedia di sini. Gaun pesta elegan, Seragam sekolah dengan rok mini, pakaian perawat putih ketat, blouse seksi ala sekretaris sampai kemben batik busana putri keraton pun tersedia. Aya mengkhayal betapa bahagia dirinya seandainya isi lemari pakaian Aya sekomplit ini, dengan koleksi beragam seperti ini saat Aya bereksib ria tentu akan lebih seru.

Aneka kostum itu sengaja disiapkan oleh Bob untuk memuaskan pelanggan setia acara pelelangan yang ia adakan rutin setiap minggu ini. Setiap pemenang lelang selain berhak atas tubuh gadis pilihannya selama 1 malam, dia juga bebas memilih kostum yang akan dikenakan oleh anggota DKI47 pilihannya selama menemaninya untuk melampiasan fantasi seksualnya. Jika ingin bermain dokter dokter-an si pelanggan bisa meminta Amel atau billa mengenakan seragam putih perawat dengan belahan dada amat rendah, Jika si costumer menyukai daun muda, tersedia banyak pilihan seragam sekolah yang ketat dan menerawang yang siap memanjakan hasrat si costumer.

Jika Aya sedang terkagum kagum dengan deretan busana di depannya, Ai yang berdiri di samping
Aya malah takjub dengan sekujur dinding ruangan yang tertutup cermin.
"Waooow...lucu ya Tri,bayangan Ai ada di mana mana" Mode udik Ai langsung ON, Ai berpose imut didepan kaca sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuk membentuk inisial huruf V.
"Bagus kan Ai, nyesel kan tadi nolak ajakan Tri untuk mampir ke sini"
"he..he.. trus beneran boleh pinjem baju buat ganti Tri?" setelah puas bernarsis diri, Ai teringat tujuan awal Ai dan Aya mampir ke ruangan itu.
"boleh..boleh, ini Ai pakai ini dulu" Ratri menyodorkan sehelai seragam putih. Begitu menerima dan melihat pakaian dari Ratri, Ai malah celingak celinguk kebingungan.
"lho kenapa Ai?"
"eeeh.. anu..Tri.. sepertinya seragamnya kekecilan" Ai garuk garuk kepala sambil menunjukkan seragam dari Ratri yang sangat ketat dan terlihat jelas tidak muat membungkus sempurna tubuh Ai,terutama di bagian dada Ai yang membusung padat.

"emang ga ada yang lain Tri?" celetuk Aya sambil membantu memilah milah baju di hadapannya, mencari pakaian yang tak terlalu terbuka yang bisa dipakai Ai.
"sepertinya ga ada, emang Ai mau pakai yang ini?" Ratri menunjukkan 2 buah seragam lain yang sepertinya lebih minim di bandingkan yang saat ini dipegang Ai, seragam yang satu
memiliki potongan belahan dada yang sangat lebar,memamerkan hampir seluruh bulatan payudara penggunanya, sedangkan seragam yang terakhir terbuat dari kain tipis transparan yang bakal membuat lekuk aurat pemakainya tembus pandang.
Ai menghembus nafas panjang, melirik ke arah Aya yang belum juga menemukan pakaian yang pantas untuk Ai pakai.

"
yah..terpaksa pakai yang itu dulu Ai" Aya angkat tangan juga,ternyata hampir seluruh busana yang tersedia dalam ruangan itu berbahan minim atau transparan dan lebih cocok di kategorikan sebagai lingerie.
"ya udah, paling cuman bentar" Ai mengangguk pasrah dan kembali merengkuh seragam yang ditawarkan Rartri pertama kali. Ai kembali berdiri mematung sambil clingak clingkuk ke kanan dan ke kiri.
"Ada apa lagi Ai?" Ratri kembali dibuat bingung oleh tingkah Ai.
"ruang gantinya di mana ya Tri?"
"ya..eeeh..lahh Ai..ribet banget sih, langsung ganti di sini kenapa sih?"
Aya menekuk wajahnya.
" malu..ada Aya ama Tri" Ai tersipu malu malu dengan pipi memerah.
"dasar Ai, masak melon makan melon sih?" Aya nampak sebel, kedua tangan terjulur ke dada Ai dan langsung menteot teot payudara gembul Ai.
" kyaaa...Aya nakal..Hii..hi.." Ai berlari mengejar Aya, sambil bercanda keduanya berlari saling kejar sambil saling balas mencubit gunung kembar di dada mereka.

" Dasar Ai nakal, ganti di situ aja Ai" Ratri menunjuk ke sudut ruangan dengan cermin besar tergantung di dindingnya.
" iya Tri.." Ai yang sudah keabisan oksigen berjalan menuju ke sudut yang ditunjuk Tri.
Ai menatap cermin besar dihadapannya yang berwarna lebih terang dan kemilau dibanding cermin yang lainnya. Meski di dalam ruangan hanya ada mereka bertiga, Ai tiba tiba merinding serasa ada orang lain yang sedang mengawasi mereka.

Ketiga gadis belia nan centil itu tidak menyadari bahwa sedari dari awal tadi Ayung dan Bob mengintip segala aktivitas mereka bertiga dari cermin tembus pandang yang ada dihadapan Ai.
Bob tampak gemes campur horny melihat Ai yang lugu sekaligus menggoda iman.
" Woooh..yang paling imut itu susunya pasti 34D" hanya sekilas melihat, Bob langsung dapat sekali menerka betul ukuran cup payudara Ai.
"wehe..he..bener Bob, cewe yang satu ini emang bibit unggul,
cantik dan kelihatannya polos banget. posisi kakinya masih rapet, pinggul dan payudaranya kenceng pertanda pasti masi perawan. yang satu juga ga kalah hot Bob, cuman udah tidak perawan, toketnya mulai kendor keseringan di sedot pacarnya." Ayung ikut ikutan mengomentari bodi mohai Ai dan Aya, dengan ahli Ayung menganalisa keorisilan tubuh kedua gadis belia itu.

"heeh jangan bengong aja Yung, cepat rekam , gadis itu udah mulai menanggalkan pakaiannya, ayo zoom ke arah payudara montoknya" Bob memberi kode supaya Ayung tidak kelolosan untuk merekam adegan saat Ai melucuti pakaiannya hingga telanjang.
Video ini nantinya akan digunakan untuk mengancam Ai supaya mengikuti segala kemauan Bob.



Jari lentik Ai perlahan mempreteli kancing baju Ai, kulit putih mulus Ai terkuak sedikit demi sedikit. Dada Ai yang bergelombang segera saja terbuka lebar. bra yang kencang menangkup payudara Ai membuat bulatan susu Ai terangkat membentuk lesung belahan payudara yang cantik menawan. Baju Ai melorot turun menyusuri permukaan kulit halus Ai membuat tubuh atas Ai kini terbuka sempurna. Bob berdecak kagum melihat liuk perut ramping Ai. Ai membungkukkan badannya membuka resleting dan melorotkan rok biru mininya, pose Ai ini spontan membuat bukit payudara Ai menggelayut elastik.

Slurut..., sekejab saja rok yang membungkus pantat Ai terlepas dari tubuh Ai, meninggalkan celana dalam putih berpita kecil yang rapat menutupi kemaluan Ai. Hanya berpakaian dalam Ai melengak lenggokkan tubuhnya sebentar di depan kaca mencari timbunan lemak tersembunyi di perutnya. Ai tersenyum melihat perutnya yang langsing bebas dari lipatan lemak. Ai melipat tangannya ke punggung Ai untuk melepas kait bra yang menopang buah Dada Ai. Tali bra Ai nampak mengendor, lepas dari bra ketat yang mengekangnya, buah dada Ai segera mengembung ke ukuran optimalnya menyembul dari sela cup bra Ai.
Bob dan Ayung hampir bersorak melihat dada Ai yang hampir polos.

"tunggu Ai bra-nya masi bersih bisa dipakai lagi, Aya bantuin ya.." Aya yang curiga dengan bentuk cermin yang berbeda mendekat dan berdiri di antara Ai dan cermin tersebut menahan supaya bra Ai tidak copot.
"nngh Ai bisa sendiri.." Ai yang takut buah dadanya di comot Aya menggelengkan kepala.
"pssst.. cermin di depan Ai tembus pandang, ada yang lagi ngintipin Ai ganti baju" Aya berbisik pelan.
"ada yang ngintip?"
Ai ketakutan ,firasatnya tidak keliru.
"jangan rame Ai, cepat ganti baju terus kita langsung pulang Ai" Aya membantu memakaikan baju Ai, berharap si pengintip tidak menyadari kalo perbuatan mereka sudah Aya ketahui. Sengaja Aya menempatkan tubuhnya menutupi Ai yang buru buru mengenakan pakaian gantinya.
Bob di balik dinding mendengus kesal, rasa penasaran akan bentuk balon payudara Ai tidak terwujud.

klak.! belum tuntas Ai menautkan semua kancing bajunya, dinding kaca di depan Ai tiba tiba terbuka lebar.
"kyaaa..." Ai menjerit panik dan menyilangkan tangannya ke depan dadanya saat dua durjana berwajah cabul menerobos masuk ke dalam ruang kaca.
" kurang ajar, mau apa kalian?" Aya membentak Bob dan Ayung yang hendak menyergap mereka.
"lari Tri.." melihat posisi Tri yang dekat pintu keluar, Ai berteriak berharap Tri sempat lari dan meminta bantuan. Yes..! Ratri yang berdiri di dekat pintu berlari lebih cepat meraih kunci pintu di banding Ayung.

Diluar dugaan Ai, Ratri yang harusnya lari keluar malah mengunci pintu, Ratri menarik kunci dari lubang pintu dan kemudian menyerahkan kepada Ayung.
"Tri..?" Ai dan Aya tak menyangka, Ratri sahabat mereka tega mengkhianati mereka.
"maaf Ai..,Tri terpaksa." wajah Tri tertunduk, tak sanggup menatap wajah Ai.
"good job Tri, Tri sudah melaksanakan tugas dengan baik" Ayung tersenyum lebar, Tri telah berhasil membawa perawan pengganti Sahara.

"Tri mohon jangan sakiti mereka!,mana obat untuk Tri" Tri mengiba pada Ayung.
Ayung melemparkan bungkusan kecil ke lantai hingga pecah, serbuk putih di dalamnya berhambur tercecer di lantai. Tri bak kesetanan merangkak dan menghisap serbuk putih itu. segera saja rasa sakit
di tubuh Tri yang bagai ditusuk ribuan belati reda. sudah setahun ini Ayung membuat Ratri ketagihan barang terlarang ini.
"kokain?.." Aya mendesis, baru menyadari kondisi tubuh Ratri yang drop bukan karena hamil tapi karena Ratri sedang sakaw.
"Tri sakit ya.." Ai menangis berlutut di dekat Tri, miris melihat kondisi sahabat dekatnya itu. Ai bertekad untuk menyembuhkan kecanduan Ratri. Tapi saat ini mungkin Ai harusnya lebih mengkhawatirkan dirinya sendiri yang masuk dalam perangkap Bob.

"Mau apa kalian?" menghadapi dua pria di depannya Aya sama sekali tidak terlihat gentar.
"he..he.. sepertinya kamu tidak perlu berpura pura lagi, kami sudah tahu kamu sebenarnya polisi yang menyamar, menyerahlah kalo tidak mau cilaka" Bob menatap Ai dan Aya seraya tersenyum culas.

deg..! jantung Ai serasa copot, gawat penyamaran Ai sudah diketahui organisasi jahat WWW. Tubuh Ai membeku, waktu seperti berhenti berjalan , langkah apa yang selanjutnya harus Ai lakukan?, pikiran Ai berputar putar, kedua penjahat semakin mendekati Ai.
 
Nice update suhu,
Ayo ai,, bantai semua
:galak:
 
Syukurlah Ai update jg, baru bs baca ni ai, baru plg kerja, smgt updatenya ya Ai
 
waduh2 ini cerita udah seperti di komik/manga aja sampe2 seragam SMA nya kayak gitu hmmm ini TS nya cowok apa cewek yah soalnya klo cowok saya panggil bro tapi klo cewek saya panggil nona/mba/neng gitu loh
 
waduh2 ini cerita udah seperti di komik/manga aja sampe2 seragam SMA nya kayak gitu hmmm ini TS nya cowok apa cewek yah soalnya klo cowok saya panggil bro tapi klo cewek saya panggil nona/mba/neng gitu loh
,

ts asli cowo :konak:
thx udah mampir di trit ai brother Ken.
 
ohhh jadi elo cowok toh bro oke lah jangan lupa updatenya sehari sekali napa bro dan next chapter nya itu gimana klo #Ai diperawanin sama antara #stuart atau #kenzo bro biar seru gitu bro cerita nya itu bro oke bro
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd