Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

suhu rufio thx apresiasinya buat cerita Ai.
horee..! dapet cendol lagi dari suhu rufio, kulkas Ai ampe tumpah tumpah di cendolin terus ama suhu rufio.

hmm ane cuma bisa mengapresiasi cerbung ente dengan send grp.
cerita bagus fair aja kan disend cendol
:beer:

Keren keren,,
Ternyata joker nya si itu,
Weleh Weleh ai,, sukanya nyrempet bahaya,,
Emang benar benar harus segera di jebol gawang nya tuh Lex,,
Kalo ente kelamaan ane siap gantiin lo Lex,
Thanks for updates miss ai
:papi:

ane juga ikut dong bro
:pandaketawa:
 
wow plot twist banget, ternyata selama ini Okta
 
File 41 Catch me if you can Alex



Bagai antiklimak, pengejaran berbulan bulan sosok Joker, hacker misterius anggota organisasi hitam WWW yang sampai melibatkan puluhan detektif dan ahli IT itu malah berakhir dengan ending penangkapan yang berjalan sangat mulus.

Berkat andil Ai, penangkapan d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) utama organisasi WWW itu nyaris tanpa perlawanan dan kekerasan. Terikat di atas ranjang kamar tidurnya, mudah saja buat team alpha untuk membekuk Joker.

"Ai..seorang polisi?" Okta setengah tak percaya menatap Ai, apakah selama ini perasaan Ai padanya sungguh tulus atau hanya tuntutan pekerjaan. Memikirkan pertanyaan itu membuat hati Okta terasa ngenes.

"Detective Aiko Aileen.. team alpha..kepolisian republik Indonesia" Ai memperkenalkan identitas sebenarnya pada Okta, menunjukkan lencana polisi dalam dompet Ai.
"Okta, maafin Ai..dengarin penjelasan Ai.."

Okta melengos tidak menjawab permintaan maaf Ai dan pasrah saat dua orang polisi meringkusnya. Gozo mendekati dan menepuk punggung Ai dari belakang.

"Good job Ai.." Gozo memuji Ai, berkat keberanian Ai untuk berlendir lendir proses penangkapan Joker dapat lancar terlaksana. Tertangkapnya Joker dipastikan akan membuat operasional WWW bakal kian terbatas dan sulit.

"Siap pak.." Ai menjawab lirih, meski sudah menuntaskan tugasnya dengan baik, raut Ai malah tampak muram. Dengan mata berkaca Ai mengikuti proses penangkapan Joker, Joker di borgol dan di gelandang oleh dua anggota Alpha keluar kamar.

"jangan kasar!.. dia bukan orang jahat" Alex yang berjaga di depan menghardik dua petugas yang mengawal Joker.
"siap Alex.." Dua orang polisi itu mengkendorkan penjagaan pada Joker.

Sesaat Alex dan Okta berdiri berhadapan, nuansa rivalitas di antara mereka berdua karena mencintai gadis yang sama kencang terasa.
"kamu menang Alex.." sesaat Okta sempat berharap Ai akan menerima cintanya, namun setelah penangkapannya ini, Okta menyadari kedekatan Ai dengan Okta ternyata selama ini hanya sebatas Ai menjalankan tugas. Okta harus mulai belajar menerima kenyataan bahwa Alex-lah yang sungguh Ai cintai.

"Okta..saya tahu kamu bukan orang jahat, mereka hanya memanfaatkan Okta"
"kalian para polisi dan pemerintah juga sama jahatnya, apa bedanya?" Okta menjawab sinis.
"masih banyak polisi dan pejabat jujur di negeri ini Okta, Ayo bergabunglah dengan team Alpha, bantu para orang jujur itu untuk menghadapi para penjahat itu, jangan sampai kejadian yang menimpa orang tua Okta terjadi lagi. Okta, Alex mohon bergabunglah dengan team Alpha, bantu Alex..juga Ai.."Alex menundukkan tubuhnya, tulus mengajak Okta bergabung dengan alpha. Keahlian Okta bakal menjadi senjata makan tuan yang mematikan buat organisasi WWW.

Okta membisu, Okta merasa sudah lelah terlibat di tengah pertempuran alpha dan WWW, hanya Ai motivasi hidupnya sekarang, tapi setelah kejadian pengkhianatan Ai ini, Okta merasa kehilangan gairah hidupnya.

"Okta..hu..hu..maafin Ai..hu.." Ai menghambur dari dalam kamar dan memeluk Okta, tangisnya pecah di dada Okta. Melihat tangis Ai yang tak di buat buat, Okta menjadi lega. Mungkin Ai memang bukan jodohnya, tapi Okta akhirnya sadar, terlepas dari status hubungan polisi-penjahat mereka, Ai selama ini memang tulus bersahabat dengannya.

"jangan nangis Ai.." Okta mencoba menghibur Ai.
"maafin Ai.. dari pertama ketemu..Ai sudah berusaha keras mencari alibi untuk membuktikan Okta bukan Joker, tapi..tapi.." Ai tak dapat melanjutkan kata katanya, tiap kali Ai mencoba mengingkari, identitas Okta sebagai Joker malah semakin terang benderang.

Bocoran identitas Joker dari Alan dan pertemuan Okta dengan Kenzo membuat segala alibi Ai yang ngotot menyatakan Okta bukan Joker langsung tereliminir.

"dari pertama ketemu? emang sejak kapan Ai tahu kalo Okta adalah Joker?"Okta sedikit bingung dengan penjelasan Ai, identitasnya sebagai Joker selama ini rapat tersimpan.

"sejak pertama berkenalan Ai sudah curiga dan nama Okta kita masukkan ke dalam daftar tersangka kita. ada beberapa nama dan satu persatu gugur hingga hanya menyisakan nama Okta" Alex mencoba menjelaskan proses penangkapan Okta.

"dari pertama bertemu, Ai sudah mencurigai Okta.." Okta mencoba mengingat detail kejadian saat Okta menyelamatkan Ai dari pelecehan tiga orang tua cabul di dalam bis.

"ya Okta..begini cara Ai mengetahui kamu adalah Joker.." Alex menarik tangan Okta dan membuka telapak tangan kanan Okta. Ditunjuknya kulit tangan di dekat pergelangan tangam Okta yang nampak menonjol,mengeras dan memiliki permukaan halus.

Di pergelangan tangan Okta terdapat semacam carpal atau kulit yang mengeras, iritasi pada kulit tangan karena terlalu lama menumpu dan bergesekan dengan sesuatu yang keras dalam durasi yang lama dan terus menerus. Ciri pada pergelangan telapak tangan yang didapati pada hampir seluruh gamer atau programmer, bekas pada permukaan telapak tangan yang di akibatkan karena terlalu seringnya menggunakan keyboard atau mouse pada komputer.

Wajar bagi seorang hacker seperti Okta untuk bekerja berjam jam di depan layar komputer menggunakan mouse sehingga menimbulkan ruam dan bekas pada telapak tangannya.

"bekas ini.." Okta memandang telapak tangannya kemudian balik memandang Ai.
"iya Okta.., sejak bersalaman dengan Okta dan mengetahui ada ciri tersebut pada telapak tangan Okta, Ai langsung memasukkan nama Okta dalam daftar tersangka. Maafkan Ai, kalo Ai ga berkenalan dengan Okta, mungkin sekarang Okta tidak mungkin tertangkap.." dengan bersedu sedan Ai melanjutkan penjelasan Alex.

"gara gara bekas di telapak tangan dan kalian sudah langsung mencurigai Okta sebagai Joker..?" Okta menatap Ai terkagum kagum, pasti Ai menyadari ciri di tangan Okta ini saat berjabat tangan dengannya atau pada saat Okta sedang mengelus elus paha mulus Ai.

Ai dan Alex mengangguk berbarengan.

"Siapa.. siapa..sebenarnya kalian..??" Okta bergidik takjub melihat daya analisa Ai dan Alex meski usia mereka masih sangat belia. Okta tak menyangka identitas rahasianya sebagai Joker terbongkar hanya gara gara Ai menyadari adanya iritasi khas seorang programmer di telapak tangannya. Dengan detektif detektif sebrilian ini di pihak polisi, Okta yakin organisasi WWw tinggal menghitung hari menjelang akhirnya.

"Kami team Alpha, team khusus yang di bentuk untuk menghancurkan organisasi WWW, bergabunglah dengan kami Okta." Alex mengulangi penawarannya sebelum dua polisi di samping Okta menarik Okta dan membawanya ke kantor polisi. Ai dan Okta menatap kepergian Okta.

"Ai baik saja?" Alex menoleh pada Ai yang masih berlinang air mata. Timbul rasa bersalah pada Alex karena membiarkan Ai menempuh bahaya beresiko tinggi untuk menangkap Okta.
" Alex..bodoh..!" Ai membentak Alex dan kemudian berlari meninggalkan Alex.
"Ai..Ai..tunggu.." Alex mencoba mengejar Ai namun tubuh mungil Ai keburu hilang. Alex celingak celinguk mencari sosok Ai.

Ai terus berlari, catch me if you can Alex..!

"mathew..tolong ambil alih dari sini.." Begitu berpapasan dengan Mathew, Alex langsung mendelegasikan wewenang pada Mathew untuk membuat laporan pertanggungjawaban operasi penangkapan Joker.
"lho..lho..mau kemana Alex..?" tanya Mathew kebingungan.
"mengejar Ai.." Alex menjawab cepat.
"Siap.."

Alex berlari mengejar jejak Ai, mengejar sahabat kecilnya yang juga cinta sejatinya. Kali ini Alex tidak mau kehilangan Ai lagi.
*****

"Dasar Alex..masa hari ulang tahun Ai aja ga ingat, cuman kerjaan terus yang di pikirin.. ga pernah mikirin perasaan Ai.." Ai ngedumel dalam hati, setelah menyelinap meninggalkan Alex, Ai memilih berjalan kaki menuju ke jalan utama mencari angkutan umum untuk pulang ke rumahnya.

Keringat membasahi sekujur tubuh Ai terkena pancaran terik sinar matahari yang sedang panas panasnya di langit. Seragam ketat Ai yang basah karena keringat makin membuat lekuk aurat indah Ai tercetak jelas terukir pada kain tipis dan minim yang membungkus tubuh menjelang dewasa Ai.

Ai sampai di sebuah halte tempat pemberhentian angkutan umum, berbekal info yang di dapat dari ponsel pintarnya Ai menunggu angkutan umum yang menuju ke arah kontrakannya. Ai berdiri di dalam halte menunggu angkutan umum yang lewat. Terburu buru lari dari Alex, Ai tidak sempat membawa ransel berisi kaleng biskuit kongghuan-nya, hanya ponsel dan beberapa lembar uang yang ada di kantong rok Ai.

"Cape.."Ai memijit mijit kakinya yang terasa pegal dengan balsam level super panas yang tadi ia beli di warung dekat rumah Okta,saat kakinya mulai terasa pegel saat lari menghindari Alex.



"Kyaaa..." Ai menjerit kecil saat tiba tiba angin berhembus kencang membuat rok mininya tersingkap memamerkan paha punel Ai, celana dalam berpita kecil Ai bahkan nyaris terlihat jika sedikit saja Ai terlambat untuk memegangi rok mininya.

Ai menyilangkan sebelah tangannya ke depan dadanya berusaha menyembunyikan buah dada yang membusung mekar di dadanya, tak lupa tangan yang satu berjaga memegangi rok mini Ai yang setiap saat bisa saja tersibak saat angin kencang berhembus. Seragam ketat dan rok mini khas SMU Internasional yang didesain kekurangan kain itu sepertinya memang sengaja di rancang untuk menyulitkan siswi siswi yang bertubuh sintal penuh tonjolan empyuk seperti Ai ini.

Jreeng..jreeng..jreeng...
Konsentrasi Ai yang sedang sibuk menutupi auratnya, terganggu oleh suara petikan gitar dan nyanyian dua bocah pengamen yang tiba tiba menghampiri Ai yang berdiri sendirian di halte bus.

Tanpa basa basi pasangan pengamen itu langsung mengadakan konser di hadapan Ai. Suara cempreng bercampur petikan gitar ngawur dari kedua bocah membuat suasana hati Ai yang sedang muram semakin menjadi jadi.

Yang bikin Ai tambah jengkel, sambil menyanyi tembang belah duren-nya Jupe, kedua bocah itu terang terangan jelalatan memelototi tubuh semok Ai.

Merasa jengah dengan tatapan mesum dua bocah itu Ai menggeser posisinya sedikit, menjauhi dua bocah itu. Baru sejenak suara genjrengan gitar bernada tak beraturan kembali memekakkan telinga Ai, dengan cengesesan pringas pringis cabul kedua bocah itu kembali mendekati Ai.

"Wooii..ada kakak cantik..godain kita dong kak.." Oecil, bocah 14 tahun yang sedang menggambreng dawai gitar mulai menggodai Ai.
"Iya nih kakaknya cuantik, sexy pula mirip mirip bintang jav..itu tuh miyabi" Gogon menimpali ucapan Oecil.

Ai melengos sambil tersenyum kecut, bukan-nya bertemu dengan pangeran tampan baik hati yang mengendarai BMW, nasib malah mempertemukan Ai dengan dua bocah seupil yang hobinya coli. Nasib..nasib..Ai menepok jidatnya sebel.

Meski dikepret-in dan di anggap tidak ada oleh Ai, dua bocah alay itu tetap aja cuek genjrang genjreng di dekat Ai.

"Waah..susu kakaknya keliatan cil..gile putih bener.." Gogon bocah ingusan seumuran Oecil meneguk ludahnya sambil menggaruk tolcil-nya saat menyadari sebagian bulatan buah dada Ai yang menyembul pada sela sela belahan dada Ai yang terkancing tak sempurna.
"Gede banget.. di kenyot enak tuh Gon.." Oecil menghentikan petikkan gitarnya dan ikut ngiler sambil mengkomentari kotor ceruk menawan di dada Ai.

Ai menggerutu, akhir akhir ini ukuran buah dadanya memang mengembang kian montok. Seragam ketat yang Ai kenakan tak lagi mampu menampung sempurna buah dadanya membuat cup susu Ai seringkali mengintip keluar melalui sela seragam Ai yang merekah tepat di bagian dadanya. Ai mendekap dadanya erat dengan kedua tangannya menutupi sela sela yang terbuka di antara kancing seragamnya.

"Ya..koq di tutupi kak.." Oecil mengerang saat Ai menutup tubuhnya.
"Iya..padahal asyik nih kalo di liat sambil ngocok.." Gogon yang terus menggaruk selangkangannya ternyata mulutnya tidak kalah mesum di bandingkan Oecil, seniornya.

Wusss.. bagai tidak berpihak pada Ai, saat kedua tangan Ai saja baru mendekap erat dadanya,si angin nakal tiba tiba berhembus kencang mengibarkan rok abu abu Ai membuat paha dan kemaluan Ai terungkap di hadapan Oecil dan Gogon.
"Kyaaa..." Ai kerepotan memilih bagian pakaiannya yang mana yang harus ia pegangi.

Serr..serrr...darah segar mengkucur dari lubang hidung Oecil dan Gogon. Dua bocah labil di hadapan Ai itu berdiri terpana menatap sekilas tontonan bagian bawah tubuh Ai, gundukan tembem tempik Ai yang terbalut celana dalam imut membuat kedua bocah beruntung itu langsung mimisan.

Kedua celana dua bocah kecil itu langsung membentuk tongolan aneh.

"Udah..minggir.. minggir sana.." Ai mengkibas kibaskan tangannya mencoba mengusir dua tuyul yang mengincar buah dadanya itu. Ai merepetkan tubuhnya menyandar di dinding halte bis, Ai lalu pura pura sibuk bermain dengan ponselnya.

Si dua bocah kecil tengik itu tak menyerah dan kembali mengganggu Ai.
"Ya gopek..kak..buat beli minum...haus nih.." Oecil merengkek sambil kencrang kencring gitarnya, nih anak tampangnya memang masih culun tapi otaknya mafia abis.
"Iya kak..udah lama ga minum anggur merah..nih"
"Gopek kak..gopek.." Oecil mencolek punggung dan lengan Ai.

"Hei! Jangan kurang ajar ya.. pergi sana" Ai membentak Oecil yang mencolek lengan Ai, dekat di dada Ai dan nyaris menyenggol gundukan payudara Ai.
"Yeeh kakak kalo marah tambah cantik.***lak tapi sexy.." Oecil memeletkan lidahnya. Gertakan Ai tidak mempan mengusir Oecil dan Gogon. Ucapan ucapan kotor dan cabul Oecil dan Gogon yang bersahut sahutan membuat telinga Ai memerah saking saru-nya.

Ai geleng geleng kepala, anak anak sekecil ini koq otak dan mulutnya sama cabulnya. Tidak tahan, Ai akhirnya merogoh saku roknya dan mengulurkan selembar uang seribuan ke arah Oecil.

"Makasi kakak.." Oecil mengulurkan tangannya menyambut recehan di tangan Ai, tapi saat tangan Ai sudah dekat, bukannya mengambil receh di tangan Ai, tangan Oecil dengan kurang ajar malah terus maju menjamah buah dada Ai.

"Kyaaa..kurang ajar..!" Ai menjerit penuh emosi saat tangan kecil Oecil menyelonong masuk dan mencetol buah dada Ai.
"He..he..empyuk banget.."Oecil tertawa girang, payudara Ai melumer dalam cubitan tangannya, empyuk banget..
Plak..Ai menampar tangan Oecil lepas dari dadanya dan langsung menjewer telinga Oecil sampai molor.

"Waduh..waduh kak..sakit" Oecil meringis kesakitan. Gogon berusaha menolong karib-nya itu dengan menarik tangan Oecil supaya lepas dari jeweran Ai.
"Ampun..ampun..kak.." Ai dan dua bocah kunyuk itu sesaat saling tarik membuat telinga Oecil melar memerah.
"Ya udah Ai lepas, tapi jangan nakal lagi ya" setelah puas Ai melepaskan jewerannya hingga dua bocah itu terlempar ambruk ke tanah.

Plaak..! Tepat sebelum ambruk, tangan Oecil sempat menepis tangan Ai yang satunya hingga ponsel di tangan Ai mencelat lepas dari genggaman tangan Ai. Ponsel Ai ikut terlempar dan jatuh menimpa kepala Gogon.

Klotak..! Terdengar suara benturan kencang saat ponsel Ai menubruk kepala Gogon.

Tapi dasar otak mafia, alih alih kapok dijewer Ai, Oecil langsung meraih ponsel Ai yang jatuh dekat pangkuannya itu. Oecil langsung berdiri dan berlari menjauhi Ai.
"Yeeh..ponselnya buat Oecil ya.."
"Wah Oecil, koq ga bantuin Gogon sih" Gogon mengelus elus kepalanya yang benjol.

"Eeh..ayo balikin..mau Ai jewer lagi ya? " Ai dengan tangkas mencegat Oecil hingga bocah kecil itu mati langkah.

"Coba ambil kalo berani" tidak ada jalan untuk menghindari sergapan Ai, Oecil dengan cepat menyusupkan ponsel Ai ke balik celana-nya, tepat masuk ke dalam celana dalam Oicel bersanding dengan konti Oecil. Oecil membusungkan selangkangannya ke depan mempersilakan tangan Ai untuk masuk ke dalam celana kolornya jika Ai tetap mau mengambil ponselnya dari tangan Oecil.

"Iiih..jijik" Ai bergidik jijik membayangkan tangannya harus merogoh rogoh ke dalam kolor Oecil, iya kalo sekali rogoh bisa langsung mendapatkan ponsel Ai, nah kalo waktu ngerogoh dapatnya malah konti Oecil, apa ga malah bikin illfeel.

"Hey ayo jangan bercanda..cepat balikin ponsel Ai.." Ai mendelik mencoba menakut nakuti Oecil.
"Oecil balikin tapi ada syaratnya.." merasa di atas angin Oecil, timbul niat jahat dalam hati Oecil.

"Syarat? Syarat apa? Jangan macam macam ya, mau Ai jitak apa?" Ai mengepalkan tinjunya.
"Kalo Oecil boleh ngeliat tetek kakak cantik, baru ponsel ini Oecil balikin,tapi kalo ga mau, ponsel kakak saya banting lho" Oecil balik mengancam Ai.
"Iya iya setuju, kakak cantik buka baju dulu baru ponselnya di balikin" Gogon ikut sumbang suara, kapan lagi bisa ngeliat bidadari secantik Ai telanjang.

Pletak..Ai menjitak kepala Gogon hingga benjolan di kepala Gogon bertambah satu.
"Hei..jangan macam macam..ponsel kakak aku kencingin lho.." Oecil pura pura mengejan seperti orang kebelit berkemih, jika Oecil ngompol di celana otomatis ponsel Ai bakal ikut basah dan bau pesing.

"Eh tunggu... tunggu.." Ai meminta Oecil mengurungkan niatnya, Andai di dalam ponsel Ai tidak terdapat file file penting team alpha, pasti ponsel itu sudah dari tadi sudah Ai relakan untuk jadi milik Oecil, tapi resiko yang mungkin timbul apabila file itu sampai bocor membuat Ai berhitung ulang.

Ai menggaruk kepalanya, Ai tetap tidak sudi menunjukkan payudara telanjangnya pada kunyuk kunyuk itu. Setelah berpikir sebentar timbul ide dalam pikiran Ai untuk mengerjai Oecil dan Gogon, meski untuk itu Ai harus sedikit berkorban demi mendapatkan ponsel Ai kembali dan balas mengerjai dua anak bandel itu.

"Hmm gini aja dik..daripada cuman liat liat buah dada kakak, gimana kalo sebagai gantinya titit adik berdua kakak kocokin pake tangan kakak mau ga?" Ai mengerlingkan matanya nakal, tangan Ai membuat gerakan imajiner naik turun seperti sedang meng-hand job konti kedua bocah itu. Untuk meladeni anak anak koplak itu, terpaksa Ai harus ikut ikutan koplak.

"Ga mau..pengen liat nenen kakak saja.." Oecil tetap kukuh pada permintaannya.
"Yah..terima aja cil, tangan si kakak pasti lembut dan alus banget, pasti enak banget dikocokin pake tangan kakak" Gogon terlihat tertarik pada tawaran Ai.

"Ya kalo ga mau ya udah, ambil saja ponsel Ai, silakan coli pake ponsel itu wekk.." Au menjulurkan lidahnya, pura pura jual mahal Ai membalik badan bersiap meninggalkan dua bocah itu. Oecil dan Gogon saling berpandangan menatap punggung Ai yang menjauh.

"Tunggu..tunggu kak.., setuju..setuju, ponsel kakak di tukar coli" Oecil akhirnya terprovokasi dengan ancaman Ai yang pura pura tidak butuh dengan ponselnya.
Oecil mengeluarkan ponsel Ai dari balik celananya. Tangan Ai terulur hendak menerima ponsel itu namun Oecil tidak sebodoh itu..

"Kakak kocokin konti kami dulu baru ponsel kakak kami balikin" Oecil menarik kembali ponsel di tangannya.
"Iya..iya.. sini ikut kakak, ngocoknya di belakang halte aja, malu kan kalo sampe di liat ama orang" Ai menggerakkan telunjuknya mengajak Oecil dan Gogon untuk mengikutinya ke belakang halte bus tersebut. Dengan antusias dua bocah itu berebut mengikuti Ai.

"Di sini aja ya.., ayo buka celananya.." setelah dirasa aman dan terlindung dari pandangan orang di jalan, Ai langsung menyuruh kedua bocah itu untuk membuka celananya.

"Yes..yes.. Gogon siap" tanpa di perintah dua kali Gogon langsung memelorotkan celana panjang yang ia kenakan sekaligus celana dalamnya. Tak mau ketinggalan Oecil cepat cepat menurunkan celana kolornya juga.

"Hii..hi..hi.. imut bener.." Ai terkikik geli melihat wujud konti Oecil dan Gogon,Ai berusaha menutupi tawanya dengan menutup mulutnya dengan telapak tangan.

"Belum sunat, koq sudah mikir kimpoi" Ai tergelak melihat ukuran konti tak bersunat Oecil dan Gogon yang pendek dan sekurus pensil meski sudah dalam posisi ngaceng pooll. Ukuran dan bentuk konti yang berbanding terbalik dengan level kecabulan mereka berdua.

"Ayo kak..jangan di liatin saja, aku malu.." Gogon grogi juga saat melihat alat vitalnya di ketawain oleh Ai.
"Hii..hii.. abis titit-nya pada lucu lucu, kalo dimasukin pasti cuman bikin geli geli aja, ga nikmat.." Ai jadi ketularan Oecil ngomong jorok.

"Cobain dulu kak, baru komentar.." Oecil nampak tidak terima dengan sindiran Ai.
"Hi..hi.. ya udah sini kakak pegang" dengan menahan rasa jijik Ai berlutut di hadapan dua bocah itu, Ai mengulurkan tangannya meraih burung Gogon. Begitu tenggelam dalam genggaman tangan Ai, baru sesaat saja tanpa di kocok kocok Gogon langsung mendelik delik keuenakan.

"Oouch..alus banget..tangan kakak enak banget..aakh.. akkh..aakh" baru segenggam pinggul Gogon sudah berkedut kedut, Ai melepaskan genggamannya dan..

Creet..creett.. konti kurus Gogon menyemburkan lendir putih pertanda Gogon langsung mencapai klimaknya. Ai berkelit menghindari cipratan peju Gogon yang hampir mengenai wajahnya.
"Auuh.. aaauh..enak..enak.." Gogon berguling guling di tanah sambil memegangi erat erat selangkangannya.

"Yaaah... dik belum di apa apain koq udah crot duluan hi..hi.." Ai tertawa geli melihat Gogon yang sekali sentuh langsung kecret dan jatuh menggelimpang di tanah. Ai lalu melirik ke arah Oecil, berdiri gagah di samping Gogon, Konti Oecil yang ukurannya sedikit lebih besar daripada Gogon sepertinya lebih tangguh dan menyakinkan dibandingkan Gogon punya.

"Cobain punya saya kakak.." Oecil meneguk ludah tidak sabar menanti kocokan tangan Ai. Ai meraih konti Oecil yang nampak dekil karena sang empu-nya jarang mandi. Kulit tangan Ai yang putih, bersih dan sehalus sutra nampak kontras sekali dibandingkan wujud konti Oecil yang item, lusuh dengan bulu kemaluan yang awut awutan gondrong.
"Iih...." wajah Ai mengernyit jijik saat tangannya terajam bulu bulu kemaluan Oecil yang kaku kaku dan tajam. Sudah kepalang tanggung Ai mengencangkan genggaman tangannya meremek burung kecil di dalamnya.

"Wooou.. alus banget..kak.." Oecil menggelinjang saat kontinya bertemu dengan permukaan tangan Ai. Oecil melirik belahan dada Ai yang berlutut di hadapannya, dengan posisinya sekarang yang lebih tinggi dari Ai, Oecil dapat menikmati panorama buah dada yang mencembung di dada Ai semakin jelas. Oecil memincingkan matanya berusaha mengintipi puting payudara Ai.

Plaak..tak mau kecolongan dua kali Ai menampar tangan Oecil yang terulur hendak meremas bukit payudaranya lagi.
"Heii..boleh liat tapi jangan pegang pegang. Awas ya kalo macem macem, kontinya ga jadi kakak kocokin.." Ai memasang wajah sejudes judesnya.
"Jangan jangan kak.."Oecil memasang raut wajah memelas.

Ai dengan kasar mulai menggerakkan tangannya mengkocok konti Oecil. Ai melampiaskan kejengkelan-nya pada Oecil, oknum yang membuat Ai terpaksa harus merelakan tangannya ternodai oleh konti konti dekil dua bocah tengil yang tak Ai kenal itu dengan cara mengocok konti kecil Oecil secara serampangan dan kasar banget.

"Aakh..aduh..enak.. waduh.." Oecil melenguh keenakan di sambung mengaduh perih kesakitan saat Ai mengopyok kontinya dengan sadis.

Claap..clap.. beradu dengan tangan Ai tanpa pelumas membuat kulit konti Oecil langsung ter-iritasi merah merona.

"Oooh enak kak..aduh..aduh.. aduh" rasa perih yang menyengat kemaluannya tidak Oecil rasakan, pikiran si Oecil melayang layang membayangkan sedang menindih dan menyetubuhi tubuh molek Ai.

"Ooh yeah.. kimoci..kimoci..Oecil mau nyemprot sayang..aaah.." Oecil meracau tidak jelas menirukan ucapan bintang porno JAV yang kerap ia tonton saban malam bersama Gogon.
"Sayang.. sayang gundul-mu" Ai membatin jengkel mendengar Oecil seenaknya saja memanggilnya dengan panggilan sayang. Dengan geram Ai memlenyet sarung kulit konti hingga separuh lebih daging konti Oecil terkelupas dari kulitnya.

"Waduuuhhh...!" Oecil menjerit kesakitan, kocokan Ai sungguh tidak ada nikmatnya, yang ada malah konti Oecil lecet lecet.

Hampir lewat semenit, Oecil mulai meraung raung, urat urat di wajahnya menonjol, pertanda kontinya sebentar lagi bakal meletus, Ai mempercepat kopyokan tangannya dan akhirnya...

Creeet..cret.. pentol konti Oecil berkedut menyemprotkan pejuh-nya di telapak tangan Ai menyusul konti Gogon yang sudah lebih dulu meregang nikmat.

"Ooooh..sedap-nya, kocokan kakak nikmat banget.." Oecil berlutut dan akhirnya jatuh terlentang menggeletak di samping Gogon, dengkulnya serasa copot saking lemas-nya. Meski terasa sakit banget, namun bagi Oecil hand-job dari Ai rasanya 1000x jauh lebih nikmat di bandingkan coli swalayan yang biasa Oecil lakukan. Oecil dan Gogon berbaring lemas meratapi keperjakaannya yang baru saja di rengut tangan Ai.

"Iiih..iiih" Ai dengan jijik tanpa setahu dua bocah kecil itu membersihkan sisa pejuh Oecil yang mengkontaminasi tangannya dengan melepet lepet-kan telapak tangannya ke celana Gogon. Tak lupa Ai mengambil ponselnya yang tadi tak sengaja di jatuhkan oleh Oecil

Gogon dan Oecil menggaruk kontinya yang menciut, membersihkan sisa sisa sperma yang berlepotan di konti kurus mereka.

"Lhoo..lho sayang kalo cendol segernya di buang buang kaya gitu.." Ai menegur Gogon yang hendak mengelap sperma dikontinya dengan celana kolor warna terangnya.
"Lha trus gimana kak?" Oecil dan Gogon tampak kebingungan.
"Sini buat kakak aja,sayang kalo di buang.."
"Buat kakak, lha gimana caranya?" Oecil bertambah bingung gimana cara Ai mengambil sisa sperma yang berlepotan di ujung pentol kontinya.

"Gampang, langsung kakak isep pake mulut kakak juga bisa.."
"Pake mulut kakak?" Jantung Oecil mulai berdebar debar.
"Iya, titit kalian tinggal kakak masukin ke mulut kakak, trus kakak isep isep sampai bersih kan beres.." Ai membuka mulutnya lebar sambil menggerakkan tangannya berpura pura mengemut dan menyepong konti kedua bocah itu.

Oecil dan Gogon meneguk ludah berbarengan melihat Ai yang dengan sensual mempertontonkan gaya Ai saat sedang melayani oral sex.
"Hayoo mau ga..." Ai mengkerling genit ke arah dua bocah itu.

Deg..jantung Oecil dan Gogon langsung berhenti berdetak, tak percaya kakak cantik berbodi semok di depan mereka menawari menyepong konti mereka, alamak..siapa yang bisa nolak...

"Mau mau..mau.." kedua bocah itu bersahutan menjawab.
"Hi..hii tapi ada syaratnya.."
"Syaratnya apa kak? Disuruh apa saja Oecil siap" Oecil yang sudah berharap banget di emut mulut imut Ai langsung menyanggupi.
"Gogon juga siap.." Gogon tak mau ketinggalan.

"Syaratnya ntar waktu kakak lagi ngemut titit kalian, kalian kudu tutup mata ya, habis kakak malu kalo kelihatan lagi nafsu banget waktu ngemutin kejantanan kalian"
"He..he.*** masalah kakak,si Oecil rela buta tuli demi disepong ama kakak cantik" Oecil langsung gede rasa mendengar pengakuan Ai yang diam diam nafsu dengan konti kurusnya.
"Gogon juga siap buta tuli plus bisu.." Gogon tak mau kalah mengekor Oecil.
"Beneran ya.., kalo ketahuan ngintip ntar titit kalian bisa impoten ga bisa berdiri lagi lho!" Ai mendelik memberi ancaman terakhir.

"Wah jangan kak, jangan sampai impoten., ini Oecil sama Gogon tutup mata" Oecil menjitak kepala Gogon supaya cepat cepat menutup matanya.
"Ya udah sekarang kalian berbaring santai ya, ntar pokoknya tahu tahu enak wis.."
Kedua bocah itu langsung berbaring tanpa celana membiarkan bagian bawah tubuh mereka terbuka.

Ai ketawa kecil melihat dua bocah itu memakan mentah mentah tipu muslihatnya. Di ambilnya balsem level super hot yang tadi Ai beli di warung, Ai mencolek dan mengorek wadah balsem itu hingga mendapat gundukan balsem menjulang di telunjuk tangan Ai.

"Kakak ratain dulu ya cendolnya.." Ai mengusap usap konti kedua bocah itu berbarengan meratakan krim super panas itu di batang kemaluan termasuk dua butir peler mereka.
"Ssh..ssh.." Oecil dan Gogon mendesis saat kontinya yang sudah menciyut diurut rata oleh jari lentik Ai.

"Wah di kocok lagi..gile asyik bener.."Oecil belum menyadari bahaya mengancam kejantanannya.
"Enak cil..tapi koq lama lama panas ya cil.."Gogon mulai blingsatan saat kemaluannya mulai terasa panas.
"Iya..yah waduh waduh panass panas" Oecil menjerit histeris kemaluannya tiba tiba serasa terbakar hebat.
"Puanass puanass..waduh" Gogon mengusap usap kontinya, namun semakin diusap,krim balsem yang Ai olesi di kemaluan ke dua bocah itu malah makin melebar kemana mana.

Kedua bocah itu membuka mata dan mendapati Ai sedang tertawa geli menonton mereka berdua yang sedang kelojotan meredam kebakaran di area vital mereka.

"Waduh kak..konti kami di apain? " Oecil baru menyadari kalo Ai selama ini telah mempermainkan mereka.
"Rasain, itu kakak kasi salep peluruh biar titit kalian loyo ga bisa ngaceng lagi. Mak erot juga ga sanggup ngobati.." Ai menakut nakuti dengan wajah serius.

"Wah.. aku impoten, manukku mati rasa.. piye iki cil, huu.. huu.." Gogon langsung menangis mendengar ancaman Ai. Oecil-pun akhirnya mewek saat merasakan kontinya mulai mati rasa karena kepanasan.

"Huu.. huu.. kakak cantik cantik koq jahat..hu.." Oecil mulai menangis bahkan lebih kencang daripada Gogon.
"Makanya jangan nakal, sudah sana pulang huss..huss.." Ai mengkibas kibaskan tangannya mengusir dua bocah itu.

"Huu..huu.. beraninya ama anak kecil..huu huu..awas tak laporin kakak Oecil, biar tahu rasa hu..hu.." setelah mengucapkan ancaman pembalasan, Oecil dan Gogon berlari meninggalkan Ai yang tertawa terpingkal pingkal karena berhasil mengerjai dua bocah labil itu.

Sepeninggal dua bocah labil itu Ai menyeka keringat yang membanjir di dahinya, sudah lewat tengah hari belum ada angkutan umum yang melalui halte tempat Ai menunggu.

Ai menghela nafas lega saat dari kejauhan sebuah angkot berwarna biru berjalan tertatih tatih menuju halte tersebut. Ai mengacungkan jempol memberi isyarat pada supir angkot untuk berhenti dan memberi Ai tumpangan.

Angkot berhenti di depan Ai, karena angkutan umum yang sangat jarang di melalui halte itu, kondisi angkot yang berhenti itu terlihat sudah penuh terisi penumpang melebihi kapasitasnya.

Ai tersenyum kecut melihat ke dalam angkot yang sudah terisi 10 orang melebihi kapasitasnya yang hanya untuk delapan orang, Ai sedikit malas duduk berdesak desakan di dalam angkot sempit itu, apalagi sekilas Ai melihat hanya ada seorang ibu di antara 9 penumpang laki lainnya.

"Kemana neng..?"tanya Udin sang sopir, di samping sopir sudah duduk dua orang penumpang. Ai menyebutkan daerah tempat kontrakannya berada.
"Oh bisa bisa lewat sana.."
"Tapi udah penuh yah pak, Ai nunggu yang berikutnya saja"
"Ooh yang berikutnya masih lama neng, bisa satu jam-an lagi"
"Ooh masih satu jam-an lagi?" Ai nampak ragu ragu, dengan berpakaian seragam ketat dan minim seperti ini Ai yakin tubuhnya bakal jadi santapan empyuk buat bapak bapak cabul di dalam angkot itu.

"Iya neng, kelamaan kalo nunggu angkot berikutnya, naik saja ini masih muat satu tempat sambil desak desakan" Karyo penumpang yang duduk di dekat pintu ikut memberi saran pada Ai, seperti laki laki lain yang saat itu ada di dalam angkot, Karyo sama mesumnya dan berharap Ai yang bertubuh semok itu mau ikut masuk berdesak desakan di dalam angkot, supaya Karyo bisa curi curi kesempatan menyengol payudara Ai yang sedari tadi sudah Karyo pelototi.

"Iya neng, di sini banyak jagal lho, ntar neng si culik ama di perkosa lho, mending ama kita aja neng" Budi bapak berkumis di sebelah Karyo juga mengajak ngomong Ai tapi matanya juga tertuju pada belahan dada Ai.

"Nnnghn..gimana ya.." Ai jadi bingung sendiri, tapi kata kata pak Budi tadi ada benarnya juga, tapi kalo melihat wajah mesum bapak bapak di dalam angkot yang sedari awal tadi terus menatap ke bulatan susu Ai, Ai jadi ragu lagi. Dengan seragam minim SMU Internasional yang Ai kenakan, Ai merasa bagaikan telanjang di tengah tengah kerumunan pria pria dan malah mengumpankan dirinya untuk dilecehkan jika setuju masuk ke dalam angkot itu.

"Ayo neng sudah keburu siang nih" Udin menyalakan angkotnya siap berangkat.

Di saat Ai bimbang, indera pengelihatan Ai tertumbuk pada seorang berpenampilan preman dengan badan penuh tatoo yang berjalan ke arah Ai dengan ekspresi marah sambil mengacung acungkan parang.

"Lho..lho salah Ai apa ya?" Batin Ai, namun begitu melihat dua unyil, Oecil dan Gogon yang berjalan di balik punggung sang preman, Ai baru menyadari bahwa preman yang sedang marah marah itu pasti adalah kakak yang di maksud Oecil tadi.

Preman berwajah bengis itu hampir dipastikan ingin membuat perhitungan dengan Ai yang sudah mengkebiri dua adiknya itu, its time to kabuurr Ai.

Daripada ribut dengan kakak Oecil, sepertinya tidak ada jalan lain buat Ai selain ikut naik ke dalam angkot itu.

"Eeh..Ai ikut pak.." dengan tergopoh gopoh Ai melompat naik ke dalam angkot yang mulai berjalan pelan.

Bapak bapak yang ada di dalam angkot itu saling berpandangan satu sama lain dan menyeringai mesum, saat Ai akhirnya naik ke dalam angkot itu.

Fantasi cabul dan rencana jahat langsung memenuhi benak dan pikiran bapak bapak itu.
******

Alex berlari mengkelilingi komplek perumahan Okta, dan akhirnya menemukan sosok Ai yang sedang menunggu di halte angkutan umum.

"Ai..Ai.." teriakan Alex sepertinya tidak terdengar oleh Ai yang sedang sibuk berbincang dengan sopir angkot yang sedang ngetem di halte tersebut.
Sepertinya Ai ragu ragu untuk naik ke dalam angkot itu.

Alex melajukan larinya, berharap dapat menggapai Ai.

Raut wajah Ai sontak berubah ketakutan dan panik, tiba tiba Ai naik ke dalam angkot sebelum Alex sampai ke halte itu. Angkot itu langsung melaju cepat begitu Ai masuk.

Alex berkacak pinggang mengatur nafasnya, kecepatan kakinya jelas tidak sebanding dengan laju angkot itu.
"Kenapa wajah Ai takut kaya gitu, jangan jangam ada yang mengancam Ai untuk ikut naik dalam angkot itu" insting Alex mengatakan Ai ada dalam bahaya.

Teringat sepeda motor vixxon yang parkir di halaman rumah Okta,setelah mengingat nomer plat angkot itu, Alex segera berbalik arah bergegas kembali ke rumah Okta.

Sejurus setelah Alex membalikkan tubuhnya kembali ke rumah, dari arah yang berlawanan dengan Alex, nampak sang preman kakak Oecil berlari mengejar angkot sambil mengacungkan parangnya.

Tak mampu jauh jauh mengejar angkot itu, preman kakak Oecil tidak sampai berlari sejauh 10 meter. Tubuh sang preman sudah lebih dulu ambruk kehabisan nafas.

Angkot yang membawa Ai berjalan meninggalkan komplek perumahan Okta.
 
:aduh:..Lakhhhhh....
Ini si Ai lari dari si Alex malah main ama Terong terongan....:(
 
wuihhhh ai udah update :pandaketawa:
t4706.gif
 
wow plot twist banget, ternyata selama ini Okta

Thx agan bocahjailz sudah mampir di trit ai,
Nubie lg belajar ngetwist cerita, mudah2an tidak mwngecewakan..

Ternyata eh ternyata berjoker itu si okta
Kesel ih kapan pecah perawannya ai

Sabar gan..sebentar lagi..
Thx agan sempak kondoy udah mampir di trit ai, lagi dan lagi..


wuihhhh ai udah update :pandaketawa:
t4706.gif

bener kan dugaan ane joker itu si okta :p

Yah..agan K_B punya banyak pasukan cenayang di belakangnya jadi wajar kalo twbakannya jitu melulu.
The moro belum di update suhu??


Tancapp gan

Thx banget agan girsank22 udah rajin mampir di trit ai,
Smoga trit ai bikin agan puaass..


hmmm
next chapter kira2 bakal kejutan apalagi nih


dulu ane juga kayak ente hu
cuma udah ane kurangi
byk berandai2 bisa punya GF cewe jepang soalnya.
hahaha

Mudah2an bisa dapat jodoh cewe jepun gan.
Ntar kalo nikah jangan lupa undang2 ts
Thx agan serigalagitam udah rajin ngeramein trit ai.

Amien... Hri ini update kan ai...

Udah ts update gan..
Mudah2an trit ai bikin agan kaede roekawa heppy heppy
 
hmm ane cuma bisa mengapresiasi cerbung ente dengan send grp.
cerita bagus fair aja kan disend cendol
:beer:



ane juga ikut dong bro
:pandaketawa:

Yuk disegerakan bos rufio,,
Ini lama lama bikin gemes lo si aiko ini,,
Mari segera merapat sebelum puasa, jangan lupa kanaya,
:pandaketawa:

Hadehhhh ai ai,,,,
Bisa aja bikin situasi yang cihuy,,,
Mantap :jempol:
 
Yuk disegerakan bos rufio,,
Ini lama lama bikin gemes lo si aiko ini,,
Mari segera merapat sebelum puasa, jangan lupa kanaya,
:pandaketawa:


Hadehhhh ai ai,,,,
Bisa aja bikin situasi yang cihuy,,,
Mantap :jempol:

Wah ini si agan jp87 sepertinya sedang merencanakan konsipirasi cabul berikutnya
Thx udah rajin mampir di trit ai gan


ah hanya espekstasi. gak lebih.
thanks juga udah bikin cerita yang sangat luar biasa.

wah kayaknya aiko_chan bakalan jadi adonan nih diangkot
dijamah sana sini
aduh

Thx agan serigala hitam udah rajin mampir si trit ai
Jangan nyerah gan...


Makasiiih update nyaa aii, duuh jadi greget, aleeex selamatkan Aii yaa

Thx agan mwsin cuci rusak sudah comment di trit ai.
Mudah2an trit ai bisa bikin agan heppy..


:aduh:..Lakhhhhh....
Ini si Ai lari dari si Alex malah main ama Terong terongan....:(

:) agan saminami81 hobi ama terong terongan kah?
 
Terakhir diubah:
maaf kata nih ya
ane kan nubie
mau tanya doang
ini yang punya akun aiko aileen cewe apa cowo?
maaf ye kalau tanya2 gini
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd