Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

Bimabet
File 59 Aileen in Trouble part 1

Hotel Glory, sebuah hotel bintang lima yang tak kalah mentereng di bandingkan hotel Five Star adalah sebuah hotel bangunan baru yang beberapa tahun terakhir ini namanya naik daun karena fasilitas yang fantastik dengan pelayananan primanya.

Tidak berbeda dengan hotel Five Star, Hotel Glory dikenal dengan reputasinya sebagai surga buat dunia hitam di Jakarta. Dinding kamar kamar eksklusif yang ada di hotel itu seakan menjadi saksi bisu akan adanya ratusan deal deal dan transaksi pasar gelap, obat terlarang dan narkotika serta prostitusi premium yang telah berlangsung tahunan di negeri ini.

Pemilik hotel Glory yang merupakan salah satu oknum petinggi di negara ini membuat hotel Glory bak tak tersentuh hukum.

Terlambat lima menit dari batas waktu yang ditetapkan Tanuwijaya, mobil Mercy Zlatan yang membawa Ai dan tiga buah koper uang untuk tuan Soebagyo tiba di halaman hotel Glory. Tanuwijaya nampak berdiri menunggu resah di lobi hotel, beberapa begundal organisasi WWW tampak mengawalnya.

Raut muka Tanuwijaya mengembangkan senyum lega saat Zlatan dan Ai berjalan beriringan memasuki lobi hotel Glory itu dengan membawa tiga koper uang upeti untuk tuan Soebagyo.

Ambisi besar Tanuwijaya untuk menjadi gubenur Jakarta membuat Tanuwijaya mau bersengkongkol dengan organisasi jahat WWW bahkan sampai rela mengorbankan Najwa, putri angkatnya sendiri.

"Lepaskan Najwa dan teman teman saya sekarang juga sesuai kesepakatan kita." Ai yang sudah kembali berpakaian seragam SMU Internasional, melemparkan koper koper di tangannya ke hadapan Tanuwijaya.

"Oh iya..?, karena kamu sudah terlambat lima menit dari waktu yang sudah diberikan maka perjanjian kita otomatis batal!!" Tanuwijaya terkekeh licik sambil menunjukkan jam tangannya yang menunjukkan pukul tujuh pagi lewat lima menit.

"Hei..!!, dasar curang..." Ai berteriak marah dan menghambur ke arah Tanuwijaya, namun lima orang berpakaian hitam menangkap tangan Ai dan menahan gadis mungil itu menghajar Tanuwijaya. Ai terpaksa menahan dirinya, keberadaan Najwa dan teman temannya yang masih belum jelas membuat Ai terpaksa bersabar dan mengikuti permainan Tanuwijaya.

"Kalau Ai mau menyelamatkan mereka, Ayo kita main lagi..." terbersit rencana jahat dalam benak Tanuwijaya.
"Percuma Ai ikut main, jika nanti-nya ternyata oom Tanuwijaya ingkar janji lagi" jawab Ai ketus.
"haa... haaa... tidak ada pilihan lain buat kamu Ai, jika Ai masih ingin menyelamatkan teman temanmu itu Ai harus nurut sama oom. Tapi jika Ai sudah tidak mau maen lagi, oom tinggal perintahkan Devlin di rumah oom untuk mulai membunuh teman Ai satu persatu" Ancam Tanuwijaya.

"Grrr... kali ini apa mau oom Tanuwijaya?" tanya Ai geram.
"Permainan kali ini tidak sulit Ai, oom Tanu hanya minta Ai menemani oom untuk menemui teman teman oom Tanu" Tanuwijaya membeberkan rencananya pada Ai.
"Menemani tamu tamu oom Tanu?" Ai belum terlalu paham apa dengan istilah 'menemani' yang dimaksud Tanuwijaya.

'Iya Ai, Ai hanya perlu menemani tamu tamu oom saja untuk menyelamatkan teman teman Ai" gelak tawa terdengar dari mulut Tanuwijaya.
"Bagaimana kalau Ai tidak mau?" jawa Ai ketus.
"Ai harus mau, kalau Ai tidak mau terpaksa oom pakai cara kasar!" Tanuwijaya menyeringai jahat.

Tanuwijaya harus memastikan kehadiran Ai dalam pertemuannya dengan Soebagyo dan Kenzo nanti. Ai diam tak menjawab Soebagyo, Ai tahu selama Najwa ada di tangan Tanuwijaya, Ai terpaksa harus mengikuti permainan Tanuwijaya.

Selain Najwa dan tiga koper berisi uang satu milyar itu, Ai belum menyadari jika tubuh mungil nan montoknya itu ternyata juga termasuk salah satu bagian dalam transaksi tukar menukar antara Reform dan WWW.

Untuk mengeluarkan surat rekomendasi gubenur partai Reform, Soebagyo meminta Najwa dan uang satu milyar dari Tanuwijaya.

Tanuwijaya memberikan Najwa pada Soebagyo dan mendapatkan uang satu milyar untuk upeti Soebagyo dari organisasi WWW.

Selanjutnya untuk uang satu milyar dari WWW yang diberikan pada Tanuwijaya tadi, Kenzo meminta imbalan tubuh Ai dari Tanuwijaya.

"Oke Zlatan, tugasmu sudah selesai, uang pembayaran kamu akan diberikan melalui Vicy" Tanuwijaya ganti melihat ke arah Zlatan.
" Yeah, saya tidak ada urusan dengan kalian lagi, tapi sebelum pergi ijinkan saya berpamitan dengan Aileen dulu." tanpa menunggu jawaban Tanuwijaya, Zlatan berjalan mendekati Ai menyibak pria pria berpakaian hitam yang mengurung Ai.

"Heei...heii Zlatan mau apa?" bentak Ai panik saat Zlatan memonyongkan bibirnya hendak mencumbu bibir Ai.
"Aileen, kamu cantik seka....uuuughhhh!!"Zlatan mendelik kesakitan sambil memegangi selangkangannya. Sebelum bibirnya mendarat di bibir Ai, lutut Ai lebih dulu menghajar zakar Zlatan.
Zlatan ambruk tak kuasa menahan hantaman di kemaluannya itu.

"Rasain....!!" Ai tersenyum puas, Zlatan juga tadi yang mengajari dirinya untuk menghajar selangkangan orang yang hendak mencabuli Ai.
"Bawa gadis itu masuk...!!" perintah Tanuwijaya pada para pengawalnya. Salah satu dari pengawal berpakaian hitam itu memukul Ai hingga tubuh Ai terhuyung huyung dan jatuh tak sadarkan diri lagi. Tubuh mungil Ai kemudian digendong masuk ke dalam hotel Glory.

Zlatan yang terbaring kesakitan di tanah, menatap Ai dan Tanuwijaya yang berlalu dari hadapannya dengan penuh amarah dan dendam. Zlatan bertekad dalam hati untuk balas dendam.
******
Karena tidak ada sikap kooperatif dari penghuni kamar 696 hotel Five Star, Gozo akhirnya memerintahkan team Prestige untuk mendobrak paksa Pintu kamar 696 tersebut.

Begitu Mendapat perintah dari Gozo, team elite kepolisian itu segera bertindak cepat.

Dengan sekali tendangan pintu kamar 696 terbuka dan kejadian berikutnya berlangsung sangat cepat, sepuluh pasukan Prestige bergerak tangkas dan sangat cermat memasuki dan mengamankan situasi dalam kamar 696.

Tujuan Prestige adalah menangkap basah Soebagyo ketua partai Reform dan Tanuwijaya yang melakukan transaksi gratifikasi dalam kamar tersebut.

Gozo yang menyusul masuk setelah Prestige menguasai kamar 696 langsung tersenyum kecut melihat pemandangan yang ditemui di dalam kamar 696.

Tuan Jamil dan tuan Indra, Dua orang anggota dewan terhormat di negeri ini terpergok sedang bergelut dan saling tindih di atas bed empuk kamar 696. Beberapa orang anggota Prestige saling bertukar senyum menyaksikan 'perang pedang' di hadapan mereka. Rumor yang mengatakan bahwa dua orang pejabat itu memiliki penyimpangan seksual, ternyata benar adanya.

"Hei, dasar kurang ajar..., lancang sekali. Apa kalian tidak tahu eike itu siapa?" Tuan Jamil dengan gaya khas melambai-nya memprotes penggerebekan kamarnya itu. Tadi pagi tuan Jamil anggota dewan dari partai Reform, mendadak mendapat hadiah dari tuan Soebagyo berupa fasilitas menginap gratis di hotel Five Star ini, tak mau menyi-nyiakan kesempatan emas ini, Jamil langsung mengajak Indra, pacar sesama jenisnya untuk bersenang senang di kamar 696 itu.

"Maaf tuan Jamil, kami mendapat laporan masyarakat akan adanya transaksi ilegal di kamar ini. Kalian berdua silakan ikut kami ke kantor untuk pemeriksaan lebih lanjut" Gozo enggan menanggapi protes Jamil dan segera meminta team Prestige membawa pasangan ganjil itu ke kantor untuk diinterogasi.

Gozo nampak tertunduk keluar dari kamar 696. Gozo tidak sedikitpun ragu pada Alex, ia yakin informasi dari Alex akan adanya transaksi di hotel Five Star pasti benar. Operasi penggerebekan kali ini sudah direncanakan dengan rapi dan se-rahasia mungkin, dan Gozo yakin hanya ada satu kemungkinan yang dapat menggagalkan operasi ini kali ini.

"Sudah saya duga, ada pengkhianat di team Alpha...." Gozo mengepalkan tangannya sambil berbisik geram.
******
Ai kembali tersadar dari pingsannya akibat pukulan salah satu pengawal Tanuwijaya di kepalanya. Kali ini tidak butuh waktu lama buat Ai untuk mengingat kejadian yang terjadi sebelum dirinya tak sadarkan diri tadi. The real bad guy yang harus Ai hadapi sekarang adalah oom Tanuwijaya, ayah dari Najwa sahabatnya sendiri.

"gelap..." Ai mengkerjap kerjapkan matanya, meski matanya sudah terbuka lebar tapi hanya gelap yang dilihatnya. Sebuah penutup mata berwarna hitam melingkar di wajah Ai menutupi mata Ai. Ternyata tutup mata itulah yang membuat Ai 'buta' dan hanya dapat melihat kegelapan di sekelilingnya.

"Alex...." Ai membisikkan nama Alex, sesaat tadi saat para pengawal Tanuwijaya meringkusnya, Ai seakan akan merasakan aura kehadiran Alex di sampingnya. meski cuma sesaat Ai dapat merasakan kehadiran Alex yang begitu dekat dengannya tadi.

"Aaaakhhh...." Ai merintih kesakitan saat pergelangan tangannya terasa panas dan lecet, Ternyata tidak hanya mata Ai saja yang tertutup, tubuh mungil Ai yang disekap dalam sebuah kamar hotel Glory nampak berdiri menggelantung dengan kedua tangan Ai terangkat tinggi ke atas kepala Ai, seutas tali erat mengikat kedua pergelangan tangan Ai. Posisi tubuhnya yang terikat kencang itu sungguh membuat Ai tak berdaya.

Namun yang membuat Ai lebih risih lagi adalah saat merasakan adanya seutas tali yang melingkar lingkar kencang di dada Ai. Tali itu sepertinya sengaja diikatkan ke bulatan payudara Ai sedemikian rupa hingga bulatan buah dada Ai yang seukuran buah melon itu terlihat semakin menonjol membulat montok di dada Ai.

Ai mencoba menggerakkan tangannya sekali lagi, namun gerakan itu malah membuat pergelangan tangan Ai yang terikat malah terasa makin sakit.

"ooh rupanya Ai sudah sadar..." terdengar suara orang yang saat ini paling Ai benci di seluruh dunia. Tanuwijaya rupanya dari tadi sudah berdiri di samping Ai, menunggu Ai siuman.

"Lepaskan Ai...!!" jerit Ai sambil menarik narik tangannya yang terikat.
"He...he..., oom tidak bodoh Ai, ikatan itu untuk memastikan Ai tidak melarikan diri" posisi Tanuwijaya begitu dekat di depan Ai hingga Ai dapat merasakan hembusan nafas Tanuwijaya mengenai dadanya.

Timbul perasaan curiga dalam hati Ai, jangan jangan selama Ai pingsan tadi ayah Najwa itu sudah menggrepe grepe susu Ai.



"tsk..tsk... Tubuhmu sangat bagus Ai, pantas saja Kenzo begitu menginginkanmu" Tanuwijaya berdecak kagum memelototi gumpalan susu empyuk Ai yang membusung di dada Ai. Tali tali yang mengikat payudara Ai membuat bentuk buah dada Ai itu makin bulat besar sempurna. Bulatan susu Ai yang sudah tak terbungkus cup bra itu nampak menerawang jelas pada kain seragam Ai yang putih transparan itu.

Dari tadi menunggu sampai Ai sadarkan diri sambil tak henti menikmati keindahan lekak lekuk aurat Ai membuat Tanuwijaya diam diam mulai kesengsem pada tubuh montok Ai, sahabat anak gadisnya itu.

"ooohh... payudara ini begitu lembut dan kenyel..." Tanuwijaya tak kuasa menahan gejolak nafsunya lagi, telapak tangan duda satu anak itu nampak gemetar saat mendekat dan menyentuh balon susu Ai dengan hati hati.

"Kyaaa...., lepasin Ai" tubuh Ai menggeletar saat telapak tangan Tanuwijaya yang terasa kasar mengusap usap dan menggesek bakso jumbo di dadanya itu. Tanuwijaya dengan antusias mencengkeram gumpalan susu Ai yang tak muat dalam genggaman tangannya itu dan kemudian...

Gyut..***ut... tangan Tanuwijaya mulai meremas remas susu Ai, mula mula dengan ritme perlahan, sensasi bulatan kenyal elastis di dada Ai itu membuat Tanuwijaya ketagihan dan membuatnya semakin kencang dan brutal saja menguleni adonan payudara Ai tersebut hingga bentuk susu Ai peyot tak beraturan.

Ai menggelengkan kepalanya sambil berteriak melarang saat merasakan telunjuk Tanuwijaya mulai menggerilya permukaan payudaranya memburu puting susu Ai yang membayang di balik seragam tipis Ai.

"Uuughh..." Ai melenguh perih saat jari jari Tanuwijaya memergoki dan menunjuk nunjuk puting imutnya, kemudian cubitan dan pelintiran bertubi tubi mendera biji imut itu hingga puting susu Ai perlahan membesar dan mengeras membentuk tonjolan yang menggiurkan di dada Ai.

"Oooh... Ai, tahukah kamu kalo oom sudah lama mengawasi-mu, sejak Ai pertama kali main ke rumah oom. Oom sungguh penasaran sama tonjolan gede yang tersembunyi di balik seragammu ini he...he..." Tanuwijaya mempreteli kancing di bagian dada seragam Ai, dengan tidak sabar disingkapnya seragam putih tipis itu ke samping hingga plooop...!! gundukan payudara yang membusung di dada Ai itu terlontar keluar dari bungkusnya, menggelembung bulat sempurna.

"Aaaaahhh....., Ai ga mau...nnnghhh... " Ai menggelinjang, tubuhnya yang terikat berayun ayun, saat lidah Tanuwijaya tiba tiba menjilat puting merah muda Ai. Lidah Tanuwijaya berputar putar mengelilingi lingkar aerola puting Ai sebentar sebelum Happp...!! mulut Tanuwijaya kemudian mencaplok puting Ai lahap dalam kulumannya.

"Slruuup.... slruuup... Oooh... gurih...slruuup..." Tanuwijaya mengguman tidak jelas , separuh payudara kanan Ai dikenyot kenyot dalam mulutnya. Tanuwijaya menyeruput dan mengisep-isep pentil susu Ai itu dengan penuh nafsu.

"Aaiiiiyaaaa....." Ai melenguh panjang, isapan Tanuwijaya di puting susu-nya membuat payudara Ai terasa geli dan makin sensitif saja. Terbukti pentil susu Ai kian membesar dan mengeras seukuran kelereng.

Bagai kelapa yang semakin tua semakin bersantan, begitu pula Tanuwijaya, duda yang sebentar lagi menyongsong usia setengah abad-nya itu, semakin tua semakin lihai pula Tanuwijaya memperlakukan dan merangsang bagian tubuh Ai yang paling sensitif itu.

"hhmmm nyam..nyam , susu ABG memang paling enak..." puas mengkenyoti susu Ai hingga separuh payudara Ai itu memar memar merah, Tanuwijaya berhenti mengkunyah susu Ai dan ganti mengalihkan rangsangannya ke bagian bawah tubuh Ai.

Tanuwijaya berlutut di hadapan Ai dan berlahan menyibak rok mini yang Ai kenakan ke atas pinggul Ai hingga membuat selangkangan mulus Ai tersingkap lebar.

"Ooooh... yang ini tak kalah cantiknya..." Tanuwijaya berdecak kagum melihat lekak lekuk segitiga kemaluan Ai dengan gurat bibir yang membayang jelas di bagian tengah celana dalam berpita krem imut yang membungkus selangkangan Ai itu.



"Jangan sentuh Ai...." Ai lagi lagi menjerit kencang mengusir Tanuwijaya dari tubuhnya, meski Ai tahu betul teriakannya itu bakal sia sia saja.

Gyut..***ut... Tanuwijaya meremas remas pantat kenyel elastis Ai sambil mengusap usap paha mulus Ai yang sehalus porselen china.
"Pantas tuan Kenzo begitu mati mati-an menginginkan kamu Ai, Andai saja kamu bukan pesanan khusus Kenzo, pasti tubuhmu ini sudah saya perkosa dari tadi...." Tanuwijaya mendengus kesal karena hari ini harus merelakan tubuh Ai dan Najwa ke tangan para kolega-nya demi ambisinya untuk menjadi gubenur Jakarta.

"Hmmm... tapi sepertinya masih ada banyak waktu untuk bersenang senang dengan tubuh Ai sebelum kedua keparat itu datang." Tanuwijaya menyungging senyum licik. Inilah kesempatan terakhir buatnya untuk mencicipi liang nikmat di tubuh Ai sebelum ia serahkan ke Kenzo.

Ai merasakan tali yang mengikat dan menggantung tangannya ke atas mengkendor dan perlahan lepas. Begitu tali yang mengikatnya lepas, kedua tangan Ai jatuh ke samping tubuh Ai. Kedua mata-nya yang tertutup rapat membuat Ai tidak menyadari rencana jahat Tanuwijaya padanya.

"Akkkh...." Ai memekik kesakitan saat Tanuwijaya menelikung kedua tangan Ai kebelakang punggung Ai dan kembali mengikatnya erat erat. Tanuwijaya mendorong kasar tubuh Ai hingga berlutut di lantai.

Tanpa sepengetahuan Ai yang matanya tertutup rapat, Tanuwijaya dengan terburu buru membuka seluruh pakaian yang melekat ditubuhnya, hingga tubuh ayah Najwa itu telanjang bulat. Dengan menyeringai cabul, Tanuwijaya menggenggam dan mengocok ocok batang kontinya hingga tegang maksimal dan kemudian perlahan menuntun pentol kontinya itu ke arah tubuh Ai yang sedang berlutut di depannya.

'Lepaskan Ai..., apa sih mau Oom? lepasin hhhmpp... hhhmpmm.." Jeritan Ai terhenti saat Tanuwijaya membungkam mulutnya dengan mencoba menyumpalkan sesuatu yang bulat pejal ke dalam mulut Ai.

Dari bentuknya yang bulat membendol di ujung dan aroma khas laki laki yang tercium, Ai langsung bergidik ngeri karena menyadari bahwa benda yang memaksa menjejal ke dalam mulutnya itu adalah batang kemaluan Tanuwijaya.

"hhhhmmmp....hhhhmp...." Ai merapatkan bibirnya sambil menggeleng gelengkan kepalanya menghindari cendawan konti Tanuwijaya yang menggedor gedor pintu mulutnya.
"Ayo Ai sepongin konti Oom pakai mulut imut kamu itu!" Tanuwijaya menyundul nyundulkan pentol kontinya ke wajah Ai. Ai bersikeras menutup mulutnya rapat rapat, tidak sudi memblowjob konti Tanuwijaya.

"Huh dasar bandel... cepet sepongin konti Oom, kalau tidak...." Tanuwijaya mendengus kesal, di tariknya tutup mata Ai yang melingkar di wajah Ai hingga terlepas.

"Najwa...." Begitu mata- nya terbuka, pemandangan pertama yang Ai lihat adalah Najwa yang sedang terbujur tak sadarkan diri di atas bed hotel Glory. Gadis berkerudung itu tertidur dengan posisi terlentang, kedua tangan dan kaki Najwa terikat terentang terikat di sudut sudut kasur, membentuk huruf X.

Yang membuat Ai miris, tubuh gadis berhijab itu terlentang di atas bed hanya mengenakan sehelai lingerie sexy sebatas lutut yang sangat tipis dan transparan. Entah apa niat busuk yang direncanakan Tanuwijaya pada anak gadis se-mata wayangnya itu.

"Apa yang Oom lakukan pada Najwa?, tega sekali Oom pada putri Oom sendiri..." Ai tercekat melihat kondisi Najwa yang nyaris telanjang bulat itu.
"Puteri angkat, dia hanya puteri angkat Oom!, setelah Najwa menikah dengan Soebagyo, saya akan menjadi gubenur Jakarta. Tapi sebelum Najwa menikah dengan Soebagyo, tubuh mulus ini adalah milik saya, dan sebagai ayah angkatnya saya adalah orang yang paling berhak mereguk kenikmatan tubuh Najwa untuk pertama kalinya."

"Dasar gila...!" Bentak Ai pada Tanuwijaya yang menjadi gelap mata karena iming iming kekuasaan.
"he..he... turuti mau Oom, atau ...." Tanuwijaya perlahan menyingkap lingerie Najwa dan menarik turun celana g string yang menutupi vagina Najwa.

"Eeh... Najwa jangan di apa apain..., lepasin dia" Ai panik melihat Tanuwijaya yang mulai menggerayangi tubuh anak gadisnya itu.
"kalo Ai tidak mau melihat saya memperkosa Najwa, Ayo entot-in konti Oom..." Tanuwijaya mendekati Ai, sambil mengarahkan konti hitam dalam genggaman tangannya ke mulut Ai.

"Dasar orang sakit jiw...hhhmpp... hmmmp...." kali ini Ai tidak melawan saat Tanuwijaya menjejalkan pentol konti-nya ke dalam mulut Ai, Tanuwijaya mendorong pinggulnya hingga separuh batang kontinya terbenam dalam mulut Ai. Meski ukuran konti Tanuwijaya tidak istimewa namun Ai sempat tersedak juga saat benda lonjong itu menjajah mulutnya.

"Ooh... anget...anget banget, jangan coba coba gigit Ai atau Najwa yang bakal menanggung akibatnya!" Ancam Tanuwijaya pada Ai. Mengetahui Ai menyerah dan pasrah pada kemauannya, Tanuwijaya kemudian menggoyang goyangkan pinggulnya, mengepaskan posisi enak kontinya dalam rongga mulut Ai dan kemudian lanjut mendorong masuk seluruh batang kontinya ke dalam mulut Ai.

"gaaagh..... gaaaghh...."Ai melotot kehabisan nafas saat batang kemaluan Tanuwijaya menerobos masuk ke dalam mulut imutnya hingga mentok sampai menyodok dinding tenggorokan Ai.
"Ayo sedot...sedot...yang kenceng Ai" tak memperdulikan Ai yang megap megap kehabisan nafas, Tanuwijaya memaju mundurkan kontinya mengobok obok mulut Ai.

plok..plok..plok... pentol konti Tanuwijaya bergerak cepat keluar masuk mulut Ai yang membentuk huruf o besar, menimbulkan suara kecipak yang nyaring. Meski Ai bersikap pasif tidak mau menghisap konti Tanuwijaya, namun gesekan permukaan konti Tanuwijaya dengan dinding mulut Ai tetap menimbulkan nikmat tak terkira buat Tanuwijaya.



"Ooouuchh.... lebih cepet...lebih cepet lagi Ai, oooouhh uenak...enak.. " sambil merem melek keuenakan, Tanuwijaya dengan kasar menjambak rambut Ai dan kemudian mendribble kepala Ai cepat cepat mengocok konti Tanuwijaya.

"gaaghh..***aagh...***aag...uuuunggh...***ggg..."penuh oleh batang konti Tanuwijaya, mulut Ai hanya mengeluarkan erangan erangan kecil. Ujung pentol konti Tanuwijaya tak henti menumbuk numbuk pangkal tenggorokan Ai dengan keras, ini adalah blowjob paling menyiksa dan menyakitkan yang pernah Ai alami.

Beruntung buat Ai, siksaan Tanuwijaya tersebut hanya berlangsung sesaat saja. Urat urat konti Tanuwijaya terasa geringgingan, suatu cairan bergelombang yang datang berasal dari zakar Tanuwijaya mengalir cepat melalui saluran kemih Tanuwijaya pertanda Tanuwijaya di ambang ejakulasinya.

Tanuwijaya mencekal kepala Ai kencang dan kemudian membenamkan kontinya sedalam mungkin ke dalam rongga mulut Ai dan akhirnya Crooott.....croott... peju Tanuwijaya bergemuruh menyembur dari ujung titit Tanuwijaya membanjiri liang mulut Ai. Tak memperdulikan wajah Ai yang menitikkan air mata dan berwarna merah merona karena kehabisan nafas, Tanuwijaya terus memaksa Ai untuk menelan seluruh sperma yang keluar dari ujung kontinya itu.

"Ooooohh.... enak...enak Aiii....ooooooohhh" Tanuwijaya melolong panjang keenakan, menguras seluruh stok sperma dalam kantong zakarnya.

Setelah puas melendiri mulut Ai, Tanuwijaya melepaskan cengkeraman tangannya di kepala Ai. Tubuh Ai langsung melorot turun dan terjatuh lemah ke lantai.

"uhuuk...uhhuk....,uhuk..." menelungkup di lantai Ai terbatuk batuk hebat, sisa sisa peju Tanuwijaya bercampur air liur Ai menetes keluar dari sela sela bibir Ai. Ai memuntahkan sebagian peju Tanuwijaya yang tertelan olehnya tadi.

Tanuwijaya yang rupanya juga telah kehabisan tenaga terhuyung huyung ke belakang dan akhirnya terduduk di bed di sebelah Najwa yang terlentang tak sadarkan diri.

Ai baru saja bisa bernafas normal saat pintu kamar hotel Glory tempat Ai di sekap itu terbuka lebar dan kemudian masuklah dua sejoli antagonis organisasi hitam WWW dan partai Reform, Kenzo dan Soebagyo.

"Hoo...hoo..hoo.. tuan Tanuwijaya sepertinya sudah curi start terlebih dahulu dan bersenang senang dengan dua gadis cantik ini" Melihat Najwa yang terikat terlentang setengah telanjang di atas bed dan Ai yang terbaring di lantai dengan pakaian compang camping, Soebagyo langsung menyeringai cabul.

Mata Kenzo berbinar binar senang melihat Ai, belahan dada Ai yang mengintip melalui sela seragam Ai yang terbuka langsung membuat selangkangan Kenzo cekot cekot konak.

"kalau begitu mari kita lanjutkan pesta ini..." Kenzo dan Soebagyo berjalan beriringin bersama mendekati tubuh Ai dan Najwa sambil membuka satu persatu jas dan pakaian yang mereka kenakan.
 
Terakhir diubah:
Gawat kalo ai dan najwa d gangbang nih . .

:tidak:
Ayo alex selamatkan mereka !!!

:elu:
 
Nunggu update perdana ai di tahun 2017 nih, tp gal rela gitu ih ai dilecehin banyak org wkwkwk
 
Makin penasaran ai...
thx suhu duniagelap udah rajin mampir di trit ai
smoga trit ai bisa membuat dunia suhu sedikit lebih berwarna :D


ahahaha daripada didemo, mending ikutan unyel unyel aiilen ajaa huu

toloong ada yang mau ngunyel unyel ai..!!
thx buat endless supportnya suhu mesincucirusak


Bacaa dulu, makasii updatenya yaakk suhu
thx suhu sempakkondoy sudah rajin comment di trit ai
setelah suhu baca trit ai, jika berasa ada yang kurang pas atau kurang cocok, ai mohon kritik dan sarannya suhu...


Waduuuh gawat ini aii, semakin berbahaya situasi aii, alex harus bergerak cepat.. ga rela kalo tubuh aii dicicipi bandot gila

ts juga ga rela ai di grepe grepe kaya gini suhu, kalo bisa pingin ts skip aja bagian bagian yang ini.


Lanjut ai....
siap suhu duniagelap, file berikutnya udah mulai ts tulis, kali ini sepertinya giliran Aya yang beraksi dulu


Gawat kalo ai dan najwa d gangbang nih . .

:tidak:
Ayo alex selamatkan mereka !!!

:elu:

thx suhu gentoklez sudah sudi mampir dan comment di trit ai
pada saat yang kritis nanti alex sang jagoan bakal muncul juga suhu, meski sedikit telat...
kalo ada comment yang galax kaya gini, ts jadi tambah semangat ngetik nih.


Semangat Alex !!
thx suhu bluebird10 sudah mampir di trit ai


Saat terlemah dari seseorang adalah saat konak. Mungkinkah Alex datang di saat-saat terakhir?
:galau: sepertinya nasib ai bakal surem suhu karena kali ini alex datangnya bakal rada telat......


Wih ada yg ngomongin gangbang. Seru juga tuh

apa itu gangbang?
:ngupil:


Wah mulai sex party nih...
thx suhu rusty02 sudah mampir ditrit ai lagi dan lagi...

alex mana alex..:galak:
thx suhu maxcroottz buat endless suportnya sejak dari awal pembuatan trit ai ini.
alex selama ini sudah deket ama ai suhu, cuman nunggu waktu yang pas aja buat nongol...


Ayoooo suhuuuu... updateee
x
thx suhu reverend27 sudah mampir trus di trit ai yang hina ini
file 59-2 sudah mulai ts ketik, smoga minggu ini bisa liris


Nunggu update perdana ai di tahun 2017 nih, tp gal rela gitu ih ai dilecehin banyak org wkwkwk
thx suhu sempakkondoy buat endless supportnya, tak terasa sudah tahun 2017 saja
semoga di minggu pertama 2017 ini sudah bisa update.

Alexxx... Awas kalo Ai sampe diapa-apain!!
wah ada maha suhu ryuzakiken...
thx suhu sudah sudi mampir di trit ai.
ts sudah tidak sabar menunggu karya baru dari suhu ryu...


Ninggalin jejak ah~
thx suhu sentilputing sudah nyentil nyentil trit ai
welcome dan selamat bergabung di forum semprot tercinta ini
 
Bimabet
File 59 Aileen In Trouble part 2

Devlin, attacker yang bertugas menjaga Aya dan teman temannya di rumah kediaman Tanuwijaya nampak menguap kebosanan. Sudah sepanjang malam ini dirinya berjaga seorang diri tanpa hiburan.

Devlin memandang ke arah para tahanan-nya yang tak berkutik duduk bersila terikat di lantai kamar Najwa. Hanya Aya yang terikat dalam keadaan tertelungkup di lantai, Aya nampak meronta ronta masih berusaha lepas dari tali tali yang mengikatnya itu.

Pandangan mata Devlin sesaat terpaku tubuh semok Aya yang menggeliat geliat hingga perlahan paha mulus Aya menyembul dari rok mini Aya yang tersingkap. Kedua kaki Aya yang tak menyerah menendang nendang , tanpa Aya sadarin malah menyingkap rok mini yang Aya kenakan makin tinggi hingga bulatan pantat Aya makin terbuka.

Aya sudah melepaskan celana dalamnya di awal permainan master and slave tadi hingga tanpa disengaja kini pantat Aya malas polos telanjang tanpa sehelai kain yang menutupinya lagi. Bentuk bokong Aya itu sungguh bulat sempurna, padet dan putih mulus seperti sepasang bakpao kenyal, sungguh menggiurkan.

Tanpa sadar jakun Devlin naik turun mengikuti gerakan bulatan montok pantat Aya yang meliak liuk naik turun erotis saat berusaha lepas dari tali yang mengikatnya itu. Tanpa sepengetahuan Aya, Devlin mendekati Aya yang sedang tertelungkup di lantai dengan kedua tangan menjulur ke arah bokong Aya.

Gyut..***ut dengan penuh nafsu Devlin merengkuh dan meremas remas gemas tongolan bongkahan bokong Aya itu, hingga Aya, sang empu-nya bokong empyuk itu menjerit kaget.

"Hoo..hoo..hoo.., bener bener pantat kualitas super Aya..." Devlin terkekeh saat kedua tangannya mencengkeram dan menguleni bulatan pantat Aya tersebut. Pantat Aya begitu kenyal dan lembut di tangan, dan yang bikin Devlin makin penasaran adalah dari sela sela belahan bokong Aya yang sedang ia gerayangi itu, Devlin sesekali dapat mengintip bulatan imut anal Aya.

Dihinggapi rasa penasaran akan Ibu jari tangan Devlin menyusup ke sela sela belahan bundaran bokong Aya dan cluup...!! dengan nakal Devlin membenamkan separuh ibu jari kanannya ke dalam kuncup anal Aya hingga tubuh Aya sontak menggelinjang kesakitan.

"Kyaaa... dasar bajingan lepasin Aya..." pinggul Aya menggeliat geliat makin liar berusaha menghindari jari jari tangan Devlin yang asyik me-rogol rogol liang analnya itu. Goyangan bohai bokong Aya itu justru membuat Devlin kian konak saja, dengan sekali sentak dihujamkannya tangan kanannya ke pantat Ai hingga seluruh jempol tangannya amblas dalam anal peret Aya yang masih kering.

"Aiiiyaaaaa....." tubuh Aya melengkung menahan rasa perih tak terkira di dinding dalam liang anal-nya yang robek dan aus saat tergesek jempol Devlin membobol paksa anal-nya itu. Rasa teramat pedih di bagian bawah tubuhnya itu sampai membuat bulir bulir air mata menggenang di pelupuk mata agen interpol perkasa itu.

"ooohh so Sexy..., jeritan yang sangat sexy..." Tanpa timbul sedikitpun rasa bersalah di dalam hatinya karena telah menyakiti Aya, konti Devlin justru makin tegang dan mengeras begitu menyaksikan tubuh Aya yang menggelepar kesakitan di lantai.

"Hei...banci jangan sakiti dia, beraninya cuman sama cewek!" Alan yang duduk paling dekat dengan posisi Ai menghardik Devlin. Sepertinya si buncit kekasih Najwa itu tidak rela Aya, sahabatnya diperlakukan tak senonoh seperti itu oleh Devlin. Dibandingkan dengan teman temannya yang lain mungkin memang Alan yang terlihat paling lemah dan bodoh, tapi saat ada sahabatnya yang tertindas Alan-lah yang paling berani melawan.

"Apa katamu?" Devlin berhenti sebentar mengutek utek pantat Aya dan berpaling ke arah Alan.

"Arrrrghhh....jangan sentuh dia!!" Dengan tangan terikat di belakang punggungnya Alan dengan nekad berdiri dan kemudian berlari menubruk Devlin hingga keduanya jatuh berguling guling di lantai. Alan berusaha menanduk Devlin namun tubuh SMU Alan yang terikat bukan lawan sepadan untuk attacker itu. Segera saja Devlin dapat membanting tubuh Alan dan memadamkan 'pemberontakan' Alan itu.

Bag...Bug..., dengan membabi buta Devlin menendangi dan menghajar Alan yang meringkuk di lantai. Tendangan bertubi tubi itu membuat Alan tak sadarkan diri.

"Huuh... jangan coba coba melawan lagi kalo tidak ingin mati" Devlin mendengus kesal teringat pesan Tanuwijaya untuk tidak membunuh keponakannya Alan, membuat Devlin berhenti menghajar Alan. Devlin kemudian melirik ke arah Ken dan yang lain. Teman teman Aya yang tadi bersorak gembira saat Aya memamerkan ketelanjangan tubuh sintal-nya di awal permainan master and slave tadi.

"Dasar sok jagoan, kalian semua jangan munafik!!, saya tahu kalian tadi juga menikmati-kan waktu Aya striptease?, sekarang sebenarnya kalian pasti juga menikmati dan konak melihat Aya saya perkosa di depan kalian!!" Devlin menunjuk ke arah Ken dengan berang. Ken yang duduk terikat paling depan menundukkan wajah tak berani bertatap muka dengan Devlin.

"kyaaaa....." Aya menjerit kesakitan saat Devlin menjambak rambutnya dan menariknya hingga Aya terpaksa berdiri. Dengan kasar Devlin menyeret Aya ke tengah ruangan tepat dihadapan Ken dan kawan kawannya yang duduk terikat di lantai. Devlin kemudian mengangkat kedua tangan Aya ke atas kepala Aya dan kemudian mengikatnya ke atap.

Posisi tubuh Aya kini menggelantung tak berdaya di tengah kamar dengan kedua tangan terikat kencang ke atas.

"lihat ini..., lihat sepuasnya..." Breet....breeet... dengan kasar Devlin membredel rok mini Aya hingga penutup tubuh bagian bawah Aya itu koyak berantakan dan membuat selangkangan Aya polos telanjang.

"Kyaaaa.....lepasin Aya, dasar sinting" Aya menjerit histeris saat Devlin merentangkan ke dua paha-nya ke kanan dan ke kiri, kemudian membentangkan selangkangan Aya lebar lebar hingga bibir vagina merah muda Aya terkuak, menyuguhkan klitoris imut yang menyembul di sela sela tempik Aya tepat di hadapan Ken dan kawan kawannya.

Ken yang dapat melihat paling jelas dinding kemaluan cantik Aya yang tercukur halus tanpa bulu karena posisi duduknya paling depan dan paling dekat dengan Aya, akhirnya tak tahan juga dan terlihat susah payah meneguk air liurnya. Meski mati mati-an melawan, Ken tak mampu menahan saat perlahan konti di balik kolornya pelan pelan mengeras.

"hei.. ayo lihat ini..., kalian pasti suka kan lihat susu gede Aya ini!!" Setelah me-morotin rok mini Aya, Devlin ganti menarik dan menyingkap baju Aya ke atas hingga seragam putih Aya itu kini tergulung sampai di bawah leher Aya, mengumbar polos kedua bulatan payudara di dada Aya.

Begitu terbebas dari seragam ketat yang mengekangnya, cup payudara Aya yang ber-volume 34D itu melenting keluar, berayun dan menggelayut indah di dada Aya. Biji pentil berwarna coklat muda yang kontras dengan kulit putih Aya sungguh nampak ranum menggiurkan di puncak payudara Aya.

Lelaki normal mana saja pasti bakal konak dan ngaceng melihat bentuk payudara Aya yang nyaris sempurna itu , sehingga kini Ken dan kawan kawannya sungguh sungguh terjebak dalam dilema yang sangat menyiksa. Di satu sisi, di dalam hatinya Ken dan kawan kawannya merasa malu dan marah dan tak rela melihat Aya dilecehkan oleh Devlin di depan mereka, namun di sisi lain tubuh bagian bawah mereka berkata lain.

Melihat tubuh nyaris telanjang Aya dan perlakuan tak senonoh Devlin pada tubuh Aya, perlahan konti Ken dan kawan kawannya ngelunjak dan perlahan mulai ngaceng.

"Eudann.... apa ini... jangan...jangan ngaceng!!" Ken menggelengkan kepalanya sambil berguman dalam hati, berusaha melawan letupan di area selangkangannya. Ken merasakan perasaan horny yang sungguh akkward dan terasa ganjil. Ken tidak tega melihat Aya dilecehkan seperti itu namun, aaaaaakkhh...!!, Ken juga tidak bisa memungkiri kalo sebagian dirinya ternyata malah menikmati pelecehan Aya itu.

Melihat mulai timbul tonjolan tonjolan aneh di balik celana teman teman Aya, Devlin terkekeh cabul.

"Ayo...nikmati pertunjukan ini..." Dari belakang tubuh Aya, dengan kurang ajar tangan Devlin menyusup ke selangkangan Aya. Devlin menyibak bibir kemaluan Aya dan kemudian mendorong telunjuknya hingga tembus ke dalam tempik Aya.

Aya mencoba mengkempitkan kedua kakinya rapat rapat mencoba menahan laju telunjuk Devlin yang membelah kemaluannya itu. namun usaha Aya percuma saja. Hampir separuh lebih telunjuk Devlin terbenam dalam liang tempik Aya, dengan kasar kemudian Devlin mengkocok telunjuknya mencelup celup liang tempik Aya yang bersih terawat itu.

"aaakhhh...aaakhhh..." Aya menjerit kesakitan saat Devlin merogoh rogoh kelaminnya itu dengan ritme makin cepat.

Sebenarnya Aya memiliki fetish yang rada aneh, selain suka sengaja memamerkan tubuh telanjangnya di depan umum, Aya juga mendamba dan menikmati persetubuhan yang rough/kasar dan bahkan semi bondage.

Namun herannya kali ini tubuh Aya tidak menikmati pemerkosaan oleh Devlin terhadap dirinya di depan Ken dan kawan kawannya itu.

"Dasar bajingan..., cepat lepasin Aya" Aya mendesis mencoba mengusir jari jari Devlin yang sedang menggenjot kemaluannya itu.

"Iya... cukup... cukup lepaskan dia..." melihat raut wajah Aya yang kesakitan, Ken tidak tega melihat pelecehan di depan matanya itu, namun kondisinya yang terikat dan rasa takut membuat Ken tak berani melawan Devlin.

"Apa? Cukup?...dari tadi kamu juga ngaceng kan, ngeliat bodi non Aya ini" Devlin mendekati Ken yang berlutut di lantai sambil menunjuk tongolan konti yang membesar di balik kolor Ken.

Ken tertunduk malu, harus mengakui kenyataan bahwa dirinya diam diam terangsang juga melihat Devlin melecehkan Aya tadi. Semakin kasar Devlin memperlakukan Aya, entah mengapa konti Ken malah semakin tegak mengacung?.

"Gede juga konti kamu..., jangan jangan kamu pengen ngentot-in tempik non Aya juga ya? " Devlin tersenyum kecut melihat sosok di balik kolor Ken itu. Ken tertunduk makin dalam mendengar pertanyaan Devlin.
"Ga Oom, saya ga mau..., tolong lepasin Aya oom..." Ken merengek dan memohon pada Devlin untuk melepaskan Aya.

"Hee.. hee...,ga mau tapi koq abis ngeliat memek non Aya, konti kamu jadi ngaceng kaya gitu..., ayo jangan malu malu kalo mau lihat, lihat aja sepuasnya..." Devlin menampar wajah Ken dan kemudian menjambak rambut Ken untuk menatap langsung ke arah kemaluan Aya hingga wajah Aya merona merah menahan malu. Aya mencoba merapatkan kedua paha punel-nya, menutupi kelaminnya dari pandangan Ken.

Dengan posisi duduknya sekarang yang tepat berlutut di depan Aya, otomatis pandangan mata Ken langsung tertuju pada kemaluan telanjang Aya yang berada lurus di depannya. Ken berusaha memalingkan wajahnya namun Devlin sambil tertawa tawa kecil mencekik leher Ken hingga mau tak mau Ken harus 'menikmati' panorama indah di selangkangan Aya itu.

"Jangan... jangan Oom..." Ken mati matian memejamkan matanya menghindari menatap langsung ke arah kemaluan Aya. Pandangan sinis Aya ke arahnya membuat Ken sungguh merasa bersalah pada Aya.
"Dasar laki laki penakut, ayo sini.. sini...cium tempik non Aya!! " Devlin mendorong wajah Devlin hingga menempel ke sela sela paha Aya.

"Kyaaa....!! " Aya merintih saat dorongan Devlin membuat wajah Ken terbenam dalam tempik tembem di tengah selangkangan Aya.

Devlin dengan kasar menggesek gesekkan wajah dan mulut Ken ke tubuh Aya, memaksa Ken untuk mencumbu bibir vagina Aya.

Ken mati matian menolak niat jahat Devlin itu, mulutnya tertutup rapat, meski dirinya kagum dan sungguh terangsang dengan tubuh telanjang Aya, namun hati nurani Ken melarangnya untuk mengambil keuntungan dari Aya yang tubuhnya sedang terikat tak berdaya tersebut.

Penolakan Ken itu nampaknya membuat Devlin naik darah, salah satu attacker andalan WWW itu dengan gemas mengayunkan tangannya dan menghantam kepala Ken dengan gagang pistol di tangannya.

Duggg...!! hantaman keras Devlin itu membuat pelipis Ken sobek dan berdarah darah.
"Jangan... jangan pukul dia, dasar manusia jahat!!" Aya mencaci maki Devlin yang semakin sadis saja mempermainkan korban-nya.

Tak menghiraukan jerit caci maki Aya, Devlin kembali menodongkan laras pistolnya ke kepala Ken.
"ayo...!! cium memek non Aya, atau pistol ini akan meledakkan kepala-mu" ancam Devlin pada Ken.

Ancaman kematian dari Devlin rupanya tidak membuat Ken gentar, Ken tetap kukuh pada pendiriannya dan memilih memalingkan wajahnya jauh jauh dari tubuh Aya.

" Kalo begitu sampai jumpa di neraka..." Devlin menarik pelatuk pistolnya, mudah saja buat Devlin untuk membunuh Ken se-enteng membunuh nyamuk. Ken memejamkan matanya bersiap menemui ajalnya. Melihat gelagat buruk yang akan menimpa Ken, Aya menjadi panik. Buat penegak hukum seperti Aya, pantang buatnya untuk membiarkan orang tak berdosa mati sia sia.

"Jangan... jangan tembak dia...!!, ayo... ayo, Ken... cepat cium tempik Aya...ayo cepat!!" Aya meregangkan kedua pahanya lebar lebar mengumbar vagina cantiknya, mempersilahkan Ken untuk mencumbui kelaminnya. Ken menggelengkan kepalanya.
"Aya... ,Maafin Ken..., Ken sudah kurang ajar sama Aya, bukannya menolong Aya, Ken malah ngaceng ngeliat Aya diiket kaya gitu, huu...huu.. Ken pantas mati..."Ken menggelengkan kepalanya.

"Jangan bodoh Ken!, Ayo cium Aya... cium Aya sekarang juga..." Aya makin panik saja melihat Ken yang pasrah dan Devlin yang menarik pelatuk pistolnya makin kencang.

"Ayo..., nikmati saja Ken..., atau kamu mau ganti ngeliat non Aya yang mati di tangan saya?" Devlin berbalik menodongkan pistolnya ke kepala Aya. Ken tersentak kaget melihat Devlin kini ganti mengancam Aya.
"Jangan... jangan Oom..., iya... iya....." Ken terisak,
"Iya apa? ayo bilang kalo kamu pengen ngentot-in tempik non Aya!!"

"Iya... iya... Oom, Ken pengen ngentot-in tempik Aya yang sexy!" dalam keadaan tertekan itu Ken tanpa sadar mulai bicara ngawur.
"Hee.. hee.. bagus Ken... " Devlin kembali mendorong wajah Ken ke hadapan kemaluan Aya. Sepertinya kali ini tidak ada pilihan lain buat Ken selain menuruti kemauan sinting Devlin.

" Aya... maafin Ken ya..." Ken tak berani menatap langsung mata Aya. Aya menganggukkan kepalanya pelan memberi ijin pada Ken untuk mencicipi kemaluannya. Dengan memejamkan matanya wajah Ken berlahan mendekati miss V Aya.

"Ahh... ahh.... ahh" Aya mendesah pelan, tubuh sintal Aya menggelinjang lemah saat bibir Ken mengkecup dan mulai mencumbui bibir vaginanya yang sangat sensitif itu. Aroma harum khas kewanitaan yang tercium wangi semerbak dari lesung tempik Aya, membuat Ken terlena.

Cup... cup..., bibir Ken menggerayangi sekujur area kemaluan Aya yang tercukur bersih tak ber-pubis itu. Kecupan beruntun Ken di area vitalnya itu membuat tubuh Aya menggeletar, pinggul Aya melenggok patah patah tiap kali bibir Ken menyentuh titik titik sensitif di area selangkangannya.

"Uuuungghh...." Aya menggeliat manja saat Ken menjulurkan lidahnya dan kemudian menjilat biji klitoris Aya yang imut menggemaskan. Rangsangan di bagian tubuhnya yang memiliki fungsi hanya untuk kimpoi itu saja, membuat sekujur tubuh Aya merinding disko.

"Aiiyaaaaaa.....Ken nakaaal...."Aya mendesah panjang saat Ken mencaplok dan mengemuti klitoris Aya. Nyesss....tubuh Aya serasa melumer, rangsangan hebat yang mendera tubuhnya itu sontak membuat liang vagina Aya becek oleh cairan cintanya.

Sruuup....sruuup...., Ken membenamkan wajahnya makin dalam ke selangkangan Aya, mulutnya bolak balik menyeruput dan mensesap cairan kewanitaan Aya. Kedua insan berlainan jenis itu asyik bercumbu seakan lupa akan keadaan mereka yang berada dalam ancaman maut sang attacker Devlin.

"Yeah...asyik...asyik...." Devlin menggaruk kontinya, melihat percumbuan panas di hadapannya antara Ken dan Aya membuat nafsu birahi Devlin menggelegak. Dengan perlahan Devlin mendekati Aya dari belakang sambil melepas pakaiannya satu persatu tanpa sisa.

"Minggir...!!" Devlin dengan seenaknya menendang Ken yang sedang berlutut di depan Aya sampai jatuh bergulingan di lantai.

"Hei... hei... mau apa kamu...singkirkan tangan kotormu dari tubuhku..." Aya meronta ronta kuat saat tangan Devlin membredel pakaian seragam Aya dan memelorotkan baju berwarna putih itu sampai ke pinggang Aya. Tangan Aya yang terikat menggelantung ke atas membuat Aya tak leluasa menghindari tangan tangan Devlin yang menggerayangi tubuhnya, hingga Aya hanya bisa pasrah saja saat Devlin menelanjangi-nya.

"Jangan melawan Aya..., kalo tidak mau melihat teman temanmu mati"Devlin berbisik di belakang telinga Aya, Nafas Devlin memburu naik turun tak karuan, nafsu sudah membumbung memenuhi benak Devlin.

"Jangan... jangan..., Aya ga mau..." rasa panik dalam hati Aya kian menjadi jadi saat Devlin mencengkeram pinggulnya dan kemudian menunggingkan pantat Aya menghadap ke atas. Oh....tidak Devlin berencana menyetubuhi Aya dari belakang!

Aya bergidik ngeri saat tak sengaja melirik ke belakang dan memergoki konti hitam legam Devlin di belakangnya siap menusuk masuk dalam tempik Ai. Konti Devlin tidak terlalu besar dan panjang, namun memiliki bentuk unik, bengkok dan melengkung seperti pisang.

Devlin mengkocok kocok konti-nya hingga mencapai kekerasan maksimalnya, sudah tak sabar lagi Devlin buru buru mencocol-kan konti hitam legamnya itu ke liang tempik Aya yang sudah basah kuyup karena jilatan Ken tadi.

"Aaaakhhh....!!" Aya mengerang kesakitan saat pentol konti Devlin mendesak masuk dalam liang sempit tempiknya. Dinding tempik Aya mengkerut berusaha mendorong keluar benda asing yang menginvasi tubuhnya itu.

Namun Devlin dengan kasar terus menggoyangkan pinggulnya, memaksa menjejalkan pisang keras-nya itu ke dalam tempik Aya hingga hampir separuh konti Devlin terbenam masuk dalam liang vagina Aya.

"Iiih....iiihh...iiihh" Aya merintih perih tiap kali Devlin menghentakkan kontinya bengkoknya membelah kemaluannya, benda jahanam itu menggerus dinding liang tempik Aya menimbulkan rasa pedih bercampur rasa geli geli kecil yang nikmat.

Ken dan kawan kawannya hanya bisa terdiam saja menyaksikan Devlin memperkosa Aya di depan mereka.

"uuhhh....uuuhh...!!"Devlin melenguh keenakan tapi kenikmatan yang ia dapat sepertinya masih berasa kentang karena mentok hanya separuh batang konti Devlin saja yang bisa menancap masuk ke bokong Aya. Posisi tubuh Aya yang menggelantung membuat gerakan konti Devlin mengkocok tempik Aya kurang nyaman.

Devlin melepaskan ikatan tali yang membelenggu tangan Aya. Dengan menjambak rambut Aya, Devlin dengan kasar menyeret dan kemudian menelungkupkan tubuh Aya di atas bed kamar Najwa.

"Bangsat...lepasin Aya..., Aaaakkh...!" Aya menjerit kesakitan saat Devlin menelikung tangan kanan Aya ke belakang punggung Aya, kuncian tangan itu membuat Aya sulit bergerak.




Sleep.... dengan posisi tubuh Aya menungging dan bertumpu dengan tangan kirinya, Devlin kembali melesakkan pisang-nya merogol tempik Aya dari belakang.

"iiihh...iiiihh.... iiiih" Aya mendesah desah saat konti bengkok Devlin kembali merojok-i vagina-nya, pinggul Devlin bergoyang dengan ritme makin cepat menggoyang bokong Aya. kedua bulatan susu Aya yang terombang ambing di dada Aya kompak mengayun sexy tiap kali Devlin menghentakkan pinggulnya menghujamkan kontinya mengodol odol tempik Aya.

"Uuuuhhh...." Blanco melenguh panjang, tanpa bisa dikontrol lagi, konti Blanco berkedut kencang menyemburkan cairan sperma-nya, bertanda teman Aya itu menggapai ejakulasi gara gara melihat tayangan live Aya di perkosa oleh Devlin. Blanco ambruk ke lantai sambil mengerang puas.

Ryu dan Vega saling bertukar pandang, sepertinya sejenak lagi keduanya bakal menyusul Blanco menggapai nikmat ejakulasi-nya.

Pok...pok...pok... suara kecipak terdengar merdu tiap kali pinggul Devlin membentur bokong montok Aya saat Devlin mengkimpoi Aya dengan gaya doggy style. Tubuh mungil Aya terbanting banting tiap kali Devlin menumbuk-i bokong Aya.

"Uuuuh Aya...tempik kamu enak bangeeet!" Devlin merem melek keuenakan, jepitan dinding vagina Aya sungguh membuatnya termehek mehek.

Devlin merasakan otot otot kelaminnya berkontraksi hebat, saluran kemih Devlin berdenyut hebat. Mengetahui sebentar lagi dirinya bakal menggapai klimak, Devlin dengan kesetanan menghujamkan kontinya dalam dalam masuk ke tubuh Aya.

"Jangan... jangan, please jangan ngecrot didalam."Aya berusaha menarik pinggulnya menjauh dari Devlin saat terasa konti Devlin yang menyelip dalam saluran rahimnya berkedut kedut. Saat ini Aya sedang dalam masa suburnya, dan tentu saja Aya takut dengan resiko hamil apabila Devlin mencendoli rahimnya. Aya menggoyangkan pantatnya kuat kuat berusaha lepas dari Devlin, namun terlambat....

Creet...creeet.... gelombang cendol Devlin menyembur membanjiri rahim Aya, Tubuh Devlin nampak tersentak sentak dilanda nikmat tak terkira hingga dengkulnya terasa kopong dan me-lunglai. Aya hanya bisa pasrah saja saat Devlin menumpahkan seluruh pejunya dalam liang tempik Aya, Aya berharap benih dari Devlin ini di kemudian hari tak akan membuahi dirinya.

Tubuh Devlin ambruk menimpa Aya di atas bed kamar Najwa. Keduanya terengah engah dengan tubuh penuh peluh.

Plooop... Devlin menarik keluar konti bengkoknya dari memek Aya, sambil bersiul puas Devlin membelai rambut Aya. Aya meringkuk di atas kasur Najwa meneteskan air mata merasa terhina dan malu karena tubuhnya dikotori oleh Devlin.

"Mantap Aya...., kita istirahat sebentar Aya, nanti kita lanjut lagi!!"setelah membisiki Aya, Devlin berdiri dan berjalan melangkah keluar menuju pintu kamar Najwa. Setiap satu jam sekali Devlin harus berpatroli keliling rumah Tanuwijaya untuk berjaga jaga.

Begitu Devlin sampai di depan pintu, sekelebat bayangan tiba tiba masuk dan langsung menyerang Devlin. Sebuah belati tertancap tepat menusuk jantung Devlin.

Devlin mendelik dan berlutut menahan sakit di dadanya, mata-nya melotot tak percaya melihat sosok gadis penyerangnya itu. Sebelum Devlin sempat mengucapkan sepatah kata lagi, gadis penyerangnya itu kembali cepat menyabetkan sebilai belati kedua menebas leher Devlin. Devlin roboh menemui ajalnya dalam satu gebrakan saja.

Seorang gadis yang berwajah persis mirip dengan Aya berjalan pelan pelan memasuki kamar Najwa. Tidak hanya Devlin saja yang terheran heran dengan kemunculan 'kembaran' Aya itu. Alan dan kawan kawannya saling bertukar pandang dan kebingungan melihat sosok Aya kedua ini.

"jangan takut... saya datang untuk menyelamatkan kalian..." Kembaran Aya itu tersenyum manis pada Aya yang tertelungkup lemah di kasur.
"Siapa kamu?" bisik Aya pelan pada gadis di depannya yang tidak hanya wajahnya saja yang mirip dengannya, cup payudara 34D yang menggelayut di dada kembaran Aya itu juga sama besarnya dengan cup payudara Aya.

"Aya jadi dua..." desis Alan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd