Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

HoneyMoon di Bali

Frank21

Senpai Semprot
UG-FR+
Daftar
7 Jan 2015
Post
900
Like diterima
160
Lokasi
Land of Oz
Bimabet
Catatan HoneyMoon di Bali

Chapter Satu

Di hari kedua bulan maduku di Bali, aku dan istriku, Anggun, memutuskan untuk ke Ubud. Kota di atas bukit di pulau Bali.

Tempat ini sunggu romantis. Sepi dari hiruk pikuk turis, tidak seperti di daerah pantai, seperti di Jimbaran atau Kuta.

Pagi ini, sekitat jam sepuluh, kami diantarkan oleh supir taxi ke penginapan Ubud Cottage di dekat istana raja Ubud, aku dan Anggun, istriku, ke meja resepsionis dan mendaftar untuk mendapatkan kamar.

Setelah meletakkan koper kami, kami pun keluar dari kamar cottage untuk mencari tempat penyewaan motor.

"sayang, kita cari tempat sewa motor aja, buat bisa jalan keliling Ubud ya." kataku pada istriku.
"iya, papi tanya ama resepsionis cottage aja, mungkin dia tahu tempat sewa motor, jadi kita ga perlu repot cari." ujar Anggun padaku.

Kamipun berjalan ke meja resepsionis dan bermaksud untuk bertanya tentang penyewaan motor di Ubud ini.

"malam pak, apa yang bisa kami bantu?" tanya karyawan resepsionis cottage kepada kami.
"kami mau sewa motor, apa bapak tahu atau bisa bantu carikan?" tanyaku kepada karyawan tersebut.

"oh, bisa pak, sebentar, saya hubungi dulu. Bapak tunggu sebentar ya." kata karyawan tersebut.
"oke, pak Putu ya?" kataku sambil menanyakan namanya, setelah membaca nama yang tertulis di name-tag di tergantung di dadanya.
"iya pak, saya Putu Kartiasa." ujar karyawan tersebut sambil menelepon.

"papi, tar kita cari makan dulu ya." kata Anggun sambil bergelayut manja mengamit lenganku.
"iya sayang." kataku sambil tersenyum melihat ke arah istriku.

Sekitar lima menit kemudian, datang seorang laki laki paruh baya dengan *perawakan sedang dengan memakai motor Yamaha mio.

"Kartiase, tadi ada yang mau sewa motor ya?" tanya orang itu.
"ini, bapak ini mau sewa motor." kata pak Putu sambil menunjuk ke arah kami.

"kami yang mau sewa motor pak." kata ku pada bapak tersebut.
"saya Made," kata bapak itu sambil mengulurkan tangannya.
"Richard." kataku sambil menyalami pak Made.

Setelah menegosiasikan harga sewa dan membayar uang muka, pak Made menyerahkan kunci motor kepadaku.

Aku pun menggandeng Anggun, istriku, ke motor, kami naik motor dan aku mengendarai mencari tempat makan yang enak. Aku memutuskan ke Warung Ibu Rai, yang terkenal akan bebek gorengnya.

Setelah memarkirkan motor, kami masuk ke dalam, dan memilih tempat duduk yang agak pojok, bersebelahan dengan turis asing.

Setelah melihat menu dan memesan makanan, aku mencium Anggun, aku memeluk pundaknya.
Anggun menyelipkan tangannya ke selangkangan ku.
Tangannya mengelus penis ku dari luar celana. Aku merasa penis ku perlahan mulai tegang.

"sayang, aku jadi kepengen nih..." bisik ku pada Anggun.
"hmm...." Anggun tersenyum nakal.

"papi, turis sebelah orang apa ya?" tanya Anggun kepadaku.
"sepertinya orang Jerman." kataku sambil menahan libido ku yang sudah naik.

Sesaat kemudian pelayannya datang mengantarkan makanannya. Aku dan istriku makan dengan lahap. Bebek gorengnya sungguh enak, sampai tulangnya pun sangat renyah, sambal coleknya juga enak.

Setelah selesai makan, dan membayar makanan, aku mengajak istriku ke Monkey Village, taman kera yang terkenal di Ubud.

"sayang, kita ke Monkey Village ya, lihat kera-kera di sini." kataku pada Anggun, istriku.

"iya, papi atur aja," sahut Anggun sambil memeluk ku erat saat motor mulai melaju.

Setelah beberapa kali berhenti dan bertanya pada penduduk setempat, akhirnya kami sampai ke Monkey Village.

Kami pun masuk ke sana, setelah memarkirkan motor dan membayar tiket masuk. Aku dan Anggun diberi kain untuk dipakaikan seperti sarung.

Kami masuk dan bergandengan tangan, ramai juga turis di sini.
"itu papi, banyak juga ya monyet nya, lucu-lucu." kata Anggun sambil menunjuk ke sekawanan monyet yang bergelantungan di dahan pohon.

"iya...yang disana , itu ada induk dengan anaknya." kataku sambil menunjuk ke arah seekor induk yang sedang menyusui anak monyetnya.

Setelah berjalan berkeliling beberapa saat, kami pun akhirnya keluar.
"beb, pulang ke cottage yuk, papi lagi kepengen nih." kataku membujuk istriku.*
Anggun memcolek pinggang ku,
"ah....papi..." ujarnya sambil tersenyum manja.

Kamipun naik motor dan aku melajukan motor mengikuti ke arah kami datang tadi agar tidak tersesat.
Anggun, istriku, memeluk ku dengan erat seakan tidak mau melepaskan aku.
"papi, singgah ke k-circle ya, mau beli air mineral." teriak Anggun di sela sela motor yang melaju.
"iya beb...." ujar ku pada istriku.

Kamipun berhenti di k-circle, mini market berantai dekat cottage kami menginap.

Setelah membeli dua botol air mineral dan beberapa batang cokelat Cadbury, kamipun berangkat pulang menuju cottage.

Sesampai di cottage dan masuk ke kamar. Aku memeluk Anggun istriku.
Aku mencium istriku, kupagut bibirnya, ku lumat bibirnya dan tanganku mengerayangi payudara Anggun.

Aku menyusupkan tanganku kedalaman baju , ke bawah bra Anggun dan menemukan apa yang kucari.

Aku menciumi Anggun, melumat bibirnya, menyedot dan menghisap bibir bawahnya. Lidah ku dan lidah Anggun berpadu dan bertaut, beradu dan bertukar liur.*

"arghhhhh...." desah Anggun.

Aku melepaskan pelukan ku dan melepas kan pakaianku. Anggun juga melepaskan pakaiannya, dan kami pun berdiri telanjang saling berhadapan.

Aku sungguh terangsang dan sangat menyukai pemandangan di depanku.

Anggun, istriku, dengan tinggi seratus enam puluh lima centimeter, dengan berat proporsional, payudara yang lumayan besar dan bulat, dengan memakai bra ukuran tiga puluh enam C, lumayan besar untukku, payudara yang sangat seksi dan selalu *menggoda ku untuk menghisap dan meremas nya.

Bulu-bulu pubis yang selalu dicukur rapi dan selalu wangi, yang selalu menggoda ku untuk menjilat nya.
Sungguh pemandangan yang menggoda terhampar di depanku.

Penis ku tegang tegak berdiri, dengan penis ereksi penuh lima belas centimeter dan lingkar tujuh centimeter, aku cukup bangga dengan penisku yang selalu memberikan kepuasan untuk Anggun istriku.

Tinggi ku seratus tujuh puluh centimeter dan berat tujuh puluh kilogram, proporsional dengan bulu dada yang selalu menggoda Anggun, istriku untuk mengelusnya.

"mami sungguh sangat cantik dan seksi ." puji ku pada istriku.

Istriku memang cantik, dengan hidung bangir, mulut penuh dan alis hitam yang tebal bak semut bersusun beriringan, dengan rambut tergerai sedada, sungguh sangat cantik dan mempesona.*

Apalagi istriku sekarang berdiri telanjang dengan payudara indah dan vagina seksi menggoda. Aku serasa di Kahyangan.

Aku kemudian berjalan mendekati Anggun, memeluknya, mencium dan melumat bibirnya. Bibir kami bertaut dan lidah kami berkait dan saling beradu. Liur saling berpindah. Aku melumat bibir Anggun dan lidah kami terus beradu.

"hmmmm....." desah Anggun.

Aku kemudian menciumi leher Anggun, menjilati tengkuk, telinga dan menjelajahi dada Anggun.

Aku kemudian membopong Anggun ke ranjang. Setelah Anggun berbaring. Aku kemudian menjilati kedua payudara Anggun, meremas payudaranya, mengisap puting payudaranya. Aku memainkan puting nya dengan lidah ku, aku menyedot dan mengisap puting ya dan menjilati daerah areola payudaranya.

"arghhhh....." erang Anggun kenikmatan.

Sebelah tanganku aku gunakan untuk menjelajahi perut dan kemudian turun ke bawahnya. Jariku menemukan apa kucari. Jari ku kemudian menyibakkan bibir vagina Anggun.

Dengan jari tengahku, aku mengelus dan mulai menstimulasi klitoris Anggun.
Mulutku masih memainkan payudara Anggun, lidah ku memainkan puting Anggun, menghisap dan menyedot nya.

"arghhhh .....sayang....." erang Anggun.

Jariku terus menggosok dan menstimulasi klitoris Anggun. Kemudian aku memasukkan jari tengahku ke dalam liang vagina Anggun yang sudah basah itu.*

Jariku terus menstimulasi di dalam vagina Anggun, masuk keluar cepat lambat, jari ku terus mengobok obok vagina Anggun.

"terus beb.....arhhhh...." desah Anggun kenikmatan.

Terasa oleh ku, vagina Anggun sudah sangat basah, puting payudaranya juga sudah sangat tegang dan membesar.

Mulutku kemudian turun ke bawah, aku kemudian mulai menjilati vagina Anggun, menjilati klitoris Anggun, sambil menghisap klitorisnya. Jariku masih di dalam liang vagina Anggun, mengaduk didalamnya, menggosok dinding atas dan samping vaginanya.

"arghhhh......terus beb...." desah*
Anggun sambil menjepit kepalaku.

Aku mempercepat hisapanku dan mempercepat kocokan jariku. Tubuh Anggun menegang, pinggulnya terangkat ke atas, pahanya menjepit kepalaku erat.

"arghhhh.......beeeebbb....." jerit Anggun.

Istriku mengalami klimaks, Anggun istriku sudah mendapatkan orgasmenya.

Aku merasakan cairan vaginanya muncrat, basah sekali, aku menjilati dan menghisapnya, asin gurih nikmat.

Tubuh Anggun sudah melemah, jepitan pahanya sudah tidak sekencang tadi, akupun menyelesaikan jilatan ku.*

Akupun berdiri, mengarahkan penisku yang sudah basah oleh cairan pre-cum ke arah vagina Anggun. Aku memasukkan penisku ke dalam vagina Anggun, istriku.

Aku memompakan penisku dengan irama pelan dan cepat.*
Aku mengambil posisi misionaris. Anggun melingkar kan kedua kakinya ke pinggang ku.

Bibir kami saling bertautan, lidah kami saling beradu. Penisku menghunjam ke dalam vagina Anggun dengan irama cepat dan makin cepat.

"arghhhh....sayang...." aku mendesah kenikmatan saat penisku terasa dijepit oleh *vagina Anggun.

Penisku terasa dijepit dan diremas di dalam vagina Anggun, istriku. Inilah salah satu keahlian Anggun, vaginanya sangat kesat dan berasa diremas. Menurut Anggun, istriku, ini hasil senam Kegel yang sering dilakukannya.

"arghhhh...." aku kembali mendesah.
"beb.....nikmat....." erang Anggun.

Aku mempercepat kocokan penisku. Aku merasa ujung kepala penisku sudah mau mengeluarkan sperma.

"sayang.....aku sudah mau keluarrrrr...." aku mendesah kenikmatan.
"aku juga....bentar sama sama bebbbb....." erang Anggun.

Tubuhku menegang, pinggul ku menegang. Jepitan Anggun di pinggang ku juga mengeras, Anggun juga menegang. Pinggul Anggun kembali terangkat ke atas, pinggul ku menegang.

"arghhhhh....." aku mendesah.
"bebbbbbb....." jerit Anggun kenikmatan.

Aku menembakkan dan mengeluarkan sperma ku ke dalam liang vagina istriku Anggun.*
Terasa hangat penisku di dalam liang kenikmatan ini.

Setelah mengeluarkan sperma ku, aku merasa penisku kemudian mengecil, dan sambil berpelukan, aku menciumi istriku.

"nikmat tadi sayang..." kataku sambil mengecup bibir Anggun.
"beb sangat hebat...." ucap Anggun sambil tersenyum kecil.
"Mami puas ga?" tanyaku pada Anggun.
"iya beb, papi hebat....aku puas banget..." ujar Anggun sambil memeluk ku.

Siang itu, setelah selesai bercinta, aku dan istriku, Anggun, berbaring berpelukan menikmati sisa kenikmatan yang baru terjadi.
 
reserv tempat dulu deh..ntar bacanya yaa om frank..sekalian nyiapin balsem...
=)) =))
 
bro klo bisa jgn ada pihak ke 3 ya. udah bagus
 
Asiik jd pngen cepet bulan madu nih.. Gelar dlu ah..sambil nungguin mamah pulang...
 
Papii! Kenapa diumbar bulan madu kita? :marah:

Mami kan malu... :malu:

Itu juga...

Gak perlu diulang 100x, anggun,istriku"
 
Jangan ceritain yang di balkon loh pii.... :malu:
 
Papii! Kenapa diumbar bulan madu kita? :marah:

Mami kan malu... :malu:

Itu juga...

Gak perlu diulang 100x, anggun,istriku"


Iya mami....papi kan cerita buat teman teman aja...
Iya dah papi ga cerita yang di balkon ....
Cerita yang di tempat lain boleh kan?....
:panda:
 
Boleh... Buruan update ya pi... :kk:
 
gila lu ndroo... yg ginian blm di update
 
nungguin apdeett dahhh......

:sigh:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd