Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY IMMORTAL GIRL

NANA MEMBAWA KOPER HITAM KEMBALI KE GUA BERSAMANYA. Sejenak ia termenung di depan pintu gua, meniru Susi menekan-nekan tombol untuk membuka pintu. Ketika batu itu terangkat ke atas, Nana menghembuskan nafasnya. Haaahhh.... Syukurlah ia mengingat dengan baik.

Nana melangkah masuk ke lorong, sendirian. Tak urung ia merasa sedih. Dua orang itu aneh, tapi menyenangkan juga. Kehilangan mereka rasanya... Menyedihkan. Ia lantas melangkah masuk, melewati aula, terus menuju kamarnya. Suasana terasa mengerikan, sendirian berada di instalasi Proyek Gemini yang secara aneh berada di dunia Kriloga. Apa rahasia yang disimpan di sini? Pikir Nana.

Tak lama, ia memasuki kamarnya. Koper ditaruh di lantai, Nana terus membuka seluruh bajunya. Penuh cipratan lumpur dan darah serta lendir... Begitu juga dengan rambut dan wajahnya, kakinya. Peperangan adalah tempat yang kotor dan menjijikkan, mengerikan. Ada banyak bau kematian di sana.

Tubuh yang indah itu melenggang masuk ke dalam kamar mandi, terus ke ruang shower. Lampu kuning yang lembut menerangi seluruh bagian. Air mengalir, semula dingin namun terus menjadi hangat. Nana menaruh kepalanya di bawah air hangat menyembur, alirannya terus turun ke bukit kembar bulat dengan puting mengacung, terus turun ke perut yang rata, membasahi jembut, turun ke paha yang jenjang. Membawa serta banyak kotoran turun.

Nana menikmati siraman shower itu cukup lama, memakai shampoo banyak-banyak, memakai sabun ke seluruh tubuhnya, muka, tangan, kaki. Ia juga menyentuh memeknya, merasakan bagaimana kini bibir memeknya lebih tebal. Lebih mudah memasukkan jari tengah ke liang kemaluannya.

Hah, benar-benar sudah tidak perawan. Sudah menikmati ngentot dengan beberapa lelaki kekar dan kontol ganas keras mengobok-obok. Nana memejamkan mata, membayangkan mereka yang kini sudah tidak bernyawa. Di bawah pancuran shower, air matanya menetes, dan tak lama kemudian Nana menangis terisak-isak seorang diri. Membiarkan semua kesedihan dan keputusasaan mengalir keluar, di bawa turun oleh air, dibersihkan masuk dalam saluran pembuangan.

Setengah jam kemudian, baru Nana keluar dari kamar mandi, mengenakan bathrobe dengan handuk melilit kepala.

Ia melihat di lantai tergeletak koper hitam, yang terus diangkatnya, ditaruh di meja. Dibuka. Nana mengambil pad itu, kabelnya dicolokkan. Di atas meja ada lubang-lubang, seperti lubang USB. Nana memasukkan ujung kabel satunya ke sana, pas.

Rupanya berabad kemudian, cara charging masih memakai kabel, pikir Nana heran. Dia pikir sudah pakai teknologi yang berbeda jauh.... Ah, jangan terlalu jauh mengkhayalkan masa depan, bukan? Buat listrik, masih pakai kabel seperti USB Type C. Eh, tidak juga, karena ada perbedaan di ujungnya. Ini seperti kabel fiber optic ya?

Dalam hitungan menit, layar pad itu menyala. Apa namanya ya? SciPad, kalau tidak salah?

SciPad diletakkan di meja, namun Nana bisa melihat benda-benda melayang di atas layarnya. Ajaib, ini teknologi hologram, semua nampak seperti benda nyata. Ada galeri, ada kamera... Oh masih seperti icon-icon di handphone, hanya kini semua melayang-layang. Nana menyentuh icon yang berwujud seperti buku gambar dengan tulisan 'Gallery' di permukaannya.

Gambar-gambar melayang di udara. Nana memilih salah satu. Whizz... Gambar pemandangan besar melayang di udara, jauh lebih besar daripada ukuran SciPad di meja. Amazing! Eh, gambar apa ini? Nana menyipitkan matanya. Ini kan patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, tapi warnanya tidak hijau lagi, melainkan kehitaman. Dan sudah ada yang pecah di sana sini.

Ada tulisan: Penelitian dari situs arkeologi tropis... Eh... Kok jadi penelitian Arkeologi?

Nana melihat-lihat banyak gambar dari Bali, juga dari Mandalika. Apa ini.... Ada bencana besar di akhir abad XXI? Wah! Dunia kembali dilanda zaman es! Milyaran orang mati! Survivor.... Menyimpan semua perbekalan, hidup di bawah tanah selama lebih dari 50 tahun.... Terus keluar lagi, membangun dunia baru.... Beruntung tidak kehilangan teknologi

Tetapi banyak yang hilang dari kebudayaan di atas permukaan tanah, yang tidak terekam. Banyak catatan yang hilang total, karena juga ada badai matahari, menghancurkan semua rekaman digital tidak terproteksi. Haahhhhh.....??

Tapi itu semua sudah terjadi, di dimensi mereka. Bukan di dunia asalnya, bukan? Mungkin akan terjadi berbeda.

Ah tapi sekarang ada di Kriloga, apa yang bisa dilakukan untuk pulang? Kalau pulang, mungkin bisa terus menyampaikan pesan penting, bahwa nanti bisa terjadi bencana! Harus lakukan pencegahan! Nana bergidik. SciPad ini sangat penting bagi orang-orang, kalau saja ia bisa pulang.

Gambar lain menunjukkan potret dari manuskrip bertulisan Kriloga... Ini yang katanya direkam dan belum bisa dipelajari. Nana menahan nafas. Ia membesarkan gambar manuskrip itu, lembaran demi lembaran, dan ternyata ia bisa membacanya! Semua ditulis dengan lambang bahasa Kriloga!

Penulisnya adalah seorang perempuan Akirosk, bernama Milana. Nampaknya Milana ini sangat suka ilmu mencari cakra, menguasai air, api, bumi, dan mengejar cakra tertinggi: kehidupan. Ia membuat banyak terobosan dan membuat intisari dari beragam ilmu yang diperoleh... terus berhasil merangkum menjadi satu serta cara melatihnya.... hmmm.... apa ini?

Mutu Manikam? Jadi, ilmu mutu manikam berasal dari Milana ini? Nana membaca lebih lengkap. Mutu Manikam adalah bagian pertama dari tiga ilmu dasar. Yang kedua Bumi Bergerak. Lalu Halimun Cakrawala. Huh..? Dua yang pertama sudah Nana ketahui, tapi apa ini Halimun Cakrawala?

Mutu Manikam mampu menarik kekuatan dari hubungan persetubuhan. Bumi Bergerak membuat energi cakra dalam diri bisa menggerakkan bumi, menarik, mendorong, membuat gempa bumi yang luas. Sebaliknya Halimun Cakrawala bisa membuat seluruhnya tersembunyi, sekaligus melontarkan pukulan dari sisi lain, suatu ilmu pukulan jarak jauh.

Dengan bersemangat Nana mempelajari ilmu ketiga ini, menghabiskan waktu berhari-hari di kamarnya. Kalau lapar, ia tinggal lari ke Aula dan membuat sesuatu dengan Food Maker. Semuanya mudah dan tersedia, Nana menikmati kesendiriannya.

Tak terasa, dua bulan berlalu dengan cepat. Kadang Nana keluar untuk melatih jurus-jurus Peri Air, yang mengandalkan cakra air, dan Raksasa Bumi yang mengandalkan cakra bumi. Keduanya saling mendukung dan menolong Nana menyerap lebih banyak cakra dari sekitarnya.

Naskah Halimun Cakrawala tidak mudah, namun dengan ketekunan Nana berhasil menguasainya. Ia kini bisa mengatur sehingga aura tubuhnya berubah, bahkan menjadi terlihat seperti manusia biasa, bukan pencari cakra. Padahal, Nana sudah menembus batas atas tingkat pengukuhan, hingga kini Nana sudah memasuki tingkat pengatasan.

LEVEL PENGATASAN 2
Cakra air tingkat pengatasan 1 2524 / 200000
Cakra api tingkat pengukuhan 4 2436 / 100000
Cakra bumi tingkat pengatasan 1 1245 / 200000
Kekuatan 2347059
Ketangguhan 235363
Kelenturan 198236
Daya Serang 427091
Daya Tahan 376690

Nana melongo melihat statusnya sendiri. Sedemikian jauhnya kah hasil dari pendalaman ilmu-ilmu Milana ini?

Selain dari ilmu, Milana juga menulis tentang cakra kehidupan, yang hanya bisa diperoleh di tempat kehidupan banyak berlangsung. Juga ada ilmu Tatar Buana yang bisa mengaktifkan cakram Pojihad... hmmm apa itu cakram Pojihad?

Eh? Ini ada gambar. Bukankah itu cakram yang membawanya ke dunia ini? Jadi, kalau pakai ilmu Tatar Buana, bisa mengaktifkan cakram Pojihad.... untuk mendapatkan Naskah kelima... apa itu Naskah kelima? Sungguh membingungkan.

Lagipula, cakram itu tertinggal di Lembah Kesuburan bersama Lambas, bukan?

Eh?

Nana baru ingat ia berjanji untuk pergi menemui pejabat Prefektur Ooki. Ada kain mahsirna masih terbungkus. Ia harusnya pergi ke sebelah matahari terbit, mencari Gua Panas. Lembah Kesuburan adalah sumber makanan bagi semua penduduk di Prefektur Ooki.

YA AMPUN! DAN NANA HANYA BERDIAM DIRI SAJA DI SINI BERBULAN-BULAN??

Nana melihat lagi atribut kekuatannya. Terlalu lama! Apa yang terjadi dengan Prefektur Ooki? Ia tiba-tiba merasa sangat bersalah. Apa yang terjadi Lembah Kesuburan, apa yang terjadi desa Rimba Hijau, semuanya harus diberitahukan. Hah....

Nana melihat lagi T-Shirt dan celana pendek tergantung. No no no... tidak bisa pakai itu lagi. Ia akan kembali ke dunia Kriloga. Jadi, Nana kembali mengenakan kain membelit buah dadanya yang bulat kencang, membelit perut dan selangkangannya. Tas kain yang berisi inti kai itu kembali disandangnya.

Tapi ada tambahan lain. Nana menaruh juga pistol dan beberapa magasin.

Ia siap berangkat.
 
menarik ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd