Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Istri yang Tak Setia (rewrite)

Bimabet
Matahari mulai menyingsing menandakan hari telah berganti, devi yg masih terbaring d peraduannya seakan enggan untuk membuka mata, HPnya berdering entah sudah berapa kali masih belum mampu mengusik tidurnya. Semalam Devi d antar pulang oleh Pak Dimas, sesampainya d rumah jam sudah menunjukkan pukul 20.00, si kecil segera menyambut kedatangannya dengan riang, seakan-akan tenaganya penuh kembali ketika devi memeluk tubuh mungil peri kecilnya itu. Setelah makan bersama, devi pun segera menuju ke kamarnya, malam ini dia ingin tidur sendiri, putri kecilnya tidur dengan ARTnya di kamar atas, biasana ARTnya akan pulang ketika Devi atau Toni sudah pulang dari kantornya, tapi karena Toni luar kota untuk 1 minggu ini, devi sengaja meminta ARTnya untuk tidur d rumahnya seminggu ini.

“mama…. mama…”, sebuah panggilan disertai kecupan manja mendarat di pipi devi
“ummmh… pagi cantik”, devi segera menyambut panggilan manja dan kecupan hangat di pipinya dari si kecil
“mama ngga kerja??”, tanya si kecil manja
“iya saying hbs ini mama kerja, kmu sudah mandi blm??, sudah maem??”, tanya devi sambil mencium lembut peri kecilnya
“udaah ma.. udah”, jawab si kecil dan, diapun segera berlari meninggalkan ibunya karena mendengar lagu film kartun tercintanya mulai tampil d layar TV
“sudah jam 7.30 pagi”, gumamnya dalam hati, devi pun segera mengecek HPnya, tampak ada 15 mc ke nomor HPnya dan beberapa pesan WA yg masuk, salah satunya adalah dari Toni, tentu sang suami khawatir, karna sejak td malam belum ada kabar dari istri tercintanya itu.

Devi pun segera bergegas menghubungi Toni dan menjelaskan perihal kejadian semalam, tentunya hanya menjelaskan bahwa dia sedang kurang enak badan sehingga tidur lebih cepat dan tidak memberi kabar suami tercintanya itu, mungkin alasan itu lebih baik dari pada harus menjelaskan bahwa semalam dia diantar Pak Dimas pulang pasti menimbulkan konflik baru nantinya. Pesan berikutnya yg menjadi perhatiannya adalah beberapa Missed Call dan Pesan WA dari Pak Dimas, “ya ampun.. aq lupa kalau dia janji mau menjemputku hari ini”, katanya dalam hati.. setelah menjawab pesan WAnya Devi pun segera bergegas lari ke kamar mandi.
Saat d kamar mandi devi pun sempat kaget melihat ada bekas dua cupang d payudaranya sebelah kiri, “ah.. kok ada bekas ini, apa ini bekas Mas Toni kemarin”, gumamnya dalam hati, Devi pun dengan lembut mencoba membersihkannya meskipun tidak kunjung hilang juga.

Selesai mandi Devi pun segera bergegas bersiap untuk berangkat kerja, tepat pukul 08.00 mobil Honda New Accord sudah terparkir di depan pagar rumahnya, rupanya Pak Dimas sudah menantinya, Devi pun segera bergegas berpamitan dengan putri kecilnya dan ARTnya.
“pagi dev, udah baikan??”, sapa Pak Dimas di dalam mobilnya
“pagi juga pak, alhamdullillah sudah agak baikan, maaf pak, menunggu lama ya??”, jawab devi sambil merapihkan beberapa bawaannya
“kok tumben g pakai kerudung??”, tanya Pak Dimas kemudian
Sontak Devi pun kaget, segera dirabanya rambutnya dan ternyata karena buru-buru dia sampai lupa mengenakan kerudungnya.. beberapa kancing bajunya pun masih terbuka. Devi pun tertunduk malu, pipinya memerah menahan kecerobohan dirinya di depan atasannya..
“maaf pak”, jawab devi sambil menunduk
“gpp kok santai aja, kmu bisa pakai d sini.. ternyata tanpa kerudung pun kamu tetap cantik ya”, goda Pak Dimas
“e..eeh, iya pak maaf sekali lagi”, jawab Devi
Entah kenapa Pak Dimas tiba-tiba saja menjadi birahi, berduaan dengan Devi d mobil membuat nafsunya naik, Mr. P nya pun mengeras secara tiba-tiba menyebapkan adanya sebuah gundukan di celananya. “mungkin akan aq pancing dengan ini”, gumam Pak Dimas dalam hati, ketika mobil berhenti di lampu merah, Pak Dimas mengambil HPnya dan membuka-buka galerinya, Devi pun masih sibuk merapihkan kerudungnya, ketika mobil akan jalan Pak Dimas meletakkan HPnya d atas dashboard mobil dengan sebuah foto galeri masih terbuka.. Tidak butuh waktu lama hingga devi mulai menyadari dan penasaran dengan foto yang ada di HP pimpinannya itu…, sejenak kemudian dia pun terdiam, foto itu, adalah fotonya yang menampilkan belahan dada terbuka dan tampak seseorang tangan pria meremas-remas salah satu payudaranya..

“Dev.. bapak ada janji rapat d Hotel **** hari ini, kamu temani ya”, kata Pak Dimas tiba-tiba yang membuyarkan lamunannya, Devipun hanya terdiam tak berkata-kata, sehari yg lalu dia dibuat shock dengan pesan WA di HP suaminya, kini dia mendapati fotonya yang masih lengkap dengan kerudungnya tapi menampilkan belahan dadanya beserta sesosok tangan yang memainkan payudaranya di HP atasannya.
Sesampainya di Hotel, Devi besama Pak Dimas pun segera bergegas menuju ruang rapat, meskipun duduknya bersebelahan, Devi merasa takut bila harus menanyakan asal2 foto terlarangnya hingga tiba-tiba sebuah pesan WA masuk ke HPnya, “setelah rapat, kmu ambil berkas rapatnya, sy tunggu d kamar 514”, begitu bunyi pesan WA tersebut.. *Deg….*, dadanya terasa sesak, hal yg ia takutkan pun terjadi, “ini pesan dari Pak Dimas, apa yg harus aku lakukan”, gumamnya dalam hati.. Tak terasa rapatpun telah usai, sesuai perintah atasannya, Devi pun segela meminta berkas rapat dan akan mengantarkannya ke tempat Pak Dimas yang menunggu di Kamar 514, hatinya bimbang, cukup lama Devi terduduk di ruang rapat sambil memainkan HPnya, hingga akhirnya sebuah pesan WA masuk ke HPnya “devi dmn??, berkasnya sdh d tunggu client dan sy mau tanda tangani”, kembali sebuah pesan masuk dari Pak Dimas..
“Bodo amat, mungkin itu foto orang lain.. lebih baik aku segera menemui Pak Dimas”, gumamnya dalam hati, Devi pun segera bergegas menuju ke Kamar 514

*tok tok tok*, Devi mulai mengetuk pintu kamar itu

Pak Dimas segera membuka pintu kamar dan mempersilahkan Devi masuk ke dalam dan mempersilahkannya duduk, setelah menandatangani berkas-berkas rapat tadi tiba-tiba seorang office boy masuk dan mengantarkan dua buah minuman.
“oiya dev, kmu tunggu d sini dulu, sy agak kurang enak perut, sy k kamar mandi dlu ya, itu sudah sy pesankan minuman…”, kata Pak Dimas sambil bergegas menuju ke kamar mandi
Devi hanya mengangguk tak bersuara, ingin rasanya menanyakan perihal foto itu, tapi kata-kata itu seakan tertahan di tenggorokannya, 10 menit sudah Devi menunggu Pak Dimas keluar dari kamar mandi, suasana AC kamar yang dingin menyebabkan tenggorokannya sedikit kering, Devi pun segera meraih minuman yang telah disediakan petugas hotel dan meminumnya beberapa teguk, entah kenapa beberapa saat setelah meminum minuman tersebut badannya terasa hangat… perlahan sensitifitasnya pun mulai meningkatan, nafsu birahinya perlahan mulai naik, teringat permainan terakhirnya bersama suaminya Toni beberapa waktu lalu semakin membuat Devi semakin hangat.. Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang, sontak Devi bangkit dari duduknya dan menepis pelukan itu..
“Bapak… hah.. apa yg bapak lakukan???”, cukup terkejud Devi ternyata tangan yg memeluknya adalah milik Pak Dimas, dan saat ini Pak Dimas hanya mengenakan Kaos Dalam dan berbalut handuk di bagian bawah perutnya.
“Sebaiknya kmu duduk di sni. Maaf y dev, Bapak ambil foto ini waktu kamu tdr kmrn, ada sekitar 20 foto sebenarnya, kamu tau sendiri Bapak kn sudah lama menduda, bapak cmn mnta tolong kali ini saja, setelah itu kamu bisa hapus foto-foto ini”, ujar Pak Dimas sambil duduk di kursi sofa, sedikit mulai tampak batang kejantanannya mulai menonjol di sela-sela handuk yang dikenakannya
“Kenapa Bapak tega!!!, apa yg bapak kasih d minuman saya???”, tanya Devi sedikit marah, perlahan-perlahan nafsu mulai menguasai tubuhnya, rupanya minumannya telah dicampur oleh obat perangsang yg cukup kuat, Devi pun mulai merasakan cairan kewanitaannya mulai merembes keluar, badannya terhuyung-huyung menahan gairah sex yang dialaminya kini.., seketika itu pun dia ambruk di kursi..
Tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, Pak Dimas pun segera membopongnya ke atas ranjang, satu persatu dilepaskannya pakaian Devi hingga menyisakan CD dan kerudungnya saja..

“Bapak janji setelah ini kmu silahkan hapus foto-foto d HP saya”, kata Pak Dimas sambil mulai mencium bibir Devi dengan lembut, Devi pun hanya bisa pasrah menerima pahitnya perlakuan Pak Dimas atasannya sendiri, sesekali Pak Dimas memaksakan lidahnya masuk mengorek setiap isi mulut Devi, hanya sebatas ciuman di bibir, tangan nakal Pak Dimas pun dengan lembut memijat dan memilin putting susu Devi yang sebesar kelereng berwarna hitam pekat..

Ciuman pak Dimas berlanjut ke lehernya hingga memberi beberapa cupangan di leher mulus Devi, puas meninggalkan beberapa tanda saying, mulut Pak Dimas kini bergeser ke bagian ketiak Devi, dijilatnya dan diciumnya setiap inci ketiak Devi baik sebelah kiri dan kanan, beberapa bulu halus yg menghiasi ketiak Devi pun tak luput dari jilatan liar Pak Devi, puas dengan ketiaknya..

*ilustrasi cupang di leher devi


Pak Dimas segera meremas perlahan kedua gundukan jumbo milik Devi, putingnya yg sudah terangsang mengacung dengan kerasnya, sambil meremas kedua payudaranya, Pak Dimas juga mencium dan menghisap putting Devi yang sudah tak tertampung di kedua tangan Pak Dimas, setiap Pak Dimas menghisap putingnya, Devi merasakan rangsangan yang hebat sehingga menyebapkan dia ikut mendesah nikmat, cukup lama Pak Dimas bermain main dengan kedua puting susu Devi hingga pada beberapa bagian payudaranya terdapat bekas cupangan dan gigitan Pak Dimas..

Devi pun mengambil sebuah guling dan memeluknya menutupi wajahnya, air matanya jatuh perlahan, dia menangis menyadari bahwa tubuhnya tengah dijamah pria selain suaminya, tapi dia juga berusaha menutup mulutnya, setiap rangsangan yang diberikan Pak Dimas telah berhasil menggoyahkan keinginannya untuk menolak permainan ini dan berusaha menikmatinya, desahan-desahan manja yang keluar dari mulutnya, sebagai pertanda bahwa tubuhnya menginginkan sesuatu yg lebih, entah karena keinginannya saja atau karena obat perangsang yang tercampur dalam minumannya..
Tiba-tiba Pak Dimas mulai menurunkan CDnya, Devi sadar, mngkin inilah akhirnya, dia terus berharap semoga Pak Dimas bisa segera menyelesaikan permainannya..

“akh…ah…Pak!!”, ucap Devi terkejut ternyata Pak Dimas masih berusaha mencium dan menghisap lubang peranakannya, “akhhh… ah, sudah pak.. jngn itu kotor… akhh”, ucap Devi sambil menahan kepala atasannya itu mencium dan mengorek lebih dalam mekinya dengan lidah atasannya.. Tapi apa daya, tenaganya lemah tak berdaya, sehingga Pak Dimas masih dengan leluasa memainkan lidahnya di dalam vagina Devi yang semakin memerah dan terangsang karena permainan Pak Dimas, meskipun sudah memiliki anak, vagina Devi masih seperti perawan itu karena kelahirannya Cesar dan Devi selalu rutin mengikuti senam.. Sudah beberapa bulan ini dia tidak mencukur bulu kemaluannya, sehingga aroma khas wanita benar-benar tercium ketika dia mulai terangsang... Justru bau khas vagina Devi itulah yang membuat Pak Dimas makin nafsu menikmatinya, meskipun terasa asin, Pak Dimas tetap menghisap habis setiap cairan kenikmatan yang dikeluarkan dari lubang kemaluan Devi..

Devi pun metutup wajahnya dengan guling untuk menahan kerasnya suara desahannya, “aaah.. akkhhh.. sudah pak.. jangan!!!”, berkali kali Devi mengucapkan kata-kata itu, tapi Pak Dimas sama sekali tidak bergeming bahkan semakin keras menghisap cairan kenikmatan yang makin deras keluar dari lubang peranakan Devi..
Tiba-tiba Pak Dimas menghentikan segala aktifitasnya.. Nafas Devi pun tersengal-sengal, serasa habis lari 2 putaran di lapangan bola, masih dengan posisi kaki mengangkang tiba-tiba…
“Arrkh!!, aah…”, teriak Devi ketika mengetahui ada benda tumpul memaksa masuk ke dalam vaginanya, dan lebih terkejutnya lagi mengetahui bahwa Pak Dimas mulai menggoyangkan Mr. P nya yang berukuran jumbo keluar-masuk ke dalam Vaginanya tanpa pengaman (kondom), “Stopp… akhhh… stop pak… knp g pakai.. akh… akhh …. Pengaman”, kata Devi dengan nafas tersengal-sengal karena Pak Dimas sama sekali tak mempedulikan kata-kata Devi dan masih terus memompa vagina Devi dengan kerasnya, “aakh.. ahhh.. ampun pak… ah sudaaah..”, beberapa menit kemudian Devi merasakan ada sesuatu ledakan birahi yg mau keluar dari dalam dirinya… “Aq harus tahan, aq g mungkin orgasme oleh pria selain suamiku…aku sayang suamiku… aq cuman puas oleh suamiku”, kata-kata Devi didalam hatinya, air matanya pun makin deras meleleh di pipinya, tak terkecuali erangan dan teriakan yang keluar dari mulutnya seperti sebuah alunan lagu yang terasa merdu di telinga Pak Dimas, mengetahui korbannya mendekati klimaks Pak Dimas pun segera mempercepat goyangannya sambil menggenggam kedua payudara jumbo milik Devi, sambil menggoyangkan pantatnya mendrong keluar masuk Mr. Pnya yang berukuran jumbo di dalam vagina ibu muda berhijab ini, Devi pun menutup mata dan mulutnya dengan kedua tangan, erangan kenikmatan bercampur tangisan sudah tak terhindarkan lagi, hingga akhirnya sekitar 20 menit kemudian.

“arrrh!!!!, sudah pak… aaaahhhh, aq keluar.. tolong pak… sudah…”, ucap Devi sambil terus berusaha mendorong jauh tubuh Pak Dimas yang mulai menindihnya
“aq juga mau keluar.. unhh… unnh.. enak bgt punyamu dev.. unnh..”, kata Pak Dimas sambil terus mengadu Mr. P nyakedalam vagina Devi
“jangan pak.. jngn d dalam… aaah.. jangaaan!!!”, kata Devi sambil mulai menangis memohon kepada Pak Dimas agar tidak sampai keluar di dalam vaginanya, tapi Pak Dimas sama sekali tidak menghiraukan dan dengan sekali hentakan dibenamkannya dalam-dalam Mr. P nya kedalam vagina Devi, sebuah lahar hangat cairan sperma merembes keluar dari dalam lubang vagina Devi diiringi dengan tangisan Devi yang semakin deras, sambil menangis tubuhnya bergetar menahan orgasme hebat yang dialaminya.
Setelah puas menumpahkan semua sperma di dalam rahim Devi, dengan kasar Pak Dimas segera mencabut Mr. P nya daridalam vagina Devi, sontak ledakan orgasme Devi pun terjadi, tiba-tiba kakinya terangkat menahan vaginanya yang terus mengeluarkan air kenikmatan dengan deras..

“oooh, bisa squirt juga ternyata ya Dev…”, kata Pak Dimas tersenyum puas sambil melihat Devi yang terkulai lemas d atas ranjang setelah orgasme hebatnya td... Lelehan sperma sedikit demi sedikit mulai keluar dari dalam vaginanya..

Pak Dimas pun segera bergegas meninggalkan Devi yg terbujur lemas di atas ranjang.. “ini HPnya, kamu hapus sendiri ya”, kata Pak Dimas sambil menaruh HPnya di samping Devi..

“bajin*an..”, ucapnya dalam hati sambil menghapus satu persatu foto yang ada di HP atasannya itu.. Setelah Pak Dimas selesai dari kamar mandi, Devi pun segera bergegas menuju ke kamar mandi.. Dibawah shower dia jongkok sambil menangis, berharap tidak ada sedikitpun sperma milik Pak Dimas yang tertinggal di rahimnya.. Dia tak menyangka kesetiaan dan harga diri yang selalu dia jaga hancur oleh keteledorannya sendiri, tak henti hentinya dia menangis dan menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi, hingga akhirnya dia mulai berpikir, “ini semua gara-gara WA biadap itu!!!, ini semua gara-gara wanita itu… Ini semua gara-gara kamu Mas Toni!!!!”, gumam Devi dalam hatinya.
Selesai bersih-bersih merekapun segera bergegas meninggalkan hotel, Pak Dimas segera mengantarkan Devi pulang kerumahnya tidak ada percakapan diantara keduanya selama didalam mobil.
“kamu istrhat dulu ya, besok sj mulai kerja lg….”, kata Pak Dimas ketika mengantarkan Devi di depan rumahnya
“……”, Devi hanya diam tidak menjawab satu kata pun dan segera masuk kedalam rumahnya, dia pun segera mengurung dirinya di dalam kamar. Tak lama kemudian… *kling* sebuah notifikasi masuk ke HPnya.. “transfer… 10 jt??, dari siapa???”, gumamnya dalam hati, rupanya ada sebuah transfer masuk ke dalam mbankingnya..

*ping..
“itu sedikit permohonan maaf sy buat kamu, sampai ketemu besok d kantor ya… “, bunyi pesan WA dari Pak Dimas, “rupanya transfer uang sebesar 10jt tadi dari dia…. Dasar ba**sat!!”, gumamnya dalam hati, Devi pun kembali menangis di kamarnya..

Mohon tanggapannya suhu, apakah cerita ini layak d publish dan d lanjutkan atau tidak...

:ampun::ampun:
Drama oh drama....awal yg panas
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd