Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 25,8%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 235 33,5%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 286 40,7%

  • Total voters
    702
"Nanda menyusu sambil menatap bundanya seolah bertanya, “apakah bunda baik-baik saja,?” rina mengusap rambut putrinya dengan penuh kasih sayang, “kamu ngerasain ketakutan bunda ya sayang sehingga saat kamu minum air susu bunda, kamu tiba-tiba mengamuk, tenang sayang, bunda tak akan membiarkan papahmu tahu keberadaanmu, tak akan bunda biarkan,

ini juga clue tah suhu
 
Ikutan prediksi
Andi kecelakaan tp gk mati, cuma ilang ingatan
Rina kembali ke Frans, mereka nikah resmi

Endingnya Andi kembali muncul setelah bertahun-tahun dan balas dendam ke frans
Lanjut ke season 3 ;)
Gitu aja terus ya hu sampe akbar gede?hehehe
 
jadi inget tersanjung. sampe ke anak cucu
Haha
Makanya kalo semisal Andi mati beneran,dan akhirnya Rina tau itu ulah Frans, saya berharap ada iml3..di iml3 endingnya pas Frans mau ngentot Rina,Rina sudah menyiapkan sebilah pisau di bawah bantalnya dan akhirnya satu tancapan pas jantung frans...pas masih sekarat dengan tersenyum Rina memotong kontolnya Frans...
Kalo ga Akbar deh yang bunuh Frans perlahan...dengan meninggalkan Frans di tengah hutan Kalimantan sendiri tanpa tangan dan kaki...wkwkwkwk Ngayalnya udah ketinggian kali ya (jiwa pendendam + sikopet meronta keluar...wkwkwk)
Balik lagi deh,gimana penulisnya aja..haha
 
Terakhir diubah:
Berdasarkan update terakhir, saya berkesimpulan andi mati Dan dony sebagai resersenya utk menyelidiki kematian andi ( perlu wkt 2-3thn dmn Rina berhasil dibujuk Frans......utk nikah, saat pernikahan ITU dony menangkap frans . Dan akhirnya Rina berbajagia sm dony.........bener tdknya penulisnya setuju tdk dgn prediksi saya
 
STRATEGI TELUR



Rina memutuskan untuk mengambil kartu akses kamar frans, dia lalu melihat chat whatsappnya, “kamar 1749, mas akan kembali setengah jam lagi, mas harap kamu ada disitu saat mas datang,”, rina menutup hpnya, dia menghela napas panjang, “bagaimanapun juga aku harus melakukan ini, tak ada pilIhan lain, aku tak ingin terjadi sesuatu dengan karier bang andi,” rina mencoba memantapkan hatinya yang gamang

Rina masuk ke apartemen frans, dia melihat-lihat sekeliling, apartemen itu cukup mewah, ada dua kamar di apartemen tersebut, sebuah ruang tamu, dan ruang kerja, dapurnya pun cukup luas dengan peralatan modern.

Rina duduk di ruang tamu dengan perasaan gelisah, dia menggigit kuku tangannya, “oh Tuhan, apa ku salah berbuat ini,” satu sisi hatinya menyuruh pergi dari tempat ini, sisi lain memberikan pembenaran keputusannya ini, “kamu disini bukan atas kemauanmu, tapi demi suami yang kamu cintai, bertahanlah demi cintamu,”

Setengah jam terasa begitu lama bagi rina yang gelisah, rina ingin semuanya ini cepat selesai, entah apa yang akan dilakukan frans padanya nanti, rina sudah pasrah, dia sanggup melakukan apapun, demi andi suami yang dicintainya.

Rina semakin gelisah menunggu, sebentar-sebentar dia melihat jam tangannya, tiba-tiba handphonenya berdering, rina mengambil hp dari tas, dilihatnya panggilan video dari andi, rina panik, dia tak ingin andi tahu kalau dirinya sedang berada disebuah apartemen, pasti andi akan bertanya macam-macam, rina langsung menyelinap ke toilet.

“Ya, yah,” rina menjawab panggilan video tersebut, “bun, kok lama angkatnya, lagi dimana ini,” tanya andi melihat rina yang duduk disebuah ruangan.

“Bunda lagi pups, ini di mal, tadi bunda beli pampers nanda,” ucap rina, “hahaha, ada-ada aja, nih ayah lagi break makan siang, ya udah, ayah cuma kangen aja ama bunda, lanjutin lagi deh..hihihi,” ucap andi tergelak, sambil menunjukan suasana di tempat dia berada.

“Ihh, ya udah, hati-hati ya sayang, bunda juga kangen,” balas rina, “I love you bun,” ucap andi, “i love you too yah,” rina kemudian menutup hpnya.

Rina menyimpan hpnya kembali di dalam tas, dia kembali menghela napas panjang, kemudian didengarnya suara pintu dibuka, rina segera merapihkan dirinya dan keluar dari toilet.

“Ahh, rupanya mamah disana, papah kira gak jadi kesini,” ucap frans tersenyum, “mas frans, please panggil nama saja,” ucap rina.

“Ya aku gak mau, kamu adalah istriku, wajar dong aku manggil mamah,” ucap frans, lalu membuka pintu kamar, “silahkan masuk,” ucap frans, “mas mau apa, apa yang mas inginkan dariku,” tanya rina.

“Masuklah..atau mamah mau pergi? ya silahkan, kamu mau masuk ke kamar atau kamu mau keluar dari apartemen ini, teserah kamu, mau pilih yang mana,” ucap frans tersenyum.

Rina terdiam dan melangkah masuk ke kamar, “nah gitu dong,” frans mengikuti rina masuk ke kamar, dalam kamar rina hanya berdiri mematung, frans mendekati rina dan berdiri di belakang rina.

Frans memegang bahu rina, dan meletakkan dagunya di bahu rina, “papah kangen ama mamah,” ucap frans, rina bergidik merasakan hembusan napas frans di telinganya.

“Mas mau apa dariku,” ucap rina lirih, frans membalikkan tubuh rina hingga kini keduanya berhadapan, rina menundukkan wajahnya.

“Aku ingin meminta hak ku sebagai seorang suami, “ ucap frans mengangkat dagu rina, “kamu paham maksudku kan, istriku yang seksi,” lanjut frans.

Frans mendekatkan wajahnya ke wajah rina seolah ingin mencium rina, rina memejamkan matanya, namun ternyata frans hanya berkata, “sebentar papah ada sesuatu buat mamah,”, frans beranjak menuju ke lemari pakaian, rina menghela napas lega, hatinya berdebar kencang.

“Pakai ini mah, masih ingat kan ini,” frans menyerahkan lingerie merah muda yang dipakai rina saat threesome dulu, rina hanya terdiam.

“Ayo silahkan ganti di kamar mandi sana, atau mau disini saja gantinya, papah sih gak masalah,” frans menyeringai mesum.

“Mas..,” ucap rina menatap mata frans, namun rina tahu dia tak punya pilihan lain, rina mengambil lingerie itu dan menuju ke kamar mandi.

Tak lama rina keluar, frans yang sedang duduk di kasur sontak berdiri, “wow seksi sekali istriku, sungguh menggiurkan,“ frans mendekati rina yang sedikit jengah dengan penampilannya, rina merasa malu sekali menggunakan pakaian ini dihadapan frans, frans mengambil tangan rina mengajaknya ke ranjang, rina hanya mengikuti saja.

Frans membuka pakaiannya hingga bertelanjang dada, rina memalingkan wajah melihat tubuh frans, dulu tubuh itu selalu dipujanya, kini perasaan rina sudah menguap terhadap frans.

Frans mencium bibir rina, rina memalingkan wajahnya, frans lalu memagut leher rina, menjilatinya dengan penuh napsu, kini lidah frans menjilati puting payudara rina yang tertutup lingerie, rina menggigit bibir, matanya terpejam, dia sekuat tenaga untuk tidak larut dalam cumbuan frans, lalu frans mendorong tubuh rina ke kasur hingga rina jatuh terlentang di atas kasur.

Frans menarik kaki rina, dia berjongkok ingin melumat vagina istrinya yang menerawang di balik celana dalam seksi yang dikenakan rina, frans membuka sedikit kain penutup memek rina, dihirupnya aroma memek rina, kembali rina menggigit bibirnya dia hanya bisa pasrah, tak terasa air mata rina menetes.

Frans terkagum melihat memek rina yang begitu di rindukannya, baru saja dia ingin melumat memek tersebut, suara hp rina berbunyi, frans merasa terganggu, akhirnya hp itu terdiam kembali, lalu frans memajukan wajahnya mendekati memek rina, kembali hp rina berbunyi, frans mulai kesal, “sudah mamah angkat dulu hp tersebut”, frans menyingkir dari selangkangan rina.

Rina kemudian bangun dari tempat tidur, lalu bergegas mengambil hp dari tasnya, rupanya ibunya menelpon, “halo bu,” ucap rina, frans menyuruh rina mengeraskan suara hp tersebut, rina hanya menuruti, dinyalakan sepeaker hpnya tersebut.

“Rin kamu dimana sih, lama banget, ini nanda nangis terus,” ucap ibunya ditelepon, suara tangis nanda terdengar keras di latar belakang.

“Tadi kan rina sudah siapkan susu nanda di kulkas bu,” ujar rina, “ya sudah dikasih, tapi tiba-tiba dia nangis terus, gak tau kenapa ini,” ucap ibunya panik.

“Apa badannya panas bu,” tanya rina, “gak, suhu badannya normal, ibu juga bingung , lagi minum susu,tiba-tiba dia ngamuk-ngamuk, bingung ibu, udah kamu cepet pulang rin,” ucap ibunya, tangis nanda masih terdengar keras di ujung telpon.

“Ya bu, sebentar lagi rina pulang, setelah urusan selesai rina langsung balik, tolong ibu bujuk-bujuk atau ajak main keluar dulu, tolong ya bu, rina segera pulang setelah ini beres,” ucap rina mulai ikut panik.

“Ya jangan lama-lama ya rin, ibu beneran bingung ini, kenapa nih anak, gak biasanya seperti ini,” kata ibunya.

“Ya bu,” ucap rina kemudian mengakhiri pembicaraan.

***

“Mas frans, cepat selesaikan keinginan mas frans, biar aku segera pulang, mas denger sendiri kan,” rina memohon kepada frans.

Frans berdiri mendekati rina, tatapan matanya tajam menghujam sanubari rina.

Rina tertunduk, menunggu apa yang akan dilakukan frans selanjutnya, frans menjulurkan tangannya ke meja dekat rina, dia mengambil pakaian rina dan menyerahkannya pada rina.

“Pulanglah, papah mohon maaf telah menyakiti mamah, maafkan perbuatan papah ini ya, semua papah lakukan karena papah merindukan mamah, sehingga papah jadi seperti ini,” ucap frans lirih.

“Gantilah baju mamah, bayi mamah menunggu dirumah, maafkan papah.. ini silahkan,” frans menyerahkan baju yang dipakai rina sebelumnya.

“Mas frans,” rina seolah tak percaya apa yang didengarnya, “ya pulanglah mah,” frans menganggukan kepalanya dan tersenyum lembut pada rina.

Rina segera menuju ke kamar mandi dan mengganti lingerie yang dikenakannya, tak lama dia sudah memakai pakaiannya kembali, rina tak melihat frans dikamar, lalu rina keluar kamar, dilihatnya frans duduk menunggunya di ruang tamu.

“Mas frans,” ucap rina, “ini buat mamah, ini penjelasan papah dan semua bukti bahwa papah tak pernah meninggalkan mamah, tolong mamah lihat di rumah, sedangkan untuk yang tadi, papah sekali lagi mohon maaf atas sikap papah, maafkan papah, mah, silahkan mamah pulang,” frans menyerahkan sebuah amplop coklat kepada rina.

Rina menerima amplop tersebut, lalu memandangi frans tak mengerti, “pulanglah, kasihan bayi mamah menangis, jangan buang waktu lagi,” ucap frans memandang rina dengan lembut.

Untuk sesaat rina terpesona dengan mata teduh itu, namun rina buru-buru menyingkirkan semua perasaannya itu, dan bergegas meninggalkan apartemen frans.

Saat diluar apartemen frans , rina menghentikan langkahnya, dia melihat lagi ke arah apartemen frans, sungguh dia tak mengerti apa yang sedang terjadi tadi.

Frans yang tadi begitu menyeramkan, tiba-tiba berbalik membiarkannya pergi, tatapan matanya yang tajam namun teduh membuat rina teringat masa-masa bahagianya bersama frans, rina buru-buru meninggalkan tempat itu, dia tak ingin terbawa perasaan kembali.

***

“Ternyata langkahku keliru, rina benar-benar telah berubah, dia sangat mencintai andi, dan tak ingin terjadi apa-apa dengan andi, kalau aku memaksakan hasratku, pasti rina akan semakin berlari menjauh,” ujar frans dalam hati.

“Aku harus bermain lembut, pasti setelah rina membaca penjelasanku tentang apa yang terjadi selama ini, dia akan merasa bersalah, aku akan memanfaatkan rasa bersalahnya, aku akan terus bermain peranku yang baru sebagai lelaki yang tertindas takdir, aku akan berpura-pura menyerah mendapatkan dia, ya aku harus menahan kerinduanku ini, aku yakin dia akan merasa bersalah padaku, namun aku harus menyingkirkan terlebih dahulu penghalangku, andi, ya si bangsat itu sudah merasuk di pikiran istriku,”

“Bahkan, tangisan bayinya tak membuat dia memohon padaku untuk berhenti, malah dia menyuruhku segera menyelesaikan hasratku, dia benar-benar mencintai andi begitu dalam, dia pasti takut dengan ancamanku pada andi, aku salah langkah, oke kalau seperti ini, maka satu-satunya cara adalah aku harus menyingkirkan andi selamanya, mungkin kalau andi kecelakaan, rina akan hancur, disitu aku akan masuk dalam kepedihan hatinya, mungkin strategi telur harus kupakai, hancurkan baru berguna untukku, hahaha,” frans terbahak-bahak, (pasti terdengar menyebalkan bagi pendukung andi)

Sebelumnya frans meninggalkan rina selama setengah jam, karena frans ada janji untuk menemui capo di kantornya, sekalian bertemu sumbernya di biro kepegawaian. Dari sumbernya itu, frans mengetahui kalau andi sedang dinas di surabaya selama seminggu.

Frans mengambil hpnya, dia menelpon woro, ternyata woro sudah berada di madiun , frans memberikan tugas pada woro untuk segera ke surabaya untuk mengintai andi, frans akan segera mengatur agar woro mendapat id card untuk meliput seminar yang diadakan di surabaya.

Frans memerintahkan woro untuk mencari tahu mobil yang di gunakan andi serta rute yang dilaluinya setiap hari, frans meminta woro agar melakukan pekerjaannya secara senyap, setelah menjelaskan beberapa hal secara detail, frans menutup pembicaraannya dengan woro.

Frans meletakkan hpnya di meja sebelah ranjangnya, frans kemudian mengganti pakaiannya, dia berencana menemui seseorang malam ini.


***

BERSAMBUNG
Bisa jd frans minta bantuan endi utk hancurin andi...klo dibikin celaka kaya nya ekstrim bnget hu 😀😀😀...tp sih bisa jd dibikin celaka tp ga mati cma si andi impoten jd balik ke frans rina nya 😀😀...mkasih update nya suhu mkin penasaran nih
 
RISALAH HATI


Rina sampai di rumah setengah jam kemudian, dia langsung menggendong nanda yang masih menangis tersengal-sengal, nanda mulai tenang dalam dekapan bundanya, rina menidurkan nanda disampingnya, dia membuka payudaranya menyusui nanda.

Nanda menyusu sambil menatap bundanya seolah bertanya, “apakah bunda baik-baik saja,?” rina mengusap rambut putrinya dengan penuh kasih sayang, “kamu ngerasain ketakutan bunda ya sayang...sehingga saat kamu minum air susu bunda, kamu tiba-tiba mengamuk, tenang sayang, bunda tak akan membiarkan papahmu tahu keberadaanmu, tak akan bunda biarkan,”

Setelah nanda tertidur lelap, rina mengganti pakaiannya, dia memutuskan mandi, dia ingin menghilangkan liur frans yang menempel di sekujur lehernya, setelah mandi rina duduk di meja rias, ibunya memanggil rina untuk makan, “ya bu,” rina menjawab singkat.

Malamnya rina duduk di ranjangnya, nanda sudah terlelap sejak tadi, rina membuka amplop yang diberikan frans tadi sore, dalam amplop tersebut ada buku catatan diary milik frans, rina membuka buku tersebut, dalam buku itu frans menulis kisahnya, mulai sejak dia mendapatkan berita mantan mertuanya meninggal hingga perjuangan frans untuk pulih dari kelumpuhan dan kehilangan memorinya.

Hampir setengah jam rina membaca cerita frans tersebut, rina juga melihat foto-foto lokasi kecelakaan frans, saat frans terbaring koma dengan berbagai peralatan di tubuhnya, saat frans berjuang pulih dari kelumpuhannya di london, air mata rina menetes melihat semua itu.

Ada sebuah kotak perhiasan dalam amplop tersebut, rina membukanya, sebuah cincin indah berkilau tersimpan dalam kotak tersebut, rina membaca catatan diary frans yang menyebutkan akan melamar rina, isak tangis rina kembali terdengar, rina merebahkan tubuhnya di kasur, ditutupi wajahnya dengan bantal, tubuhnya bergetar rina terisak hebat, dia merasa bersalah telah menyangka frans meninggalkannya untuk wanita lain, ternyata frans selama ini menderita dan berjuang untuk pulih, “ya TUhan..., maafkan aku mas frans, maafkan aku,” ujar rina di tengah isakannya.

Rina kemudian duduk kembali, disapunya air matanya dengan tangan, “tapi semua sudah terlambat, aku kini sangat mencintai bang andi lebih dari apapun, mungkin andai ku tahu lebih awal....ahhhh kenapa bisa seperti ini,” rina menatap nanda yang terlelap dengan damai.

“Mas frans, aku minta maaf..telah berprasangka buruk padamu, aku juga tau aku pernah sangat mencintaimu, tapi kini aku mencintai bang andi suamiku lebih dari nyawaku sendiri, aku tak punya lagi hati untuk kubagi untukmu mas, maafkan aku mas frans, maafkan aku..” isak rina kembali.

***

2 hari kemudian

Hari ini hari ke empat andi di surabaya, setelah melaksanakan koordinasi dengan beberapa muspida beberapa provinsi di jawa tengah dan jawa timur, kini tim andi sibuk mempersiapkan seminar yang dihadiri oleh beberapa perwakilan perusahaan lokal, termasuk perusahaan endi.

Endi yang duduk dalam ruangan seminar cukup terkejut melihat sosok andi berada ditempat yang sama, dia lalu mengambil hpnya dia menzoom andi dengan kameranya, dia mencoba meyakinkan bahwa itu adalah andi, ternyata benar dugaannya, kembali endi geram mengingat bahwa andi adalah sosok pria yang dicintai istrinya.

Endi membayangkan selama ini niken bermesraan dengan pria itu, walau dia tau niken tak kemana-mana selama ini, namun bayangan di benaknya niken bermesraan dengan pria itu lewat telpon, atau video call lalu mereka saling mempertontonkan alat kelaminnya masing-masing.

Endi yakin dengan prasangkanya, mengingat selama ini niken cukup berani memposting foto vulgarnya di forum dewasa, “jika dengan orang yang tak dikenal saja berani, apalagi dengan orang yang dia cintai, terkutuk mereka berdua,” dada endi berdegup, seiring detak jantungnya yang cepat karena terbawa perasaan dan prasangkanya .

Ingin sekali endi menghampiri andi, bertanya mengapa orang itu menganggu rumah tangganya, atau kalau perlu meninju wajahnya yang sok polos, namun endi tahu, dia disini mewakili perusahaannya, dia tak ingin nama perusahaannya rusak akibat tak bisa mengendalikan emosinya.

Sesusai seminar, endi keluar dari ruangan dengan perasaan kacau, sama sekali dia tak konsentrasi mengikuti seminar tadi, entah apa topik yang dibicarakan pembicara kunci ataupun kesimpulan dari moderator, pikiran endi terpecah dengan prasangka yang bermain di benaknya, padahal dia harus membuat laporan ke kantornya, endi melihat andi berbincang dengan salah satu panitia seminar sebelum masuk ke mobil.

Tak jauh dari tempat andi berbincang dengan stafnya, seseorang dengan menggunakan id card press mengambil beberapa gambar andi, lalu kembali mengambil gambar andi saat menaiki mobilnya, kemudian orang tersebut naik ke motornya dan mengikuti andi.

***

SEMARANG

Niken melihat ke hpnya, sudah 2 hari niken mencoba menelpon paps, namun tak pernah diangkat, dia mencoba chat juga tak pernah dibalas, paps hanya membaca saja, niken berkali kali mengirimkan chat yang panjang yang isinya meminta maaf pada paps, namun semua chat tersebut hanya dibaca tanpa ada balasan dari paps.

Niken tahu sifat suaminya itu, jika sedang marah, maka dia akan mendiamkan niken berhari-hari, niken menyesal memberi tahu paps tentang perasaannya pada pak andi, seharusnya dia diam saja, namun niken juga tak bisa berbohong, jawabannya itu spontan keluar dari mulut niken, kini niken mnyesali ucapannya itu.

Niken meletakkan hpnya kembali, dia hanya bisa bersabar semoga kemarahan paps cepat reda, di letakkannya danar yang tertidur usai menyusu, niken menyetel televisi yang sedang menayangkan berita tentang seminar yang dihadiri oleh paps, tayangan di gambar memperlihatkan suasana seminar, sekilas niken seperti melihat sosok pak andi, “ahh kok jadi semua kaya pak andi, ada ada aja aku ini,” ucap niken dalam hati.

Niken membuka medsosnya, dia melihat status terbaru teman-teman medsosnya, ada status baru dari andi berupa foto bersama dengan beberapa pejabat, “loh berarti tadi aku gak berhalusinasi, memang pak andi sedang disurabaya”, lalu ada notifikasi terbaru, niken membuka status andi terbaru saat berfoto dengan stafnya sebelum seminar dimulai, “nah bener kan apa yang kulihat,” niken tersenyum, dia senang ternyata otaknya masih waras.

***

JAKARTA

Malam itu frans menerima telpon dari woro yang melaporkan pekerjaannya, woro pun mengirimkan foto mobil yang digunakan andi, berikut plat nomornya L 88, woro juga memberitahukan rute yang rutin di lalui andi, yaitu saat andi pulang ke tempat penginapannya yang berjarak kurang lebih 8 km dari kantor panitia pelaksana KTT, yang menjadi basecamp andi bertugas di surabaya.

Kantor tersebut baru saja di resmikan oleh gubernur setempat, sebagai pusat koordinasi para panitia pelaksana KTT termasuk andi, sedangkan untuk akomodasi panpel, pemda setempat mengalokasikan penginapan sementara bagi petugas di sebuah apartemen milik pemda.

Setelah mendapat informasi yang diperlukan, frans menelpon dominggus, mereka berencana bertemu di sebuah kafe di daerah jakarta selatan. Dalam pertemuan itu frans akan mengatur rencananya melenyapkan andi dengan skenario kecelakaan.

Usai bertemu dominggus, dan mengatur semua rencananya, frans meninggalkan kafe tersebut, dia mempercayakan dominggus yang banyak berhutang budi padanya, untuk menjalankan misi tersebut, dan berwanti-wanti agar melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik mungkin tanpa ada kesalahan sedikitpun juga, frans memilih dominggus karena dominggus lama disurabaya, dan frans tahu dominggus punya jaringan kuat di surabaya.

Frans sampai di apartemennya lewat tengah malam, dia merasa lelah, akhir-akhir ini kepalanya sering terasa sakit, terkadang rasa sakitnya sungguh luar biasa, frans menganggap, sakit kepalanya ini karena dirinya kurang tidur, biasanya dia mengobati dengan minum obat sakit kepala.

Frans berbaring di kamarnya, sekarang saatnya mulai mengatur strategi baru untuk mendekati rina, dan memastikan rina tak curiga kalau dia dibalik peristiwa yang pasti akan menghancurkan perasaan rina itu, dia mulai menemukan cara, tiba-tiba kembali kepalanya terasa sedikit sakit, “ah sudahlah aku beristirahat saja dulu, besok aku pikirkan lagi,” frans meminum sebutir obat sakit kepala, dan mencoba tidur.

***

BERSAMBUNG
Wah rina jahat jg ke andi....kasihan kau andi 😭
 
PERTEMUAN UNTUK PERPISAHAN


“Gimana bro, foto yang kemaren ana kasih, sudah antum cek,” tanya doni pada temannya seorang anggota digital forensik, doni meletakkan sekaleng nescafe latte dan sepotong sandwich di meja temannya itu.

“Ana belum sempat don, ini baru ana scan, kasih ana waktu beberapa hari sob, liat tuh,” jawab temannya itu sambil menunjuk tumpukan map dokumen kasus yang sedang diselidiki kepolisian, doni hanya mengangguk , “santai aja,”

“Tapi foto itu bisa diperjelas kan bro,” tanya doni lagi, “Insya Alloh bisa don, omong-omong foto siapa sih itu, kasus apa?” tanya kawannya, “pribadi bro, bukan kasus, minta tolong sekali ini saja,” jawab doni.

“Wah-wah menarik ini, seorang doni tiba-tiba ngasih foto buat diperjelas, apa ada cerita menarik ini bro,” tanya kawannya lagi.

“Panjang ceritanya sob, kapan-kapan aku ceritain,” jawab doni, “oke bro ana cabut dulu,” doni berpamitan, “thanks sob atas sarapannya,” ujar temannya itu

Doni berjalan menyusuri koridor sambil menebak-nebak seseorang yang merasa dia kenal, “siapa ya, kenapa rasanya udah diujung lidah ini, tapi kok susah banget,”, tiba-tiba hpnya berbunyi, doni tersenyum melihat nama yang menlponnya.

“Halo kak rina selamat pagi, mimpi apa saya semalam ya, tiba-tiba kakak saya nelpon, wkwk, gimana kabar ka rina semua sehat kan,” ucap doni sumringah.

“Hahah, bisa aja kamu don, alhamdulillah, kabar kakak sekeluarga sehat-sehat semua, akbar sedang di palembang ikut kakeknya don, kalau nanda tuh lagi maen, kamu sendiri apa kabarnya,” tanya rina.

“Saya sehat juga kak, oh ya ada apa ini kakak nelpon,” doni balas bertanya, rina memberitahu doni kalau andi sedang ada di surabaya.

“Ohh ya, dimana kak sekarang mas andi,”, rina menjelaskan andi sedang dinas di surabaya dalam rangka persiapan KTT, rina memberikan alamat kantor andi di surabaya.

“Baik, nanti kalau ada waktu saya akan temui mas andi, nanti kirim nomor kontak mas andi kak,” ujar doni, lalu mereka terus berbincang, tak lama kemudian rina menyudahi pembicaraan karena ingin masak, sms dari rina kemudian diterima doni, doni kemudian menyimpan nomor kontak andi.

***

Di apartemennya siang itu frans sedang kedatangan tamu, dominggus melaporkan bahwa dia sudah melakukan kontak dengan anak buahnya di surabaya, dominggus sangat berhutang budi pada frans, saat kasus perebutan lahan parkir yang berujung pembunuhan kepala kelompok lain, frans yang menyelamatkannya dari jeruji besi, frans pula yang mengenalkannya pada pak erik yang sekarang jadi bosnya.

“Sesuai arahan pak bon, saya sudah berkoordinasi dengan anak buah saya, dan mereka paham dengan tugasnya, tinggal keputusan pak bon kapan eksekusi akan dilakukan,” ujar dominggus, “nanti akan kuberitahu secepatnya,” frans menjawab singkat, kemudian dominggus berpamitan pada frans.

Sepeninggal dominggus, frans menelpon woro, dia meminta woro untuk segera meninggalkan surabaya malam ini, karena tugas woro telah selesai, woro pun memberitahu frans kalau dia akan segera terbang kembali ke singapura untuk melanjutkan pekerjaannya.

Frans lalu mengetik chat pada rina, setelah mengetik apa yang ingin dia sampaikan, frans lalu mengirimkan chat tersebut, chatnya itu dibaca oleh rina namun tak dibalas, frans lalu meletakkan hpnya, dia berbaring bermalasan-malasan di kamarnya.

***

Rina membaca chat frans, “mah, bisakah papah bertemu mamah sekali lagi untuk yang terakhir, papah ingin pergi jauh dari mamah, papah tau perasaan mamah mungkin telah menghilang, saat papah kecelakaan dan koma, pertama kali papah ingat adalah sosok mamah, saat papah lumpuh, papah berusaha keras untuk pulih, dan motivasi papah adalah mamah, karena mamah, papah semangat untuk sembuh, maafkan papah yang terlambat mengingat kembali mamah, jika mamah berkenan, sudikah mamah menemui papah untuk yang terakhir kali, papah tak akan menganggu kebahagiaan mamah dan andi, papah hanya ingin mengobrol dan berpamitan pada mamah, besok papah akan pergi, mungkin tak akan kembali, namun perlu mamah tau papah sangat bahagia pernah menerima cinta mamah, please temui papah untuk yang terakhir sore ini di cafe tempat kita bertemu kemaren.”

Rina menutup hpnya tanpa membalas pesan tersebut, dia tak tahu harus bagaimana, rina memang pernah mencintai frans, namun sepertinya waktu dan sikap andi telah menguapkan perasaan rina pada frans, rina juga tahu, frans telah membahagiakannya, namun rina juga merasa perbuatannya dulu sangat salah.

Rina menganggap pernikahannya itu hanyalah didorong fantasinya, namun rina juga tak bisa memungkiri dia jatuh cinta pada frans, karena frans mampu memberikan sesuatu yang tak dia dapat dari suaminya andi.

Perhatian, rasa dicintai, kepuasan seksual, kini bahkan rina mulai tak tahu, apakah dirinya benar-benar mencintai frans atau hanya terhanyut oleh perlakuan frans terhadapnya.

Yang jelas, rina kini sangat mencintai suaminya andi, ketulusan andi menerima nanda yang bukan darah dagingnya, kesabaran andi saat rina dalam keadaan terburuknya, kelembutan andi dan semua perlakuan suaminya telah merenggut seluruh hatinya, tak ada sisa ruang di hatinya untuk orang lain.

Namun rina juga harus memberikan kesempatan frans untuk berpamitan, rasanya tidak adil mengabaikan seseorang yang pernah mengisi hatinya, apalagi rina pernah berprasangka buruk padanya, padahal frans mengalami tragedi yang mengerikan.

Rina kembali mengambil hpnya, dia memutuskan untuk memenuhi undangan frans, rina ingin berpamitan dengan benar, sehingga tak ada lagi ganjalan di kemudian hari, rina merasa sepertinya frans tulus melepaskan dirinya.

***

“Hai mas doni, wah tau darimana saya disini,” tanya andi menyalami doni yang datang ke kantornya, “tadi pagi kak rina cerita katanya mas andi sedang dinas di surabaya, sore nih baru sempat kesini,” jawab doni.

“Sebentar lagi saya ada pertemuan mas doni, tapi masih sempat ngopi lah, yuk kita ngobrol sambil ngopi,” ajak andi menuju kantin, doni tersenyum mengikuti.

“Saya gak nyangka mas andi jadi bagian panitia pelaksana, kalau tau dari kemaren sudah saya temui mas andi,” ucap doni, seorang pelayan kantin membawakan minuman pesanan mereka berdua, Terima kasih mbak,” ucap doni.

“Ya, saya juga gak ingat kalau mas doni tinggal disini, giman kabarnya mas,” tanya andi, “saya baik mas, mas andi sendiri gimana kabarnya, kelihatannya gemukan, oh ya selamat ya mas, tempo hari kak rina bilang katanya sedang hamil,” ucap doni, andi tersenyum, “makasih mas, mas doni sendiri kapan nih married,” tanya andi, “ahh belum kepikiran mas, ya dua tahun lagi lah, heheh,” jawab doni.

“Saya kangen sekali ama abang, dan nanda, walau cuma sebenatr di jakarta, kayaknya inget terus ama mereka berdua,” ujar doni, “oh ya gimana abang, sudah pulih dari operasinya kan,” tanya doni lagi.

“Sudah mas, malah dia lagi di palembang ikut liburan sama kakeknya,” jawab andi, mereka lalu saling bercerita tentang kegiatan mereka masing, kadang mereka saling tertawa terbahak-bahak, doni juga bercerita kemungkinan dia juga akan menjadi bagian keamanan KTT Apec yang akan datang.

“Oh ya mas doni saya harus ke tempat seminar kembali,” ucap andi berpamitan.

“Mas andi sampai kapan di surabaya,” tanya doni, “3 hari lagi saya pulang mas,” jawab andi, “ohh oke nanti sebelum pulang saya mau ajak mas andi keliling surabaya, kita makan makanan khas surabaya, sekalian mau nitip oleh-oleh buat anak-anak dan kak rina,” ujar doni.

Andi mengangguk, kemudian mereka menuju tempat parkir, “mari mas, nanti saya hubungi mas doni, kita ngobrol lagi,” andi berpamitan pada doni sebelum masuk ke mobilnya, doni melambaikan tangan, sekilas dia melihat plat nomor mobil yang dipakai andi.

***

“Terima kasih sudah mau datang mah,” ucap frans menarik kursi untuk diduduki rina, “mamah kelihatan cantik,” ujar frans lagi, “terima kasih mas,” ucap rina singkat.

“Papah, ehmm maksudnya mas akan ke kalimantan dek, mungkin tak kembali lagi, mas akan pensiun disana, mas cuma ingin mengucapkan banyak terima kasih atas kebersamaan kita selama ini, mungkin ini saatnya kita berpisah, maafkan mas ya dek, atas sikap mas kemaren, mas terlalu rindu, makanya mas berbuat seperti itu, maafkan mas,” frans mengenggam tangan rina.

Rina membiarkan frans mengengam tangan rina, bagi rina paling tidak itulah yang bisa dia lakukan.

“Saya sudah baca, catatan diari mas frans, saya juga minta maaf telah keliru menyangka mas frans yang bukan-bukan,” ujar rina lirih, ada perasaan sedikit sedih di hatinya.

“Andai semua tragedi itu tak terjadi, mungkin kini kita telah bahagia ya dek, mas akan membahagiakanmu sepanjang sisa umur mas, dan kamu tahu itukan,” ujar frans semakin erat menggenggam tangan halus rina.

Rina menatap wajah pria didepannya, walau bagaimanpun, masih ada sedikit rasa sayang yang tertinggal, rina merasa bersalah pada pria yang pernah dicintainya ini.

“Sudahlah mas frans, jangan ungkit masa lalu yang menyakitkan, mari kita lupakan masa lalu, kita membuka hubungan baru sebagai teman,” ucap rina melepaskan genggaman tangan frans.

Rina mengambil sesuatu dari tasnya, diserahkan kembali kotak cincin kepada frans, “saya gak berhak menerimanya mas, maafkan saya jika telah menyakiti mas frans, tapi saat ini..” rina tak melanjutkan ucapannya.

“Ya mas paham dek, ini semua sudah jalannya, ambillah sedikit kenangan dari mas itu,” frans menyerahkan kembali kotak cicncin itu.

Rina menggeleng, “maaf mas, saya gak bisa menerima itu, saya gak bisa lama-lama, saya harus segera kembali, saya punya bayi yang masih menyusu,” rina berdiri.

Rina menjulurkan tangannya untuk bersalaman pada frans, frans pun menyambut tangan rina, “mas frans, mari kita berpisah baik-baik, saya akan selalu mendoakan mas frans untuk sehat dan selalu berbahagia, lupakan saya mas, permisi,”

Rina kemudian melepaskan tangan frans dan bergegas pergi, entah kenapa air mata rina menetes deras, ada perasaan terenggut dari sanubarinya, rina merasa hatinya perih.

Frans memandangi rina yang pergi, dia lalu duduk kembali, bibirnya tersenyum memegang kotak cincin yang tadi diserahkan rina, “tunggulah mah, suatu saat mamah akan memakai cincin ini, dan kita akan bersama kembali tanpa ada yang menganggu kita lagi,” frans tersenyum lebar.

***

BERSAMBUNG
Penasaran nich siapa yg akan mati...klo frans mungkin kecelakaan pesawat lg mati nya..klo andi kaya nya susah dicelakai krn ada doni,berarti rina yg akan mati 😀😀😀..mkasih update nya suhu
 
Bimabet
Mati bersama...frans kecelakaan pesawat...andi doni edi kecelakaan tabrakan beruntun....hidup damai niken lisa dan rina 3 of lesbian hahahhaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd