Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Istriku Menikah Lagi (Session 2) FINAL CHAPTER

Sebagai pembaca setia IML, kalian ingin

  • Andi dan Rina selalu bahagia, bersama selamanya

    Votes: 181 26,0%
  • Rina kembali poliandri dengan Andi dan Frans dengan cara apapun

    Votes: 233 33,4%
  • Andi poligami dengan Niken dan Rina

    Votes: 283 40,6%

  • Total voters
    697
Bimabet
andi meninggalkah atau mengasingkan diri dgn niken master...jauh dari prediksi ekpetasi para pembaca nih endingnya
 
Duh malah jd sama doni😂😂😂😂
Aneh sihc kalo sama doni...pertama...bunda itu pasangannya ayah...kedua....ngapain rina ama doni pake mobil sendiri sendiri buat jemput nanda....kan bisa doni jemput istrinya dulu si rina (kalo bener si rina jadi istrinya) buat jemput nanda.
Soal prediksi soal epilog 5 tahun yang lalu. Seandainya menjadi cerita cinta doni dan rina...akan terasa kasar, secara cerita inti disini tentang Frans, Rina dan Andi...menjadikan pihak luar inti menjadi pasangan pemeran inti akan jadi antiklimaks sebuah cerita yang sudah disusun sedimikian halus dan mengalir, rasanya kayak merusak aliran cerita agar berdiri sendiri. Agak susah melihat pernikan Rina dan doni kalo lihat kualitas Cerita ini udah sekelas Novel papan atas, dan gaya penulis yang elegant agak susah menemukan titik temunya....bahkan seandainya dipaksakan...ceritanya akan g akan halus.

Tepi semua itu cuma statment pribadi saya. Hak preogratif dipegang penulis.

Walau saya punya prediksi apa yang akan diangkat oleh penulis. Saya lebih memilih tidak mengutarannya dan menikmati saja. Soal apa yang saya utarakan diatas adalah opini, bukan prediksi.

Untuk penulis. Thanks a lot sudah menyajikan sebuah cerita yang begitu menegangkan, bergairah dan elegant.
Saya harap penutupan cerita tetap di alur dan mengalir secara elegant pu

Hormat pembaca

Z
 
Anjrit, taik nih cerita,.. masak tiba tiba di akhir cerita, rina sama si doni sih hu...

Mana tub benang merah nya hu...

Emang benar, jago betul suhu satu ini, ambil tikungan utk cerita yg susah ditebak, padahal di akhir cerita. .. tidak ada iml3 sepertinya ya hu
 
Aseli masih penasaran bisikan rina ke niken... Tanggapan. Rina melihat wajah danar..

Rina and doni... Wah enggak banget deh.... Surprise...
 
Terakhir diubah:
clue terakhir dipemakaman frans , rina menyenderkan tubuhnya ke doni lalu clue yg lain tentang alex adiknya max yg mungkin dendam sama doni yg akan mengusik kehidupan rina - doni pada cerita selanjutnya ( side story of doni mungkin judulnya)
 
Aneh sihc kalo sama doni...pertama...bunda itu pasangannya ayah...kedua....ngapain rina ama doni pake mobil sendiri sendiri buat jemput nanda....kan bisa doni jemput istrinya dulu si rina (kalo bener si rina jadi istrinya) buat jemput nanda.
Soal prediksi soal epilog 5 tahun yang lalu. Seandainya menjadi cerita cinta doni dan rina...akan terasa kasar, secara cerita inti disini tentang Frans, Rina dan Andi...menjadikan pihak luar inti menjadi pasangan pemeran inti akan jadi antiklimaks sebuah cerita yang sudah disusun sedimikian halus dan mengalir, rasanya kayak merusak aliran cerita agar berdiri sendiri. Agak susah melihat pernikan Rina dan doni kalo lihat kualitas Cerita ini udah sekelas Novel papan atas, dan gaya penulis yang elegant agak susah menemukan titik temunya....bahkan seandainya dipaksakan...ceritanya akan g akan halus.

Tepi semua itu cuma statment pribadi saya. Hak preogratif dipegang penulis.

Walau saya punya prediksi apa yang akan diangkat oleh penulis. Saya lebih memilih tidak mengutarannya dan menikmati saja. Soal apa yang saya utarakan diatas adalah opini, bukan prediksi.

Untuk penulis. Thanks a lot sudah menyajikan sebuah cerita yang begitu menegangkan, bergairah dan elegant.
Saya harap penutupan cerita tetap di alur dan mengalir secara elegant pu

Hormat pembaca

Z
Mungkin yg di bilang mba zara benar....kl dari kosa kata ayah bunda,papah mamah....jadi agak rancu apa ini sebenarnya rina sedang menjemput nanda....tapi membawa anak doni dari lisa.......
 
Mungkin yg di bilang mba zara benar....kl dari kosa kata ayah bunda,papah mamah....jadi agak rancu apa ini sebenarnya rina sedang menjemput nanda....tapi membawa anak doni dari lisa.......
waktu nunggu di sekolah dan dijemput bunda lalu keluar doni dgn seragam polisinya dan nanda memanggilnya AYAH
 
Si Andy nya kemana ? Terus anak yang umur 20 bulan anak siapa? Perasaan sebelum nya si Rina lagi hamil anaknya Andy . Kok 5 tahun kemudian baru umur 20bulan?
 
AKHIR DARI OBSESI

Keesokan Harinya

Jam 8 pagi


Rina mendekati andi yang sedang tertidur, makanan pagi suaminya telah tiba, rina membangunkan andi dengan lembut, andi menoleh ke istrinya, “yah..sarapan dulu ya, ini makanan udah datang,” ucap rina

Rina mengatur ketinggian ranjang andi, sehingga kini andi dalam posisi setengah duduk, “udah nyaman yah,” tanya rina, andi mengangguk.

Rina menyuapi andi dengan sabar, tenggorokan andi yang terluka membuatnya susah menelan, berkali-kali andi terbatuk, rian mengambilkan teh hangat dan meminumkan ke mulut suaminya perlahan, andi berkata pelan, sehingga rina harus mendekatkan wajahnya, “terima kasih bun,” ucap andi lirih.

Rina menatap suaminya dengan iba, dia berusaha menahan air matanya yang hendak jatuh, separuh makanan andi telah habis, andi memberikan tanda bahwa dia sudah tak ingin makan, rina meletakkan makanan itu di meja di sebelah ranjang andi, rina kembali menyetel ranjang, hingga andi kembali berbaring.

Tak berapa lama perawat datang ke ruangan, “sudah dimakan bu sarapannya,” tanya perawat ramah.

“Sudah bu, namun tak habis,” jawab rina, “ya gak apa-apa, yang penting ada yang masuk, ini saya akan memberikan suntikan penenang melalui infus ya bu, pak andi harus banyak istirahat untuk memulihkan organ pencernaannya,” ucap perawat tadi kemudian menyuntikkan sesuatu di sekitar selang infus andi.

“Oh ya bu, mungkin pagi ini dokter tidak bisa datang visit, sore atau malam beliau baru sempat, permisi bu,” perawat itu pamit keluar ruangan.

Rina menyelimuti andi yang kembali terlelap, sepertinya obat penenangnya cukup efektif langsung bekerja.

Rina menatap suaminya, tangannya mengelus rambut andi, “yah bunda minta izin untuk menyelesaikan semua urusan kita, bunda akan mengakhiri semua yang sudah kita mulai, berhasil atau tidak bunda gak tahu, namun bunda merasa harus menyelesaikan semua ini, maafkan bunda yah, bunda yang bersalah sehingga menyebabkan semua ini terjadi.bunda mohon izin ayah,” rina mengambil tangan suaminya dan menciuminya, lalu rina bersiap untuk pulang, dia berencana pergi menemui frans pagi ini, namun sebelumnya rina akan pulang dan membawa nanda, ada sesuatu yang ingin dia sampaikan pada frans.

***

Doni masuk keruangannya dengan gontai dia baru saja kembali dari rumah sakit, untung saja sersan joko hanya luka ringan, beberapa senti lagi clurit itu akan memutus urat lehernya.

Tubuh doni terasa lelah, dia menghempaskan pantatnya ke sofa panjang, doni meremas rambutnya, matanya terpejam, raut wajahnya terlihat kesal, satu-satunya kunci menuju jawaban puzzlenya telah tewas.

Ini berarti kasus ini telah berakhir, kedua tersangka pengemudi truk telah tewas, rantai kasus ini terputus, pikiran doni buntu, dia merasa tak akan bisa menjawab rasa penasarannya.

Semua terlihat buntu, truk yang digunakan adalah truk sewaan, doni tak memiliki bukti keterlibatan bos dari kedua bajingan itu dalam kasus ini.

“Ahh shit! Kenapa bajingan itu nekat tak kenal takut,” doni merebahkan punggungnya, tubuhnya benar-benar lelah, doni memejamkan matanya, tak lama dia mulai terlelap.

***

Rina sudah siap dalam mobil, nanda dan novi juga ikut, pada ibunya rina beralasan ingin mengajak nanda menemui temannya, “bu, mungkin rina pulang agak sore, nanti pulang rina akan langsung ke rumah sakit,”

Akbar yang tadinya ingin ikut mengurungkan niatnya, ketika ibunya berkata kalau akbar harus menjaga ayahnya bersama kakek dan om bobi, akbar sepertinya senang bisa melindungi ayahnya.

Rina kemudian mendrop bapak, akbar dan bobi ke rumah sakit untuk menunggui andi, “pak nanti rina mungkin agak sore ya pulangnya, bob kakak titip bang andi ya ama akbar, abang jagain ayah yah,” ucap rina, ketiganya kemudian turun dan melambaikan tangan pada mobil rina yang meninggalkan rumah sakit.

“Kita mau kemana bu,” tanya novi, “kita mau ke rumah teman saya nov, eh ya kamu bawa baju ganti nanda kan,” tanya rina, “sudah bu, sudah semua,”

Rina lalu menyetel gpsnya di alamat yang diberikan frans, menurut keterangan gps tersebut, jarak yang ditempuh kurang lebih 1,5 jam perjalanan.

Perjalanan itu melalui tol yang cukup lengang, rina melihat novi sedang menyuapi nanda di belakang, “makan ya sayang, kita mau ketemu seseorang yang penting buat kamu.” ucap rina tersenyum melihat putrinya yang lucu dan menggemaskan.

Di sebuah pom bensin, rina singgah untuk mengisi bahan bakar sekaligus ke toilet, rina mengirimkan chat ke niken, rina sebelumnya meminta nomor telepon niken kepada doni, rina beralasan ingin meminta maaf pada niken.

“Selamat siang mbak niken, saya rina, tolong hubungi doni, jika sampai sore nanti, saya tidak mengirimchat lagi ke mbak niken,” demikian isi chat rina.

“Minta doni mencari saya di alamat ini,” rina kembali mengirim chat ke niken sambil memberikan sebuah alamat.

Niken membalas dengan heran, rina kemudian meminta niken tidak bertanya apapun saat ini, cukup lakukan permintaan rina tadi, “baiklah bu,” demikian balasan chat niken.

***​

Rina tiba didepan sebuah rumah besar bergaya vila, rumah itu terlihat luas dan asri, rina mengabarkan kepada frans bahwa dirinya telah sampai, tak lama rina melihat seorang pria setengah baya tergopoh-gopoh membuka pagar dan berlari mendekati mobilnya.

“Bu rina nggeh, monggo silahkan bu,” ucap pria itu ramah, rina kemudian melajukan mobilnya masuk ke halaman rumah itu, disisi jalan mobil, terdapat taman yang indah dan terawat, rina memarkirkan mobilnya didepan pintu masuk utama yang dinaungi sepasang tiang marmer yang indah.

Seorang wanita paruh baya menyambut mereka dan mempersilahkan masuk, rina dan novi yang menggendong nanda masuk mengikuti wanita itu.

Wanita itu mempersilahkan rina untuk duduk di ruang tamu, tak lama frans muncul dengan menggunakan kimono tidurnya, rina melihat wajah frans terlihat pucat, novi hanya diam tak mengenal siapa pria tua didepannya ini.

“Selamat datang dek rina, terima kasih sudah jauh-jauh mengunjungi saya, oh ya kita makan dulu ya, sudah siang, pasti kalian lapar kan,” ucap frans ramah, melihat rina ragu-ragu, frans kemudian tertawa, “tenang makanannya tak beracun kok hahaha,”

Sebenarnya rina tak ingin makan di tempat ini, namun kemudian perutnya terasa lapar, dan rina juga melihat novi kelihatannya juga lapar, akhirnya rina mengikuti ajakan frans untuk makan.

Rina dan novi duduk di meja makan, nanda yang tidur di letakkan di sebuah sofa bed dekat ruang tv, novi tersenyum melihat hidangan yang cukup membangkitkan selera, “ayo dek rina silahkan,” frans mempersilahkan rina untuk mengambil hidangan, ibu tua tadi datang membawakan minuman.

Setelah selesai makan, rina kemudian menatap frans, ‘mas frans, saya ingin bicara sekarang,” ucap rina, frans melihat mata rina yang terlihat serius. Frans kemudian mengajak rina ke ruang tv, ibu tua tadi mengajak novi ke belakang, lalu menutup pintu ruangan tv tersebut.

Nyala ac yang cukup sejuk membuat nanda merasa nyaman, dia masih terlelap di samping bundanya yang duduk berhadapan dengan frans.

“Mas frans, saya datang kesini untuk bicara dari hati ke hati dengan mas frans,” ucap rina, walau hatinya berdebar takut frans macam-macam, namun rina membulatkan tekadnya, dia memberanikan hatinya untuk menatap wajah frans.

“Saya gak tahu apakah mas frans ada kaitannya dengan penyekapan mas andi atau tidak, tapi saya hanya ingin memohon pada mas frans jangan sakiti bang andi, pliss,” ucap rina lirih.

“Mas..hubungan kita sudah berakhir, saya sekarang hanya mencintai mas andi mas, memang dulu kita sempat bahagia, saya akui saya sangat bahagia saat bersama mas frans,benar,” ucap rina lagi, frans hanya diam mendengarkan.

“Saat mas frans menghilang tanpa kabar, hati saya hancur, berbulan-bulan saya menunggu kabar mas frans, namun kabar apapun tak pernah ada, semua mengatakan bahwa mas frans cuti diluar negeri, namun mengapa mas tidak pernah mnghubungi saya, apakah mas tidak tahu bagaimana perasaan saya saat itu, saya sudah seperti orang gila mencari info kesana kemari tentang mas frans, hingga semua menjadi heran kenapa seorang istri bawahan mencari keberadaan bos suaminya.” ucap rina mulai emosi, matanya mulai basah, rina mengibaskan tangannya ketika dilihatnya frans ingin bicara.

“Tolong dengarkan dulu saya,” ujar rina tegas.

“Sepeninggal mas frans, saya menyangka mas frans bosan dengan saya, saya menyangka mas frans sudah muak kepada saya, saya hancur mas, saya depresi, untung mas andi ada disisi saya terus, mas ingat bagaimana saya melecehkan mas andi, bagaimana perlakuan saya pada mas andi yang merupakan suami saya, orang yang seharusnya saya hormati tapi malah saya lecehkan kehormatannya,” rina menghela napas, kini air matanya jatuh.

“Tapi bang andi tak pernah dendam pada saya, dia terus mendampingi saya, walau saya memaki dan meludahinya, dia selalu menghampiri saya dan memeluk saya, sehingga perlahan saya bisa kembali menata hati saya, sehingga saya bisa kembali menjadi manusia mas, kalau tak ada bang andi, mungkin saya sudah bunuh diri saat itu, saya sangat depresi mas..” suara rina bergetar.

“Ini putri saya, lucu dan menggemaskan bukan,” rina menatap nanda yang tertidur, “namanya nanda mas, mas tau siapa nama panjangnya, fransnanda anugerah saputra, bang andi yang menamainya.” ucap rina kemudian.

Frans terlihat ingin berbicara, namun lagi lagi rina mengibaskan tangannya, “tolong dengarkan saya dulu, setelah saya selesai silahkan mas frans bicara,” rina penuh percaya diri.

“Kenapa namanya mirip mas frans, karena nanda adalah anak mas frans,” rina menghentikan ucapannya, dia melihat reaksi frans yang kaget, “apa..” ucap frans terkejut.

“Ya mas, saat mas frans menghilang saya tidak tahu kalau saya sedang hamil, mas kan tau, saya saat itu tak mengijinkan mas andi menyetubuhi saya, jadi tak perlu diragukan lagi, anak ini adalah anak mas frans, anak ini hampir saja tak bisa hidup mas,”

“Karena depresi ditinggal mas frans tanpa kabar, psikologis saya terganggu, dan mengakibatkan nanda lahir prematur, hampir sebulan kami berdua harus dirawat di rumah sakit, berat badan nanda saat itu sangat kecil, namun tanpa dendam bang andi terus datang menengok nanda, setiap datang dia selalu menggenggam tangan mungil itu, kedua hati mereka berbicara, mereka saling menyayangi mas sejak saat itu,” rina mulai terisak-isak.

“Bang andi sangat menyayangi nanda, walau tau nanda bukan putrinya, walau bagaimana perlakuan saya pada dirinya, namun cintanya pada nanda tak pernah surut. Saat tengah malam bang andi yang bangun membersihkan pups nanda, walau dia lelah pulang bekerja, dia selalu meninak bobokan nanda di dadanya, mas tahu siapa yang membuat bang andi siuman kemarin, nanda mas, kata pertama yang dia ucapkan ayah..” rina semakin terisak.

“Bang andi telah menyiramkan cintanya yang tulus pada saya dan nanda, sehingga saya bisa bangkit dari keterpurukan, saya mohon dengan sangat tolong jangan sakiti bang andi mas, jika memang harus melepaskan rasa marah mas frans, bunuh saja saya, jangan mas andi, karena jika terjadi apa-apa dengan mas andi, sayapun tak akan bisa hidup mas..” rina terisak hebat, dia menangis tersedu-sedu, membuat nanda terbangun dan menangis, rina menyeka air matanya, dia kemudin menggendong nanda.

“Mas frans saya permisi dulu mas, saya harap semoga mas frans selalu sehat dan bahagia, lupakan saya mas, saya mohon, biarkan saya memiliki kenangan indah terhadap mas frans, saya pergi mas,” ucap rina, sekilas rina melihat wajah frans terlihat sedih, frans menundukkan wajahnya, rina melihat ada tetes air jatuh dari dagunya.

Rina kemudian bangun dari duduknya, dia memanggil novi, setelah novi datang, rina menyerahkan nanda kepada novi, mereka meninggalkan rumah itu menuju mobil, tanpa menoleh lagi, rina kemudian melajukan mobilnya, rina melihat tempat itu dari kaca tengah mobilnya, “selamat tinggal mas frans,”

***

Sepeninggal rina, frans masuk ke kamarnya, frans duduk di meja kerjanya, dia menangis tersedu-sedu, tubuhnya terguncang hebat, selama ini prasangkanya salah, dia menyangka nanda adalah putri dari andi hingga dia merasa dihianati oleh rina, karena rina saat itu tak mengijinkan andi menyentuhnya, ternyata nanda adalah putrinya.

Frans terisak menyadari betapa menderitanya rina saat itu, dan semua anggapannya keliru, mendengar cerita rina yang mengatakan andi siuman akibat panggilan nanda, frans sadar betapa andi sangat mencintai nanda, sehingga batin mereka begitu menyatu, karena anak kecil akan tahu siapa yang mencintainya dengan tulus.

“Mungkin ini hukuman Tuhan buatku, aku memaksakan diri untuk merebut rina, namun rupanya Tuhan tak mengijinkan hingga aku mendapat kecelakaan, sekarang aku mencoba lagi dengan lebih brutal, dan kali ini Tuhan tak memberiku ampun dan menghadiahkan penyakit ini,” frans mengusap wajahnya, dia melangkah ke tempat tidur, sepertinya tubuhnya semakin lemah, frans berbaring di tempat tidur, mencoba menenangkan hatinya yang terasa perih.

***

2 HARI KEMUDIAN

Doni sedang berada dikantornya saat ada panggilan nomor yang tak dikenalnya, doni menjawab panggilan itu, “halo” ucap doni

“Halo nyuwun sewu mas, ini saya pujo supir pak frans, begini mas, pak frans meminta mas menemui beliau, sepertinya ada yang penting mas, kondisi beliau sedang tidak baik mas,” ucap pujo di ujung telepon.

“Halo, maksudnya siapa pak, pakde frans?” tanya doni.

“Niki mas doni nggeh,” tanya pujo.

“Ya pak,” jawab doni.

Pujo kemudian mengatakan pada doni, kalau saat ini pakde frans sedang sakit parah, dan pakde frans meminta pujo untuk menghubungi doni, pakde frans ingin bertemu dengan doni.

Mendengar itu doni terkejut, dia menyangka pakdenya ada di jakarta, doni segera meminta alamat pakdenya pada pujo, lalu kemudian segera meluncur ke tempat pakdenya itu.

***

“Pakde..pakde kenapa,” ucap doni khawatir melihat pakde terbaring dengan wajah pucat, “pakde kemana saja, doni telpon tapi tidak bisa, apakah pakde mengganti nomor, dan ini rumah siapa pakde,” lanjut doni.

Frans mengangkat tangannya meminta doni mendekat, doni segera mendekat ke arah pakdenya, frans terlihat sangat lemah, frans menggenggam tangan doni, “don, pakde ingin menyerahkan diri,” ucap frans lirih.

Doni tak mengerti ucapan pakdenya, ‘apa maksud pakde, saya gak mengerti,” ucap doni, “dengarkan pakde don,” ujar pakde lirih.

Frans kemudian menceritakan semua yang dia rencanakan, dari perencanaan pembunuhan andi melalui kecelakaan hingga pengakuan frans bahwa dia yang mengirimkan foto niken berpelukan dengan andi pada suami niken, “semua pakde yang merencanakan don, kamu gak perlu lagi mencari orang-orang yang terlibat, semua salah pakde, tapi tolong jangan tanya alasan pakde melakukan itu semua, sekarang umur pakde tidak lama lagi don,” ucap frans, “apa maksud pakde tidak lama lagi,” tanya doni.

Pujo menjelaskan pada doni tentang penyakit yang diderita frans sesuai seperti kata dokter hans, doni terhenyak, belum hilang shocknya atas pengakuan pakdenya yang merencanakan semua, kini pakdenya sakit keras.

Doni lalu keluar dari ruangan itu untuk menghirup udara segar, dadanya terasa sesak mendengar semua itu “semua pakde yang merencanakan don, kamu gak perlu lagi mencari orang-orang yang terlibat, semua salah pakde, tapi tolong jangan tanya alasan pakde melakukan itu semua” kata-kata itu terngiang kembali ditelinganya. Walau pakde tak ingin doni tau alasannya, namun doni tau apa yang menjadi alasan pakde melakukan itu semua.

Doni merasa dilema, di satu sisi sebagai aparat penegak hukum, dia harus meminta pakdenya bertanggung jawab, namun disisi lain kasusnya ini tak berujung ke pakde, walau pakde mengaku namun bukti-bukti keterlibatan pakde tak ada.

Doni merasa hukuman terhadap pakdenya sudah terjadi, sekarang dia sedang sekarat menunggu ajal, betapa tersiksanya pakde saat ini, doni kemudian mengambil satu keputusan.

Doni kembali kekamar pakdenya, dia mengatakan pada pakdenya bahwa dia akan mengurus permasalahan kasus kecelakaan dan penyekapan andi, doni juga meminta pujo terus menjaga pakde, dan selalu menginformasikan keadaan pakde setiap hari.

Doni meninggalkan kediaman pakdenya itu, doni berencana menelpon mas chris dan mas deny setelah dia menyelesaikan kasus ini.

***​

DUA HARI KEMUDIAN

Polisi mengadakan jumpa pers untuk menggelar perkara kasus kecelakaan dan peristiwa penyekapan terhadap andi, polisi menyimpulkan motif kasus tersebut karena persoalan asmara, dimana seorang suami merasa cemburu karena melihat foto istrinya berpelukan dengan pria lain, untuk itu sang suami merencanakan penculikan terhadap selingkuhan istrinya itu, namun ternyata naas suami malang itu terlibat kecelakaan, dan ternyata kcelakaan tersebut sudah direncanakan namun targetnya salah, polisi menganggap perencanaan kasus kecelakaan itu tak bisa dilanjutkan karena dua orang tersangka utama tewas. Dan seterusnya............

Doni meninggalkan tempat konfrensi pers itu, dia akan menjemput chris di bandara, sedangkan denny baru besok akan datang ke indonesia.

Doni berjalan menuju ruang kerjanya, dia bermaksud mengganti seragamnya, doni merasa keputusan ini adalah jalan kompromi, dia tak mungkin menjadikan pakde sebagai tersangka karena memang tak ada bukti keterlibatan pakde, foto yang doni miliki bukanlah bukti langsung rencana kecelakaan terhadap mas andi.

Foto ini memang menjadi bukti kuat sebagai motif dari endi menculik andi, dua kasus itu memnag berhubungan namun tak langsung berkaitan. Apalagi bakalan sulit untuk mengkonfirmasi dari mana foto itu didapat endi. Karena endi sudah meninggal

Doni merasa jika nanti entah bagaimana caranya ditemukan bukti baru, doni tak akan menangani kasus ini lagi, doni akan mennyerahkan kasus ini pada orang lain.

***

SEMINGGU KEMUDIAN

Doni dan rina menghadiri pemakaman pakde frans, terlihat chris dan denny menerima ucapan dari kolega almarhum ayahnya, sesuai permintaan frans dimakamkan disebelah makam istrinya.

Penyesalan frans sepertinya mempercepat kematian frans, sejak rina datang dan menceritakan semua, frans memang terlihat murung, seolah menyesali apa yang telah dia lakukan, semua berawal dari prasangka saat melihat nanda di gendong andi, frans menyangka rina menghianati dirinya, dan kemudian dia membenci andi karena berselingkuh dari rina, namun setelah mendengar cerita rina, frans mulai meragukan prasangkanya, dia tidak lagi yakin andi berselingkuh, apalagi andi ternyata menyayangi putri kandung frans seperti anaknya sendiri, frans sungguh terpukul dengan itu semua.

Rina juga merasa kesedihan melihat frans meninggal, dia tak tahu tentang penyakit yang diderita frans, rina merasa sedih karena biar bagaimanapun frans pernah ada dihatinya. Rina menyenderkan tubuhnya ke bahu doni.

Doni mendekap bahu rina, dan mengajaknya pergi meninggalkan tempat itu.

***

LIMA TAHUN KEMUDIAN

Seoarang gadis mungil berparas cantik menggunakan seragam tk, sedang menunggu di depan kelasnya, kakinya yang belum bisa menyentuh lantai bergoyang-goyang gelisah, sepertinya gadis kecil itu menunggu seseorang.

“Nanda, nunggunya didalem aja, sama bu guru yuk,” seorang guru berjongkok di hadapan gadis itu, “nanda disini aja bu guru, lebih adem,” jawab gadis kecil itu.

“Ya udah jangan kemana-mana ya sayang, tadi bunda kamu udah wa bu guru sebentar lagi sampe,” ucap bu guru tersebut, gadis kecil itu mengangguk, bu guru kemudian mencubit pelan pipi nanda, “ihh kamu gemesin deh heheh,”

Di lapangan parkir mobil rina baru saja tiba, setelah memarkirkan mobilnya, dia kemudian turun dan membuka pintu belakang mobilnya, rina menggendong seorang bayi montok yang lucu, “aduh gara-gara papah kamu jadi telat deh bunda jemput kakak,” ucap rina, “tapi untungnya kamu lucu hihihi,” rina menciumi bayi yang baru berusia 20 bulan itu.

“Bunda...” teriak nanda melihat bundanya datang, “halo sayang, yuk kita pulang, maaf ya bunda telat, bu widya saya duluan ya,” ujar rina pada bu guru yang tadi.

“Nah tuh papah datang,” ucap rina ketika melihat seorang berseragam polisi berlari kecil menghampirinya, “sori-sori tadi ada urusan mendadak, yuk sini papah gendong,” doni mengambil bayi montok itu dari gendongan rina.

***


BERSAMBUNG
Hadeeuh kenapa 5 tahun kemudian hu, jauh amat
 
Tebakan ane... Kayaknya doni makin dekat dengan keluarga andi dan rina.... Dan doni udah menganggap rina seperti keluarga... (Kakak- dek) ..

Doni menjadi orang rua tunggal.. Setelah hubungannya dgn lisa cerai atau meninggal, Anaknya dititipin sama rina.. Saat doni kerja.. Sehingga rina terlambat jemput Nanda... Semoga salah.. Wkwkwk
 
Hee ane yakin itu anak doni dr yg lain bisa jd itu anak doni sama lisa atau niken,
Kl doni sama rina nikah jadi rancu si ini jd ada yg berasa kurang sreg gt..
Mungkin ni kan TS abis ni katanya mo buat cerita ttg doni,tp jgn sama rina jg hu..
Atuh kita cape ngikutin andi rina dari awal tp kl jadi sama doni si rina...
 
Hee ane yakin itu anak doni dr yg lain bisa jd itu anak doni sama lisa atau niken,
Kl doni sama rina nikah jadi rancu si ini jd ada yg berasa kurang sreg gt..
Mungkin ni kan TS abis ni katanya mo buat cerita ttg doni,tp jgn sama rina jg hu..
Atuh kita cape ngikutin andi rina dari awal tp kl jadi sama doni si rina...
Suhu kan udah bilang tak akan. Menggangu andi rina.....
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd