Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT jalan berliku garis nasibku

[HIDE]

Entah setan apa yang merasuki pikiranku, sampai sampai nekat melakukan hal ini. sudah lama ibu diam diam berhubungan dengan om gunawan di belakangku, dan sejak memergoki mereka, aku mulai memperhatikan gerak gerik ibuku sendiri ketika sedang berada di rumah. ibuku yang bernama yuliani adalah seorang janda yang berpostur tubuh lumayan menggoda dengan ukuran buah dada 36c.

ketertarikanku pada ibuku sebenarnya sudah lama muncul bahkan sebelum aku masuk SMP, meskipun aku sendiri tidak menyadarinya. sejak kecil aku sering sekali tidur berdua bersama ibu, apalagi ketika ibu sendiri semenjak kepergian ayahku ketika aku masih bayi. setiap malam sebelum tidur ibuku selalu menyusui aku, sambil disusui akupun suka bermain dengan buah dadanya yang lain sampai terlelap.

kebiasaan itu terbawa hingga aku besar, setiap malam sebelum tidur pasti aku meminta ibu membuka baju agar aku bisa bermain dan menetek pada ibuku, meski air susunya sudah tidak keluar lagi. perlu di ketahui buku ini hanya mempunyai seorang anak yaitu aku.

mungkin bagi orang lain hal itu terasa janggal dan tidak seharusnya dilakukan meskipun oleh ibu dan anak, mengingat usiaku yang tidak kecil lagi. namun sekali lagi keadaan rumah yang hanya ada kami berdua membuat kebiasaan itu terus berlanjut, tanpa ada orang yang tahu.

Awal kejadian ini sekitar beberapa hari yang lalu, sore itu setelah ibu pulang dari pasar kurang lebih pukul 5 sore, aku iseng iseng duduk di meja makan dapur sambil pura pura minum, seperti biasa setelah pulang dari pasar ibu biasanya langsung mandi. kamar mandi yang berbentuk bilik dan dapur posisinya bersebelahan, berbatas dinding bata yang belum di semen yang tingginya tidak sampai atap.

karena kondisi Kamar Mandi yang seperti itu sangat memudahkanku untuk mengintip ke dalam isi kamar mandi. tembok batas kamar mandi dan dapur itupun tidak terlalu tinggi dan bisa dijangkau dengan berdiri di atas kursi. disela sela kegiatan mengintip ibuku yang sedang mandi, aku berpikir bagaimana memuaskan burungku yang sudah mengeras.

ketika tiba tiba pandanganku tertuju pada pakaian yang tergantung di balik pintu, timbul niat jahatku untuk menggunakan BH dan celana dalam ibuku. setelah ibuku selesai mandi, aku segera bergerak untuk melaksanakan rencanaku. dengan berdebar debar aku melangkah menuju Kamar Mandi dengan sangat hati hati walaupun ibu sudah masuk ke dalam kamar.

karena sudah hampir maghrib maka keadaan kamar mandi waktu itu mulai gelap, namun beruntungnya aku mempunyai hp jadul yang disertai lampu senter, karena aku tidak mau mengambil resiko ketahuan dengan menghidupkan lampu kamar mandi. langsung saja aku mencari BH dan celana dalam ibu.

lalu sambil aku arahkan lampu senter hp diantara tumpukan yang digantung terdapat sepasang beha dan celana dalam ibu, langsung saja aku ambil, setelah berhasil mengambil aku langsung keluar kamar mandi dengan hati hati. setelah itu aku langsung menuju kamar, untuk menyimpan hasil curianku itu. malamnya aku menunggu hingga keadaan rumah gelap dan sudah di pastikan ibu tidur di kamarnya.

Saking senangnya aku mendapatkan apa yang aku inginkan sampai rasanya jantungku deg degan tidak karuan dan gemetaran. langsung saja aku menyalakan lampu kamar, pada saat itu yg dapatkan adalah bh dan celana dalam berwarna senada hitam. Karena sudah tidak sabar langsung saja aku lepas baju serta celana, dalam keadaan bugil tanpa sehelai benang pun.

Setelah itu aku tiduran di kasur sambil melihat BH dan celana dalam itu, beberapa menit aku pandangi BH dan celana dalam itu sambil dalam hati berkata " malam ini menjadi malam yang sangat menyenangkan ". kemudian aku pasangkan cd itu di kepalaku dan satu tali BH aku lilitkan di batang burungku.

sedangkan satu ujung tali yang lain aku ciumi habis habisan, ane hirup aroma BH itu sambil membayangkan tubuh ibu yang bugil. aku terus mengocok batangku sambil menghisap BH dan merasakan bau cawet bekas vagina ibuku. Terus aku mengocok burungku, kulumat, kujilat BH ibuku dan ku hisap aroma celana dalamnya.

sekitar 10 menit mengocok burungku, aku sudah tak tahan ingin muncrat, sejenak aku menghentikan onaniku dan berdiri, aku copot lilitan tali BH itu, kemudian kusatukan BH menjadi tumpukan, ku kocok terus sambil mendesah , dan akhirnya crooooot di bagian dalam cup bh ibuku, air maniku semuanya tumpah di BH ibu. Setelah lemas mengocok aku rebahkan tubuh di Kasur.

Kemudian saat itu juga aku kembalikan BH dan cd ibu ke tempat semula supaya tidak dicurigai. Kegiatan ini berlanjut aku lakukan sampai berhari hari hingga saat ini.

#########

pagi itu seperti biasa, setelah bangun tidur aku berniat mengembalikan pakaian dalam ibu ke belakang, setelah semalaman kupakai untuk memuaskan hasrat birahi ku. kuambil pakaian dalam ibu yang kusembunyikan di bawah kasur, lalu segera aku beranjak untuk keluar kamar.

baru saja aku membuka pintu kamarku, ternyata ibu sudah berdiri di depan kamarku. aku yang sedikit kaget reflek menyembunyikan pakaian dalam ibu ke belakang badanku. aku berharap ibu belum sempat melihatnya tadi.

'eh ibu'

'baru ibu mau bangunin kamu, udah siang ini'

'iya, ini sudah bangun'

'yaudah sana cuci muka dulu'

'iya bu'

aku segera ke belakang untuk cuci muka sekaligus mengembalikan pakaian dalam ibu ke tempat semula. selesai dari belakang, aku kembali masuk ke dalam rumah. namun ketika lewat di dapur, ibu yang sedang duduk di meja makan memanggilku.

'dik, sini dulu sebentar'

'deg' langkahku seketika berhenti seketika begitu pula dengan detak jantungku yang juga sesaat berhenti mendengar panggilan ibu.

'eh iya bu'

aku berjalan ke arah meja tempat ibu berada.

'ambil kursi, duduk sini'

keringat dingin mulai membasahi dahiku bercampur dengan sisa air cuci muka yang masih menempel bersisa. batinku sudah tidak karuan. aku beripikir perbuatan yang kulakukan sudah ketahuan ibu, dalam otakku berpikir keras membuat alasan namun tampaknya tak satupun yang masuk akal.

'ibu mau ngomong sama kamu'

'mampus aku' batinku dalam hati.

'dik dengerin ibu mau ngomong'

'eh iya'

'menurut kamu om gunawan gimana orangnya?'

'eh?'

batinku tambah bingung kenapa tiba tiba membahas om gunawan.

'ditanya ko diam saja?'

'eh iya om gunawan baik bu'

'bener, ibu juga mikir gitu, dia udah bantu kita banyak'

'iya pas hari jatuh naik motor sampai sekarang baik banget'

aku mulai menduga arah pembicaraan ini. seperti yang kudengar beberapa saat yang lalu ibu dan om gun memang mempunyai hubungan yang disembunyikan dariku.

'iya, kira kira kamu setuju ndak kalo im gunawan jadi bapakmu?'

'maksud ibu'

aku berpura pura tidak paham.

'jadi gini om gunawan meminta ibu menikah dengannya, sekarang ibu minta persetujuan mu?'

aku berpikir sejenak, memang sejak kecil ibu dan aku hidup serba adanya. namun sejak kehadiran om gunawan semuanya berangsur membaik. tidak hanya dati segi materi namun juga ibu terlihat lebih bahagia, mungkin karena selama ini todak ada sosok lelaki dewasa yang menjadi tempatnya berbagi beban hidup.

rasanya tidak masalah dengan rencana pernikahan ibu. malah setidaknya hal itu membuat kehidupan kami lebih baik. toh aku juga sudah kenal baik dengan om gunawan.

'ya kalo ibu keputusan ibu, aku mendukung'

'yang bener dik'

'iya'

ibu beranjak dari kursi dan langsung memelukku. kudengar suara tangis ibu sesenggukan.

'terima kasih ya dik, terima kasih'

[/HIDE]
 
Akhirnya... Berlanjut jg, makasih hu updatenya, biarpun sedikit yg penting ada kejelasan bu Yuli dh direstui anaknya buat nikah lagi.

Tanpa disuruh ngelike pun, ane udah auto like buat suhu @haryhidayat99
 
spesial 100k likes update

[HIDE]

Sudah 3 bulan sejak om gunawan resmi menjadi suami ibu sekaligus ayahku. Namun aku dan ibu masih tinggal di rumah kami sendiri di desa. Hal itu tidak lain disebabkan oleh kondisi ibu yang tengah hamil. Kandungan ibu kini sudah berusia 4 bulan. ya benar sekali, ibu sudah hamil sebulan lebih saat menikah dengan om gunawan. karena alasan itulah ibu dan aku lebih memilih tinggal di desa daripada di rumah om gunawan yang masih asing bagi kami. jadilah om gunawan yang sering mengunjungi kami disela sela kesibukannya sebagai pengusaha dan anggota dewan.

malam itu om gunawan baru bisa mengunjungi kami setelah baru pulang dinas dari luar kota selama seminggu. Jadi bisa kutebak betapa kerinduan ibu pada om gunawan terutama di atas ranjang. Tepat jam 9 malam aku masih asik nonton tv sementara kedua orang tuaku sudah masuk ke dalam kamar sejak tadi. saat aku sedang nonton terdengar suara berisik dari kamar ibu.

Karena penasaran dengan suara ganjil dari yang berasal dari kamar orangtuaku itu, akupun memutuskan mengintip ke dalam. kebetulan antara kamar orang tuaku dan kamarku ada lobang yang dulu biasa kupakai mengintip ibu ketika sedang ganti baju. Ternyata dugaanku benar, orang tuaku sedang berciuman mesra di kamar tapi masih dalam keadan pakai lengkap. selama 5 menit orang tuaku masih asik dengan permain ciuman mereka tanpa tahu sedang kuintip.


'mas kita sudahan dulu saja yah. nanti hari, anak kita dengar, kan dia belum tidur'

' ah dik, mas udah gak tahan. kan udah seminggu tidak merasakan memekmu. hari juga lagi asik nonton jadi tidak bakalan tau'

Akirnya ibuku menurut saja ketika om gunawan mulai melucuti daster yang dipakai ibuku, hingga tinggal menyisakan celana dalam dan bra saja. Oiya sejak hamil tubuh ibu menjadi ikut naik ukuran branya menjadi 38d sedang berat badannya naik 10 kilo. sementara perutnya mulai membuncit besar berisi calon adikku. Mulailah om gunawan melahap susu ibu yang dulu dipakai menyusuiku. Sambil menusukkan jari jarinya ke memek ibuku yang masih terbungkus celana dalam, om gunawan bergantian menghisap susu ibu. diperlakukan seperti itu mengakibatkan ibuku menikmati rangsangan yang diberikan om gunawan.

'akh mas masukin sekarang yah kontolnya, aku udah gak tahan nih pengen dientot'

'siap istriku sayang,ayo dikangkangin kakinya. katanya tadi nanti saja eh sekarang udah gak sabar'

'yah mas kan udah seminggu gak dijamah hihi'

'hehehe aku juga ndak sabar mau nengokin anakku yang didalam sini' kata om gunawan sambil mengelus elus perut ibu yang membuncit.


Mulailah om gunawan mengakangkan paha ibuku dan memasukan kontolnya ke memeknya.

'ayo mas genjot cepet'

'iya sayang gak sabaran banget pengen di genjot'

mulailah om gunawan menghujamkan penisnya ke dalam lubang tempat aku lahir dulu. 15 menit berlalu merekapun berganti posisi.

'kita ganti posisi ya sayang'

Sekarang ibu menunduk bertumpu di samping kasur semetara om gunawan bersiap menyodok dari belakang. saat inilah om gunawan yang memegang kendali sambil tidak lupa tangannya meremasi tetek ibu dari belakang.

'mas jangan kencang kencang dong nanti kalo cepat keluar, aku gak puas mas'

'yah aku udah capek dik lagian kalau pelan kan gak seru ngentotnya'

tidak sampai 5 menit berlalu dengan posisi doggy, om gunawan sudah mau keluar'

'akh dik aku mau keluar nih'

'jangan dulu mas, akubelum mau keluar'

Namun akhirnya om gunawan keluar duluan sedangkan ibuku bahkan masih belum mencapai puncak sekalipun.

'maafkan mas yah dik'

'yah mas masak baru segitu aja mainnya udah keluar, katanya kangen aku belum puas nih'

'maaf yah dik, oiya mas bawa oleh oleh yang pasti kamu suka'

om gunawan lalu mengambil suatu bungkusan kotak dari dalam kopernya. ibu menerima bungkusan itu lalu membuka isinya yang ternyata adalah sebuah vibrator berbentuk penis berwarna hitam.

'ini apa mas'

'pake vibrator aja yah dik'

'aku belum biasa mas, malu'

'gak apa apa, coba dulu yang penting kamu puas'

Mulailah om gunawan menghidupkan vibrator itu dan memasukkannya dalam memek ibu. om gunawan terus memainkan vibrator itu dalam memek ibu yang mengakibatkan seluruh badan ibuku bergoyang goyang tidak karuan.

'terus mas terus akh, akh lebih dalem mas sampe mentok'

'iya sayang'

10 menit berlalu akhirnya ibuku keluar.

tampak ibu terengah engah setelah orgasme yang mungkin berbeda dari yang dirasakan selama ini.

Dan selanjutnya mereka tidur dalam keadaan telanjang bulat, dan aku langsung ke kamar mandi untuk coli, karena burungku yang sudah tegang karena menonton persetubuhan orang tuaku tadi.

Paginya aku bangun tetap seperti biasa, dan bersama orang tuaku sarapan bareng. dan sejak kejadian itu aku selalu ngintip saat orang tuaku sedang ngentot.

semenjak menikah lagi dengan om gunawan, ada perubahan yang terjadi pada ibu. tidak hanya secara psikis ibu menjadi lebih bahagia, namun juga dari fisik dan tingkah laku. dari fisik tentu saja sekarang ibu lebih berisi karena sedang hamil, namun penampilan sehari hari juga mulai berubah. baju baju lama ibu sebelum hamil yang mulai kekecilan membuat ibu harus membeli baju yang lebih pas. sering om gunawan membawakan oleh oleh pakaian untuk ibu ketika pulang dinas, namun model pakaian untuk ibu tidak seperti yang ibu kenakan sebelumnya.

meskipun dulu saat di rumah tidak memakai jilbab, pakaian ibu lumayan tertutup. daster berlengan yang menjadi ciri khas ibu selama ini kini mulai digantikan kaos kasual yang dipadu dengan celana pendek atau leging ketat. memang menurut ibu pakaian seperti itu lebih nyaman dikenakan saat hamil seperti ini. namun aku yang anaknya melihat ada sesuatu yang lain.

minggu pagi itu seperti biasa setelah bangun, aku ke belakang untuk cuci muka. ketika melewati dapur, kulihat ibu sedang memasak.

'udah bangun nak'

'iya bu'

'yaudah cuci muka dulu sana, ibu masak nasi goreng ini'

'wah pas sudah laper ini'

'iya nanti sarapan bareng ibu'

setelah cuci muka, aku segera menuju meja makan. ibuku tampak sibuk menyiapkan sarapan untuk kami berdua dengan perutnya yang semakin besar berisi calon adik kembarku. hari ini di rumah hanya ada kami berdua, karena om gunawan sedang ada urusan keluar kota.

ketika sedang makan, aku menyadari sesuatu pada baju ibuku. setelah kuperhatikan ternyata saat itu ibu tidak memakai bh dibalik bajunya. puting susunya yang berwarna coklat gelap terlihat menonjol besar dibalik kaos yang nampak membungkus ketat tetek ibu yang semakin besar dari hari ke hari.

akupun menjadi tidak fokus pada piring nasi gorengku, karena terus mencuri pandang ke arah dada ibu. meskipun sudah biasa mengintip ibu, namun melihat ukuran tetek ibu yang begitu besar dari jarak sedekat ini membuat burungku mengeras pagi ini.

'kok ndak dimakan, ndak enak ya?'

'eh ndak kok bu'

'lha trus kok didiemin aja, liat apa to?'

aku bingung setengah mati dengan pertanyaan ibu. ketika sedang kalut mencari alasan, aku diselamatkan oleh suara ketukan pintu depan.

tok tok tok

akupun bergegas berdiri untuk segera melihat siapa yang datang, sekaligus melarikan diri dari situasi yang sulit ini. aku berjalan ke pintu depan dan membukanya, ternyata ada pak kepala dusun.

'eh pak kadus, ada apa ya?'

'ini mau ketemu orang bapakmu'

'oh bapak lagi pergi pak'

'oh kalo begitu ibumu ada?'

'oh ada pak, silakan masuk dulu'

'makasih yo'

akupun segera bergegas kembali ke belakang menemui ibu yang sudah hampir selesai dengan piring nasi gorengnya.

'siapa le'

'ada pak kadus, mau ketemu ibu'

'oiya, udah kamu lanjutin makannya'

ibu segera berdiri untuk menemui pak kadus. namun otakku kembali terbesit pertanyaan apakah ibu akan menemui pak kadus dengan pakaian seperti itu.

'eh bu'

'ada apa?'

'eh ndak apa apa, boleh nambah'

'iya ambil saja, di atas kompor masih banyak'

kuurungkan niatku menanyakan hal itu ke ibu, karena sama saja membuatku ketahuan sejak tadi memperhatikan tetek ibu. ibu dengan santainya berlalu dan menemui pak kadus di depan.

aku yang bertanya tanya tidak bisa menahan untuk mengintip ke ruang tamu. benar saja, semenjak ibu datang, mata pak kadus seakan melotot tidak bisa lepas dari dada ibu. akuvterus menguping pembicaraan mereka yang ternyata soal tagihan pajak bumi dan bangunan (PBB) rumah dan tanah yang kutempati.

selesai dengan urusan pajak, nampaknya pak kadus masih belum akan pergi. nampak dia mengulur waktu agar bisa menikmati tontonan buah dada ibu dengan mengalihkan pembicaraan.

'ohh jadi, suaminya lagi keluar kota'

'iya pak, udah tiga hari ini'

'wah kasian ya'

'yah begini pak resiko punya suami sibuk'

'wah padahal lagi hamil besar ini'

'yah mau gimana lagi pak'

'ndak ada yang nengokin dong bayinya'

'ah bapak busa saj la hihihi'

ibu terus saja nelayani pembicaraan pak kadus yang sesekali diselingi candaan mesum, hingga akhirnya pak kadus pamit pulang.

[/HIDE]
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd