Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Joko Sembrani dari Sawojajar

Yang diharapkan dari akhir kisah Anakmas Joko Sembrani...?


  • Total voters
    631
  • Poll closed .

°°°°°°°

Seorang pemuda tergeletak pingsan di halaman tanah berumput sebuah kompleks wisata.

"Sayanggg, bangun sayanggg..kamu nggak papa tho…?!!!”
........
“...sayangggg…!!!” ucap cemas seorang wanita paruh baya dengan berpakaian trendy glamor penuh gaya memakai topi bundar ala mendiang Lady Diana.



Wajahnya nampak khawatir saat putra laki-laki semata wayangnya sekaligus kesayangannya tergeletak tak sadarkan diri untuk sekian waktu lamanya.

Beberapa petugas wana wisata tampak bergegas mendatangi.

Setelah tersadar pemuda ganteng berpakaian stylish ini memandang sekitarnya dengan raut muka bingung.

Matanya yang biru berkeliling menyebar ke sekitarnya. Selain ibunya beberapa orang juga mengerubungi termasuk petugas jaga.



"Siapa..???”
……
“Kenapa akuu..?”
…….
“Dimana ini…??”

Cowok ganteng ini berucap dengan muka terlihat bingung setelah siuman dengan beberapa kali memejamkan mata dan menarik nafas.

Nampak ia memegangi keningnya yang masih terasa sedikit pening.

Dipapah oleh sang ibu dan petugas wisata, anak muda ganteng ini bangun berdiri dan nampak posturnya yang tinggi dan tegap atletis.

"Gimana kondisimu, Mas ?”
.........
“Apa yang mas rasakan saat ini….?” tanya seorang petugas setelah dia duduk menepi.

Pemuda itu tak langsung menjawab. Sepertinya ia sendiri bingung apa yang sebenarnya terjadi.

"Kamu tadi pingsan, sayang. Mama juga tidak tahu persisnya sampai kau begini…"
"........
"Mama khawatir sekali…"ujar sang ibu sambil mengusap-usap pipi dan kening sang pemuda.

"...di mana ini Mam…??...kenapa aku bisa pingsan..? katanya sambil menatap setengah bingung kepada sang ibunda.

Si ibu membuka kacamata modisnya. Nampak seraut wajah yang terlihat cantik meski sudah muncul kerutan usia.

"Sekarang kita sedang berwisata di Kompleks Candi Lakshmi Graha di Gunung Simongan…sayang.."
"......
"Mama juga ndak tahu gimana kamu pingsannya.."
"...mama masih ada di sebelah kiri kamu agak jauh bareng Tara, adikmu…"
"Lantas mama dengar suara rame terus Mama lihat orang-orang pada ngerubung di sini. Ternyata kamu tergeletak tak sadarkan diri.."
"......
"Mungkin kamu kecapean, sayang…"
“......
"...tapi..alhamdulillah, syukurnya putra mama segera sadar….hampir mama telpon ayahmu…"ucap si ibu yang terus mengusap kepala dan lengan si anak lelaki kesayangannya.

Anak muda tampan ini tersenyum lalu perlahan menarik nafas panjang dan beringsut berdiri.

"Papa lagi sibuk ngurus bisnis kayu di Kalimantan, Mam…kasihan kalu diganggu cuma urusan beginian…
"Yang penting sekarang aku merasa baik-baik saja kok Mam…ucapnya menenangkan sang mama lalu memeluknya penuh kasih. Senyuman manisnya terlihat di bibir indahnya menambah kegantengannya.

"Terima kasih Pak…"ujar si pemuda sambil menjura kepada seorang petugas jaga yang tadi membopongnya.

"Kakak..kakak…kakakkk gpp tho..?!!” tanya seorang gadis cantik usia SMA yang barusan tiba dengan raut khawatir. Dipegangnya lembut pipi cowok itu yang kokoh macho penuh perhatian.

Cowok ganteng itu cuma menggeleng sambil tersenyum.

Tanpa diketahui siapapun cowok ini sejenak memejamkan matanya.

Entah apa yang terjadi sekejap terbayang samar di benaknya penampakan satu sosok ganjil manusia bertangan empat bermata 3 yang tak pernah ia lihat sebelumnya dengan tubuh bercahaya tersenyum padanya.

Apakah itu sebuah mimpi..? Tapi mengapa sosok manusia ganjil itu terasa begitu nyata…seolah muncul begitu dekat di hadapannya…!!

Cowok ini masih bingung antara ya dan tidak. Hahhh…entahlah.



Sosok itu duduk di atas singgasana berbentuk Bunga Lotus / Teratai tengah mekar dengan tubuhnya memancarkan cahaya kemilau

Sesaat bayangan sosok aneh itu kemudian lenyap dari pikirannya.

Mulut indah sang pemuda lirih mengucap kata-kata yang belum pernah ia tahu sebelumnya. Mengalir keluar begitu saja dari bibirnya.

"Shiwa…Mahadewa…???”
".......
“....anehh sekali wujudnya….siapa dia ?? Kenapa bisa muncul tiba-tiba di kepalaku....??"
".......
“...aahhh…peduli amat…”ucapnya seakan bertanya kepada batinnya.

"Hekhhh…"desahnya pendek sambil menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menarik nafas dalam-dalam.

Suasana pun kembali normal dan mereka kembali meneruskan melihat-lihat kompleks percandian yang megah dan tertata asri ini.

Ratusan pengunjung terlihat memadati area wisata percandian berumur lebih dari 10 abad ini meski di tengah hari yang cerah dan sedikit terik.

Sebuah papan informasi besar terpampang jelas menyebutkan nama tempat ini…"Kompleks Candi Lakshmi Graha".

Komplek Candi Lakshmi terletak di lereng Gunung Simongan mendekati puncaknya. Dengan ketinggian sekitar 1200 mdpl (meter dari permukaan laut) membuat suhu sekitarnya terbilang sejuk berkisar 17- 24°.

Terdiri dari 3 kompleks atau 3 Mandala dengan satu candi induk terletak di tengah sekaligus paling besar dan tinggi mencapai 40 meter .



Ornamennya sungguh artistik dan bernilai seni sangat istimewa. Dipenuhi sejumlah arca dalam keadaan bugil dan dihiasi banyak relief yang uniknya sebagian besar menggambarkan adegan intim/ hubungan seks dalam berbagai pose.








"Mam, aku mau lihat-lihat candi dulu ya. Nanti sebelum jam 1 balik ke mobil…"ucap cowok ganteng bermata biru tadi sambil diiyakan oleh sang bunda.

"Jangan coba-coba cari cewek buat gebetan baru elu , Ya Kak…"
".........
"Di sini tempat sakral. Entar ketemu batunya baru tahu rasa…"kata sang adik sambil mencibir lucu.

Si cowok hanya menyeringai gemas hendak menjitak kepala sang adik yang cepat mengelak.

Terus berjalan sendirian mata bening kebiruan cowok ganteng ini lekat membaca informasi tentang sejarah Candi Lakshmi yang baru ditemukan 10 tahun yang lalu oleh sekelompok anak muda pendaki gunung.

Sesekali ia turut mendengarkan penjelasan yang disampaikan seorang tour guide yang kebetulan ada didekatnya mendampingi beberapa kelompok turis lokal.

"Dari beberapa prasasti yang ditemukan tak jauh dari sini….Candi ini didirikan oleh Dinasti Swarabumi pada sekitar awal abad ke 10 Masehi. Berarti sudah berusia 1000 tahun lebih…”
"......
“Yang membangun candi ini adalah raja agung ke 3 Kerajaan Giring Gupito dari Dinasti Swarabumi bernama Paduka Sri Maharaja Ning Swara Bomandala…kata si pemandu wisata tersebut.

"Letak Kerajaan Giring Gupito belum diketahui pasti tapi diduga tak jauh berada di kaki Gunung Simongan. Sebelah selatan dari kompleks Candi Lakshmi Graha ini…”
".......
"Menurut prasasti tersebut Candi Lakshmi Graha ini dibangun Maharaja Ning Swara untuk memenuhi permintaan permaisurinya yang tercinta, Dewi Anjali…”

“Dewi Anjali minta dibangunkan candi ini sebagai kuil peribadatan kepada Sang Mahalaksmi atau Dewi Lakshmi sebagai dewi kekayaan, kesuburan dan kebahagiaan..”

"Menurut cerita yang berkembang di masyarakat…Permaisuri Dewi Anjali menginginkan seorang anak laki-laki sebagai penerus tahta suaminya karena dua anak pertamanya adalah perempuan dan memiliki kelainan anggota tubuh atau cacat fisik…"

"Siang malam beliau berdoa hingga akhirnya pada malam purnama ke 30…Dewi Lakshmi berkenan menampakkan diri dan memberikan hadiah berupa pusaka Dewata bernama Kristal Kemenyan Cakrakembang.

"Lalu beliaupun hamil dan lahirlah putra beliau yang diberi nama Raden Soma…"ucap Si guide sambil matanya menatap sekelilingnya.

“Namun karena sebuah kelalaian dan akibat tipu daya dayang abdi kepercayaannya bernama Nyi Ageng Sedayu, Dewi Anjali mendapat amarah Sang Dewi Lakshmi hingga mengakibatkan kesengsaraan bagi putra laki-laki kesayangannya, Raden Soma…”
".......
“Sementara Nyi Ageng Sedayu sebagai dalang penghasut sang permaisuri dikutuk menjadi ratu lelembut di Atas Lesanpuro yang terletak di sisi timur Gunung Simongan ini…”

"Tapi karena keteguhan hati dan pengorbanan yang betul-betul tulus dan murni dari bibinya yang sebenarnya sangat ia cintai bernama Dewi Komalawati, Raden Soma yang hampir jatuh dalam kesengsaraan abadi berhasil melewati semua karma buruknya…”

“Dewa Shiwa sebagai Mahadewa yang berkuasa melebur segala sesuatu di alam semesta sekaligus berkuasa sebagai re-creation atau pencipta ulang segala yang ada akhirnya berkenan turun memberikan kasihNya…”

"Raden Soma lalu dihadiahi anugrah kebahagiaan dipertemukan kembali dan berkumpul bersama ayah dan ibunya seperti sedia kala penuh sukacita…”

“Kedua adiknya pun dipulihkan dalam keadaan sehat dan normal seperti tak pernah mengalami kecacatan…”

“Dewa Shiwa juga melenyapkan segala sangkal bahala baik berupa kutukan serta semua unsur kejahatan dalam diri sejati Raden Soma…”
“...hingga menjadikannya sosok pria yang mulia dan agung bijaksana..."

“Beberapa waktu setelahnya Raden Soma diangkat sebagai raja memerintah Giring Gupito menggantikan ayahnya yang kemudian memilih hidup bertapa bersama istrinya, permaisuri Dewi Anjali…”

“Raden Soma memerintah dengan arif dan bijaksana. Membawa Giring Gupito ke puncak kejayaan melebihi ayahandanya,..”.

“Oleh sebab itu Candi Lakshmi Graha ini dipercaya sekali memiliki tuah bahwa barang siapa yang datang hendak mencari pasangan, jodoh ataupun memiliki anak pasti keinginannya akan terkabulkan…"
“.........
“…Demikian kira-kira…bapak ibu semua…"Kata sang pemandu mengakhiri.

"Bagaimana dengan Dewi Komala yang berkorban untuk Raden Soma, Pak…?

"Bukankah keduanya saling mencintai meski hubungannya adalah bibi dan ponakan…?”tanya seorang pengunjung yang seorang ibu-ibu muda sambil terus memperhatikan.

Si bapak pemandu tersenyum.

"Betul, mereka memang saling mencintai tapi tak bisa bersatu….”
".......
"Dewa Shiwa turut membangkitkan kembali sang bibi yang dulu mengorbankan dirinya tapi dengan konsekuensi…sang bibi dan Raden Soma kehilangan semua memori asmara yang dulu terjalin erat di antara mereka..”
“....dan kini hanyalah yang tersisa hanyalah memori sebatas keterikatan atau hubungan darah sebagai bibi dan ponakan semata..."

"Oleh karenanya….Raden Soma dengan kebesaran jiwanya menerima dengan tulus dan ikhlas….”sahut sang pemandu lagi.

“Kalau begitu Raden Soma sama sekali tak tahu dirinya pernah sangat mencintai bibinya begitupun sebaliknya, Pak ??” tanya seorang begitu menggebu-gebu.

Sang bapak pemandu tersenyum lagi seraya mengangguk.

"Kalu begitu mereka tidak berjodoh dong Pak…?” ucap seorang pengunjung lain yang seorang gadis muda.

"Betul. Memang menyedihkan. Tapi itulah kenyataan yang harus mereka terima…"
".......
“...lagipula mereka berdua masih ada hubungan darah yang dekat. Tentunya terlarang untuk keduanya hidup bersama dalam sebuah ikatan perkawinan…”ujar si bapak pemandu.

"Huuuuhhh...kasiannn…"sontak terdengar koor dari barisan pengunjung terutama kaum wanitanya meratapi nasib tragis cerita asmara "terlarang" dan mengharu-biru itu.

Si pemuda ganteng bermata biru yang turut mendengarnya manggut-manggut. Ia diam-diam memang sangat menyukai kisah legenda Raden Soma ini.

Hanya saja ia turut menyesalkan mengapa cinta kasih yang demikian tulus antara Raden Soma dan bibinya, Dewi Komala harus berakhir pilu seperti ini gegara masalah hubungan darah.

Apalagi mengingat Raden Soma pernah terkena karma asmara getir akibat kutukan Dewi Laksmi karena ulah sang ibunda yang termakan rayuan jahat abdi kesayangannya, Nyi Ageng Sedayu.

"Ini tidak adil untuk Soma…"kata si cowok ganteng ini membatin seakan protes jalinan kasih asmara sang pangeran yang tak sampai bak layangan putus.

Entah mengapa ia berharap Raden Soma berhasil menemukan wanita tambatan hatinya yang bukan lain adalah bibinya lalu mereka hidup bahagia selamanya.

Berpikir soal itu membuat anak muda ganteng dan gagah ini geli sendiri.

Terlebih mengingat dirinya yang selama ini digilai wanita dan dikenal sebagai playboy kelas berat oleh teman-temannya karena seringnya gonta-ganti pacar.

Lucunya sekarang sudah 6 bulan ini ia justru nyaman menjomblo. Padahal diibaratkan bejibun cewek-cewek se-universitas bahkan sudah mengantre mengharap balasan cintanya.

Ia sendiri tak mengerti sebabnya. Aneh memang.

Apakah dia belum menemukan belahan hatinya yang sesungguhnya…??

Teringat kembali ucapan adiknya tadi….”Jangan coba-coba cari cewek buat gebetan baru, Ya Kak…"
"Di sini tempat sakral. Entar ketemu batunya baru tahu rasa…wekkk.."kata sang adik sambil meledek.


"Hah..omong kosong. Emang gue pikirin…hahhh…"
“...itu khan cuma cerita rakyat…cerita dongeng…cerita legenda…”batinnya sambil mengusap-usap wajah gantengnya berulang kali sembari menarik nafas panjang.

"Sekarang saya ajak anda semua ke dalam candi utama dimana terdapat arca besar perwujudan Dewi Lakshmi yang terbuat dari pahatan batu andesit yang sangat indah.."ucap sang pemandu lantas diikuti rombongan wisatawan tersebut



Sementara cowok ganteng bermata biru itu memilih berkeliling sendiri hingga sampailah ia di sebuah taman kebun yang elok dan asri di samping kompleks percandian.

Sepi.....tak ada siapapun di situ padahal taman ini terlihat begitu damai, sejuk dan mengharu biru.

Beragam bunga aneka warna dan jenis tumbuh subur menambah semarak suasana.

Lagi asyik-asyiknya sang pemuda ini menikmati keindahan taman ini ia tak sadar di depannya tertutup dibalik rimbun bunga dan pepohonan seorang gadis berjalan sambil sibuk membidikkan kamera digitalnya membidik obyek menarik yang begitu banyak ada di situ.

Dan….

Beghhh…!

“..Aakhhhh….!!!”

"...Eekhh....!"

Pekik si gadis dan cowok ganteng itu berbarengan saat keduanya tanpa sengaja bertubrukan.

Lumayan juga tubrukannya hingga membuat kamera digital mahal seharga belasan juta itu terlepas dari tangannya.

Si gadis pun turut hilang keseimbangannya dan oleng hendak tercebur ke sisi kolam ikan di sebelahnya.

Namun dengan kecepatan dan ketangkasannya yang luar biasa, Cowok itu berhasil menangkap keduanya sekaligus.

Tangan kiri mengamit erat pinggang ramping si gadis sedang tangan kanan berhasil meraih kamera digital milik si gadis.

Keduanya begitu dekat bahkan bisa merasakan hembusan nafas di kulit wajah masing-masing.

..............

Untuk sekejap waktu seakan-akan berhenti…dua pasang mata itu saling menatap satu sama lain. Tak berkedip.

Entah apa yang terjadi namun satu yang pasti berjuta perasaan mendadak muncul tiba-tiba di benak sanubari keduanya.

Perasaan yang sulit diceritakan. Perasaan yang terasa begitu syahdu membuat mereka berdua merasa begitu dekat, intim dan mesra.

Perasaan nan begitu halus membasuh batin sanubari dan emosi di alam bawah sadar keduanya.

Membuai jiwa dan batin keduanya sedemikian rupa hingga membawa ruh mereka seakan terbang keluar dari raga dan melesat mengembara begitu jauhnya ke tempat dan waktu yang berbeda sama sekali.



Masa di mana keduanya pernah bertemu dan bersama.

Begitu dekat satu sama lain.

Namun entah kapan....dan dimana.

Sekian waktu…keduanya masih terpaku saling bertatapan lekat satu sama lain dengan sorot nanar tak berkedip.

Membisu…membeku….

Dada keduanya berdetak kencang dan berdebar keras hingga menimbulkan dorongan perasaan yang begitu luar biasa mengharu biru.

Hingga akhirnya seakan ruh mereka kembali dari pengelanaannya bersama gejolak emosi batin dan jiwa yang memuncak tanpa sadar terucap sebuah kata keluar dari bibir masing-masing.


….,...........

…...............

…...............

"Bibii…”ucap sang pemuda lirih menatap nanar sepasang mata bening sang dara sambil jari kekarnya membelai lembut pipi sang dara.

"Kokoo…."desah si gadis balas menatap nanar sorot biru sang pemuda sambil menggenggam lembut jemari cowok itu di pipi ranumnya yang putih mulus.

…............

…............

…..............

Topi lebar yang ia pakai terlepas menampakkan parasnya yang muda cantik menawan dengan rambutnya yang indah panjang tergerai berwarna pirang keemasan.



Selesai berucap sedetik kemudian keduanya nampak tersadar kaget lalu si gadis buru-buru tegak berdiri seraya membetulkan pakaiannya.

"Terima kasih…"ucap si gadis nampak tersenyum menyambut uluran si cowok yang turut memberikan kameranya.

"Maaf…aku tidak melihat kamu tadi…untung semua baik-baik saja…"ucap si pemuda tersenyum lebar.

Meski berusaha tenang ia sejenak terpesona akan kecantikan sang gadis.

Pun sebaliknya si gadis nampak kagum akan kegagahan sang pemuda. Nampak dari mukanya yang sempat malu kemerahan.

"Sama-sama…ya…aku juga ndak ngeliat tadi…"balas si gadis sambil tersenyum manis.

"Linggaswara Saka Bomandala…”Ucap cowok ganteng ini memperkenalkan diri dengan ramah sambil mengulurkan tangannya.

Dia sendiri heran baru kali ini ia berinisiatif mengajak kenalan seorang wanita. Padahal dengan segudang kelebihannya kebanyakan para gadislah yang memulai.

"Yuni Pramodya Wardhani…"balas si gadis mulai tenang sambil tersenyum malu-malu.

"Maaf, apakah kita pernah bertemu sebelumnya…aku…aku merasa sudah tak asing lagi…"ucap cowok bernama Lingga ini sambil sedikit menunduk mengintip reaksi si gadis.

"Aku juga merasa begitu..ehmmm…"Tak dinyana si gadis pun berkata serupa.

Sesaat keduanya membisu dengan berjuta perasaan campur aduk lalu disusul tawa renyah keduanya

"Hahahaha…!!!”

“....hihihihi….!!”

"Kok jadi terbawa suasana sih…"ucap Lingga seraya terkekeh geli sementara Yuni Pramodya nampak turut tersenyum simpul.

Pemuda itu masih tersenyum tapi pandang matanya tak lepas memandang sorot bening sang gadis yang turut menatapnya.

Perasaan dejavu yang begitu kuat melekat masih melingkupi seluk beluk pikiran dan relung jiwa mereka berdua.

Boma mendadak terdiam saat sorotnya melihat sesuatu di pergelangan bagian bawah si gadis.

"Ini tanda lahirku kok…orang tua dulu menyebutnya "padmasari"..."sahut sang dara sambil menunjukkan tanda lahir berupa garis timbul di kulit pergelangan tangannya menyerupai kelopak bunga lotus.



Lingga terhenyak !

Sekejap pikirannya mengembara liar tak terkendali seakan ia pernah melihat tanda ini pada diri seseorang.

"Kau pernah melihat orang dengan tanda seperti ini,...? Tanya si gadis lirih seakan ragu.

Cowok ini diam tak lantas menjawab lalu terlihat ia menggelengkan kepala.

Keduanya lalu kembali saling menatap begitu dalam.

Kali ini perasaan mereka yang makin cair membuat mereka semakin intim dan merasa begitu dekat satu sama lain.

Sebuah perasaan saling menyukai…cintakah..??

Entah siapa yang memulai.

Tubuh keduanya yang sempat berjarak tanpa disadari mendekat kembali.

Wajah mereka kian dekat dengan sorot mata tak berkesip memandang satu sama lain.

Bibir membuka perlahan dalam jarak begitu dekat hingga saling merasakan dengus nafasnya.

Sekejap ketika akan saling bersentuhan tiba-tiba hp si gadis berdering.

"Yah…Papa…?" Kata si gadis terkaget lalu mengangkat ponselnya.

"...Yuni masih ada di sekitaran candi kok…"
........
"...ini langsung balik….tungguin mbentar ya…"

Sang dara berbalik hendak pergi. Ditatapnya sang pemuda dengan tatapan lembut dan mesra.

"Maaf ya…aku harus balik ke parkiran. Keluargaku sudah menunggu…ucap si gadis lirih seakan berat mengatakannya.

Ia pun berbalik bergegas meninggalkan si pemuda sambil sesekali menoleh ke belakang menatap sang pemuda dengan hati perih.

Kenapa demikian….sang dara pun tak habis mengerti.

Lingga yang berdiri mematung terkesima seakan terkesiap…tersentak…tersadar.

Mendadak hatinya merasa kosong dan hampa bukan main.

Sebuah perasaan kehilangan yang teramat sangat. Sebuah perasaan asing yang dulu seperti pernah ia alami kepada seorang wanita...dulu sekali.

Perasaan itu begitu menohok kedalaman nalar dan kalbunya.

Dan…ia tak ingin rasa kehilangan itu terulang kembali !

"Yunnniii…tunggu ..!!!"

Sang dara sontak menghentikan langkahnya lalu memalingkan wajahnya.

Senyum manisnya seketika tersungging di bibir indahnya yang tipis kemerahan itu tatkala melihat Lingga setengah berlari menyusulnya.

Entah mengapa hatinya begitu gembira melihat aksi sang pemuda yang mengejarnya.

Lingga berlari cepat dan spontan meraih sepasang jemari halus si gadis dan meremasnya lembut penuh kemesraan.

Sesuatu yang tak pernah ia lakukan sebelumnya kepada semua cewek-ceweknya.

Yuni pun ternyata balas meremas jemari kekar sang pemuda.

Ditatapnya penuh kasih kedua bola mata bening bersinar si gadis.

“Yuni…”
".....
“....aku…aku tak tahu apa yang terjadi denganku…rasanya…rasanya aku..berat berpisah denganmu…"
“......
"...apa…apa…kita akan bertemu lagi…"ucap si pemuda lirih bergetar penuh haru hingga sesak di dadanya.

Yuni diam sejenak lalu terlihat menunduk.

"...aku…aku juga sama denganmu,…."
“......
"Baru kali ini aku mengalaminya…"kata si gadis sembari mendesah lalu menengadah menatap wajah ganteng si pemuda yang jangkung.

Wajah keduanya terlihat begitu sendu merona merah seakan menahan kesumat rindu tak bersua sekian ribu tahun lamanya.

“Apakah ini yang namanya cinta sejati….”ucap si pemuda lirih di telinga sang dara.

Sang dara terdiam cukup lama lalu mengangkat wajahnya menghadap langit jingga yang kian sore.

"Sepertinya begitu..."balas sang dara lirih ganti menatap lekat sang pemuda.

Kembali keduanya diam saling bertatapan lekat penuh kemesraan.

"Aku…akuu jatuh hati padamu, Yun... "ucap si pemuda setengah berbisik.

"Aku…juga…cinta kamu, Ngga…"ucap si gadis tak kalah lirih.

Entah siapa yang memulai keduanya saling berpelukan erat begitu mesra seakan tak ingin dilepaskan.

Sekejap kedua bibir itupun bertaut lembut seraya memercikkan pijar cinta kasih asmara yang demikian membuncah luar biasa di dalam tubuh kedua anak muda ini.

Menghangati relung sanubari mereka hingga tembus ke tulang sumsum darahnya.

"Maukah kau menjadi kekasihku.... selamanya....? Ucap sang pemuda lirih.

"Aku...aku mau…"balas sang dara sendu penuh haru.

Di saat yang bersamaan terjadi fenomena ajaib di dalam candi induk di mana terdapat arca besar perwujudan Dewi Lakshmi yang tengah berpose duduk di atas singgasana.

"Pak…Pak…!!!!”
“.......
"Arcanya bersinar Pak…!!!!...Pak….!!!”

Sontak seorang ibu di samping bapak tour guide berteriak histeris saat menyadari arca Dewi Laksmi Sang Dewi Kebahagiaan seakan memancarkan cahaya kemilau.



Suasana pun menjadi riuh namun sayangnya kejadian itu berlangsung sekejap saja. Dan hanya si ibu dan segelintir saja yang melihatnya.

Sementara di kejauhan dalam payung sinar mentari senja kala yang elok berseri dan hembusan bayu nan sejuk Gunung Simongan.



Di antara eksotisme Candi Lakshmi Graha yang tinggi menjulang berdiri gagah dan indah menawan serta kicau burung-burung riuh bersuara dengan gempita.

Mereka semua seolah menjadi saksi akan pertautan dua hati yang kini melebur berpadu dari sepasang anak manusia yang nampak masih berpelukan erat. Hanyut dalam samudera cinta dan kasih yang membuncah relung hati mereka.

Kedua pasang mata itu saling terpejam dengan bibir tersenyum saling memeluk erat satu sama lain.

Sang dara menyadarkan kepalanya di bahu nan tegap si pemuda sementara rambut indahnya yang panjang lebat tergerai pasrah dalam belaian mesra sang pria.

Asyik masyuk keduanya dalam nikmatnya biduk asmara di tengah lautan cinta suci yang tiada bertepi dan takkan pernah berakhir.

Khan abadi…selamanya.

Sayup-sayup di kejauhan dari sebuah compo jadul suara merdu Katon Bagaskara vokalis Kla Project menyanyikan sebuah lagu romantis berjudul “Terkenang” seakan mengiringi langkah-langkah kedua anak manusia yang tengah dimabuk asmara tersebut.

Video : "Terkenang" Song by Kla Project (1995)

Keduanya bergandengan tangan dengan mesranya menuju pintu Candi Lakshmi yang menghadap peraduan Sang Bagaskara nun jauh di sana dan mulai tertutup kelambu warna jingga sore nan mempesona.



=== The End ====

.
.
.
.​
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bonus Adegan After Credit Scene….

Hari itu Lingga dan Yuni tampak sumringah di tengah pelaminannya yang begitu mewah dan elegan.

Keduanya sepakat bersumpah setia saling mengikat janji dalam tali pernikahan setelah berpacaran sekian waktu lamanya.

Terlihat kedua mempelai begitu serasi satu sama lain.

Senyum sapa terus terlihat dari keduanya takkala menerima uluran selamat dari para tetamu yang datang memenuhi hall pertemuan di hotel mewah nan megah itu.

Sementara kedua orangtua mempelai nampak mengapit di sisi kanan kiri dan terus menebar senyum kebahagiaan.

Tamu-tamu yang datang begitu banyaknya dengan berbagai latar belakang. Dari orang biasa sampai dengan pejabat daerah. Mulai dari gubernur, kapolda, pangdam sampai kalangan bangsawan bahkan sejumlah artis ibukota.

Di antara para tetamu yang antri berbaris rapi hendak menyalami terlihat sepasang suami istri dengan ketiga anaknya turut menunggu giliran.

"Bu Ponasih, pripun kabare…? Njenengan sekalian juga diundang tho…? " Sapa seorang tamu kepada sang istri bernama Bu Ponasih.
(Tentang Bu Ponasih ada di episode 5 : Kisah Masa Lalu)

Bu Ponasih hanya balas tersenyum.

"Injih Bu Wati..."
"Kebetulan anak lanang baru saja pulang setelah berlabuh setengah tahun di kapal kargo. Sekalian saja saya ajak kondangan ke pernikahannya Mas Boma dan Mbak Yuni bareng bapak dan kedua adik perempuannya…"sahutnya seraya tersenyum sambil cipika-cipiki.

Keduanya saling bercakap sebelum berbarengan naik ke panggung dan menyalami sepasang pengantin.

Dibelakang Bu Ponasih nampak seorang ibu muda bersama anak perempuannya terlihat terus tersenyum menerima ucapan dari sejumlah tamu.

"Wah, Mbak Annisa....selamat ya putrimu sudah diterima sebagai calon bintara di Akademi Kepolisian...."
"....bakalan jadi jenderal wanita nih..."ucap seorang tamu kepada perempuan bernama Anissa.
(Tentang siapa Annisa bisa dilihat di Episode 7 : Benih Cinta dan Bunga Ajaib).

Bu Anissa hanya tersenyum sambil memandang putrinya penuh kasih dan bangga.

"Alhamdulillah ini semua takdir Allah Bu. Saya hanya bisa mengucap syukur..."balasnya seraya berbasa-basi sejenak

Setelah waktu jeda.

Sebuah kereta penumpang laiknya kereta kencana ala keraton perlahan memasuki area lobby dan sontak menjadi pusat perhatian banyak orang.



Sejumlah gadis cantik berpakaian adat Keraton nan mewah dan anggun berjalan di depannya sambil terus-menerus menebar bebungaan kantil kenanga di jalan yang hendak dilalui kereta kencana itu.

Tak ayal harum wangi semerbak membuat suasana berubah begitu sakral. Aneh bin ajaib dan terasa mistis.

Aura bangsawan dan kemewahan seketika berpendar membuat semua khalayak yang hadir terpana sekaligus penasaran.

"Wah…wah…sultan dari mana pula nih…hahahaha…."

"..dasar kaum borju….Aya Aya wae lagaknya…hahaha…."

"....tadi banyak tamu yang naik Merci, BMW, Alphard, Jaguar…sekarang giliran kereta kencana ditariknya pake sapi lagi….ckckck…tamu-tamunya Mas Lingga dan Mbak Yuni bener-bener dahsyat…mantuuulll….hehehe…"

Ucap dan ujar sejumlah tamu dengan geli menyoroti kehadiran sosok istimewa nan unik ini.



Kereta kencana begitu indah dengan ditarik 4 ekor sapi gemuk kecoklatan yang unik berhiaskan buket bunga di kepala dan lonceng cantik tergantung di lehernya sampai memukau pandangan para hadirin.

Dua kusir berpakaian adat nan anggun nampak tenang di atas kursi sebelum kemudian seorang diantaranya turun hendak membuka pintu.

Ratusan pasang mata hadirin terutama yang berada di depan sontak bertanya-tanya siapakah yang berada di dalam kereta kencana nan mewah tersebut.

Sejumlah petugas valet dan security spontan serempak menyambut kedatangannya di bawah tangga kereta.

Sebentar kemudian satu sosok pria tegap perlente keluar dari pintu belakang. Posturnya terbilang tinggi besar bak orang bule dengan penampilan gagah dan begitu berwibawa.

Sosoknya membuat banyak orang berdecak kagum. Usianya jelas tidak muda lagi dengan rambut tebalnya yang klimis rapi terlihat memutih. Wajahnya yang nampak mulai berkeriput terlihat begitu bersih dan cerah. Orang akan sulit menerka berapa usia sebenarnya.

Janggut putih nan tebal rapih menghias wajahnya menambah wibawanya. Orang akan menyamakannya mirip dengan Aktor veteran India Alm. Amitabh Bachchan.

Satu yang membuat orang bertanya-tanya bahwasanya di dahi pria gagah ini seperti tergambar 3 garis putih dalam posisi melintang.



Senyumnya nampak menawan terlihat tarikan lesung pipi di bibirnya yang tipis. Sayang, tamu misterius ini memakai kacamata modis hitam pekat membuat tetamu yang ingin tahu semakin penasaran.

Dia terus melangkah tenang dengan sorotan matanya fokus menatap ke arah panggung dimana kedua mempelai yang tengah berbahagia yaitu Linggaswara Saka Bomandala dan Yuni Pramodya Wardhani duduk bersebelahan.

Mengacuhkan pandangan mata para tamu undangan, pria anggun berwibawa ini langsung menyalami Lingga dan Yuni sambil melempar senyuman.

Tubuh pria ini ternyata begitu tinggi besar nyaris 2 meter.

Satu yang membuat Lingga dan Yuni sempat terkejut adalah tamu misterius itu turut mengalungkan bunga cantik yang tadi dibawanya masing-masing ke leher kedua mempelai.

Begitu selesai beliau pun beranjak turun lalu pergi meninggalkan ruangan tanpa mengucap sepatah katapun.

Lingga dan istrinya yang baru sadar hendak meminta pria ini untuk berfoto tapi si pria tak kelihatan lagi.

"Kau mengenalnya, sayang..? Tanya Lingga kepada sang istri.

Yuni hanya menggeleng lalu balas bertanya. Sang suami pun ikut menggeleng.

Tak lama keduanya hanya tersenyum simpul sambil tertawa geli saling bercanda setengah berpelukan mesra.

"Ya sudahlah…mungkin beliau salah satu pengagum rahasia kita, pikir Lingga sembari tersenyum lebar.

Namun di lubuk hatinya Lingga merasa tak asing dengan sosok pria tersebut. Ia berusaha mengingat-ingat namun pikirannya seolah buntu.

Sementara sosok pria misterius ini langsung kembali ke kereta kencana yang telah menunggu.

Setelah berlalu diiringi sorot mata penasaran banyak orang sejumlah tamu undangan langsung mendatangi among tamu.

Beberapa yang penasaran melihat daftar buku tamu untuk mengetahui siapakah sosok misterius itu. Terbaca di sana sebuah tulisan latin nan indah.



"Mahadewa….??!!"

"Bukannya itu nama rajanya para dewa yang berkuasa di Gunung Himalaya menurut cerita di film-film India itu.." Tutur seorang tamu berusia lanjut.

"Betul Pak. Mahadewa itu nama lain salah satu dewa trimurti yaitu Siwa Mahadewa Sang Pelebur…"
"...tapi kayaknya Mahadewa yang tadi itu dewa yang nyasar ke bumi dan tak tahu jalan pulang…"balas seorang tamu lain yang mengerti sambil tersenyum lebar.


Arca Siwa Mahadewa di Candi Prambanan


Para tamu yang mendengar termasuk petugas among tamu turut cekikikan menanggapi candaan itu.

Lalu bagaimana dengan pria misterius itu.

Usai menutup kelambu jendelanya kereta sapi itu mulai bergerak.

Di dalam keretanya yang melaju lembut bersamaan derak roda dan langkah lembu untuk kali pertama ia melepas kacamatanya.

Terlihatlah sepasang matanya yang begitu ajaib !!!

Berwarna pelangi seakan memancarkan sinar nan mistis. Satu lagi yang kian mencengangkan perlahan muncul mata ke tiga di tengah dahinya !



Sosok pamornya begitu dahsyat menggetarkan seiring sorot magisnya memandangi seuntai kelopak bunga nan indah mempesona yang tiba-tiba muncul berada di atas telapak tangannya.

Bunga indah berkilauan ditangannya mengambang di udara tak terpengaruh hukum gravitasi bumi.

Sungguh menakjubkan dan tak masuk di akal…!!!



Yah, kelopak bunga yang tentunya tak asing lagi.

Bunga menakjubkan yang dulu muncul di hadapan Joko muncul kembali secara ajaib dan kini berada di dalam genggaman tangan si pria misterius bermata 3 ini.

"Joko Sembrani….aku telah menepati janjiku…."ucapnya sembari tersenyum.

Tanpa disadari oleh siapapun kereta kencana nan indah yang ditumpanginya lambat laun terbang menuju sisi barat cakrawala di mana Sang Surya mulai tenggelam ke peraduannya

Hyang Siwa Mahadewa


=======


Malam pertama itu Lingga dan istrinya, Yuni Pramodya nampak bermesraan tanpa sehelai benang di ranjang pengantinnya.

Saling bercumbu begitu menggairahkan sekaligus penuh cinta dan kasih sayang.

Keduanya bergelung satu sama lain menyatukan tubuh penuh kenikmatan.

Lingga dan istrinya Yuni saling mendesah dan mengerang kuat dengan mata terpejam erat meresapi penyatuan tubuh mereka melalui sebatang penis kaku dan sebuah liang vagina hangat membasah yang saling menyatu.

Terus menusuk dan meremas diantara kedua alat kelamin itu membalur penuh kenikmatan satu sama lain hingga menciptakan harmoni surga dunia yang tak terkira lezatnya.

Hanya selarik selimut tebal yang semula menutupi ketelanjangan mereka kini tersingkap jatuh ke lantai menampakkan gejolak dahsyat kedua insan yang tengah di mabuk syahwat itu.

Saling cium saling raba serta saling memeluk.

Bergantian keduanya saling menggenjot ke atas dan ke bawah kian memanas dan makin erotis hingga tanpa disadari siapapun tubuh telanjang keduanya bersinar dan kini seolah berada di alam yang lain.

Alam antah berantah namun begitu damai menentramkan dimana Lingga dan Yuni lambat laun berubah nyata menjadi sosok…..Joko Sembrani dan Aini Komalasari !

Keduanya berdiri saling berpelukan erat saling menatap dengan penuh kasih cinta yang amat dalam.

Senyum manis tak lepas menghiasi wajah keduanya.

"Bibi…akhirnya kau menjadi milikku, kekasihku…."

"Koko, sayangg….cintaku…."
"...miliki aku seutuhnya Sayangggkuuu…"

.......

"Aini Komalasari…sigaring nyawaku…
❤️."

"Joko Sembrani….belahan hatiku…
❤️."



=== ¥¥¥ ===​






(Sebuah Catatan Kecil...
Cerita ini saya persembahkan kepada semua wanita yang pernah mengisi hati ❤️....)
.......

"Puzzle of My Heart" Song Westlife

"Hingga Ujung Waktu" Song by Sheila On 7

Silakan menikmati lagunya ya Lur...:cinta:.

Terima kasih dan sampai jumpa di kesempatan lain yang lebih menyenangkan 🙂🙏.

Salam sentosa. Semoga berkah karunia tercurahkan untuk kita semuanya ❤️🤲.

Rahayu 😇🤲.

.
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Akhirnya true happy ending. Ya meskipun den mas Joko harus menunggu kehidupan selanjutnya.
Asli ini cerita bener2 epic. Ane ngikutin karya TS dari cerita sebelumnya yg sama2 berlatar budaya. Salut, salam hormat om TS, teruslah semangat berkarya.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd