Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Joko Sembrani dari Sawojajar

Yang diharapkan dari akhir kisah Anakmas Joko Sembrani...?


  • Total voters
    631
  • Poll closed .
°°°°°°

"Wah…wah…yang barusan wisuda S2 ini…ckckck…"

"...Pak Lik ucapkan selamat buatmu Yuk..dan buat kalian berdua semoga besok lancar hajat kawinannya…hahaha…"kekeh pria paruh baya perlente ini dengan mata menyipit begitu menikmati aroma rokok kretek yang tengah dihisapnya.
(Paman.red)

Sebuah arloji Grand Seiko Heritage original gress berbahan logam titanium asli seharga 90 juta nampak di pergelangan tangannya kian memperlihatkan status pria tersebut


Grand Seiko Heritage

Ayuk hanya tersenyum manis sambil menjura kecil ke arahnya. Sejenak ia menoleh ke pria berambut cepak berseragam dinas tentara berpangkat kapten yang duduk di sampingnya.

"Ah, biasa kok Om…"

"Diberi kesempatan oleh Alloh buat ngelanjutin sekolah jangan disia-siakan…"

"...Mas Widi juga mendukung niat Ayuk buat menempuh master di Yogya…"ucapnya dengan mata berbinar sambil meremas lembut tangan pria gagah berpangkat kapten ini.

"Betul Om Fadholi…"

"...hitung-hitung buat nambah perbekalan nanti setelah menikah…"

"...jaman sekarang kalu cuma ngandalkan satu sumber saja seringkali masih kurang…"ucap sang kapten muda sambil mengambil secangkir teh hitam di atas meja.

"Ah, kau ini merendah Wid…"
......
"..barusan beli Pajero cash saja berlagak kere emangnya aku ini buta dan tuli…"sahut Fadholi tersenyum lebar dengan lagak santai.

"Hahahaha…."

Kedua pria borju itupun tertawa bersama-sama.

Ayuk yang mendengarnya nampak sumringah. Hatinya berbunga-bunga. Gadis cantik berhijab ketat ini merasa beruntung dicintai oleh sang prajurit sapta marga ini.

Yah, siapa wanita yang tidak jatuh hati melihat calon suaminya ini.

Dia, Kapt. Widi Handoko. Pria muda gagah lulusan Akabri dari angkatan darat yang kaya sekaligus berpendidikan tinggi plus seorang calon jenderal.

"Saya juga baru tahu kalau Om ternyata orang terkaya di sini…"

"Punya tambang pasir gunung kualitas tinggi dengan berhektar-hektar sawah dan ladang kebun kopi…ckckck…"

"...tak heran Om jadi kades sudah hampir 15 tahun…orang pasti berpikir ratusan kali buat ngelawan Om…hahaha…"sahut Widi balas memuji.

"Lumrah dong, Wid…"
......
"Orang kaya mah bebas…lagipula menurut aturan jabatan kades tidak batasan kayak kita jadi presiden atau gubernur…tul nggak heh…hahaha…"

"Saya setuju Om…hahaha…"
.......
"Hanya satu yang kurang nih Om…"ucap Widi setengah menggantung.

Senyumnya nampak penuh arti sambil melirik ke arah calon istrinya, Ayuk.

"Pribadi mapan seperti Om Fadholi mestinya punya bini lebih dari 1…kudu poligami nih..hehehe…"

"Hahaha…itu sudah masuk dalam rencanaku Wid.."
.......
"...penginnya punya istri yang cakep, perhatian, lemah lembut dan tentu saja perawan…Ahh.."sahutnya sambil mengelus jenggot tipisnya.

"Ah, kenapa Om milih perawan…? Bukannya yang janda masih banyak Om…lagipula Khan mainnya di ranjang tentunya lebih hot…hahahaha…"kekeh Widi sambil melirik Ayuk.

"Ah kau ini kayak udah pengalaman tidur ma janda Wid…"
......
"...nanti calonmu marah lho…"

"Buatku, perawan pun sama enaknya apalagi kalu bisa dapat perawan yang berkualitas tinggi…"ucap Fadholi.

Ayuk nampak merenggut sambil menepuk lengan kekasihnya manja.

"Kalian ini dasar laki…"
......
"...kalu soal omongin perempuan aja sok-sokan…"
.....
"...sayang, Pak Lik…Ayuk mau keluar dulu…mau jenguk seseorang…ntar balik…"
.....
"...kalian berdua lanjutin lagi omongin ndak mutunya…hu uh…"ucap Ayuk dengan nada sebal tapi masih sempat melepaskan senyum tipisnya di wajah cantiknya yang berkacamata modis.

Fadholi dan Widi hanya tergelak melihat Ayuk yang "protes".

"Kau mau kemana Yuk…?

"Ayuk mau ke rumah Mbak Ai, Om…? Ucap Ayuk sesaat segera berlalu pergi.

"Omong-omong Om sudah punya calon belum…?
.....
"...kalu belum…saya punya teman kowad yang cakep plus tajir Om…gimana Om…?
(Korps wanita angkatan darat.red)

"Ah…bagiku sekarang tidak penting si wanita itu kaya atau tidak…karena uangku sudah lebih dari cukup…"
....
"...yang penting aku cocok…aku seneng… dia nya sehat, subur supaya bisa kuhamili…hehehe…"

"Ini calon yang gue incar Wid…gimana menurutmu…?

Imam Fadholi segera menyorongkan hape iPhone miliknya.

Nampak seorang wanita muda berhijab krem memakai seragam PNS tengah bergaya dengan latar belakang persawahan yang permai.



Wajah ayunya yang putih mulus kian mempesona dengan senyuman manisnya memancarkan aura sensual sekaligus rona keibuan yang begitu kuat.

"Ehmmmm…cantik kali Om…"
....
"...dan itu…ouwww…susunya, ckckckck…montokkkk…nonjol bangeettttt…hahaha…"ucap Widi sambil terkekeh menatap tak berkedip wanita muda jelita berseragam PNS itu.

"Namanya Aini, salah satu warga di sini dan kebetulan dia kerja di balai desa…"ucap Fadholi.

"Kayaknya tuh perempuan musti segera dilamar Om sebelum keduluan…"
....
"Model ginian bahaya kalu dibiarkan lama-lama…hehehe…"

Fadholi menyeringai mendengar ucapan itu.

Ia lantas mengambil sesuatu dari pinggangnya lalu menaruhnya cukup keras ke atas meja.

Phakkk…!

"Siapapun yang berani coba-coba mendekati apalagi njamah calon wedok'ankukudu ngelangkahi dhisik mayate Imam Fadholi…hahhh…!! Ucapnya dengan nada angker.

Mata Widi menatap tajam ke atas meja dimana Fadholi menaruh sesuatu dengan tangan kekarnya.

Begitu tangan Fadholi terangkat nampaklah sebuah senjata menyerupai badik yang indah dengan sarung sulaman kulit.



Aura aneh menggetarkan sontak terpancar yang bahkan membuat perwira muda yang biasa tergojlog di barak ini sempat merinding dibuatnya.

Ia menyadari lelaki gagah dihadapannya ini pasti memiliki tuah atau "isi" yang bukan main-main.

Tersenyum tipis Widi berusaha menenangkan diri.

"Aku pengin tahu Wid…"ucap Fadholi sedikit berbisik dengan senyum yang lebih menyerupai seringai tajam.

Widi hanya mengangguk pelan saja mengiyakan tanpa basa basi. Ia seperti tunduk akan wibawa Pak Kades satu ini.

"Selama kalian pacaran sekitar 3 tahun ini apa kalian pernah ginian…? Tanya pria ini tenang sambil menggencetkan kedua tapak tangannya berulang-ulang.

Widi tampak tersenyum tipis sambil garuk-garuk dagunya tanda tak mengerti.

Fadholi menekuk bibirnya lalu memberi kode dengan menjepit jempol dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.

Sontak Widi segera paham apa yang dimaksud dengan pria ini.

"...oh..kalu itu tidak pernah Om…"sahutnya cepat.

"Terus ngapain aja kalian selama ini…hah…"
.....
"...aku nggak percaya kalu kalian cuma pegangan tangan thok sambil ngemil kacang godhog…hehehe…"

Widi yang tak mau dianggap cupu hanya menghela nafas sebelum menyahut perkataan paman kekasihnya ini.

"...saya akan terus terang ke Om. Tapi tolong jangan bilang ke siapa-siapa ya Om…"

Mendengarnya Fadholi hanya menyeringai lebar lalu tersenyum penuh arti.

"Saya dan Ayuk sudah sering ciuman sampai petting Om…"ucap Widi pelan.

"Yah, kadang masih pake baju…tapi seringnya buka-bukaan sampai bugil terus saling merangsang tubuh masing-masing, Om…"
.....
"...sekali-sekali saling ngemut kemaluan pake gaya 69…"

Fadholi hanya terkekeh saja.

"Sampai crot dong kalu gitu...? Tanya Fadholi setengah mendesak.

Widi mengangguk pelan sambil tersenyum malu.

"Iya Om, kadang saya tumpahin sperma ke wajahnya Ayuk..."
"...tapi seringnya sih ke toketnya dia...hehehe..."lanjut sang prajurit sambil usap-usap rambut cepaknya.

"Edan, dasar bajingan kau Wid, …hehehe…"

"Kalu aku yang jadi ayahnya Ayuk, sudah kupaksa kau menikahi anakku sekarang juga bila tak mau kuputus batang pelimu …hahaha…"

"Tak kusangka, Ayuk yang berpendidikan tinggi seorang dokter, alim saleha, pinter ngaji….ternyata doyan juga ama kontol laki…"kata Fadholi lagi sambil geleng-geleng kepala.

Ia perlahan merebahkan punggungnya santai dengan asap putih masih mengepul dari bibir gelapnya.

"Yah, namanya juga perempuan Om…"ucap Widi sambil mengerenyitkan dahi saat pria gagah ini hendak "memutus" kemaluannya.

"Itu artinya Ayuk masih perawan kan Wid…?

"Tentu saja masih Om.."
.....
"...saya nggak berani lebih dari itu.."

"Lagipula calon istri seorang perwira pasti akan lewat serangkaian tes kesehatan dari Mabes termasuk soal keperawanan…"tambah Widi lagi.

"I see…i see…"
.....
"Aku bisa maklum..Wid..hehehe.."kata Fadholi.


Ayuk

"Lagipula laki mana yang nggak tahan dekat-dekat dengan cewek cakep berhijab tapi punya sepasang susu montok plus paha padet seksi kayak si Ayuk itu…hehehe…"kekeh Fadholi lagi.

"Begitulah Om…."sahut sang kapten sambil nyengir kuda.

Widi nampak tersenyum lega mendengar perkataan Fadholi. Matanya sesekali melirik ke arah badik emas di atas meja. Tingkahnya ini tak luput dari mata awas sang kepala desa.

"Badik yang luar biasa Om…"

"Hahaha...kau pasti takkan percaya Wid, begitu aku menggenggam badik mustika ini pistol Colt 1911 milikmu tak bakal mempan di kulitku…"ucap Fadholi dengan mimik angker.


Colt 1911

Widi tak menjawab hanya merasa aura sangar pria di depannya ini begitu mengintimidasi dirinya melebihi sosok wibawa seorang pangdam sekalipun.

"Yuk, sambil menunggu Ayuk kembali, kau kuajak keliling desa sekalian mampir ke pertambangan pasir Sawojajar milikku…"ajak Fadholi lalu berdiri menepuk bahu Widi.

Widi hanya tersenyum mengangguk menyambut ajakan Fadholi lalu bergegas keduanya masuk ke dalam Toyota Hilux Double Cabin 4x4 nan gagah kepunyaan sang kepala desa seharga 500 juta itu.


Toyota Hilux Double Cabin

Sementara bersamaan kedua pria itu beranjak pergi. Ayuk sudah berada di rumah Aini.

Gelak tawa dan canda sesekali terdengar dari dalam rumah yang tak seberapa besar tapi asri dan cantik tertata itu.

"Oalah, jadi bener sebulan lagi ya…? tanya Aini.

"Betul Mbak, resepsi nanti di rumah Pak Lik Fadholi…"

Aini manggut-manggut sambil tersenyum manis.

"...ehmmm…Mbak Ai sendiri kok masih betah sendiri Mbak…?
....
"Apa belum ketemu kriteria cowok yang mbak cari…? Tanya Ayuk sambil mengambil sepotong roti kering dari dalam toples.

Aini sejenak terdiam lalu tersenyum manis.

"Ah, aku nggak narget kok Yuk…"
....
"... terima dikasih aja Ama yang di atas "......
"Lagian kalu aku nikah terus Joko tinggal sama siapa di sini…?

"Oya, aku hampir lupaaa…benerrr…Jokooo…Joko Sembrani bocah ganteng imut itu…"
....
"...adduhhhh…gimana sih…pikun bener gue…hehehe…"

"Dimana si Joko Mbak…?

"Kangen banget nih Ayuk mbak, terakhir kali aku ketemukan dia masih SD kelas 5…
....
"Tapi…ganteng dan manisnya itu lho…ckckck…nampol banget…"

"Kalu waktu itu umur dia seumuran aku sudah kukejar dia sampai dia mau jadi cowok aku…hihihi…."

Aini hanya tersenyum saja. Entah mengapa ucapan Ayuk barusan malah bikin hatinya tidak nyaman.

"Joko sudah kelas 3 SMP, Yuk…"

"... sekarang dia lagi pergi berenang di Kolam Pemandian Sendang Nganten bareng teman-temannya…"
....
"Sudah 2 jam yang lalu kok…"
....
"Paling sebentar lagi pulang…"kata Ai lagi.

Ayuk memandangi foto-foto yang terpampang di dinding rumah Aini.

Mata lentiknya yang dihiasi kacamata modis nampak menatap kagum melihat ketampanan anak laki-laki di samping Aini.

"Idihhh…beneran ganteng bangeettttt…"

"Ayuk…tungguin barang setengah jam ya Mbak..siapa tahu bisa ketemuan ama Joko…"kata Ayuk penuh semangat.

Aini lagi-lagi hanya mengangguk mengiyakan sambil melepas senyum meski dengan berat hati.

Sementara dinamika kehidupan tengah berlangsung di Desa Sawojajar.

Sekelumit kejadian yang nyeleneh sekaligus menggetarkan telah terjadi di Kolam Pemandian Sendang Nganten.

Sebuah pemandian yang terkenal di lereng Gunung Simongan. Kira-kira setengah jam perjalanan dari Sawojajar.

Satu jam yang lalu….

"Perasaan dari tadi sejak pertama datang orang-orang pada ngeliatin aku…Napa ya..?"
Kata remaja tanggung berwajah ganteng bertubuh kurus tinggi langsing alias kutilang namun tegap ini keheranan.



Joko Sembrani - Kolam Pemandian

Tubuhnya yang telanjang dada hanya mengenakan celana pendek kolor memperlihatkan lekuk tubuhnya yang meski langsing tapi sudah membentuk postur kencang atletis dengan dada bidang plus sixpack di perutnya yang begitu rata. Mengagumkan.

Joko iseng melihat sekeliling dan dilihatnya mata para pengunjung pemandian yang berjubel di kolam cukup luas itu mengarah padanya. Mayoritas adalah kaum hawa, dan ini sungguh membuatnya kikuk.

Ia merasa ditelanjangi dan seolah ada yang hal aneh pada dirinya.

Satu lagi yang membuat Joko semakin salah tingkah adalah sorot mata mereka itu bukanlah sorot mata jijik ataupun sejenisnya. Melainkan sebuah pandangan kagum dan terpesona.

Seringkali mereka tersenyum sambil berbisik-bisik sesamanya saat menatap ke arahnya.

"Ini berapa Bu ?"
Tanya Joko hendak membeli sebuah sabun Lifebuoy di salah satu lapak kios tak jauh dari kolam.

Si ibu tak merespon hanya diam. Malahan bertopang dagu balas menatap mata remaja tanggung ini. Sekelumit senyum nampak tersungging di bibir tebal ibu paruh baya itu.

"Jan ganteng tenan…ckckck…matamu bening dan bersinar…"
....
"...bodynya josss…"ucap si ibu lirih seolah terbius akan kehadiran Joko Sembrani.

"..Bu…ibu…"tegur Joko lantas menepuk lembut tangan si ibu yang segera saja tersadar melayani Joko.

"Eh,...maaf…maaf Mas…"ucap si ibu terkaget sambil menahan malu.

Joko hanya tersenyum tak habis pikir dengan tingkah ibu ini.

Belum lagi habis rasa herannya tiba-tiba seorang ibu berhijab menyenggolnya.

"Eh, maaf mas…"

"Oh, saya…saya yang minta maaf Bu.."
......
"...saya tidak sengaja…"kata Joko mengalah. Padahal si ibu jelas yang menyentuhnya lebih dulu.

Si ibu ini masih muda mengenakan hijab dengan baju renang muslimah yang terlihat basah mencetak bodynya yang semok.

Joko melihat sepintas si ibu justru tersenyum sambil matanya melirik ke bawah tepatnya di selangkangannya.

"Ganteng…gedeeee…ahhhh…nonjol bangeettt…."desah si ibu sebelum berlalu sambil mengerling menggoda beradu pandang dengan Joko.

Meski lirih tapi kuping Joko jelas menangkap kalimat itu.

Pantat besarnya sengaja ia geal-geolkan mencoba menarik perhatian remaja ganteng ini.

Sebentar kemudian Joko sudah berada di tepian kolam persisnya di dekat tumpukan perbekalan dirinya dan teman-temannya.

Sejenak Joko mengendorkan otot-ototnya dengan sesekali melakukan pemanasan ringan.

"Wan, di mana Menik sama yang lainnya…? tanya Joko kepada Iwan, salah satu teman baiknya di sekolah.

"Katanya lagi ke kantin tuh beli cemilan…" ucap Iwan sambil asyik bermain hape.

Selesai pemanasan Joko perlahan melepaskan celana kolornya.

Kini Joko telah berdiri dengan hanya mengenakan celana renang pendek ketat warna biru memperlihatkan keseluruhan body remajanya yang menakjubkan untuk seusianya.


Celana Renang Biru - Jok

Dengan tinggi mencapai 178 cm berat ideal menampilkan aura maskulinitas yang begitu memukau.

Tak lama ia pun langsung menceburkan diri tanpa melihat Iwan yang semula asyik melihat hape mendadak terbengong setelah sempat menatap sesuatu di pangkal paha Joko.

Joko terus asyik berenang begitu terampil kian kemari begitu menikmati kesegaran dan kesejukan air pemandian yang memang bersumber asli dari mata air Gunung Simongan.

Dari kejauhan dilihatnya tiga orang cewek remaja yang adalah teman-temannya sudah di lokasi semula.

Mereka adalah Menik, Desi dan Sari


Menik

Hijab-Queens.jpg

Desi


Sari

Ketiga cewek ABG nan manis itu masih mengenakan busana renang masing-masing dan nampak basah mencetak body remajanya yang ramping padat enak dilihat.

"Ko, naik dulu nih sudah aku beliin cemilan buat kamu…"kata Menik sambil tersenyum sumringah lalu mendekat ke bibir kolam menyambut Joko.

Dari jarak sedekat ini Joko bisa melihat tonjolan payudaranya Menik yang mengkal menggemaskan hingga terlihat putingnya yang mengintip samar. Ouwww….

Namun Joko adalah anak yang tahu diri sekaligus sopan.

Meski sempat "menikmati" kemolekan buah dada si Menik, Joko cepat mengalihkan pandangannya.

Sebentar mengemil sedikit potongan kue yang disodorkan Menik dari atas Joko lantas beranjak keluar dari kolam.

Namun saat baru saja keluar terdengar pekik tertahan Menik yang berada tepat di dekatnya..

Sebuah penampakan dahsyat yang sontak menghunjam jantung dan menusuk relung batinnya membuatnya syok seketika.

Mata beningnya melotot dengan bibir ternganga seolah takjub dengan apa singgah di pelupuk matanya dalam jarak hanya sekian centi. Sesuatu di selangkangannya Joko.

Byurrrr….

"Happ…happp…happpp…aakhhh…"

Terdengar erang Menik yang tiba-tiba saja tercebur dengan sendirinya ke dalam kolam.

Menik yang sebenarnya pintar berenang namun karena keterkejutannya menjadi panik langsung tenggelam begitu saja di kolam sedalam 2 meter itu.

Namun dengan sebegitu cepatnya nyaris tak bisa diikuti pandangan mata, Joko berhasil menangkap pergelangan tangannya.

Joko langsung menarik tangan gadis itu lalu mengangkatnya ke atas dengan enteng.

Tampak terbatuk-batuk sesaat akhirnya Menik bisa mengatur nafas di tepian kolam.

Sementara tanpa disadari oleh Joko, Desi dan Sari yang telah duduk mendekat hanya melongo sambil menatap selangkangan cowok ini.

Mata mereka menatap nanar dengan bibir terbuka.

Sesuatu menonjol besar di balik celana renang minim dan ketat yang dikenakan Joko. Mencetak sebatang benda bak mentimun besar di baliknya membuat para gadis remaja ini terpaku diam tak berkedip.

Joko yang berdiri menyadari tingkah kedua gadis cantik ini termasuk Menik.

"Eh, kenapa kalian bertiga bengong sih…ntar kerasukan demit lho…hehehe…"

"Apa sih yang kalian lihat…?" ucap Joko begitu penasaran sambil menepuk lengan gadis-gadis itu.

"...itt..tuuu...pun..yaa kamu…Ko…"
.....
"...bess..ssaaarr…panjangggg…gede bangeettt
…"ucap Desi dan Sari nge-blong gitu aja dengan sedikit terbata sambil menunjuk selangkangan cowok itu.

Mata lentiknya membelalak menatap nanar kemaluan Joko yang memang luar biasa. Begitu menonjol besar…begitu membuat ke tiga remaja cantik ini melongo seolah terhipnotis.

Joko terhenyak menyadari tonjolan penisnya yang memang mengintimidasi.

Ia yang tak pernah berpikir aneh-aneh lantas tertawa sambil berlalu meninggalkan ke tiga gadis yang masih terpaku.

"Owww…aku pikir apaan…"

"Biasa aja kali, yuk aku duluan mau nyebur lagi…jaga diri kalian ya…hiaaattt…!!

Byurrrr….!

Sementara arena pemandian sudah kian ramai oleh para pengunjung yang terus berdatangan.

Sejuk udara, kesegaran air kolam berikut keindahan panorama alam di sekitarnya memang membuat wisata alam ini begitu digemari masyarakat bahkan terkenal hingga keluar kota.

Terlihat seorang gadis cantik tengah berenang gaya punggung sambil asyik menatap langit cerah.

Tanpa ia sadari seekor kumbang berputar di atas kepalanya sebelum mendadak masuk begitu saja ke dalam mulutnya yang sempat terbuka.

"Hekhhh…."

Gadis itu seketika tersedak dan langsung gelagapan mencoba berenang ke tepian.

Namun usahanya sia-sia. Nafasnya terasa tercekik hingga membuatnya sulit bernafas. Kedua matanya melotot dengan mulut menganga. Hanya suara ngorok yang keluar sementara tangan dan kakinya menyepak ke sana kemari dengan panik.

Sebentar tubuhnya perlahan segera tenggelam. Nyawa si gadis jelas dalam ancaman serius.

"Ammeeeeelll…..tolongggg….!!!!

Si ibu yang sempat melihat dari kejauhan kontan menjerit-jerit panik sambil berdiri histeris menunjuk ke arah putrinya yang hanya kelihatan tangannya saja menggapai-gapai di atas permukaan kolam.

Para pengunjung yang tidak tahu persis yang terjadi hanya saling berpandangan.

Joko Sembrani yang berada cukup jauh di ujung kolam renang dalam jarak sekitar 30 meter segera menoleh dan tanpa pikir panjang cepat berenang ke arah gadis itu.

Beberapa orang termasuk Iwan melihat bagaimana Joko berenang begitu cepatnya bagaikan lumba-lumba.

Dalam hitungan sekian detik saja Joko sudah berada di TKP dan segera menyelam menggapai tubuh ramping si gadis yang sudah tenggelam sepenuhnya.

Puluhan orang termasuk petugas kolam segera mendatangi berharap gadis itu tertolong.

"Huahhh…."

Sebentar kemudian Joko pun muncul ke atas permukaan lalu membawa si gadis ke tepian.

Dengan enteng dia memondong si gadis yang hanya mengenakan busana renang minim ini ke lantai.

"Dia…sudah tidak bernafas Pak…"kata Joko kepada seorang petugas dengan sorot serius tapi tetap tenang.

"Saya panggilkan ambulans Mas…"sahut si petugas.

"Amelll…oookhhh….amelll…anakku…"seru sang ibu begitu sampe di dekat putrinya.

"Hati-hati ibu…anak ibu belum bisa bernafas…awas…! Ucap Joko mengingatkan.

Banyak orang berkerumun mengelilingi sambil panik sendiri-sendiri.

Joko yang menyadari nyawa si gadis takkan selamat bila harus menunggu paramedis segera bertindak.

Ia segera melakukan pernafasan buatan dari mulut ke mulut kepada gadis cantik ini. Sementara raut muka cantiknya nampak pucat bahkan mulai membiru.

Sejenak Joko menatap bibir mungil si gadis yang indah kemerahan sebelum langsung bertindak.

Sekian saat belum juga berhasil, mata Joko yang awas segera melihat sesuatu jauh di dalam kerongkongan si gadis.

Didudukkannya tubuh si gadis lalu dengan sigap di tepuknya tengkuk si gadis cukup keras berulangkali.

Sekali…dua kali dan…

"Hookhhh…"

Si gadis memuntahkan sesuatu dari mulutnya yang cepat ditangkap oleh Joko.

Mata tajamnya menatap seekor kumbang hitam berukuran sedang yang masih hidup bergerak-gerak lalu kemudian dilepaskannya.

Suasana begitu riuh saat sang gadis berhasil sadar dengan terbatuk-batuk.

Para pengunjung yang berkerumun sontak bertepuk tangan akan aksi heroik yang dilakukan Joko.

Sang ibu penuh haru memeluk Joko dan mengucap syukur terima kasih dengan penuh kelegaan setelah putrinya berhasil diselamatkan Joko.

Si gadis cantik bernama Amel sepantaran dengan Joko ini hanya memandangnya lantas tersenyum manis.



Amelia Putri

"Terima kasih ya, namaku Amelia Putri…"

"Sama-sama. Aku…Joko Sembrani…"

Joko balas tersenyum lantas menjura sebelum berlalu pergi menyusul petugas ambulans masuk ke lokasi pemandian.

Iwan yang mengetahui semua kejadian hanya termangu lalu tertawa lebar dengan meninju lengan Joko.

"Gilaaa…aksi lu emang gilaaa Jok…!!!

Joko hanya tersenyum sebelum celingak-celinguk melihat sekeliling.

"Kemana si Menik sama yang lain…?

"Mungkin ke toilet kali, perempuan kan emang kagak bisa nahan kalu pas kebelet…hehehe…"balas Iwan.

Sementara aksi heroik Joko baru saja berakhir. Ke tiga gadis remaja ini, Menik, Desi dan Sari sibuk dengan aktifitasnya yang mengejutkan di dalam toilet.

Sudah dari sekian menit berlalu ke tiganya masuk ke dalam toilet terpisah yang membuat beberapa gadis jengkel karena terlalu lama menunggu lalu memilih pergi

Sepeninggal mereka, lamat-lamat terdengar suara erangan dan rintihan dari balik pintu.

"Sshhh…oooohhhh…Jokooo…Jokoo…ooohhh…."

"Besaaarr…besaarrrr…KONTOL…KONTOL kamuuuu….ko…"

"Aku….pengin NGENTOOOT….ooohhh…NGENTOOOT sama kamuuuu…jok..koooo…oohhhh…"


Erangan itu nyatanya juga terdengar dari dua pintu sebelahnya seakan saling berlomba.

Apa yang terjadi ?

Sebentar melihat ke dalam maka terlihatlah pemandangan yang bikin siapapun takkan percaya.

Menik, Desi dan Sari tengah berdiri telanjang bulat di dalam WC sambil meremas payudara dan menggesek kemaluan mereka sendiri…what's fuck..??!!

Erangan dan rintihan terus mengalir tanpa henti saat mereka merasakan nikmat sensasi bermasturbasi membayangkan sosok cowok yang begitu luar biasa.

Yah, sosok yang bukan lain adalah teman mereka sendiri, Joko Sembrani.

Jemari lentik dan mungil mereka terus meremasi bongkah susu mengkal berikut puting remajanya yang menegak kaku.

"Ooohhh…ooohhh…Joko…koooo…aahhh…KONTOL…KONTOL…kontol kamuuuh…Ooohhh…"

"Aaughhhh…oouugghh…entooottt…penginnnn NGENTOOOT….NGENTOOOT kamuuuhhh….oohhh…."


"Akhhh….akhhh…ehmmmm…Jokoo…kamuuu gantenggg bangeeettt….akuuu..suka…akuuuu cintaaa kamuuuh….kontol kamuuhh…"

Ketiga dara remaja ini masih asyik merangsang diri sendiri dan makin lama makin liar.

Paha padet dan mulus mereka terkangkang-kangkang seiring jemari lentik ketiganya menyelusup ke balik celah perawan berjembut indah yang kini telah mengeluarkan lendir rangsang begitu banyak.

"Ooohhh…oohhh…enakkkk…enakkkk sekaliiii…ooohhh…NGENTOOOT…NGENTOOOT….."

Pekik rintih mereka makin keras yang menandakan ketiganya sebentar lagi mencapai klimaksnya.

Benar saja, bersamaan kedua jemari mereka menyibak rimbun jembut masing-masing meledaklah jerit kenikmatan seiring orgasme perdana pertama kali dalam hidupnya.

"Jokoooo….KELLUAARR…. aaakhhh…!!!!

"Ahaggh...Jokoooo…KONTOLmuuu……oouuugghhh….!!!

"....aaakhhhh…aku ngecrittt...NGENTOOOT….!!!


Ketiga dara manis yang asyik berbugil ria ini hampir bersamaan mengejang sambil mengangkat pantat bulat mereka kuat-kuat saat berejakulasi.

Mata mereka membelalak mulut menganga saat klimaks mereka berhasil tercapai dengan dahsyatnya.

Sungguh untuk pertama kalinya mereka mencapai orgasme bak dalam film-film bokep Asia yang pernah mereka tonton.

--------

Selang tak lama begitu kembali ke rumah.

Iwan yang sempat bercerita kepada Aini tentang aksi kepahlawanan Joko membuat Aini semakin berpikir bahwa apa yang dikatakan Pakde Toyo kala kejadian ular kobra saat di kamar Joko mungkin benar adanya.

Bahwa ada sesuatu hal spesial dalam diri anak itu hingga semua peristiwa ini seakan-akan menemukan jalannya.

Malam itu selepas sembahyang Joko merebahkan diri di atas kasur dengan hanya mengenakan celana boxer plus kaos buntung.

Ia masih terbayang saat hendak mengantarkan Menik ke rumahnya setelah selesai berenang dengan sepeda motornya.

Rumah Menik saat itu dalam kondisi kosong karena orangtuanya tengah pergi.

{ "Ko, masuk yuk…mumpung sepi nih…'katanya sambil tersenyum genit.

Joko yang lagi-lagi berpikir positif langsung masuk sebelum kemudian tanpa ia ketahui pintu rumah telah dikunci oleh Menik.

Joko yang berada di ruang tengah tak menyadari bahwa Menik telah melepas pakaian dalamnya hingga telanjang bulat.

Menik mendekati Joko dari belakang dan langsung menubruknya penuh nafsu.

Tubuh remaja Menik yang ramping dengan payudara sedang yang masih dalam pertumbuhan menggencet keras dada bidang Joko.

Paha mulusnya langsung mengangkang di atas kemaluan Joko yang terbungkus celana jeans-nya.

Joko terkejut bukan main saat ABG perawan molek itu menindihnya dalam keadaan bugil dan aktif menciumi bibir dan wajahnya begitu bergairah.

Tangan Sari cepat menelusup ke dala celana Joko berusaha mencari menggenggam benda yang membuatnya tergila-gila kepada remaja tampan ini.


"..uuughhh…KONTOL…muuu besaaar bangeett...Kooo….uuughhh…"

Joko yang tak siap menerima"serangan"ini hanya mendesah saat jemari mungil Menik yang lembut berhasil menyentuh penis besarnya. Merasakan nikmatnya yang pertama kali saat jemari lembut seorang gadis menggenggam batang kemaluannya.

Menik mengurut-urut penis besar itu begitu kuat dan mengocoknya makin cepat.

Seiring nafas Menik yang memburu begitupun dengan penis Joko yang langsung mengeras tegak mengacung.

"Gantengggnyaaa kamuuu…ooohhhh…"

"Menik cinta…Menik sayanggg kamuu…Kooo…"

"Perawan Menik buat Jokooo…"

"Entooottt Menikkkk…entooottt memek sempit akuuu sekarangggg, Kooo….ooouugghhh…"

"Sodok memek akuuu…entooottt memek akuuuuhhh…Koooo...pakeee KONTOOL besaaarrr kamuuhh…. aakhhh…"

"Ehmmmm…ehmmmm…."

Gadis ABG itu menciumi Joko penuh nafsu birahi yang menggelegak.

Di sentuh-sentuhkannya celah perawannya yang berjembut rapi dan merekah basah itu ke pangkal paha Joko yang kini menyembul besar dari cawet Riders Sport miliknya.

Namun ketika Menik hendak melepaskan celana dalam sang cowok, tangan Joko sontak menggenggam erat jemari lentik Menik.

"Maaf Nik…ini tidak boleh…maaf…aku…aku harus segera pulang…"

"Bibi sudah menunggu…"

Joko lantas bergegas bangun. Tanpa menoleh Joko segera melangkah keluar meninggalkan Menik yang terpaku...}


Joko menoleh ke weker di samping tempat tidurnya.

Jam sudah menunjuk pukul 10 tapi ia masih belum tergelitik untuk menutup matanya.

Akhir-akhir ini makin sering ia menerima perlakuan tak wajar terutama dari para perempuan yang ditemuinya.

Bukan hanya dari wanita yang ia kenal melainkan dari wanita yang baru pertama ia jumpai.

Perlakuan tak wajar yang mengarah kepada seksual.

Joko betul-betul tidak habis pikir.

Kemaren saja Mbak Utari hanya memakai daster tipis tanpa daleman saat berdua saja dengan-nya.

Untungnya Aini sedang tidak di rumah.

Mbak Utari terus memeluknya setengah bercanda sambil menggesek-gesekkan tubuh semoknya. Candaan Mbak Tari pun begitu vulgar cenderung porno.

Beruntung Joko bisa menahan diri tak larut dalam godaan Tari.

Joko pun masih menyimpan rapat semua perlakuan para wanita ini khususnya kepada Aini, bibinya.

Joko kembali telentang menatap langit kamarnya.

"Ko..kamu belum tidur sayang…? Terdengar ucapan seorang wanita lembut dari balik pintu.

"Ooohh…belum Bi…"

"Boleh bibi masuk sayangg…?

Joko bangun lalu membuka pintu.

Di depannya Aini sudah berdiri dengan hanya memakai baju tidur serupa lingerie berwarna merah muda yang nampak tipis menerawang.



Meski hanya tersorot lampu tidur sederhana cukup jelas menampilkan pesona tubuhnya yang padat semampai berikut lekak lekuk auratnya yang aduhai.

Pinggang singset, perut ramping berikut pinggul besarnya yang mekar indah serta bokong yang membulat sempurna begitu kencang berbalut cawet mungil mendarat mulus di tepi ranjang

Samar terlihat bra membungkus ketat buah dada montok nan putih mulus itu. Sementara sepasang paha jenjang dan indah berisi bermuara hingga ke pangkal pahanya yang ciut membayang. Sungguh menggoda syahwat.

"Apa yang kamu pikirkan sayang…ehmm…?
Tanya Aini tersenyum lembut begitu keduanya sampai di tepian tempat tidur.

Diusapnya lembut rambut perjaka tulen ini penuh rasa keibuan.

Berada sedekat ini Joko bisa melihat jelas kecantikan bibinya yang begitu alami tanpa riasan.

Rambutnya yang panjang lebat indah tergerai begitu mempesona di paras ayunya yang awet muda meski sudah berkepala 3.

"Apa kamu masih memikirkannya sayang…?

Joko hanya mengangguk sambil tersenyum. Perlahan direbahkan tubuhnya kembali telentang sambil matanya kembali menerawang ke langit-langit kamarnya.

"Semua pasti ada hikmahnya…"
....
"Ini semua sudah digariskan oleh yang di atas Ko…"
....
"Yang paling penting kita harus selalu eling dan waspada saat setiap kali melangkah…"

"Senantiasa berdoa memohon perlindungan dan dijauhkan dari marabahaya…"ucap Aini sambil mengecup kening Joko Sembrani.

"Tidurlah sayanggg…jangan berpikir yang tidak-tidak…"
....
"Percaya sama bibi, semua akan baik-baik saja…"

"Iya Bi…"

"Joko sayang sama bibi…"

"...Joko tidak akan meninggalkan bibi sendirian…apalagi menyakiti bibi.."ucap Joko lalu memeluk hangat Aini.

Aini hanya tersenyum manis lalu menggenggam erat wajah tampan itu dengan kedua telapak lembutnya.

"Bibi percaya, sayang…"

Dikecupnya lembut kedua pipi Joko lalu bergegas bangun.

Joko menghela nafas saat menatap keindahan lekuk seksi tubuh bibinya ini dari arah belakang menerawang dari balik gaun tidurnya.

Mendadak dadanya berdesir untuk yang pertama kalinya kepada bibinya ini.

Setelah pintu kamarnya menutup Joko pun memejamkan mata berharap apa yang dikatakan bibi Aini memang benar adanya.

Malam semakin larut.

Di rumah Fadholi sang kepala desa. Ayuk yang berbaring dengan hanya bercelana hotpants pendek berkaos oblong tanpa hijab kesukaannya terlihat sulit memejamkan matanya.

Ditatapnya sebuah kertas bersampul di tangannya yang bukan lain adalah surat undangan pernikahannya.

Tertulis di situ..

Undangan Pernikahan
A & W

Ayuk dan Widi

Resepsi tanggal 10 Desember 20**

Berkali kali ia nampak gelisah memikirkan sesuatu yang menganggu pikirannya.

Sesuatu yang menghampirinya selepas perjumpaannya dengan anak itu.

Anak kecil menggemaskan yang kini tumbuh menjadi remaja gagah dan tampan mempesona.

…Joko Sembrani.

{ Dada Ayuk berdegup menatap ketampanan dan kegagahan Joko yang meski belum genap SMA sudah sama tinggi dengan calon suaminya.

Tak bosan dan jemu Ayuk menikmati ketampanan Joko sambil matanya yang berkacamata menatap tajam selangkangan cowok ini.

Ayuk beberapa kali menggigit bibirnya manakala matanya singgah di pangkal paha remaja ini.

Tonjolan penis besarnya jelas terlihat membuat dokter muda ini kelimpungan sendiri dan tak jenak duduk di atas sofa }


"Joko….ahhhh…"

"Mengapa aku terus terbayang anak itu…"

"Dia masih anak kemaren sore tapi mengapa kegagahannya begitu menghantui pikiranku…."

Dibukanya hape Samsung miliknya dan dibukanya folder video di kolom galeri miliknya.

Sejenak memilih dipencetnya salah satu video yang barusan ia dapatkan dari Mbak Utari. Di sana nampaklah pemandangan samar namun pelan-pelan cukup jelas terlihat.

Joko tengah mandi di kamar mandi tanpa busana.

Mata Ayuk menatap tajam sebelum pekik kecil keluar dari bibir tipisnya saat menatap sesuatu yang mengganjal di selangkangan Joko.

"Ooohhh…ssshhh…Kontolnya…"

"Tak kusangka anak seusianya punya kontol seperti itu…"


"Lebih besar, panjang dan jauh lebih gagah dibanding Mas Widi…"

"Ooohhhh…Joko…Jokooo….manukmu sayanggg..."


Erang Ayuk lantas memejamkan matanya. Tangannya menyelip ke balik celana dalamnya sendiri.

Diusapnya celah sempit kemaluannya yang rapat berjembut.

Celah vaginanya yang masih perawan belum terjamah penis pria manapun.

Ia berharap Widi adalah lelaki pertama dan terakhir yang berhasil menembusnya.

Tapi entah kenapa dan dari mana, untuk sekejap hatinya berbisik…

"Ahh…Joko…aku..aku pengin kaulah yang akan mengambil keperawananku…"

__________

Bersambung....
https://www.semprot.com/threads/joko-sembrani.1441724/page-32#post-1907044436
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd