Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Joko Sembrani dari Sawojajar

Yang diharapkan dari akhir kisah Anakmas Joko Sembrani...?


  • Total voters
    631
  • Poll closed .
Senantiasa menjaga bibi Aini setiap malam dari perkentuan orang2 tdk bertanggung jawab. Jaga2 kl ada orang yg ngintip kamarnya Aini (sebelum diintip tak intip duluuu). Tetap semangat dan sukses suhu!!!
 
Terakhir diubah:
°°°°°​

Siang jelang waktu dhuhur sebuah mobil Daihatsu Grandmax warna silver melintas lalu berhenti di depan rumah Aini.

Sayup-sayup suara beberapa orang pria dengan sesekali canda tawa terdengar dari dalam minivan yang mampu memuat 8 orang penumpang itu.

Sebentar kemudian dua sosok pemuda turun dari mobil sembari menurunkan sejumlah barang dari bagasi.

Sekian saat kemudian mobil minivan itu pun kembali bergerak melaju pelan meninggalkan rumah Aini. Nampak Joko Sembrani melambaikan tangannya memungkasi kegiatan mereka bersama teman-teman satu band-nya selama dua hari dua malam di Kota Malang. Kini tibalah dia kembali ke rumah yang amat ia rindukan ini. Rumahku...surgaku.

"Thk u Bro…!"
Ucap Joko sembari tersenyum mengangkat tangan ke arah para sohibnya di Soma Band, David Cs.

Senyum manisnya nampak jelas di wajah tampan itu saat mobil yang membawa teman-temannya tak terlihat lagi.

"Terima kasih, Alhamdulill*h. Dua hari ini semuanya terbilang lancar dan sukses…hahhh.."ucap Koko sejenak tersenyum memandang ke langit cerah yang mulai tertutup awan mendung itu.

Joko lalu masuk ke dalam rumah dengan menenteng beberapa barang yang dibawanya dari Malang.

Satu yang paling berkesan tentunya sebuah arloji Hublot King Power original seharga 200 juta hadiah spesial dari Tante Lisa untuknya.
(Dibaca : OOH-Blow - Perancis)
(Hhhmm…dahsyat Men…ckckck…:adek: bikin iri gw nih, Ko...hehehe.red)



Hublot King Power


"Assalamual*ikum…Mbak…Mbak Tari…"

"...Assalamual*ikum..Koko pulang…"Katanya sambil memasukkan satu demi satu barang ke ruang tamu.

Ia tahu bibinya hari ini ada acara dinas ke luar kota bersama Pak Kades dan sejumlah staf. Perkiraan paling sore bahkan malam pulangnya, pikir Koko.

Sesaat ia celingak-celinguk melihat ke dalam setelah tak ada jawaban dari Tari.

Paling sedang mencuci di serambi belakang, pikir Joko.

Joko yang merasa haus pun hendak mengambil air minum. Lalu melangkahlah kaki jenjang dan kekar jejaka tampan ini menuju dapur.

Hanya tinggal beberapa meter dari pintu dapur ia seperti mendengar suara rintihan perempuan di balik pintu. Arahnya jelas dari arah dapur.

Suara rintihan itu makin jelas terdengar bersama langkah kakinya pelan mulai mendekat ke dapur yang biasa untuk memasak bibinya dan Tari.

Joko yang tergelitik pun mencoba mencari tahu arah suara.

Diam-diam ia merasa jantungnya berdetak kencang dan dada berdebar keras. Suara rintihan perempuan itu berubah menjadi erangan manja nan merangsang indera pendengarannya layaknya seorang pria normal.

Memacu adrenalinnya perlahan sebagai seorang pria menjelang dewasa yang dipenuhi geliat hormon testosteron di puncak usia pasca remajanya sekarang ini.

Rasa penasaran Joko dan detak birahinya yang lambat laun mendaki menuntun anak muda ini untuk melihat apa yang terjadi di dalam dapur rumahnya.

Begitu sampai di depan pintu langkah jejaka ganteng ini seakan terpantek ke bumi.

Mata birunya yang bening menawan membesar dengan mulut setengah terbuka.

Dadanya berdegup kencang dengan darah muda bergejolak kian deras ke segenap penjuru urat saraf tubuhnya termasuk ke alat vitalnya.

Tanpa bisa ia kendalikan aliran darah yang mengalir deras hingga ke selangkangannya membuat batang kemaluannya seketika mengeras kaku. Membesar hingga menyesaki celana dalamnya yang seakan tak kuasa menahannya.

Sebuah pemandangan yang begitu menohok kelelakiannya untuk pertama kalinya membuat jejaka tampan ini menatap nanar tak berkedip ke muka.

Hanya berjarak beberapa langkah saja di hadapannya, Utari setengah berdiri berpegangan di bibir wastafel dalam keadaan bugil telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya yang padat, seksi dan bahenol.

Baju, rok, bra dan celana dalamnya terlihat berserakan di lantai dapur.

Posisinya rada menyamping ke depan sehingga Joko bisa melihat jelas apa yang dilakukan Utari.

Tari menggeliat ke sana kemari dengan paha padat berkulit mulus kuning langsat itu mengangkang. Bokong semoknya yang kencang dan bulat turut menggelinjang bersamaan sebelah tangannya menggesek-gesek pangkal pahanya dengan sebatang pare besar berbintil !



Rambutnya yang lepas tergerai hingga menjela punggung membuat auratnya yang sudah telanjang menjadi makin seksi dan sangat menggairahkan.

Pare berbintil berukuran cukup besar itu terus menusuk membelah celah vaginanya yang terbuka menampakkan lorong merah nan lembut bergerinjal bergerak kembang kempis sembari mengeluarkan lendir rangsangan bening dan kental.

Mata Joko tak berkedip melihat betapa seksinya tubuh telanjang Utari yang tepat berada di depannya hanya berjarak sekian langkah saja.

Dada jejaka tampan ini berdetak makin kencang dengan tubuh gemetar melihat sosok wanita dewasa tanpa busana tengah merangsang dirinya sendiri.

Oooww, betapa indahnya dan cantiknya, Mbak Utari dengan geliat tubuh seksinya yang montok putih tanpa sehelai benangpun menutupi aurat terlarangnya.

Sekejap Joko hendak berlari menjauh namun rintihan dan erangan yang keluar dari bibir penuh dan tebal itu seakan menjerat urat kakinya.

"Aaahhhh…Koko…Kokoooo….Sayangggg…."
..........
"...masukinnn…masukinnnn…mbak…Sayangggg….aaakhhhh…ooohhhh…."

.........
"...masukin mbakkk…masukin pake KONTOL…KONTOL kamuuuhhh.. sayanggg…ooouugghhh…"
.........
"Ooohhh…Koko sayangg..KONTOL kamu…ooohhh….KONTOL kamuuhh…KONTOL kamuuu ennaakk bangeettt Kooo…besaaaarr sekaliiiihhhh….kerasa kerasssss di MEMEKKKK akuuuhhh…
..........
"...dalemmm bangeett Koooo... KONTOLNYA kamuuuhhh…yyyyaaahhhhh….….!!!


Tari terus merintih dan mengerang sesekali pekik merdunya terdengar jelas sekali di telinga Joko. Oww…begitu seksii dan merangsang syahwat jejaka tampan itu.

Pengalaman pertama kalinya ini lebih gila daripada yang pernah ia alami sebelumnya membuat bulu-bulu di sekujur tubuh Joko Sembrani meremang dan merinding disko.

Nafasnya memburu cepat dengan keringat panas mulai keluar dari pori-pori kulitnya. Seakan-akan hendak membakar hormon kelelakiannya ke titik didih.

Mata pemuda ganteng ini menatap tak berkedip pemandangan yang amat "indah" di hadapannya. Apalagi kali ini entah disengaja atau tidak Tari menggeser posisi berdirinya hingga Joko bisa melihat jelas area depan tubuh bugilnya yang tengah bermasturb*si begitu nikmatnya.


Utari

Payudara Tari yang besar menggantung dengan pentil coklatnya yang mengeras kaku. Turun ke perut mulus yang sedikit berlemak. Pinggangnya yang cukup ramping mengikuti lingkar pinggulnya yang membesar begitu menawan.

Bokong telanjang Tari begitu seksi. Besar, putih, montok dan mulus dengan celah bokongnya menganga memperlihatkan anus mungilnya dan jembut kemaluannya yang mengintip dari balik silitnya.

Pahanya tak kalah indah. Nampak padat dan putih mulus begitu merangsang

Sampai akhirnya sorot biru nan tajam Joko yang kini nampak nanar menatap bagian terintim dan paling rahasia milik Utari. Bagian yang mungkin baru pertama Joko melihatnya secara langsung dalam jarak begitu dekat dan nyata alias bukan mimpi.

Celah liang kewanitaan Tari begitu jelas dilihat oleh jejaka tampan ini. Indah merekah sedikit menggelambir memperlihatkan lubang kemaluannya berwarna merah terang mengeluarkan lendir bening nan kental.

Lorong itu begitu memukau seakan hidup kembang kempis menyedot dan meremas batang buah pare yang kaku untuk terus masuk menembus rapatnya lubang vagina Tari

Sleep…sreet…sleep….sreett….

Bulu jembut Tari yang lebat membelukar di sekeliling lubang kenikmatannya terus tersibak kian kemari tergilas batang pare keras bak kontol yang terus mendesak masuk menembus kian dalam.

"Masukin…Ko…masukinnn KONTOL kamu…terusss…terusss masukk ke tempik mbak…sampe mentooook sayanggg…aaahhh…aahhh…"
........
"KONTOLMUUUHH…Koko..sayangg…KONTOLMU…besaaarrr…kerasssss…panjangnya…sampee ke dasarrr punyaaa Mbakkkkkk…yyahhhhh…ooouugghhh…"

Joko mendesah tak tertahankan sambil mengigit bibirnya sendiri. Giginya gemeretak dengan badan gemetar.

Mata birunya yang indah terpejam. Kedua tangannya bersandar ke dinding seolah menahan getaran tubuhnya yang mendadak meronta makin tak terkendali.

Nun jauh di dalam sana batang kemaluannya terus berontak keras hendak meloncat keluar.

Lendir birahinya terus mengalir dari lubang penisnya yang merekah indah menandakan anak muda ini betul-betul terangsang hebat.

Matanya yang semula terpejam memandang kembali sosok perempuan telanjang di depannya.

Sementara Tari yang makin terbuai oleh nikmatnya berm"sturbasi makin menggila.

"Oooohhhh….. Kokooo sayanggg…"
........
"...Kenthu…...Kenthu akuuuh…. KENTHU…!!! Akuuuh penginnnn mbok kenthuuh terusss….aaahhhhh…."

.......
'kenthu akuu….kenthuu akuuu…. oooohhhh…."
........
"Kenthu tempikkuuu Kooo….Koko sayangggg....aaakhhhh...."
"....kenthuuh terusss memek Mbaakkk pakee kontol…KONTOL kamuuuhh….aaahhhh….aaahhhh…."

.........
"Akuuuh LONTEMUUU Kooo...akuu lontemuuu…Sayanggggkuuu…."
"....
"...kontoli lontemuuu iniii pakee KONTOL…KONTOL besaaarrr kamuuuhhh sayanggg….aahhhh….ooohhhh…. oooohhhh….."

Hingga akhirnya….pekik merdunya sontak tertahan saat puncak orgasmenya itu datang tak tertahan lagi

"Kokkoooo…mbakkk .KELUAAAR…Sayangggg…..akuuuhhh MUNCRAAATTTT…. yyyyaaahhhhh…..!!!

Creettt….serrrr….creeettt….serrrr….

"Ooouuuughhh…. MANUKKKK…KOKOOO…. Iiyyyaaaahhh...!!!

Creettt….serrrr….creeettt….serrrr…

"Manukmuuhhh bikin Mbakkk keluaarrrr Sayangggg….aaaahhhhh….!!!"

Tubuh bugil Tari yang semok montok menggelinjang masih dalam posisi setengah berdiri.

Ia spontan membalik badan berpegang pada bibir meja makan sambil mengangkang lebar-lebar.

Pantat besarnya yang kencang bahenol terangkat-angkat ke atas bersama bukit kemaluannya yang berjembut lebat itu ikut mumbul takkala kewanitaannya masih terus berejakulasi dengan dahsyatnya.
(Terangkat.Jawa)

Luar biasa apa yang dialami Tari. Super duper multi orgasme langka nan menakjubkan...!!!

"Jokooo Sembraniiii…!!!.MANUKMUUUH…sayanggg…Yyyaaahhhh….!!! Kembali Tari memekik merdu.

Creeettt…

"....KOKOOOOO…. aakhhhhh……!!!"
"........
"Manukkkk…ooohhh…manukmuuhhh Kooo…. NIKMAAAATTTT....yahhhh…!!!"


Serrr…

"Hamilinnn Mbakkkkkkk…..Kooooo !..ahagghhh..!!"

Creettt….serrrr…. creeettt…..

Kembali jeritan vulgar Tari terdengar begitu menggetarkan gendang telinga Joko yang berada begitu dekat di sisinya.

Batang pare yang semula menyumpal liang vaginanya menggelinding begitu saja seiring muncratnya air kenikmatan Tari keluar deras dari lubang kencingnya sampai jauh ke ujung dapur.

"Manuk…manukkkk…manukmuuhhh Ko...kokoooo…. aaahhhhh...."
.......
"Koko, Sayanggggkuuu…yyyaaahhhh….!!!"
erang Tari dengan manja dan menggairahkan.

Bokong besar nan kencang Tari terus terangkat mengejat-ngejat ke atas lalu menggelinjang meski ejakulasinya sudah tak sekuat tadi.

Creettt….serrr…. creeettt….

Mata lentik Tari membelalak bibirnya menganga saat klimaks itu menerpanya bak air bah sambil terus kedua tangannya berpegangan pada tepi meja makan.

Tak lama kemudian tubuh seksi bahenol itu terantuk ke almari makan sambil nafasnya yang semula memburu perlahan mereda.

Dipegangnya erat kursi makan di dekatnya sambil wajahnya yang sebagian tertutup rambut panjangnya sedikit menengadah.

Seutas senyum manis penuh kebuasan terkembang saat klimaksnya yang luar biasa "berhasil" diraihnya.

Sejenak ia terpekur saat sudut mata beningnya sempat melihat bayangan seseorang yang berkelebat pergi menjauh selesai ia memuaskan diri.

"Aku…aku sempat mendengarnya tadi..hehhh..hehhh…"

"...apa..apa Koko sudah pulang dan melihatku saat on*ni yah…"

'...sudah kepalang tanggung…"
"........
"...biarlah dia melihatnya…"

"Aku…aku justru senang sekali kalu dia melihat semuanya…hihihi…."


"Sejak lama aku ingin melakukannya di depan dia…hehhh…"
........
"...akan kulihat bagaimana tingkahnya anak ganteng polos itu setelah ini terhadapku…hihihi…"
".....
"...tinggal sekarang langkahku berikutnya yaitu menyiapkan ramuan si Ambarwati untuk Koko-ku tersayang…hahhh…"desah Tari lalu duduk ke kursi makan masih dalam kondisi bugil.

Kembali senyuman tipisnya terkembang membayangkan si pemuda gagah itu melihatnya orgasme begitu hebohnya.

Sepeninggal Tari tuntas memuaskan dirinya. Bagaimana dengan Koko…?

Dia kini berada di kamar tidurnya dengan pintu terkunci rapat.

Pemuda tampan itu bersandar di pintu kamarnya dengan mata terpejam erat.

Tubuhnya terlihat mengigil dengan tangannya bergetar seraya turun perlahan ke bawah reflek membuka resleting celana panjangnya dengan jari gemetar.

Tak lama celana itu pun melorot jatuh disusul celana dalam rider black yang dipakainya teronggok di ujung kakinya.

"Aaahhhh….aaahhhh….tidddakkk….tahhann laggihhhh…."

Joko mengerang lirih dengan suaranya yang berat dan dalam.

Dibukanya kaosnya sendiri hingga ia kini telanjang bulat di dalam kamar.

Sungguh mempesona seorang Joko Sembrani dengan ketelanjangannya.

Tubuh tinggi jantan macho atletis yang begitu gagah perkasa sempurna tanpa cela bagaikan sosok seorang Bima.

Koko masih bersandar di pintu kali ini dengan bibir gemeretak dan tangan gemetar seraya bergerak mengayun maju mundur.

Apa yang dia lakukan?

Bibir indah nan merah segar Joko mendesah lirih sambil matanya terpejam-pejam manakala jemari tangannya lembut mengenggam batang kemaluannya.

Penis Joko berukuran panjang sekitar 20 centi dengan batang yang demikian gemuk kekar berurat pejal mengelilinginya menambah kegagahannya.

Demikian bersih dan sangat keras tegak ngaceng bak sebatang kayu dengan bonggol ujung gundulnya begitu besar mekar indah tersunat bak jamur matsutake.



Jamur Matsutake


Sungguh sebuah penis yang sangat indah dan begitu gagah. Sangat menggoda dan pastinya membuat semua perempuan akan langsung menganga meneteskan air liur, saking takjubnya.

Terbelah di ujung lubang kencingnya yang lebar nampak keluar cairan madzi kepunyaan sang jejaka tampan meleleh kian deras.

Joko Sembrani betul-betul berada di titik kritis puncak syahwatnya sebagai pria matang. Perdana dan pertama kalinya dialami seumur hidupnya.

Seakan syahwat itu telah menumpuk menggunung sekian puluh tahun lamanya semenjak dia pra pubertas hingga menginjak awal kedewasaannya sekarang ini.

Dan sepertinya rasa "ingin keluar" itu begitu besarnya hingga mencapai titik nadir membuat sang jejaka tampan ini tak kuasa lagi menahan lebih lama.

Dengan mengerang panjang dan keras Joko lantas mengenggam batang kemaluannya lebih erat….lalu mengoc*knya keras !!!!!!

"Ssshhhhh….hahhhhh….hahhhhh….oooohhhh….ooohhhhh…. Mbakkkkkkk…. Mbakkkkkkk Tariiiii….aaahhhhh…."

Joko terus merintih sambil jemari kirinya terus mengoc*k penis gagahnya yang kekar dan makin ngaceng luar biasa bak sepotong besi.

Ssrrrttt…srrttt…ssrttt…ssrttt….

"Aaakhhhh…oookkkhhh…..aakhhhh…aaakhhh…."rintih Koko terus mengoc*k penis sambil berdiri dengan paha kekarnya yang berbulu mengangkang gagah

Penis itu makin ngaceng makin tegak dan kini telah mencapai ukuran maksimalnya.

Ooohhh…kontol yang betul-betul dahsyat…!!!

Mengangguk-angguk demikian keras berwarna merah gelap seiring darah syahwatnya telah memenuhi seluk beluk pembuluh kejantanannya.

"Mbak Tarrriiii….."
........
"Tubuhmu indah dan mulus…buah dadamu montok dan kencang...aakkhhh...paha mulus dan pantat besarmu bikin nafsuuu….ooohhh…
."

"Ooohhhh….Mbakkkkkkk….Mbakkk Tariiii….lubang…lubang vaginamuu…..oooohhhh....indahhhh bangeett Mbak….oooohhhh…."
.......
"Membelah indahhh…menggelambir berjembuut lebaat….ooohhh…."

"Vaginaaa….vaginaaaahhhh….aku…akuuuhh vaginamuu Mbakkkk Tariiii…aaakhhhhh…."

...........
"Cantikkkknyaa…lubangggmu Mbakkk…indah berjembuut….aaakhhhh…Jembuuuut…."

"Akuuuh…akuuuhhh pengin masukkk ke lubangggmu Mbakkkkkkk….aakhhhh…."

"Aku…akuu penginnn keluaarr di lubangmuuuhhh…Mbakkk…."


"Mbakkkk tariihhhhh…. aakhhhhh….!!

Pekik Joko makin keras mengoc*k penisnya sambil sebelah tangannya berpegangan pada gagang pintu dan menyandarkan punggungnya ke dinding.

Erangannya makin mempesona seiring tarikan daging penis berikut kulit kelaminnya tertarik terbetot sedemikian rupa karena cengkraman jari kekarnya.

Srrttt….ssrrrrttt….sssrrrtttt….ssrrrttttt…

"....Mbak Tarrriiii....aaahh.... aakkhhhh..."
"Akuuh...aku ngacenggg Mbakkk... aakkhhh....aku ngacenggg...."
........
"Aaakkhhh...ngoc*kk..mbakkk..aaahhhh...ngoc*kkk...ennaakkkk bangeett...aakkhhhh..."


Joko terus mengeramg begitu seksi dan kian menjadi.

Tubuh telanjangnya yang tinggi tegap berisi gagah perkasa terus menggelinjang.

Sssrrrtttt..... ssrrrttt..... ssrttt.....

Bongkahan pantat kekarnya yang putih bersih nan menawan turut bergerak maju mundur selaras dengan koc*kan tangannya di batang kontolnya yang tegak ngaceng mempesona.

Oooww….sungguh sebuah pemandangan yang teramat seksi dan menggetarkan hati.

Ketampanannya…keseksiannya yang maskulin…ketelanjangannya….erangan machonya…ckckckc…sungguh Joko Sembrani sang pemuda tampan yang tengah berbalut birahi memuncak ini kini bagaikan sosok dewa cinta yang sempurna dengan aura seksualitas tiada duanya.

Cairan madzi bening lendir birahinya menetes-netes dari ujung penis kekarnya yang besar kaku terbelah hingga jatuh mengenai paha kekarnya yang berbulu jantannl..

"Akuuuh tak tahanmnn laggihhhh…Mbakkk.... aaakhhhh......"

Pemuda tampan ini terus mengerang seiring koc*kan di kemaluannya.

Ssrttt….ssrrrttt….ssrrrttttt….

Tubuh machonya yang telanjang begitu mempesona dan gagah perkasa kini menggeletar keras didera cemeti nafsu seksual yang makin memuncak.

Pantat kekarnya yang bugil terus mengayun indah begitu memukau maju mundur seiring dengan koc*kan nikmat di batang penisnya.

Hanya tinggal sedikit lagi pelampiasan nafsu birahinya menemukan jalannya setelah sekian lama tersimpan di kawah muda kepolosannya.

Mata Joko membelalak dan bibir manisnya terbuka saat kocokan yang dalam dan begitu keras berakhir di buah zakarnya.

Sekejap bayangan tubuh Mbak Tari yang indah telanjang semok bahenol tanpa busana singgah di benaknya.

Tubuh wanita yang begitu seksi telanjang bulat menggelinjang menggeliat sambil meremas buah dadanya sendiri. Paha mulusnya mengangkang memperlihatkan lubang kemaluannya yang merekah dikelilingi belukar jembut nan menawan dan basah berlendir.

Sayup-sayup jeritan merdu Utari yang menggairahkan takkala mencapai klimaksnya seakan berputar kembali di ingatannya membuat Joko meraung keras merasakan geli teramat sangat di batang kejantanannya.

Pemuda tampan dan gagah ini hanya mendelik pucat manakala koc*kan tangannya kembali menarik kulit daging penisnya dengan gerak satu-satu tapi keras dan dalam.

Maka pecahlah pekik merdu Joko bersamaan selarik cairan kental putih lahar spermanya muncrat begitu dahsyat dari lubang kencingnya di ujung kontol besarnya nan mekar begitu menawan.

"Mbakkkk…Kokoo KELUAARR... aaaakhhhhh….!!!!"

Crot…. crot…CROOOTT….jrooot…CROOOTT…

"…Mbakkkk Tariiii…. Aaakkhhh…"

Suara berat Joko terdengar seksi sekali saat pertama kalinya dalam hidupnya Joko berejakulasi melalui masturb*si.

Tubuh macho bugil itu menggelinjang keras disusul pantat kekarnya yang padat berisi terangkat tinggi lalu mengejat-ngejat bersamaan gumpalan sperma kentalnya meletus dahsyat bak Gunung Krakatau.

"Ooouuuughhh.....!!!!"
Pekik macho sang jejaka tampan ini begitu merdunya saat ia sampai di puncak kenikmatan.

Mani kentalnya yang putih dan panas muncrat dahsyat dan bertebaran hingga jauh di atas ranjangnya.

CROOOTT....croot....CROOOTT....

Sekali…dua kali…tiga …empat…tujuh…sepuluh…Aahhhh !

"Aaaakhhhhh.....!!!!"

Joko yang mengalami puncak klimaks melalui ejakulasi untuk pertama kali secara "sadar" akhirnya memancutkan mani kentalnya yang hangat dan berlimpah.

Luar biasa !

Joko mampu dan kuat memancutkan mani segitu banyaknya hingga belasan kali dengan volume penuh tak berkurang sedikitpun. Menakjubkan!!!

Begitu luar biasa rasa nikmatnya berejakulasi. Begitu mengharu biru getar romansa yang ditimbulkan kala gelombang syahwatnya terlucuti melalui proses pelepasan air mani kentalnya nan panas.

Dada jejaka tampan ini berdebar keras…tubuh gemetar…nafas memburu. Pantat kekarnya nampak mengejat sesekali seakan hendak menghabiskan persediaan seluruh air mani di dalam kantong telurnya.

Sisa lelehan putih sperma kentalnya nampak menetes-netes dari lubang kencingnya. Oooww....sungguh merangsang.

Ruhnya bagaikan terbang ke awang-awang di antara mega putih yang berarak

Sungguh pengalaman pertama kalinya ini telah mengguncang nalar dan jiwanya yang polos.

Peristiwa di siang hari ini kelak akan merubah cara pandang dan kepribadian seorang Joko Sembrani dalam menjalani proses pendewasaan diri di masa depan.

Termasuk bagaimana persepsi dia tentang seorang wanita dan segala lika likunya.

Apakah hal ini menjadi buah pelajaran yang baik untuk sang jejaka ataukah malah sebaliknya…?

Joko merebahkan tubuh bugilnya yang macho atletis.

Matanya yang indah terpejam sesaat ia rebah di atas ranjang tidurnya.

Seiring nafasnya kembali normal seutas senyum nampak di bibir indah sang jejaka.

Teringat pesan bibinya, Aini dan guru BPnya, Bu Sofiatun saat ia bercerita tentang mimpi basahnya kala itu…

{{..."Begitu ya…Ko..."
.......
"Perlu kamu tahu sayang, mimpi basah itu bukan kelainan, Ko…"
…..
"Itu sesuatu yang normal dialami anak laki-laki yang sudah baligh seperti kamu, Ko…"
.......
"Sebuah pertanda bahwa seorang anak laki-laki sudah memasuki usia pubertas alias dewasa…'
.......
"...jadi sudah saatnya kamu berpikir dan bertindak bukan lagi seperti anak kemaren sore…bukan lagi bergaya seperti anak kecil…" kata sang bibi terkasih.
°°°°°°°°°°°°
{{.....Seorang pria yang telah mengeluarkan air mani melalui proses mimpi basah atau self service lewat masturbasi memiliki pengaruh baik secara norma sosial maupun psikologis…berarti pria tersebut sudah diharuskan memiliki tanggung jawab moral.."

"...terus apa itu tanggung jawab moral…?
......
"Tanggungjawab moral itu diantaranya bersikaplah jujur kepada orang lain, menjalin hubungan yang baik dengan orangtua, saudara, teman dst...
"Perlakukan orang lain seperti kita sendiri ingin diperlakukan. ...
"...belajarlah dengan tekun…dan yang tak kalah penting…"
.......
"...bersikap dewasa dan berani memikul resiko dari segala perbuatan, sikap dan tutur katanya…"

Joko terus mendengarkan penuturan dari Bu Sofiatun, sang guru BP dengan seksama ....}}}


Joko kembali memejamkan mata lalu segera bangun hendak membersihkan diri sekaligus membereskan kamarnya.

--------------

Suasana saat itu di meja makan terasa kikuk. Joko berulang kali nampak tak jenak dengan sorot matanya beberapa kali memandangi Tari yang sibuk menyiapkan makan malam.

Busana yang dikenakan Tari entah mengapa membuat anak muda ini meremang bulu kuduknya hingga menggetarkan syahwatnya secara diam-diam.

Entah sengaja atau tidak baju daster berwarna putih yang dipakai Utari itu terlihat tipis menerawang seolah semi transparan memperlihatkan segala keindahan Utari sebagai perempuan dewasa.

Kakinya jenjang dengan betis montok namun mulus tanpa noda.

Payudaranya besar menggantung tersangga bra warna hitam. Pun demikian dengan pantat besarnya yang molek dan kencang terbelah di anusnya oleh sehelai cawet minim berbentuk segitiga berwarna senada. Rambutnya disanggul rapi memperlihatkan tengkuknya yang langsat mulus berbulu. Oooww…nampak sangat seksi dan merangsang.



Kali ini Joko betul-betul mati kutu terlebih tak ada sang bibi di situ.

Antara birahi selangkangannya yang terlecut kembali melihat buah dada dan bongkahan pantat semok Utari atau nafsu lapar perutnya melihat sayur bening beserta ikan mujairnya yang lezat.

Sungguh pilihan sulit bagi sang jejaka tampan ini.

"Diminum Ko…."ujar Tari lembut sembari tersenyum manis menyorongkan segelas susu coklat.

Sudah kebiasaan sewaktu makan malam Joko selalu meminum segelas coklat.

Begitu dekatnya dengan Tari membuat anak muda ini terbayang kembali sosok Utari yang telanjang bulat di depan matanya.

Darah mudanya sontak bergejolak memancing kemaluannya untuk mengeras kembali di balik celananya. Sungguh tak enak rasanya apalagi mengingat penisnya yang memang berukuran besar dan panjang.

Dihirupnya secangkir coklat itu dengan tangan rada gemetar.

Tari yang menyadari hanya tersenyum manis kembali terlebih Joko menghabiskannya secangkir sekaligus.

Tari pun berdiri mengambil sesuatu dengan membelakangi Joko hanya sekian langkah saja.

Sengaja ia membungkuk seakan hendak mempertontonkan aurat terlarangnya yang aduhai dari balik gaun transparan itu.

Oooww…celana dalamnya…bongkah pantatnya…anusnya….aaahhhh sungguh terlihat jelas di pelupuk mata Joko Sembrani. Membuat jejaka ini salah tingkah dan merinding.

Pelan namun pasti tubuhnya bereaksi spontan.

Joko memejamkan matanya berusaha meredam birahi yang kembali menggoda.

Tapi bayangan tubuh telanjang Utari yang demikian merangsang siang itu semakin jelas di ingatannya dan membuat getar Syahwatnya malah makin menjadi.

Efek rasa hangat setelah meminum coklat yang disajikan Tari begitu aneh dan sangat tak biasanya.

Nafsunya perlahan naik kian meningkat seiring gerak tubuh Tari yang begitu vulgar nyaris telanjang terpampang di hadapannya.

Tak mampu menahan diri Joko bergegas berdiri seraya ijin untuk ke kamar sebentar.

"Inilah saatnya…"
"....akan kubuktikan apakah ramuan dari Ambarwati benar-benar manjur seperti yang dikatakannya atau dia cuma jual abab saja…"desah Tari lalu bangun berdiri dan berjalan gemulai ke kamar Joko. (hembusan nafas. Jawa)

Di kamar Joko duduk di tepi ranjang dengan nafas memburu.

Birahinya yang muncul betul-betul sangat aneh dan serasa hendak menjerat dirinya seutuhnya.

Joko meremas kepalanya. Merintih pelan berusaha mengembalikan nalarnya ke tingkat normal. Melawan rasa "ingin" seperti kala siang itu dengan segenap kemampuannya.

"Koko…Koko Sayanggggkuuu…." Tiba-tiba suara merdu mendayu menyapa dari arah pintu.

Joko mengangkat wajahnya dan nampak Mbak Tari sudah berdiri di sana sambil bergaya genit. Senyum manisnya nampak jelas menambah manisnya paras Tari yang matang.

Siluet tubuh lekak lekuk tubuh seksinya nampak jelas menerawang dari balik kain tipis di bawah terang lampu kamarnya.

Joko merasakan suara itu begitu membuai sukmanya. Menggetarkan relung batinnya membuat kesadarannya yang semula mulai pulih kembali terperosok lebih parah dari sebelumnya.

"Mbak…Mbak suka kamu Koooo…"

"...Mbak tari cinta mati dan sayang sama Koko…'
........
"...mbak ingin bercinta denganmu Sayangggkuuu…"


Tari berjalan makin mendekati Joko dan kini sudah berdiri hanya sejengkal dari Joko yang duduk di ranjang.

Harum wangi Tari yang begitu merangsang dan hawa aneh yang "membakar" perut dan dada Joko membuat anak muda seolah linglung.

Dia hanya diam terpaku takkala tari setengah membungkuk lalu mengangkat dagu Joko yang kokoh terbelah hingga keduanya saling bertatapan begitu dekat.

Joko seakan masih berusaha menahan godaan itu namun tidak dengan Tari yang justru blingsatan melihat ketampanan sang Joko Sembrani.

Raut wajahnya memerah menahan gejolak birahi. Membuat wajah tampannya semakin eksotis.

"Koko...Sayangggg…..!!!!!"

Pekik tari yang langsung menubruk Joko lalu menciumnya penuh nafsu.

"Aahhhmmm..Mbak…."

"Ehmmmm….ehmmmm…ehmmmm…."


Tari terus merangsek dengan bibir dan lidah basahnya yang liat menciumi paras tampan Joko.

Ia berusaha menarik simpul kejantanan si jejaka dengan mengulum bibir Joko dan merapatkan tubuhnya yang seksi mengangkang di atas sang jejaka.

Keduanya saling tindih dengan Tari berada di atas menindih tubuh tegap Joko. Perempuan ini begitu agresif mencium meraba dan menggesekkan tubuh montoknya ke arah sang jejaka.

Tari yang sudah mendapatkan momentumnya di saat Aini tidak ada di rumah kian brutal berusaha merangsang birahi sang jejaka tampan ini.

"Iyyahhh…lepas…lepassss….ahhhh…"

Erang Tari yang buru-buru melepas gaun tipisnya. Menyusul bra dan celana dalamnya ia lempar begitu saja.

Dengan tubuh bugilnya Tari makin membabi buta di atas tubuh Joko.

Joko yang makin hanyut terlihat sulit menahan diri hingga ketika tari menarik lepas kaos dan menyusupkan jemari lembutnya ke balik celananya ia hanya mengerang lirih.

Tari membelalak dengan terkejut bukan main ketika jemari lentiknya mengenggam sebatang benda keras sebesar mentimun dibalik celana Joko.

Ditariknya celana itu kuat-kuat disusul pekik tertahan Tari melihat benda yang menggantung di depan matanya.

Yah, benda yang hanya ia lihat dari rekaman video yang diambilnya diam-diam kala Joko sedang mandi waktu itu.

Tapi ini lebih besar dibanding yang ada di video. Mengingat waktu itu Joko masih SMP.

Gila…betul-betul gilaaaa…."batin Tari.

"Sshhhhh…aahhhhh….Mbakkkk…."desis Joko ketika Tari langsung mengulum dan menyedot-nyedot batang kemaluannya yang telah mengacung tegak ngaceng kaku maksimal dihiasi jembut lebat sang jejaka tampan ini.

Sementara jemari tangan halus Tari lainnya begitu terampil meremas lembut buah zakar kemaluan Joko yang menggembung besar seakan siap meletupkan isi spermanya kapan saja.

Sementara si wanita tengah berusaha keras merangkak di tebing birahi sang jejaka tampan. Sebuah mobil Toyota Fortuner warna putih nampak berhenti tepat di depan halaman rumah Aini.

"Terima kasih Pak Kades…Njenengan ndak perlu turun mengantar saya…"
.........
"...saya….mau langsung bersih-bersih…"
.........
"...Koko pasti sudah pulang…saya juga musti menyiapkan makan untuknya…"ucap Aini di dalam mobil lalu bergegas membuka pintu.

Fadholi yang tak sempat berbincang hanya tersenyum tipis.

"Sampaikan salamku buat Koko, Ai"
.........
"...dan pesanku supaya dia bisa ikut dalam grand opening wisata Kali Gung bulan depan…"sahut Fadholi.

Aini hanya mengangguk saja masih dengan menundukkan muka.

Tak lama Aini masuk ke dalam rumah, mobil SUV gagah itupun melaju pelan meninggalkan halaman rumah Aini nan asri itu.

"Kooo…Kookooo…assalamu*laikum…"

"....Kokooo…kamu sudah pulang sayanggg…???!!!

"...pintu kok dikunci Kooo…?!!"

"Mbakkkk…. Mbakkkk Tariiii…!!! Kata Aini sambil menarik gagang pintu rumah yang memang terkunci.

Sementara Aini sudah berada di depan pintu…sebuah pemandangan yang begitu merangsang nampak jelas di pembaringan Joko Sembrani.

Dua sosok anak manusia berbeda kelamin dalam keadaan tanpa busana saling menindih dengan si wanita yang bertubuh montok seksi bahenol menggelinjang kuat di atas sang pria bagaikan ular betina.

Erangan Tari yang begitu merdu terdengar indah kala kepala penis Joko yang membonggol besar dan gagah menggesek dan menggencet celah kemaluannya yang merekah indah berjembut penuh lendir birahinya

Tari sudah meraih klimaks ke 4 kalinya hanya dengan petting di atas tubuh bugil Joko dalam waktu sekian menit saja.

Keringatnya membanjir di tubuh seksinya yang telanjang bulat dengan bokongnya masih bergerak ritmik maju mundur menyorongkan vaginanya ke ujung penis besar sang jejaka tampan ini.

Jemari lembutnya yang bergelang emas imitasi itu terus mengocok kontol kekar Joko yang tegak ngaceng begitu besar mencuat dikelilingi hutan jembutnya.

Sedangkan jemari kekar Joko nampak meremasi pantat besar nan mulus Tari dengan sesekali menelusup ke celah sempit anus Tari yang sensitif.

"Mbakkk…tak tahanmnn…pengin NGENTOOOT Sayangggg…pengin DIKENTHUUU….aaahhhh….
.......
"...pengin dimasukin manukmuuhhh Kooo..Kokooo sayanggg…. uughhhhh…."

"Aakhh...MANUKKKK…MANUKKKK….!!!!!"


Tepat di saat Tari sudah setengah jongkok hendak menyenggamai Joko Sembrani.

Tiba-tiba terdengar bel berbunyi disusul suara Aini.

Kagetlah Tari…wajahnya nampak panik dan buru-buru bangun dari tubuh Joko.

Ia pun setengah berlari sembari mengambil bajunya yang tergeletak di lantai kamar Joko lalu kembali ke kamarnya.

Sementara Joko yang seakan sadar terhenyak lalu bergegas bangun sambil merintih menundukkan kepala.

"Aakhhhh….."ucapnya dengan nada bergetar.

Tubuhnya yang masih menggelinjang karena birahi aneh yang tak terlampiaskan ditambah penat dan kacau pikirannya karena syahwat tak sewajarnya membuat Joko merintih sambil meremas kepalanya sendiri.

Perlahan kian jelas ia mendengar suara bibinya memanggil dari arah depan.

"Ooohh….Bibi..Bibi Ai...sudah pulang…"desahnya sambil matanya yang masih terselimuti birahi nanar memandang ke muka.

Tari yang sudah membuka pintu nampak menjura berkali-kali meminta maaf karena lupa membaca pesan Aini tadi. Ia mengira Aini baru akan pulang besok pagi.

Aini hanya tersenyum saja. "Koko sudah pulang Mbak ?" …Sesaat Tari terkesiap dan hanya mengangguk pelan.

Ia berharap Joko sudah merapikan dirinya dan tidak menceritakan kejadian barusan bersamanya.

"Bisa berabe nih…jangan-jangan malah dipecat dan dilaporkan ke pengurus desa.."demikian batin Tari dengan muka pucat harap-harap cemas.

Sementara di kamar Joko, Aini tengah berpelukan dengan ponakan tercinta sambil memekik geli saat Joko tiba-tiba mengecup bibir dan pipinya.

"Iiihhhh..Koko, kenapa kamu sayangg…"ucap Aini lembut tersenyum manis seraya agak menjauhkan mukanya.

"Koko…Koko kangen sama Bibi….aahhh…"ucap Joko setengah mendesah sambil menatap mesra sang bibi tercinta.

Sorot matanya nampak berbeda dari biasanya yang teduh dan lemah lembut.

Kali ini nampak nanar genit dan menggoda seakan menyimpan birahi tersembunyi nun jauh di dalam sana. Namun Aini belum menyadarinya.

"Sudah ah, sayang….Bibi mau bersih-bersih sekalian mandi, Koo…"kata Aini sedikit manja kala Joko masih saja memeluk pinggangnya yang ramping.

Entah sadar apa tidak, jemari kekar Joko lalu meremas pantat indah Aini yang bulat pejal dan keras itu dari balik rok ketat busana PNS-nya.

Aini hanya memekik lalu memencet hidung Joko dengan raut manja. Ia menganggap sang jejaka tengah bercanda namun tak urung Aini sempat kaget dibuatnya.

"Koko malam ini begitu berbeda dari biasanya…begitu mesra…spontan dan… nakal…
......
"...akuuu ngerasa aneh saja
…tidak biasanya Koko…"batin Aini memandang wajah tampan sang ponakan tercinta yang tersenyum manis kepadanya.

Mendadak dada Aini berdebar keras saat pandang nanar sang jejaka menatapnya dengan sorot lain…sorot birahi.

"Bibi…bibi cantik sekali malam ini…. begitu seksi menggairahkan…sedap dipandang mata…."ucap Joko lirih tersenyum begitu manisnya sambil matanya menelusuri seluk beluk paras sang bibi lalu turun ke area dadanya yang padat menonjol indah.

Aini yang seakan larut akan "rayuan" Joko hanya mendesah merdu saat bibir Joko tanpa aba-aba menyibak lehernya yang sedikit terbuka.

"Ssshhhh…aahhhh…Ko..kooo…"erang Aini yang spontan menengadah seakan merespon cowok ganteng ini untuk mencumbunya.

Menghembuskan nafas hangat ke sekujur kulit lehernya yang sensitif.

Sementara tangan kekar Joko turun meraba lembut pinggul besar sang bibi lalu hinggap kembali di pantat Aini yang indah kencang membulat seksi masih terbalut rok ketat seragamnya.

Diremasnya kuat pantat seksi sang bibi terkasih hingga celana dalam mungil Aini tertarik dan tercetak jelas di balik rok ketatnya berikut belahan bokongnya yang ciut dan seksi. Ujung rok Aini perlahan ikut terangkat sedikit hingga menampakkan sepasang betis indahnya yang putih mulus nan merangsang.

"KOKOOO….hentikan…stooopp….!!!"pekik Aini tertahan sambil jemari lentiknya sedikit mendorong dada bidang dan kekar jejaka ini.

Aini yang hanya sebahu Joko menatap tajam sang ponakan tercinta lalu tangan halusnya melayang ke pipi Joko.

Plakk….

Tidak keras tapi sempat mengagetkan pemuda gagah ini.

"Maafkan Bibi, Kooo…"
".....
"...bibi…bibi tidak bermaksud menyakitimu…Sayangggg…."ucap Aini buru-buru dengan nada menyesal sembari jemarinya putihnya yang halus lembut membelai wajah tampan Joko.

Joko sesaat seperti termangu lantas berusaha tersenyum.

"Aahhhh….Koko yang harusnya minta maaf ke Bibi….karena telah berlaku kurang sopan sama Bibi…."ucap jejaka itu menunduk lalu kembali menatap mesra sang bibi lalu mengecup tangan halusnya yang sedikit berbulu.

Aini nampak iba melihat Joko yang telah ditamparnya.

Setelah kecup manis bibir lembut Aini mendarat mulus di pipi dan kening Joko, ia pun berlalu pergi kembali ke kamarnya meninggalkan sang jejaka dengan beribu perasaannya campur aduk tak karuan.

Joko termangu di tepi ranjang dengan tatapan kosong.

"Sebelumnya Mbak Utari….sekarang justru giliran bibi Aini yang ia kasihi. akhhh…mengapa hari ini aku berbuat senekad ini…seperti orang ndak waras..? Ada apa denganmu Joko Sembrani…??? Katanya dalam hati masih dengan perasaan dan pikiran yang kalut tak jelas arah kemana.

Joko tidak menyadari bahwa ini baru awal dari semuanya.

-------------

Malam kian larut.

Di kamarnya Utari belum bisa memejamkan matanya. Ia hanya menerawang jauh ke langit-langit kamar membayangkan peristiwa tadi siang.

Senyum simpulnya yang manis berlesung pipi beberapa kali terlihat menandakan perasaan hatinya yang sedang cerah.

Sungguh tak bisa dipercaya dan mungkin takkan datang untuk kedua kalinya ia melakukannya terhadap jejaka tampan yang sangat ia gilai sejak remaja ini

Meski dirasa sulit ia berharap kesempatan itu menyambanginya untuk ketiga kali bahkan sepuluh kali lagi. Di dunia ini apa sih yang tidak mungkin, begitu orang bijak berkata.

"Aahhh…Joko….kau…kau begitu jantan Sayangggg…."
......
"Belum masuk saja sudah bikin mbak hampir tepar karena terus "muncak" tanpa henti..."
......
"Kontolmu…..ooohhhh….luar biasa sekali sayanggg…"
......
"...besaaarrr…panjang…. kerasssss….begitu gagah seperti kamu...aahhhh…"

.........
"...muatkah lubang memekku menerima kontolnya..akhhhh…."

Memikirkan tentang itu justru bikin Tari gelisah dan di saat bersamaan gairahnya melonjak lagi.

Diambilnya sebuah botol mungil dari balik laci almari riasnya.

Botol mungil dengan cairan merah gelap dan kental di dalamnya.

Utari memandang botol itu lekat-lekat sambil teringat ucapan Ambarwati si bakul jamu cantik dan seksi kala memberikan ramuan perangsang yang dimintanya.


Ambarwati

{{....."Mbak, kebetulan aku masih punya sebungkus ramuan. Besok-besok aku buatin lagi sekalian main ke rumah Mbak Tari….
"Jangan lupa ya Mbak, supaya lebih tokcer masukkan juga satu tetes darah bulanan atau haid-nya Mbak dicampur dengan ramuan ini terus diminumkan kepada pria yang menjadi target Mbak Tari…."
........
"Dijamin pria tersebut bakal kedanan sama Mbak…".kata Ambarwati sambil tersenyum penuh arti.....}}}


Mengingat itu Utari nampak sumringah dan berharap secepatnya rencananya terhadap Joko Sembrani bisa segera terlaksana.

------------------

Sementara jauh pada sebuah tempat di lereng Gunung Simongan tepatnya di sebuah gubug kecil di lembah tak bertuan. Satu sosok bungkuk berambut panjang tengah duduk bersila sambil mengunyah inang.

Lama ia duduk dl situ entah tidur entah sadar

Satu yang pasti, tak lama kemudian wajah perempuan tua renta menengadah. Nampak jelas raut wajahnya memperlihatkan penampilan yang tak asing lagi, Mbah Peot.



Mbah Peot.


"Hahhhh….tak lama lagi waktunya akan segera tiba…."
………
"...Joko Sembrani, cah bagusss….lepaskan semua nafsu syahwatmu…."
..........
"....setubuhilah semua wanita di telatar jagat ini sepuas hatimu…"
……
"...maka pusaka Kemenyan Cakrakembang akan segera menjadi milik Nyi Ratu Dewi Gelang-gelang….hihihihihi…hehehehe…."

…………

Bersambung.....
https://www.semprot.com/threads/joko-sembrani.1441724/page-82#post-1908155543
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd