Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Joni Kroco™ | Chapter III: Parabellum

Dalam remake kali ini, Joni tetap cowok apa dikasih plot terjebak dalam tubuh cewek?

  • A. JONI TETAP COWOK, (biar macho, cyin)

    Votes: 191 84,1%
  • B. JONI TERJEBAK DALAM TUBUH CEWEK , (macam film Kimi no Nawa)

    Votes: 36 15,9%

  • Total voters
    227
5. Joni Kroco
Gairah di Hutan Rimba

Ada 6000-an kata, ditulisnya selama seminggu, dibagi jadi 2 part. Ini bener-bener bagian baru yang ditulis dari nol. Tujuannya antara lain adalah bikin pengembangan karakter Beatrix. Makanya dikomenin lah sob.

________________________________________



Sanca
Target Operasi
Ex-Shinobi
Penguasa Elemen Racun

“Ini adalah target operasi kita, nama asli Mike Lewis, alias Sanca, The Viper. Lahir di pangkalan Amerika di Okinawa, yatim piatu di umur 10 tahun, dibesarkan oleh Klan Naga Hitam, dan menjadi penguasa elemen racun paling berbahaya.”

Setelah Battle of The Ice Fortress 2 tahun lalu. Sanca dan anggota Los Illuminados yang tersisa terpencar ke seluruh dunia. Beberapa melakukan teror senjata biologis di kota-kota besar. Beberapa lagi mengumpulkan kekuatan. Salah satunya berada di pedalaman hutan rimba Bolivia.

“The Lost City Eldorado,” jelas Commander Falcon. Petinggi The Patriot itu membuka sebuah koper kecil, dan dari dalamnya memancar tayangan holografik di udara yang menampilkan sebuah piramid berundak khas bangsa Mesoamerica. “Sekte Sesat Penyembah Berhala Kerang Ajaib. The Ghostly Tribe. Suku Orang Pulu. Pelindung Mata Air Kehidupan.”

Adalah Ponce de Leon, devotee Los Illuminados di abad ke-16 yang pertama kali menemukannya dalam pencarian terhadap air kehidupan, ‘Fountain of Youth’. Tentu saja, kata Commander Falcon, there are no such thing like that, umur panjang suku Orang Pulu didapat dari Dark Dimension.

“Dan kami percaya, para anggota Los Illuminados mengkaji ajaran kuno mereka untuk mengendalikan Prana Kegelapan.”

Gw mengangguk paham. Sanca adalah alkemis sesat yang terobsesi dengan racun dan dark art, dan selama dua tahun terakhir Los Illuminados memberikan akses tak terbatas kepadanya untuk meneliti Dark Dimension. Sebagai gantinya, Sanca membantu Los Illuminados untuk membuat senjata biologis yang digunakan untuk teror-teror mereka di seluruh dunia.

“Kita memerlukan Sanca hidup-hidup. Sanca adalah satu-satunya yang tahu dimana keberadaan Tara. Kami percaya bahwa dia dan Los Illuminados yang berada di balik serangan ke Impel Down. Selama Tara belum ditemukan, dunia, sodara-sodara, tidak akan bisa tenang.”

Macan mendengus geram, seperti para anggota Arcana Major yang menampakkan raut tak suka.

|XII|

Tiba di ibukota La Paz pagi hari, setelah subuh tadi transit di pangkalan The Patriot di Guantanamo untuk berganti dengan pesawat sipil. Ini adalah Operasi Senyap, kata Regen, pemerintah Bolivia sama sekali tidak dilibatkan dalam hal ini. Menyamar sebagai kelompok NGO (Non Government Organization /LSM) kami melewati Calle del Muerte / Bolivian Death Road di Yungas Highway yang merupakan jalan sempit diapit tebing terjal di kanan dan jurang dalam di sebelah kiri menuju Amazon Basin, dataran rendah di sebelah timur pegunungan Andes yang dipenuhi hutan hujan dan anak-anak sungai raksasa Rio Grande.

Beberapa Mercenary ngebir, beberapa lagi lempar pisau di papan sasaran.
Mengambil markas di sebuah penginapan di kota kecil, kelompok mercenary Arcana Major dan agen-agen The Patriot melakukan debriefing, sambil ngupi-ngupi di bar yang dibooking khusus atas nama gw.

Komandan pasukan ini adalah orang The Patriot, Commander Falcon namanya, ganteng, badannya gede kaya suparman, tipikal muka CEO-CEO tukang pecut cewek yang digila-gilai cewek-cewek wattpad. Kata Regen dan Macan, Commander Falcon ini adalah veteran perang, war hero yang menyelamatkan bumi dari invasi alien planet Kenthu, 10 tahun yang lalu.



Commander Falcon
Agen The Patriot
Ex- SAS.
Cast-nya ganti jadi ganteng dong


________________________________​

Ningrat, lulusan Yale, dan yang paling bikin gw kesel, si Komandan kelihatan banget mepet Beatrix terus semenjak berangkat dari Jerman, tapi gua yakin Beatrix kagak bakalan tertarik sama model-modelan fakboi Kalibata City yang doyan bungkus cewek pas pulang dugem, dan tiba-tiba ilang begitu abis ngewe.

“Vodka Martini? Chica? Anda tahu, Bolivia memiliki liquor lokal yang terbuat dari jagung,” si komandan berkata dari balik bar dengan ketamfanan yang hakiki.

Beatrix tampak tak tertarik.

“Terimakasih. Teh Sisri.”

Commander Falcon tersenyum dan menuangkan minuman dalam gelas berisi es batu.

“Kalau boleh tahu, apa yang dilakukan wanita secantik anda di medan perang seperti ini, nona? Unforgivable, seharusnya saat ini anda sedang menikmati segelas Pina Collada sambil menikmati sunset di Casablanca, atau menyaksikan pertunjukan balet di Casa de Garnier.”

You must be forgotten, sir,” Beatrix menanggapi sopan. “Kita pernah bertempur bersama melawan Los Illuminados dalam Battle of Pandora, 2 tahun lalu.”

Mata Commander Falcon segera membelalak.

“Ah, how can I be so fool! The Seraphim! Animus Malaikat Bersayap. Animus yang konon katanya merupakan Animus terindah di dunia,” ia menepuk tangannya. “Then you must be Lady Beatrix, The Demon Slayer, orang yang mengalahkan Tara seorang diri. I beg your forgiveness, m’lady, karena tidak mengenali anda. Kekuatan anda telah menjadi buah bibir di kalangan para Animus User. I admire your strenght and might, realy. Adalah kehormatan besar bisa bertemu langsung dengan anda,” Commander Falcon membungkuk dan mencium punggung tangan Beatrix “Sir Arthur of Edinburgh, Codename: Falcon, The Holy Sword, at your service.”

The Honor is mine,” Beatrix mengangguk.

Kali ini wajahnya agak merona.

The Infamous Lady Beatrix of Templar. Jadi bagaimana anda sampai bergabung dengan Zodiarc?”

Beatrix tersenyum kecil, mengaduk bongkahan es batunya yang mulai mencair, “That’s… a long… story….

Sinar matahari tropis yang masuk dari celah jendela diiringi lagu Man From Ipanema, sementara gw cuma ngepoin dari jauh pakai jurus Astral Pojection (Ilmu Proyeksi Astral / Rogoh Sukmo)

“Anda tahu di desa ini terdapat Gereja Kuno Casa del Sancti? di mana tiga martir pasukan Inquisitor Ordo Templar yang gugur dalam peperangan melawan Los Illuminados disemayamkan.”

Mata Beatrix seketika membesar. “Maksud anda, Maria Mercedes, Esmeralda de La Rosa, dan Marimar Supermibaso?” air mukanya berubah antusias.

Commander Falcon mengangguk, “Kalau mau anda bisa berdoa di sana untuk kelancaran misi.”

“Benarkah?”

“Yep. Tempatnya tak jauh dari sini, dan anda memiliki waktu hingga sore nanti.” Commander Falcon tersenyum tipis. “Anyway, miss, mohon maaf jika saya kurang sopan, your accent, Bavarian?”

Beatrix mengangguk, menyebut sebuah nama region yang terletak di hulu sungai Rheine. “Garut.”

Dan seperti yang diduga, Komandan Falcon langsung menyambar pakai bahasa Jerman logat Bavarian.

Lah. Si Eneng teh dari Garut?

Iya, Ndan. Saya dari Cisewu, depan Koramil yang ada patung maung-nya.

Euh-Euh… Sebelum pindah ke Edinburgh. Saya teh lahir besar di Cikajang, depan Pasar Inpres!

Lah. Samping Ceu Popon yang jualan pulsa?

Ho-oh. Kang Aceng Pikri teh masih jadi Bupati?

Udah pensiun, Ndan. Kena kasus.

Masyaallah.”

Begitulah hidup, ndan.”

Jangan panggil komandan, atuh, pangggil aja Mamang Palkon.”

|XII|


Joni Kroco
Versi Tamfan.


Beatrix
Versi Cantique​

Gw kira gw cemburu, ngelihat mata Beatrix yang berbinar-binar ketika gw melihat mereka pulang dari Gereja. Mamang Palkon mengucap dengan lengkap pahlawan-pahlawan Ordo Templar sejak zaman Perang Salib.

“Boss,” Beatrix mengangguk, ketika gw masuk ke kamarnya.

Beatrix mengenakan celana kargo dan tank-top putih ketat. Sport bra-nya yang berwarna hitam terlihat membayang di baliknya. Rambutnya yang pirang dan dipotong pendek se-telinga terlihat basah sehabis mandi, dan sayup-sayup gw bisa membaui parfum Jean Patou yang gw belikan pas dia ulang tahun bulan lalu.

Wajahnya terlihat cerah dengan pulasan bedak tipis dan lipstick warna nude, tidak terlalu mencolok di atas wajahnya, otot-otot trisepnya terlihat liat ketika mengeratkan beberapa baut armor Exoskeleton yang dipinjamkan oleh The Patriot. Gw nggak tahu sejak kapan gw memperhatikan detil-detil kecil jarang gw perhatikan.

Amazing isn’t boss? Armor Exoskeleton buatan The Patriot, ini bahkan model yang lebih baru dari milik Ordo Templar!” mata Beatrix berbinar-biar menghadapi baju zirah Mecha berbahan titanium-ceramic itu. Perisai bulat berbahan Adamantium. Pedang pendek Gladius yang bisa dialiri elemen Holy. Senyumnya merekah-rekah seperti anak kecil yang mendapat mainan baru.

Beatrix mengayunkan pedang pendek Gladius, bahan Adamantium-nya membuat pedang itu bisa dialiri Prana elemen Holy yang membuatnya bercahaya keperakan.

“Bantu, saya. Boleh?” Beatrix menarik tangan gw. “Armor baru ini sedikit rumit untuk dikenakan.”

Gw belum menjawab ketika Beatrix tiba-tiba menarik lepas tank top-nya. Tubuhnya yang padat terbungkus sport-bra. Beatrix berbalik dan menurunkan celana kargo dalam satu gerakan, menyisakan celana dalam model bikini dengan warna senada.

“Ayolah. Anda sudah melihat lebih dari ini. Lagipula, armor Exoskeleton ini… troublesome,” Beatrix berkata pelan, wajahnya agak bersemu.

Bagian dalamnya adalah kevlar komposit elastis dengan selang-selang mikroskopik yang dialiri cairan nannites, robot-robot berukuran mikron untuk memperkuat pe nggunanya. Permasalahannya, The Patriot merancang pakaian ini dengan body scan spesifik, sehingga… ehm (terpujilah otak mesum penulisnya…) harus dikenakan tanpa dalaman.

Beatrix menyilangkan tangan di depan dada dan melolosi sport bra-nya, lalu ketika tubuhnya yang tak berhalang segera terpampang, sebentar saja, karena Beatrix segera berjingkat masuk ke dalam body suit ketat yang benar-benar tidak membolehkan apapun ada di baliknya.

Please?” ia melirik gw, meminta gw untuk menarik semacam kait di bagian punggung, dan saat itulah gw bisa melihatnya, otot-otot pejal yang dipenuhi puluhan bekas luka.

“Sejak kapan?”

What?”

“Menjadi Ksatria Templar?”

I’m not quitely remember. 14? 15 May be? Kenapa anda bertanya seperti itu?”

Beatrix memasang bagian-bagian mekanik armor Exoskeleton yang di-cat dalam warna gelap untuk keperluan misi. Sebuah komputer jinjing di atas meja, dan Beatrix melakukan diagnostik sistem dan kalibrasi terhadap zirah mecha itu.

“Entahlah. I’m just… curious. kenapa, kalau boleh tahu?”

Beatrix tertawa. “Kenapa enggak? Someone has to do it.”

Slaying evil?”

“Yep. And there’s another kind of evil which we must fear most, boss,” Beatrix menatap gw, lama. "and that is the indifference of good men.

Hening lama. Nggak tahu kenapa. Gw tiba-tiba aja teringat kejadian empat tahun yang lalu. Waktu gw masih sesat dan diajak ngebegal. Lord Baphomet, Pengabdi Setan, yang memperkosa dan membunuh ibu-ibu random di tengah jalan. Dan gw nggak bisa melakukan apapun terhadap kejahatan yang terjadi di depan mata gw.

_________________________________________

Baca Joni Kroco Season 1. Bab Joni Kroco dan Kambing Brococorah

_________________________________________

“Mungkin kau benar. Someone has to do it. Menjadi Pedang-Nya di dunia,” gw berkata, entah kenapa.

Beatrix tersenyum kecil dan menekan layar sentuh, bagian mekanik dari armor Exoskeleton-membuka, dan dilepasnya satu persatu, hingga sekali lagi, tinggal body suit composit ketat yang membalut tubuh pejalnya.

Please?” ia berkata lagi.

Dan gw turunin reitsleiting di punggung Beatrix, hingga perlahan-lahan tubuhnya yang telanjang menampakkan diri di depan gw, duh, kenapa gw deg-degan gini, padahal biasanya gw sans aja ngebugilin harim-harim gw.

Justice will prevail. And thus… evil will perished. Percayalah, saya akan membantu anda mencegah ‘masa depan satunya’.”

And… if all Evil Perished?” gw terdiam, “What’s next?”

“Entah, lah? Dari kecil saya dilatih bertarung, dan apa yang ada setelahnya… saya bahkan tidak bisa membayangkan… hehehe…” Beatrix tersenyum, pandangannya perlahan mengawang tak menentu. “tapi kalau anda sudah tidak memerlukan jasa saya… Mungkin saya akan membuka panti asuhan, perhaps...?”

“Menikah?”

Beatrix tertawa. “Don’t jinx the mission, boss. Anda tahu, pembiacaraan seperti ini akan mendatangkan bad omen.” ada rona merah muda di pipinya. “Why so suddenly? Mendadak anda seperti fakboi Kalibata City yang lagi ngebet mau bungkus ani-ani.”

“Hehehe… nggak tahu juga kalo lu boleh gua bungkus.”

Funny. Tapi kenapa harus repot-repot merayu? Saya adalah tawanan perang. Queen Zarah (ibunya Astuti) memberikan saya sebagai budak kepada anda. Kalau mau, anda bisa menjadikan saya budak seks sekarang juga. Lagipula agama anda memperbolehkan itu.”

Sampai saat ini gw baru sadar kalau Beatrix telanjang bulat, tersenyum dengan pipi merona dan tangan yang tersilang menutupi bagian-bagian intim. SS habis ini cuk.

__________________________________________

Baca: Epilog Season 2

__________________________________________

“Loh? I-iya juga ya, kenapa dari dulu gua kagak kepikiran, wakakakag,” kata gw sambil garuk-garuk bulu jembud.

Beatrix tersenyum kecil. “Menyesal?”

“Kagak sih, karena elu lebih berguna bagi gua sebagai pengawal.”

“Hanya sebagai pengawal?”

“Emang lu mau gua jadiin bini ketiga?”

Beatrix menelengkan kepala, menantang pandangan gw.

“Seperti ini kah anda kepada istri-istri anda, boss? sweet talker?”

“Cuma ke cewek-cewek cakep doang sih,” kata gw ngegombal.

Beatrix melipat tangannya di depan dada.

So what I am for you, boss? Bawahan? Partner bertarung?” Beatrix menatap tajam. “or…” matanya mengerling. “─a lover?”

Hayo lho… hayo lho… hayo lho…

“Atau sekedar trofi untuk melengkapi empat kuota istri anda? Nyonya Astuti dan Aika sudah mengatakannya kepada saya.”

Mampos lu jon, langsung diskak ster.

Thanks, but no thanks. Dinikahi hanya karena saya adalah anak Yatim adalah penghinaan. I do not need your pity, realy. Beatrix Kiehl bukan seorang puteri perlu diselamatkan.”

Posisi tubuhnya berubah santai. Beatrix bahkan tak lagi berpikir untuk menutupi bagian-bagian intim tubuhnya.

“Semakin saya dewasa, semakin saya mengerti kalau dunia terlalu busuk. Tidak akan pernah ada pahlawan yang menyelamatkan puteri tidur dari menara. Tuhan telah lama mati di hati orang-orang yang hanya bisa berdiam diri, dan Beatrix Kiehl, tuan, bukan puteri lemah yang hanya bisa menanti kesatrianya. There are no such thing like White Knight in The Shinning Armor,but one: I am.” Beatrix berucap mantap, tanpa keraguan sedikitpun. “Beatrix of Jerusalem. Dan saya akan menjadi Pedang-Nya untuk membersihkan dunia dari kejahatan.”

Gw merinding, karena yan

“Kalau yang anda inginkan hanya ‘ini’….” Beatrix membusungkan tubuhnya yang tak berhalang. “Go on. Toh, sejak awal saya adalah budak anda.”

Gw nelen ludah.

But if you want to be my knight…” Matanya mengerling menantang. “You have to be worthy. Or someone else will.”

|XII|

“Bangsad lu, maruk amad, kurang cakep apa lagi anak gua sampe lu mau cari madu tiga!” kepala gw dikeplak sama Wagimin pake popor senjata.

“Iri bilang bos!”

“Ya gua juga mau bangsad, kawin lagi! Bosen tahu jadi duda, gatel.” Macan garuk-garuk bulu jembud. “Jon, kenalin gua lah sama kenalan lu siapa kek.”

Kagak. Kagak sudi gw bilangin kalo Sheila juga cari duda. Bisa-bisa mereka beranak bulu idung.

“OI! Bisa dengerin gua, kagak!” protes Regen yang lagi bagi-bagi sembako.

Macan yang bertugas jadi Sniper dapat senapan penembak runduk kaliber 12.5, dan senapan serbu M4 standar. Sementara buat gw dikasih senapan serbu yang ada grenade launcher-nya.

“M4 Carbine yang dilengkapi dengan peluncur granat M-203,” Regen menyerahkan senapan serbu dengan attachment peluncur granat yang terpasang di bawahnya. “Ini adalah granat high explosive, gas propelant, hulu ledak kustom racikan alkemis Arcana Major, kecil, tapi kekuatannya setara dengan 10 kg TNT dan janji politisi . kami menyebutnya, Devil’s Fart. Use this as last resort.”

“M-203 emang mantap gua juga biasa pake di CODM, btw, M-150 ada gak Oom?”

Gw dikasih minuman bernenergi titipan sponsor. “M-150, BISA!”

Gw juga bawa gir motor yang dihubungkan dengan rantai, senjata andalan gw selama dua tahun belakangan. Mantap. Gw dah siap tempor.

Berangkat dari pangkalan tepat di tengah malam. Seperti yang gw duga, Beatrix berangkat naik pesawat sama Commander Falcon dan pasukan khusus The Patriot, sementara gw dan Macan bareng tentara bayaran Arcana Mayor yang isinya sekumpulan Oom-oom greget veteran perang Bosnia-Serbia atau perang Teluk.


Ulrich von Leichenstein


Ragnar Skaarsgard


Regen Wagner

Ulrich von Leichenstein adalah Oom-Oom kekar berambut cepak, menenteng sepasang golok pendek dan rantai yang melingkar-lingkar di atas tubuhnya yang isinya otot semua. Mata menatap nyalang. Bibir mengunyah sandal jepit, dan ada codet gede di pipinya.

Sementara Ragnar Skaarsgard adalah Oom-oom berambut pirang dengan badan segede Van Dame. Cuma bawa pistol Magnum, pisau komando, dan tombak besar di punggung. Kaos kutung, dan di lengannya yang keker terlihat tato bergambar Dewa Odin.

Just like Beirut, aren’t it?”.

Macan tersenyum greget. “Ragnar of Vinland, tapi gua yakin kita mengenang Beirut dengan cara yang berbeda.”

“The Tiger of Kirikumi. The only person that regarded as rival by Sahal, The Death,” Ragnar menatap tajam ke arah Macan, tangannya meraut pensil pakai pisau komando. “We could be allies, jika saja anda tidak memihak Jafar.”

Ragnar menyinggung pertempuran 4 tahun yang lalu.

Someone has to do it. Kadang-kadang elu harus menjadi Yudas demi alasan tertentu."

“Jafar is cunt. Orang itu mengkhianati Sahal.”

“Ayolah, bung. Jafar is dead. Sahal is dead. Dua orang itu sedang bersenang-senang di Neraka. Maka biarkan kita bersenang-senang sedikit di dunia.”

Ragnar tertawa keras.

Suara mesin Helikopter Siluman Comanche menderu di tengah landasan pacu ketika satu persatu pasukan khusus The Patriot memasuki lubang palka.

Gw melihat Beatrix di kejauhan, berbicara dengan Commander Falcon, gw bisa melihat mata laki-laki tampan itu yang menatap Beatrix dengan penuh rasa cinta. Mereka berdua akan melakukan sapu bersih terhadap anggota Los Illuminados begitu kami menangkap Sanca. Mungkin setelah itu keduanya bakal liburan di Venice, ciuman di atas Gondola.

Sementara, gw? Gw harus satu helikopter sama bapak-bapak komplek.

Listen this.” Ragnar menoleh ke arah teman-temannya. “Sahal pernah kasih tahu gua tebak-tebakan: Apa bahasa Perancisnya buah-buahan?’”

Anak-anak Arcana Major menatap ke Igor.

Roujac.

Ya Allah, gini amat dah nasib gw.

Gw menghela napas berat. Bersiap menaiki palka.

Wait!

─suara Beatrix. Suara langkahnya terdengar tergopoh.

“Beatrix of Jerusalem, reporting for duty. Apa masih ada tempat untuk tanker dalam party ini, Sir?” ia memberi salute kepada Regen.

“Loh. Gua pikir elu sama Mamang Palkon?” gw agak kaget.

Beatrix tersenyum kecil. “Nah, it’s okay. Lagipula The Patriot hanya akan melakukan sapu bersih, anda pikir saya akan membiarkan kalian semua menikmati bagian terbaiknya?”

Terdengar suara dengingan pelan ketika pesawat-pesawat rotor lepas landas.

Like Sahal once said,” Macan melinting bulu idungnya. “Kill em all.”


Macan
Makhluk Tuhan Paling Greget
 
Terakhir diubah:
6. Joni Kroco dan
Siluman Ular dari Desa Penari

Los Illuminados, atau The Elighten One adalah tarekat spiritual yang percaya bahwa realitas ini adalah ‘penyimpangan’ dari takdir The Maker. Suku Orang Pulu di Bolivia, Sekte Aghori di India, Pemuja Angra Mainyu di Mesopotamia, dunia dipenuhi dengan Agama-agama Kuno yang menantikan saat di mana dunia akan menyatu bersama ‘Yang Satu’, suatu masa di mana tak ada lagi penderitaan, tak ada hari pembalasan, tak ada apapun.

Diringi lagu Paint it Black milik The Rolling Stones, helikopter siluman itu melesat melewati hutan Amazon yang lebat. Di bawah kami terlihat sungai Rio Grande yang meliuk panjang di bawah cahaya bulan. Sementara bersiaga di pintu palka Regen dengan senapan mesin berat. Hingga akhirnya terlihat siluet Piramida Raksasa El Dorado di kejauhan.

Markas musuh terletak jauh di dalam hutan, di regio tak bertuan yang dihuni kartel narkoba, pasukan separatis, dan suku-suku pedalaman. Tanpa suara, patu persatu pasukan khusus Arcana Major melompat keluar dari pintu palka begitu lampu indikator menyala hijau.

Diceburin langsung dari helikopter, kami berenang melewati sungai Rio Grande. Baju selam nannites milik The Patriot membuat gelombang elektromagnetik tubuh kami tak terdeteksi oleh ikan piranha, ular anconda, buaya darat, dan segenap predator yang menggeliat lapar di bawah kaki gw.

Cahaya bulan terlihat menerangi sebuah totem kerang raksasa yang gw prediksi sebagai Kerang Ajaib, berhala yang disembah oleh suku Pulu-pulu, sementara di bawahnya adalah Cenote, sumur raksasa yang terhubung dengan sungai bawah tanah.

Lumut bioluminesens yang menempel pada pohon-pohon raksasa menerangi Piramida Raksasa El-Dorado dengan cahaya ungu, biru, dan merah hati yang meemendar lembut, sementara menjulang dengan batu-batunya yang dibangun oleh para Giantess, keturunan pertama manusia yang masih setinggi 15 meter.

Seekor burung raksasa berkepala ular melintas di atas kami dan hinggap di puncak Piramida. Tiga orang dengan pancaran tenaga setingkat Animus User Level-S berada di altar kehormatan. Ifrit, dari Dataran Tinggi Golan. Leviathan, dari Sumeria, dan Ratu Orang Pulu Sendiri, Quatzeqoatl, yang melakukan puja semadi. Di sekeliling mereka para devotee Los Illuminados melakukan tirakat untuk mengakses kekuatan Dark Dimension.

Sama seperti yang gw lihat di Pandora 2 tahun yang lalu, tidak ada satupun dari Orang Pulu yang mengenakan busana, mereka terlibat dalam sakramen sesat pemujaan berhala.

“Pada dasarnya Orang Pulu adalah pacifist. Mereka nyaris menghindari konfrontasi, kecuali konflik di abad ke-15 ketika Inquisitor Ordo Templar datang untuk memerangi penyembah berhala,” Regen melirik ke arah Beatrix. “You must be aware with this story, miss.”

Beatrix menggaguk. Ketika Kerajaan Inca dan Aztec satu persatu jatuh ke tangan para Conquistador Spanyol, hanya Kerajaan Kuno El-Dorado yang tetap tersembunyi dari sejarah dunia.

“Kami pernah disewa oleh perusahaan milik George Soros yang ingin melakukan penambangan di tempat ini. Tapi Sahal menolak.”

“Kenapa?”

Ragnar menyeringai. “The Warior of Pulu. They’re fucking strong, boi.”

Objective kita hanyalah Sanca. The Patriot akan mengurus sisanya. In and out. Ini adalah operasi senyap. Hoo-rah?”

“Hoo-rah.”

|XII|

Tanpa suara, kami merayap mendekati sebuah ceruk bercahaya, darimana aroma bisa Sanca terasapaling kuat. Regen, Ragnar, dan Ulrich menjaga perimeter, sementara tim gw bergerak memasuki sarang ular.

Dengan pistol berperedam dan pisau komando gw memimpin sebagai point. Sebuah lorong kuno yang mengarah menuju bagian bawah Piramida, lumut bioluminesens yang tumbuh disekelilingnya memendarkan cahaya hijau lembut. Kepompong bening berisi cairan amnion dan tubuh-tubuh telanjang yang disangga dengan plasenta penyangga kehidupan.

Beatrix melirik ke arah gw. Homunculus? batin gw, karena gw langsung mengenali pasukan manusia buatan itu sebagai jenis yang sama dengan yang dikembangkan oleh The Patriot di Laboratorium Bojongkoneng.

“Bos…,” bisik Beatrix waspada, dan gw langsung ngerasa ada yang nggak beres dengan semua ini.

Sanca. Berdiri di depan sebuah kepompong yang paling besar. Seperti sudah menantikan kedatangan kami.

“The Patriot isn’t it? So, they’re sent you to kill me…,” desahnya putus asa. “Is it the end? akhirnya gua harus mati di tangan temen-temen gua sendiri….”

Terdengar suara kokangan senjata. Beatrix yang membawa perisai maju paling depan. Gw dan Macan bergerak mengepung tanpa suara.

Get on your knees! Tangan di belakang kepala!” hardik Beatrix dingin, bersiap dengan borgol dan Prana Obstructor. “Jangan ada gerakan tambahan!”

“Ah. Jadi mereka memerlukan gua hidup-hidup… fufufufu….”

Sanca menurut patuh, tapi seringainya yang melebar, membuat gw tahu ada yang salah.

“Hati-hati,” bisik Macan waspada. “Kalian tahu Sanca. Manusia itu memiliki rencana busuk.”

“Fufufufu… now tell me, Oppa Gimin… Do I look like a guy who has a plan….?

“Darling! Awas!” jerit gw ketika tiba-tiba Sanca menyemburkan cairan beracun ke arah Beatrix.

Refleks, gw mendorong Beatrix menjauh.

─Crssss…. Semburan bisa beracun itu melelehkan kulit gw seketika.

“Bossdarling!” pekik Beatrix menghambur ke arah gw yang kejang-kejang akibat pengaruh racun yang bisa melelehkan baja, seluruh tubuh gw meleleh hingga otot-otot dan organ dalam gw terlihat.

Gw langsung merapal ajian Amerta, “ATAS, ATAS, BAWAH, BAWAH, KIRI, KANAN, KIRI, KANAN, B + A, START.”

─dan bagaikan sosok abadi, sel-sel tubuh gw langsung beregenerasi dengan instan.

__________________________________

Amerta = Jurus Penyembuh Dewa yang membuat penggunanya tidak bisa mati

__________________________________

“Uhuk… uhuk….” tapi gw masih muntah darah sob, Prana gw langsung ngerop jadi 2%. Pake bayar zakat aja kagak cukup.

“Fufufu… gua tahu Amerta membuat lu bisa hidup abadi… tapi ini adalah racun Halahala yang bisa mengurangi Prana,” desis Sanca.

“Iblis!” Beatrix menebaskan pedang di kepala Sanca, yang langsung berubah menjadi cairan putih kental. Peju Bunshin no Jutsu (Jurus Klon Sperma), dan dari dalam kulitnya mengkerut jatuh, melesat kabur sesosok ular berkepala manusia yang menyelinap ke balik kepompong Homunculus.

Mendengar keributan, seorang petugas ronda yang ditugasi mengawal Sanca menyerbu masuk.

“PULUUUUUUUUU!!!! (PENYUSUP!!!!)”

─cepat. Beatrix bahkan tak sempat bereaksi ketika tubuhnya terbanting keras. Beatrix berusaha melumpuhkan musuh dengan CQC (Close Quarter Combat), tapi diluar dugaan, cewek pribumi itu menangkap pergelangan tangan, dan menggunakan energi serangan untuk menggoyahkan kuda-kuda. Tangannya menempel di dada Beatrix, dan yang gw lihat berikutnya adalah cewek berarmor tebal terpental 10 meter.

Tembakan senapan G-36 berperedam Macan terdengar mendecit bersama dinding gua yang pecah berhamburan ketika proyektil 5.56x45 mm beter itu menghantam tubuh musuhnya dalam mode full auto.

Proyektil kosong berjatuhan, Macan membeliak tersengal, saat itulah ia baru menyadari bahwa lawannya masih berdiri tegak. Cewek pribumi. Telanjang bulat Berambut ikal hitam sepinggang, kulit sawo matang, dan berwajah khas Amerika Latin. Berumur belasan gw kira, karena wajahnya terlihat imut-sensual kaya kawin silang antara Demi Lovato dan Thalia Maria Cinta yang Hilang.


(sebut saja) Pulu
Berserker Suku Pulu

“Pulu, Pulu… pu!” (Spirit of Pulu, The Turqoise), desis si Cewek Pulu, dan gw merasakan Prana Kegelapan merembes memenuhi tubuhnya yang telanjang dengan nadi-nadi kehitaman, Bayangan kura-kura Galapagos mewujud samar di belakangnya.

Ilmu Sesat Rawarontek. Peluru tajam senapan serbu itu bahkan tidak mampu menggores kulitnya.

Sanca tersenyum di kejauhan, “you underestimate Spirit of Pulu, Oppa Gimin. This tribe, re fascinating species. The Ancient, keturunan langsung para Cosmos Streamer yang masih tersisa. Sama seperti kita para Animus User yang bisa mengakses kekuatan Dimensi Keempat. Orang Pulu bisa mengakses kekuatan Dark Dimension, Prana Kegelapan, and some weird shit… and you know what? bagian terbaiknya adalah, tanpa efek samping sama sekali. How can they? How could they? Sementara orang seperti Lord Baphomet jatuh ke sisi gelap. They learn to accept the darkness, not deny it….”

“Tsk,” desis Macan simbil menghunus golok Adamantium gede di punggung. Petarung kelas berat itu memusatkan Prana di telapak kaki. Satu tolakan kecil, dan jurus langkah tanpa gaya berat Oraishin no Jutsu membawa Macan muncul di belakang musuh. Goloknya menyala keemasan, pertanda Ilmu Kanuragan yang ikut dikerahkan.

Sabetan pertama, si cewek Pulu menghindar lembut, tubuhnya melayang ringan bagai sebutir kapas, bahkan bacokan penuh tenaga Macan seolah-olah hanya mengenai kabut tipis yang memendar pudar. Merasa diremehkan, Macan mengerahkan tujuh jurus Harimau Pantura yang membuat senjata pusakanya berkelebat membentuk ilusi ratusan golok Harimau yang mencincang tubuh musuh.

“HARIMAU MENERJANG JANDA!!!”

“Pulu, Pu… Pu-pu!” (Spirit of Pulu, The Buttefly) si cewek Pulu tersenyum lucu di atas wajahnya yang imut, tubuhnya seperti melayang di udara bersama bayang-bayang ratusan kupu-kupu hitam, menghindar lincah dari serangan Macan yang mengejar bagaikan hewan pemburu di antara patung-patung berhala yang pecah berhamburan.

Lalu ketika ia menemukan jeda di serangan Macan, bibirnya berbisik: “Pulu, Pu… Pu-pu-pu!” (Spirit of Pulu, The Jaguar)

Macan bahkan tak sempat mengelak, karena dalam satu kejapan mata, si cewek Pulu melesat memasuki jarak serang. Satu terjangan fatal, dan cakar yang dialiri Prana Kegelapan langsung mementalkan tubuh kekar Macan menghantam tiang batu hingga pecah berhamburan.

“Groa!” jerit musuh imut, merangkak telanjang bagaikan seekor predator apeks, di belakangnya mewujud seekor macan kumbang berwarna hitam.

“Wagimin!”

“Tsk, Prana Kegelapan memang membuat penggunanya lebih kuat dari Animus User rata-rata, Jon,” desis Macan sambil menyeka darah di bibirnya. “Gua yang bakal ngeladenin si eneng ini, elu kejar Sanca.”

Macan tersenyum binal menemukan lawan yang sepadan, bulu idungnya goyang-goyang girang, dan di belakangnya mewujud bayangan Harimau Emas yang berhadap-hadapan dengan Jaguar Hitam si cewek Pulu.

Dua binatang buas yang memperebutkan posisi Predator Apeks….

|XII|

What the fuck are you doing!” Regen menyerbu masuk, tapi keributan yang terjadi membangunkan seisi desa.

Bagaikan mengusik kawanan lebah, para Warior of Pulu mengepung posisi kami.

Di puncak Piramid El-Dorado gw melihat Iblis Api Ifrit berbentuk raksasa bertubuh Gorila berkepala banteng dengan sekujur tubuh yang terbuat dari api hitam Neraka Jahanam. Sementara dari dalam Cenote (gua bawah tanah), Iblis Laut Leviathan menggeliat naik, gw cuma bisa melihat kepalanya yang berbentuk seperti naga dan bagian tubuhnya yang terbuat dari ratusan tentakel cerita horor kosmik Lovecraftian.

Cahaya bulan hanya menimbulkan siluet ketika makhluk-makhluk penghuni Dark Dimension menunjukkan diri, termasuk ketika akhirnya satu-satunya sumber cahaya di langit itu padam oleh makhluk raksasa yang mengepakkan sayapnya yang membentang sepanjang 1 km. Gw cuma bisa melihat siluetnya yang gigantis. Iblis Langit Quatzecoatl, dan Ratu Suku Pulu yang membeliak geram di atasnya.

“PULU!!!! PULUUUU!!!!! PULUUUUUU!!!!!! (TANAH AIR KITA TELAH DIINVASI! MARILAH SELURUH RAKYAT PULU-PULU!!! ARAHKANLAH PANDANGANMU KE DEPAN!!!)

Bersamaan dengan itu. Iblis Api Ifrit menerjang dengan kobaran api hitam neraka dan jelaga legam yang menghanguskan apa saja yang disentuhnya. Tanah ikut bergetar ketika ia melompat ke arah kami.

Ragnar melangkah maju, bibirnya komat-kamit membaca mantra:

The hammer of the gods / w’ell drive our ships to new lands / to fight the horde, and sing and cry,” tombak Gugnir di tangannya memendarkan cahaya biru. “Valhalla, I am coming!

Satu tebasan, dan di bawah tubuh Iblis Api Ifrit terbentuk lingkaran sihir, diikuti pilar es sedingin nol derajat Kelvin yang membelah langit, membungkus semua yang disentuhnya, termasuk Api Neraka. Partnernya, Oom Ulrich menerjang dengan sepasang golok pendek yang dihubungkan dengan rantai, gw cuma bisa melihat pijaran bilah-bilahnya yang membentuk nyala berwarna meraH lava ketika ia melompat ke kepala Iblis Api Ifrit untuk membacokkan senjata pusakanya, Blade of Exile, peninggalan Kratos The Godkiller.

Jadi ini adalah kekuatan Arcana Major, batin gw ngeri, karena dua orang oom-oom binal itu bisa mengimbangi Iblis Api Ifrit dalam pertarungan jarak dekat.

Terdengar suara tembakan ketika pertempuran sporadis pecah di sana-sini antara pasukan Arcana Major dan Warior of Pulu yang bisa berubah jadi makhluk jadi-jadian. Awan badai hitam bergemulung di langit, dan dua makhluk Dewa berhadap-hadapan pertanda Regen sedang bersiap untuk duel satu lawan satu dengan Ratu Orang Pulu yang membawa kapak besar di atas Burung Raksasa.

This will be hardcore, Jon,” desis Regen, keringat membasahi wajahnya. “Gua serahkan Sanca kepada kalian.”

Sanca yang kabur sambil tertawa fufufufu, membuat gw dan Beatrix segera menyusul si dukun santet yang kabur ke arah hutan.

|XII|

“Jangan kabur lu bangsad!” jerit gw sambil memberondongkan senapan, Sanca yang sudah selincah ular pohon Bolivia melompat di antara batang-batang pohon raksasa. Predikat sebagai mantan shinobi Klan Naga Hitam membuat pria bertubuh ramping itu piawai menggunakan jurus meringankan tubuh dan melesat di antara dahan-dahan meninggalkan gw yang kehabisan Prana dan Beatrix di belakang.

Kesel, gw nembakin geranat high-explosive dari attachement peluncur yang terpasang di senapan, ledakan besar menghancurkan dahan besar yang dipijak Sanca, memberikan kesempatan bagi Beatrix untuk menerjang dengan perisai dan pedangnya.

Tapi Sanca selicin belut. Ex-Shinobi Klan Naga Hitam itu menghindar dengan salto, zirah mecha Beatrix yang berat memberi Sanca keunggulan taktis di dalam hutan belantara. Semburan bisa Ular Beludak melelehkan perisai dan zirah titanium, disusul tembakan shuriken beracun yang memaksa Beatrix melompat mundur ke dalam jarak aman.

Gw memasukkan selongsong granat kedua kedalam grenade launcher.

“ELU SUDAH TERKEPUNG!” jerit gw, dan melesatkan proyektil berdaya ledak yang terarah. Sanca berguling ke tanah, tapi bola api besar berhasil merobohkan pohon duren dan menutup jalur pelarian.

Terpojok, Sanca merayap ke balik kegelapan. Gw cuma bisa melihat sepasang matanya yang menyala hijau dan aura hitam yang memekat diiringi erangan hewan buas. Gw tidak langsng mengejar, intuisi petarung gw merespon adanya bahaya, gw langsung tahu dari boss music yang terdengar di latar belakang.

Beatrix menaikkan perisainya, “brace yourself… MVP Boss is coming!

“HEN… SHIN…” terdengar suara Sanca, parau.

Sesosok makhluk abomination merangkak dari kegelapan, tubuhnya yang pucat bermandikan lėndïr, melata dengan tubuh bagian bawah berbentuk ular putih…. Meninggalkan tubuh Sanca yang tinggal lapisan lemak dan kulit layaknya ular yang berganti kulit…..


Sanca, Demon Mode

“Jurus Petapa Hakuja Sennin dari Goa Ryuchi…,” desis Beatrix waspada.

“Fufufufu…. Elu kira… cuma Los Illuminados yang bisa menggunakan Prana Kegelapan?” Tubuh Sanca kini dipenuhi oleh sisik, dan bagian bawah tubuhnya berubah menjadi ular sempurna. “Gua udah KKN di desa Penari… ini adalah kekuatan baru gua karena gua udah ditusbol ma Pak Prabu dan ngeue di Sinden sama Ratu Ular Badarawuhi….” Sanca mendesis. Lidahnya bercabang dua. “Gua juga udah disuruh joget bügïl kek Kinanti dan dïgïlïr sama Demit satu gunung demi mendapatkan kekuatan ini.”

Sanca mendesis, tubuhnya diselubungi oleh aura kehijauan yang beracun, semua tetumbuhan yang disentuhnya langsung berubah layu dalam sekejap mata. Lalu, ketika kabut hijau itu bergemulung tebal, ia menerjang ke arah Beatrix.

Beatrix menahan dengan pertahanan sempurna perisai + kekkai (perisai energi) yang berbentuk lingkaran suci, membuat serangan Sanca tak berefek apapun.

“ORAAAAAA GUA LAWAN LU, BANGSAD!” jerit gw dengan kebinalan yang hakiki. Otot-otot gw membara kemerahan dialiri jurus penghancur Brajamusti, dan telapak kaki gw yang fenuh varokah bersinar dengan jurus langkah tanpa gaya berat, Oraishin no Jutsu, kebarokahan serangan gw bermanifestasi menjadi aura merah darah yang bergemulung bak awan badai.

Benturan dua kekuatan destruktif saling menegasikan. Pijaran api memendar ketika gir motor di tangan gw beradu dengan cakar Sanca yang dialiri Prana Kegelapan dan saling bertukar belasan jurus. Macan benar, Prana Kegelapan membuat Sanca yang petarung medioker bisa mengimbangi jurus gw! Gir motor+rantai gw hanya mengenai udara kosong, mendesis, Sanca balas menyapukan ekor ularnya yang gw hindari dengan backflip ke belakang.

Beatrix menggunakan kesempatan itu untuk merapal doa Exorcism. Cahaya suci menyelubungi zirahnya diikuti dengan sayap keperakan yang muncul dari pundak dan halo malaikat di atas kepala. Matanya berubah putih bercahaya, dan jejak-jejak sinar berlesatan di setiap langkah kaki….

Sanca menyeringai dan melesat ke arah Sang Ksatria Cahaya.

Beatrix tersenyum gagah, menyambut dengan perisai.

“I-AM-THE DEMON SLAYER!”

|XII|

‘Aqua Benedicta’

|XII|

Hantaman perisai yang dipenuhi elemen Holy mementalkan tubuh Demon Sanca. Cahaya putih menenggelamkan kegelapan, menyusutkan perubahan wujud Sanca kembali menjadi manusia normal, diikuti tusukan fatal pedang Gladius.

Sadar akan gap kekuatan, Sanca melompat menjauh dengan jurus meringankan tubuh, tapi lesatan cakram berantai gw yang menyusul membelit tubuh ramping pengguna elemen racun itu.

Melesat, Beatrix langsung meringkus Sanca dan melingkarkan Prana Obstruktor yang dapat menghalanginya untuk menggunakan jurus elemen racun.

“INI UNTUK SER PRIMUS!” Beatrix menghantamkan perisai di wajah Sanca meremukkan hidungnya seketika.

__________________________________

Ser Primus = Nama Partner Beatrix yang dibunuh Sanca di Season 2

__________________________________

“Awawaw… hiks… hidung eike… baru oplas di Kroya… hiks….”

Beatrix mencengkeram leher Sanca, mendesis geram di telinga “Kasih gua alasan buat nggak ngebunuh lu!”

Beatrix menghajar Sanca lagi. Sebilah pisau komando melingkar di lehernya. “Di mana Tara?! Siapa yang memerintahkan lu buat ngebunuh Sahal?!”

“Gua nyerah…. gua nyerah…. bilang The Patriot…. gua mau bekerja sama… gua akan melakukan apapun perintah merekaaa… ciyusan cintaaaaa….”

“Tolong,” kata gw. “Gua nggak sesabar Beatrix, jangan paksa gua menggunakan ajian cepirit rasa soto buat bikin lu buka mulut. Siapa yang ngebunuh babe gua?!”

─that’s……complicated.”

We have plenty of time,” dengus Beatrix.

Lagi, Sanca melirik gw.

“Sahal met you… aren’t he, Jon?”

“Dari mana lu tahu!”

“Benarkah itu, Bos?” lirik Beatrix.

Gw menangguk, pelan.

Sanca hanya menyeringai dan menjilat lelehan darah di sudut bibirnya sendiri.

“Menurut lu… begitu Sahal tahu elu bekerja sama dengan The Patriot… apa yang akan dilakukannya …? Membiarkan anak kesayangannya berada dalam bahaya…? You know The Patriot… Sahal juga tahu itu… di belakangnya adalah Oligarki Elit Global yang mengatur jalannya pemerintahan dunia… menciptakan New World Order adalah visi mereka, dan mereka akan melakukan apapun… apapun, termasuk melakukan tindakan pre-emptive terhadap semua orang yang mereka anggap sebagai ancaman….”

Now tell me, Jon… siapa ancaman terbesar bagi umat manusia…? Tara…? Los Illuminados…? No…” Sanca melirik seram. “it is you… Sang Mandala Kegelapan…. nubuat akhir zaman yang akan membawa penghakiman atas dosa-dosa umat manusia… dan The Patriot akan melakukan apapun… apapun, untuk menghalangi kebangkitan Mandala Kegelapan…”

“Diam kau, Iblis! Jangan libatkan tuan saya dalam rencana jahatmu!” hardik Beatrix.

Real eyes, realize, real lies…. Anda sudah melihatnya sendiri, nona… Homunculus… adalah mahakarya saya… ” Sanca melirik gw dan Beatrix. “dan saya yakin, anda juga pernah melihatnya… di suatu tempat…” Sanca mengerling licik. “….kan? fufufu… mereka bahkan tidak membayar royalti atas penelitan ini, cinta…..”

Darah gw membeku ketika gw menyadari sesuatu….

“Yes… Sahal knows too much…”

Babe Sahal melakukan penyelidikan pribadi terhadap para Elit Global…

Babe Sahal bahkan langsung datang ke Indonesia untuk memperingatkan gw….

Sanca tersenyum.

“And we are, Jon, are the loose end.

terdengar ledakan keras bersamaan dengan akhir kalimat, tanah yang kami pijak bergetar, dan debu berjatuhan dari batu granit piramid ketika serangan udara The Patriot jatuh menghantam perkampungan Orang Pulu.

This is too soon!” desis Beatrix panik. “Seharusnya mereka menunggu isyarat dari kita!”

Di sekeliling kami dinding api menyala tinggi. Bom napalm yang dijatuhkan The Patriot membakar perkampungan Suku Orang Pulu. Wanita dan anak-anak berlarian ke arah hutan. Sementara para Warior of Pulu menerjang gagah berani ke arah pasukan Arcana Major yang mengepung posisi mereka. Prana Kegelapan membuat suku pedalaman itu bisa menandingi kekuatan tentara bayaran Animus User Level-S.

Hingga akhirnya pasukan The Patriot tiba, dari dalam helikopter angkut Chinook berlompatan pasukan khusus dengan topeng tengkorak, The Homunculus Army. Di belakangnya 12 cewek telanjang berjubah emas yang seluruh tubuhnya diliputi oleh bodypaint emas menggabungkan diri dalam pertempuran. 12 Ksatria Emas Sang Mandala.

Pertarungan tidak imbang, satu persatu anggota Los Illuminados dibantai oleh 12 Ksatria Emas dan pasukan Homunculus gw, termasuk para Warior of Pulu yang sudah menyerah.

|XII|

Ketika gw balek ke perkampungan Orang Pulu, tembok api besar sudah menyala membakar hutan belantara, dan Piramida Hitam El-Dorado hilang setengah. Tiga orang tetua Los Illuminados berhasil diringkus, tapi pasukan Arcana Major, terutama yang berpangkat grunt menjadi korban.

Trio Binal Regen, Ulrich, Ragnar kehabisan Prana. Macan babak belur kaya habis digebukin sama beruang madu, goler ngap-ngap Prana-nya soak, terus ngedeprok lemes nyariin nasi kotak.

Sementara si cewek Pulu dirantai telanjang dan jadi bulan-bulanan pasukan khusus The Patriot yang datang belakangan.

Lima orang pasukan khusus The Patriot yang langsung ngaceng melihat si cewek Pulu yang telanjang dan langsung menyodorkan kontoru masing-masing, secara ni cewek imut banget tampilannya gans. Si Pulu langsung geleng-geleng sambil nangis-nangis karena bakal dilecehin.

“EH, ANAK MANE, LU! MAIN SEROBOT TAWANAN PERANG GUA!”

Si Wagimin nongol terus nabokin anak-anak The Patriot yang udah ngeluarind titid.

“Ya elah, gua udah ngaceng, bang!”

“KAGAK! INI TAWANAN PERANG GUA! KALAU MAU NGEWE, CARI SENDIRI SANA!”

“Songong amat lu bang! Tunggu aja pembalasan kami pas Pilkada!”

Commander Falcon memerintahkan anak buahnya mengamankan hasil penelitian Sanca, komputer, laptop, dan berkas-berkas yang berserakan di sana-sini. Makhluk-makhluk Homunculus yang masih tertidur di dalam kepompong cryogenik tak luput diangkut ke dalam helikopter bersama Sanca sebelum Macan dan anak-anak Arcana Major khilaf dan main hakim sendiri.

Welldone, wahai Mandala 12 Rasi Bintang. Your help are much apreciated. Kami tidak akan bisa melakukan penerjunan apabila tim anda tidak melumpuhkan Quetzacoatl yang memiliki supremasi udara.”

Commander Falcon berkata dengan mata tak beralih dari lembaran-lembaran jurnal penelitian Sanca tentang metode untuk mencuci otak.

─gw jadi makin curigation.

We’re here not for Sanca, aren’t we?”

Senyum tipis mengembang di sudut bibir. “Sanca membawa kabur penelitian kami, dan kami tidak bisa membiarkan semua orang bebas memproduksi tentaranya sendiri….”

Terdengar keributan dari arah desa, dimana pasukan reguler The Patriot mulai menggila. Berada di tanah tak bertuan, membuat orang-orang itu berlaku seenaknya. Cewek-cewek Suku Pulu yang eksotis diperkosa, dan warga sipil yang sudah tidak berguna: manula dan anak-anak di bariskan di depan liang lahat yang mereka gali sendiri.

Dan yang tedenger berikutnya rentetan senjata… pembantaian massal... pėrkȯsȧan massal.... seperti yang terjadi dalam tiap-tiap pėrȧng sejak manusia pertama kali menumpahkan darah.....

“PULUUUUUUUUU!!!!” suara tangisan si cewek Pulu terdengar meraung histeris.

They’re did nothing wrong, you dipshit!” jerit gw geram.

“Of course, they are… Suku Pulu adalah entitas yang berbahaya bagi kedamaian dunia… siapapun yang bisa mengendalikan Prana Kegelapan akan dianggap The Patriot sebagai ancaman.”

“Sir Arthur, ini adalah genosida! Hentikan ini! Saya mohon!”

“Kata-kata yang indah dari orang yang pernah membantai rakyat sipil kota Alamut. Everything, dear Fraulein, is under our calculation. Termasuk apa yang anda lakukan saat ini. The Patriot dan para Elit Global sudah melakukan kalkulasi terhadap semua ancaman yang mungkin terjadi.”

“Termasuk gua dan Sahal?!”

“Ah, you said it.” Commander Falcon tersenyum dan berbicara melalui radio, “Execute order 66.”

─dor.

N-nani?”

Waktu gw sadar, dȧdȧ kiri gw udah berlübȧng. Peluru tajam yang ditembakkan dari jarak point blank menembus paru-paru dan jantung. Gw berusaha mengeluarkan kemampuan healing factor Amerta yang bisa meregenerasi luka dalam sekejap mata. Tapi seberapapun gw berusaha, lübȧng peluru bundar di dȧdȧ gw tetap mengeluarkan darah. Racun Halahala Sanca memberikan efeknya.

“FUC─”

─dor.

Tembakan sniper melubangi kepala Regen yang kehabisan Prana.

Macan membeliak geram jatuh ke dalam jebakan.

“Gua tahu sejak awal ini adalah misi bunuh diri,” dengus Macan “TAPI GUA AKAN DENGAN SENANG HATI KETEMU SAHAL SAMBIL NGAJAKIN KALIAN!”

Kemarahan membuat tubuhnya dialiri Prana Kegelapan sehingga berubah hitam legam. Tanah berguncang mengikuti langkah kaki Macan yang menerjang penuh angkara, dan menebas belasan pasukan Homunculus sekaligus.

Salah seorang dari 12 Ksatria Emas melompat menghadang jalur serangan, satu jentikan jari dan sektika langit terbelah dan petir warna emas segera mencacah tubuh Macan.

Potongan tubuh Macan yang berceceran ketika sambaran petir dari langit menyambar tepat di atas sisa-sisa tubuhnya yang masih meronta terbakar.

Si wagimin langsung hangus jadi abu gosok.

Yang tersisa hanyalah bulu idungnya.

|XII|

You can (not) redo

Berapa kali pun kau mencoba

mengubah masa lalu

Sejarah hanya akan kembali mengarah

ke muara yang sama


|XII|

Kehabisan Prana, membuat gw nggak bisa mengakses kekuatan Animus gw. Tanpa Animus, gw nggak lebih dari manusia biasa yang tunduk pada reaksi fisiologis tubuh gw sendiri. Jantung dan paru-paru gw yang berlübȧng membuat gw cuma bisa megap-megap, berusaha memenuhi dȧdȧ gw dengan udara. Tapi sia-sia, otak gw yang kekurangan oksigen membuat gw bahkan nggak bisa memijakkan kaki dengan sempurna. Kepala gw terasa ringan dan pandangan gw putih semua. Gw nggak bisa denger apa-apa, termasuk ketika tubuh gw roboh di pelukan Beatrix.

Terdengar suara tembakan ketika Pasukan Homunculus dan ikut membantai anak-anak The Patriot yang sudah kehabisan tenaga, dan Beatrix yang mengamuk diringkus oleh lima orang Ksatria Emas sekaligus.

“LEPASKAN GUA, BANGSAD!” jerit Beatrix murka ketika Prana Obstructor dipasangkan di lehernya.

“Jangan lukai Fraulein cantik ini,” Commander Falcon mengusap dagu Beatrix. “Gua… memiliki rencana brilian untuknya…”

“CUIH!” Beatrix meludah jijik di atas wajah Mamang Palkon.

Gw bahkan nggak bisa berbuat apa-apa ketika Beatrix dilucuti dari armornya dan ditelanjangi oleh bajingan-bajingan cabul The Patriot…. dekat, gw cuma merasakan tubuh gw yang digotong ke dalam lubang besar kuburan massal bersama mayat Regen yang dilemparkan bak seekor binatang. Pasukan Homunculus menyiramkan bensin ke atas tubuh kami. Gw tersedak sekarat. Pandangan gw semakin kabur…

Saat itulah gw melihat sesosok yang memandang puas di ambang liang lahat.

Setengah wajahnya terbakar…

Dan cerutu menyelip di bibirnya…

Seorang yang seharusnya mati dua tahun lalu…

Jafar always pays his debt.

Dia tersenyum kecil, melontarkan cerutu ke atas tubuh gw….

─kobaran api

|XII|

Hilih Kintil. Baru episode 5 tapi gw udah mati sob. Tapi sama kaya ente yang udah baca Joni Kroco™ dan Joni Kroco™ Reloaded, gw sih sans aja, soalnya di dua buku sebelumnya gw dibikin mati-hidup-mati-hidup-mati-hidup sama authornya, sampai-sampai mati bagi gw udah kaya coli. Paling mentok gw ketemu sama Habib Sakti Lintas Dimensi terus gw dikasih Pagoda Pastiles terus dihidupin lagi.

Gw udah senyum-senyum, kangen sama mesemnya si habib yang menggoyahkan keimanan, waktu gw disambut sama malaikat Malik.

"Laknatun alaika ya Ahli Neraka..."

Mampos gw masuk neraka.

To Be Contijon!!!!
 
Kok skr lu mati kayak si ghost yg di bakar sama sephered di Azerbaijan sih?
 
Pulu pulu....pulu...pulu pulu pulu......(yg baca pake logat pulu ipin upin, fix masa dewasa anda penuh bahasa malay shia).
Translate is, maturnuwun suhu jon telah mewarnai pagi ceria ini dengan varokah skali, next apdet Ya Habib mbois smoga nongol... Kwkwkwkwkw.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd