Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Bimabet
korban apa sob :ngupil:
korban pemerkosaan?
inget sob, genre pemerkosaan itu udah aja jauh sebelum gw nulis cerita
dan yg namanya genre pemerkosaan itu pasti ada korban yang dipaksa
klo di genre pemerkosaan (umumnya) biasanya korban dibikin menikmati (buat ngurangin rasa bersalah penulis dan pembaca),
cuma bedanya kalo di cerita gw, gw bikin pemerkosaan lebih realistis...
selain itu apa bedanya cewek cakep digilir rame2 sama kuli dan tukang kebon di kbb ma cerita gw?


setuju suhu, :D terus berkarya :semangat:
btw, suka mantengin kbb jg hu?
ayo apdet nya hu :semangat:
 
11. Joni Kroco
dan Serbuan Maut

Jakarta Riot and Chaos... ternyata serangan nggak cuma ditujukan buat Eagle's Nest, sob! Bom mobil berkekuatan tinggi juga meledak di kantor pusat Klan Dasaatmadja dan Hayabusha Inc.

Dragon's Lair, markas Divisi 1 Naga juga diserang oleh pasukan tidak dikenal. Divisi 3 (Abang Gori ), Divisi 4 (Lord Baphomet), dan Divisi 7 (The Wolf) yang berafiliasi dengan keluarga Yakuza jelas dikerahkan untuk mempertahankan Dragon's Lair...

Sementara Eagle's Nest hanya dipertahankan oleh Divisi 2 (Macan), ditambah Divisi 12 (Divisi Zenni tempur) yang membuat perimeter dalam radius 1 km...

"Bagaimana dengan aparat kemanaan bekingannya Klan Dasaatmadja?" tanya gw ke cewek SMP yang sekarang lagi ngebalut sisa luka-luka gw yang belum disembuhin sama skill Amerta-nya Animus gw....

"Polisi dan tentara tak berkutik... serangan bersenjata terjadi secara sporadis di seluruh Jakarta... ditambah ormas-ormas seperti GAMPAR yang memancing di air keruh, menyerang dan membakar toko orang-orang yang dianggap berseberangan dengan mreka... situasi kembali seperti tahun 1998...," cewek SMP itu menjelaskan pake suara imut sambil berjongkok berdua sama gw di depan dealer motor yang sudah hancur...

Beberapa kali gw perhatiin anak itu mainan smartwatch di pergelangan kirinya sambil ngemut Coki-coki... gw nggak ngerti, tapi kayanya tas sekolahnya yang bergambar Kero Keropi tu isinya jajanan semua... sekarang dia malah ngeluarin Coki-coki yang belang-belang coklat-putih yang sekarang sudah langka...

"Mau ?

Gw ngangguk cepet...

|XII|

Smartwatch di pergelangannya berbunyi ringtone-nya Power Ranger... Cewek imut berbando tanduk itu melirik pesan singkat yang masuk...

"Pesan dari Hamelin...," Anak itu tahu-tahu ngeluarin sepucuk sub-machinegun Ingram™ dengan gantungan kunci bentuk sapi dari dalam tas sekolahnya yang penuh jajanan...

"Jinja? (ciyus loh?)" kata gw.

"Perimeter kita ditembus.... 3 mobil sekarang sedang menuju ke sini... bom mobil... bisa dipastikan...," katanya ke Macan.

Macan memerintahkan orang-orang Divisi 2 dan Divisi 11 (medis) berlindung di dalam Eagle's Nest....

Sambil nyepongin Coki-coki dan menggenggam sepucuk sub-machine gun, dengan santainya kimcil berkacamata itu menggumamkan openingnya anime Hamtaro, berdendang lucu dan berlari-lari kecil ke jalan raya yang kini lenggang dan penuh pecahan kaca dan puing-puing...

"Jangan! Bahaya! Woy! Anak SMP sarap!" jerit gw panik.

"Tara...," anak itu malah mengokang Sub-machinegun-nya. "Panggil gua Tara..."

|XII|

Dari kejauhan melaju kencang 3 unit mobil APV di jalur busway, bersiap melancarkan serangan gelombang kedua... dan Tara berdiri tenang, menghadang...

"Bang... masa kita biarin dia sendirian?!," jerit gw ke arah Macan... panik ngelihat anak kecil yang mau dilindes sama mobil berisi bom...

Macan cuma ketawa... malah sembunyi di balik beton....

"El-Toro?" Pemilik kekuatan Animus terkuat di Zodiarc? Jangan becanda, justru gua di sini gara-gara nggak mau kena tembakan nyasar...."

Dengan sebatang Coki-coki yang nyelip di bibir, Tara menaikkan sebelah telapak tangannya.... gw nggak bisa nangkep jelas... yang pasti bibir mungilnya sempet bebisik...

"Hancurkan mereka..., Naraka!"

Gw nggak bisa ngelihat yang sebenarnya terjadi tanpa kemampuan Dharana gw... karena tahu-tahu aja 3 mobil berisi bom itu langsung remuk dan meledak jadi bola api raksasa.... tanah bergetar kencang terkena gelombang kejut... dan jalanan di depan kita sekarang sudah dipenuhin sama lautan api....

Turbulensi udara akibat nyala api yang berkobar-kobar membuat rambut dan cardigans pinknya berkibar-kibar... Cewek imut itu memperbaiki letak kacamata ber-frame tebalnya.... tersenyum lucu dengan Coki-coki di bibir dan latar belakang kobaran api yang membentuk dinding merah setinggi 50 meter... tinggi...

Imut... tapi nakutin...

|XII|

________________________________



Tara

(Kapten Divisi 11 Zodiarc
Pemilik kekuatan Animus Level
-S
Naraka, Penguasa Hell' Realm)
_________________________________

Gelombang serangan kedua datang... puluhan orang kembali datang menyerang dalam formasi taktis... namun kali ini...

"Go on... kalian harus menyelamatkan Sheila dan Elang...," Tara berkata pada Macan lalu menembakkan submachine gun-nya dengan akurat ke kepala penyerang.... "I'll handle this...."

Macan memerintahkan anak-anak Divisi 2 yang memegang shotgun dan senapan serbu SS1 untuk membuat perimeter perlindungan di sekeliling Eagle's Nest...

Tidak seperti sebelumnya... kali ini pihak bertahan nampak lebih siap dengan sergapan lawan...

Tara tersenyum, melangkah di antara hujan peluru dan memberondongkan senapan mesin kecilnya ke arah kepala penyerang. Mudah-mudah gw salah lihat.... tapi sayup-sayup gw bisa asap hitam yang membumbung tinggi membentuk bayangan Lembu Hitam Raksasa yang memegang Trisula...

Animus... batin gw... berarti bukan cuma gw dan Sheila yang bisa...

|XII|

Cosmos Streamer adalah orang-orang yang bisa melepas roh dari raganya dan masuk ke dalam dimensi keempat kaya habib gw yang ngefans berat sama Icha di Uttaran.... Cosmos Streamer tidak memiliki kekuatan super... Ibarat film bioskop Cosmos Streamer hanya mampu menonton dan membimbing sob...

Sementara Animus User, disebut 108 bintang, orang-orang yang memiliki hak memasuki gerbang dimensi keempat, dan mengakses kekuatan Animus... begitu yang dijelasin Macan ke gw....

Macan menjelaskan lagi kalau dalam dimensi keempat, terdapat total 109 Animus yang terbagi dalam 9 gugus masing-masing beranggotakan 12 Animus yang disebut Gugus Dodekahedral (Dodeka=12 dalam bahasa latin)...

"12 x 9 kan 108, bang. Elu bilang ada 109 Animus."

"Yoi, Jon. Animus ke 109 adalah Animus terkuat yang memiliki perwakilan kekuatan The Maker Sendiri. Keabadian (Amerta), Ketiadaan (Nirvana), dan Kehancuran (Pralina)."

"Widih, keren. Sapa itu, bang?"

"Itu elu, Jon."

|XII|

"Di sini biar Tara sama anak buah gua yang ngehandel... kekuatan Animus Tara terlalu berbahaya buat pertarungan jarak dekat di bawah tanah Jon!"

Macan mengokang senapan serbu SS1 di tanganya...

"Sebenernya gua bisa turun sendiri... tapi gua memerlukan elu buat back up, biar gua nggak terlalu boros sama Prana...."

Animus User pale lu peyang.... gw mau bilang Prana gw sudah hampir habis gara-gara make Amerta, tapi Macan main asal makein jaket kevlar dan holdster buat naruh magasen ke gw... mamfus... gw diajakin nyerbu ke lantai B-12...

"... ini burst... ini full auto...," bujugbuset... gw malah diajarin cara masang magasen senapan serbu SS1 buatan PT Pindad.... "Popor di bahu... bidik... pisir sejajar sama pejera... tarik pelatuk... jangan lupa lepasin pengamannya... dan hati-hati sama tolak-baliknya...."

"Bang... bang... gua di sini aja... gua kalo main PUBJI mati paling pertama bang...," kata gw takut-takut megang senapan yang aslinya ternyata berat banget...

"Tenang aja... begitu Dharana elu aktif... semua bakal lebih gampang dari main PUBJI... kata Macan ngentengin...

Dharana fantat onta... batin gw kesel... Prana gw habis coy!

Gw yang selama ini berurusan sama kutek dan drama korea, jelas aja langsung deg-degan sob! Apalagi Macan pake acara nyuruh gw make rompi kevlar warna item... bujugbuset... nabrak banget sama kaos spongebob gw, celana pendek bunga-bunga, dan sendal swallow pink gw...

Tapi akhirnya gw beraniin aja sob! Lagian gw sudah kadung janji sama habib gw juga buat melindungi Sheila... akhirnya sambil nenteng senapan serbu SS1 lengkap dengan magasen cadangan dan Coki-coki... gw ngikutin Macan memasuki basement lewat tangga darurat....

"Antum fasti bisa... wahai murid ana yang lebih tamfan dari ban kemfes ditumbuhin bulu ketek....," habib gw ngomong dari dalam dimensi keempat... Uttarannya lagi iklan pasti....

"Doakan ana ya habib...."

"Insya allah ya Joni..."

Gw masukin batang Coki-coki ke dalam mulut... ngokang senapan gw...

Bring it on, lah coy!

|XII|

_____________________________________​



Macan

Kapten Divisi 2 Zodiarc
Kembarannya Mad Dog, titisannya Chuck Norris

___________________________________

Di sekeliling kami sudah banyak mayat-mayat bergelimpangan... kebanyakan centeng-centengnya Klan Dasaatmadja yang terlambat mengantisipasi serangan lawan... lantai B-1 yang merupakan show room dibiarkan tidak dijaga oleh musuh... gw dan macan bergerak hati-hati ke lantai B-2 yang merupakan kantin tempat makan anak-anak Divisi 6...

"Ssssst!" tangan Macan naik ke atas, memberi isyarat buat gw berhenti... dari isyarat tangannya, Macan memerintahkan gw ngambil posisi di sayap kiri di balik kitchen isle... dia sendiri ngambil posisi di balik tiang beton...

Gw jadi makin curiga kalau Macan ini dulunya bekas anggota pasukan khusus....

─tahu-tahu ada flash bang (granat cahaya) dilempar ke arah kita...

Macan langsung nunduk. Nggak lama pasukan musuh bergerak menyerang macam film The Raid dari segala penjuru. Takut kena tembak, gw refleks sembunyi dengan manja di balik kitchen isle... sementara Macan balas ngelemparin flashbang.... terus nembakin senjatanya....

Gw nggak ngerti gimana caranya Macan bisa menghindari peluru-peluru yang berterbangan di sekitarnya... Pergerakan Macan seolah dia sudah tahu ke mana peluru-peluru itu bakal bergerak... Bak Pemangsa yang mengincar buruannya, dengan tenang Macan mengarahkan pucuk senjatanya ke arah kepala orang-orang yang mengepung kami... satu mangsa peluru...

Sampai akhirnya magasen senapan SS1-nya kosong, 20 tambahan mayat sudah tergeletak di lantai...

Pasukan musuh terus berdatangan nggak habis-habis sob! pistol Beretta™ di pinggangnya menyusul menyalak... proyektil peluru Parabellum 9 mm berterbangan di udara mengirim pasukan musuh ke Alam Baka....

Macam kesambet arwahnya Chuck Norris dan Rambo, kembarannya Mad Dog ini ngebantai hampir 2 peleton musuh seorang diri...

Sekarang gw baru ngerti kenapa Macan disebut malaikat maut-nya Klan Dasaatmadja.

"Bantuin gua, Jon!" jeritnya waktu magasen pestolnya kosong.

Panik, gw nembakin senapan gw ampe magasen gw habis.... gaya tolak balik atau recoil-nya yang gila-gilaan bikin tembakan gw meleset semua.. adanya gw yang malah ditembakin....

"Tolongin gua senpai Macan!" gw jerit-jerit histeris, ganti magasen di bawah hujan peluru....

"Pakai kekuatan Animus elu, bego!" jerit macan ngeluarin golok gede di punggungnya Terus dipake ngebacokin kepala musuh yang lagi nembakin gw...

"Wahai dimensi keempat... bicaralah...."

Nggak terjadi apa-apa...

"Wahai Animus... pijamkanlah kekuatanmu..."

Masih nggak terjadi apa-apa....

Gw panik.... kayanya gara-gara tadi make Amerta, Prana gw sekarang dah low batt... jadinya Si Animus Kambing mogok kerja sob! Skill Dharana yang bisa ngelambatin waktu kaya yang gw keluarin di tempatnya Ipul nggak bisa keluar!

"JON! Bantuin gua! BURUAN!" jerit Macan... dua orang sedang nembakin dia... Macan menghindar dan berhasil ngebacok kepala musuhnya... tapi lengan dan pahanya keserempet peluru... kayanya dia beneran kewalahan ngelawan senjata api pake golok dari jarak dekat....

"Prana gua soak, bang!" jerit gw panik.

"Apa?!

"PRANA GUA SOAK!! GUA TADI SUDAH NGELUARIN AMERTA!"

"SOAK PALE LU PEYANG! KENAPA BARU BILANG SEKARANG!!!"

|XII|

Sebuah flashbang dilempar dari lantai B-3... Macan segera berlindung dan mengisi ulang senjatanya....

Satu peleton musuh menghambur memasuki ruangan diiringi beberapa ledakan flashbang dan cover fire yang menyalak berkali-kali...

Macan balas menembak. 3 orang musuh tewas seketika. Namun belasan musuh lain sudah terlanjur bergerak mengepung posisi kami berdua dari lokasi strategis. Macan nampak kewalahan karena diserang dari segala sisi....

Gw yang seharusnya melindungi flank-nya dia malah lompat-lompat pocong... soalnya pantat seksi gw keserempet peluru sob..

"Gua ketembak! fantat gua! Fantat indah gua!" Jerit gw kesakitan....

Sambil meringis dan megangin pantat gw yang bedarah... akhirnya gw cuma jongkok dengan imutnya di balik jitchen isle terus jejeritan manja....

Tembakan musuh merentet tanpa henti.... desingan proyektil menghantam beton dan panci di atas kepala gw... dan gw cuma bisa nangis bombay... nutup mata sambil gemeter sob... soalnya kalo gw ampe ketembak... gw sudah nggak bakalan respawn lagi kaya tadi...

"Habib.... ana harus gimana...." gw telepati via dimensi keempat... tapi nggak ada jawaban... Habib gw lagi nonton Uttaran pasti...

|XII|

"DOR! DORDORDORDOR! DOR! DOR! DOR....."

Posisi gw terus ditembakin gan!

".......DOR! DOR! DOR! DOR!"

"─CEKLEK!"

"─CEKLEK!"

"CEKLEK!"

-Sampe akhirnya suara tembakan musuh yang sebelumnya memberondong tiba-tiba berhenti... ada 1-3 detik barangkali....

yang jelas.... dalam 3 detik itu... insting gw ditambah pengalaman gw main Modern Warfare selama bertahun-tahun bilang....

... ini saatnya bales nembak, coy!

"Ini fembalasan buat fantat gua, kyaaaaah!!!!" gw ngejerit imut... nembakin senapan gw sambil merem dengan gaya sekong ke arah musuh yang sedang nge-reload senjatanya....

Senapan serbu buatan PT Pindad itu menyentak dalam 3 rentetan tembakan sekaligus...

Rekoilnya segera membuat gw jatuh terjerembab di lantai.

Waktu gw nyadar... tahu-tahu aja sudah satu orang musuh sudah klejet-klejet di depan gw.... rupanya peluru gw (nggak sengaja) nembus lehernya.... gw bisa lihat dia mengelepar panik karena pembuluh darah besarnya bocor... orang itu cuma bisa klejet-klejet sekarat sambil megangin lehernya yang ngucurin darah...., terdengar erangan tertahan sebelum akhirnya dia nggak bergerak lagi....

Astagfirulloh... gw matiin orang untuk pertama kalinya sob!

Gw nggak sempet terlena terlalu lama... karena flashbang keburu meledak di dekat gw... mata gw silau... kuping gw nggak bisa denger apa-apa....

Dua orang penyerbu yang marah temennya gw bikin mampus segera bergerak menerjang ke arah gw dengan senjata mengacung... gw sekarang sendirian... cover fire yang ditembakin ke arah Macan bikin partner gw terpaksa berlindung di balik tembok... nggak bisa nolongin gw...

Ngelihat orang sakaratul maut akibat perbuatan gw (lagi-lagi) memicu tombol di alam bawah sadar gw... sama kaya kejadian di tempat Ipul tempo hari... adrenalin yang membanjiri aliran darah gw bikin otak gw bekerja ribuan kali lebih cepat dari manusia normal.... gerakan mereka nampak lambat banget.... sampai akhirnya aliran waktu nggak bergerak lagi... dan kesadaran gw kembali disedot ke dalam ruang empat dimensi di dalam otak gw....

|XII|

Dimensi keempat... lagi-lagi gw disambut dengan ruangan serba putih dengan gerbang raksasa warna merah darah yang sekarang sudah kebuka....

Animus Kambing gw sudah ada di situ, tapi tampangnya lesu banget kaya ibu-ibu yang ketinggalan nonton Uttaran.... Makhluk Raksasa itu cuma bisa goler-goler males sambil ngumpulin Prana yang habis karena make Amerta buat nyembuhin gw tadi....

Kali ini habib gw sudah nggak ada, tapi kali ini yang ada cuma seorang lelaki brewok dengan jubah hitam yang nutupin badan dan kepalanya... sedang ngelus-ngelus tanduk Animus Kambing gw....

Cosmos Streamer lain mungkin? batin gw ngeri, soalnya dia sedang bawa sabit raksasa... gw takut aja kalo-kalo Animus gw dibacok... tapi kayanya Si Kambing malah nyaman-nyaman aja diusap-usap gitu...

"Antum siapa?" tanya gw takut-takut...

Sosok hitam itu nggak ngejawab... cuma berbalik mandang gw... ada senyum hangat di balik wajahnya yang dipenuhi brewok tebal...

"18 tahun tak bertemu bukan berarti kita harus saling lupa...," katanya... "elu sudah besar, Jon.... "

Badan gw langsung berasa lemas ngelihat ekspresi hangat yang selama ini cuma bisa gw temuin dalam mimpi gw....

"Musuh segera menunggu... Takdir Mandala 12 Rasi Bintang dan Putera Sahal Sang Penjagal tak menyisakan waktu untuk bermelankoli..."

Tangannya menjulur...

Sosok berjubah hitam itu mengulurkan sabit raksasanya ke gw...

"Membuat bola api... menghentikan waktu... memasuki pikiran orang... kekuatan spesialmu bukan mumbo jumbo remeh seperti itu.."

"....Your super power is just killing people....."

"....your special gift is just to simply stopping people breathing....."

Sosok berjubah hitam itu mengusap-usap kepala gw... hangat.... gw masih nggak bisa ngomong apa-apa... bibir gw berasa beku... banyak banget yang benernya pengen gw bilang ke dia... gw pengen ngasih tahu kabarnya Emak... gw pengen bilangin gimana hidup gw tanpa dia... gw pengen bilang gw pengen kita makan sayur lodeh bertiga lagi.... tapi... tubuhnya keburu berubah menjadi partikel-partikel arang dan abu yang berhamburan di udara...

....sampai akhirnya yang tersisa cuma sabit gede di genggaman gw....

"Hantam mereka, nak..."

|XII|

Lagi-lagi... Dharana membuat gw bisa melihat dengan jelas setiap detil gerakan pasukan lawan... peluru musuh seolah sudah memiliki gambaran vektor gerakannya di udara, sehingga gw dengan mudah bisa menghindari tembakan lawan lebih dulu, bahkan sebelum picu ditarik...

Sebaliknya... di mata gw mereka kelihatan nyaris nggak bergerak sehingga gw bisa leluasa membidikkan pisir dan pejera senjata gw ke kepala mereka... dan menarik pelatuk dengan tenang... masing-masing satu peluru...

Gw bahkan nggak denger lagi letusan senapan gw...

Karena yang gw rasakan sekarang cuma keheningan total... gw nggak ngerti gimana bisa, bahwa di tengah baku tembak ini justru gw ngerasa batin gw begitu tenang... adrenalin yang memenuhi aliran darah gw justru ngebikin gw ngerasa lebih rileks daripada nyimeng....

Dan yang paling bikin gw ngeri sama diri gw sendiri... bibir gw mendadak mengeluarkan seringai bahagia....

|XII|

Dua orang penyerbu seketika roboh ke tanah begitu timah panas menembus tulang tengkorak mereka... namun 3 orang sudah keburu menyergap gw dari sudut buta di sebelah kiri dan memberondongkan tembakan ke arah gw...

Proyektil peluru berdesing di kuping gw... satu menyerempet pipi... dan satunya menghantam rompi kevlar gw di bagian pundak... sakit, pasti... tapi gw nggak ngejerit kaya tadi... dengan tenang, gw arahkan ujung laras tanpa membidik...

Selongsong kosong segera berjatuhan di kaki gw mengiringi timah panas yang menghambur ganas dari moncong senjata, memuntahkan seluruh isi magasen gw... satu orang sempat berguling menghindar, namun 2 orang keburu gw kirim ke alam baka...

Sampe gw sadar, pelor gw sudah habis...

Gw langsung jongkok dengan gaya imut biar nggak ketembak... berondongan AK-47 dari 7 orang di kejauhan segera menyambut begitu mereka tahu gw kehabisan pelor... Macan di sisi kanan gw cepat memberikan tembakan perlindungan, membalas dengan rentetan tembakan yang mengarah ke titik-titik vital musuh....

Gw mengganti magasen... dan waktu gw mengokang senjata, 5 orang sudah berhasil dibikin mampus sama kembarannya Mad Dog..

"Reload!" jerit Macan... gw cepet balik memberikan tembakan perlindungan buat dia... tapi 2 orang penyerbu yang tersisa langsung sembunyi di balik tembok... nampak panik karena hampir 3 peleton berhasil dibantai sama dua orang... apalagi satunya mirip Charlie Van Houten dan masih pake celana bunga-bunga dan sendal swallow merah muda...

Selesai mengganti magasen, Macan mengoper flashbang ke gw, disuruhnya gw melempar ke arah musuh, sementara dia yang bakalan menyerang dalam posisi flanking waktu pandangan musuh kabur....

Gw mengangguk tegang.... gw tarik pin granat, terus ngelempar kuat-kuat flashbang di tangan gw... nggak lupa ngejerit, "FIRE IN THE HOLE, CYIN!!!! KYAAAAAH!"

Tapi agaknya gw terlalu besemangat ngelemparnya sob... Flashbang entu malah mental di tembok terus jatuh pas di bawah kakinya Macan....

Bajindul?

"DUAAASHHHH!"

"Mata gua! Mata gua! Mata gua!" jerit Macan megangin matanya...

Ledakan fosfor menimbulkan kilatan cahaya terang yang bikin pandangan gw putih semua... terus kuping gw cuma bisa ngedengerin suara nggiiiiiing panjang... Habis itu gw nggak inget apa-apa lagi... soalnya pala gw keburu dikepruk pake popor senjata...


To Be Contijon!
 
Terakhir diubah:
maaf boss, cuma mau tanya aja..
tapi agaknya gw terlalu besemangat
ngelemparnya gan... Flashbang entu
malah mental di tembok terus jatuh
pas di bawah kakinya Macan....
Bajindul?
“ DUAAASHHHH!”
“ mata gua! Mata gua! Mata gua! “
jerit Macan megangin matanya...
Ledakan fosfor menimbulkan
kilatan cahaya terang yang bikin
pandangan gw putih semua... terus
kuping gw cuma bisa ngedengerin
suara nggiiiiiing panjang... Habis itu
gw gak inget apa-apa lagi... soalnya
pala gw keburu dikepruk pake popor
senjata...
nah, yg terkena flashbank si joni apa macan ya gan ,???
 
maaf boss, cuma mau tanya aja..
tapi agaknya gw terlalu besemangat
ngelemparnya gan... Flashbang entu
malah mental di tembok terus jatuh
pas di bawah kakinya Macan....
Bajindul?
“ DUAAASHHHH!”
“ mata gua! Mata gua! Mata gua! “
jerit Macan megangin matanya...
Ledakan fosfor menimbulkan
kilatan cahaya terang yang bikin
pandangan gw putih semua... terus
kuping gw cuma bisa ngedengerin
suara nggiiiiiing panjang... Habis itu
gw gak inget apa-apa lagi... soalnya
pala gw keburu dikepruk pake popor
senjata...
nah, yg terkena flashbank si joni apa macan ya gan ,???

dua duanya :cool: posisi mereka deketan

_________________:ngacir:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd