Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Biar stamina full perlu makan coki-coki berapa Jon?
biar semangat nulis harusny gw ditemenin ma cewe secakep sheila sob
jd sambil nulis dan ngemut coki2 ada yg grepein gw
tapi sapa yg mw ma gw neh?
 
ini basa jepang versi etan pinggiran jawa ya bro
:semangat: ngakak :baca: nya ....
usul aj kasih translet bro :D
biar pada tau bahasa jepang nya gitu :kk:
:ngakak: :lol: :ha: ==)
tar basa jepang ke belakang gw bikin gini ja ya sob
setuju gag?
yoi tar gw translet dah :beer:
 
15. Joni Kroco
dan Duel Maut di Pulau Karang

"Rambut gua... rambut indah Pantene gua...," rintih gw putus asa sambil megangin kepala gw yang sekarang plontos kaya Saitama...

Sob gw harus gimana neh, sob? Amerta sepertinya cuma bisa meregenerasi organ dalam dan kulit gw yang dibakar sama Animus-nya Elang.... rambut charli ST 12 gw nggak ikut diregenerasi...

"Gini nih, gara-gara jadi duta sampo lain," kata gw lemes.

"Nggak papa, Mbek... cowok itu dilihat dari perangainya... bukan dari model rambutnya... lagian kamu tambah ganteng kok, hehehehe...," kata Tara, mengusap kepala gw yang sekarang lebih licin dari gundu...

Gw berkaca di genangan aer... emang sih gw jadi putih... kayanya gara-gara dibakar hidup-hidup, azab dan daki yang mengerak selama bertahun-tahun ikut terkelupas (ngelethek kalau bahasa Jepangnya ) dan diregenerasi lapisan kulit baru yang berwarna agak putih kaya orang Tionghoa....

|XII|



Joni Ganteng
Dakinya terkelupas

Red Queen dan Pasukan Marinir TNI AL dengan cepat menguasai bekas pangkalan Jepang yang dijadikan pelabuhan peti kemas itu... Serangan frontal terhadap ibukota telah membuat geram petinggi-petinggi di istana dan menyatakan perang terhadap grup teroris internasional... tidak sampai 12 Jam, Armatim yang berpangkalan di Makassar sudah dikerahkan ke Morotai untuk menegakkan kembali kedaulatan negara....

Gw nyariin emak gw, tapi nggak ada sob... adanya malah Red Queen yang lagi koordinasi sama komandan pasukan... di deketnya ada Elang versi sekong, si peserta BPJS yang udah diikat pakai rantai yang sudah dialiri jurus Nagastra oleh Sanca.

"Sekarang saatnya," Sanca mengangguk ke arah Tara...

Cewek SMP imut yang mengenakan tactical suit hitam itu mengangguk, mengeluarkan cyto ject kecil dari tas pinggang bergambar Balveer... jarum mikro segera mempenetrasi lapisan kulit di tengkuk Elang sampai sumsum tulang belakangnya...

"Nanomachine prototip terbarunya Hayabusha Corporation di Jepang," jelas Tara, "dirancang dengan teknologi yang sama dengan Prana Obstructor untuk memblokir kemampuan lawan dalam mempengaruhi kerja otak... "

Satu ampul penuh diinjeksi....

"Tunggu pembalasan eike... dua orang cewek ini akan eike jadikan peliharaan hihihihihi....," The Hangged Man berbicara melalui telepati dari tempat persembunyiannya.

Nggak lama berselang, Elang versi sekong ambruk ke tanah... The Hanged Man kehilangan kuasa atas tubuh inangnya...

|XII|

____________________________________



Liliana Dasaatmadja a.k.a Red Queen
Ratu Dunia Hitam
____________________________________

Sekarang permasalahannya adalah Sheila dan Aika... Kami harus berpacu melawan waktu mengejar Hovercraft yang sekarang sudah meluncur menuju perbatasan Filipina... 5 unit Fregat TNI AL sudah dikerahkan untuk melakukan intersepsi, tapi sepertinya di atas kapal musuh terdapat Animus User level-S yang mampu mengendalikan cuaca, sehingga mereka lolos dari blokade...

"Musuh sudah mencapai pulau tak berpenghuni yang menjadi persembunyian Gerilyawan Abu Sayaf untuk mengisi bahan bakar... TNI tidak akan mengambil resiko dengan merusak hubungan diplomatik memasuki teritori Filipina dengan kekuatan penuh... ini adalah black ops... ," kata Red Queen kepada Naga dan Tara.

Rencana Red Queen sederhana: Naga dan Tara, dua orang animus user level-S akan bergerak sebagai pengalih perhatian, menyerang garis depan musuh di pesisir selatan dengan pesawat V-22 Osprey milik Red Queen yang dipersenjatai dengan misil dan senjata berat.

Sementara gw dan satu regu pasukan Denjaka yang bersimpati pada Brigjen Jafar akan bergerak dalam operasi senyap buat menguasai Hovercraft musuh yang sedang mengisi bahan bakar di dermaga kecil di pesisir timur...

Sanca bersama sebuah pesawat amfibi sudah disiagakan di perbatasan untuk melakukan ekstraksi begitu objektif dicapai...

"Kenapa kita harus mengajak orang tidak berguna seperti dia?" dengus Naga kesal, melirik ke arah pemburu tuyul yang suudah dipakein tactical suit dan rompi anti peluru...

"Kenapa enggak? Lawan kita adalah 12 orang Animus User level-S... Di Zodiarc cuma ada 3 orang pengendali animus Level-S... Deva punyamu, Naraka punya aku, dan Ashura punyanya Joni," kata Tara ngebelain gw.

"Tapi dengan level Prana hampir nol? Dia bisa apa selain menjadi beban?"

"Tenang Bang... kalau abang emang anggap gua nggak berguna... gua siap korban diri demi nyelamatin Aika dan Sheila..."

"Kakean cangkem kon...," cibir Naga pakai bahasa Jepang.

"Gua nggak bakalan ngecewain abang... karena gua tahu... di antara semua orang di sini abang yang paling khawatir sama mereka berdua..."

"Tsk... " Pandangan sinis Naga berubah sedih dan segera dipalingkannya ke arah cakrawala... "gua pegang kata-kata lu Jon...."

|XII|

Mungkin Naga bener. Gw cuma sok keren. Soalnya gw nggak ngerti sob kenapa gw tahu-tahu bisa ikut di dalam perahu karet yang bergerak menembus kegelapan dini hari sama abang-abang tentara yang kayanya risih ngelihat ada tuyul gundul ngikutin mereka... beberapa ngelirik sinis ke gw... beberapa baca ayat kursi...

"Tenang bang tentara... gua paling jago pura-pura mati..." kata gw sambil ngemut coki-coki...

Naga dan Tara udah berada di dalam pesawat V-22 Osprey yang melayang rendah di atas permukaan air... berpacu dengan waktu mengejar Hovercraft yang sekarang sudah meluncur menuju perbatasan Filipina... di belakang mereka bergerak 5 unit Fregat TNI AL dan 5 unit LST berisi pasukan marinir...

Pesawat V-22 Osprey itu melayang rendah di atas permukaan air sebelum melesat ke jurusan yang berbeda.... langit di depan kami gelap, padahal harusnya udah pagi ne sob... di kejauhan awan hitam dan halilintar nampak berpusar menyelubungi sebuah pulau karang misterius....

Terdengar suara geledek besar bersamaan dengan ledakan di sisi pulau yang lain... gw nggak tahu apa yang sedang terjadi dengan Naga dan Tara... yang jelas gw melihat tiang api raksasa menjulang ke angkasa disusul kumparan petir gede yang menyambar dari langit... angin berhembus makin kencang dan di bawah kami lautan berubah ganas dengan ombak yang bergulung-gulung mengombang-ambingkan perahu karet kami...

Sersan di pasukan gw mengarahkan perahu kami 500 meter jauhnya dari dermaga, di sebuah ceruk karang yang tak terlihat.... skill mata gw bisa menangkep hovercraft musuh yang ditambatkan di dermaga kayu disampingnya terdapat fregat siluman dari kelas La Fayette... beberapa pasukan Afrika nampak sedang bernegosiasi dengan anggota gerakan separatis Filipina untuk menukarkan bahan bakar dengan peluncur misil Javelin...

|XII|

Hujan deras menyambut gw begitu menginjakkan kaki di pulau karang yang nyaris tidak ditumbuh pepohonan... pasukan Denjaka, unit elit TNI AL bergerak dalam formasi senyap menyisir pesisir timur pulau di balik karang yang tersembunyi dari pandangan musuh... gw cuma bisa mengikuti dari belakang... kontur pulau yang berkarang dan berbukit-bukit membuat gw susah memijakkan kaki di atas karang licin...

Hujan deras menyembunyikan sosok-sosok hitam yang melangkah tanpa suara... menghabisi satu persatu tentara bayaran Afrika atau separatis Filipina yang lengah... penjagaan nampak tak begitu ketat karena pasukan musuh sepertinya terpancing oleh serangan Naga dan Tara di pesisir selatan sob...

Sampai akhirnya di sebuah daerah berkarang yang luas, pemimpin pasukan kami mengangkat kepalan tangannya, pertanda waspada...

Gw melihat siluet kekar berdiri menantang di atas bukit karang... nggak membawa senjata lain selain pisau komando gede di tangannya... hujan deres membasahi otot-otot itemnya yang segede Mike Tyson dan telanjang dada... lalu kilatan petir menampakan muka gundul item dengan bibir dhower yang udah menodai Sheila.... Kol Membhle...

|XII|

__________________________________________



(sebut saja) Kol. Membhle


pemimpin tentara bayaran, badan gede segede Mike Tyson, bibir dower kaya Mick Jagger

_________________________________________​

Pemimpin pasukan gw memerintahkan pasukannya bergerak menyebar dan mengepung Kol Membhle... hati-hati ia membidikkan senjatanya ke arah kepala item yang lebih jelek dari patung asmat... namun belum sempat ia menarik picu... Kol Membhle udah berada di belakangnya dengan pisau yang menembus sampai jantung...

"WELCOME TO THE HELL..." bisik Kol Membhle, merobek dada lawannya...

"Kyaaaaaah!" gw ngejerit imut terus lari menjauh...

Dua orang tentara langsung emosi komandannya dibunuh... rentetan tembakan segera menyalak... namun sabetan pisau kolonel yang secepat kilat membuat kepala mereka menggelinding di atas karang... satu orang menghunus pisau, berniat menandingi Kol Membhle dalam jarak dekat.... namun tendangan Kol Membhle membuatnya terpelanting menghantam karang...

Sama seperti Macan, Kolonel Membhle sepertinya bisa melihat arah vektor peluru musuhnya sob! ditambah ia bisa bergerak dalam kecepatan yang sama seperti Aika... membuat tak satupun peluru yang dilepaskan pasukan khusus mengenai tubuhnya...

Satu persatu anggota pasukan meregang nyawa di ujung tajam mata pisaunya... rentetan senjata terdengar bersahut-sahutan dengan jeritan brutal serdadu-serdadu yang menyabung nyawa....

Hujan turun makin deras...

Dan sekarang gw baru tahu gimana kejamnya medan perang sebenarnya....

|XII|

Waktu gw sadar... gw udah berdiri di depan belasan mayat temen-teman gw... muka dan dada Kol Membhle berlumuran darah, dan di ujung pisaunya masih nyangkut potongan usus... dan di bibirnya nyangkut potongan pantat yang dikunyah-kunyahnya biar greget...

Kaki gw gemeter.

Siapa bilang gw takut..? gw nggak takut! Gw orangnya nggak kenal takut sob! Skill berantem gw juga udah ditempa selama 3 tahon di medan tawuran... gir, celurit, rantai... enteng mah... klo nggak percaya tanyain ja sama alumus Boedeot ato Poncol... semua pasti kenal ma yg namanya Joni Kroco... soalnya gw dah kondang banget sebagai orang yang paling jago tereak dan pura-pura mati....

Tapi sekarang gw harus behadapan sama pemimpin tentara bayaran dari benua hitam sob... gw puter-puterin aja sob golok gw macem Rudi Choirudin lagi birahi, sambil tereak-tereak...

"HAYO LU! HAYO LU! SINI LU! TAKUT LOE SAMA GUA?! HAAAH?! TAKUT LOE?! HAH?!!!!"

Kol Membhle cuma senyum dingin terus menaikkan pisau komandonya....

"Behold...."

|XII|

Dalam sekejap Kol Membhle udah berada di belakang gw.... gw bahkan nggak sempat mengaktifkan Dharana... karena tahu-tahu aja ujung tajam pisau si kolonel udah mengarah telak ke kepala gw dari sudut mati....

Gw cuma ngandelin refleks aja sob, lari menjauh sekenceng-kencengnya, terus sembunyi di balik batu gede...

"T-T-TOP-T-TOPAN! TOPAN! C-C-C-CEMEN LU! BERANINYA MA ANAK KECIL! GUA BILANGIN EMAK GUA TAR!" ancam gw sambil mengambil kuda-kuda tapi keknya lebih mirip sama kuda lumping kebelet kencing.

Gw harus waspada, Dharana gw pusatin sampe batas maksimal buat mengunci pergerakan lawan... musuh keknya bukan orang sembarangan neh sob! Badan segede Mike Tyson, tapi gerakan lincah macam Boi Boi Boi! Dan yang pasti manusia biasa nggak bakalan bisa melakukan gerakan kilat macam ninja barusan!

"Animus User ?" desis gw, mengusap luka yang tahu-tahu sudah memanjang di pipi gw tanpa gw sadari...

Kol Membhle tergelak... "I've told you kiddo... in battlefied... there are no mumbo jumbo like that...."

Entah knp, gw ngerasa de javu sama kata-kata si kolonel....

"Animus hanya membantu mengeluarkan 100% kemampuan tubuh yang seharusnya memang dimiliki oleh semua orang... jadi kemampuan kalian tidaklah istimewa, mate... you are nothing selain bocah-bocah ingusan yang merasa diri mereka orang terpilih..."

"DIEM!" bentak gw galak, padahal kaki gw dah gemeter sob...

"Someone once told me... kemampuan tempur tidak bisa didapatkan dalam sehari... tidak ada yang namanya 'bakat'... yang ada hanyalah konsistensi dan persistensi...."

Kembarannya Mike Tyson itu membungkuk, memasang kuda-kuda.... gw bisa ngelihat tetesan air hujan mulai menimbulkan uap panas yang mengepul dari otot-ototnya....

|XII|

Tara, si dokter kimcil tadi sempet ngejelasin ke gw: sama seperti Dharana yang memperkuat bagian sensori otak dalam mempersepsikan gerakan lawan, energi Prana juga bisa dialirkan ke bagian tubuh tertentu buat memperkuat serangan atau menambah kecepatan...

Prana adalah sumber kehidupan. Bahkan buat manusia awam kaya ente, tubuhnya dialiri oleh Prana.

Pada prinsipnya, bagian aktin dan miosin pada sel otot lurik bereaksi terhadap perubahan potensial Prana, itu yang membuat otot bisa berkontraksi sehingga manusia mampu menggerakkan anggota tubuhnya... (jangan tanya gw artinya, gw jg nggak ngerti biologi)

Dengan memanipulasi volume dan konsentrasi energi Prana pada otot tertentu... seseorang bisa mengkontraksikan ototnya dalam kecepatan atau kekuatan di luar ambang batas... sehingga mampu bergerak lebih cepat dan lebih kuat dari manusia biasa... nggak cuma Animus User... biksu Shaolin... Klan Ninja... Yogini dari gunung Himalaya selama berabad-abad telah mempraktekkan metode ini...

"Ilmu kanuragan...," desis gw menyimpulkan...

|XII|

"THIS IS NO MAGICAL POWER LIKE ANIMUS... THIS... IS... PURE HARDWORK AND TRAINING... THIS... IS... PERSISTENSI!"

tentara bayaran itu memusatkan kekuatan Prana pada otot-otot kakinya dalam batas maksimal sampe urat-uratnya keluar semua... lalu melesat dalam kecepatan yang sama kaya Aika... meski udah make Dharana, gw cuma bisa samar-samar nangkep klebatan pisau yang mengarah ke kepala gw...

"DIEEEEE!" jerit Kol Membhle...

Gw bahkan nggak tahu kemana arah serangan musuh, gw cuma mengikuti naluri, menangkis dengan golok gw....

"TRANG!" bagian tajan senjata saling berbenturan dengan kekuatan penuh... injeksi Prana ditambah tenaga dari orang segede Mike Tyson yang menghantam tubuh kerempeng gw bikin gw terhuyung di atas permukaan karang yang nggak rata...

"JANGAN ANGGAP ENTENG JONI KROCO!"

Dalam keadaan terdesak gw masih bisa bales ngebacokin golok gw, tapi keknya Si Kolonel bisa ngelihat arah serangan gw sob!

Dengan enteng, Kol memble menghindar dengan footwork-nya yang lebih lincah dari Chris Jon... ditepisnya punggung tangan gw, sambil tangan satunya menghujamkan pisau komando ke leher gw... mampus... gw nggak sempet menghindar... klo aja Prana gw masih full, gw masih bisa make Amerta... tapi sekarang... sekarang....

|XII|

"Out of the night that covers me.
Black as the pit from pole to pole...

I thank whatever gods may be

For my unconqureable soul... "

Sayup-sayup gw mendengar suara orang ngomong pake bahasa inggris dari dalam kepala gw... gw nggak ngerti artinya... yang jelas gw ngerasa merinding ngedengernya... Izroil kah? Batin gw...

Gw nggak ngerti... kenapa justru saat malaikat Izroil mw ngejemput gw... seringai dingin justru muncul di bibir gw...

Gw cuma bisa ngedenger sayup-sayup bibir gw berbisik... "die..."

"JLEBH!"

|XII|

Geledek gede kedengeran mengelegak dari langit... waktu gw sadar, Kol. Membhle sudah mengusap darah yang mengucur di pipinya... codet gede sekarang udah menghiasi muka si kolonel yang lebih jelek dari ondel-ondel hidup... sementara serangannya hanya mampu menggores bibir gw sedikit...

Waspada, tentara bayaran dari Afrika itu mengambil jarak sambil memasang kuda-kuda....

"Tell me kiddo... what are you?" delik kembarannya Mike Tyson ngeri melihat mata gw yang penuh nafsu membunuh, "KENAPA ELU BISA PUNYA MATA ITU?!"

"Gua?" gw senyum kecil, ngeludahin darah dari bibir gw, "...malaikat maut yang kebetulan disuruh nyabut nyawa ente...."

Kolonel Membhle tertawa lebar.."

"Bullshit... cuma ada satu orang di dunia yang berhak menyandang gelar itu.... ... 20 tahun lalu, di Lebanon gua pernah ketemu manusia biasa yang bisa ngebantai 12 orang animus usernya Israel seorang diri... kekuatannya bukan mumbo jumbo memperlambat waktu atau menembakkan api... his special ability... is only to stop.... people breathing...."

Gw nelen ludah... kali ini gw beneran ngerasa dejavu sama kata-katanya...

"The Deadliest Asassin in The World...," Kol. Membhle berkata dengan merinding..., "The Death itself... Sahal Sang Penjagal...."

Njir... gw sekarang berasa anaknya Anang Hermansyah....

|XII|

Nirvikana... tiba-tiba gw ngerasa sensasi yang sama dengan bersatunya Atman dan Brahman... Roh dan Alam Semesta.. tapi saat ini gw ngerasa Alam Semesta yang meleburkan dirinya dalam tubuh gw... gw bisa ngerasain energi Prana dari Ibu Bumi dan energi Prana Jagat Raya yang mengalir di pembuluh darah gw... menghidupi setiap sel gw... memperbaharui nafas kehidupan gw.... sekarang gw merasakan aliran Prana ibarat ribuan selang mikroskopis yang bisa gw atur arah gerakannya...

Gw coba mengalihkan aliran Prana gw ke sel-sel otot gw kaya yang diajarin Tara tadi... seketika itu gw ngerasa kaki dan tangan gw dipenuhi sama energi macam domba garut abis diminumin kratingdaeng campur bodrek...

Hujan deras membasahi kepala botak gw, menetes ke badan cungkring gw yang kini ikut mengepulkan uap panas kaya si kolonel... myehehehe.... kayanya berkas-berkas serabut otot gw sekarang siap beraskelerasi lebih cepat dari manusia normal neh sob...

Gw juga harus bisa nunjukin bahwa biar badan gw cungkring, juga gw bisa bergerak selincah Dora The Explorer....

Seringai mengerikan makin melebar di bibir memble Kol Membhle begitu ngelihat perubahan pergerakan gw...

"Death... is it the time ?" " maniak perang itu girang karena menemukan lawan sepadan...

Kol Membhle mengangkat pisaunya di atas kepalanya memasang kuda-kuda yang nggak pernah gw lihat sebelumnya... sekujur tubuhnya yang berotot dipenuhi sama urat-urat, pertanda ia mengerahkan Prana-nya sampai batas maksimal...

|XII|

Kol Membhle meledakkan Prana di telapak kakinya... dalam satu kedipan mata, ujung pisaunya udah ada di depan leher gw... refleks, gw menghindar dengan kecepatan yang sama... kulit leher gw kepotong, tapi gw berhasil mengelak ke dalam jarak aman...

kali ini gw nggak mw gegabah sob! melawan kekuatan orang segede kingkong secara head 2 head bener-bener bunuh diri!

Gw teringat latihan tinju yang dikasih sama senpai gw Macan yang paling uwuwuwuw. Atur jarak. Terus bergerak. Cari satu kesempatan buat melakukan serangan balik. Jangan kasih kendor!

Dengan mengandalkan Dharana dan otot-otot yang di-overclock melebihi batas normal, gw coba menghindari satu demi satu serangan sang ondel-ondel kalap...

Serangan pertama... gw masih bisa mengelak... serangan dua... lengan gw kebacok... serangan ketiga ... perut gw robek... tapi gw tahu... nggak ada manusia yang bisa melakukan serangan tanpa putus-putus... dengan tenang gw mengunci setiap detil pegerakannya menggunakan Dharana... barulah setelah muncul jeda pada serangannya, gw memusatkan semua Prana gw di otot lengan gw...

Nggak mw menyia-nyiakan momentum... gw segera ngebacokin golok gw dari bawah ke atas... tapi serdadu bayaran yang puluhan tahun berkubang dalam medan perang itu tanpa ragu ngebales dengan bacokan yang mengarah ke tengkuk gw...

Gw nggak tahu... seharusnya gw bisa menghindar... tapi gw tahu cuma ini satu-satunya kesempatan gw...

"JLEBH!"

|XII|

Pandangan gw ketutupan sama air hujan bercampur darah... Gw nggak tahu seberapa parah serangan si kolonel... soalnya gw sekarang ngerasa setengah badan gw mati rasa... dan gw juga udah susah mendengar apa-apa lagi selain deru hujan dan nafas gw sendiri...

Ujung tajam pisau komando kayanya ngebacok batok kepala gw sob... darah segar memancar memenuhi muka gw... tapi gw nggak takut... karena luka mengangga juga sekrang memanjang dari dada sampai perut kolonel...

"In the fell clutch of circumstance
I have not winced nor cried aloud...."

"Under bludgeonings of chance

My head is bloody but unbowed...."

Menerjang terhuyung di antara karang dan genangan air... Kol Membhle masih mencoba menyarangkan ujung pisaunya di jantung gw... tapi gw tahu... ini adalah serangan putus asa dari orang yang sedang sekarat... dengan bantuan Dharana, gw mengelak ke samping menghindari tusukannya...

Urat-urat di tangan kanan gw udah keluar semua karena diinjeksi Prana dalam batas maksimal... nggak pake lama, langsung gw bacokin golok gw ke arah musuh sekuat tenaga sambil tereak...

"NAMA GUA JONI KROCO, FREMAN FALING VAROKAH!"

"JLEBHHHHH!"

Bacokan gw langsung ngebuntungin tangan yang udah menodai orang yang gw sayang... belum puas, gw sabetin lagi golok gw ke leher Kol Membhle yang masih mengerang kesakitan...

"INI BUAT SHEILA!" darah segar segera menyembur dari pembuluh nadi besar yang kepotong... membasahi muka gw yang tertawa lebar.....

"DAN INI BUAT BOL GUA!" jerit gw, sebelum membenamkan ujung tajam golok gw dari perut sampai selangkangannya...

Gw nggak ngerti... kenapa gw begitu menikmati mencincang satu persatu bagian tubuh orang yang udah menodai Sheila... dan yang paling mengerikan adalah... bahwa gw nggak bisa berhenti ketawa...

|XII|

Otot-otot gw baru terasa sakit semua waktu kesadaran gw menormal... memaksa otot-otot bekerja di luar ambang batas ternyata memberikan impact yang menyakitkan....

Gw terduduk lemas di samping potongan-potongan tubuh Kol Membhle... kepala gw bocor... perut gw robek... tanpa Amerta, mungkin gw juga bakal nyusul si kolonel nggak lama lagi...

Menggap-menggap... gw berusaha memenuhi paru-paru gw dengan oksigen... tapi kayanya makin lama gw makin susah bernafas.... sementara hujan yang turun makin deras mengalirkan lebih banyak lagi darah gw ke dalam genangan air yang udah maikin memerah... kepala gw makin pusing karena kekurangan oksigen... sampe akhirnya gw menyandarkan punggung gw di batu karang... menunggu izrail ngejemput gw...

"Beyond this place of wrath and tears.
Looms but the Horror of shade...."

"And yet the menace of the years
Finds and shall find me unafraid...."


|XII|

Di antara hujan yang makin deres, gw ngelihat seseorang pakai balaclava tengkorak berjalan mendekat dari arah bukit karang... mata gw segera memicing waspada... menggenggam golok gw erat-erat...

"Salam Golden Ways.... ZUPPER sekali sahabat semua... ZUPPER sekali...," komentar si Mario Teguh Negeri Jiran melihat bagian badan Kol Membhle yang kepisah-pisah..., "Mandala 12 Rasi Bintang... The Strongest Of The Strong... ternyate itu bukan bualan belake..."

________________________________




The Temperance alias Mat Junub

Anggota Gugus Major Arcana,
Mantan Pasukan Khusus Tentara Diraja Malaysia
(ngefans banget ama Mario Teguh)


____________________________________​

Tentara bayaran bertopeng tengkorak itu berjongkok di depan gw....

"Oleh karena itu awak mendapat dua hal dari saye... yang pertame adalah acungan jempol saye... yang kedue adalah tawaran bergabung dengan Gugus Arcana Major... kalau awak cube bergabung dengan kami... pastilah awak akan jadi asassin nomor due paling hebat di seluruh jagat raye... "

"Gw... nggak... mau jadi asinan...," sahut gw tersenggal..., "gw mau... jadi gengster paling varokah..."

"Sayang sekali... sahabat zupper... sayang sekali...," dia berkata sambil menghunus sepasang pisau Kukri andalannya..., "kalau begitu... saye terpakse menghabisi nyawa awak... The Temperance alias Mat Junub... Animus User Level-S dari Gugus Arcana Major... awak ingat nama saye baik-baik..."

Mat Junub mengangkat pisau Kukri-nya siap-siap mengeksekusi gw... tapi gw nggak bakal diem aja... gw pusatin sisa Prana gw ke golok di genggaman tangan... gw tantang balik pandangan Mat Junub.... gw sama sekali nggak takut meski sepasang pisau Kukri sudah siap memisahkan kepala gw dari badan...

Kalau pun gw harus mati, minimal gw harus bawa dia mati sama gw...

"It matters not how strait the gate
How charged with punishmet the scroll...

I am the master of my fate
I am the captain of my soul... "

"SIAPA AWAK!" Mat Junub tiba-tiba membeliak panik begitu ngelihat mata gw, "KENAPA AWAK JUGA MEMILIKI TATAPAN MATA ITU!"

"Ingat baik-baik nama gua...," desis gw dengan tatapan pembunuh, "GUA JONI LAKSAMANA SAMUDERA BIN SAHAL MAHESSA ANGKARA! CALON FREMAN FALING VAROKAH!!!!"

Geledeg gede kedengeran mengiringi kilat yang menyambar di langit....

"TAK! Awak pasti sedang berduste! ini tak possible...," Mat Junub menggeleng-geleng nggak percaya, "awak berduste... ini benar-benar tak poss─..."

Suara berdesing yang menembus dadanya seketika membungkam perkataan Mat Junub... Kembaran Mario Teguh itu cepat menoleh ke asal suara... namun desingan kedua dan ketiga keburu menyambar leher dan batok kepalanya....

Gw nggak tahu yang terjadi... gw cuma tahu waktu orang bertopeng tengorak itu ambruk dengan kepala berlubang tepat di depan gw...

Badannya klejet-klejet beberapa kali... tapi sebelum mati... dia sempet bebisik...

"Son... of.... Death...."

Geledek besar terdengar bergemuruh...

|XII|

Hujan yang turun semakin deras membuat gw kesulitan mengenali bayangan yang bergerak cepat di antara batu karang.... sampai akhirnya sepatu bot menginjak genangan air bercampur darah hingga menyiprati muka gw.... mata gw memicing, sesosok tegap udah berdiri tegak di depan gw... gw cuma bisa ngelihat jubah ponco dan tangan yang menenteng sniper rifle dengan laras berperedam suara...

Kilatan petir di langit menerangi wajah serem mirip Mad Dog dengan latar belakang awan gelap dan air yang menetes dari langit...

"Nama bokap lu nggak boleh disebut sembarangan, Jon..."

Macan meletakkan sniper rifle-nya di karang... lalu membalut luka-luka gw...

"Elu... kenal... babe kandung gua... bang... ?"

"Partner gua... sahabat gua...," Macan terdiam sebentar, "...orang yang mengkhianati gua...."


To Be Contijon!!!!

______________________________


Out of the night that covers me
Black as the pit from pole to pole
I thank whatever gods may be
For my unconqureable soul

In the fell clutch of circumstance
I have not winced nor cried aloud
Under bludgeonings of chance
My head is bloody but unbowed

Beyond this place of wrath and tears
Looms but the Horror of shade
And yet the menace of the years
Finds and shall find me unafraid

It matters not how strait the gate,
How charged with punishmet the scroll,
I am the master of my fate
I am the captain of my soul...


(Invictus, William Ernest Henley)


 
Terakhir diubah:
syukron :shakehand :cool:
btw, kenapa The Hangman bisa nguasain fikirannya Aika dan Elang, tapi gak bisa nguasain fikiran Mbek?
tanya,,, keanafa...


Mungkin menurut penalaran nubi soal ga bisanya Hangman nguasain pikiran Mbek, karena dilian dari jenis amimusnya kali. Kan animus si Mbek rank S, kayak haoshoku haki gitu kan penggunaan nya bisa bikin tepar orang biasa sama yang punya haki dengan tingkatan dibawahnya. Tapi ga bakalan ada efek kalo sesama pengguna haoshoku
:mabuk:

itu karena mbe kebanyakan ngelem... sel otaknya rusak...
tapi tar gw jelasin dah sob
 
....
....
siap siap obat merah ma perban yang banyak nih , mbek bakalan bonyok bonyok dan dan kena tusbol lagi ! dan lihat live si sheila kena gangbang satu kompi lagi ....

tar aika di gang bang animus gurita seru gak sob
serius gw...
klo banyak yg minat fetish gini gw bikinin...
 
Bimabet
Hahahaha..."pura pura mati sambil ngemut coki coki "
Awas bung Joni...jgn sampe diminta sama si Mike Ty..nanti malah kepalan bung Joni yg dijilati..
Kocak suhu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd