Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jual Istri

Sikaatt.

Trima kasih Hu.
Lanjuuuutt
 
Lanjutan

Imbalan

"elo mau ?", tanya adriyan kepadaku yang langsung kujawab mengangguk dengan sumringah dan tanpa malu-malu aku mengiyakan kepada adriyan untuk mencicipi tubuh istrinya sebagai imbalanku untuk menulis ceritanya ini.
"mau lah...!, tapi bener gak apa-apa kan yan ?", tanyaku lagi dengan wajah mupeng sambil membayangkan Dewi istinya yang cantik itu. adriyan mengangguk dan memberikan syarat agar aku tak keberatan jika direkamnya dan akupun setuju karena nanti aku memakai masker sebagai sensor penutup wajahku.

karena aku sudah kenal, Dewi menyambutku dengan ramah namun tetap saja membuatku gugup melihatnya begitu cantik dan anggun, berkerudung dan bergamis panjang mempersilahkan ku masuk.
ku tenangkan diriku dengan dadaku yang berdebar-debar melihat kecantikan wajahnya dan lekukan tubuhnya dibalik gaun gamisnya yang pasti putih dan mulus, pikirku sambil terus melihatnya kembali masuk ke dalam setelah menyajikan segelas dan makanan kecil di meja tamu sambil aku menimpali obrolan adriyan seputar rampungnya cerita babak pertama yang sudah hampir selesai.

"mau sekarang gung ?", tanya adriyan kepadaku yang semakin gugup dan bingung untuk memulainya, karena adriyan tidak memberitahukan maksud kedatanganku kepada istrinya untuk "mencicipi tubuhnya".
"langsung gitu ?, emang elo udah ngasih tau istri elo, mau itu.. ?", bisikku.
"belum sih... nanti kan gue kasih tau...", jawab adriyan dengan entengnya mendorong tubuhku untuk masuk kedalam membuatku semakin bingung untuk memulainya. aku berdiri dan melangkah dengan ragu menuju ke kamar adriyan yang ditunjukannya.
"ah gila nih adriyan...", pikirku, dia belum bilang dan menyuruhku sendirian langsung mendekati istrinya yang berada di kamar. di depan pintu kamar yang tak tertutup, aku melongok ke dalam dan tak kudapati Dewi di sana.
"mas agung nyari siapa ...?", suara Dewi dari arah ruang TV mengejutkanku.
"eh....", ucapku sambil cengar-cengir, aku menghampiri nya yang sedang duduk di depan TV.
"enggak... ", ucapku menutupi keterkejutanku dengan rasa tegang karena aku harus memulainya sendiri tanpa adriyan ungkapkan maksud kedatanganku. aku duduk di samping Dewi sambil berbasa basi dengan mulai mengomentari acara tv , mencoba untuk mencairkan suasana dan menenangkan diriku sendiri walau dadaku masih berdebar-debar. aku tak berani memandangnya, ku buang pandangan mataku ke arah layar TV walau aku berbicara kepadanya. hingga beberapa kali aku kehabisan topik pembicaraanku dengan Dewi dan beberapa kali pula aku mencoba memberanikan diri untuk memandangnya namun membuatku semakin bergetar tak karuan melihat kecantikan dan keanggunan Dewi yang tersenyum kepadaku.

"biar aku pindahin minum mas agung ke sini ya...", ujar Dewi seraya beranjak berdiri dan melewati di depanku begitu dekat dan entah apa yang terjadi denganku dengan tiba-tiba secara spontan tanganku langsung ku gerakan dan berdiri memeluknya.
"aaah... ", pekik dewi terkejut yang membuatku terhenyak sesaat apakah harus ku teruskan atau aku meminta maaf dan melepaskan tubuhnya.
"yan ?!....", ucapku sambil menoleh ke arah ruang tamu dimana adriyan berada agar ia menjelaskan maksud semua ini. dari ruang tamu adriyan hanya melongokku yang sedang memeluk istrinya. .
"mas ?!....", ucap dewi juga memandang ke arah adriyan namun ia tak meronta dari pelukan tanganku.
"iya kasih dek, gak apa-apa....", ujar adriyan kepada istrinya membuatku lebih lega.
"bo bo boleh kan wi ?", ucapku memandang wajahnya yang cantik dengan penuh napsu. kepalanya mengangguk kepadaku yang berarti "boleh", membuatku tersenyum senang dengan memeluknya semakin erat.
antara gugup dan napsu aku memapagut bibirnya tanpa ragu dan dewi menyambut bibirku dan saling melumat nikmat penuh birahi. dada ku berdebar-debar sesaat memandang wajah dewi yang cantik ini. dewi tersenyum kepadaku, terlihat semakin cantik dimataku.

kedua tanganku sibuk kian kemari, kujelajahi mulai dari bokongnya, selangkangannya dan dadanya yang kuraba dengan penuh napsu, walau gaun gamis dan kerudungnya masih tetap melekat menutupi tubuhnya namun tetap saja membuatku semakin gemas dan napsu, dengan leluasa aku menjamahi tubuhnya, kuremas seluruh sudut tubuhnya. aku melumat bibirnya dengan penuh napsu, perempuan secantik dewi ini tak akan ku sia-siakan untuk kunikmati.
"umhh...", gumamku melepaskan bibirnya sesaat aku menengok ke adriyan yang menyaksikan semua ini. menyaksikan istrinya kujamah dan ku ciumi.
"napsu banget keliatannya bro... he he he", komentar adriyan kepadaku.
"iyalah...., istri elo cantik gini, gimana gue gak napsu...", ujarku sambil tanganku meraih gaun gamisnya keatas, kusibak dan kudapati selangkangan yang putih dan mulus begitu indah dengan celana dalam putih satin yang menutup pangkal selangkangannya.
"uugh... shiit...", pekik hatiku, gak terkira rasanya bisa menjamah dan melihat tubuh dewi istri adriyan yang selama ini aku kagumi sambil ku elus kemulusan pahanya yang putih bersih. tanganku sudah di celana dalamnya, membelai menjamah dengan dada berdebar.
"eeeehh...", lenguh dewi saat aku menekan jariku pada vaginanya yang masih terbungkus celananya. kurasakan itilnya yang sudah mengeras dan terasa basah. tanpa bertanya aku melorotkan celana dalamnya hingga luruh ke lantai, terlepas dari kaki jenjang nan seksi ini.

"uuh...", gumamku dengan gemetar melihat begitu mulus dan indahnya selangkangan istri adriyan. aku bersimpuh dan dewi menahan gaun gamisnya agar tak menutupi pemandangan indah yang terpampang di hadapan wajahku, bulu jembut yang hitam menghias di atas bibir memeknya yang terlihat masih mulus dan mungil. tercukur rapih, gumamku sambil tanganku mulai membelai bulu itu. ah bibir memeknya masih begitu mulus dan rapat, gumamku.
"eeengghhh...", lenguh dewi saat jariku menyelinap bibir basah memeknya dan kudapati itilnya yang sudah mengeras sejak tadi membuatnya menggelinjang.
"duduk di sofa wi....", pintaku, dewi duduk dengan kedua kakinya ku minta mengangkang diatas sofa dan gaun gamis yang tersibak memamerkan seluruh keindahan selangkangannya. sesaat kupandang begitu seksi dan menggeirahkan dengan kerudung yang masih menghias, membungkus kepalanya membuat terlihat semakin seksi dan membuatku napsu. pemandangan yang begitu kontras, wanita berhijab yang begitu tak senonoh di hadapanku, dengan gamis yang tersingkap, kedua kaki mengangkang lebar yang memperlihatkan memek cantiknya yang merekah indah.

aku bersimpuh sehingga memek dewi tepat di hadapan wajahku, bulu hitam tercukur rapih membentuk angka satu seperti ulat diatasnya, kudapati itilnya yang berkilat menonjol dengan belahan bibir yang merekah sehingga terlihat lubang memeknya yang berlendir kemerahan masih terlihat sempit. aroma memek terasa saat wajahku sudah begitu dekat dan kujulurkan lidahku menyapu belahan bibir memek dewi yang berlendir.
"ooohhh....", lolong dewi saat ku hisap dan ku lumat itilnya dsambil kedua tanganku mengelus-elus pahanya yang mulus. sesaat aku menoleh saat kamera adriyan merekam lidahku dari dekat. kujilati setiap sudut bibir memeknya dengan lidahku hingga sampai pada lubang kenikmatannya, kubenamkan mulutku dan kujulurkan lidahku masuk kedalamnya membuat lenguhan terdengar dari perempuan ini dengan tangannya yang merenggut rambutku.
"ooohhh...", terdengar lepas saat kumasukan 2 jariku ke lubangnya sesekali ku lumat itilnya bergantian membuatku semakin bernapsu dan bergairah mendengar lenguhan dan rintihannya.

dari bawah selangkangannya aku memandang wajah cantiknya yang terengah sayup menatapku, aku sedikit menegakan kakiku dan dewi menyambut bibirku yang melumatnya walau bibir dan hidungku berlumuran lendir memeknya. tanganku meraih kedua buah dadanya yang sudah menyembul keluar dari mangkok BH nya. gaun gamisnya tersibak hingga lehernya. kulumat bibirnya sambil meremas-remas kedua buah dadanya dengan penuh birahiku.
"ugh..", geramku birahiku sudah benar-benar memuncak, otongku sudah mengeras seari tadi dicelanaku. aku membuka celanaku agar lebih leluasa berdiri dan kuminta dewi untuk menghisapnya. kusodorkan kepala kontolku kemulutnya yang menganga dan mengulum topi bajaku.
"aaah...", gumamku merasakan kehangatan mulutnya membaluri batang kontolku, kubelai kepalanya yang terbungkus kerudung mulai bergerak maju mundur. aku menoleh ke adriyan yang duduk menyaksikan kontol aku diisep istrinya sambil mengelus kontolnya sendiri yang sudah tak lagi terbungkus celana. rasa kagum memandang wajah dewi nanti cantik yang sedang sibuk mengulum kontolku semakin mengeras dan siap untuk dihujamkan ke memeknya.

"gak usah dibuka wi...", jawabku saat dewi menawarkan untuk melepas gaun gamisnya saat aku ingin mulai menanamkan kontolku di memeknyanya. aku menyingsingkan gamisnya hingga lehernya, kuminta berbaring di sofa, dengan tubuh telanjangnya terpampang indah begitu putih dan mulus. benar-benar cantik luar dalam, pikirku istri adriyan ini. aku bersimpuh di hadapan selangkangannya yang terbuka, adriyan mendekat ingin merekam lebih dekat detik-detik kontolku menghujam memek istriknya. kuarahkan kepala kontolku menyelip diantara bibir memeknya, mengusap itilnya, kuarahkan pada lubang kenikmatannya, kurasakan hangat dan lembut terasa di kepala kontolku yang perlahan kumasukan dan kubenamkan sambil kurrasakan hangat yang menjepit nikmat kontolku yang semakin dalam dan terbanam. bulu jambutku menyatu dengan bulu jembut dewi yang indah ini. kelaminku sudah menyatu dengan kelamin istri adriyan yang cantik ini. aku mulai merengkuh diatas tubuhnya untuk memulai enjotan pinggulku, ku lumat bibirnya dan perlahan mulai mengayun pinggulku, merasakan dinding memek perempuan ini memberi kenikmatan pada kontolku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd