Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kalian puas, aku juga puas (Dito Beranjak Gede)

PART 23

Satu Dua Meki Terlampaui


Segera aku membawanya masuk ke dalam kamarku dan aku meletakkan makanan tersebut diatas meja ruang tengah. Sejurus kemudian, aku melumat bibirnya agar tak banyak pertanyaan muncul dari mulutnya. Aku pun menuntunnya untuk berpindah ke atas kasurku dan menindihnya masih dalam posisi bibir kami berpagutan. Awalnya ia berusaha menolak tetapi lambat laun penolakan-penolakan tersebut berubah menjadi balasan atas cumbuan yang aku lakukan.

Bersama dengan bibir kami yang masih saling beradu, aku berusaha melepas cardigan yang ia kenakan di luar dasternya. Setelahnya, aku meremas-remas toket besar yang masih terbalut daster dan bra miliknya tersebut. Ia pun memejamkan matanya dan menikmati setiap rangsangan yang aku berikan. Sementara aku, masih terus melakukan aksiku dengan permainan bibir dan lidahku bebarengan dengan remasan-remasan kasar pada toketnya.

Setelah itu, cumbuanku berpindah menuju leher dan area belakang kupingnya. Ia terus mendesah kenikmatan menikmati aksiku tersebut. Tidak hanya melakukan ciuman-ciuman kecil, aku juga menjilati area-area tersebut dan ternyata terasa cukup asin karena bercampur dengan keringatnya.



“ohhhh….. mpppphhhh…..”

“shhh…..”



Setelah itu, kini aku berpindah menuju ke area toketnya. Toket yang awalnya hanya aku remasi, kini aku kenyot-kenyot dari balik daster dan bra miliknya tersebut. Ingin lebih leluasa, aku pun membuka kancing dasternya dan meloroti bra miliknya dan mengeluarkan dua toket besar tersebut dari balik bra hingga menyembul keluar.

Segera aku mainkan Kembali putingnya yang berwarna coklat tua tersebut. Aku menyedotnya kuat-kuat toket sebelah kanannya, sementara pentil sebelah kirinya aku pilin-pilin. Setelah itu, tangan kananku yang awalnya aku gunakan untuk memainkan penti kirinya, kini berpindah menggerayangi area kewanitaan miliknya. Tanganku mulai menggesek-gesek memeknya dari balik daster dan cd nya. Nampaknya ia sudah benar-benar basah.

Merasa kurang leluasa, aku menaikkan dasternya hingga di atas perutnya dan menggesek-gesekkan jari jemariku melalui celah cd miliknya. Sementara kini, tangan kiriku focus meremas-remas toket kanannya dengan cukup brutal.



“ohhhh… kamu gila, To. Itu loh ada tantemuhh…. Ahhh….” Ucapnya ditengah permainan kami.

“tenang aja, kalau perlu nanti kita ajak gabung.” Ucapku.



Tak puas hanya memainkan jari jemariku pada lubang mekinya, kini mulutku berpindah ke bawah, pada area kewanitaannya tersebut. Aku melorotkan cdnya dan lekas memainkan lidahku pada area labia mayora miliknya tersebut. Rintihan kenikmatan dan desahannya pun semakin tak terkendali dan aku yakin, sebentar lagi pasti tante Wulan akan datang kesini. Semakin liar aku memainkan lidahku pada area sensitifnya tersebut dan semakin basah pula daerah tersebut.

Tak ingin berlama-lama lagi, aku menariknya hingga ujung Kasur dan membalikkan badannya agar menungging. Mula-mula, aku menggesek-gesekkan kontolku pada bibir peranakannya tersebut, hingga kepala kontolku pun sedikit terlumasi oleh pelumas yang keluar dari vaginanya. Setelahnya, aku memasukkan kepala kontolku dan menariknya Kembali. Aku melakukannya berulang kali dan sukses membuatnya merintih kenikmatan.



“ayo masukhhh…” pintanya.

Belum sempat mengakhiri kata-katanya, aku sudah mendorong dengan sekuat tenaga kontolku agar amblas ke dalam memeknya.

“akhhhh…. Iyahhh….”



Aku pun mulai menggenjotnya dengan tempo yang langsung cepat guna mendapatkan suara khas dari pantat dan selangkangan yang saling beradu. Bersama dengan genjotanku tersebut, aku meremas-remas serta menampari pantat bahenol miliknya yang ikut bergoyang seirama dengan setiap genjotan yang aku lakukan.

Aku yang melihat lubang anusnya yang mengkerut pun tak tinggal diam. Jariku dengan sengaja aku masukkan ke dalam lubang anusnya tersebut, dan sukses membuat rintihannya semakin liar. Bersama dengan itu, ekor mataku menangkap kehadiran seorang sosok yang tak lain dan tak bukan adalah tante Wulan. Tante Wulan sedang berdiri di depan pintu kamarku yang memang dengan sengaja aku biarkan terbuka sedikit.



“mmm…. Ngapain disitu tan, sini gabung.” Ucapku ditengah-tengah genjotanku.

“gapapa kan, Bi?” ucapku kepada bi Nana yang masih menikmati genjotanku.

“iyahhh… ahhhh…. Keluarghhh…. Ohhh….”



Bi Nana pun akhirnya sampai pada orgasme nya yang pertama. Kontolku pun sudah dibanjiri oleh lahar yang keluar dari memeknya tersebut. Setelahnya, aku mencabut kontolku dari meki bi Nana dan menghampiri tante Wulan yang masih terpaku di depan pintu. Aku pun menarik tangannya untuk masuk ke dalam kamarku.

Segera aku melumat bibirnya dan meremas gundukan kenyal itu dari balik kaos yang ia kenakan. Nampaknya ia hanya mengenakkan Kembali kaos dan celananya tanpa mengenakan dalamenannya Kembali. Sementara bi Nana aku biarkan untuk beristirahat sejenak setelah orgasmenya. Setelah itu, tanganku berpindah ke area bawah untuk menjamah mekinya.

Aku menyelinapkan jariku dari kolor atas celananya untuk dapat memainkan mekinya. Ketika jariku mulai menusuk masuk ke dalam mekinya, tante Wulan pun menengadahkan wajahnya ke atas dan langsung saja cumbuanku beralih ke lehernya dan menjilatinya. Sementara jari jemariku masih sibuk mengobrak-abrik liang senggamanya tesebut.



“ohhh…. Mmppphhhh….”



Tante Wulan pun seperti malu ingin mengeluarkan desahan-desahan manja yang selama ini keluar ketika kita sedang bercinta. Aku berusaha untuk membuka baju tante Wulan dan untungnya disambut baik olehnya dengan dibantunya untuk melepaskan bajunya dengan mengangkat kedua tangannya ke atas. Bersama dengan itu, langsung saja aku serang toket kencang nan menantangnya dengan mulutku.

Sejurus kemudian, tanganku yang menganggur pun turut serta memainkan toketnya yang lain dengan cara meremas-remas serta memilin putting coklat muda miliknya itu. Nampaknya putingnya sudah cukup mengeras dan memeknya sudah semakin basah. Aku bergegas turun ke bawah dan melorotkan celana kolornya dan segera menjilati memeknya tersebut.

Tante Wulan pun semakin merancau tak karuan. Hingga ia dengan tak sadar menyandarkan diri ke tembok masih dalam posisi berdirnya. Aku yang sudah apal betul letak g-spotnya, terus menyerang area paling sensitive miliknya teresbut. Tante Wulan pun semakin kelenjotan dengan aksiku tesebut.



“ohhh…. Ampunnnn….. kelaurghhhh…..”

Aku yang mendengar ucapan tersebut pun menghentikan aktivitasku, karena aku tak ingin membiarkan tante Wulan orgasme terlebih dahulu sebelum aku menggenjotnya.

“kok berhenti sih, To.” Protesnya.



Tanpa menjawabnya, aku menuntun tante wulan untuk menungging dengan bertumpu pada meja computer yang berada di dekatnya. Setelah itu, aku melebarkan kakinya agar terbuka area selangkangannya untuk segera aku genjot. Segera aku posisikan kontolku di bibir memeknya, namun dengan sengaja tak segera aku masukkan kontolku, aku menggesekkan terlebih dahulu kontolku pada bibir memeknya tersebut.

Dengan sekali hentakan, kontolku amblas pada liang peranakannya tersebut, namun lagi-lagi hanya separuhnya saja yang mampu ditampung oleh memek tante Wulan tersebut. Lantas aku menggenjotnya Dengan tempo yang langsung cepat. Aku pun meilirk kearah bi Nana yang menatap kami dengan tatapan sayunya. Bunyi peraduan dua insan ini menghiasi seisi ruangan kamarku yang tak begitu besar ini.

Bersama dengan itu, aku juga meremas-remas pantat kenyal milik tante Wulan tersebut. Toketnya yang menggantung dan bergoyang pun tak luput dari remasanku. Desahan demi desahan terus keluar dari mulut tante Wulan.



“mmmmhhhhh…. Ahhhhh….”

“yashhh…. Keluarghhh….. aku keluarghhhh…..”

“owwhhhhh….. ahhhhhhh….”



Akhirnya tante Wulan pun terpekik Panjang dan mencapai orgasmenya. Genjotanku pun perlahan mulai melambat temponya, dan kini kontolku telah basah dengan cairan orgasme tante wulan tersebut. Aku pun mencabut kontolku dari memek tante Wulan. Setelahnya, tante Wulan Nampak terkulai lemas karena malam ini merupakan orgasmenya yang kedua kali.

Aku pun berinisiatif menggendong tante wulan menuju ke kasurku. Di sana masih ada bi Nana yang masih dalam posisi rebahan. Setelah merebahkan tante Wulan di samping bi Nana, segera aku ingin Kembali bermain dengan bi Nana. Bi Nana Kembali aku tindih dan aku mainkan toket besarnya tersebut. Kedua toket besarnya aku sedot dan aku remas-remas secara bergantian. Bi nana pun seakan menahan desahannya, mungkin karena merasa sungkan dengan tante Wulan yang berada di sebelahnya.

Tante Wulan yang terkulai lemas pun hanya memandangi permaianku dan bi Nana. Aku yang sedari tadi belum keluar masih sangat bersemangat dalam permainan ini. Segera aku berpindah ke bawah untuk Kembali bermain dengan area kewanitaan milik bi Nana tersebut. Nampak bercak-bercak bekas persetubuhan kami masih menempel pada area kewanitaan bi Nana, namun hal tersebut tak menyurutkan niatku, justru malah membuatku semakin bersemangat untuk menggarapnya Kembali.

Kembali aku memainkan jari dan juga lidahku pada lubang kenikmatan itu. Aku memasukkan jari ku ke dalam memek bi Nana yang telah melahirkan dua kali dan sudah sedikit longgar. Desahan demi desahan pelan pun keluar dari mulut bi Nana yang tak kuasa ia bendung. Setelahnya, aku menjilatinya dan memasukkan lidahku pada liang peranakannya tersebut, tak luput dariku juga klitorisnya yang menyebul itu ikut aku sedot.



“mmmhhhh….”

“sshhhh… ohhmmmm”



Tante Wulan yang melihat aksiku tersebut pun Kembali tersulut birahinya, meskipun ia sudah keluar dua kali malam ini. Tante Wulan Nampak menggesek-gesek memeknya menggunakan tangannya sendiri, ia juga memasukkan jari lentiknya tersebut ke dalam memeknya sembari menyaksikan permainan panasku Bersama bi Nana. Aku pun terpikirkan ide gilaku untuk dapat bermain bertiga sekaligus.



“bi, nungging di ujung Kasur yah, sekalian jilatin punya tante Wulan.” Ucapku sembari melirik tante Wulan yang Nampak kaget dengan ucapaku tersebut.

“hah?” bi nana pun ikut kaget dengan permintaanku tersebut.

“kasian tante Wulan main sendiri.” Ucapku menggoda tante Wulan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd