Kasam
Bab 8
DeJaVu
Setelah peristiwa itu level Alex di hadapan Bos Erik menjadi naik, firasat Erik yang sejak awal ternyata terbukti benar, Alex bukan orang sembarangan.
Sebagai pengusaha berpengalaman tentunya Erik tidak sembarangan menerima anak buah, meskipun itu rekomendasi Dominggus sekalipun, sejak awal Erik telah memeriksa latar belakang Alex namun dari hasil pemeriksaannya tidak ada satupun data yang menonjol dari diri Alex, bahkan seolah Alex tiba-tiba muncul begitu saja, satu-satunya catatan kriminal Alex yang berhasil ditemukan Erik adalah pembunuhan terhadap pimpinan gangster saingan dominggus beberapa tahun lalu, tidak ada catatan apapun lagi.
Erik yakin ada sesuatu yang misterius dari Alex, namun tak ada satupun sumber informan yang dimilikinya memiliki data tentang Alex, baik itu sumbernya di Kepolisian, hingga catatan sipil, dan peristiwa yang baru saja terjadi semakin menguatkan firasat Erik kalau Alex seorang yang istimewa. Namun betapa dalam Erik penasaran tentang Alex, dia tetap menemukan jalan buntu, hingga akhirnya Erik tidak lagi peduli siapa Alex sebenarnya, selama dia ada dipihaknya, maka itulah keuntungan buatnya.
Erik mengangkat Alex sebagai kepala pengawal pribadinya, namun Alex adalah pria yang gentlement, dia tidak langsung menerima tawaran bos besarnya itu, selama ini Dominggus yang menjadi kepala pengawal, dan Alex bukanlah orang yang bisa merampas lahan orang lain begitu saja, apalagi ini adalah sahabatnya sendiri dominggus.
Alex menolak tawaran menggiurkan dari Big Bos Erik, dia tak ingin dianggap sebagai orang yang merebut pekerjaan sahabatnya, dan Erik sendiri memahami perasaan Alex, sehingga Bos Erik akhirnya memberikan jabatan lain untuk Dominggus yang setara dengan posisinya sekarang, yaitu sebagai kepala keamanan perusahaan Erik di Surabaya.
Dominggus pula yang meyakinkan Alex untuk menerima tawaran dari Bos Erik, Dominggus merasa hutang budinya pada Alex begitu besar, dan kemampuan Alex untuk melindungi Bos Erik juga telah terbukti, hingga pada akhirnya Alex tak punya alasan lagi untuk menolak tawaran Big Bos Erik.
Erik memberikan fasilitas yang cukup mewah bagi Alex, sebuah mobil dan apartemen di berikan oleh Erik untuk Kepala pengawal pribadinya yang baru itu, beberapa anak buah dominggus ikut bersama Dominggus ke Surabaya, sedangkan yang lain masih tetap berada di Jakarta di bawah koordinasi Alex, proses pengalihan kekuasaan dari Dominggus kepada Alex berjalan normal, tidak ada penolakan yang menonjol dari anak buah Dominggus, faktor kesamaan asal-usul daerah membuat peralihan itu berjalan mulus, apalagi Alex cukup supel dalam pergaulannya dengan anak buahnya, perlahan respect para anak buah itu semakin kuat kepada pimpinan mereka yang baru.
Dominggus sendiri dengan ikhlas menyerahkan posisinya pada Alex, sebelum kedua sahabat itu berpisah, dominggus berpesan pada Alex untuk menjalankan tugasnya mengawal bos Erik dengan sekuat tenaga, hingga mereka berpisah, Dominggus tak juga tahu latar belakang sebenarnya dari sahabatnya itu.
***
Pimpinan Baru
Hampir 3 pekan Alex menempati posisinya yang baru, penampilan Alex berubah menjadi stylish, biasanya dia selalu menggunakan jeans dan kaos lusuh, kini pakaiannya seperti manajer kantoran, kemana-mana selalu pakai jas dan celana pantofel, dengan kaca mata hitam oakley yang dikenakannya membuat penampilan Alex semakin rupawan.
Wajahnya yang maskulin dengan postur tinggi tegap, membuat Alex memiliki banyak penggemar dari kalangan wanita yang bekerja di klub malam milik bos Erik, namun Alex sendiri menganggap wanita-wanita itu hanya selimut malam saja, Alex hanya menggunakannya untuk pemenuhan hasrat libidonya saja, tak ada niat Alex untuk membangun hubungan lebih dari sekedar kencan dengan para wanita-wanita itu.
Di lain pihak, para wanita itu menemukan Oase bagi kebutuhan hasrat mereka, di pekerjaan mereka harus melayani para hidung belang dengan motif uang, merka selalu berpura-pura puas saat digauli para hidung belang itu, mereka menjadi apapun yang diinginkan para hidung belang itu, ya karena uang, tak lebih dari itu.
Sedangkan dengan Alex, mereka bisa merasakan menjadi wanita sesungguhnya saat digauli pria maskulin itu, mereka bisa menjerit dalam kenikmatan saat memacu syahwat dengan Alex, kemampuan Alex dalam bercinta sungguh membuat para wanita itu lemas dan ketagihan, tak sedikit diantara para wanita yang berkencan dengan Alex menjadi baper, dan ingin menjadi kekasih pria perkasa itu, namun Alex tak pernah menghiraukan kebaperan mereka.
***
Malam telah larut, hujan gerimis yang mengguyur Jakarta sejak sore hingga malam, membuat udara sedikit dingin, di sebuah kamar apartemen yang sejuk karena AC, sepasang manusia yang bermandikan peluh sedang memacu syahwatnya, pria atletis berkulit hitam tengah mengayunkan pantatnya memompa batang kejantanannya menghujam vagina gadis yang tengah mengerang nikmat dibawahnya.
Gadis cantik berkulit putih mulus dibawahnya itu mendelik delik mencengkram seprei saat pejantannya semakin liar menghujam kan kontolnya keluar masuk liang kenikmatan gadis itu, gadis itu hanya mampu mengunci pantat pejantannya dengan sepasang kaki jenjangnya, dia begitu menikmati setiap tusukan kontol hitam berurat itu.
Alex menciumi bibir gadis cantik yang terlihat masih belia itu, sang gadis tanpa ragu membalas setiap lumatan bibir tebal Alex, suara kecipak ludah dan sesekali erangan dan rintihan dari bibir gadis itu semakin menambah energi Alex untuk memompa memek indah gadis ini.
Lendir putih kental gadis itu melekat di Batang kontol Alex yang tengah memompa memekny, tiba-tiba gadis itu memekik pelan, tubuhnya mengejang, alex tersenyum dia tahu gadis ini tengah dihantam orgasmenya yang kesekian kali, jari jari lentik gadis itu mencengkram punggung hitam Alex, wajahnya menggeleng ke kanan ke kiri, “üugghhhhhhhhhhhhhhhh” teriakan gadis itu dibarengi hentakan tubuhnya, napas gadis itu terengah-engah, tubuhnya sedikit gemetar, pergelangan kakinya melipat, sesekali tubuhnya mengejang, Alex melepaskan dirinya dari gadis itu, dan kini gadis itu meringkuk dengan sepasang kaki terlipat, tangannya menremas payudaranya sendiri, gelombang orgasmenya masih datang melanda, hentakan tubuhnya adalah bahasa tubuhnya yang jujur merespon orgasme hebat yang tengah dialaminya.
Alex seolah tak ingin berlama-lama memberikan istirahat, segera digulingkan tubuh sintal mulus tu hingga telungkup, ditariknya sepasang kaki jenjang gadis itu hingga berada di ujung ranjang, Alex sedikit membungkuk, di lebarkannya belahan memek pucat yang terlihat sedikit merah itu, di coloknya lubang memek gadis itu dengan jarinya gadis itu melenguh tertahan, namun tenaganya sepertinya telah habis, dia hanya pasrah sambil mengerang menikmati colokan jemari Alex.
Erangannya berubah menjadi teriakan saat dirasakannya batang kontol Alex mulai menghujam kembali memeknya, gadis itu sedikit meninggikan pantatnya berusaha mencari posisi yang nyaman, namun rasanya mustahil, batang kontol hitam itu kini semakin cepat memompa lubang memeknya, dia hanya terengah-engah mengikuti pacuan syahwatnya, Alek menindih punggung gadis itu diangkatnya dagu gadis itu hingga tepat disampingnya, Alex melumat bibir indah gadis belia itu dengan penuh hasrat, keduanya kini saling melumat, berusaha menelan semua liur yang semakin bercampur, rasa nikmat semakin bergerak naik menuju puncak permainan.
10 menit kemudian terdengar teriakan menghiba gadis itu saat orgasme hebat melandanya, Alex tak memberikan kesempatan gadis itu untuk menikmati orgasmenya, dipacunya semakin cepat kontolnya menghujam lubang keminkamatan itu, suara kecipak lendir yang semakin banyak keluar dari memek indah gadis belia yang tengah lemas tak berdaya dalam cengkaraman sang pejantan yang perkasa, hingga pada akhirnya erangan Alex yang mirip raungan Harimau menggeram diikuti hentakan pantatnya melepaskan semua benih-benih kentalnya membanjiri lubang vagina sang betina.
Keduanya terkapar terengah-engah. Tubuh keduanya mengkilat karena peluh, rambut gadis belia itu seperti orang yang baru kehujanan, basah dan acak-acakan, namun gadis itu tak memiliki tenaga lagi untuk merapikannya, dia hanya telungkup dengan punggung yang naik turun mengatur napasnya yang memburu.
Suara dering handphone terdengar, Alex perlahan bangun dari posisinya, dengan telanjang bulat, Alex berjalan mengambil hp yang ada di meja, terlihat nama bos Erik yang memanggil, “Hallo, ya bos, siap..besok pagi saya sudah ditempat, siap!.” Alex meletakkan kembali hpnya, dipandangi sosok mulus dan indah yang tengah terbaring di ranjang, Alex tersenyum, dan berjalan ke kamar mandi.
***
Pagi itu Alex dam empat orang anak buahnya telah siap menunggu di halaman sebuah rumah mewah, tak lama Bos Erik dan Istrinya muncul dari dalam rumah, “Hai Lex, sudah sarapan semua?” Tanya Bos Erik
“Sudah Pak, Kami sudah siap sarapan dari pagi.” Jawab Alex tersenyum.
“Kalau gitu mari kita berangkat, jangan sampai kita terlambat.” Balas Erik menepuk bahu Alex, Supir mobil yang sudah standby sejak tadi membukakan pintu untuk bos Erik, sedangkan Alex membukakan pintu untuk Nyonya Erik, Alex kemudian duduk disamping supir, sedangkan 4 orang anak buahnya mengikuti dengan mobil lain di belakang. Bos Erik dan Istri akan menghadiri undangan serah terima jabatan Kapolres baru Jakarta Utara, bos Erik adalah salah satu pengusaha yang mendapat undangan menghadiri serah terima jabatan tersebut, 30 menit kemudian rombongan bos erik telah tiba di tempat acara.
Alex dan supir bergegas turun untuk membukakan pintu, “Lex tunggu disini saja, tetap waspada ya,” Ujar Bos Erik singkat, Alex hanya mengangguk, Bos Erik dan Istri kemudian masuk kedalam Ruangan Acara. Tak berapa lama, terlihat sebuah mobil dan SUV masuk halaman parkir Mapolres, Alex memperhatikan rombongan yang baru masuk itu, beberapa pria berjas lengkap dengan sikap waspada turun dari mobil, dari dalam sedan seorang pria dan wanita keluar dan masuk kedalam tempat acara.
Alex paham rombongan itu adalah rombongan VIP, ada simbol paspamres di jas yang dikenakan para pria berbadan tegap itu, Alex sedikit terkejut melihat sosok yang dikenalnya berada diantara pria-pria berbadan tegap tersebut, dan sepertinya pria yang dilihat Alex juga melihat keberadaan Alex.
Alex berjalan perlahan berusaha menghindari perhatian pria itu, dan sepertinya pria itu mengikuti Alex, pria itu berjalan perlahan mengikuti Alex yang masuk ke sebuah gedung, dan saat pria itu telah masuk, dia celingukan mencari sosok yang tengah di kejarnya, keberadaan Alex sepertinya menghilang, pria itu bertanya pada seorang yang menggunakan batik.
“Pak tadi lihat seorang lelaki pakai jas hitam masuk sini tidak?” tanya Pria tersebut, orang yang ditanyainya menggeleng dan mengatakan tak melihat orang yang dimaksud.
Pria yang mencari Alex itu adalah Praka Angkasa, salah seorang anggota Paspamres yang bertugas mengawal putra presiden menghadiri acara serah terima jabatan kapolres, Praka Angkasa adalah salah seorang rekan kesatuan Alex saat di Denjaka, walau satu kesatuan, namun hubungan Alex dan angkasa tidak terlalu dekat, bahkan mereka dulu sangat konfrontatif.
Mereka berdua adalah prajurit unggulan dan karena itu timbul persaingan diantara keduanya menjadi yang terbaik, sejauh ini Alex masih unggul dalam prestasinya dibandingkan dengan Praka Angkasa. Persaingan keduanya membuat hubungan mereka menjadi tegang, walau terlihat kompak, namun sesungguhnya diantara mereka tak saling percaya.
Setelah mencari setiap lorong dan bagian, Praka angkasa akhirnya menyerah, “Masa aku salah lihat, aku yakin yang kulihat tadi adalah Alex, tapi kemana dia, kok cepat sekali menghilang, ah apa aku salah lihat? Mbuh lah…” Angkasa kemudian keluar dari gedung itu kembali menuju ke rekan-rekannya.
Setelah merasa aman Alex kemudian keluar dari persembunyiannya, Alex bukannya takut bertemu dengan angkasa, Alex hanya tak ingin repot menjelaskan pada Angkasa, Alex tahu benar sifat mantan rekannya itu, walau Alex yakin ketegangan keduanya tak berbekas lagi kini, namun Praka Angkasa bukanlah orang yang perlu ditemuinya sekarang.
Alex berjalan santai menuju ke tempat anak buahnya, tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh salah seorang petugas kepolisian yang mengenakan simbol Provost di lengannya, “maaf pak tunggu disini dulu.” Ujar Polisi itu.
“Ada apa pak.” Tanya Alex.
“Pak Kapolres baru saja tiba.” Jawab Polisi itu.
Alex melihat rombongan kapolres memasuki halaman parkir, dari jarak yang tak terlalu jauh, Alex kemudian melihat mobil yang ditumpangi Kapolres berhenti di depan pintu masuk, dan muncul seorang pria dan seorang wanita berpakaian Pink bahayangkari keluar dari mobil tersebut.
Alex tak bisa melihat wajah Kapolres yang baru datang itu, pandangannya terhalang oleh wartawan yang tengah mengabadikan kedatangan Pejabat polisi tersebut, setelah para wartawan tersebut selesai, baru Alex lebih jelas melihat sosok Pria yang berpakaian seragam lengkap tersebut.
Wajah Alex berubah tegang, wajah itu tak mungkin dia lupakan, wajah yang pernah dia temui saat adiknya dikabarkan tewas beberapa tahun lalu, Mata Alex tajam menatap pria yang sedang bersalaman dengan beberapa orang itu, kilatan dendam menyala dari matanya, tangannya mengepal tegang, dia tak menyangka akan bertemu dengan sosok yang tak akan pernah terhapus dari memory kelam otaknya…..
----------------------------------------
Bersambung