Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Keluarga yang Konyol

bukmak p17
 


Asik nie cerita, mengalir ringan tp bikin penasaran dan ga sabar menanti kelanjutannya.
:jempol:

Tapi sayang, tiap part nya terlalu pendek.
Jadi terkesan terburu-buru dan di paksakan :suhu:

 
ga ikut komen ahhh..
takut page nya genap lg..
kan kalo genap mesti nunggu ganjil lg..
pada komrn lg klewatan deh ganjil nya, komen lg di page genap biar ganjil..
pas di page ganjil ane ga komrn jg takut kelewatan ke page genap..
eee tau tau dah page genap lg, komen lg biar cepat ganjil nya..
mending ane ga komen dulu biar page ganjil nya aman.
 
Suhu Juvon mungkin lagi asyik nonton Persib vs Mitra Kukar jadi belum up date, biarpun kalah dari Bayer Munich semalam, tapi suhu Juvon tetap harus berbangga Juventus main mantap biarpun tanpa Dybala..jadi, semangat lanjutin ceritanya di page ganjil dong suhu
 
asik nich:goyang: di atas tunggangan..
dari pada nunggu kelamaan..
nanti malah bisa jadi lumutan..
sebaiknya ane pun ikutan..
selimutan........:mindik:
 
Part XXVI : Diaryku, Petakaku

Hahaha... suara tertawa seperti orang kerasukan begitu keras dan lepas, bercandaan kita pun membuat suasana diruangan ini semakin mencair. inilah om ku yang sangat pintar mencairkan suasana saat terlihat begitu tegang, dengan begini setidaknya kau bisa menghiburnya.

"lin, kenapa wajahmu merah begitu malu yaa !?", ucap om ku.

"malu-malu tapi mau tuh !", sambungku lagi.

"apaan seh.. kamu juga, awas kamu !", saut mbak lina dengan menatap kepadaku.

"awas apa lin.. kalau suka bilang aja kali, hahaha... !", ucapan om menggoda mbak lina.

"suka apaan, dia aja masih kelihatan seperti bocah ingusan !", ucapan mbak lina.

"bocah ingusan yang bisa ngelabuhin seorang polwan !", ucapanku menyindir mbak lina.

"kalau ngomong soal cinta, apa aja bisa terjadi lin !", ujar om kepada mbak lina.

"lebih baik sekarang kamu lebih hati-hati menjaga hatimu, sebelum dicuri oleh nathael !", ucapan om penuh godaan kepada mbak lina.

"dia duluan om yang telah mencuri hatiku ?", sautku.

"diem kamu !", ancam mbak lina kepadaku dengan kepalan tanganya mengarah kedepan wajahku

Hahaha... tertawa om dan diriku lagi-lagi memecahkan keheningan di dalam ruang ini, aku pun mengakhiri pertemuanku dengan om dan kembali pulang ke rumah untuk mengembalikan mobil yang aku pinjam dari kak rina.

Sesampainya di rumah aku pun langsung menuju kamarku, dan...

"hah.. kak ngapain di kamarku ?", ucapku ke kak rina yang sedang tiduran di ranjangku sambil merokok.

"ngerokok !", jawabnya singkat.

"nath.. gimana tentang mbak puji, udah dapet informasi belum ?", tanyanya.

"belum.. tapi kenapa gak kak rina aja sendiri yang mencari informasinya ?", tanyaku balik ke kak rina.

"hehehe.. aku cuma mau ngetes kamu doank, apa kamu pinter seperti yang di omongin papaku !", paparnya lagi.

"mungkin om terlalu berlebihan dalam bercerita !", ucapku.

"mungkin.. mungkin omongan papa ada benarnya !", ucapan kak rina terdengar yakin.

"ohh iya.. nih diarymu, bagus juga isinya !" ujar kak rina dengan menunjukan buku diaryku.

Duuuaaaarrrr..... melihat buku diaryku ada di tangan kak rina membuat detak jantungku berhenti serasa tak percaya, bagaimana bisa kak rina menemukan buku diaryku yang aku sembunyi di balik dinding lemariku.

Kulihat kak rina bangun dari tidurnya dan menuju sofa kecil di kamarku, dia pun duduk disana dengan menatap kolam yang ada di balik jendela kamarku.

"berarti waktu di caffe itu kamu ga penuhnya jujur terhadap kakak yaa.. !", ucapan kak rina dengan membelakangiku.

"eeehh.. aku bisa menjelaskan semuanya !", sautku penuh kegugupan.

"kau adalah dalang di balik peristiwa pembunuhan itu ?!", tanya kak rina.

"tuuu.. tunggu dulu.. ak.. !", bicaraku sangat kaku.

"sudahlah, semuanya sudah terjadi.. kakak juga ingin dia mati !", tutur kak rina tanpa ekspresi.

"nih ambil diarymu !", ucapnya dengan melempar diary kepadaku.

"kakak.. gak menyangkah kalau kau sebrilliant itu, hebat.. sangat hebat sekali !", pujian kak rina kepadaku.

"lalu sejauh apa penyelidikanmu... sampai detik ini ?", tanya kak rina.

"tidak ada... sejak pria itu mati, aku menghentikan penyelidikanku !", jawabku.

"kenapa ?", tanya kak rina.

"kenapa... apa kita harus menyelidiki orang yang sudah meninggal, tujuan awalku adalah pria itu, jika pria sudah mati berarti penyelidikanku juga sudah terhenti !", papar penjelasanku.

"ohh.. aku kira kau akan tertarik dengan semua kejadian di keluarga ini termasuk rahasia keluarga ini !", paparnya.

"rahasia apa kak ?", tanyaku.

"karena kau sudah tidak jujur kepada kakak... kakak tidak akan mempercayaimu lagi !", ucapnya.

Kak rina melangkahkan kaki menuju pintu kamarku, dan sesaat kemudian...

"tunggu kak.. gimana kak rina bisa menemukan diaryku ?", tanyaku.

"aku tadi mencari asbak di kamarmu.. dan gak sengaja nyenggol lemari itu, terus jatuh deh diarymu", ucapnya.

Dia bohong, yaa.. kak rina bohong tentang diary ku yang terjatuh, sekuat apapun kau mengoyang-goyang lemari itu, diaryku tak akan pernah terjatuh karena aku sudah membungkus diaryku dengan plastik dan aku lekatkan dengan menggunakan isolasi yang melekat kuat di kayu. kak rina pasti menggeledah kamarku untuk mencari sesuatu.

"kenapa dia menggeledah kamarku dan apa yang dia cari di kamarku, jika dia mencari bukti akan penyelidikanku kenapa dia mengembalikan diaryku seolah dia mengacuhkan isi dari diary ini dan terkesan mendukung perbuatanku !", ucapku dalam hati.

"apa kak rina secara diam-diam telah melakukan penyelidikan terhadapku !", ucapku dalam hati.

"tapi apa pun itu, semua yang telah kau lakukan di kamarku telah memancing kecurigaanku lebih jauh lagi terhadapmu !", ucapku dalam hati.

"baiklah.. jika kau tidak mempercayaiku, aku pun tidak akan mempercayaimu !", gumamku.

Sedikit demi sedikit semua misteri yang ada dalam keluarga ini telah terkuak, pecahan puzzle pun hampir terkumpul semua dan aku hanya tinggal menyusunnya serapi mungkin untuk membongkar semuanya di hadapan Om teguh.

Tapi bagaimana cara menyembunyikan semua kelakuan busukku, perbuatan yang sangat tercela yang telah aku lakukan terhadap tante dan mbak puji. it's ok kalau untuk tante mungkin dia bisa di ajak kompromi karena sepertinya dia juga sudah mengikhlaskan semua kejadian di kolam itu lalu tentang mbak puji mungkin aku bisa menggunakan ancaman menyebarkan videonya.

Masih ada 2 potong kepingan puzzle yang belum terkumpul yaitu tentang kotak titipan dan aku harus menjebak musuh terselubung itu untuk membuka kedoknya sendiri, itu pun jika dugaanku benar bahwa dialah orangnya, oleh karena itu aku harus menjebaknya supaya tidak memalukan diriku sendiri jika dugaanku salah.

Tentang keberadaan surat keterangan ****** itu, mungkin aku akan melakukan interogasi terhadap tanteku secara tersembunyi dan aku harus bisa memastikan bahwa tante tidak akan membocorkan rahasia ini.

Kemudian tentang kak rina, aku harus sangat hati-hati karena saat ini dia telah memegang kartu As ku, dia telah mengetahui buku diaryku. sedikit saja aku salah prediksi, maka tamat riwayatku. aku sudah melakukan kesalahan saat memprediksi tentang test pack itu, aku tidak boleh melakukan kesalahan yang sama, walau dia terlihat sangat care dan terbuka terhadapku tapi dibalik semua itu ada sesuatu yang sangat dia tutupi. sifatnya yang sangat blak-blakan itulah yang membuat kecurigaanku terhadapnya sangat besar.

Tunggu.. jika benar seperti itu, maka perubahan sifat kak rina hanyalah untuk mengalihkan perhatian, yaa... sangat jelas terlihat !

Next Part : Rahasia Mbak Puji
 
Mulai saling curiga dan saling tidak percaya nih
Pertamax kah
 
gelar tiker ... gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd